Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Perjuangan LDR (Fantasi Pacar)

nubmat

Semprot Baru
Daftar
18 Oct 2022
Post
45
Like diterima
511
Bimabet
Part 1
Perkenalkan namaku Ian. Aku seorang pria berumur 28 tahun dan tinggal di Jakarta. Aku berpacaran dengan Yanti berumur 26 tahun dan tinggal di Semarang. Aku dan Yanti bekerja di perusahaan yang sama hanya saja aku bekerja di Head Office dan dia di kantor cabang Semarang. Jobdesk kami hampir serupa yaitu mengkordinir tugas dari para karyawan sehari-hari.
Usia pacaran aku dan Yanti adalah 2 tahun. setiap aku berkunjung ke kotanya hampir dipastikan kami selalu melakukan hubungan seks di hotel. Biasanya Yanti akan ikut denganku untuk menginap di hotel.

Karena terlalu sering kami melakukan hubungan seks, aku dengan nekat merekam kegiatan kami diam - diam tanpa sepengetahuan Yanti. Hal itu justru menambah adrenalinku untuk melakukan hubungan seks. Petaka dimulai ketika aku ketahuan Yanti sedang merekam.

Y: Apa yg kamu lakuin tanpa sepengetahuanku?
I: Ga ada sayang.
Y: Jujur aja. Aku benci kalau kamu berbohong.

Akhirnya aku mengakui apa yang aku lakukan dengan alasan hal itu untuk membantu aku masturbasi ketika kami sedang tidak bertemu.

Y: Kamu kenapa ga ngomong? emangnya kurang selama ini kita video call?
I: Tapi kalau VC kan ga ada adegan kita ML sayang. Aku juga ga mau menonton film porno.
Y: Aku pulang ya. maaf aku kecewa banget sama kamu.

aku hanya terdiam tidak bisa membantah. membantah pun hanya akan menambah masalah. sepanjang malam aku mengirim chat ke Yanti memohon maaf darinya tanpa ada balasan.
Keesokan harinya pintu kamar hotelku diketuk. setelah aku intip ternyata itu adalah Yanti. Kubukakan pintu dan dia masuk. Kami berdua sama2 diam sampai aku membuka percakapan. "Aku minta maaf. Aku terima semua keputusanmu."
Yanti tidak membalas dan memeluk aku. Pelukannya terasa erat sekali. Aku melepaskan pelukannya dan memandang matanya. Sampai aku memberanikan diri untuk mencium bibirnya dan lidah kami saling melumat. Aku rebahkan dia di kasur.

Yanti berperawakan mungil dan berdada kecil tapi. Dia selalu menggunakan jilbab yang modis dalam kesehariannya.

Sambil ciuman aku meremas kedua dadanya dan dia mendesah kecil. Aku berpikir dia sudah memaafkan kesalahan yang aku buat kemarin. Aku tarik bajunya ke atas dan kuremas kembali dadanya yg masih terbungkus BHnya sambil terus berciuman. Aku turunkan tali BHnya dan diia pun mengangkat punggungya untuk memberiku jalan melepaskan kaitan BHnya. Setela itu aku lepaskan BH nya dan mulai kuemut payudaranya. Yanti sungguh sensitif pada bagian payudaranya. Sambil kusedot2 aku mainkan putingnya di dalam mulutku. Tangan kananku juga ikut memainkan puting kirinya. hal ini membuat Yanti semakin mendesah. Sekitar 10 menit aku bergantian menghisap payudaranya bergantian tak lupa aku membasahi seluruh payudaranya. Ketika aku berniat membuka resleting celananya dia menahan tanganku. Lalu Yanti membuka pembicaraan.

Y: Aku mau kita berdua menikmati ini tapi plis aku ga suka direkam.
I: Iya sayang aku meminta maaf.
Y: Aku mau menuruti apa yang kamu inginkan tapi plis ya jangan yg satu itu.
I: Iya sayang. Terima kasih

Aku lanjut membuka celana panjang dan meloloskan celana dalamnya. Kakinya kubuka lebar dan langsung saja kujilati pahanya dan dia mendesah keras dan berkata "sayang geli". aku tidak menghiraukan omongannya dan langsung menjilati vaginanya. kubuka bibir vaginanya dengan kedua jariku lalu kumasukkan lidahku. Diapun setengah berteriak "aaargggh sayang". Dia menarik kedua tanganku dan mengarahkannya untuk memilin kedua putingnya. Setelah itu dia kembali berteriak dan keluar cairan yang begitu banyak dari lubang vaginanya. Dia menarik aku ke atas lalu memelukku. Kami berhadapan samping2an sambil berpelukan.

I: Makasih ya sayang.
Y: Iya mas. Aku lemas.
I: Yang, aku boleh minta sesuatu? *Kukecup keningnya*
Y: Minta apa mas?
I: Aku baca suatu artikel tentang berhubungan seks dengan rasa cemburu bisa bikin makin nafsu
Y: Maksud mas? Aku harus selingkuh?
I: Bukan. Jadi sebelum berhubungan kamu bikin aku cemburu.
Y: Gimana caranya bikin cemburunya? Aku ga ngerti
I: Ya kalo dari artikel si cewe membuat cerita karangan dia pernah ngapain aja sama cowo lain

Yanti melepaskan pelukanku. Dia membalikkan badannya. Aku pun bingung dan merasa melakukan kesalahan lagi. Suasana kamar menjadi hening kembali.

Bersambung part 2

Disclaimer: Ini adalah cerita pertama saya. Mohon maaf bila kata2nya masih berantakan. terima kasih
 
Part 2

POV Yanti


Aku bingung dengan perkataan Ian barusan. Aku yang selama ini hanya berhubungan seks dengannya tidak mengerti apa yang dia maksud. Lalu aku bangun menuju kamar mandi, aku membersihkan badanku. Keluar dari kamar mandi kulihat Ian masih di tempat tidur.

Aku memakai bajuku dan berkata “Aku berangkat ke kantor dulu nanti sore aku balik lagi ke sini”. Aku pun berangkat menuju kantor meninggalkan Ian.

Sore harinya, setelah selesai urusan di kantor aku menuju hotel tempat mas Ian menginap. Aku ketuk pintunya. Dia membuka pintu lalu aku langsung menuju kamar mandi.

Setelah selesai bebersih aku langsung rebahan di tempat tidur dan langsung memeluk Ian.

Y: Mas serius dengan omongannya tadi pagi?
I: Kalau kamu ga mau gapapa. Aku ga mau maksa.

Kuelus kepala Ian kucium bibirnya dengan lembut. Ian memelukku dengan erat. 5 menit kami berciuman lembut lalu nafas kami semakin cepat. Ian meremas dadaku dari luar baju. Akupun merasa keenakkan. Kulepas ciuman Ian dan mendesah “massss”. Ian semakin buas menciumku. Didorong aku sampai telentang lalu ia naik ke atas badanku. Kami lanjut berciuman dengan ganas sambil Ian meremas kedua dadaku sampai aku Kembali mendesah “masssss”.

Ian melepas ciumannya dan memasukkan tangan ke dalam bajuku lalu mencari kaitan BH yang aku pakai. BHku dinaikkan Ian lalu dia memilin putingku.

I: Maafin aku ya soal tadi pagi sayang
Y: Iya mas. *aku menaikan tanganku ke atas sehingga Ian semakin leluasa bermain di dadaku*
I: Makasih ya sayang *Ian mencium puting kananku lalu memainkan dengan lidahnya*
Y: Masssss.
I: Iya sayangku. Enak?
Y: Enak masss. Aku suka kalo putingku dimainin begitu
I: kaya gini? *Ian memasukan dadaku ke mulutnya lalu menjilat putingku di dalam mulutnya*
Y: Iya massss begituuuu
I: Aku suka kalo kamu lebih agresif yang. *Ian mempermainkan putingku dengan bibirnya*
Y: iyaa masss. Suck me harderrrrrr
I: mmmmmmmmm *Ian menarik putingku dengan mulutnya sampai agak ke atas*
Y: Aaaaarrgghhhhhh. Ayaaahhh terus isep tetenyaaaaa *Tanpa sadar aku memanggil Ian dengan sebutan ayah karena birahiku sudah tidak terkontrol lagi*

Ian makin liar menyedot dada kananku dan putingnya sampai dibasahi air liurnya. Ian melepaskan mulutnya dari dadaku. Dia mengangkat kepalaku lalu memasukan kedua tanganku ke bawah bantal yang menjadi alas kepalaku.

I: Tahan ya sayang.
Y: Iya yah. *aku memejamkan mataku dan pasrah menanti apa yang akan dilakukan oleh Ian kepadaku*
I: Bunda *Ian menjilat pinggiran dadaku*
Y: Yahhhh geli *Aku menggelengkan kepalaku karena tidak kuat menahan geli. Terlebih kedua tanganku tidak bisa digerakkan karena tertindih bantal kepalaku*
I: Enak ga ngentot sama ayah? *Ian menjilat ketiakku. Lalu ia mengendurkan jilbabku agar bisa menjilat kupingku*
Y: Enak banget yah. Bunda suka ngentot sama ayah
I: Bunda ga bohongin ayah kan? *Ian melepas kaitan jilbab di leherku sehingga ia bisa menjilat leherku dengan rakus*
Y: Engga yah. Ngentot sama ayah enak banggeeett. Rrgghhhhh

Aku sudah tidak tahan dengan perlakuan Ian di leherku ditambah kedua tangannya saat ini sedang memilin putingku. Lalu aku teringat kemauan Ian yang tadi pagi. Aku yang ingin membuatnya puas pun lalu berkata

Y: Tapi lebih enak ngentot sama temen kantor bunda yahhhhh
I: Rrrrgghhhhh *Ian menggigit leherku sampai meninggalkan bekas merah. Tangannya terus meremas dadaku dengan kuat*
Y: Ayah mau denger cerita bunda ngentot sama temen kantor ga?
I: Mau bun. *Ian menghentikan semua aktivitasnya pada tubuhku*

Aku memandangi Ian lalu mencium keningnya lalu aku bisikkan ke kupingnya “nanti ya yah. Udah mau maghrib. Sekalian kita cari makan dulu ya”



Bersambung ke part 3 kalo rame
 
Part 3

POV Ian


Aku masih terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Yanti. Dia mau menyetujui keinginanku untuk berhubungan seks. Aku sendiri pun tidak tahu apakah ini perilaku yang menyimpang atau bukan. Tapi aku merasa sangat bernafsu ketika mendengar perkataan Yanti.

Aku dan Yanti mencari makan di daerah Simpang Lima. Setelah itu kami Kembali ke hotel karena aku sudah tidak sabar apa yang akan dilakukan oleh Yanti. Untuk membayangkannya saja sudah membuat lututku lemas.

Setiba di lift hotel aku menggenggam tangannya erat sambil berkata “makasih ya sayang” tetapi Yanti hanya tersenyum sambil menyenderkan kepalanya di bahu kiriku.

Sesampainya di kamar, aku mencuci kaki dan menggosok gigi. Setelah selesai dengan aktivitasku bergantian Yanti yang membersihkan tubuhnya setelah beraktivitas di luar.

Aku yang langsung rebahan di ranjang, melihat Yanti keluar dari kamar mandi.

I: Kamu ga ganti baju tidur yang?
Y: Ga usah ya mas. Nanti juga mas buka semua. Nanti tidurnya telanjang aja tinggal selimutan.

Penisku seketika menegang mendengar perkataan Yanti. Padahal selama ini ketika kami tidur di hotelpun kami selalu tidur telanjang. Akupun menarik Yanti untuk tidur di samping kananku.

Y: Mas aku belom lepas kerudung
I: Nanti mas yg lepasin *Aku cium bibir Yanti perlahan dan kuraba dadanya*
Y: BH nya udah aku lepas tadi di kamar mandi

Aku langsung meremas dadanya dari luar baju d sambil terus berciuman. Tangan Yanti lalu masuk ke dalam bajuku dan mengelus2 putingku. Seketika aku merasa geli dan makin kencang meremas dada Yanti

Y: mmmhhhh.. ayah suka dimainin putingnya?

Aku tidak menjawab malah terus meremas dada Yanti dengan kasar. Yanti melepas ciuman dengan melenguh keras lalu membuka bajuku. Dia merebahkan aku lalu naik dan duduk di perutku. Sambil memasukkan jarinya sendiri ke mulutnya dia melumasi kedua telunjuknya dengan air lurnya sendiri. Lalu kedua telunjuknya itu memilin putingku sehingga putingku menjadi basah. Aku yang tidak tahan dengan perlakuan Yanti ingin meremas dada Yanti lagi tapi tanganku ditahannya. DIa memegang kedua tanganku dengan tangannya ke atas kepalaku lalu dia mulai menjilati putingku.

I: BUndaaargggghhhh
Y: Ayah suka diginin?
I: Iya bun. Ayah suka banget

Yanti pun tersenyum kecil lalu bangkit dari tempat tidur lantas beranjak kea rah kamar mandi. Lalu ia mematikan saklar sehingga kamar menjadi gelap gulita. Yanti lalu menaiki tubuhku lagi dan mengarahkan tanganku untuk meremas dadanya. Aku meremas dadanya dengan lembut.

I: Kok dimatiin lampunya?
Y: Iya. Ini hukuman karena ayah udah diam2 ngerekam pas kita lagi ngentot.

Lalu Yanti menepis tanganku. Dia membuka bajunya sendiri. Dia mencium bibirku lalu menggesekkan putingku dengan putingnya sendiri.

Y: enak yah?
I: Iya enak banget bun.
Y: ayah sadar ga pentil bunda kalo keras jadi lebih panjang dari sebelumnya? *Dia menjilat leherku*
I: Rrrggghhhhh. Engga bun. Ayah ga merhatiin kalo lagi nete sama bundaaarrghh
Y: *Yanti menjilat telingaku* Iya ini lebih panjang soalnya Yanti juga netein anak2 kantor.
I: Rrrgggghhhh bundaaaaa
Y: Ayah sih lama ngapelin bunda. Jadi kalo ayah ga ada, bunda netein anak2 di kantor. *Yanti menciumku sambil terus menggesek putingku*
I: Rrrrrrrggghhh bunda kok nakal. Ceritain ke ayah coba
Y: Tapi ayah di atas ya.

Aku lalu membalikkan Yanti sehingga dia telentang. Aku membuka celana dan celana dalamku tak lupa kubuka celana dan celana dalam Yanti. Saat ini hanya Jilbab yang menutupi kepalanya walaupun aku tidak dapat melihat dengan jelas karena suasana kamar yang begitu gelap.

I: Bun. Ayah juga mau nete kaya temen2 kantor bunda.
Y: iya yah sini nete sama bunda. Kaya Wahyu sama Budiirrgghhhh

Yanti melenguh karena aku menghisap dengan kencang dada kirinya.

Y: Waktu itu sore mati lampu yah di kantor jadi AC dan CCTV pada mati. Pertama Bunda minta Budi temenin di ruangan soalnya bunda takut karena gelap banget. Karena liat bunda keringetan terus dia ngipasin bunda.
I: Di kantor kalian cuma berdua? *Aku bertanya sambil menjilat puting Yanti*
Y: Bertigaaargggghhh Yah sama Wahyu juga. Tapi Wahyu lagi beli es buat kita bertiga karena panas banget. Mungkin karena liat Bunda keringetan si Budi nyuruh Bunda lepas Bolero. Katanya lagian gelap ini juga ga bakal bisa ngeliat auratku katanya. Yaudah Bunda lepas tinggal kaos lengan bunting bunda aja jadinya. Terus dia nawarin mau mijitin Bunda.
I: Bunda mau? *Aku melepaskan aktivitasku di dada Yanti*
Y: Iya Yah mungkin karena pegel juga. Dia mijit Pundak sama lengan Bunda. Terus dia bilang katanya pernah ngeliat isi chat kita dan liat bunda kirim foto tete ke ayah. Yah diisep dong tete bunda
I: *Aku mulai menghisap tete Yanti Kembali*
Y: rrrrrgghhh iya gitu yah teruusssss
I: Lanjutin bun
Y: iyaarrggghhh. Terus Bunda menyangkal tapi dia malah nunjukin gallery hp nya dan bener ada foto chat kita dan tete yg bunda kirim yaaarrhh. Terus dia minta mau liat tete bunda. Pas minta ini tangannya yg mijit sambil nyenggol2 pinggiran tete bunda.
I: mmmmmmmm…. Bunda mau? *Tanyaku yg sambil menghisap tete Yanti*
Y: rrrggghhh ga mau yah. Tapi dia maksa sambil bilang kan katanya gelap jadi dia ga bakal liat apa2. Ini tangannya udah mulai berani ngeremes pinggiran tete bunda. Bunda juga ga sengaja ngedesah pelan yah. Abis itu dia tiba2 masukin tangannya dari lubang lengan baju bunda yg emang agak longgar terus tete bunda diremes sambil bilang “diliat aja yan ga aku apa2in”. Terus Bunda iyain karena takut fotonya disebar ke anak2 kantor lain yah. Bunda angkat deh kaos Bunda terus dia langsung buka kaitan BH bunda. BH bunda dinaikin ke atas sama dia.
I: RRRRGggggghhhhh bunda kok nakal siiihhhh? Ayah jadi marah bgt ini *Aku menyedot kencang tete Yanti bergantian kiri dan kanan.
Y: RRRRRGggghhhh kan ayah yg mau Bunda beginiiiii. Mau dilanjut ga yah?
I: Iya bun.Tapi dari samping ya? Ayah pegel.

Aku pun turun ke samping kiri Yanti dan Yanti mengarahkan tetenya ke mulutku yang berada di sampingnya. Lalu dia mengelus kepalaku yang sedang menetek sambil melanjutkan ceritanya

Y: Tiba2 bunda ngerasa ada angin di tete bunda terus dia bilang mau ngipasin karena kasian ngeliat bunda kegerahan katanya. Padahal kondisinya itu gelap banget yah. Ga lama abis itu bunda ngerasain geli di pentil bunda. Bunda ngerasain ada benda lembek terus berair gitu di pentil bunda. Bunda tanya sama Budi dia ngapain. Bunda disuruh untuk nikmatin aja.

Ketika aku mau bertanya apa yang terjadi Yanti menarik kepalaku untuk terus menghisap tetenya.

Y: Ayah udah nete aja. Bunda lagi cerita. Bunda ngerasa geli banget terus malah ngedesah. Budi nanya enak apa engga tapi Bunda diem aja. Ga lama Bunda ngerasa tete bunda kaya ditarik2 gitu tapi ngerasain juga tete bunda berasa basah. Bunda Cuma bisa nebak kayanya Budi lagi nete. Abis itu Budi bilang gini yah “Yan, kalo emang geli ngedesah aja. Ga ada orang kok di kantor”. Terus bunda desah yahhh
I: Desah gimana Bun?
Y: Ayah bandel ya. Udah nete aja klo dilepas lagi bunda ga mau lanjutin. Abi situ Bunda ngedesah agak keras gini “rrrggghhh bud enak banget teteku” Ga lama abis itu lampu nyala yah terusaku liat ada Wahyu di luar pintu kaca ngeliatin Bunda lagi netein Budi.





Bersambung part 4
 
Terakhir diubah:
Part 4

POV Yanti


Aku saat ini sedang mengelus kepala pacarku, Ian yang sedang menghisap payudaraku. Seperti seorang bayi yang menyedot2 puting susu ibunya. Aku juga bingung kenapa Ian senang sekali bermain dengan dadaku. Padahal dadaku tidak terlalu besar tapi pas untuk digenggam katanya. Malam ini aku memberika pelayanan yang tidak pernah aku lakukan ke Ian. Kami berhubungan seks sambil aku menceritakan kebinalanku di kantor. Mungkin Ian mengira ini adalah cerita karanganku saja untuk memuaskan hasratnya tapi bagaimana bila cerita yg kukisahkan ini benar adanya? Sudahlah yang penting aku saat ini bisa memuaskan Ian yang sudah jauh2 datang dari Jakarta.

Aku merasakan hisapan di teteku mulai mengendur dan kulihat pacarku malah sudah tertidur. Lalu akupun juga ikut tertidur,

Aku terbangun dan kulihat sudah jam 5 pagi. Kukecup kening Ian tapi dia malah memelukku erat

I: Bun, lanjutin dong yg semalem. Ayah kan belom keluar>
Y: Iya yah. Kok Udah bangun aja ini?
I: Iya bun namanya juga pagi.
Y: Ayah rebahan aja

Aku menaikki Ian dan berjongkok di depan mukanya. Dia lalu menjilati vaginaku aku pun merasa geli dan nafsuku muali bangkit Kembali.

Y: YAhhhhhhhh
I: IYAaaa bundaaaargghhhh enak kan dijilat memeknya.
Y: Enak yahhhhh

Kedua tangan Ian mencari tetekku dan mulai memilinnya dan memintaku untuk membuatnya cemburu

Y: rrrggghhhhh abis ketauan wahyu terus akhirnya wahyu bilang sama aku kalo ga mau dilaporin bos, pulang kerja harus ikut sama dia dan Budi ke hotel, aku mau ga mau nurut. Sampai di hotel aku diapit yah sama mereka berdua di ranjang sambil tiduran. Budi di kiri Wahyu di kanan. Jilbab aku udah ga tau ada di mana. Kedua kupingku dijilat mereka sambil remes2 tete dari luar baju.
I: Bun, sambil ngentot plis

Aku lalu merebahkan badanku di atas Ian dan mulai menggesek2an memek ke kontolnya.

Y: Bolero aku dilepas Budi terus tangan mereka masuk dari lubang lengan buat ngeremes tete aku. Terus Budi mulai jilatin leher aku sementara Wahyu mau cium bibir aku tapi aku menghindar. Aku bilang kalian bebas ngapain aja tapi ga boleh nyium bibir sama masukin kontol. SEtelah itu mereka malah telanjang terus nyamperin aku lagi. Abis itu mereka telanjangin aku.
I: mmmmhhhhhh. Nakal *Ian memasukan kontolnya ke memekku dengan kasar*
Y: Aaaaarrgghh pelan2 yah. Nanti klo sakit ga bisa ngentot sama anak kantor.

Ian malah menggenjotku dengan brutal tetapi aku tahan.

Y: Klo dicepetin terus nanti cepet keluar
I: ga peduli. Enak banget ngentotin bunda kaya gini aaaarrrggghhh
Y: ah ayaaaarrrrggghhhh

Aku digenjot dari bawah dengan ganas sampai teteku bergoyang dan ga lama setelah itu Ian menyemprotkan sperma di dalam memekku

Y: enak banget yyaaarrgghh
I: iyaa makasih ya. Bunda ijin sakit aja hari ini. Ayah mau ngentotin Bunda seharian

Bersambung?
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd