Aku berjalan membawa tas dan koper berisi baju dan barang berhargaku, aku tidak mau masih berada dirumah karena takut suamiku bertindak diluar kendali, bisa bisa nyawaku terancam.
Baru pertama kali aku melihat suamiku semarah itu, aku bingung harus berbuat apa sekarang
" neng sssttt neng " seseorang memanggilku
" iya, siapa " kataku sambil sesenggukan
" sini "
kulihat ke samping ternyata itu pak RT
" bapak " segera aku menghampirinya
" hayu disini dulu "
ia mengajakku kerumahnya
" gaenak sama si ibu pak "
" ibu mana nih hehe "
" hah? maksudnya "
" gapapa lagi gak ada udah seminggu ke sodaranya " katanya, akhirnya aku duduk sejenak dan menenangkan fikiranku, walaupun sebenarnya hatiku tidak tenang
" oiya pak, boleh minta pindahin mobil a yudi gak kesini "
" oh iya neng "
aku belum bisa mengendarai mobil dan untung saja kuncinya aku yang pegang, jika suamiku masih bertindak diluar kendali bisa bisa mobilnya jadi korban.
Setelah beberapa saat mobil datang dan masuk ke garasi pak RT
" makasih ya pak "
" iya neng, kalo mau istirahat sok aja "
" iya pak "
" jangan sungkan, bapak ngerti kok kondisinya " katanya
" iya pak "
Aku masih terus memperhatikan jalanan hingga akhirnya suamiku lewat, berjalan pulang dengan membawa sebilah senjata tajam.
Benar saja dugaanku, ia akan bertindak diluar kendali, aku sangat takut hingga aku segera masuk ke kamarnya dan ambruk di kasur, berbagai perasaan tercampur antara sedih, kaget, takut, menyesal dan apalah itu... aku khawatir yudi terluka
Yang masih jadi pertanyaan bagaimana bisa suamiku mendadak pulang? apa benar anakku yang membocorkannya?
Entah kenapa aku tidak menyesal malah aku ingin jika digerebek seperti tadi aku dan yudi harus menikah, ahh indahnya hahaha
TOK TOK TOK
" neng.. ini bapak " suara pak RT dari luar
" iya pak "
" ini minum dulu " ia membawa teh hangat
" duh pak gak usah, neng sebentar aja kok "
" gapapa minum dulu "
aku segera mengambil gelas itu dan meneguk isinya
" makasih pak ngerepotin "
" gapapa ko neng " ia memijat kakiku
" ssh enak pak "
" pegel ya tadi lari lari pake high heels "
" hmmm " aku kembali terlentang dan pijatannya di kakiku sungguh nyaman sekali
" bapak pijitin ya neng "
" iya pak " aku hanya memejamkan mata, lelah dan bingung, semua perasaan hanya dapat diobati dengan sedikit memejamkan mata.
Suara pak RT mulai samar dan tak jelas
" neng toketnya pijitin juga ya hehhe "
" hmmmm "
" abis itu baru memeknya hehe "
" hmmm " jujur aku tidak dapat mendengarnya dengan jelas ia berkata apa, sentuhannya sungguh sangat nyaman hingga membuatku tertidur
Geli dan nikmat terasa pada selangkanganku, kubuka mataku perlahan ternyata itu pak RT sedang asyik menyodok memekku
" pak sshhh "
" ehh udah bangun sshh hehe "
" ngapain pak sshh udah ih " aku sedang tidak ingin berbuat ini
" tanggung neng sshh "
" ah ah sshh mmhh "
namun aku tak bisa menolaknya karena rasa nikmat ini menjalar keseluruh tubuhku, membuatku pasrah dan menikmatinya
" sshh ahhh neng sshh "
" hhmmhh ssh udah pak ahhh "
" gak kuat aduh sshh "
ia memelukku erat dan kontolnya tak henti menyodok memekku
" ahh sshh bapak ahh "
" sshh ahhh muncrat sshhh ahhh "
CROT CROT CROT CROT CROT
hangat dan penuh rasanya cairan itu dalam memekku, nikmat tiada tara
" bapak sshhhh kenapa di memek "
" sshhh ahhh gak kuat neng "
" udah ih " aku mendorong tubuhnya
" ahh mantap hehe sshh "
" malah dimemek ih "
kesal sekali aku dengan kelakuannya, entah kenapa aku sedang tidak ingin melakukan ini. Membersihkan sisa spermanya dan langsung mengenakan pakaian lengkap, entah bagaimana ia menelanjangiku
" makasih ya neng hehe mantep bener sshh "
segera aku berlalu keluar dan menghubungi yudi, ternyata hari sudah hampir gelap. Entah dari kapan ia menyetubuhiku hingga sore hari begini
" aa dimana "
" dirumah neng, suami kamu gimana? "
" gatau, neng dirumah pak RT ini "
" aa mau ngambil mobil tapi gimana ya, kuncinya juga disana "
" ini ada disini a, kesini aja "
" oh iya aa kesitu ya "
Sambil menunggu yudi datang aku hanya duduk didepan saja karena kesal dengan pak RT
" makasih ya neng hehehe " suaranya terdengar disampingku
" maen ewe aja " kataku ketus
" abisnya lagi tidur eh keliatan bulu memeknya hihihi "
aku memang mengenakan rok panjang
" hmmmm "
" seharian bapak ewe hihihi enak bener neng "
" udah ah " aku segera beranjak masuk ke mobil dan menunggu yudi datang
" marah ya neng hehehe maaf ya " ia segera berlalu masuk, ah ada ada saja. Permainannya memang selalu membuat ketagihan, tapi entah kenapa aku sedang malas saja tadi padahal sangat menikmati itu.
Tak lama aku kembali mendapat telepon dari yudi, rasa kesal seketika saja hilang
" iya a? "
" ini didepan neng "
" oh iya sebentar "
aku segera menemuinya didepan dan terlihat wajahnya yang memiliki luka lebam
" aa "
" hayu mana kunci mobilnya "
" kenapa aa? " ku usap wajahnya
" nanti aja yu "
kami segera masuk ke garasi dan mengambil mobil, tak lupa koper dan barang bawaanku yang lainnya. Aku tidak pamit dan tidak juga menutup pintu garasinya, tidak peduli karena aku sangat kesal
Selama perjalanan kuusap wajahnya yang penuh luka lebam
" aa diapain ini "
" kelempar sama batu "
" yaampun " segera kupeluk tubuhnya yang sedang mengendarai mobil
" katanya suami kamu lagi pergi "
" iya a harusnya gitu, gatau kenapa pulang lagi "
" hmmm "
" apa ada yang laporin kita ya a? " tanyaku
" siapa emang? "
" hmmm gatau " aku memejamkan mata dipelukannya yang hangat, tak peduli ia kesulitan mengendarai mobil
" kenapa ya aa jadi gini, padahal kita udah punya keluarga masing masing " katanya
" gapapa kok a, neng seneng malah hehe "
" kasian suami sama anak kamu neng "
Ia berusaha keras agar membuatku menyesal, namun tak semudah itu. Aku lebih menyesal jika harus gagal mendapatkan yudi kembali
" neng sayangnya sama aa aja "
" aa juga masih sayang, tapi aa juga gamau kehilangan rina " ia mulai serius
" neng maunya sama aa, titik "
" hmmmm "
sesampainya di gerbang perum kami langsung menuju rumahnya dan memang terasa sepi disana
" beneran pada gak ada a " kami segera turun dan masuk
" iya tuh liat barangnya pada gak ada "
" hmmm " benar saja rina memang pergi bersama anaknya hahaha baguslah aku bisa menguasai yudi sepenuhnya
" kayaknya dia pulang, nanti aa mau susul "
" bagus dong kita bebas hehe "
aku memeluknya erat dan tak lupa menggesekkan payudaraku pada tubuhnya agar ia terangsang
" kamu nakal banget sih " ia tersenyum
" betah neng digesek gesek sama titit aa hihihi "
" apanyaa hehe "
" memek neng hihihi "
" ih dasarr " ia mengecup dadaku yang terbungkus pakaian dan jilbab lebar
Ia juga sebenarnya senang melakukan ini hanya saja terlalu banyak pertimbangan, padahal hanya nikmati saja setiap gesekannya hahahaha