Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Napsunya om coach

inez53k51

Tukang Semprot
Daftar
19 Mar 2012
Post
1.356
Like diterima
743
Lokasi
Diatas suka, dibawah suka juga
Bimabet
Ketika masi skolah, aku ikutan klub olah raga voli. Asik juga ikutan klub semacam ini kerna ketemu banyak temen baru, lelaki dan perempuan. Kebetulan aku dapet coach yang ganteng, bodi atletis, dada bidang, perut sixpack, idolaku banget. Om Anton namanya, dia genit banget ma anggota klub yang perempuan, palagi aku masi abege banget ketika itu. Badanku imut dengan onderdil depan dan belakang yang gak gede2 amir, cuma cukup menarik untuk diliat lelaki, palagi lelaki macem om Anton. Aku sering pake tanktop dan celana pendek ketat sehingga bentuk badanku yang imut tercetak dengan jelas. Klo aku jalan pinggulku yang gak besar menggeyol kekiri kekanan, cukup membuat jakun om Anton turun naik. Temen2ku dah ngasi tau aku kalo om Anton tu napsuan kalo ma abege kaya aku. Aku si cuek aja, seneng aja bisa menarik perhatian om Anton. Aku malah jadi pengen dinapsuin om Anton. Tiap acara latihan, om Anton berusaha mencari kesempatan untuk menjamah badanku, memegang tanganku, bahuku, malah pernah menepuk pantatku dengan keras sampe aku kaget, saat dia memberi pengarahan mengenai teknik main voli yang baik dan benar.

Satu waktu ada pertandingan voli antar klub yang dilakukan di luar kota. Om Anton memilih anggota klub yang dia anggap pantas untuk ikut dalam turnamen antar klub voli. Aku walaupun masih junior dia ajak juga, untuk bantu2 aja katanya. Kalo bisa dikasi kesempatan maen juga. Di tempat pertandingan kami mendapat 2 vila dengan jumlah kamar yang cukup untuk menampung 13 orang termasuk om Anton. Aku satu vila dengan om Anton dan beberapa pemain perempuan, vila satunya untuk pemain lelaki. Tidak terjadi apa2 selama turnamen berlangsung. Walaupun klub aku gak jadi juara tapi cukuplah untuk menambah pengalaman bertanding. Selesai turnamen, para peserta pulang dengan bus yang membawa kami ke tempat turnamen, Aku gak ikutan pulang dengan bus kerna disuru bantu om Anton beresin administrasi pembayaran vila dan laen2. Temen2ku senyum2 aja ngeliat aku gak ikutan pulang. Aku diem aja.

Setelah semua beres, om Anton ngajak aku kekota untuk refreshing katanya. "Kamu gak harus buru2 pulang kan Nez". "Enggak om", jawabku. "Ikut om jalan2 ya". Dia sewa mobil dan ngajak aku jalan ke kota. Dia mampir di resto untuk cari maksi. "Kamu mau makan apa Nez". "Apa aja om". "Wah kamu pemakan segala rupanya, doyan sosis juga ya", katanya lagi sambil senyum2 mesum. Aku ngerti arah pembicaraannya,"sosis kan enak om, palagi kalo sosisnya gede". "Nti deh om kasi sosis gede buat Inez nikmati", dia mulai mengarah pembicaraannya, makin mesum dan terang2an nunjukin kalo dia napsu ma aku. Abis
makan, kita pergi ke tempat2 yang menjadi objek wisata di kota itu. Gak kerasa dah mo sore, aku seneng banget diajak jalan ke tempat2 yang belum pernah aku kunjungi selama ini. "Wah dah sore Nez, gak keburu kalo kita harus pulang. Nginep 2 malem ya Nez. Om dah jinak kok, dah gak ngegigit lagi", katanya sambil tertawa. "Ngegigit si enggak tapi ngemut ya om", aku menimpali. "O Inez mau toh diemut, nti om emut deh". "Diemut apanya om". "semua yang bisa diemut nti om emut sampe Inez kelojotan". Aku ngebayang kaya apa napsunya dia ke aku kalo dah di kamar hotel, pengen aku ngerasain digelutin sama dia,
pasti ganas dianya menggeluti aku. Kita mencari resto lagi untuk makan malem, Dia mampir ke minimarket untuk beberapa macem snack dan minuman beberapa botol. "Mahal kalo beli di hotel", katanya.

Dia milih hotel yang berada di tepi danau sehingga pemandangan ke danau bagus banget, sayang dah mulai gelap sehingga yang keliatan cuma kelap kelip lampu aja. Kamar hotelnya standard aja, satu tempat tidur ukuran besar, ada sofa, kredenza dengan TV, pemanas air dan lemari es. Kamar mandinya hanya dengan kotak shower saja yang terbuat dari kaca, tanpa bathtub."Kamu mo mandi duluan Nez, Itu ada kimono di gantungan baju di pintu, bisa dipake kalo Inez mau". Aku masuk kamar mandi, melepas semua yang nempel dibadanku dan masuk kotak shower, menyetel air panas dan dingin dan menikmati guyuran airnya. Cukup lama aku mandinya kerna aku sekalian keramas, biar gak lengket. Kerna aku lama mandinya, tiba2 pintu kamar mandi terbuka, om Anton masuk dalam keadaan telanjang bulet. "Lama amat si mandinya Nez, om join ya". Dia langsung masuk ke kotak shower. Baiknya kotak showernya cukup besar sehingga muatlah kalo untuk mandi berdua. "Kamu sexy banget Nez", katanya sambil memeluk badanku. "Om gak sabaran banget si, Inez dah mo slesai ni". "Ya gak apa, inikan acara pendahuluannya. Dia mulai meremes2 toketku. "Imut banget toket kamu Nez, tapi merangsang untuk diremes2" "Om dah napsu banget ya, gak sabaran banget nunggunya". Aku terbelalak ngeliat kontolnya yang besar dan panjang yang masi dalam keadaan lemes. "Lemes aja dah segini gedenya om, palagi kalo dah ngaceng ya". "Dibikin ngaceng Nez", katanya sambil meletakkan tanganku ke kontolnya. "Diremes Nez, trus dikocok2". "Gede banget si om, sampe gak muat di genggeman Inez", kataku sambil mengocok kontolnya pelan2, sebentar aja dah ngaceng dengan sempurna. "Cepet banget ngacengnya om, panjang lagi". "18 x 5 Nez". "Bisa gak muat tu om, Inez kan kecil orangnya". "Pasti masi peret ya Nez memek kamu. Kamu biasanya dientot siapa Nez". "Inez jarang kok om dientotnya, sama om2 juga, baru beberapa kali. Tapi baru ini Inez liat kontol sejumbo kontol
om". "Lanjut diranjang yuk Nez". "Om blum mandi, nti bau". "Ya dah, mandiin om ya Nez". Segera aku sabunin badannya, kontolnya kukocok2 sampe dia menggelinjang2. "Udahan mandinya", katanya sambil mengguyur badannya dengan air sampe bersih. Kita keluar dari kotak shower, melap badan dengan anduk yang tersedia. Aku langsung diseretnya keluar kamar mandi dan direbahkan diranjang. Gak perlu pake kimono lagi.

Dia melotot menatap badanku dengan muka yang sangat bernapsu sambil berkomentar, “Badanmu memang sangat indah Nez.”. Setelah itu ia pun memeluk badanku dengan bernafsu. Diciuminya bibirku dengan liar sambil kedua tangannya meraba-raba sekujur tubuhku. Lalu ciumannya turun ke leher dan kemudian ke dadaku. Diciuminya area dadaku, toketku yang dihiasi dengan pentil pinknya. “Pentil kamu pinky Nez”, katanya dan lalu dengan napsu dilumatnya pentilku yang sudah mulai mengeras “Ahhhhh..om..”, desahku menikmati hisapan mulutnya di pentilku. Kuremas-remas kepalanya. Ia mengenyot bergantian kedua pentilku. Tangannya yang satu mengelus-ngelus memekku. "Dah basah banget memek kamu Nez, kamu dah napsu ya", katanya
sambil mengeluar masukkan jarinya di memekku. Aku makin menggelinjang akibat rangsangannya. “Ngghhhh..enak om..ahh..” Setelah puas mengenyot pentilku lalu sapuan lidahnya turun keperutku, kepuserku, sehingga aku kembali menggeliat2 kegelian sambil melenguh gak putus2, "Aah om, pinter amat seh ngerangsang napsunya Inez". Dia makin nakal ulahnya, pahaku makin dikangkangkannya dan terasa hembusan napasnya yang hangat di pahaku. Dia mulai menjilati pahaku, dari bawah bergerak perlahan keatas sambil digigit2nya pelan. Aku menggigil menahan geli saat lidahnya menyelusuri pahaku. Jilatannya kemudian mengarah kelutut, betis dan kakiku, makin membuat aku melenguh kegelian, "om, aaah, geli om". jari2 kakiku dijilatinya, termasuk telapak kakiku, "om, geli om", lenguhku berulang kali. Jilatannya kembali naik keatas, dia menjilat2 itil ama lubang memekku. "Ooom, aaah", kembali aku melenguh, kali ini saking nikmatnya. kemudian terasa lidahnya menghunjam ke memekku yang sudah sangat basah. Aku hanya pasrah saja atas perlakuannya, aku hanya bisa mengerang karena rangsangan pada memekku itu. Lidahnya menyusup ke dalam memekku dan mulai bergerak keatas. Aku makin mengejang ketika dia mulai menjilati itilku. "Aah om, Inez sudah pengen dientot", aku mengerang saking napsunya. Ditatapnya memekku yang berjembut lebat itu sambil berkomentar, “Om paling napsu liat memek abege yang jembutnya lebat". "Mangnya kenapa om". "Abege yang jembutnya
lebat biasanya napsunya juga besar, gak puas kalo cuma dientot seronde". Ucapannya itu membuatku makin napsu saja.

Kembali dia membenamkan kepalanya di selangkanganku. Dijilatinya bibir memekku dengan bernapsu. Lalu lidahnya pun masuk ke liang memekku dan menghisapnya, menimbulkan suara hisapan, ‘ssllrrrpppp..slllrrrrrppp..”. Itilku juga menjadi sasaran berikutnya. Aku melenguh-lenguh keenakan akan permainan lidahnya di memek dan itilku itu, “Ohhh om.. terus…iyahhh..nghhh…”. Aku yang sudah sangat napsu, lalu memegang kedua tangannya yang sedang berada di pahaku dan kuarahkan ke toketku. Dia mengerti akan keinginanku pun langsung mulai memainkan kedua toketku. Dipilin-pilinnya juga pentilku dengan gemas menambah sensasi nikmat yang menjalar di tubuhku.Sekitar 5 menit kemudian, aku pun menggapai orgasme pertamaku. “Aahhh..Aaahhhhhhhhhhhhhh..”, erangku dengan tubuh yang bergetar dan dari memekku berkedut menyemburkan cairan orgasme yang segera diseruput oleh mulutnya. "Kok cepet kluarnya Nez, kamu napsu banget ya?, katanya. "Om nakal sih", kataku terengah. "Benerkan, Kamu napsunya besar".

Kutatap badannya yang berkulit coklat kehitaman. Kontolnya sudah keras banget ngacengnya, berwarna lebih gelap dari badannya. Ukurannya sangat panjang, batangnya juga berurat sehingga makin menambah kekekarannya. Melihat kontolnya yang jumbo banget membuat memekku berkedut dan aku makin tidak sabar untuk dientot.

Dia berlutut di sampingku yang sedang berbaring. Aku pun bangkit dan sambil menungging kugenggam dan kukocok kontolnya. “Ohh Nez, nikmatnya...". Tidak lama aku pun mulai mengecup kepala kontolnya. Kujilati hingga ke pangkal kontolnya, membuat dia mengerang keenakan sambil ia meremas rambutku. Setelah itu aku mulai mengemut kontol panjangnya. Mulutku benar-benar terasa penuh oleh kontolnya yang besar. Kuhisap-hisap dengan memaju mundurkan kepalaku. “Uhhh Nez, mulutmu benar-benar nikmat..”, erangnyaa. Tangannya digunakannya untuk memainkan toketku yang menggantung. Diremasnya toketku lalu dicubitnya kedua pentilku, membuatku makin bernapsu menyepongnya. “Mmmm..ehhmmmm..mmmm..”, aku juga mendesah sambil ngemut kontolnya.

Ada sekitar 5 menit kuemut, lalu dia memintaku berhenti. “Ayo Nez kita ngentot", katanya sembari memposisikan badanku menungging membelakanginya. Lalu digesek-gesekkannya kontolnya ke bibir memekku, membuatku makin tidak sabar. “Nghh..om..masukin..”, kataku yang sudah dikuasai napsu birahi. “Haha, udah gak sabar ya Nez”, katanya sambil tertawa mengejek. Aku dengan binalnya menjawabnya, “iyahh..udah ga sabar..entotin Inez sekarang om”.
Tanpa menunggu lagi lalu dia pun mulai mendorong kontolnya memasuki memekku yang sempit ini. Walau aku sudah gak prawan, tetap saja sulit bagi kontolnya untuk masuk. Akhirnya dia sedikit membuka liang memekku yang rapat itu dengan jarinya sambil didorongnya pinggulnya hingga pelan-pelan kontolnya mulai masuk ke memekku. "Bles", akhirnya kontolnya sudah berada di dalam liang memekku. Dia tidak langsung memompaku tetapi ia mendiamkan sejenak kontolnya untuk menikmati jepitan memekku yang sempit ini. “Ohhh Nez.. memekmu enak.. peret banget..”,gumamnya. Aku yang juga keenakan karena liang memekku terasa penuh, “Ahh Kontol om juga enak.. panjang.. besar..ayo mulai om genjot memek Inez”.

Dia pun mulai memaju mundurkan pinggulnya menyodok memekku yang sudah sangat basah itu. ‘Plak Plok Plak Plok Plak’, suara peraduan kulit pantatku dengan pahanya yang sedang menyodok memekku dari belakang. “Ahh ..nghh enakk..om”, rintihku yang sangat menikmati pompaan kontolnya di liang memekku. Di posisi doggy style ini dia dengan tempo cepat memompa memekku membuat aku makin merintih-rintih nikmat, “Ahh ahhh ahhh ahhh..”. Kontolnya terasa makin dalam menghujam memekku hingga rahim.

Sekitar 5 menit kemudian, dia memelankan tempo sodokannya dan ia sedikit mengangkat badanku ke belakang, lalu rambutku disibakkannya ke samping kemudian leherku diciuminya leherku sambil tangannya meremas-remas toketku. Ciumannya kini mengarah ke telingaku dan lidahnya juga memainkan lubang telingaku, membuatku makin keenakan. Kutolehkan kepalaku ke samping dan kami pun berciuman dengan panas sambil ngentot. 5 menit kemudian dia melepas ciumannya di bibirku dan kembali menggenjot dengan tempo cepat. "Terus om, nikmat banget...", jeritku. Sambil menggenjotku, kedua tangannya tidak diam saja. Diremas dan ditepuk-tepuknya pantatku dengan gemas. Lalu tangannya yang satu memainkan bibir memekku. Tambahan
rangsangan yang sangat nikmat ini membuatku makin terbuai. Tidak lama, memekku pun berkedut-kedut tanda orgasmeku tiba. ‘crrtt…crrt..crttt…’, semburan cairan orgasmeku membasahi kontolnya yang masih memompa liang memekku. “Nghh..om..aahhh..”, jeritku saat orgasme.

Aku yang baru orgasme pun roboh hingga telungkup di kasur. Dia mengubah posisi kami kini menjadi berbaring menyamping lalu tetap dari belakang, dia kembali menggenjotku. Aku yang masih lelah setelah orgasme hanya bisa berbaring sambil melenguh merasakan lubang memekku yang dihunjam oleh kontol perkasanya. Selagi menyodok memekku, tangan kirinya meremas-remas toketku sambil sesekali jari-jarinya mencubit pentilku. “ahhh..ahh..om..”, desahku yang kembali bergairah. Sekitar 10 menit digenjot di posisi ini, aku pun kembali orgasme. “Aahhh om..Inez keluar lagi..oohhhhhhhhh!!”,lenguhku keras dengan badan yang bergetar-getar. Dia masih belum ngecret padahal aku sudah orgasme 2x. Dia sungguh perkasa, mampu membuatku mendapat orgasme.

Dia mengajak berganti posisi seks lagi. Dia membaringkan tubuhnya ke kasur dan memintaku menaiki kontolnya. Aku pun tanpa malu-malu segera berjongkok di atas selangkangannya dan pelan-pelan kududuki batang kontolnya itu. "Bles", kembali kontolnya tertanam di memekku. Di posisi aku diatas, dengan segera kugoyang pinggulku memberikan kenikmatan birahi bagiku dan om Anton. Goyanganku membuat dia keenakan hingga ia menggeram dan bergumam,”Uhhh..enak goyanganmu Nez..aahh..”.

Mendengar itu membuatku makin bersemangat dan kini kunaik turunkan tubuhku memacu memekku yang menjepit kontolnya. Kulihat ke arah cermin di meja kamar ini, dimana seorang gadis berkulit putih dengan badan imut sedang bergoyang dengan liar di atas badan lelaki yang berkulit kehitaman. Sangat kontras apa yang terlihat dari pantulan cermin ini. Melihatnya membuatku malah makin bernafsu dan lebih liar lagi menggoyang pinggulku. Kini dia juga ikut menghujamkan kontolnya ke atas dan kusambut dengan arah berlawanan. Apalagi tangannya kini sudah bermain di toketku. Tangan-tangannya dengan keras meremas-remas toketku. Pentilku juga tidak luput dari permainan tangannya. Jari-jarinya memelintir pentilku yang sudah sangat tegang dan menonjol. “Ssshhh..aahhh om..enak..ohhh..”,lenguhku nikmat. “Ohh Nez..memek kamu peret banget..toket kamu juga imut, merangsang banget..uhh.. om gak akan bosan ngentotin kamu..”, katanya dengan ekspresi keenakan. "Kontol om besar banget, kerasa banget ngegenjot memek Inez, nikmat banget om ..ahhh..”, timpalku sambil mendesah. “Lebih enak kontol siapa..om atau om om yang seblumnya?”, tanyanya. "Kontol om lah, besar panjang dan keras banget...". Belum sempat aku selesai bicara, bibirku pun dilumat olehnya yang kini sudah di posisi duduk.

Bibir kami saling berciuman dengan ganas dan lidah kami saling belit. Kupeluk badannya dengan erat sambil berpagutan dengannya. “mmmmh…ummmmh..”,hanya itu suara yang terdengar dari mulut kami yang sedang menyatu seperti halnya kontolnya dan memekku yang juga sedang menyatu. Tubuh kami sudah bersimbah peluh padahal kamar hotel ini memiliki AC. Setelah puas berciuman lalu dia pun menciumi leherku dan lalu bibirnya mengemut pentilku. Dikulum-kulumnya pentilku yang mungil tapi tegak ini dengan sangat bernapsu, membuatku makin menggelinjang dan mendesah nikmat, “Ssshhh..ahh..enak om..hisap terus pentil Inez..." Lalu kurasakan gelombang orgasme kian mendekat akibat nikmatnya genjotan dan hisapan mulutnya di pentilku. Saat orgasme itu tiba, kulepas rasa nikmat ini dengan menjerit keras, “Oohhh.. Inez keluar om.. aaaaahhhhhhhhhhhhhhhhh!!!”. Memekku yang berkontraksi dengan kuat ini meremas-remas kontolnya membuatnya kewalahan.

Aku ditelentangkan di ranjang dan segera dia menaiki tubuhku yang sudah terkapar karena lemesnya. Pahaku dikangkangkannya dan segera dia menancapkan kembali kontolnya di memekku. kontolnya dengan mudah meluncur kedalam sehingga nancep semuanya karena memekku masih licin karena cairan yang berhamburan ketika aku orgasme. Dia mulai mengenjotkan lagi kontolnya keluar masuk. Hebat sekali staminanya, kayanya gak ada matinya ni orang. Aku hanya bisa terkapar menikmati sisa kenikmatan dan rangsangan baru dari enjotan kontolnya. Dia terus mengejotkan kontolnya dengan cepat dan keras.

Dia kembali menciumi bibirku, leherku dan dengan agak membungkukkan badan dia mengemut pentilku. Sementara itu enjotan kontolnya tetap berlangsung dengan cepat dan keras. Aku agak sulit bergerak karena dia agak menindih badanku, keringatku sudah bercampur aduk dengan keringatnya. Enggak tau sudah berapa lama dia mengentoti ku sejak pertama tadi. Dia menyusupkan kedua tangannya kepunggungku dan menciumku lagi. kontolnya terus saja dienjotkan keluar masuk. Perutku mengejang lagi, aku heran juga kok aku cepet banget mau orgasme lagi dientot dia. Aku mulai menggeliatkan pantatku, kuputar2 mengimbangi enjotan kontolnya. memekku makin mengedut mencengkeram kontolnya, pantatku terkadang terangkat menyambut enjotannya yang keras, sampe akhirnya, "terus om, yang cepet, Ines udah mau nyampe lagi", teriakku. Dia dengan gencarnya mengenjotkan kontolnya keluar masuk dan, "Aah Ines orgasme lagi", aku berteriak keenakan. Berbarengan dengan itu terasa sekali semburan pejunya yang kuat di m mekku. Diapun ngecret dan ambruk diatas badanku. Kami sama2 terkulai lemes, lebih2 aku karena aku udah nyampe 5 kali sebelum dia akhirnya ngecret dimemekku.

"Om kuat banget deh ngentotnya, mana lama lagi. Nikmat banget ngentot ama om. Kapan om ngentotin Ines lagi?, kataku. Dia tersenyum mendengar sanjunganku. "Kalo ada kesempatan ya om sih mau aja nge totin kamu. memek kamu yang paling nikmat dari semua cewek yang pernah om entot", jawabnya memuji. Tak lama kemudian aku terlelap karena lemes, tapi yang lebih penting karena nikmat luar biasa.

Paginya aku terbangun karena ada ciuman lembut dibibirku. "Nyenyak banget bobonya Nes, cape ya". "Iya, om sih nakal", kataku manja. "Tapi nikmat kan, mau lagi gak?'. "Ya mau lah om, dikasi nikmat kok gak mau". "Mau sarapan roti apa sarapan kontol". "Sarapan kontol dulu lah om". Dia lalu berbaring telentang di ranjang, lalu aku yang berinisiatif mulai. Aku jongkok di atasnya dan menciumi nya, tangannya mengusap-usap punggungku. Bibirnya kukulum, "Hmmmhh.. hmmhhh", dia mendesah-desah. Setelah puas melumat bibir dan lidahnya, aku mulai bergerak ke bawah, menciumi dagunya, lalu lehernya.
makin kebawah lalu kuciumi dadanya. "Hmmmhhh? aduh Nez enak .." rintihnya. Dia terus mendesah sementara aku mulai menciumi perutnya, lalu pusarnya, sesekali dia berteriak kecil kegelian. Akhirnya kontolnya yang sudah ngaceng berat kupegang dan kukocok2, "Ahhhhh.. Hhhh,. Hmmhmh.. Ohhh Nes", dia cuman bisa mendesah doang. kontolnya langsung kukenyot-kenyot, sementara dia meremas-remas rambutku saking enaknya, "Ehmm.. Ehmm".

Mungkin sekitar 5 menitan aku ngemut kontolnya, kemudian aku bilang, "Om, sekarang giliran om yach". Dia cuma tersenyum, lalu bangkit sedangkan aku sekarang yang ganti tiduran. Dia mulai nyiumin bibirku. kemudian mulai menciumi leherku sementara tangannya meraba-raba toketku dan diremasnya. "Hmhmhhm.. Hmhmhmh", ganti aku yang mendesah keenakan. Apalagi ketika dia menjilati pentilku. Setelah puas melumat pentilku bergantian, dia mulai menjilati perutku dan kemudian langsung menciumi memekku dengan penuh napsu, otomatis pahaku mengangkang supaya dia bisa mudah menjilati memek dan itilku. "Ahh.. Ahhhh" aku mengerang dan mendesah keras keenakan. dia menyedot memekku yang sudah mulai basah itu. "Ahhhh.. om.. Enak" desahan ku semakin keras saja karena merasa nikmat, seakan tidak peduli kalau terdengar orang di luar.

Napsuku sudah sampe ubun2, dia kutarik untuk segera menancapkan kontol besarnya di memekku yang sudah gatel sekali rasanya, pengen digaruk pake kontol. Pelan-pelan dia memasukkan kontolnya ke dalam memekku. dengan satu enjotan keras dia menancapkan seluruh kontolnya dalam memekku. "Uh.. uhhh...Ahhhhhhh..nikmat banget om", desahku ketika dia mulai asyik menggesek-gesekkan kontolnya dalam memekku. Aku menggoyang pinggulku seirama dengan keluar masuknya kontolnya di memekku. Dia mempercepat gerakannya. Gak lama dienjot aku sudah merasa mau orgasme,, "Ah,,om..Inez sepertinya mau..ahhh". dia malah mempergencar enjotan kontolnya dimemekku, "Bareng nyampenya ya Nes, om juga dah mau ngecret", katanya terengah. Enjotan kontolnya makin cepat saja, sampe akhirnya, "Om, Ines nyampe aah", badanku mengejang karena nikmatnya, terasa memekku berdenyut2 meremas kontolnya sehingga diapun menyodokkan kontolnya dengan keras, Lalu kurasakan kontol di memekku ini berkedut-kedut dan tidak lama menyemburlah
pejunya memenuhi rahimku."Nes, om ngecret aah". "crot crot crot", cukup banyak semprotan pejunya hingga meluber keluar dari memekku. Setelah itu dia mencabut kontolnya dan lalu berbaring di sampingku.

Kupeluk lehernya dan kukecup pipinya seolah berterima kasih atas kenikmatan orgasme tadi. Lalu kusandarkan kepalaku di dadanya. Dia menciumi rambutku, “Kamu sungguh cantik Nez.. om suka.. lain kali masih mau kan ngentot denganku?”. Aku menatapnya sambil tersenyum manis dan menjawab, “Tentu saja om.. Inez juga sangat puas..”. Lalu kupagut bibirnya sambil memeluk lehernya. Kami berciuman dengan mesra dan saling beradu lidah di mulutku. Kemudian dia mengajakku membersihkan diri dan sarapan yang beneran. Aku mengontak front office untuk mengarrange one day tour. Dia setuju saja dengan hal itu, tak lama kemudian kami meluncur dalam bus yang membawa kami mengiktui tour, menuju ke daerah wisata sekitar kota.

Malemnya, setelah makan malam kembali aku digelutinya. Dia benar2 melampiaskan napsunya padaku, malem itu kembali aku dientotnya dengan penuh napsu, karena lelah akibat bertempur malam sebelumnya ditambah dengan ikut tour, aku hanya dijatah sekali. Ya gak apa seh, karena aku sendiri juga dah lemes . Kulihat dia minum supplemen, biar kuat menggarap aku besok pagi sampe menjelang waktu cek out, katanya. aku sih enjoy saja, menikmati kontol besarnya keluar masuk memekku berkali2, sampe aku lemes saking nikmatnya. Benar2 acara kluar kota yang luar biasa nikmatnya, uenak tenan, mak nyus, top markotop



 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Wah...cerita inez top abis...ngaceng tanpa henti tuh...maenny berkali2 adeganny detail pula...
Puasss dahhh
:D
 
Ini crita modifikasiq yang paling anyar. Dbiaca, dikasi like, dikasi ko0mentar ya sob. matur tengkiu sablonnya. Minjem sebagian juga si dari tetangga
 
Terakhir diubah:
Cerita yang bagus tentang keliaran inez. :mantap:
Saya sangat menikmati. Lanjutkan
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd