Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Petualangan di pantai

inez53k51

Tukang Semprot
Daftar
19 Mar 2012
Post
1.356
Like diterima
743
Lokasi
Diatas suka, dibawah suka juga
Bimabet
Settingan crita ini blon ada covid ya gaes.

Satu weekend aku ikutan temen2ku untuk piknik ke pantai. Namanya juga ke pantai, jadi seragam wajibnya ya bikini lah yao, masak mo make kebaya. Acaranya maen di laut pinggir pantai aja sampe badan jadi terbakar biar dah pake krim tabir surya juga. Ngabisin enersi juga maen dorong2an, gendong2an dan sebor2an di laut yang dalemnya sepinggnag, tapi ya seru aja. Dah lewat zuhur, barulah kamu semua istirahat di satu saung yang banyak tersedia dipantai itu. gratis pula. Yang tugas berburu maksi dah kembali dengan menu wajib nasi padang, makanan yang paling gampang didapet kerna warung padang itu ada diseluruh pelosok negeri ini. Rupanya urang awak gak pernah menyia2kan kalo ada tanah kosong untuk bikin warung padang. Dah cape gitu ya nikmat aja makanannya, palagi didorong dengan air kelapa muda yang disedot dari batoknya, rasanya rasa manis2 kecut gitu, seger banget buat ngelancarin tenggorokan yang dah kena polusi kuah rendang yang pedes tapi nikmat. SAungnya lumayan besar, jadi bisa nampung kita semua, pada ngegelar tiker buat baring2 setelah makan, demikian pula aku. Kerna udara yang terik tapi dibawah saung ketiup angin laut, ditambah dengan perut kenyang keisi nasi padang dan air kelapa ijo, aku mulai ngantuk, sampe akhirnya aku tertidur.

Gak tau brapa lama aku tertidur, ketika aku terbangun kaget juga aku kerna gak da siapa2 di saung itu, cuma ada satu om aja yang duduk diseblah aku berbaring. "Wah yang cantik dah bangun juga, lama lo aku nungguin kamu tidur siang". "Om siapa ya, temen2 Inez pada kemana om". "Gini Nez, tadi om liat temen2 kamu lagi beberes barang2, katanya mo pindah ke pantai laen deket sini. Disitu katany bagus buat liat sunset. Trus aku bilang ke mreka, yang lagi tidur jangan dibangunin, buat nemeni aku. Mreka ninggalin message di WA kamu". Wah kurang ajar juga tu om, seenaknya nahan aku buat nemeni dia. Aku buka WA nya trus baca messagenya dari temenku. Ya seperti yang dibilang si om barusan, cuma ditambahin embel2 'slamet menikmati kontol gede ya Nez'. aku pandangi dia, ganteng juga si, kliatan banget kalo dia turunan warga padang pasir. Badannya besar, atletis, dadanya rada buluan. Dia cuma pake celana pendek aja. "Gak apa kan Nez kalo kamu nemeni aku, katimbang kamu kluyuran gak jelas gitu. Mo liat sunset trus mo pulang jam brapa, gak pesen vila kan". Aku geleng aja, bener juga si. Malem baru mo pulang ke kota rawan juga, bukan kerna ada begal ato apa, tapi jalanannya kecil dan gelap kerna gak da lampu jalannya. Dah kejadian, ya aku pasrah aja deh, lagian omnya keren kok, gak rugilah nemeni dia santai di pantai.

"Kita snorkeling yuk, pernah snorkeling gak". "Apaan tu om". "berenang ngambang pake pelampung dan kaca mata air, bisa ngeliat dasar laut dengan karang dan ikannya, bagus deh". Saat itu jelang sore, matahari masi terik, jadi masi bisalah buat liat dasar lautnya. "Inez blon pernah snorkeling tu om". "Gampang kok, cuma ngambang pake google aja". GOOGLe? Yang di internet itu ya om". "bukan, google tu kacamata buat ngeliat kebawah air". Cuaca cerah, laut sepertinya tanpa ombak. Dia membelalak melihat bodiku yang tertutup bikini yang minim itu. Toketku si gak besar2 amat tapi bisa membuat lelaki menlen ludah si kalo melihatnya, palagi ditutupi bra bikini yang minim gitu. "Nez, kamu seksi amat". Aku hanya tersenyum mendengarnya. Aku mengulaskan krim tabir surya lagi keseluruh badanku, dia kayanya ingin ngebantuin aku, sambil meraba2 aku pastinya, aku senyum dan menolak bantuannya. Dia cuma nyengir aja. Dia memberiku kacamata snorkeling yang ada peranti untuk bernapas dan pelampung sehingga gak usah kawatir tenggelem serta sepatu sirip untuk memudahkan berenang. Kami mulai latihan di pinggir pantai dulu untuk membiasakan aku memakai kacamata snorkeling dan cara bernapas sambil melakukan snorkeling. Setelah aku terbiasa dengan kaca mata itu, aku diajaknya ke lokasi yang sedikit lebih dalam. Pemandangan bawah airnya indah sekali, jauh lebih indah katimbang ngeliat di akuarium laut.

Tidak puas hanya snorkeling saja, dia mengajakku sedikit diving. Pelampung dilepas dan dibiarkan mengambang saja, karena lautnya tenang kami gak kawatir pelampungnya hilang dibawa ombak. Kita mecoba untuk sedikit menyelam sambil latihan menahan napas. kemudian kami menyelam. Aku bisa lebih dekat dengan objek yang kulihat dari permukaan. Karena gak bisa menahan napas lama, sebentar2 aku harus kepermukaan untuk menahan napas sambil ngecek apakah pelampungnya masi ada dipermukaan atau hanyut dibawa ombak. Diapun mulai usil, beberapa kali toketku sengaja digesek dengan lengannya. Aku kembali tersenyum membiarkan. Dia makin berani, toketku malah dirabanya. "nez, kamu napsuin deh", katanya to the point. "Masak sih om napsu ngeliat aku". "Aku suka liat cewek cantik imuy kaya kamu, jadi pengen ngeremes jadinya", katanya sambil langsung meremes toket ku. "Ih, om jail deh, masak ngeremes ditengah laut gini sih, balik aja deh, matahari dah condong banget, bentar lagi gelap". Aku gak tau udah berapa lama, kita main2 dilaut, tapi kayanya matahari sudah condong sekali ke barat ketika kami balik ke saung yang tadi. Aku ngebayangin bakal diapain ma si om ganteng bentar lagi. Jadi merinding juga ngebayanginnya, merinding campur seneng gitu deh.

Dia mengajakku ke cottagenya dan membilas diri di shower kamar mandi, dia memeluk aku dari belakang dan mulai meremes2 toketku lagi sabil menjilati leherku. Aku membalas dengan meremas kontolnya. Terasa kontolnya sudah keras sekali dibalik celana pendek gombrongnya. Yang mengejutkanku ukurannya, terasa besar sekali dan panjang. "Om, besar sekali". "Mau ngerasain Nez, belon pernah ya ngerasain yang besar seperti punyaku", jawabnya.

Rasa lapar mengalahkan keinginan untuk terus saling remes dibawah shower. Kami keluar dari kamar mandi masi mengenakan pakean renang yang basah itu, cuma dikeringkan dengan anduk aja. Aku masi sungkan untuk melepas bikiniku didepan si om. Maklum baru pertama ini aku hanya berdua dia yang blon lama aku kenal. Dia pergi ke resto untuk beli makan malem kita, "kamu sukanya makan apa Nez". "Apa aja om, Inez pemakan segala kok". "Wah bentar lagi mngemut sosis ya", jawabnya sambil ketawa. Dia balik bawa nasi padang lagi, cuma kali ini lauknya ada macem2, rendang, ayam goreng, sayur nangka, gule otak, pake kikil lagi. "Wah banyak banget lauknya om". "Iyalah biar enersi kamu penuh". "Mangnya mo ngapain om menuhin enersi", aku belaga bego jawabnya. "Kan abis makan mo berbagi nikmat ma kamu". Kembali aku merinding denger jawabnya, kali ini merinding campur penasaran kaya apa rasanya. Aku menyiapkan makan malem dan kami makan malem sembari ngobrol dan becanda2.

Aku duduk diseblahnya dan dia mengelus2 pahaku terus. Paha kukangkangkan. Aku jadi menggeliat2 karena rabaannya pada paha bagian dalam, "Aaaahhhh", erangku, karena napsuku mulai naik. "Kenapa Nez, napsu ya", katanya. "Tangan om nakal sih, lagi makan juga. Kan tadi bilangnya abis makan baru berbagi nikmatnya", kataku erengah. "Abis kamu napsuin sih", jawabnya dengan tetap ngelus2 pahaku, elusannya makin lama makin naik ke atas. Kini tangannya mulai meraba dan meremes memekku dari luar cd bikiniku. Aku semakin terangsang karena ulahnya, "Inez jadi napsu nih", bisikku. "Ya wajarlah, kamu kan normal dan gak frigid". "apaan tu om". "Frigid tu prempuan dingin yang gak napsu ma lelaki". Dia kayanya mempermainkan napsuku deh, setelah napsuku naik, dia menghentikan aksinya dan mengajakku menggunakan fasilitas karaoke yang ada, dia mengambil 2 mike dan mulai menyetel peralatannya. Kami nyanyi lagu2 kesukaan kami sampe leher kering jadinya, Aku mengambilkan minum untuk kita berdua. Diluar sudah gelap, Kami menutup pintu dan jendela karena berisik banget kedengeran suara ombak yang memecah dipantai, Korden pun ditutup.

Bosen karaoke, dia bilang ke aku "nonton yuk Nez". "Nonton apaan om". "Kamu liat aja". Dia menset dvdnya di peralatan audio visualnya. Lengkap juga fasilitas cottage yang disewa si om. kita duduk bersebelahan menikmatinya. Asiknya ceweknya tampang asia, cowoknya bule. Mereka maennya di kolam renang. Mulai dari ngelus, ngeremes, ngemut sampe akhirnya ngenjot dalam berbagai posisi. Dia kembali menggerayangi toketku. Aku hanya mendesah2 aja menikmati rabaannya tanpa melakukan serangan balasan. Dia membereskan sofa yang dapat diubah menjadi dipan besar, dihampari selimut sebagai alas. Dia mengambil bantal dari kamar dan mematikan lampu. Suasana remang2 karena hanya disinari lampu dari kamar. Romantis sekali suasananya karena hanya terdengar demburan ombak yang masih bisa kedengeran walaupun pintu dan jendela dah ditutup.

Aku berbaring di dipan. Dia terus meremas-remas gundukan di selangkanganku. Aku merespon dengan gerakan pinggulku yang menekan-nekan tangannya. Kemudian jarinya menguak cdku dari samping. Jari tengahnya dengan trampil mencari belahan memekku. Jari tengahnya mulai menelusuri kehangatan sekaligus kelembaban di balik jembutku. Sampai akhirnya mendarat di itilku. Daging kecil itu sudah mengeras. Dia segera berkosentrasi pada bagian itu. Aku tidak mampu menahan kenikmatan akibat gelitikan jarinya di itilku. Aku makin erat memeluknya dan dia makin intensif memainkan jariku di itilku. Aku tidak bisa memperkirakan berapa lama jarinya bermain di itilku. Akhirnya aku mengejang. Aku nyampe. "Om, belum apa2 Inez dah nyampe. Hebat ih permainan jari om. Apalagi kontol om ya", kataku terengah.

Dia mengangkangkan pahaku dan terasa hembusan napasnya yang hangat di pahaku. Dia mulai menjilati pahaku, dari bawah bergerak perlahan keatas sambil digigit2nya pelan. Aku menggigil menahan geli saat lidahnya menyelisuri pahaku. "Om pinter banget ngerangsang Inez, udah biasa ngerangsang cewek2 ya", kataku terengah. CD bikiniku yang minim itu dengan mudah dilepasnya, demikian pula bra bikiniku dan tak lama kemudian terasa lidahnya menghunjam ke memekku yang sudah sangat basah. Aku hanya pasrah saja atas perlakuannya, aku hanya bisa mengerang karena rangsangan pada memekku itu. Lidahnya menyusup ke dalam memekku dan mulai bergerak keatas. Aku makin mengejang ketika dia mulai menjilati itilku. "Inez sudah pengen dientot, om", aku mengerang saking napsunya.

Dia menghentikan aksinya, kemudian memelukku dan mencium bibirku dengan napsunya. Lidahnya menerobos bibirku dan mencari lidahku, segera aku bereaksi yang sama sehingga lidah kami saling membelit didalam mulutku. Pelukannya makin erat. Terasa ada sesuatu yang mengganjal diperutku, kontolnya rupanya sudah ngaceng berat. Tangannya mulai bergerak kebawah, meremas pantatku, sedang tangan satunya masih ketat mendekapku. Aku menggelinjang karena remasan dipantatku dan tekanan kontolnya yang ngaceng itu makin terasa diperutku. "Aah", lenguhku sementara bibirku masih terus dikulumnya dengan penuh napsu juga. Lidahnya kemudian dikeluarkan dari mulutku, bibirku dijilati kemudian turun ke daguku.

Tangannya bergeser dari pantatku ke arah memekku, "Aah", kembali aku mengerang ketika jarinya mulai mengilik nonokku. Lidahnya mengarah ke leherku, dijilatinya sehingga aku menggeliat2 kegelian. Sementara itu jarinya mulai mengelus2 memekku yang sudah sangat basah itu dan kemudian kembali menjadikan itilku sasaran berikutnya. Digerakkannya jarinya memutar menggesek itilku. Aku menjadi lemes dipelukannya. "Nez, napsu kamu gede banget. Dikilik sebentar aja udah basah begini, padahal kamu baru nyampe blon lama kan", katanya sambil mengangkangkan pahaku lagi.

Dia membuka celananya, sekaligus dengan cdnya. Ternyata kontolnya besar dan panjang, berdiri tegak karena sudah ngaceng berat. Kalo dikeatasin ujung kontolnya melewati pusernya. Bener2 kontol versi padang pasir, besar panjang dan keras banget. "Gede banget om, Inez baru skali ini ngeliat kontol segede om punya". Aku ditariknya bangun kemudian disuruh menelungkup ditembok. Dia memposisikan dirinya dibelakangku, punggungku didorong sedikit sehingga aku menjadi lebih nungging. Pahaku digesernya agar lebih membuka. Aku menggelinjang ketika merasa ada menggesek2 memekku. memekku yang sudah sangat licin itu membantu masuknya kontol besarnya dengan lebih mudah. Kepala kontolnya sudah terjepit di memekku. Terasa sekali kontolnya sesek mengganjal di selangkanganku. "Aah, gede banget si kontolnya om", erangku. Dia diam saja, malah terus mendorong kontolnya masuk pelan2. Aku menggeletar ketika kontolnya masuk makin dalam. Nikmat banget rasanya kemasukan kontolnya yang besar itu. Pelan2 dia menarik kontolnya keluar dan didorongnya lagi dengan pelan juga, gerakan keluar masuk kontolnya makin cepat sehingga akhirnya dengan satu hentakan kontolnya nancep semua di memekku. "Aah, enak banget kontol om", jeritku. "memekmu juga peret banget Nez", katanya sambil mengenjotkan kontolnya keluar masuk memekku. "Huh", dengusku ketika terasa kontolnya nancep semua di memekku. Terasa biji pelernya menempel ketat di pantatku. memekku terasa berdenyut meremes2 kontolnya yang nancep dalem sekali karena panjangnya. Tangannya yang tadinya memegang pinggulku mulai meremes toketku dengan gemesnya. Aku menjadi menggelinjang karenanya, sementara itu enjotan keluar masuk kontolnya makin dipercepat. Tubuhku makin bergetar merasakan gesekan kontolnya di memekku. "Enak om, enjotin yang keras, aah, nikmatnya", erangku gak karuan. Keluar masuknya kontolnya di memekku makin lancar karena cairan memekku makin banyak, seakan menjadi pelumas kontolnya.

Dia menelungkup dibadanku dan mencium kudukku. Aku menjadi menggelinjang kegelian. Pinter banget dia merangsang dan memberi aku nikmat yang luar biasa. Toketku dilepaskannya dan tangannya menarik wajahku agar menengok ke belakang, kemudian bibirku segera diciumnya dengan napsunya. Lidahnya kembali menyusup kedalam mulutku dan membelit lidahku. Tangannya kembali meneruskan tugasnya meremes2 toketku. Sementara itu, kontolnya tetep dienjotkan keluar masuk dengan cepat dan keras. Jembutnya yang kasar dan lebat itu berkali2 menggesek pantatku ketika kontolnya nancep semuanya di memekku. Aku menjadi mengerang keenakan berkali2, ini menambah semangatnya untuk makin mgencar mengenjot memekku. Pantatku mulai bergerak mengikuti irama enjotan kontolnya. Pantatku makin cepat bergerak maju mundur menyambut enjotan kontolnya sehingga rasanya kontolnya nancep lebih dalem lagi di memekku. "Terus , enjot yang keras, aah nikmat banget deh dientot om", erangku. Dia makin seru saja mengenjot memekku dengan kontolnya. Aku tersentak. Perutku terasa kejang menahan kenikmatan yang luar biasa. Bibirku kembali dilumatnya, aku membalas melumat bibirnya juga, sementara gesekan kontolnya pada memekku tetep saja terjadi. Akhirnya aku tidak dapat menahan rangsangan lebih lama, memekku mengejang dan "Inez nyampe aah", teriakku. memekku berdenyut hebat mencengkeram kontolnya sehingga akhirnya, kontolnya mengedut mengecretkan pejunya sampe 5 semburan. Terasa banget pejunya yang anget menyembur menyirami memekku. Kontolnya terus dienjotkan keluar masuk seiring ngecretnya pejunya. Napasku memburu, demikian juga napasnya. "Nez, gak apa2 kan aku ngecret didalem memekmu", katanya. "Gak apa2 kok, Inez lagi gak subur om". Kon tolnya terlepas dari jepitan memekku sehingga terasa pejunya ikut keluar mengalir di pahaku.

Dia segera berbaring didipan. "Nez, nikmat banget deh memek kamu, peret dan empotannya kerasa banget", katanya. "om sering ngentotin cewek2 ya, ahli banget bikin Inez nikmat". Dia gak jawab, dia bangun dan masuk kamar mandi. Dia membersihkan dirinya sementara aku masih saja telentang di dipan menikmati sisa2 kenikmatan yang baru saja aku rasakan. Dia keluar dari kamar mandi, duduk disampingku yang terkapar telanjang bulat. "Kamu bener2 napsuin deh Nez", katanya. Aku hanya tersenyum. Dia berbaring disebelahku dan memelukku, "Nez, aku pengen lagi deh", katanya. Aku kaget juga dengernya, baru aja ngecret udah napsu lagi, tapi aku suka lelaki kaya begini, udah kontolnya gede dan panjang, kuat lagi ngentotnya.

Dia mulai menciumi leherku dan lidahnya menjilati leherku. Aku menggelinjang dan mulai terangsang juga. Bibirku segera diciumnya, lidahnya kembali menyusup kedalam mulutku dan membelit lidahku. Sementara itu tangannya mulai meremes2 toketku dengan gemes. Dia melepaskan bibirku tetapi lidahnya terus saja menjilati bibirku, daguku, leherku dan akhirnya toketku. Pentilku yang sudah mengeras dijilatinya kemudian diemutnya dengan rakus. Aku menggeliat2 karena napsuku makin memuncak juga. "Aah, om napsu banget sih, tapi Inez suka banget", erangku. Toketku yang sebelah lagi diremes2nya dengan gemes. Jari2nya menggeser kebawah, keperutku, Puserku dikorek2nya sehingga aku makin menggelinjang kegelian. Akhirnya jembutku dielus2nya, tidak lama karena kemudian jarinya menyusup melalui jembutku mengilik2 memekku.

Pahaku otomatis kukangkangkan untuk mempermudah dia mengilik memekku. "Aah", aku melenguh saking nikmatnya. Dia membalik posisinya sehingga kepalanya ada di memekku, otomatis kontolnya yang sudah ngaceng ada didekat mukaku. Sementara dia mengilik memek dan itilku dengan lidahnya, kontolnya kuremes dan kukocok2, keras banget kontolnya. Kepalanya mulai kujilati dan kuemut pelan, lidahnya makin terasa menekan2 itilku sehingga pantatku terangkat dengan sendirinya.

Enggak lama aku mengemut kon tolnya sebab dia segera membalikkan badannya dan menelungkup diatasku, kontolnya ditancapkannya di memekku dan mulai ditekennya masuk kedalam. Setelah nancep semua, dia mulai mengenjotkan kontolnya keluar masuk dengan cepat dan keras. Bibirku kembali dilumatnya dengan penuh napsu, sementara itu terasa banget kontolnya mengisi seluruh ruang memekku sampe terasa sesek. Nikmat banget ngentot sama dia. Aku menggeliat2kan pantatku mengiringi enjotan kon tolnya itu. Cukup lama dia mengenjotkan kon tolnya keluar masuk, tiba2 dia berhenti dan mencabut kontolnya dari memekku. Dia turun dari dipan dan duduk di kursi yang ada didekat dipan, aku dimintanya untuk duduk dipangkuannya mengangkang diantara kedua kakinya. Dia memelukku dengan erat.

Aku sedikit berdiri supaya dia bisa mengarahkan kontolnya yang masih ngaceng itu masuk ke memekku. Aku menurunkan badanku sehingga sedikit2 kontolnya mulai ambles lagi di memekku. Aku menggeliat merasakan nikmatnya kontolnya mendesak masuk memekku sampe nancep semuanya. Jembutnya menggesek jembutku dan biji pelernya terasa menyenggol2 pantatku. Aku mulai menaik turunkan badanku mengocok kontolnya dengan memekku. Dia mengemut pentilku sementara aku aktif bergerak naik turun. Nikmat banget, kayanya lebih nikmat dari tadi. "Aah, enak banget deh, lebih nikmat dari yang tadi", erangku sambil terus menurun naikkan badanku mengocok kontolnya yang terjepit erat di memekku. memekku mulai berdenyut lagi meremes2 kontolnya, gerakanku makin liar, aku berusaha menancepkan kontolnya sedalam2nya di memekku sambil mengerang2. Tangannya memegang pinggulku dan membantu agar aku terus mengocok kontolnya dengan memekku. Aku memeluk lehernya supaya bisa tetep mengenjot kontolnya, denyutan memekku makin terasa kuat, dia juga melenguh saking nikmatnya, "Say, empotan memekmu kerasa banget deh, mau deh aku ngentot ama kamu tiap hari". Akhirnya aku gak bisa menahan rangsangan lebih lama dan "AAAh Inez nyampe", teriakku dan kemudian aku terduduk lemas dipangkuannya. Hebatnya dia belum ngecret juga, kayanya ronde kedua dia bisa ngentot lebih lama. "Cape Nez", tanyanya tersenyum sambil terus memelukku. "He eh", jawabku singkat.

Pelan dia mengangkat badanku dari pangkuannya sehingga aku berdiri, kontolnya lepas dari jepitan memekku. kontolnya masih keras dan berlumuran cairan memekku. Kembali aku dimintanya nungging didipan, doyan banget dia dengan doggie style. Aku sih oke aja dengan gaya apa saja karena semua gaya juga nikmat buat aku. Dia menjilati kudukku sehingga aku menggelinjang kegelian, perlahan jilatannya turun ke punggung. Terus turun ke pinggang dan akhirnya sampe dipinggulku. Otot perutku terasa tertarik karena rangsangan jilatan itu. Mulutnya terus menjilati, yang menjadi sasaran sekarang adalah pantatku, diciuminya dan digigitnya pelan. Apalagi saat lidahnya mulai menyapu daerah sekitar lubang pantatku. Geli rasanya. Jilatannya turun terus kearah memekku, kakiku dikangkangkannya supaya dia bisa menjilati memekku dari belakang. Aku lebih menelungkup sehingga pantatku makin menungging dan memekku terlihat jelas dari belakang. Dia menjilati memekku, sehingga kembali aku berteriak2 minta segera dientot, "nakal deh om, ayo dong cepetan Inez dien totnya".

Dia berdiri dan memposisikan kontolnya dibibir memekku dan dienjotkannya kedalam dengan keras sehingga nancep semua dengan sekali enjotan. Dia mulai mengenjot memekku dengan kontolnya, makin lama makin cepat. Aku kembali menggeliat2kan pantatku mengimbangi enjotan kontolnya dimemekku. Jika dia mengejotkan kontolnya masuk aku mendorong pantatku kebelakang sehingga menyambut kontolnya supaya nancep sedalam2nya di memekku. Toketku berguncang2 ketika dia mengenjot memekku. Dia meremes2 toketku dan memlintir2 pentilnya sambil terus mengenjotkan kontolnya keluar masuk. "Terus om, nikmat banget deh", erangku lagi. Enjotan berjalan terus, sementara itu aku mengganti gerakan pantatku dengan memutar sehingga efeknya seperti meremes kontolnya. Dengan gerakan memutar, itilku tergesek kontolnya setiap kali dia mengenjotkan kontolnya masuk. Denyutan memekku makin terasa keras, diapun melenguh, "Nez, nikmat banget empotan memek kamu". Akhirnya kembali aku kalah, aku nyampe lagi dengan lenguhan panjang, "aah nikmatnya, Inez nyampeee". Otot perutku mengejang dan aku ambruk ke dipan karena lemesnya.

Aku ditelentangkan di dipan dan segera dia menaiki tubuhku yang sudah terkapar karena lemesnya. Pahaku dikangkangkannya dan segera dia menancapkan kembali kontolnya di memekku. Kontolnya dengan mudah meluncur kedalam sehingga nancep semuanya karena memekku masih licin karena cairan yang berhamburan ketika aku nyampe. Dia mulai mengenjotkan lagi kontolnya keluar masuk. Hebat sekali staminanya, kayanya gak ada matinya ni orang. Aku hanya bisa terkapar menikmati sisa kenikmatan dan rangsangan baru dari enjotan kontolnya. Dia terus mengejotkan kontolnya dengan cepat dan keras. Dia kembali menciumi bibirku, leherku dan dengan agak membungkukkan badan dia mengemut pentilku. Sementara itu enjotan kontolnya tetap berlangsung dengan cepat dan keras. Aku agak sulit bergerak karena dia agak menindih badanku, keringatku sudah bercampur aduk dengan keringatnya. Enggak tau sudah berapa lama dia mengentoti ku sejak pertama tadi. Dia menyusupkan kedua tangannya kepunggungku dan menciumku lagi. Kontolnya terus saja dienjotkan keluar masuk.

Perutku mengejang lagi, aku heran juga kok aku cepet banget mau nyampe lagi dientot dia. Aku mulai menggeliatkan pantatku, kuputar2 mengimbangi enjotan kontolnya. memekku makin mengedut mencengkeram kontolnya, pantatku terkadang terangkat menyambut enjotannya yang keras, sampe akhirnya, "terus, yang cepet, Inez udah mau nyampe lagi", teriakku. Dia dengan gencarnya mengenjotkan kontolnya keluar masuk dan, "Aah Inez nyampe lagi", aku berteriak keenakan. Berbarengan dengan itu terasa sekali semburan pejunya yang kuat di memekku. Diapun ngecret dan ambruk diatas badanku. Kami sama2 terkulai lemes, lebih2 aku karena aku udah nyampe 3 kali sebelum dia akhirnya ngecret dimemekku. "Om kuat banget deh ngen totnya, mana lama lagi. Nikmat banget ngen tot ama om. Kapan om ngentotin Inez lagi", kataku. Dia tersenyum mendengar sanjunganku. "Kalo ada kesempatan ya aku sih mau aja ngentotin kamu. Memek kamu nikmat banget soalnya", jawabnya. Kita pindah kedalem kamar. Aku terkapar telanjang karena nikmat dan tak lama lagi tertidur.

Paginya aku terbangun karena dia memelukku. Kayanya sarapan pagi bakalan ngerasain kontolnya lagi keluar masuk memekku. "Nez, aku pengen ngerasain empotan memek kamu lagi ya, boleh kan", katanya. Dia lalu berbaring telentang di ranjang, lalu aku mulai jongkok di atasnya dan menciumi nya, tangannya mengusap-usap punggungku. Bibirnya kukulum, "Hmmmhh", dia mendesah-desah. Setelah puas melumat bibir dan lidahnya, aku mulai bergerak ke bawah, menciumi dagunya, lalu lehernya. Kuciumi dadanya. "Hmmmhhh, aduh Nez enak ..", rintihnya. Dia terus mendesah sementara aku mulai menciumi perutnya, lalu pusarnya, sesekali dia berteriak kecil kegelian. Akhirnya , kontolnya yang sudah ngaceng berat kupegang dan kukocok2, "Ahhhhh...Hhhh...Ohhh", dia cuman bisa mendesah doang. Kontolnya langsung kukenyot-kenyot, cuma masuk kepalanya aja. itu juga dah bikin mulutku penuh saking gedenya. sementara dia meremas-remas rambutku saking enaknya, "Ehmm".

Mungkin sekitar 5 menitan aku ngemut kontolnya, kemudian aku bilang, "sekarang giliran om yach". Dia cuma tersenyum, lalu bangkit sedangkan aku sekarang yang ganti tiduran. Dia mulai nyiumin bibirku, kemudian leherku sementara tangannya meraba-raba toketku dan diremasnya. "Hmhmhmh" ganti aku yang mendesah keenakan. Apalagi ketika dia menjilati pentilku. Setelah puas melumat pentilku bergantian, dia mulai menjilati perutku. Dia langsung menciumi memekku dengan penuh napsu, otomatis pahaku mengangkang supaya dia bisa mudah menjilati memek dan itilku. "Ahhhh", aku mengerang dan mendesah keras keenakan. Sesekali kudengar "slurrp...slurrp". dia menyedot memekku yang sudah mulai basah itu. "Ahhhh...Enak", desahan ku semakin keras saja karena merasa nikmat.

Napsuku sudah sampe ubun2, dia kutarik untuk segera menancapkan kontol besarnya di memekku yang sudah gatel sekali rasanya, pengen digaruk pake kontol. Pelan-pelan dia memasukkan kontolnya ke dalam memekku. dengan satu enjotan keras dia menancapkan seluruh kontolnya dalam memekku. "Uh...aahh...nikmat banget", desahku ketika dia mulai asyik menggesek-gesekkan kontolnya dalam memekku. Aku menggoyang pinggulku seirama dengan keluar masuknya kontolnya di memekku. Dia mempercepat gerakannya. Gak lama dienjot aku sudah merasa mau nyampe, "Ah... Inez sepertinya mau nyampe lagi." dia malah mempergencar enjotan kontolnya dimemekku, "Bareng nyampenya ya Nez, aku juga dah mau ngecret", katanya terengah. Enjotan kontolnya makin cepat saja, sampe akhirnya, "Inez nyampe aah", badanku mengejang karena nikmatnya, terasa memekku berdenyut2 meremas kontolnya sehingga diapun menyodokkan kontolnya dengan keras, "Nez, aku ngecret aah...", terasa semburan pejunya yang deres dimemekku. Dia terkapar lemes diatas badanku, demikian pula aku.
Critanya sampe sini aja ya gaes, kerna selanjutnya ya cuma ngentot aja sampe waktunya cekout.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd