Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Petualangan Dosen Muda

Sebelumnya saya ingin meminta maaf sebesar-besarnya kepada rekan-rekan semproters yang sudah meluangkan waktunya untuk membaca cerita bersambung ini. Disebabkan oleh kesibukan yang luar biasa, dengan sangat terpaksa, saya belum bisa melanjutkan alur cerita dari cerita bersambung ini. Saya memahami, banyak semproters yang menanti kelanjutan cerita bersambung ini, namun, karena ada beberapa faktor RL yang tidak bisa saya ungkapkan, dengan sangat berat hati, kelanjutan dari cerita bersambung ini, harus ditangguhkan.

Ketika saya menulis cerita bersambung ini, saya memiliki konsep, bahwa saya akan mem-posting update cerita, apabila saya sudah memiliki tabungan ide cerita lanjutan dari update-an yang akan saya posting. Harapannya, cerita yang saya tulis akan selalu berkesinambungan. Sehingga, kalau semproters membaca update-an paling akhir dari tulisan saya, sekitar 1 tahun yang lalu, sebenarnya saat itu saya sudah menyelesaikan menulis kelanjutan tulisan (tinggal menambah sedikit finishing saja) dari cerita update-an tersebut.

Pada kesempatan ini, walaupun telat satu tahun, saya akan coba posting tulisan yang sudah saya tulis satu tahun yang lalu, yang merupakan kelanjutan dari cerita bersambung tersebut. Dan cerita yang akan saya posting ini, memiliki dua makna yang berbeda. Cerita ini bisa menjadi sebuah akhir cerita, sebuah happy ending dari petualangan yang dialami tokoh utama, namun juga bisa menjadi sebuah lembaran baru, atau dinamika baru yang akan dialami oleh tokoh utama.

Kalau melihat judul update-an nya, seharusnya ada kelanjutan dari cerita tersebut, namun sejauh ini, saya sebagai penulis, belum memiliki ide bagaimana kelanjutan cerita itu akan mengalir, sehingga, agar tidak menggantung para semproters, update-an ini dimaknai saja sebagai akhir cerita, atau akhir dari petualangan season 1. Sehingga apabila di suatu masa, ada waktu dan energi untuk melanjutkan cerita ini, cerita tersebut bisa dimulai sebagai petualangan season 2.

Akhir kata, saya sebagai penulis cerita bersambung “Petualangan Dosen Muda”, mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semproters yang membaca dan memberi like di cerita bersambung ini. Saya sungguh terharu ketika tulisan ini sempat menjadi trending di forum semprot ini. Saya juga tak bisa berkata-kata ketika tulisan saya ini sempat mendapat lebih dari 1000 like. Semoga di masa mendatang, ada daya dan kuasa untuk melanjutkan tulisan ini.


Terima kasih.


Nb. Agar lebih jelas dalam membaca update-an yang terakhir ini, mungkin para semproters perlu membaca ulang runtutan ceritanya dari awal.
 
Beasiswa (Bagian 1)



Beberapa minggu ini, grup WA alumni SMU gw lagi sibuk ngebahas acara temu alumni. Kebetulan gw aslinya bukan dari kota J, tapi gw asli kota S, ibukota provinsi. SD SMP SMU lanjut kuliah S1 S2, semua di kota S, hanya kerja nya saja, gw merantau ke kota J. Nah, karena sudah 9 tahun lulus dari SMU, temen-temen SMU gw pada ngajak ketemuan di acara temu alumni SMU, kebetulan timing-nya pas dengan acara ulang tahun SMU gw.

Jujur, gw belum pernah datang di acara-acara temu alumni sebelumnya. Mungkin karena dulunya gw cupu orangnya, sedikit introvert, plus, gw juga lumayan sering jadi obyek bullying teman-teman gw selama di SMU. Mangkanya gw agak menghindari acara kumpul-kumpul dengan teman-teman lama.


Tapi entah kenapa, di tahun ke 9 setelah gw lulus SMU, gw ada keinginan untuk hadir ke acara temu alumni tersebut. Mungkin karena gw merasa bahwa gw agak cukup mapan secara penghasilan, dengan menjadi seorang dosen. Di sisi lain, karena pacar gw juga seorang pramugari di sebuah maskapai penerbangan internasional, gw merasa cukup pede untuk menghadiri acara-acara temu alumni / kondangan, dengan pacar gw.

Dan reuni SMU tahun ke 9, itu artinya, banyak temen-temen gw yang hadir, rata-rata sudah berpasangan dan menikah, bahkan untuk yang perempuan-perempuan, bisa jadi sudah memiliki momongan. Sehingga, di acara reuni kali ini, semacam ada keinginan gw untuk balas dendam ke teman-teman gw yang dulu pernah nge-bully gw, sambil nunjukin ke mereka, nih gw sudah mapan secara penghasilan, dan gw juga punya pasangan yang bisa bikin mereka ngiri ngeliat gw.


Tapi, yang jadi masalah, dua hari sebelum hari-h acara reuni, gw berantem hebat sama pacar gw. Awalnya cuma cek cok kecil, tapi tiba-tiba mrembet-mrembet ke hal-hal yang lain. Mungkin juga karena jenuh LDR-an, sehingga dia minta break dulu. Ndak jelas juga maksudnya break itu gimana, break itu pacaran nya udahan, atau putus sementara nanti nyambung lagi, gw masih belum paham maksudnya gimana. Jujur, selama pacaran, banyak hal-hal dari wanita yang seringkali sulit untuk gw mengerti.

Yang jelas, h-2, gw ndak ada pasangan untuk acara reuni, padahal gw sudah bayar tiket couple keikutsertaan acara temu alumni, gw sudah booking 1 kamar hotel dekat venue biar gak jauh-jauh, gw juga sudah nge-DP MUA + dress nya buat pacar gw biar tampil wah pas acara temu alumni tersebut. Tapi kalo pasangannya ndak ada, mau gimana lagi.


Gw sempat kepikiran, apa gw ajak Sekar aja ya? Tapi gw takut gw baper lagi euy. Pertemuan terakhir gw dengan Sekar, gw Baper parah. Gw takutnya gw makin baper ke Sekar, dan Sekar jadi semacam rebound aja dari gw. Dan kayaknya gw belum siap untuk memulai sesuatu yang baru dengan orang lain.

Kalau Bunga? Bunga memang sexy abis, tapi kayaknya kurang pas kalo dibawa ke acara alumni / kondangan. Ibaratnya, Bunga itu ewe-able banget, tapi kurang love-able. Pas buat di ranjang, tapi kurang pas kalo dibawa kondangan.

===

Seharian ini gw cuma di ruangan gw, bingung mikirin gimana ini acara reunian. Tiba-tiba ada yang ngetok pintu ruangan gw,

Asti : “Assalamualaikum, Bapak sibuk? Boleh saya ketemu dengan Bapak?”

Gw : “Waalaikum salam. Oh Asti, ndak, ndak sibuk koq. Silahkan masuk.”

Pertama kali gw lihat Asti, gw langsung kepikiran, apa gw ajak Asti saja ya ke acara reuni?


Tiba-tiba gw teringat Bunga pernah bilang, Asti sudah berhenti kerja di maminya Bunga dan pengen kerja yang halal-halal saja. Kata Bunga, Asti sekarang kerja di G Cellular, sebuah counter cell phone terbesar di kota J. Dan hal ini juga ternyata yang membawa Asti menemui gw.

Asti : “Begini pak Angga, kalau diperbolehkan, saya mau minta surat rekomendasi dari pak Angga, untuk keperluan persyaratan pengurusan beasiswa kampus.”

Gw paham, Asti mengajukan beasiswa untuk memperingan beban keuangan yang harus dia tanggung sendiri semenjak tidak mendapat kiriman dari orang tuanya. Dan entah kenapa, gw merasa ini momen yang tepat untuk barter. Gw butuh pacar pengganti, Asti butuh Rekomendasi. Pas banget.

Gw : “Oh iya, mana formulirnya? Sini saya tanda tangani”

Asti menyerahkan formulir rekomendasi beasiswa ke gw dan kemudian gw tanda tangani.

Sambil menandatangani formulir, gw rasa ini waktu yang tepat, untuk menanyakan ke Asti, perihal gw butuh pendamping pengganti untuk acara reuni.

Gw : “Asti weekend ini ada kesibukan ndak?”

Asti : “Weekend ini saya kerja pak, di G cell”

Gw : “Ohh... bisa izin cuti ndak?”

Asti : “Bisa sih pak, ada keperluan apa ya pak Angga?”

Gw akhirnya ceritakan ke Asti, kalau gw butuh pendamping pengganti untuk acara reuni SMU. Gw bilang ke Asti, nanti dia pura-pura nya selama acara reuni, jadi pacar gw. Gw ceritain juga, sebenarnya rencananya gw dateng ke acara reuni sama pacar gw, tapi karena ada acara berantem segala, gw jadi ndak ada pasangan di acara reuni tersebut.

Asti : “Pura-pura jadi pacar bapak???”

Gw : “Iya, saya sudah terlanjur bilang ke teman-teman SMU saya, kalau saya datang dengan pacar saya. Kalau saya datang cuma sendirian, saya nanti di bully sama teman-teman saya”

Asti : “Waduh, gimana ya pak?”

Asti kelihatannya keberatan, walau di saat yang sama, sepertinya segan mau menolak karena sudah gw beri rekomendasi untuk beasiswa nya.

Gw jelasin kalo acaranya sabtu malam di kota S. Kita berangkat sabtu pagi jam 10an dari kota J, sampai kota S sekitar sore jam 4an. Check in di Hotel, sambil istirahat dan persiapan untuk ke acara Reuni. Acara reuni start jam 8 malam dan selesai sekitar hampir jam 12an. Langsung balik ke Hotel istirahat. Besok paginya check out dan kembali ke kota J.

Gw : “Gimana Asti, bisa?”

Asti sempat diam sebentar, mungkin sedang berpikir keras harus bagaimana,

Gw : “Kalau ndak bisa, ndak papa koq”

Gw sengaja seolah nothing to lose, walau sebenarnya sangat berharap. Biasanya sih, strategi noting to lose kayak gini ini cukup berhasil, membuat target semakin segan untuk menolak.

Asti : “Oh, ndak koq pak, bisa, bisa. Insya Allah weekend ini bisa.”

Gw : “Ya sudah, sabtu pagi saya jemput dekat kosan mu ya”

Asti : “Iya pak, kalau begitu saya permisi dulu pak”


Belum lama Asti pergi, gw jadi teringat, MUA yang gw sewa, sepaket sama dress nya. Padahal, dress nya yang rencananya di pakai pacar gw, bukan hijab style. Mau ngebatalin, koq rasanya nanggung banget. Akhirnya gw WA Asti,

Gw : “Oh iya Asti, untuk acara reuni besok, kebetulan saya sudah sewakan MUA sama dress nya, tapi dress nya bukan hijab. Gimana ya? Mau dibatalin koq sayang, sudah saya bayar penuh soalnya.”

Agak lama pesan WA gw cuma dibaca (centang dua) sama Asti. Tapi akhirnya,

Asti : “Iya ndak papa pak. Sayang kalau dibatalin”

===

Sabtu pagi gw jemput Asti di dekat kosan nya. Pagi itu, Asti pakaiannya sederhana saja, sweater polos, celana kulot, dan jilbab instan yang langsung pakai. Wajah nya pun bersih tanpa make up. Pas masuk mobil gw, gw juga tidak mencium aroma parfum sama sekali. Ada aroma wangi dari Asti tapi sepertinya wangi dari pewangi baju.

Sekilas gw jadi kayak ngebandingin Asti sama Sekar pertama kali masuk mobil gw. Sama-sama cantik sih, tapi kesannya beda. Ketika gw lihat Sekar, gw menangkap kesan Sekar itu lebih girly dan mungkin sedikit agak lebih glamour. Sedangkan Asti, dengan tingkat kecantikan yang sama, tapi kesannya lebih sederhana, dan mungkin ada sedikit aura keibuan gitu. Entah mungkin karena faktor jilbabnya, gw juga kurang paham.

Di perjalanan ke kota S, gw sama Asti sepakat untuk saling cerita pribadi masing-masing, soalnya gw ndak mau di acara reunian nanti, kita kelihatan tidak kompak, dan sehingga ketahuan kalau kita sedang bersandiwara. Akhirnya Asti dan gw saling cerita, tanggal lahir, hobby, makanan favorit, warna favorit, selera musik, selera film, dll. Bahkan saking asiknya kita ngobrol, pembicaraan kita terus melebar sampai ranah politik, teknologi, filosofi dan budaya.

Di sepanjang obrolan gw dengan Asti, terus terang, gw hari itu bener-bener kaget melihat Asti. Gw bener-bener takjub, soalnya gw belum pernah nemuin, cewe se-smart ini, cewe yang pandangannya begitu luas, cewe yang gw bisa bicara apapun dengan dia dan dia juga nyambung dengan apa yang gw bicaraain, bahkan gw bisa saling debat, saling bantah argumen, dan dengan pembawaan yang asik-asik aja.

Kita bisa bahas Presiden Jokowi, bercanda tentang Lord LBP, lucunya menteri Basuki, berbagi pandangan tentang Ahok, saling bete dengan Anies, bicara tentang RK, Ganjar, Risma, Susi, dll. Kita juga bahas toleransi, RUU KUHP, Papua, SJW-SJW, reklamasi, dan berbagai macam topik lainnya, gw dan Asti tetep nyambung obrolannya. Dan entah kenapa..., waktu itu..., gw jadi baper.... dengan sisi smart Asti.


Perjalanan sempat macet agak parah di daerah Klakah, tapi setelah masuk Probolinggo, perjalanan jadi lancar karena lewat Tol. Rencana yang awalnya nyampe hotel jam 4an, sedikit meleset karena hampir maghrib, baru nyampe Hotel. Dan tidak lama kemudian, seperti yang dijanjikan, MUA yang merias Asti datang setelah maghrib.

Persiapan gw cuma sebentar, cuma mandi, dan dengan outfit yang minimalis, cuma shirt, blazer semi formal, dan celana jeans, sehingga setelah sisir rambut sebentar, selesai. Nah, untuk cewek ini butuh nunggu agak lama. Akhirnya gw putusin untuk nunggu di luar saja. Gw ke bar hotel sambil ngopi-ngopi biar nggak ngantuk karena habis nyetir, sekalian main Mobile Legend buat ngebunuh waktu.

===

Sekitar 19.30, perkiraan gw, persiapan Asti sudah selesai. Akhirnya gw balik ke kamar hotel untuk ngecek persiapan Asti sudah selesai apa belum. Ketika gw masuk kamar hotel, sepertinya MUA nya sudah proses finishing, ngasih sentuhan-sentuhan akhir di rambut Asti. Dan saat gw lihat Asti waktu itu, .... Waaawww.... Asti..... Cantiiiikkkk.... bangeetttt.

Waktu itu gw cuma bisa melongo, betapa perbedaan Asti tadi pagi pas gw jemput, pakaiannya sederhana tanpa make up, dan sekarang, Asti memakai Dress Kebaya selutut kelihatan pas dengan warna kulitnya, rambutnya yang dibentuk sanggul modern membuat lehernya terlihat lebih jenjang, make up nya juga membuat kecantikannya semakin terpancar. Yang otomatis ... membuat gw ... semakin ... baper.

Gw sempat agak salah tingkah, saat MUA nya yang agak-agak bences tiba-tiba minta gw sama Asti untuk foto bareng.

MUA : “Ayo mas, saya ambil fotonya berdua”

Gw agak ragu-ragu gitu, akhirnya Asti yang narik gw untuk foto bareng.

MUA : “Ihhh... mas ganteng, kaku gitu posenya” (dengan gaya bences)

MUA : “Masak orang pacaran, pegangannya nggak mesra gitu ihh...” (dengan gaya bences)

Sial, gw jadi salah tingkah ke Asti gara-gara di godain MUA bences, dan Asti kelihatan senyum-senyum aja ngeliat gw.


Akhirnya, sekitar jam 8 kurang seperempat, kita meluncur ke venue dari hotel. Jarak yang deket, kalo lagi prime time gini macetnya, bisa lama juga nyampeknya. Akhirnya nyampe venue sudah jam 8.30. Tapi telat sebentar ndak masalah, acara awal-awal cuma sambutan-sambutan. Sebelum gw ajak Asti bertemu dengan temen-temen SMU gw, gw sempat mengingatkan Asti,

Gw : “Jangan lupa, nanti jangan panggil saya Pak Angga, tapi panggil saya, Beb”

Panggilan “beb” sebenarnya panggilan sayang antara gw dan pacar gw. Dan Asti kayaknya agak kagok dengan panggilan “beb”,

Asti : “Panggil gimana pak?”

Gw : “Masih panggil pak, ... Beb!”

Asti : “Oh iya pak ... eh ... Beb, maaf Beb, lupa”

(Dalam hati gw) Anjaayy... gw dipanggil beb sama Asti, gw jadi berasa melayang gitu ...

===

Setelah sambutan-sambutan, ketua pelaksana, ketua alumni, dan kepala sekolah, akhirnya pertunjukan band dan operet mulai berjalan. Gw ajak Asti keliling-keliling venue untuk ketemu beberapa temen-temen lama gw, khususnya yang sering bully gw.

Temen lama cewek : “Ihh... mbaknya Cantik banget lho, koq mau-maunya sih sama Angga, di pelet ya?” (kata temen gw ke Asti)

Asti cuma tersenyum.

Temen lama cowok : “Nemu neng endi bro? Mbok aku di golekno pisan, seng koyok ngene iki!”

Gw cuma tersenyum. Dalam hati gw, mampus klean semua, pada ngiri kan semua.


Sempat, beberapa saat gw terpisah dengan Asti, karena gw lagi ambil makanan. Gw lihat dari jauh, Asti tidak ada kesulitan berbaur dengan teman-teman gw. Gaya bicara nya yang smart, dan pengetahuannya yang luas, membuat dia diterima dengan baik di lingkungan temen-temen gw.

Karena gw malam itu agak laper, akhirnya gw fokus banget ngelilingi stan makanan. Gw sempat lihat jam sudah hampir jam 11. Lama juga cuma ngobrol-ngobrol doang sepanjang acara. Tiba-tiba, tangan gw di tarik Asti.

Asti : “Ini ada Band favorit gw Beb”

Malam itu, bintang tamu acara reuni adalah Coldiac, sebuah band Indie dari Malang.

Gw ditarik Asti ke arah panggung biar bisa melihat lebih dekat. Karena spot gw sama Asti pas nonton rame banget, banyak anak-anak SMU yang datang saat itu, akhirnya secara sepontan gw meluk Asti dari belakang, melindungi Asti, biar gak kegencet-gencet dengan begitu banyaknya penonton yang hadir. Dan pas lagunya mulai, gw kaget juga, hampir satu gedung nyanyi bebarengan:

♪♪♪♪♪♪ Are you gonna love me ... For the rest of your life .... ♪♪♪♪♪♪

♪♪♪♪♪♪ You said that i am the one ... Let me take you be mine ... ♪♪♪♪♪♪

Sayup-sayup, diantara riuh penonton yang bernyanyi, gw denger Asti juga ikut bernyanyi. Gw pun yang beberapa minggu terakhir juga sering denger lagu Coldiac, ikutan bernyanyi. Dan entah kenapa, pas lirik lagu yang itu, jantung gw tiba-tiba berdegup kencang, ada apa ini?

Sepanjang konser Coldiac, gw memeluk Asti dari belakang. Gw seperti berharap, konser itu terus berlansung tanpa henti. Tapi pas lagu terakhir selesai, dan pertunjukan berakhir, gw akhirnya melepas pelukan gw dan ketika Asti berbalik, gw langsung mengecup kening Asti.

Gw : “Terima kasih sudah menemani gw malam ini”

Asti : “Iya, sama-sama, p... eh Beb...”

Setelah itu gw mengajak Asti untuk meninggalkan acara. Sempat pamit-pamitan dulu dengan teman-teman lama gw, akhirnya gw ajak Asti balik ke Hotel.

Sampai di hotel gw langsung ganti baju dengan kaos putih polos dan celana boxer. Karena males mandi, akhirnya cuma cuci muka, cuci kaki, dan langsung rebahan di kasur hotel, sambil bersandar, dan lanjut main Mobile Legend.

Asti juga mengganti bajunya dengan baju tidur piyama, kemudian sempat agak lama membersihkan sisa-sisa make up di depan cermin hotel. Setelah selesai membersihkan make up, Asti masuk ke kamar mandi lagi, sepertinya ambil air wudlu, karena setelah itu Asti lanjut sholat Isya di sudut kamar hotel. Setelah itu baru rebahan di kasur.

Asti : “Saya tidur duluan ya be... eh pak”

Gw : “Iya, saya masih belum ngantuk mau main game dulu sebentar”

===

Gw waktu itu bener-bener tidak kepikiran sama sekali untuk berbuat sesuatu walau posisi gw satu ranjang dengan Asti. Di fikiran gw cuma fokus main Mobile Legend.

Karena di fikiran gw, situasi saat ini berbeda dengan ketika gw pertama kali ML dengan Asti.

Saat gw pertama kali ML dengan Asti, sudah ada kesepakatan untuk ML, karena atas permintaan Bunga, Asti sudah mengiyakan untuk ML dengan gw.

Saat dengan Bu Hanifa juga sama, gw sudah ada kesepakatan dengan Bu Hanifa untuk ML dengan Bu Hanifa, karena Bu Hanifa memang yang meminta gw untuk ML waktu itu. Begitu juga dengan Bunga dan Sekar, keduanya memang sudah ada kesepakatan sejak awal untuk ML dengan gw.

Sedangkan hari ini, tidak ada kesepakatan sama sekali antara gw dengan Asti untuk ML. Yang gw sepakati dengan Asti adalah, Asti menjadi pendamping gw untuk acara reuni, itu saja. Dan acaranya sudah selesai, ya akhirnya gw lanjut aja main Mobile Legend.


Sekitar 20 menit setelah Asti rebahan, tiba-tiba Asti bangun, Asti berjalan pelan ke arah saklar lampu hotel, kemudian mematikan lampu hotel dan hanya menyisakan lampu tempat tidur. Kemudian Asti mengganti channel TV dengan lagu-lagu slow instrumentalia. Kemudian Asti mendekati gw yang masih memainkan HP.


Tiba-tiba gw merasa DEJAVU!. (untuk yang lupa, silahkan baca kembali cerita di halaman 1)


Gw posisi masih duduk bersandar dengan kaki selonjor diatas ranjang hotel dan dua tangan masih pegang HP fokus main Mobile Legend, tiba-tiba, dari arah kaki gw, Asti merangkak menuju ke gw, kemudian lanjut sedikt membuka kaos gw agak ke atas, dan kemudian mencium-cium perut gw, kemudian menarik boxer gw ke bawah, sehingga penis gw keluar dari sarangnya.

Dalam posisi gw masih main Mobile Legend dan bingung dengan apa yang dilakukan Asti, Asti lanjut menjilati penis gw, kemudian mulai melakukan Hand Job ke penis gw agar berdiri kencang. Sambil melakukan Hand Job,

Asti : “Saya mau berterima kasih Pak Angga, karena pak Angga mau memberikan rekomendasi beasiswa untuk saya”

Asti : “Saya juga berterima kasih, hari ini saya bisa nonton konser band favorit saya, Coldiac”

Asti : “Hari ini juga pertama kali nya saya di make over sama Make Up Artist, saya merasa istimewa sekali hari ini, Terima Kasih pak Angga.”

Asti lanjut mem Blow Job penis gw.

“Iya”, jawaban gw pendek dengan tangan masih fokus main Mobile Legend. Gw pikir, kapan lagi gw bisa ngerasain ML sambil ML (ML kuadrat).

Setelah beberapa menit mem-Blow Job gw, Asti bertanya ke gw,

Asti : “Pak Angga ada kondom?”

Sebagai pengikut madzab sex yang aman, gw selalu siap sedia kondom di situasi apapun.

Gw : “Ada di tas kecil gw, di deket cermin”

Akhirnya Asti mengambil kondom, dan kemudian, melepas baju tidur nya satu persatu.


Saat gw di Blow Job Asti, gw masih bisa fokus main Mobile Legend, tapi ketika Asti mulai melepas satu persatu pakaiannya, gw jadi bener-bener gak fokus mainnya, salah-salah pencet mulu, dan malah sering mati. Tapi gw masih pengen nyelesain game dulu, nggak enak sama temen-temen yang sudah janjian mabar Mobile Legend.

Sepertinya agak sebel melihat gw masih asik main Mobile Legend, Akhirnya Asti memposisikan diri seperti posisi 69 dengan cara merangkak mundur, sehingga pantatnya mulai menabrak tangan gw yang lagi main HP, dan disaat yang sama, mekinya Asti menganga didepan gw. Gw seperti diberi pilihan, mau main HP apa main Meki?

“Anjaayy...” (dalam hati gw), pilih meki apa dikata-katain noobs sama temen-temen Mobile Legend. Ya jelas pilih meki dong!!!.

HP gw taruh, langsung gw jilat meki nya Asti, dan Asti juga mulai memblow job gw lagi dan kemudian beberapa saat setelah itu Asti memasang kondom di penis gw.

Setelah beberapa saat di posisi 69, gw langsung posisikan Asti untuk Doggy Style. Gw sepertinya agak sedikit kurang sabar malam itu, dan seperti ingin segera menyelesaikan permainan. Mungkin karena gw kurang istirahat sejak berangkat dari kota J. Sehingga badan gw agak sedikit lelah. Tapi gw tetap berpedoman bahwa gw harus memuaskan pasangan gw, tidak hanya gw yang terpuaskan. Gw mulai lakukan sodokan ke meki Asti dengan kecepatan agak cepat tapi stabil. Setelah beberapa menit kocokan penis gw di meki Asti,

Asti : “Aahh.... iyaaa.... Beb ... Iyaaa... Beb .... “

“Anjrriiittt... “ (dalam hati gw), ini Asti masih kebawa manggil-manggil gw beb, bener-bener kayak gw lagi ML sama pacar gw.

Asti mulai meracau keras, meki nya mulai berkedut kencang, sepertinya dia akan Orgasme, sehingga gw percepat sodokan penis gw, dan..

Asti : “Aaaah..... “

Di posisi merangkak, tubuh Asti meregang, Asti orgasme....

Gw kasih jeda beberapa saat untuk Asti ambil nafas, setelah itu gw lanjut masih di posisi doggy style menyodok meki Asti. Setiap hentakan penis gw ke Meki Asti, lepas, tanpa gw tahan. Gw ingin segera menyelesaikan permainan ini, sehingga gw percepat sodokan penis gw ke meki Asti,

Asti : “Ayo beb ... Ayo beb ... ayo beb ... “

Asti seperti ingin menyemangati gw yang tampak seperti seorang pelari maraton yang sedang mengejar garis finish. Sodokan-sodokan gw penuh kecepatan ingin segera menuntaskan permainan. Dan akhirnya,

“Crooott.... Crooottt... Crooottt”

Gw orgasme.

Dengan nafas memburu, gw merebahkan diri disamping Asti. Gw langsung memagut mesra Asti sebagai rasa terima kasih atas Orgasme yang diberikan. Asti pun membalas pagutan mesra gw.

===

Pagi itu, mungkin karena gw bener-bener capek, gw bangun kesiangan. Gw dibangunin Asti karena ada pegawai MUA yang bences datang untuk mengambil property sewaan. Gw juga agak kaget melihat jam sudah posisi jam 8, gw bangun kesiangan banget.

Asti sudah rapi, memakai sweater polos, celana kulot dan jilbab instannya. Sepertinya sedang menunggu gw, apa rencana hari ini. Gw langsung mandi, ganti baju santai, dan ajak Asti sarapan di Hotel. Setelah itu check out dari hotel. Mampir beli oleh-oleh untuk Asti, kemudian langsung cabut, balik ke kota J.
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd