Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Status
Please reply by conversation.
POV RINA


Seminggu sepeninggalan bapak aku masih merasa kehilangan dan menyesal karena jarang menyempatkan diri untuk pulang
" rin aa pulang aja ya " ujar suamiku, aku tahu ia masih kesal dengan responku yang datar akhir akhir ini
" kenapa pulang a "
" kebun belum diurus kan "
aku memegang wajahnya
" maafin rina ya a " aku segera memeluknya
" gapapa ko, aa maklum karena salah aa juga jarang ngasih kepuasan sama kamu " katanya
" aa berhenti jadi orang yang terlalu baik "
" gatau kalo soal itu, aa gabisa "
" maaf rina ngebohongin aa " mataku mulai berkaca kaca
" gapapa kok aa ikhlas "
aku bingung dengan sikapnya yang selalu pasrah dan mengalah terus
" aa gaboleh gitu terus a "
" hmmm "
" aa harus tegas! " bentakku
ia mengusap yunita yang tertidur disamping kami
" aa cuma gamau kehilangan yunita "
jujur aku tidak ingin yunita menjadi korban akibat kelakuan kami berdua, dan sebenarnya bisa saja aku hanya minta biaya untuk kami berdua dan itu memang tanggung jawabnya. Tapi tetap saja ia membutuhkan sosok seorang ayah, apalagi diusianya yang sekarang
" rina gamau aa masih kaya gitu "
" hmmmm "
aku mengerti ia memang pernah bercerita bahwa ia mengalami trauma dari sejak kecil, mendapat perlakuan kasar dari orang tuanya namun ia tidak tumbuh menjadi anak nakal melainkan orang yang selalu pasrah dan mau saja dibohongi.
Aku juga merasa sangat bersalah karena memanfaatkan sifatnya itu


TOK TOK TOK
ibu seketika masuk tanpa permisi, kami segera merubah posisi menjadi duduk
" ibu "
" kalian tinggal disini aja ya " kulihat wajah ibu yang penuh harapan
" hmmmm "
kami belum bisa memberi jawaban soal ini
" nanti harus dibicarain dulu bu "
" ohh iya iya " ia kembali keluar kamar
" rina sama yunita disini aja a " kataku
ia menatapku kosong dan kaget
" hmmmm gimana kalo ibu diajak ke tempat kita aja? "
ia masih belum mengerti ucapanku, aku hanya ingin menenangkan diri sejenak disini tanpanya
" harus d obrolin dulu nanti a kalo itu "
" aa gamau kehilangan yunita " ia memeluk yunita yang tertidur, sungguh membuat hatiku teriris bila mereka harus terpisahkan. Kuusap kepalanya perlahan
" rina mau nenangin diri dulu a "
" iya aa ngerti kok " ia tersenyum dengan tulus, ia segera berdiri namun refleks tanganku menahannya
" rina mau istirahat dulu "
" iya sayang, aa ngerti " ia mengusap kepalaku sambil mengenakan jaket, berat rasanya melihat ia pergi. Masalah hati memang tidak bisa dibohongi terlebih setelah kehadiran yunita yang selalu menjadi penguat rasaku pada yudi
" aa jangan ketemu teh neng lagi ya " aku mulai meneteskan air mata
" enggak, gak bakalan lagi. Gara gara dia kita jadi renggang " jawabannya sungguh tak kusangka
" jaga kepercayaan rina a "
" iya sayang "
Tapi aku juga harus siap jika yudi memang menceraikanku, mau tidak mau aku harus bisa menerimanya. Lebih baik aku mempersiapkan mental jika menghadapi kenyataan pahit itu


Malam sebelum tidur biasanya bapak sedang membakar kayu dihalaman samping rumah, namun malam itu aku hanya membakarnya sendirian
" kamu berantem sama yudi? " ibu menghampiriku
" enggak bu "
" inget yunita, separah apapun masalah kalian inget yunita "
aku terdiam sejenak
" iya bu "
" ibu gamau cucu kesayangan ibu jadi korban "
aku hanya tertunduk
" iya bu "
" pertimbangkan lagi, ibu yakin kamu pasti lebih ngerti "
GRRRRR
Suara motor berhenti didepan rumah yang tak lain itu pak kades, ibu segera menghampirinya. Aku semakin bingung dengan keadaan ini, belum habis masalahku dengan yudi, sekarang pak kades yang mulai sering datang kerumah atau mengajak ibu pergi.
Segera aku kembali ke kamar dan melihat keadaan yunita, ternyata masih aman, baru saja aku masuk pak kades malah memasukkan motornya kedalam rumah.
Mau apa dia? maksudnya apa?
" bu? " aku segera menghampiri ibu, ternyata ia sedang berdandan
" iya kenapa "
" itu pak kades kenapa masukin motor? "
" mau titip motor katanya "
jawaban yang tidak masuk akal, segera kutinggalkan ibu dan pak kades sudah berdiri didepan pintu
" neng rina hehehe "
aku tidak menjawabnya dan hanya berlalu kedepan


" neng rina kenapa bu "
" gapapa kok pak hehe "
" ga seneng saya kesini ya "
" udah gausah difikirin pak "



Mau apa mereka malam malam begini berduaan di kamar? menyimpan motornya di ruang tamu segala, aku segera keluar kamar dan mengecek mereka. Kebetulan pintunya terbuka, atau sengaja?


" masih penasaran sama neng rina hihihi "
" hayoloh mau apa "
" pengen nyobain hehehe "
" gak boleh pak "
" gimana jadinya bu? kita jadi nikah kan nanti? hehe "
" hmmm harus ngobrol dulu sama rina "



Mereka terlihat sedang duduk di tepi kasur dan saling mengusap kemaluan satu sama lain, kakiku bergetar, dingin dan kaku melihat mereka. Aku kembali ke kamar dan segera memeluk yunita sambil menangis, kucoba menghubungi yudi namun signalnya sangat parah disini. Ternyata aku masih membutuhkan yudi, begitu terasa pada saat seperti ini.


Sedang asyik tidur aku merasa seperti ada suara gaduh didekatku, kubuka mataku sedikit ternyata itu pak kades sedang mengocok kemaluannya disampingku. Aku takut dan terus berpura pura tidur namun mataku tak lepas dari kontolnya yang tegak, benar seperti menggunakan guna guna aku tak bisa berteriak, hanya tertidur menyaksikan ia mengocok dari ujung mataku


" sshh neng rina duh sshh montok susunya "
" pak ngapain disitu " ujar ibu
" hehehe bu "
" ditinggal ke air sebentar malah kesini "
" gak kuat liat neng rina lagi tidur sshh "
" hayu lanjut lagi pak "
" hehe iya iya "
" diapain aja barusan hmmm "
" gapapa ngocok aja hehe "
" awas di grepe grepe "
" hehehe enggak ko bu "



Ia segera meninggalkan kamar namun aku terkesima dengan kelaminnya yang tegak, pantas saja ibu ketagihan bahkan rosa dan resti. Sepertinya aku mulai tertarik dengan kemaluannya.
Aku bangun dan berjalan mengendap untuk mengintip mereka karena entah kenapa pintu kamar ibu selalu terbuka, apa agar aku tidak curiga?
Ibu sedang asyik mengulum kemaluan pak kades


" sshhh terus bu ahhhh sepong terus "
" ini kontol udah masuk ke memek siapa aja hmmm "
" hehehe sshh "
" hayoloh ngaku hmmm "
" siapa sih yang belum pernah saya muncratin memeknya hehehe "
" hmm dasar ya "
" sekampung udah pernah ditidurin hehehe "
" nakal ih hmmm mmm "
" sshhh tinggal neng rina nih makanya hhmmmm "



Aku menelan ludah menyaksikan mereka berdua, ibu begitu menikmati kulumannya dan pak kades memejamkan mata setiap kali lidah ibu menjilati kepala kontolnya. Tanpa sadar aku menggesek selangkanganku karena sudah basah


" kan ada rosa sama resti hhmmm "
" sshh udah pernah hehe malah resti sering "
" keras banget kontolnya pak sshhmmm "
" dia paling seneng kalo memeknya dimuncratin hihihi "
" kalo itumah ibu juga seneng atuh "
" hehehe enak ya bu "
" anget basah hihihihi "



Aku sudah horny parah, segera kukembali ke kamar karena jam sudah menunjukkan tengah malam. Segera kupeluk yunita dan kupaksakan tidur
 
Saran hu..
---
Panjangin hu.. Yudi jadi ganas.. Dan banyak menikmati istri orang.. Membabi buta.. Bikin yudi memunculkan sisi gelapnya sebab di sakiti terus oleh istri2nya hu.. Biar seru hu..
---
Cuman saran aja sih.. Hehehe
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd