Update 62
Malam itu pikiranku berkecamuk, berimajinasi, melayang jauh mengenai pertemuan rina dg arif nanti.
Saat itu jg aku dan rina masi bersantai di ruang tengah, aku masi menggodanya dg arif, kdg rina dongkol kadang jg tertawa. Aku sempat menyuruhnya menggunakan pakaian minim tp rina menolak, takut arif ngecap rina sperti wanita murahan.
S: aku nanti tidur aj ya
R: jgn dong pa, tungguin sampe dia pulang
S: liat nanti ya takut nya ketiduran kyk kpn hr.
Kemudian jm menunjukan pukul 9 malam, rina mengganti pakaiannya yg semula mengenakan daster rumahan kini dia mengganti menjadi rok kain panjang dg kemeja kuning muda.
S: itu bh mu ngecap loh
R: eh iya kah pa?
R: haduuu males ganti, ngelepas kemeja smua nanti
S: yauda gpp gt aj.
S: buka 1 itu kancingnya yg atas
Rina melepas 1 kancingnya paling atas dan berkaca menggunakan kamera HP nya.
Rina menguncir rambutnya ke atas.
S: udh ya aku tinggal masuk kmr
Rina hanya diam memainkan hpnya.
Singkat cerita hampir jam 10 malam bell rumah berbunyi
S: tuh pacarmu dtg, aku masuk kamar aja
R: g pengen nemuin dulu?
S: g ush blg aj udh tidur
Aku berjalan ke kmr, bell bunyi utk kedua kalinya, setelah di kmr aku lsg merebahkan diriku di samping reno jr.
Terdengar salam dan basa basi tanya kabar, menanyai ku dmn, terdengar rina menjawab aku sudah tidur.
Aku mengecek HP ku, ada chat dr ana, rina melintas dpn kmr hanya menoleh dan aku sempat melihatnya.
Aku berchating ria dg ana, obrolan mereka berdua kemudian terdengar kembali, aku tak melihat rina melintasi kamar utk kembali ke ruang tamu.
Aku tak bisa mendengar jelas obrolan mereka, hanya terdengar suara org sedang mengobrol.
Dr awal aku sudah berencana mengintip mereka, tp ku urungkan, di awal gini tak akan terjadi apa² pikirku.
Tp aku salah krn tiba² obrolan mereka berhenti, aku lsg bangkit dg langkah berhati hati, aku menuju tempatku mengintip seperti kpn hr.
Ternyata tk terjadi apa² , ku lihat arif hanya sibuk mengetik pd hpnya.
Mata ku berbelok ke arah ruang tengah mencari keberadaan HP rina tp tak ku temukan. Ternyata rina memegang hpnya, dan rina jg mengetik pd hpnya.
Mereka berdua kembali mengobrol, rina masi memegang hpnya, aku kembali ke kmr.
Ku buka HP ku ternyata ada chat dr rina.
R: pa
Kemudian ku bls
S: apa?
Agak lama rina tak membalas, kemudian
R: arif minta ciuman kyk kmrn
S: kok tiba²?
R: gatau
R: dia ngirim ini
Muncul screenshoot dr rina chat dr arif, aku agak lupa chatnya, intinya arif meminta ciuman rina lg krn stelah ciuman pertama dia terngiang
S: yauda terserah km
R: bener gpp?
S: km tanya seperti itu berati ada kemauan nuruti dia
Saat chat itu obrolan mereka beberapa kali terputus.
Tak lama kemudian rina memasuki kmr, dia lsg menuju ku
R: maaf bukannya aku mau meladeni, tp aku kebawa suasana jika berdua gitu
S: jujur aj km ada rasa suka jg kn?
Kami berbicara dg berbisik
R: jangan marah yaa
Rina memelukku dan mencium pipiku
S: aku boleh liat?
R: hah liat dr mana?
S: gatau
R: cr tempat buat ngintip aja.
Rina kemudian kembali ke ruang tamu.
Terdengar kembali mereka berbicara.
Agak lama obrolan mereka berhenti, tp aku tak lsg mengintip, setelah lebih dr 10menit mereka tk mengobrol jg, aku lsg bergerak ke tempat mengintip.
Sialan, saat itu kancing kemeja rina sudah terbuka hingga perutnya, tp tak terlepas semua.
Mereka sudah berciuman dan tangan arif sudah meremas payudara rina, bh biru dongker dg renda putih di bagian cup nya hanya terlihat sedikit krn terhalang tangan arif.
Jujur saat mengetik ini hatiku berdebar, masi teringat saat itu terjadi.
Kembali ke cerita.
Hatiku berdebar sekali melihat momen itu, penisku dg cepat mengeras. Rina di depanku mengaku enggan meladeni arif, tp ternyata bisa secepat itu payudaranya terekspos arif.
Ada sedikit perasaan merasa di khianati, tp kembali lg krn aku mengizinkan rina. Hanya saja masi merasa tak percaya bisa secepat itu. Tp jika di flashback pertama aku ketemu rina jg tujuannya hanya memuaskan nafsunya, itu artinya rina memang wanita yg tak kuat imannya, memang benar sekali dia patuh dan hormat pd suami, tp sisi "doyan seks" tak bisa di sembunyikan.
Saat itu aku yakin, cepat atau lambat rina akan bisa tidur dg arif.
Kembali ke pandanganku mengintip.
Lumayan lama mereka bercumbu, sempat ku lihat jg arif dg leluasa mencumbu leher rina krn rambut rina di kuncir ke atas, tp tak sekali pun ku lihat arif memasukkan tangannya ke dlm bh rina. Ku lihat jg paha rina semakin terbuka, tp arif tak menyadari itu. Saat cumbuan arif berasa dekat payudara rina, rina dg cepat menjauhkan kepala arif dr dadanya, kemudian mengancingkan beberapa kancingnya, tp payudara rina masi terlihat.
Terdengar
A: knp?
R: kita terlalu jauh
Mereka berbicara dg suara agak keras.
Aku kembali ke kmr dan membalas chat ana.
Blm selesai membalas chat ana, muncul notif chat dr rina.
R: pa, maaf aku udh terlalu jauh.
Kemudian ku balas
S: sejauh apa
Pura² tdk tau.
Tak ada balasan dr rina.
Ana jg tak membalas chat ku lg.
Suara obrolan rina semakin pelan, lama kemudian terdengar
R: aaauuuwwww ahaahaha
R: eh anakku tidur ssssttt
Kemudian bercampur suara cekikikan.
Sepertinya mereka berdua sudah nyaman sekali.
Bodohnya aku tertidur, aku tak tau sebentar atau lama, tp ketika bangun rina blm ada di kasur kami.
Aku shock takut kehilangan momen rina dg arif, aku dg langkah hati² menuju tempat mengintip, saat di dpn pintu kamar terdengar suara desahan yg di tahan tp pelan sekali, dan yg terjadi benar² membuatku bergetar dan jantugku berdetak cepat sekali, darahku terasa cepat sekali mengalir. Pandangan yg ku lihat rina duduk di pangkuan arif.
Tp rok rina sudah terangkan hingga pinggul dan bagian bawah rok nya seperti di lingkaran ke perutnya, pantat putih rina terlihat jelas. Tp rina masi mengenakan kemejanya, hanya saja spertinya kancingnya terlepas semua.
Arif kakinya lurus ke bawah dan celana dan cd nya turun hampir mendekati lututnya.
Rina dg lincah bergoyang menggoyang penis arif, sesekali rina menaik turunkan pinggulnya, penis arif terdapat cairan putih kental aku berfikir itu krn orgasme rina, brati mereka sudah lama melakukannya.
Aku kehilangan banyak momen krn tertidur, agak merasa bersalah krn diriku sendiri atas kebodohanku.
Desahan rina terdengar erotis sekali. Tak lama kemudian, arif berbicara pelan kpd rina yg tak bisa ku dengar. Kemudian rina menggoyangkan pinggulnya intens, tak lama arif memegang pantat rina dan menekan penisnya 2x hentakan, aku berfikir arif klimaks. Rina jg mendesah panjang agak keras.
Arif mencium rina tp rina menolaknya. Kemudian rina mengambil cd nya utk mengelap vaginanya agar sperma arif tak tercecer di karpet ruang tamu.
Dan bagian dpn rina baru bs ku lihat dg jelas payudara rina keluar dr bh dua²nya.
Arif merapikan celananya, rina memasukan payudara ke dlm bh nya dan merapikan rok tanpa cd.
Aku kembali memasuki kmr.
Aku merebahkan tubuhku di kasur, memejamkan mataku, pikiranku melayang jauh penyesalan krn ketiduran, persetubuhan rina dg arif.
Aku mendengar org memasuki kmr, tp tak ku buka mataku. Tak terasa aku tertidur.
Saat bangun ku lihat tak ada siapa² di kasur, aku memutuskan lsg mandi, setelah mandi aku sempat melihat cucian daleman, bbrp bh dan bbrp cd rina, ada jg cd ku, disana terlihat bh dan cd rina yg di gunakan semalam.
Setelah berpakaian aku menuju meja makan, disana sudah ada si kakak dan rina, rupanya ibu sudah balik jg.
R: pa pa tidur kyk org pingsan, di bangunin g bangun²
Aku hanya diam saja
R: makan yaa
Aku menganggukan kepala, rina mengambil makan utkku sambil ngoceh
R: g pusing tidur lama gt?
S: jm brp ini?
R: udh jm makan siang ini!!
R: km dr jm 9 di bangunin g bangun yauda aku biarin sekalian
Si kakak kembali ke kmrnya
S: ibu udh balik yaa?
R: udh, aku jemput sndirian td
S: pulg jm brp temenmu smalam?
R: Jm 11 kayaknya
Bohong sekali, jm 11 aku masi sempat melihat hpku.
S: ngapain aja semalam?
R: sssssttttt!! Sambil menutup bibirnya dg 1 jari
R: ya kyk yg aku critain smalam
S: km kn blm crita, km g bls chatku
R: dia ngeremes susuku masuk baju, tp di luar bh, sambil berbisik
S: udh gt aj?
R: iyaaaa
Bohong!!
Saat itu aku mulai curiga dg rina.
Aku membiarkannya, tp di pikiranku berkecamuk
Di satu sisi "awas aja ya suatu saat aku bongkar semua krn udh bohongin aku"
Di sisi lain "yauda lah ya aku jg udh srg bohong sm km krn tidur sm mbak mila"
Aku melanjutkan makanku dan ngopi di meja makan krn halaman blkg sudah terkena sinar matahari.
Pikiranku kembali melayang saat aku mengintip rina menggoyang penis arif, penisku mengeras seketika. Berarti rina mencuci cd yg di pakai mengelap utk menghilangkan jejak bekas persetubuhan mereka. Aku yakin rina sudah bermain hati krn berani bersetubuh di ruang tamu dan membohongi ku.
Hingga rina mengejutkan ku
R: pa! Ngelamun aja!
S: apa sih
R: kok ngelamun?
S: gpp agak pusing kepala belakangku
Hari demi hr aku semakin cuek dg rina, rina jg semakin aktif dg HP nya, aku mencurigai dia chat dg arif.
Di cerita ini waktunya aku persingkat, waktu sebenarnya tak beruntun sperti di cerita ini.
Di hr sabtu sebelum aku pulg kerumah ana rina mengatakan akan bertemu arif di luar weekend itu, aku hanya menjawab "terserah" rina tak melanjutkan ke pertanyaan selanjutnya seperti biasanya.
Weekend itu aku lalui dg ana dan anakku, hingga selasa pagi aku tiba dirumah rina, rina di meja makan sedang sarapan, tp dia berbicara melalui headset yg terlihat di telinganya. Dia hanya berdiri dan menyambut tanganku utk di ciumnya, hanya bertanya ringan
R: mau sarapan pa?
Aku hanya menggeleng dan berlalu memasuki kamar.
Hingga hampir setengah jam rina memasuki kamar
R: udh sarapan blm pa?
S: blm
R: ayo ke depan, sekalian aku buatkan kopi
Aku beranjak ke meja makan.
Setelah makan rina meletakkan kopi di dekatku.
Ku nyalakan rokok dan
S: jd ketemu arif kmrn?
R: jd pa
S: ketemu dmn?
R: dia jemput ksni
S: trs kmn?
R: dia ngajak ke ma**** (daerah dingin tempat rina perna tinggal dulu)
S: trs?
R: ke b** jln² aj sih
S: ohhh
S: reno jr dmn?
R: itu di kmr ibu, di ambil kah?
S: biarin dlu, nanti jg keluar
S: bntr, km brgkt jm brp sm dia kok ke tmpt itu, kan bukanya malam
R: brgkt sore stelah km brgkt pulang itu
S: trs km pulg jm brp?
Rina tak menjawab lama, aku jg lg mengetik chat yg saat itu chat dg mas Hendra.
S: kok g di jwb?
S: km jg makin brubah sih, srg main HP dan tlp trs meskipun ada aku, knp sih?
R: ehehehe maaf pa kebawa situasi sih lg asik
Blm terjawab jg rina pulang kpn jln² dg arif keluar kota itu.
Masi ku biarkan, tp pikiranku sudah benar² negatif, aku yakin mereka menginap dan melakukan persetubuhan. Di otakku hanya muncul "awas kamu ya"
Hari² berlalu, rina mulai mengurangi tlp dan bermain HP saat ada aku.
Hingga hr senin malam saat diruma ana aku ingin cepat² kerumah rina, dg spontan jg aku mengatakan pd ana si bos minta keluar kota. Perasaanku g enak sekali, jantungku berdebar.
Malam itu aku memilih memakai motor ana, aku pun brgkt menggunakan jaket tebal. Saat di lampu merah ku lihat jam tangan masi sekitar jm 9 lebih.
Saat sampai pagar satpam rina jg heran aku menggunakan motor.
Terlihat mobil yg pernah ku lihat sebelumnya. Ya, itu mobil arif. Rina menemui arif dirumah, apakah tak ada ibu??? Pikiranku berkecamuk.
Saat tak ada ibu tp masi ada aku rina menemui arif di ruang tamu. Saat ini tidak ada aku, rina tak mungkin berani menemui arif di rumah malam² jika ada ibu, berarti ibu jg tak dirumah, bs jd rina mengajak arif ke ruang tengah, atau di kmr??
Tp rina tak mungkin senekat itu, masi ada art. Tp di flashback saat aku pertama kerumahnya jg banyak art.
Aku melangkah biasa menuju pintu, hanya meminimalisir suara sepatuku.
Setelah sampai pintu aku lsg membuka pintu tanpa mengucap salam, berharap rina kaget dg kedatanganku dan aku memergokinya dg arif berdekatan.
Tp ternyata tak ada org diruang tamu, justru rina kepalanya menongol dr ruang keluarga, hanya kepala saja, kemudian menghilang lg.
Aku melepas sepatu sebelum menginjak karpet ruang tamu, ada sepatu arif jg.
Jaket ku jg ku lepas, ku lempar ke sofa.
Sesaat kemudian rina mendekat ke arahku,
R; kok tiba² dtg pa?
Dia mencium tanganku sperti biasa, tp aku fokus ke keringat yg berada pd kening dan lehernya, dia jg menggunakan daster kuning yg dia beli dr bali saat liburan dulu. Rina tak mengenakan bh, jelas sekali terlihat putingnya di balik daster itu.
Wajah rina terlihat biasa, tp aada sperti yg berbeda.
S: lg ngapain km keringetan gt?
Terdengar seperti suara sabuk yg ada rel nya "kretektektektektek" mgkn ada yg faham soal sabuk ini ya.
S: siapa itu?
Aku berjalan masuk melalui ruang tamu, ku lihat arif merapikan kaosnya, terlihat berkeringat jg
S: eh km, dr td?
Arif nampak panik dan agak bingung.
Basa basi sesaat, hendak menuju kamar, aku melihat sesaat bh pink di bawah buffet TV.
Saat di kmr mandi kamar, pikiranku berkeliaran, fix rina benar² bersetubuh dg arif td. Berarti ini jawaban knp sejak di rumah ana aku seperti ingin cepat kesini dan jantugku berdetak keras.
Jika dia bersetubuh di ruang tamu, aku bisa lag memergoki mereka saat membuka pintu.
Sialan rina semakin berani saja.
Aku mengganti baju dan rebahan di kasur, ku tutup pintu kamar, reno jr jg tertidur, ganteng sekali kau nak.
Sekitar setengah jam kemudian rina memasuki kamar, aku hanya melihatnya sesaat tp tak menegurnya sm sekali. Rina lsg menuju kmr mandi, dia agak lama di dlm kmr mandi. Setelah dia keluar, aku meletakkan HP ku di meja lampu
R: pa
Tak ku jawab
R: pa, knp kok tiba² dtg?
S: trs knp kalo aku tiba² dtg?
S: g boleh?!
S: kalo g boleh ya aku balik lg
Rina bangkit menahan tanganku
Dia menangis memelukku
S: km knp sih skrg?
R: aku g knp²
S: g ush bohong, udh banyak yg berubah!
S: biasanya aku dtg tiba² km seneng sekali, tp skrg apa?
S: ada ibu g?
Rina menggeleng
S: pantes ya km nemuin dia di ruang tengah dan aku dtg km malah nanyain aku kyk gt
Suara ku mulai meninggi
Rina semakin erat memelukku, dia pasti takut.
Aku kemudian melepas pelukan rina dan duduk di tepi kasur. Aku mencoba diam agar emosi ku tak semakin naik.
Rina duduk bersimpuh dan tangannya melingkar ke pinggang ku, dia memelukku lg, sesaat ku lihat pipinya sudah basah sekali oleh air mata.
Aku tau saat itu aku bs membongkar persetubuhannya, tp aku tak mau lsg menuduh, biar dia mengakui sendiri.
Reno jr menangis
S: tenangin itu, tidurin lg
Rina bangkit dan menyanding reno jr
Aku mengambil HP dan rokok, aku menuju blkg rumah utk menenangkan diri.
Ku nyalakan rokok dan mengirim chat ke mas Hendra
S: mas
Beberapa menit tk ada balasan, mgkn sudah tidur, krn jm di HP udh hampir stengah 11.
Kemudian rina menyusulku dg langkah pelan wajahnya tertunduk.
S: kok km tinggal anaknya?
R: di jaga mbak (art)
Rina duduk di sampingku
Aku masi blm menemukan cara agar rina mengakui sndiri.
Ada chat masuk dr mas Hendra dan ku balas, aku mengatakan ingin bertemu.
R: dpt salam dr arif
S: waalaikumsalam
R; dia minta maaf udh g sopan masuk ke ruang tengah
S: harusnya minta maaf ke km, ini rumahmu
S: beda lg jika km yg nyuruh masuk
Rina menghadap ku
S: apa?
Rina terus menatapku, tp tak ku hiraukan, aku ber chat dg mas Hendra.
R: pa
S: apa?
R: aku mau ngomong
S; ngomong aja
R: liat aku dulu, sambil merebut HP ku
Aku menatap nya
S: apa?
Rina memegang tanganku,
R: aku minta maaf ngajak arif masuk ruang keluarga
S: aku udh blg kan, ini rumahmu, dan itu hakmu
Sengaja tak lsg ku tembak ke topik utama, ku ulur agar rina mengaku sendiri, sekalian mengetes apakah dia mengakui apa nggak.
R: aku jg minta maaf.........
Kalimatnya terhenti
S: knp?
R: maaf, aku mesum sm arif
Wajahnya kembali tertunduk dan kembali menangis.
S: aku ganggu dong dtg tiba²?
Rina menggeleng
S: sejauh apa?
Rina diam tak menjawab.
S: kalo km g mau jwb gpp, aku mau tidur dlu, kita lanjutkan besok bicaranya.
Tak tau knp dadaku tiba² bergemuruh, dan emosi mulai naik, jd ku putuskan utk tidur.
Continue...........