Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Petualangan Dosen Muda

Tender Kampus (Bagian 1)



Pertemuan gw dengan Sekar ternyata tidak berhenti di acara minum tipis-tipis di kontrakan gw. Beberapa minggu setelah acara minum-minum tersebut, tiba-tiba Sekar mengirim pesan melalui WA.

Sekar : “Pagi pak Angga, Saya Sekar pak, temannya Bunga”

Gw : “Pagi Sekar, wah lama ndak keliatan, bagaimana kabarnya?”

Sekar : “Alhamdulillah baik pak. Bapak gimana? Sehat-sehat pak?

Gw : “Alhamdulillah, ya begini-begini aja, ndak berubah. Yang berubah kayaknya ruangan saya, setiap hari Bunga mampir dan bikin rusuh di ruangan saya. Hihihi”

Sekar : “Hahahaha, Bunga emang gitu pak, suka rusuh anaknya.”



Sekar : “Btw, ... lagi sibuk ndak pak?”

Gw : “Ndak, lagi nyantai ini, ada apa Sekar?”

Sekar : “mm... saya to the point aja ya pak, jadi gini, tadi saya di ajak meeting sama bos saya. Dan bos saya cerita, di kampus bapak, tiap tahun ada pengadaan Tender untuk Pengadaan ATK, Buku Pedoman Maba, Buku Wisuda Mahasiswa, Spanduk, Banner, Flyer dan Media-media advertising kampus, selama masa kontrak 1 tahun. Kalau ndak salah, nilai tender nya tembus hampir ratusan juta. Pak Angga tahu soal ini pak?”

Gw : “Hmm... berhubung saya dosen baru disini, saya kurang tahu menahu mengenai tender-tender atau apa gitu, tapi yang saya tahu, kepala divisi pengadaan kampus, namanya Bu Hanifa”

Sekar : “Wah, kira-kira, pak Angga bisa bantu ndak pak? Soalnya gini, misal saya bisa dapatkan tender tersebut, bakalan ada bonus yang gede, plus tunjangan bulanan saya juga bisa naik pak. Lumayan, bisa sedikit meringankan beban orang tua yang sedang ada masalah pak.”

Gw : “Ya, yang pasti, keputusan tender bukan di saya. Kalau keputusan tender ada di saya, pasti Sekar saya bantu.”



Sekar : “mmm..... gini deh pak Angga, misal saya bisa dapat tender dari kampus pak Angga, nanti pak Angga saya kasih servis deh”

Gw : “Servis? Servis apa?” (gw mulai curiga ini)

Sekar : “Hihihihi, kapan hari yang kita minum bareng, pulang sampe kosan, Bunga masih dalam kondisi mabuk, tiba-tiba kelepasan cerita panjang lebar, soal perbaikan nilai Bunga, Asti, dll, pak. Akhirnya saya tahu soal Servis itu dari Bunga pak. Hehehehe.”

Gw : “Beuhhh... Bungaa... Mulutnya ndak bisa dijaga ternyata... sialll tuh anak”

Sekar : “Hahahaha. Ndak papa pak, dia juga ndak sengaja koq pak, lagi mabuk”

Gw : “Waduh, ya saya nya jadi malu gini, harusnya kan ndak usah di sebar-sebar gitu.”

Sekar : “Santai saja pak, saya juga ndak akan bilang ke siapa-siapa koq. Jadi gimana pak, bisa bantu saya ndak?”

Gw : “Jujur ya, bukan saya ndak mau bantu, tapi saya yakin, ini bakal sulit, soalnya saya harus meyakinkan Bu Hanifa. Coba deh, nanti kamu tanya Bunga mengenai Bu Hanifa, bagaimana orangnya, pasti Bunga juga bakal pesimis apakah saya bisa meyakinkan Bu Hanifa. Tapi gini, saya ndak bisa janji, tapi saya tetap akan usahakan, ya misal memang ini rejekimu, ya tendernya akan deal ke kantor mu.”

Sekar : “Baik pak Angga, terima kasih sebelumnya, saya tunggu kabar baiknya”

=====

Terus terang, gw bingung mau memulai pembicaraan dengan Bu Hanifa. Sebagai gambaran saja, Bu Hanifa ini, terkenal sebagai dosen killer, suka bicara dengan suara keras (dia merasa bicara dengan suara normal, tapi kita yang mendengarkan seperti mendengar orang lagi teriak-teriak), dan tidak segan-segan mendamprat mahasiswa yang melakukan kesalahan, walau itu cuma kesalahan kecil, misal seperti, lupa mematikan HP saat kuliah, atau telat cuma 5 menit, tidak sengaja batuk tapi lupa menutup mulut pake tangan, atau kesalahan-kesalahan kecil lainnya, pasti bakal di damprat habis-habisan sama bu Hanifa.

Jangankan mahasiswa, rekan dosen lain pun tidak jarang kena damprat Bu Hanifa. Pernah rekan dosen sedang santai merokok di taman kampus, tanpa ba bi bu, Bu Hanifa langsung mendamprat rekan dosen tersebut. Memang harus diingatkan sih, tapi caranya ya yang baik, kan sesama rekan dosen, lain ceritanya kalau dengan mahasiswa.

Begitulah perangai Bu Hanifa. Mahasiswa tidak ada yang suka, sesama rekan dosen pun tak nyaman.

Dan mengenai tender kampus, sebenarnya gw sempat denger dari beberapa dosen lain. Ada kasak kusuk bahwa proses tender kurang transparan, apalagi dengan nilai yang cukup fantastis. Selama ini orang juga bertanya-tanya, kenapa tender pengadaan ATK tersebut, selalu jatuh ke satu provider, ndak pernah ke provider lain. Sebenarnya, gosip ini tidak jelas ujung nya sih, karena tanpa adanya bukti sama sekali, mending gw abaikan saja.

Tapi karena gw sudah janji ke Sekar akan membantu dia, dengan agak terpaksa gw harus berani menghadapi Bu Hanifa. Pas hari senggang, gw sempatkan mampir ke ruangannya Bu Hanifa.



Gw : “Pagi Bu Hanifa, boleh saya masuk?”

Bu Hanifa : “Wah, tumben sekali ini pak Angga, mari mari, silahkan masuk”

Tanpa basa-basi, mending gw langsung jujur aja ceritakan maksud gw, sekalian lihat respon nya bagaimana. Kalau positif ya Alhamdulillah, kalo negatif ya, nanti coba cari celah-celah lain, kali-kali bisa diusahakan.



Gw : “Jadi gini Bu Hanifa. Saya punya teman, kerja di Digital Printing. Nah, dia cerita, kampus kita tiap tahun ada tender untuk pengadaan ATK, buku maba, buku wisuda, banner, dll. Bu Hanifa kayaknya paham soal ini.”

Bu Hanifa : “Betul pak Angga. Tiap tahun, kita buka tender pengadaan tersebut, dan dari tahun ke tahun, biasanya jatuh ke Digital Printing BM, di jalan Sumatera situ. Emang ada apa pak Angga?”

Gw : “Ya, teman saya, dari R Printing pingin masukkan tender ke kampus kita”

Bu Hanifa : “Asal harga nya cocok, dan kualitas nya bagus, kita sih ndak ada masalah”

Gw : “Ohh.. gitu bu, ... oke deh, nanti coba saya infokan ke teman saya, Terima kasih Bu Hanifa”

Bu Hanifa : “Ya ... sama-sama”

Dalam hati gw berfikir, dari keterangan Bu Hanifa, rasanya ndak ada yang salah dengan proses ini, kalau memang begitu, ya memang sudah rejeki provider BM untuk mendapatkan tender kampus ini.

=====

Gw : “Sekar, barusan saya kontak Bu Hanifa, katanya, kantor mu suruh masukkan offer tender seperti biasa, ke kampus”

Sekar : “Nah, itu masalahnya pak, selama ini, kami juga selalu ikutan tender seperti biasa, tapi endingnya, kantor kami selalu kalah, padahal harga yang kita pasang sudah harga yang cukup bersaing, kualitas kami juga termasuk yang terbaik. Rumor yang beredar sih, provider yang menang, ngasih semacam gratifikasi gitu, ke seseorang di kampus bapak”

Gw : “Hadeuuhh... beneran ndak tuh rumor, jangan nuduh orang sembarangan ah ... kalau ndak ada bukti”

Sekar : “Ya, saya ndak tahu juga sih, tapi kata beberapa provider lain, bilangnya gitu. Ya sudah pak Angga, saya akan coba masukkan proposal pengadaan nya ke kampus bapak seperti biasa. Terima kasih sebelumnya, maaf merepotkan.”

=====

Beberapa hari berikutnya sepertinya sudah tidak ada lagi berita menarik seputar tender kampus. Tapi tiba-tiba, ada sebuah pesan WA masuk ke HP gw.

Bu Hanifa : “Selama ini saya memang ada kesepakatan khusus dengan BM printing, tapi jangan salah, saya tetap yakinkan bahwa, kualitas produk yang kita terima dari BM printing masih yang terbaik. Saya tidak mau apabila kita mengeluarkan dana yang tidak sedikit, tapi kualitas yang kita terima dibawah yang kita harapkan. Selama kualitas terbaik terpenuhi, saya merasa tidak ada salahnya kalau saya tetap pilih BM printing sebagai pemenang tender kampus kita”

Bu Hanifa : “Saya juga tahu, kualitas dari R printing teman pak Angga juga bagus, tapi kalau saya sampai mengorbankan kesepakatan saya dengan BM Printing dan memenangkan R Printing, saya harus dapat kompensasi pengganti”



Bu Hanifa : “Saya bisa mengubah keputusan tender saya...”

Bu Hanifa : “Asal, pak Angga mau menemani saya semalam di ranjang”



Tidak sampai 20 detik setelah itu, tiba-tiba, semua pesan di delete oleh bu Hanifa.

Bu Hanifa : “Saya tahu pesan saya sudah dibaca pak Angga (centang biru dua), sengaja saya hapus, karena bakal ada implikasi hukum kepada saya, dan juga pak Angga, apabila pesan tersebut beredar.”

Bu Hanifa : “Tapi penawaran saya ke pak Angga, tetap berlaku”

Pesan berikutnya juga di delete.

=====

Dalam hati gw, “Anjrriiiitt... “ kenapa ujungnya tiba-tiba jadi begini ya? Sebagai gambaran saja, Bu Hanifa itu seorang Janda tanpa anak dan kalau ndak salah usianya hampir 50 tahun. Selisih dengan gw sekitar 24 tahun. Suaminya meninggal karena kecelakaan lalu lintas, 10 tahun yang lalu. Sejak suaminya meninggal, sepertinya Bu Hanifa belum menemukan pengganti yang cocok. Apalagi dengan perangai Bu Hanifa yang suka uring-uringan begitu, sepertinya agak sulit menemukan pengganti suaminya.

Gw sendiri juga bingung, apa gw bisa, berhubungan sex dengan wanita yang STW seperti itu. Karena selama ini gw belum pernah berhubungan sex dengan wanita yang jauh lebih tua dari gw. Kalau beda 2-3 tahun sih masih ndak masalah. Ini 24 tahun selisih nya! Hampir dua kali lipat usia gw!! Bisa jadi, Bu Hanifa ini, seumuran dengan nyokap gw!!!

Gw sebenarnya ndak memungkiri, Bu Hanifa itu kalau di RL, mungkin seperti Tika Panggabean tapi berjilbab (coba warga semprot googling Tika Panggabean), parasnya tidak secantik krisdayanti, bodynya juga jauhhh bila dibandingkan dengan sophia latjuba, body bu Hanifa agak-agak chubby-chubby gimana gitu, tapi kalau lihat tampilan luarnya, sepertinya Bu Hanifa cukup rajin melakukan perawatan, walau tetap tidak bisa menipu usia, wajah, dan body chubby nya.

Disini gw juga mempertanyakan, apa motivasi Bu Hanifa yang tiba-tiba meminta gw untuk menemaninya semalam di ranjang. Apakah karena semenjak kematian suaminya, Bu Hanifa lama tidak disentuh laki-laki, sehingga karena keadaan ini, Bu Hanifa bersedia melepas kesepakatannya dengan BM printing dan menukar dengan nikmat semalam. Gw benar-benar blank mengenai hal ini.

Disisi yang lain, sebagai laki-laki normal, gw juga mempertanyakan, apa motivasi gw disini. Apa sekedar membantu Sekar dan mendapat imbalan dari Sekar? ataukah ini jadi sebuah pencapaian pribadi, pernah berhubungan sex dengan STW. Karena, dari yang gw tahu, ada juga beberapa orang yang memiliki fantasy sex untuk berhubungan sex dengan wanita yang jauh lebih tua. Walaupun gw sendiri, tak pernah kepikiran kesana, berfantasy sex dengan STW.

Ataukah motivasi gw dua-duanya?? Sekar dapet, Bu Hanifa juga dapet.

Gw berfikir agak lama mengenai hal ini, tapi, setan di otak kiri gw aktif banget ngompori gw sejak gw terima pesan WA dari Bu Hanifa dan entah kenapa, malaikat di otak kanan, ... tumben, diam saja. Dan akhirnya,

Gw : “Baik bu, saya siap”

=====

Gw lihat pesan gw ke Bu Hanifa centang biru 2, tapi setelah itu tidak ada balasan. Yang gw tahu, beberapa hari berikutnya, R printing di umumkan sebagai pemenang tender. Dan tidak lama setelah itu, ada pesan WA dari Sekar.

Sekar : “Waaaaa.... Pak Angga memang baiiikkkk... bangettt.... Terima kasih Pak Angga....., kita akhirnya dapat tender dari kampus nya pak Angga.” (pake emoticon love love)

Gw : “Iya sama-sama”

Sekar : “Wah, ... trus, servis nya jadi kapan ini pak Angga?” (emoticon wink wink)

Gw : “Santai aja, urusin dulu itu tender kamu, dan pesan saya, jangan sampai Kualitas produk dari kantor kamu, lebih jelek dari tahun sebelum-sebelumnya, kalau bisa lebih bagus, biar ndak ada masalah di kedepannya.”

Sekar : “Siap Pak Angga. Saya akan jamin, produk kami lebih baik dari provider sebelah. Makasih pak Angga... “ (emoticon love love)

Gw belum kepikiran soal Sekar, soalnya, Bu Hanifa masih harus diladeni dulu.
 
Update terus hu.. kasih mulustrasi tambah mantap hu:Peace::Peace::Peace:
 
coba crita rasanya gmn maen Sama stw setengah abad???
hayoo dishare cepet hehhe
 
Sikat sudah pak dosen..

Mskipun kuranf sexy, sapa tahu goyangannya kayak gergaji. Apalgi lama sudah di tinggal suaminyaa..Wkwkwkwk

Thanks updatenya om..
 
Ga sabar juga kita tunggu kelanjutan sama bu hanifa nh, biar sekar ga klamaan nunggu.. 😜😋
 
Kalau corona nih..ngak milih..milf pun kerjain aja..hehe
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd