Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Perjalanan pemuda hingga punya 2 anak (kisah nyata)

Bimabet
Namanya ilustrasi ga harus aslinya hu, yang penting mirip2 dikit lah....
 
Akhirnya terealisasi juga rina di ewe orang di depan reno...
Mungkin akan ada episode have fun kembali
 
Update 30



Setelah kejadian di rumah susi, rina semakin lengket denganku, setiap aku keluar sndiri dia ingin ikut, ketika tdk bisa ikut dia selalu akan bertanya, kmn? Sm siapa? Pulg jm brp? Blablabla.
Kehidupan dg rina berjalan sperti kehidupan rumah tangga biasanya. Terkadang mengantar belanja bulanan, bayar listrik dan air, krn saat itu blm ada pembayaran online sperti skrg, memang ada tp masi jarang.
Bagaimana dg mbak mila dan mas Hendra?
Aku sempat mampir beberapa kali kerumahnya, kondisi mas Hendra berangsur membaik.
Bagaimana dg ana?
Aku blm bertemu sm sekali, tetapi saat chat sudah membahas semakin dalam utk ke sebuah hubungan.

Suatu weekend aku dan rina menginap di rumah ortuku, ada beberapa temanku kerumah ingin bertemu, aku ajak ke warkop dekat rumah saja.
3org temanku ini sebelumnya memang sudah tau kondisi ku yg sudah 180° berubah utk hal ekonomi, jd mreka bertemu aku ingin meminta bantuan modal utk membuka usaha warkop yg akan mereka kelola bertiga.
Aku pun senang krn tujuannya utk usaha, dan warkop hal kesukaanku, aku lsg mengiyakan akan membantu dg harapan warkop itu jd tempat tongkrongan teman²ku atau bisa jd basecamp.
Ku tanyakan jg apakah udh ada sasaran tempat dan planing dr mreka, mreka menjawab sudah ada semua tinggal modalnya saja, mreka awal minta 30jt utk kontrak tempat dan belanja isi keperluan warkop itu.
Kuberikan 25 dlu utk awal itu dan sore ku janjikan ambil uangnya. Utk hal sperti ini aku tak perlu bilang ke rina, krn memang pakai uangku sendiri dan itu teman²ku. Angan²ku sangat besar agar warkop itu cepat berjalan, meskipun aku bakal jrg nongkrong seenggaknya ada tempat pasti utk teman².

Tak ada yg spesial dirumahku, hanya rina dan keluargaku semakin dekat. Aku kira rina tak bisa mengerjakan pekerjaan rumah sperti mengepel cuci piring dll, tp ternyata 2hr dirumahku rina menggantikan tugas ibuku urusan dapur dan bersih², dg catatan reno jr di pegang ibuku atau adikku, takjub jg, org kaya tp mau mengerjakan pekerjaan rumah yg bukan rumahnya.

Dalam beberapa minggu rina mengajakku ngobrol srius utk hal pekerjaan. Dia ingin menjual semua perusahaannya, hanya disisakan 1 atau 2, alasannya krn semakin lama perusahaan lain semakin berkembang pesat, sedangkan milik keluarga rina hanya gitu² aja, jd mumpung sebelum bangkrut kalah sm perusahaan lain. Aku hanya menjawab agar rundingan dg ibunya, krn itu prusahaan milik keluarganya. Sedangkan aset rumah dan villa jg akan rina pangkas, katanya sayang jrg di tempati tiap th bayar PBB. Aku cm berpesan kalau di jual hati² uangnya, jgn boros².
Tujuan rina awal ingin hamil utk harta dan asetnya, jika jd di jual smuanya lantas utk apa minta di hamili?
Saat itu pikiranku berputar disitu saja, krn semakin tak jelas tujuannya rina ingin hamil wktu itu.

Singkat cerita beberapa bulan kemudian perusahaan rina hanya tinggal dua, semuanya ada di kota itu, rumah pun tinggal dua di kota itu jg, villa di kota dingin sudah di jual jg. Saat rina menjual semuanya aku jg ikut menjual perusahaan milikku yg perna di berikan rina, sebenarnya rina melarang, tp dg alasan aku akan fokus di dua perusahaan rina akhirnya rina mau menjual jg perusahaan milikku, hanya aset rumah yg aku sisakan. Aku kira hasil semua penjualan milikku akan masuk ke rekening tabungan rina, ternyata yg milikku masuk ke tabunganky sendiri, kini saldo di atm hitam milikku yg jrg aku pakai sudah berlipat lipat jumlahnya.
Aku tak tanya sedikitpun soal itu, soal hasil penjualan rina pun tak aku tanyakan.

Hari berganti, minggu pun berganti, hanya dua perusahaan yg aku urus semakin membuatku sering dirumah dan bosen. Disitu timbul chating dg ana semakin intens, aku dg ana semakin dekat, dia sudah berani iseng memanggilku beb/yank.
Oia saat aku kenal ana pertama kali dia mengaku usianya diatasku 2th, aku pikir tak masalah, yg penting dia mau sm aku.


Beberapa minggu setelah intens chat aku memberanikan mengajaknya bertemu utk pertama kalinya.
Kami janjian di sebuah cafe di mall kota itu selepas dia pulg kerja, seperti biasa aku memilih smooking room, bodo amat jika nanti dia g suka sm cowo perokok, gasuka yauda.
Stelah hampir setengah jam menunggu akhirnya ana terlihat.
Wanita postur biasa saja, ber make up tp g berlebihan mengenakan rok sepan coklat diatas lutut di padu dg kemeja krem, memakai anting model gandul mutiara, membuat aksen di kepalanya terlihat anggun.
Setelah basa basi berkenalan, ternyata ana tk bermasalah dg cowo perokok, krn bapaknya jg perokok. Dia supel sekali, nyambung di ajak ngobrol, krn memang kita pernah sama² di dunia entertain. Dan yg paling aku suka dr ana dia org nya ceplos² tanpa malu, itu aku suka sekali, krn wanita jaman itu banyak yg jaim sekali.
Sempat aku tanyakan rumahnya dimana dan ksni naik apa, ternyata rumahnya cukup jauh dr mall itu dan dia menggunakan motor. Timbul niat utk mengantar tp aku tahan, krn aku membawa mobil saat itu, takut dia ngecap aku org kaya.

Semenjak bertemu pertama, aku dan ana semakin dekat dan intens komunikasi. Sempat beberapa kali rina curiga menanyai ku krn aku sibuk dg HP mulu ketika dirumah. Hingga beberapa kali agak naik ketika menanyai ku soal itu, sampai puncaknya
R: kamu itu sibuk HP mulu itu ngapain sih pa
R: tiap di tanyain jawabnya itu² terus, tp semakin lama main HP mulu g kyk biasanya
S: apa sih kdg main game, kdg chat sm temen²
R: masa gt terus tiap hr
R: ada istrinya diajak ngobrol kek
Tak ku jwb utk menghindari perdebatan, ku tinggal ke blkg utk merokok, ku tinggal hpku di kmr.
Agak lama kemudian rina dtg membawa hpku
R: apa ini sandinya? Kok pake di sandi segala
R: kok mencurigakan gni skrg pake sandi, tumben bgt
Aku diam tak menjawab
R; jwb pa
S: apa pun yg ada di hpmu aku gatau
S: apa aku perna menanyakan soal hpmu?
S: nggak kn?
S: masa aku sandi hpku g bole?
S: km punya hak atas hpmu sndiri, aku jg begitu
Rina diam lama, dan kami sama² terdiam lama, perdebatan sedikit berlanjut saat itu.
Stelah kejadian itu aku berhati hati meletakkan HP, tak kutaruh di sembarang tempat sperti biasa.
Dan chat sm ana selalu ku hapus stelah slesai chat.
Tak sampai seminggu kejadian itu terulang lg dan lbh parah dr sebelumnya.

Aku berfikir, aku g bakal bs sembunyi² dr rina, cpt atau lambat rina bakal tau soal ana, rina bs aja bayar org utk mencari ana, kasian si ana jika terjadi sperti itu. Tp apakah aku harus bicara jujur dg rina, blm saatnya krn aku dg ana blm ada status atau pun arah menikah, takutnya jika aku mengaku ke rina akhirnya aku g jd dg ana.
Kusimpan soal ini rapat² tp aku sperti org gila, aku butuh teman cerita.

Beberapa hr aku berjanji akan menemui mbak mila di tempat makan dekat tempat kerjanya.
Kurasa aku lbh baik curhat ke mbak mila soal masa lalu dan sikap rina.

Seingatku hr kamis, jm 11 lebih aku sudah berada di tempat makan dekat tempat kerja mbak mila.
Persis stengah 12 mbak mila dtg dg seragam kerja kebanggaannya, atasan coklat susu dan bawahan coklat tua.
Aura keibuan kalem yg kuat dr sosok wanita ini, aku berdiri dan salim sperti biasa utk menyambut kedatangannya.
Pesan makan, obrolan ringan soal kabar rumahnya, sembari makan kami bercanda.
Selesai makan aku menyalakan rokok
M: ada apa nih tumben ngajak ketemu siang², kok g diruma aj
Aku hanya tersenyum
M; ada masalah atau kangen mbak? Sambil tersenyum menyejukkan hati sekali.
Duh mbak andaikan aku g nikah sm rina mgkn aku lbh sering sm mbak mila dan mas Hendra.
S: minta saran sih mbak
M; saran apa nih? Crita aj sm mbak.
Ku ceritakan persoalan dirumah aku lbh srg pegang HP, dan ku ceritakan soal ana.
M: gni, mas km saat ini masi ada hubungan dg rina
M; terlepas dr hubunganmu srius apa nggak yaa
M: bagaimana perasaanmu jika rina yg di posisimu?
Mbak mila tersenyum.
Ya, awal ini aku faham mksd mbak mila, tentunya aku jg sebel dan jengkel jika di posisi rina.
S; aku harus gmn mbak?
M; kurangi dulu chat sm cewek itu ketika dirumah
M; km belum tau kan ke depannya nanti sperti apa, belum tentu cewe itu jodohmu
M: yg penting skrgjaga perasaan rina mas, sambil menepuk tanganku
Agak lama aku terdiam
S: terus jika aku pacaran sm ana, kemudian kami serius dan ingin menikah bagaimana?
M; itu pilihanmu, dan sebelum memutuskan sesuatu hrs di pikir matang² +- nya, resikonya, dan terakhir ada pihak yg tersakiti
S: ya mbak aku tau itu, tapi kan
Mbak mila menyela
M; mbak tau pernikahan mu dg rina awal sperti apa, skrg kalian semakin nyaman, makanya mbak sm mas g berani ganggu kalian.
M: mbak bersyukur km bs mikir dewasa mas
S: mksdnya mbak?
M: km pengen nikah dengan jodohmu sendiri kan?
M: mksd mbak pernikahan normal layaknya pemuda
S: iya mbak
M: pasti dikit banyak mikir masa tua besok ya? Ahahaha
S; kok tau?
M: mas ren, rina itu umurnya 2th di bawahku, aku anggap dia seumuran ku
M; mbak ini udh tua, pasti mas ren jg mikir masa tua bsk anak² masi kecil tp ibunya sakit²an udh kyk nenek²
M; bener g?
S: kalo jujur iya aku perna mikir gt mbak
S: tp ketika pikiran itu muncul, rina pintar sekali membuat hatiku nyaman dg dia, aku jd betah dirumah
M: ya mgkn dia emg jodohmu ahahaha
S; mbak ah g asik
Mbak mila bisa menangkap pemikiran ku meskipun g di sampaikan semuanya.
S: trs saran mbak gmn?
M: ya itu td mas, kurangi chat ketika diruma, harus bisa jaga perasaan wanita mas, sambil memegang dadanya
M: meskipun punya niat utk meninggalkan rina, tp jelaskan dlu hubungan mas dg cewe itu, kalo fix mau nikah ya selesaikan yg sm rina sesuai kesepakatan awal.
Sampe sini aku mengerti jika mbak mila benar² menangkap isi pikiranku.
Mbak mila membuka hpnya sesaat.
M: bntr ya mas tunggu sini
M: atau buru²?
S: nggak mbak santai aj
Mbak mila bangkit dan keluar tempat makan, stelah skitar 15mnt mbak mila telah kembali dg membawa tasnya.
M: nanti dr sini anterin mbak pulang bisa?
S: ya mbak
Kami melanjutkan obrolan yg sempat terputus td, hingga sampai ganti beberapa topik.
S: mbak masi sering chat dg rina?
Mbak mila tersenyum
M: sebelum km crita ini mas, rina crita ke mbak soal perubahanmu ehehee
M; kdg dia jg telpon mbak, mgkn pas mas ren g diruma
M: pesen mbak ati² ya,
S: iya mbak makasi banyak ya buat waktunya
M: santai aj mas
S: mau balik skrg? Udh stengah 2 ini
M; terserah mas, mbak santai, diruma jg g ngapa²in
S: yauda ayo balik mbak
Mbak mila sempat minta di bayarin makanannya, tanpa di minta pun aku bakal bayarin.
Ketika di mobil mbak mila cerita jika uang belanja dr mas Hendra berkurang, dampak dr mas Hendra turun jabatan srg tak masuk kerja ktika sakit²an.
Aku berinisiatif memberinya sedikit uang, krn selama kenal aku blm perna memberikan apa².
Aku ajak mampir ke supermarket yg terdapat mesin ATM, ku ajak turun utk beli minum atau cemilan, dan aku akan tarik tunai.
Kembali di perjalanan
S: mbak aku nanti bole mampir bntr?
M: hayooo ada maunya yaa ahahaha
S: nggak mbak, cm minta bikinin kopi aj
M: oke deh
Sesampai di halaman rumah mbak mila kulihat motorku tak ada, ku tanyakan katanya di pakai anaknya.
Mbak mila meletakkan tas di sofa, melepas hijabnya dan di letakkan di atas tasnya.
Aku menyalakan rokok, dan ku hitung lembaran uang merah, ku rapikan jg, akan ku berikan saat ngobrol di ruang tamu itu.
Mbak mila kembali membawa kopi milikku
S: sini duduk sebelahku mbak
M; mau di apain nih? Sambil memainkan alisnya
Aku tertawa
S: udh sini aku pengen ngomong
Mbak mila duduk di sebelah kiriku, ku keluarkan uang td dr tas selempang ku, ku berikan pd mbak mila, mbak mila terkejut tak mau menerima, aku bilang itu hadiah krn mbak mila selalu ada buat aku.
M: nanti mbak bilang apa ini ke masku?
S: bilang aj dr aku, bentuk rasa hormat ku
M; duh jd g enak, segini banyaknya
M; makasi banyak ya mas
M: alhamdulillah bisa pakai bayar semester anak².
S: kalau butuh apa² bilang aj mbak, aku pasti bantu
Singkat cerita telah habis kopiku dan 3 batang rokok aku akan berpamitan, tp mbak mila menggodaku
M: yakin mau pulg? G mau ini dulu? Sambil tersenyum dan memegang payudaranya sendiri
S: ehehehe nggak ah mbak, tar di kiranya kesini buat gitu doang
M: ahahahaha bener?
S: iya mbak, kpn² aj aku kesini lg buat itu ahahaha
M; yauda sini cium aj
Bibir kami bertemu, ciuman hot dr wanita 3 anak, ku remas payudara mbak mila yg besar itu, mbak nila mendesis
Sssssssshhhhh ooohhh masssss
Ku lumat bibirnya lg, ku turunkan ciuman ku ke lehernya, ku ulang² cumbuan itu, mbak mila semakin mendesis, setelah puas bercumbu mata kami bertemu, mbak mila tersenyum kepadaku, senyum hangat dr seorang mbak mila sangat menyejukkan. Dan aku pun di peluknya
M: mbak kangen mas
Hanya ku elus² punggungnya, stelah itu aku pamit, salim sperti biasa dg kecupan bibir jg, mbak mila kembali berterima kasih soal uang yg ku berikan, aku hanya mengangguk sopan. Dan aku pun pulang.

Tak perlu ku sebutkan nominal uang itu disini, memang jumlah nya besar bagiku ketika masi kerja di pabrik dlu.

Saat di mobil aku memikirkan cara dr saran mbak mila td agar rina tak sering curiga dan aku bs bermain rapi. Di titik itu jg aku mulai benar² akan melangkah dg ana, dan aku jg akan sharing ke ortuku jg, krn pengalaman dr kejadian sebelumnya aku tak mau menyakiti ortuku lg.


Continue...........
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd