Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Ktika cuma berdua om dirumah

inez53k51

Tukang Semprot
Daftar
19 Mar 2012
Post
1.356
Like diterima
743
Lokasi
Diatas suka, dibawah suka juga
Bimabet
Cerita ini aku modifikasikan dari crita lama sambil nyolek crita tetangga

Crita ini terjadi waktu aku numpang tinggal ma om dan tante, kerabat jauh ortu ku. Mereka bekerja dua2nya dan belon punya anak. workaholic gitu kapan waktunya mo bikin anak kan. Weekend juga sering tugas keluar kota. Karena mereka bekerja di perusahaan yang berbeda, makanya seringnya kalau keluar kota ya ndiri2 lah. Pernah juga sih bareng ke kota yang sama, tapi tu jarang banget. Dan aku yakin biar bareng kluar kotanya pasti malemnya dah letoy untuk bikin anak. Maklum itu kan pergi untuk keperluan dinas bukan untuk honimun kan.

Satu sabtu, aku bangun rada siang, waktu aku kluar kamar kulihat si om lagi duduk baca koran sembari sarapan, tumben tante gak kliatan. "Pagi om, tante mana". "Eh Nez, baru bangun ya, asik banget tidur ampe siang gini, mangnya semalem siskamling", guraunya sambil tertawa. "Tante kluar kota, om kebetulan enggak, jadi bisa nemenin kamu dirumah kan. Sarapan yuk". "Inez mandi dulu deh om, masi belekan gini". Aku kembali ke kamar, bebersih diri di kamar mandi. Selesai mandi aku kluar dari kamar menuju ke meja makan. Om dah slesai sarapan, tapi dia masih di meja makan baca koran. "Kok baca korannya gak di depan om, biasanya kan disitu bacanya". "Mo nemenin ponakan tersayang kan". Kaget juga aku denger om ngomong gitu, biasanya dia kalo ngomong ma aku straight to the point gak pake gombal gini, mungkin karena cuma berdua aku dirumah kali ya. "Ih om demen gombal juga rupanya, kalo ada tante jaim atau om anggota dki kali ya". "DKI?" "Iya, dibawah ketiak istri". "Kadang dibawah ketiak tante kalo lagi gelut ma tante, nyiumin keteknya tante". Skarang malah rada vulgar ngomongnya, wah ada udang dibalik bakwan ni kliatannya. "Tu sarapan, ada roti, kalo mo bubur ada tu yang instan di lemari". Deket meja makan ada pantri kering dan diatasnya sepanjang pantri kering itu ada lemari gantung, tempat nyimpen macem2 makanan dan bumbu2 kaya kecap, garem, penyedap makanan dan banyak lah pokoknya. "Inez makan roti aja deh om, wah ada telor goreng ni. Om yang bikin ya". "Iya tadi pengen makan roti ma telor goreng, makanya om bikinin juga buat kamu. Kalo gak mau roti, dimakan pake bubur instan juga bisa kan". "Wah tumben ni om baek banget ma ponakan, ada bakwan dibalik udang ya om", sengaja aku mancing dia. "Kok gitu?" "Iya om, didunia ni ka gak da yang gratis kan". "Tau aja kamu". "Bakwannya apaan om". "Kok bakwan?" "Ih om gak nyambung nih diajak ngomong, ato karna blon nyetor ke tante ya om". "Nyetor paan, om kan blon gajian". "Nyetor peju om", sengaja aku vulgar ngomongnya. "wah kamu to the point juga vulgarnya ni, kan bisa nyetornya ke kamu". Bener dugaanku, rupanya skarang baru ketauan apa "bakwannya". "Tu bakwannya ketauan deh". Dia cuman senyum ja. Koran dilipetnya, dia buatkan aku teh manis anget karena dia tau aku gak minum kopi. "Wah full service ni ye, buat dapetin bakwan ya om", godaku. "Kalo mo dikasi bakwan, om juga gak tersinggung kok". Aku makan rotinya dengan lahap, karena telor gorengnya cukup besar makanya aku potong jadi dua dan aku abisin dengan 2 tangkep roti. "Wah gembul juga ponakan yang atu ni makannya, pantes badannya montok". "Montok dari hongkong, Inez kurus gini kok om". "Bukan kurus sayang, tapi imut proporsional, tapi justru yang kaya gitu kan yang narik perhatian". "Kmu gak kemana2 Nez?". "Kan ada om di rumah, Inez gak enak perginya". "Gak apa kok kalo Inez mo pergi ". "Gak ah, nemenin om aja, katanya mo minta bakwannya. "O mau ngasi toh. ponakan yang baek yang tau banget kebutuhan om nya". "Om kok gak punya2 anak si, workaholic si dua2nya, jadi gak nyempet bikin anak deh". "Tantemu suka nolak kalo om mo maen, dia capek bilangnya, paling juga weekend, itu juga kalo gak kluar kota. Kaya gitu ya gimana mo jadi anaknya. Bikin ma kamu aja yuk". "Ih Inez gak mo hamil anaknya om ah". "Ya bukan bikin anak tapi berbagi knikmatan ja yuk". "Om pernah maen ma abege ya". "Suka juga kalo diluar kota, abis kalo dah ngaceng gak disalurin pusing jadinya". "Kalo pulang dah kenyang dong om, jadi gak minta deh ma tante". Dia cuman senyum. "Ke kamar yuk Nez".

Dia menggandeng aku masuk kamarnya. Pintu kamar ditutupnya. Aku lalu naik keranjang. Ranjangnya cukup besar buat berdua. Diapun naik ranjang juga. Aku tiduran membelakangi dia, maklum masi ada rasa risi juga. Diranjang berdua si om dan ranjang itu tempat om dan tanteku ngentot. Skarang dia kayanya mo ngentotin aku diranjang itu juga. Dia mulai membelai rambutku dari belakang dengan tangan kanannya. Perlahan-lahan tangannya turun kelenganku, kepinggangku, lalu keperutku. Nafasku mulai terengah. Dari luar baju kaosku tangan kanannya mulai merayap ketoket kananku, sambil tangan kirinya membelai kepalaku. Diciumnya leher dan belakang telingaku, tangan kanannya tetap membelai toket kananku. Tak lama, nafasku berubah menjadi erangan lirih, tubuhku mulai sedikit berbalik. Kini tangan kanannya dapat menjangkau toket kiriku. "Enghhh...om..sssshhhh", lirihku, "Kenapa sayang..." bisiknya ditelingaku. Wah dia mulai bersayang ria, kali kalo gi maen ma si tante bersayang ria juga ya, jadi tanpa sadar ke aku juga bersayang ria. "Enghhhhh.....", aku terus mendesah. Ditariknya baju kaosku agak keatas, tangan kanannya masuk menyelip kedalam bajuku, kini toketku dibelai dan diremasnya.
Aku kalo dirumah memang gak pake bra. Aku mengerang lebih keras lagi."Uuuhhh...om..." "Sayang.. toketmu imut dan kencang sekali sayang, om buka ya sayang" bisiknya lagi ketelingaku. Aku tak menjawab, namun eranganku tak dapat berhenti karena sentuhan tangannya. Pentilku yang sudah mengeras itu dijepit lembut diantara jari telunjuk dan jari tengahnya. "Pentil kamu juga imut, jarang diemut ya Nez". Dia terus meremas ke dua tokedku gantian, "Om...uuuhh". lenguhku, napsuku mulai naek, abis pagi2 gini dah diremes2 om. Akhirnya baju kaosku dilepas total, "Oh...Wow.." , tanganku berhenti sejenak. "Ada apa om?" "Nggak..Nggak apa-apa kok. Toketmu itu bagus sekali sayang" katanya. "Om demen ngegombal ya". "Knapa mangnya Nez". "Itu pake sayang2an segala ma Inez". Kayanya dia malu, abis itu dia manggil nama lagi ke aku.

Aku langsung berbalik lagi membelakanginya. Rupanya dia melepas baju, celana dan cdnya lalu kemudian naik keranjang, dia dekati telingaku dan berbisik, "Nez, aku lepasin ya...". Aku tidak menjawab. Perlahan-lahan dilorotkan celana pendekku, kini tinggal celana dalamku yang kecil. dibelai memekku dari luar cdku, terasa basah oleh cairan memekku. Memekku mulai basah apalagi ketika dia mulai meremes slangkanganku."Nez dah basah gini, ampe ngerembes ke cd kamu. Dilepas ja ya". Dia menarik cdku, aku mengangkat pantatku sehingga dengan mudah cdku dilolosi dari tempatnya dan dilepas sekalian lewat kakiku. Aku masih saja baring membelakangi dia. dipeluknya tubuhku dari belakang hingga kontolnya menyentuh pantatku. Tangan kanannya akhirnya dapat menelungkup toketku dengan bebas, ibu jari dan telunjuknya memelintir lembut pentil2ku. Aku heran juga, sudah sejauh ini kontolnya sama sekali masih lembek. Belum ada tanda-tanda ngaceng. Dia menyentuh-nyentuhkan terus kontolnya pada pantatku, tetapi tetap saja lembek.

Aku berbalik, akhirnya kami hanya berpelukan saja. Kedua pentilku yang sudah mengeras menekan dadanya, kayanya ini merupakan rangsangan yang kuat sekali, kontolnya menegang seketika. Ketika itu dia naik diatas tubuhku dan mencium bibirku. aku memeluk kehernya dan menyambut ciumannya dengan napsu. Lidah ku jorokkan kedalam mulutnya, langsung dibelit lidahnya, lidahku diemut2nya, trus gantian lidahnya masuk kemulutku untuk aku emut2 juga, sementara remasan di toketku menjadi makan ganas. Tangannya memlintir2 pentilku sehingga aku menggelinjang kegelian. "Om uuuuh, geli". Cukup lama kami berciuman sembari dia ngeremes2 toketku. Kemudian dia mencupang belakang leherku, terus turun kearah bawah ke dua toketku. Tanpa buang waktu lagi tangan kirinya meremas dan mulutnya mengemut toket kananku sedang kedua jari tangan kanannya menjepit lembut puting kiriku. Seketika itu juga aku menjerit tertahan "aaaahhhh om..." "Toket kamu napsuin banget Nez, imut gini, pentilnya imut juga, dah keras Nez, kamu dah napsu ya". Dia mulai mengemut pentilku sambil meremes toketku satunya.

Setelah puas menyedot toket kiri, kini giliran toket kananku. Jepitan jarinya pada pentil kananku dilepas namun langsung diemut dengan mulutnya, pentilku yang ada di dalam mulutnya disentuh-sentuh dengan lidahnya, diremasnya pangkal toketku dengan tangan kanannya. Tangan kirinya menjepit pentil kiriku yang tadi sudah memerah karena disedot. Lagi-lagi aku menjerit, kali ini keras sekali "Aaaauuuuhhh...om...sssshhuuhhh", tanganku langsung memegang kontolnya yang sudah tegang. aku pun mulai agresif meremes slangkangannya, kontolnya gede dan keras. "Tanganmu dah ahli tu ngremesnya, tau gini dah dari dulu om minta kamu remesin Nez", katanya sambil mencium bibirku lagi.

Ciuman dan sedotannya kini dilepas dari kepentilku, namun kedua tangannya tetap meremas dan memilin-milin kedua pentilku. Ciuman bibirnya pelan-pelan turun keperut lalu kepuserku, karena dia terus turun kebawah, genggaman tanganku ke kontolnya pun lepas, tapi dia masih terus turun sampai pada sisi atas celah memekku. "Waduh dah toketnya napsuin, memek kamu lebi napsuin lagi Nez". Dia mengelus jembutku alus, jembutku ampir gak ada, cuma bulu2 item yang alus sekali adanya. Dia mulai mengelus bibir memekku dengan jarinya. jarinya menusuk-nusuk memekku dari luar . "Aakkhh.." "Suka Nez diginiin". Aku cuma ngangguk, "Palagi kalo pake kontol om". "Iya bentar lagi deh ya, skarang aku maenin dulu biar kamu napsu banget baru aku masukin". tubuhku mulai terangsang dengan sentuhannya. Dia tampaknya senang melihat reaksiku, dia segera membuka kedua pahaku dan kemudian kurasakan hembusan nafasnya di sela-sela bulu jembutku. Tiba-tiba aku merinding karena geli. Dia membuka mulutnya, kedua bibirnya ditempelkan pada kedua bibir memekku. Lidahnya langsung mengoles celah memekku yang masi rapet. Aku seketika langsung berteriak "Oooouuuhhhhh, om...". badanku mengejang dan
jadi sedikit melengkung bangun keatas. Dia terus menikmati belahan memekku, lalu dibuka nya kedua bibir memekku lalu ibenamkan mulutnya kelubang memekku sambil menjulur-julurkan lidahnya. Kedua kaki dan pahaku dibentangkan kekiri dan kekanan agar lebih bebas menjelajahi daerah sekitar memekku. Lidahnya menyapu-nyapu kedua bibir memekku, lalu mengoles belahan memekku yang kemerahan itu keatas dan kebawah. Dijilatinya itilku dengan memutar-mutarkan lidahnya disekelilingnya. Lubangkupun disedotnya, kadang-kadang hidungnya ditenggelamkan kelubang memekku. aku terus menerus mendesah "enghhhhhh...enghhhh...hhhhhhh..." dan napasku jadi berat dan memburu. "Ahh.., oom..", rintihku nikmat ketika dia mengisap memekku dan menelan lendir yang keluar dari situ. Setelah menghisap, dia menjilat lagi dan lendirku pun tidak habis-habisnya terus keluar. Kubuka lebih lebar lagi kakiku sehingga dia lebih mudah menjilati memekku. "Oohh". Kugigit bibirku agar tidak merintih terlalu keras. "Om, nikmaat deh", rintihku sambil meremas rambutnya. Ingin rasanya aku segera menuntaskan permainan ini.

Tiba2dia memasukkan jarinya dan dikeluar-masukkan dalam memekku, langsung saja jari itu dimasukkan ke dalam mulutku sedangkan jari tangannya yang satunya langsung menggantikan menusuk-nusuk memekku. Kuisap saja jari tangannya yang beraroma lendirku sendiri. Dia menarik jarinya dari mulutku dan kembali menusukkannya ke dalam memekku lagi. Akupun merintih semakin jadi, "Arrh...ooom..."Segera saja dengan jarinya dia menggunakan lendirku mengolesi lubang pantatku yang sebelumnya dia jilat dulu. Seumur hidup belum ada yang pernah menjilat lubang pantatku. Setelah dia merasa lubang pantatku cukup basah oleh lendirku. segera saja dia memasukkan jari tengah tangan kanannya ke dalam lubang pantatku bersamaan jari tengah tangan kirinya menusuk masuk ke dalam memekku. Aku menjerit,"Akkkhh... ouugghh..", antara sakit dan nikmat. Dia langsung menggerakkan tangannya maju mundur sehingga aku merasa kedua lubang bagian bawahku ditusuk-tusuk, bukan tusukan pada lubang pantatku yang nikmat, tapi tusukan pada memekku yang nikmat apalagi jari jempolnya terkadang memijat itilku. "Om, ayo dong. Inez dah pengen ngrasain kontol om kluar masuk memek Inez".

"Skarang giliran Inez maenin om ya, gantian ya om". Tanpa menunggu jawabannya ku elus pahanya dan jariku dan merayap kearah kontolnya. Kugenggamkontolnya sambil jari telunjukku mengoles-oles kepala kontolnya meratakan cairan bening yang keluar dari lubang kontolnya. "Gede banget kontol om". Sambil tetap memegang kontolnya, aku naik setengah keatas tubuhnya, melumat bibirnya, tangan kananku membelai rambutnya. Ciumanku perlahan-lahan turun kebawah lalu berhenti didadanya. Tangan kananku menjepit pentilnya yang kiri, mulutku merayap dan akhirnya mencapai pentilnya yang kanan. lidah kukeluarkan menjilati pentilnya, tangan kiriku masih tetap juga menggengam kontolnya dan mengoles-oles palkonnya. kurasakan kontolnya betul-betul sudah menjadi keras. Dia hanya bisa memeluk kepalaku dan membelai rambutku saja. Aku kemudian bergerak turun kebawah, tangan kananku melepas jepitan pada pentilnya dan merayap kearah kontolnya. Tanganku akhirnya mencapai kedua biji pelirnya yang kemudian kuelus-elus dengan lembut. Sejenak kurasakan cairan bening makin banyak keluar membasahi palkonnya karena nikmat yang menderanya. Dia melirik kebawah, melihat aku telah menempelkan hidungku keujung kontolnya. Sisi bawah palkonnya kuletakkan diantara bibir atas dan hidungku, lidahku bergerak keatas dan kebawah menjilati sisi bawah kontolnya dekat palkonnya. Tangan kananku yang tadinya menggengam kuturunkan memegang pangkalnya saja agar lidahku lebih leluasa menjilati batangnya.

Tanpa aba-aba aku membuka mulutku dan melahap palkonnya, kukulum dengan lembut, lidahkupun menyapu-nyapu semua bagian alkonnya. Tak lama kemudian kusedot dengan kuat palkonnya. mulutku menjadi kempot sekali. Sambil tetap menjaga tekanan sedotanku itu, tangan kananku kini mulai meninggalkan pangkal kontolnya, merayap kearah dadanya. Lagi-lagi pentil kirinya jadi sasaran jepitan jariku. Tangan kananku menjepit pentilnya, tangan kiri membelai kedua biji pelirnya sedangkan mulutku menyedot keras palkonnya. Tiba-tiba saja aku melepas sedotanku dan berkata "Rasanya gimana om? Enak nggak ?". Dengan lemas, dia menjawab "Iya Nez, enak banget". Aku tersenyum sambil berkata "Mau lagi ?" Tanpa pikir lagi dia menjawab "Iya..Iya dong Nez."

Sambil menatapnya, kepalaku bergerak turun, mulut kudiarahkan ke kontolnya. Aku sengaja hanya membuka sedikit saja mulutku sehingga agak sesak dimasuki kontolnya. Kali ini aku tidak berhenti di palkonnya saja, aku mencoba memasukkan sepanjang mungkin kontolnya kemulutku. Saking panjangnya, kontolnya tidak bisa masuk semuanya. Pelan-pelan kutarik keluar sampai keleher kontolnya, lalu kumasukkan kembali dengan cepat sambil menatapnya. Sensasi yang timbul sungguh luar biasa .

Akhirnya dia menjadi tidak tahan lagi. Dia membalikkan tubuhnya sedemikian rupa sehingga aku berada dibawahnya, lalu dibukanya kedua pahaku dan mengarahkan ujung kontolnya pada celah memekku. dia sudah mendorong pantatnya dan palkonnya mulai merekahkan bibir memekku yang sudah basah sekali. "Oookkh...om", rintihku. Digeseknya palkonnya keatas dan kebawah trus keatas lagi, ditekan2nya itilku dengan palkonnya yang dah keras sekali. "Oooom, masukin dong om, Inez dah pengen ngrasain kemasukan kontol gede om". Aku telentang dan pahaku dah ngangkang lebar sekali, dia megangin pahaku dan mulai menekan palkonnya masuk. Aahhhhh kurasakan palkonnya pelan-pelan menerobos celah memekku yang seret. Kututup mataku menikmatinya, nafasku yang mulai terasa berat. Pelan tapi pasti palkonnya masuk kedalam memekku, terasa sekali besarnya palkonnya membuat memekku merekah lebar2 untuk bisa mengemut palkonnya. kemudian ia mulai mengenjotku pelan, dikit demi sedikit memekku makin terkuak dengan masuknya kontolnya makin dalam dan makin dalam, "Ooom, nikmat banget deh om, mau deh Inez sering om entotin, nikmat banget om". "Iya Nez, memek kamu juga peret banget, memek kamu yang paling nikmat deh dibanding abege laen yang pernah om entotin". dia mengangkat pantatku sambil memasukkan kontolnya makin dalem aja. Dia maen pelan, gak grusa grusu, sambil dienjot pelan dia menekan pelan juga agar
kontolnya makin lama makin ambles di memekku, sementara aku menggeliat2 kaya cacing kena abu menahan kenikmatan akibat gesekan kontolnya didinding memekku. Kugigit bibirku agar tidak merintih nikmat. "Uugghh. uuuggh.., kamu suka kan Nez", terus saja dia menggenjot kontolnya pelan menghunjam memekku. "ssssshhhhh.....", aku masih terus merintih. tusukan kontolnya dihentikan dan didiamkan dulu.

Kedua tanganku dipindahkannya keatas kepalaku lalu dipegang kuat sambil merapatkan tubuhnya diatas tubuhku kemudian dipompa dia nya kontolnya cepat sekali. Tubuhku terpental-pental akibat pegas ranjang dan akibat timpaan-timpaan tubuhnya. Kedua tanganku tak dapat kugerakkan karena dipegang kencang. Sambil menggenjot memekku dia trus aja mencium serta menjilat telingaku. Kurasakan hembusan nafasnya di telingaku, mau tidak mau aku mengigil geli. kemudian pegangannya pada tanganku dilepaskan, sambil ngeremes toketku jarinya menggaruk keras pentilku. Kedua pentilku dipelintirnya pelan dengan jari-jarinya sehingga aku tambah merintih keenakan serta geli. kemudian dengan lahapnya dia mengulum salah satu pentilku sehingga merem-melek aku dibuatnya. Pentilku yang satunya digaruk-garuk dengan jarinya sementara kontolnya trus aja dienjotkan kluar masuk memekku. "Ooohh.. omm", terasa tenggorokanku kering. Aku menelan ludah membasahi tenggorokanku. Rintihanku semakin jadi. Dia terus saja menjilat dan mengulum pentilku bergantian ketika kontolnya trus menghunjam kluar masuk memekku, kali ini dengan keras dan cepat. Aku hanya dapat menggeliat sambil sedikit menggoyang pantatku. Sengaja dia menindih rapat tubuhku agar sebanyak mungkin kulit kami bergesekan. Disaat pacuannya diredakan, aku menengok kecermin melihat tubuh-tubuh telanjang kami berdua dengan kontolnya tertancap kedalam lubang memekku. Sambil melihat kecermin, dia melanjutkan masuk keluarnya kontolnya di memekku. Om luar biasa...Inez nggak sangka kaya gini nikmatnya.... ". "Ah rasanya biasa saja kok.. " jawabnya, sambil tetap mengayun kontolnya keluar masuk lubang memekku. Kadang-kadang ayunan pantatnya dibuat cepat sekali hingga aku menjerit,"aaaaadddduuhhhh....awwwwhhhh..sssshhh uuuuu...enghhh". Peluh telah membasahi kedua tubuh kami, terutama punggungnya dan celah toketku. Gesekan tubuhku dan tubuhnya kini menjadi licin karena keringat. Pinter banget dia mengolah badanku sehingga aku bener2 klojotan trus2an menahan kenikmatan yang dia berikan ke aku. aku pun merintih
semakin kuat dan nafasku seakan-akan habis dibuatnya. Aku pun akhirnya merasakan akan mencapai puncak dan dia tahu itu. Dipercepat gerakan kontolnya kluar masuk, bibirnya asyik saja mengulum pentilku. "Aakkhh...", aku merintih lemah. Kugigit bibirku kuat sekali. Tubuhku menegang dan aku mencapai puncak kenikmatan yang menyenangkan sekali.

Diapun diam sejenak dengan kontol masih terbenam didalam lubang memekku. Ngasi kesempatan buat aku menikmati klimaxku. Tiba-tiba dia merasakan adanya jepitan kencang melingkari kontolnya. Memang kalo aku mencapai klimax otot memekku otomatis berkedut2. Diapun lalu menarik kontolnya. Kayanya susah dia menarik keluar lebih lanjut, akhirnya dia masukkan kembali. "Memek kamu kedutannya berasa banget deh Nez, kontolku sampe kaya diremes abis ma memek kamu". "Om cape gak, gantian om yang dibawah ya". "Ehm, aduh .. tangan udah pada capek nih", jawabku bebalik sambil memeluk tubuhku agar kontolnya tidak lepas dari memekku.

Dengan masih tertancap kontolnya di memekku, aku melipat kedua kedua tangannya keatas kepalanya dan kupegang dengan kedua tanganku. Aku mo bales tindakannya yang tadi juga dia lakukan ke aku ktika aku yang dibawah. Mulutku langsung menyumpal mulutnya sambil mengayun pantatku naik turun sampai keleher palkonnya. Aku selalu menarik dengan perlahan namun menurunkannya dengan cepat demikian seterusnya. Kedua toketku mengesek-gesek dadanya. Matanya kini menutup karena nikmat yang dia rasakan. aku lalu meningkatkan irama enjotanku, kini ditambah lagi dengan jepitan memekku yang luar biasa itu. Seretnya gesekan kontolnya dengan memekku membuat dia megap-megap. Aku lalu pelan-pelan mengurangi kecepatan naik turunnya pantatku bahkan kudiamkan kontolnya didalam memekku namun jepitannya justru kukeraskan hingga kontolnya rasanya seperti diperas. Mulut kulepaskan dari mulutnya, terus turun hingga mencapai pentilnya. Kemudian aku meningkatkan lagi enjotanku dengan menaik-turunkan pantatku sambil tetap menjepit kontolnya dengan memekku. Kontolnya yang masi perkasa tertancap dalam2 di memekku. Dia mendaratkan bibirnya ke atas bibirku.
Lembut sekali. Benar-benar lama sekali dia mencium dan menjulurkan lidahnya ke dalam mulutku. Aku sampai kehabisan nafas.

Dia meremas dan menarik pantatku kebawah sehingga kontolnya masuk dalam sekali ke memekku, sepertinya aku merasakan palkonnya mencapai perutku saja. Dia melenguh nikmat, "Ohh.." Aku tidak mengangkat pantatku seperti layaknya pada umumnya diposisi begini. Aku hanya mengoyangkan pantatku maju mundur dengan kontolnya nancep di memekku. Gerakan ini benar-benar ampuh membuat om merintih dan mengerang nikmat. "Ooohh...Nez, sempit sekali memekmu". aku tersenyum mendengarnya, tentu saja dia merasa memekku memijit kontolnya karena sambil mengerakkan pantatku maju mundur dengan kontolnya masih di dalam, akupun mengerakkan memekku dengan gerakan hendak menahan pipis. Om meremas tokedku sambil aku mempercepat gerakan pantatku maju mundur.

Kembali aku melonjak2 diatas badannya sehingga kontolnya pun kluar masuk dengan tekanan besar ke memekku. bibir dan lidahnya begitu asyik memainkan pentilku. Dijilat dan dikulumnya. Begitu lama dia bermain di pentilku, mempermainkan pentilku dengan lidahnya dan bibirnya di sela-sela giginya yang rata. Aku tertawa geli dan nikmat ketika dia menjilat ketiakku yang bersih dan licin tanpa bulu. Diremasnya toketku, dijilat jilat lagi pentilku, sementara aku trus mengocok kontolnya kluar masuk memekku dengan menggerakkan badanku keatas kebawah, kadang kuputer pantatku sehingga memekku meremes2 kontolnya, "Uh Nez, kerasa banget empotan memekmu, nikmat banget deh ngentotin kamu, blon pernah om ngrasain empotan kaya memekmu ini". "Om, Inez dah mo yampe lagi, bareng ya om". Dia cuma senyum ja, dia memegang pantatku dan membantu mengangkat dan menurunkan pantatku sehingga kocokan kontolnya di memekku makin berasa aja, aku makin menggeliat2 dan akhirnya, "ooom Inez nyampe om, kecretin dong peju om di memek Inez..." Akhirnya aku terhempas didadanya dengan memekku masi ditancap kontolnya yang masih tegang, napasku memburu karena olah raga push-up naik turun tadi. Aku lemes, dah 2 kali aku nyampe si om masi perkasa aja. Dengan napas yang masih memburu aku berkata, "Om
bole gak Inez istirahat bentar, om kuat banget si maennya, dah Inez empot2 gitu masi aja blon kluar2. baru skali ini Inez dientot lama gini om, biasanya bareng nyampenya".

Aku bangkit dari dudukku, plop.. bunyi ketika kontolnya lepas dari memekku. Aku duduk terkapar disebelahnya sambil meluruskan napasku yang terengah2. Dia senyum ja memandangi aku yang dah lemes. "Nez, om pengen ngerasain emutanmu lagi dong". Walapun masi lemes, aku seneng ja memenuhi keinginannya. Aku jongkok didepannya. Dia mengangkangkan pahanya dan aku jongkok stengah berlutut diantara pahanya. Kali ini aku menjilati pentilnya lebih dulu, kuisap lalu kugigit pelan, dia menggelinjang kegelian. "Kamu pinter banget naikin napsu om deh Nez". Aku cuma menjilat pentilnya dan mengisapnya sebentar sampai akhirnya aku merangkak turun ke kontolnya. Aku melihat lubang kencingnya sudah mengeluarkan lendir. Kukeluarkan lidahku dan kujilat, rasanya asin, baunya sama seperti umumnya. Kudengar dia mulai mendesah. Kujilati kepala palkonnya dengan lidahku. Pertama jilatanku pelan saja sampai akhirnya aku mulai mempercepat jilatanku. Dia mendesah sampai akhirnya merintih, kemudian aku mengisap masuk palkonnya ke dalam mulutku. Kusedot sampai hidungku bertemu dengan bulu jembutnya, kukeluarkan kontolnya dan kusedot masuk lagi. Aku mulai mengoyangkan kepalaku maju mundur. Setiap gerakan kepalaku yang menyebabkan kontolnya keluar masuk mulutku, menyebabkan dia tambah gemetaran saja. "Ooohh...Nez...nikmaaat...", erangnya sambil meremas rambutku yang panjangnya cuma sampai sebahu. Kulepaskan palkonnya dari mulutku, kujilat pelernya sambil kukocok kontolnya dengan tanganku.

"Bentar ya om, Inez ambil es batu dulu". "Buat apa Nez". "Biar om tambah asik jadinya". Kuambil es batu dari lemari es dan kutaruh semuanya di atas mangkuk. Kumasukkan salah satu es batu kemulutku dan kugigit-gigit sehingga hancur. Lalu lidahku yang dingin pun menjilat kontolnya. Kulihat dia jadi gemetar. "Dingin... ooohh... apa yang kamu lakukan?" tanyanya. Aku tidak menjawab. Hanya tersenyum dan meneteskan air es ke atas palkonnya lagi. Lalu kujilat dengan lidahku yang mulai hangat lagi. Kumasukkan bongkahan kecil es batu ke dalam mulutku, lalu tiba-tiba saja kuisap kontolnya ke dalam mulutku. Dia merintih nikmat. "Oohh Nez, nikmat skalee.." Aku terus saja mengisap dan menjilat kontolnya dengan es batu di dalam mulutku. Dia terus saja merintih dan mengerang nikmat tiada hentinya. Jariku yang dingin bekas air es menyentuh pelernya dan meremas lembut. Dia mengerang makin gila saja. Tangannya meremas kuat sekali pada seprei. Kakinya mengejang terus-menerus menahan nikmat yang kuberikan dari mulutku yang dingin. "asik gak om", tanyaku iseng sebelum memasukkan es batu yang lain ke dalam mulutku. Dia hampir saja tidak dapat menjawab, "Eeehh... ya" jawabnya susah payah karena aku kembali mengisap kontolnya dengan batu es yang masih utuh di dalam mulutku. Gerakan kepalaku kali ini kupercepat naik
turun. Tanganku terus saja memijit-mijit pelernya. Nafasnya semakin berat dan memburu. Aku tahu dia sudah mau keluar. Kuperlambat isapanku lalu kupercepat lagi. Mempermainkan kontolnya seperti itu benar-benar membuatku tambah gemas dan terangsang saja. "Nez.. cepat hisap..", pintanya, akhirnya aku mempercepat isapan pada kontolnyanya. Kutarik keluar kontolnya dari mulutku dan kuisap masuk lagi. Kubiarkan mulutku kehabisan es batu. Kutelan cairan es batu yang bercampur dengan cairan kontolnya yang asin. "Uuuhhgg.. Nez...", rintihannya semakin tidak beraturan saja, tapi aku terus saja mengisap kontolnya dengan mulutku yang mulai hangat,.

"Udah Nez, om pengennya ngecret dalem memek kamu, boleh kan". "Iya, biar lebih nikmat ya om". "ya udah..kita mulai lagi ya. Sekarang gantian lagi, aku diatas ya". Segera dia menindihku dengan tubuhnya yang lumayan berat itu, diacungkan kontolnya mendekati memekku. Kontolnya dia hentakkan masuk ke dalam memekku yang sudah mulai kering. Aku mengerang sakit sedangkan dia mengerang nikmat. "Nez.. nikmat sekali memekmu, peret sekali.." rintihnya kemudian mengenjotku dengan penuh napsu, Kontolnya sudah ambles semuanya dalam memekku. Melihat toketku yang imut tapi gerak juga karena enjotannya, dia dengan gemas langsung meremes2nya, lalu digigitnya pentilku. "Akkkhh...oom..", aku mengerang nikmat, dia terus saja mengisap pentilku sambil digigitnya pelan. aku mendekapnya sehingga dia kehabisan nafas dan akhirnya dia melepaskan pentilku. Dia pun mulai konsentrasi menusuk dan mengenjotku dengan kontolnya. Kubiarkan dia menggenjot memekku yang pelan-pelan mulai basah lagi. dia menjilat pentilku diantara enjotan kontolnya yang dahsyat di
memekku. Kali ini dia meminta aku memeluk tubuhnya dengan erat saat dia memompa lubang memekku. Setiap kontolnya masuk, aku selalu heboh ngucapin, "Awhh...nikmat banget om....."

tiba-tiba dia mencabut kontolnya. Dia melipat lututku sehingga pahaku menghimpit toketku. Ditusuk kembali kontolnya ke dalam memekku yang terasa mekar dan panas. "Ooouuccckh... arrfffhh...", bersamaan kami mengerang dilanjutkan rintihan-rintihan, diiringin desahan nafas yang memburu dan berat, lebih dari 10 menit om mengenjotku dengan posisi seperti itu. Terasa sekali kontol om masuk dalem sekali, mencapai mulut rahimku, nikmatnya luar biasa dientot dengan kaki terlipat gitu. Katanya memekku jadi lebih maju sehingga kontol bisa ambles dalem sekali, palagi kont0l om kan panjang selain besar. "Om, rasanya kontol om masuk sampe perut Inez deh". "Nikmat gak Nez". "Banget". Dia terus saja emompa memekku dengan cepat dan keras. Ditariknya kontolnya sampe tinggal kepalanya yang terjepit memekku kemudian diambleskannya langsung semuanya, "uuhh.." lenguhku setiap dia menyodokkan kontolnya sampe ambles. Diperlakukan seperti itu akhirnya, "uugghh..ooom", aku menjerit dan langsung badanku klojotan melepaskan napsuku, tulang2ku seperti lepas dari pesendianku. Rasa nikmat mendera seperti gelombang tsunami. Aku klojotan beberapa saat, sementara om menghentikan enjotan dahsyatnya memberi kesempatan aku menikmati orgasmeku yang kesekian. "Om, nikmatnya. Om blon kluar ya, kuat banget si om, Inez sampe lemes banget deh. Ayo dong enjotin lagi yang cepet biar om juga bisa ngecret di memek Inez".

Mendengar aku mengatakan seperti itu, dia mulai lagi dengan cepat dan keras memompa kontolnya kluar masuk memekku, tetep dengan menarik kluar tingal kepalanya trus mengambleskan semuanya, sehingga dalam hitungan detik dia mengerang keras sekali. "Ooouuukkkhh.. om keluar..", serunya lalu meremas kedua toketku dengan keras sekali sehingga aku menjerit, "Akkkhh.." Aku segera mengangkat pantatku setelah beberapa detik kemudian setelah dia melonggarkan remasan pada tokedku dan dia nelungkup diatas tubuhku. Kurasakan kontolnya gemetaran dalam memekku, pejunya menyembur2 dengan dahsyatnya didalem memekku, nikmat banget rasanya kesembur peju anget gitu. "Inez nikmat banget deh ngentotin kamu, aku mau trus2an ngentotin kamu kalo ada kesempatan ya sayang". "Iya om jangan kluar kota mulu dong, kalo pas tante pergi om dirumah, kan jadi bisa ngentotin Inez lagi". "iya sayangku". Dia mengelus rambutku dan mencium bibirku dengan penuh
rasa sayang.
 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
JOsssss wisss gaaan :konak:
 
Inezzzz ........... hhhmmmmm ! :jempol:
 
Mantap ceritanya mas bro,sampe ngaceng kontol gue.lanjutin ceritanya gan.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd