Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Perselingkuhan istriku - kisah nyata

Diablo1991

Suka Semprot
Daftar
22 May 2022
Post
13
Like diterima
516
Bimabet
Ane mau cerita soal perselingkuhan istri ane. Cerita ini ane dapet dari interogasi istri ane pas ane tau doi selingkuh. Sebelumnya ane dah tau dari lama kalo istri sudah selingkuh tapi ane belum berani bicara ke istri soalnya belum siap mental. Tapi akhirnya ane putuskan masalah ini dan dengan bukti yg ada istri ane gak bisa nyangkal. Cerita ini ane buat berdasarkan penuturan istri ane dan cerita ini ane tulis dari sudut pandang istri ane.

Panggil saja aq lia. Umur saya 29 tahun. Keseharian saya berjilbab lebar. Ciri fisikku bertinggi 160 cm, berat 50 kg dan dada 36c.saya selalu berolahraga dan menjaga bentuk tubuh agar selalu terlihat ramping dan langsing.
saya bekerja sebagai seorang guru dan Suami saya adalah seorang pekerja kantoran. Kami telah menikah selama lima tahun tetapi belum memiliki anak.

Kisah ini adalah kisah nyata yang tidak akan pernah saya lupakan seumur hidup saya. Saat itu, untuk pertama kalinya dalam hidup saya, saya mulai bersetubuh dengan laki-laki lain.
Kisahnya terjadi ketika 2 tahun pernikahan saya dengan suami. Waktu itu bulan ramadhan kita pulang kampung kerumah orangtua ku. Sedikit tentang keluargaku, aku anak kedua dari 3 bersaudara. Kakakku perempuan dan adikku laki-laki. Ayahku seorang duda karena ibuku sudah lama meniggal sekitar 4 tahun yg lalu.
Sudah 2 tahun aku tak pulang kampung. Ayahku berumur 58 tahun tapi badannya masih sehat dan atletis karena dari dulu emang rajin olahraga. Dirumah aku memanggil ayahku dengan sebutan abah. Diantara saudara yg lain aku paling dekat dengan abah, abah selalu jadi tempat curhatku.
Setelah sehari dirumah abah besok sorenya aku didapur menyiapkan makanan untuk buka puasa. Tiba-tiba dari belakang abah memeluk pinggangku.
Abah: masak apa nduk?
Sambil memeluk dari samping
Aku: ini masak pepes kesukaan abah
Abah: anak abah ini paling ngertiin abahnya. Sambil mencium pipiku
Aku: kan udah lama gak masakin buat abah.
Aku sama sekali tidak risih dengan perlakuan abah karena aku memang dekat dengan abah dan mungkin abah lagi kangen dengan anaknya. Aku terus mengobrol dan bercanda dengan abah. Pelukannya yg dipinggang sedikit demi sedikit naik ke bagian bawah payudaraku. Saat lengannya berada dibawah payudaraku pelukannya makin kencang menekan payudaraku dari bawah. Akupun membiarkannya. Kemudian abah menciun pipiku lagi dan melepaskan pelukannya. Abah kemudian menuju halaman belakang rumah.
Sekitar 30 menit memasak buat buka akupun kehalaman belakang untuk lanjut ngobrol dengan abah. Dihalaman belakang ada abah dan kakakku sedang duduk berdua. Dihalaman belakang yg kecil itu ada satu kursi panjang yg cukup untuk 2 orang. Abah dan kakakku ada disana, terlihat abah sedang ngobrol dengan kakakku. Tangan abah aku lihat sedang merangkul dipinggang kakakku. Akupun menghampiri mereka. Karena tak ada tempat duduk tersisa abah menarikku duduk dipangkuannya. Kami bertiga ngobrol dan bercanda. Aku duduk dipangkuan abahku sambil bersandar dalam peluknya. Kini 2 anak perempuannya berada dalam peluknya. Karna hanyut dalam obrolan dan candaan tanpa sadar tangan abahku sudah berada dipayudaraku dan sedikit meremasnya.
Aku: iiihh abahhh.. Tangannya nakal.
Sambil menepis tangan abah dipayudaraku
Abah: duh abah lupa kalo anak abah udah dewasa sekarang ininya dah gede tak kira masih anak2.
Sambil menyenggol payudaraku lagi.
Aku: anak udah nikah masih aja diaanggap anak kecil sih abah.. Haha.
Tawa kami bertiga
Abah: dah segede ini tapi kok gak hamil hamil.
Sambil meremas payudaraku lagi dan kubiarkan saja.
Aku: namanya belum rejeki bah. Jawabku sebel sambil mencubit perut abah
Abah: udah segede ini harusnya udah dipake buat nyusuin anak nduk. Punya kakakmu aja segede gini udah dibuat nyusuin anak lho.
Kata abah sambil meremas payudaraku dan kakakku.
Kakakku: lia gak tau cara bikinnya bah makanya gak hamil2, ajarin tuh bah.... Haha. Timbal kakakku
Abah: masa abah harus turun tangan... Haha
Aku: kayak masih kuat aja bah... Haha. Candaku
Abah: walaupun abah sudah berumur tapi masih bisa lho, tuh tanya mbakmu... Haha
Kakakku: iihhh abah...
Aku: maksudnya bah? Tanyaku penasaran apa maksudnya
Abah: itu maksudnya...
Kakakku: maksud abah tips buat suami biar tahan lama. Potong kakakku
Aku: kukira apaan
Kami bertiga terus mengobrol dan bercanda. Tangan abah juga masih dipayudaraku meremas dengan lembut, aku malah membiarkannya sepertinya aku sudah mulai terangsang. Kulihat abah juga meremas payudara kakakku. Aku bertanya-tanya apakah ini normal. Azan magrib pun tiba dan kami bertiga masuk kedalam.

Sekitar jam 9 malam abah memanggilku dari kamarnya.
Abah: Lia.. Nduk...ambil minyak angin di lemari dan bawa ke sini. terdengar suara nyaring abah dari dalam kamarnya.
Aku: Ini minyaknya, abah. Aku menyerahkannya kepada abah.
Abah: tolong pijetin abah nduk, rasanya sakit.
Abah terus berbaring di kasur dan menarik sedikit kain yang dia kenakan untuk memudahkanku memijatnya.

Aku tanpa banyak protes, terus menuangkan minyak ke tubuhnya dan menyeka seluruh tubuhnya dengan minyak panas tadi. Aku terus menekan punggungnya sesuai dengan gerakan tanganku. Aku melihat mata ayah ku sesekali tertutup rapat, aku tidak yakin apakah dia sakit atau baik karena saya memijatnya.

Abah: Pijat ke bawah sedikit, ni nduk.. Di pinggang abah.
tangannya diarahkan ke belakang pinggang.
Aku: Abah.. Sudah lama, lia lelah..
Aku terus memperlambat urutan tanganku.
Abah: Ini.. Sedikit lagi.. Ini bagian dada abah.
tubuhnya terbalik menghadapku.

Ketika aku memijat dada abah tiba-tiba abah mendorongku. Aku , terjatuh oleh tindakan dorongan abah yang tiba-tiba. Gamis yang aku kenakan terselip memperlihatkan pangkal pahaku. Aku melihat mata abah tidak berkedip melihat pahaku. Aku segera menutupnya dan mencoba untuk bangun. Tapi setan mana yang merasuki abah, dia meraih tanganku dan melemparkanku ke kasur. Saya menjadi takut dengan tindakannya seperti orang kesurupan.

Aku: Ayah.. Jangan ayah.. Ini lia anak abah, sadarlah abah.
Aku mulai takut dengan apa yang akan terjadi.

Abah sudah kesurupan, apa yang kulakukan tidak masuk akal baginya. Tangan kasar itu terus menekan tangan kiri dan kananku. Aku mencoba menepis tangannya agar tidak terus menekan tanganku, tapi siapakah aku untuk melawan energi yang dirasuki iblis itu. Nafsunya telah mengambil alih, mulutnya terus mencium leherku dan menjilati telingaku. Semua energi yang kucurahkan untuk melawan perlakuan abah sepertinya tidak berarti apa-apa. Yang bisa aku lakukan hanyalah menangis mengingat nasib kelam yang akan saya lalui.

Aku: Abah.. Tolong abah.. Abah jangan buat lia seperti ini..
penolakanku semakin tak berdaya.
Abah: Kamu ikuti saja apa yang abah mau. suaranya lembut di belakang telingaku.
Aku: Abah sadarlah.. Apa yang abah lakukan.. Ini anakmu..
air mata terus membasahi pipiku.

Kata-kataku terhenti saat mulutnya terus menyatu dengan mulutku, aku mencoba mengelak ke kiri dan ke kanan. Sekarang aku tidak berdaya, melawan tidak ada gunanya. Aku biarkan saja dia terus memuaskan nafsunya padaku. Tanpa ampun, gamisku dibuka paksa olehnya. Berbekal suasana malam dan terangnya sinar bulan, aku terus dijamah oleh abah. Aku juga tidak tahu apakah suami dan saudaraku yang lain sadar atau tidak. BH yang aku kenakan mulai lepas menutupi payudaraku, abah melihat payudaraku dengan penuh nafsu karena payudaraku cukup besar. Seperti orang haus, abah mengisap putingku yang mulai mengeras dengan rakus. Tak dapat kupungkiri Rasanya juga enak saat abah meremas dan menjilati putingku yang kemerahan.

Aku dipaksa untuk melayani nafsunya, bahkan tubuhku juga menjadi korban nafsu mulutnya. Kenikmatan baru yang akan kurasakan menghilang ketika abah mulai menggigit putingku sambil meremas payudaraku. Kini tangan-tangan abah terus liar melucuti gamis yang kupakai. Aku mencoba menghentikannya untuk terus melakukannya tetapi sekali lagi tangannya menyentuh wajahku. Hanya air mata yang bisa menemani rasa sakit yang kurasakan sekarang. Melihat aku tidak melawan lagi, abah terus menanggalkan pakaianku. Celana dalam yang kupakai dilepaskan nya dengan paksa. Terlihatlah bibir vaginaku yang tembem dan tanpa ditutupi oleh bulu-bulu halus karena aku baru saja mencukurnya.

Aku: Abahh.. Tolong jangan lakukan apapun pada lia, lia adalah anak abah.
Aku masih berusaha untuk melunakkan hatinya.
Abah: sudah nduk nurut aja, nanti pasti nikmat kok.
suara ayahku merayuku.

Abah tidak menunggu lama, dia menjilat semua sudut vaginaku. Jari-jarinya terus menggosok benih klitorisku, yang sebenarnya tersembunyi di balik bibir vaginaku. Sedangkan lidahnya terus dijilat melalui liang vaginaku yang pertama kali dijamah oleh laki-laki selain suamiku. Rasanya aku tidak tahan diperlakukan seperti itu. Aku menekan kepala abah di bibir vaginaku sehingga dia bisa terus menyelam ke kedalaman liang vaginaku. Akhirnya, momen yang belum pernah aku lalui, untuk pertama kalinya, mengalirlah air dalam vaginaku cukup deras yang selama ini tak pernah kualami. pinggulkuku naik terangkat menahan seribu kenikmatan yang diberikan oleh abahku bahkan dengan paksa. Alih-alih menahan rasa sakit, rasanya menyenangkan bahwa aku terus melayani nafsu liar abah.

"Arghh.. Urghh.. Ehmm" hanya itu yang bisa aku katakan.

Melihatku terkulai lemas karena tercekik, abahku sudah mulai membuka sarung yang dikenakannya, kini kami berdua berada di atas ranjang abah tanpa ada sehelai benang pun yang menutupi kami berdua. Abah membuka kakiku selebar mungkin. Yang bisa saya lakukan hanyalah menyerah karena malam ini mahkota suci yang telah saya jaga hanya untuk suamiku akan hilang dan dimakan oleh abahku sendiri. Aku hanya menunggu dengan rasa berdebar debar. Aku tidak tega melihat penis abah yang begitu besar hampir 2x milik suamiku. Dalam suasana samar itu abah mulai mengatur permainan iblisnya. Nafsunya membuat kehilangan kendali atas pikirannya. Abah mulai menggosokkan kepala jamurnya pada vaginaku, aku yang baru saja mengalami kejang-kejang atas kenikmatan yang diberikan oleh abah mulai merasakan nikmat lagi saat dia memainkan kembali klitorisku dengan kontolnya.

Perlahan abah mengarahkan kontolnya ke lubang vaginaku. Dia mulai menekan kemaluannya ke dalam vaginaku. Tetapi terlalu sulit baginya untuk memasukkan kontolnya yang besar itu untuk menembus kedalam vaginaku. Abah mengoleskan sedikit minyak pijat ke ujung batangnya untuk memperlancar perjalanannya.

Aku: Aduh.. Abaahh.. Sakit, aduh sakit abaahhh.
Vaginaku begitu sakit ketika aku merasakan sepotong daging padat berukuran besar mulai menelusuri lubang di vaginaku.

Abah menarik kembali, kontolnya, dia memasukkan dua jari ke dalam vaginaku dan bermain-main di dalamnya. Saya merasakan sakit dan nyeri ketika dia terus memainkan jari-jarinya mungkin untuk sedikit memperbesar vaginaku. Ketika dia merasa air di vaginaku sudah cukup untuk memperlancar pemasukan kontolnya, dia mulai memasukkan kontolnyanya lagi.

Sekali tekan, satu inci ke dalam ditarik lagi.. dua kali tekan tiga inci.. Ditarik lagi tiga kali tekan, "Urghh.. Sakit.." lelehan air jernih membasahi pipiku.

Aku tidak bisa mengatakan betapa linunya vaginaku ketika kontolnya mulai masuk perlahan-lahan diliang vaginaku. Jeritan kesakitan yang saya alami tidak sedikit pun memberikan ruang bagi abah untuk menghentikan aksi kekerasan nafsu serakahnya. Bahkan, semakin cepat dia mendorong dan menarik ketika dia melihat bahwa aku sudah mulai terdiam dalam air mata yang terus mengalir bersama seribu kenikmatan. Jika ibu masih ada tentu hal ini tidak akan terjadi. Saya pernah menyuarakan pendapat bahwa abah saya harus menikah lagi ketika aku melihat bahwa dia tinggal sendiri.

Aku tidak menyangka hal ini akan terjadi. Aku tak menyadari bahwa abah juga butuh pelampiasan batin. Abah membutuhkan seseorang untuk mengisi keheningannya, sekarang Akulah tempat pelampiasanya, memuaskan nafsu.

Aku: Abah.. Sudah abahh.. Lia udah gak kuat dan aaahhhhh.... Aaaahhhhh....
air mengalir dari vaginaku membasahi seprai yang ditinggalkan ibuku.

Abah tidak peduli dengan desahanku, aku melihat penisnya keluar dan masuk ke dalam vaginaku. Pelayarannya terus menelusuri kedalaman yang baru ditemukannya. Setelah beberapa saat dalam posisi terlentang, dia juga membalikkan punggungku untuk menghadapnya. Tanganku meremas seprai yang terus berhamburan di tempat tidurnya. Dengan gaya "Doggie Style", vaginaku terus disodoknya. Beberapa saat kemudian vaginaku banjir lagi.

Rasa nikmat dan perih mulai kurasakan saat dorongan kontolnya terus menembus ke dalam dan mengenai pangkal vaginaku, tangan berurat itu terus meremas putingku yang sudah mengeras akibat tak mampu menahan nikmatnya, yang baru saja dimulai. Tapi baru kali ini aku ingin merasakan kesenangan pertama ini. Abah terus menembakkan meriamnya ke bagian dalam vaginaku.

Crott.. Crott.. Arghh... Lelehan air hangat mengalir di sekujur tubuhku.

Aku yang hampir mencapai klimaks ketiga merasa sedikit hampa karena abah sudah mencapai garis finis, tapi aku tetap bersyukur penderitaan saya malam ini sudah berakhir. Abah terus berbaring di sampingku. Namun, dia berhasil memperingatkanku untuk tidak menceritakan hal ini kepada siapa pun. Aku segera memakai kembali pakaianku dan segera pergi.

Waktu sahur aku bangun agak telat karena terlalu lelah melayani nafsu liar abahku tadi malam, untungnya ada kakakku. Aku mencoba bangun untuk pergi ke dapur untuk menyiapkan sahur.

Aku mencoba tegar untuk pergi ke kamar abah. Saat aku hendak membangunkan abah, aku merasa seperti seseorang sedang memelukku dari belakang. Aku mencoba berbalik badan dan secara samar aku bisa merasakan tubuh abahku mulai meremukkanku lagi. Aku tidak bisa melawan lagi karena tubuhku sangat lemah. Aku biarkan saja dia membuka gamisku. Sekarang aku mulai merasakan kenikmatan saat payudaraku diremas dan dijilat, tapi kali ini dia tidak menunggu lama. Mungkin karena semua orang sedang menunggu untuk sahur. Abah langsung mencapkan kontolnya divaginaku.

Hentakan hentakan yang dia lakukan kini telah mengurangi rasa sakit divaginaku, dan bahkan sekarang dorongan-dorongan yang dia lakukan telah menaikkan nafsuku. Aku hanya menerima dan menikmati karena aku ingin mencapai puncak bersama abah. Aku bisa melihat kontolnya yang berukuran besar dan panjang ditusukkan ke lubang vaginaku. Tusukkan yang dia lakukan disertai dengan elusan elusan jarinya langsung ke pangkal klitorisku. Aku tidak tahan lagi.

"Urghh.. Arghh.. Ehmm" mengangkat pinggulku dengan kejang kejang mengakhiri klimaks pertamaku dalam perjuangan ini.

Aku baru tahu betapa menyenangkannya mencapai kesenangan bersama dengan tarik-menarik penis dari seorang pria. Aku tidak menunggu lama, kurang dari lima menit sekarang abah juga mencapai kesenangan untuk kedua kalinya denganku. Air padat itu langsung mengenai wajahku. Aku sedikit terkejut ketika mataku yang tertutup rapat, tiba-tiba basah oleh air hangat dari abah. Abah mencium bibirku sebelum meninggalkan saya sendirian di kamar dan aku membersihkan wajahku dan memakai gamisku lagi lalu pergi untuk sahur.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd