Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Petualangan Maryanah, Sang Istri Sholehah

Chapter 31

Sepeninggal Abas dinas, rumah nampak sepi, Yanah sedang santai menonton TV setelah makan malam. Yanah belum merasa ngantuk dan iseng mencari-cari acara TV yang bisa di tonton untuk menghilangkan kejenuhan. “Nonton apa Nduk…??” Pak Ali datang menyapa dan duduk disamping Yanah, “Ehhhhh…ini Ayah lagi cari-cari yang seru aja…” sambil tetap fokus pada layar Televisi tangan Yanah menekan-nekan tombol pada remote control. Pak Ali menggeser duduknya memepet Yanah, tangan Pak Ali memeluk bahu Yanah dan mengelus-ngelus perut buncit anaknya.

"Ihhhssss…geli Ayah…” Yanah sedikit bergidik kegelian, “Ayah ingin nengokin cucu Ayah Ndukk…boleh..??” Pak Ali memohon, Yanah hanya mengangguk tanda menyetujui permintaan Ayahnya. Pak Ali kembali mengelus-ngelus perut Yanah dan sedikit menarik daster panjang anaknya ke atas. Rupanya Yanah tidak memakai dalaman lagi di balik Daster tidur panjangnya, mata Pak Ali berbinar mendapati tubuh Bagian bawah Yanah bugil, terutama Bagian segitiga selangkangan Yanah yang bersih putih mulus tanpa bulu.

Yanah cukup kaget tak menyangka bahwa Ayahnya akan menarik dasternya keatas, sambil tersipu malu Yanah berusaha menahan tangan Ayahnya yang semakin kencang menarik baju tidurnya keatas kepala. “Ihhhsss….Ayah…katanya mau nengok cucunya…ngapain buka-buka baju Yanah…ihhhsss” Pak Ali hanya tersenyum mendapati putrinya malu-malu ditelanjangi Ayahnya padahal bukan pertama kali ini Pak Ali melihat tubuh bugil putri tersayangnya. “Ayah ingin mencium cucu Ayah Nduk…hmmmm…cup….cup…cup..” Bibir Pak Ali mengecupi perut buncit Yanah yang sudah terbuka tanpa sehelai benang pun yang menghalangi nya.

Pak Ali semakin beringas, ditariknya baju tidur Yanah terlepas melewati kepala Yanah kemudian di lemparkannya ke pojokan. Kini Yanah telanjang di atas sofa ruang tamu dengan tangan masih sibuk menekan-nekan tombol remote control, “Auuuuuwwww…ahhhhh…Ayah….Yanah pengen nonton Tv dulu ahhhhh…” Yanah merajuk sambil menahan kepala Ayahnya yang mulai bergerak ke atas mencaplok payudaranya. “Hmmmmm…slruuppp…cup..cupp….cupp” kembali bibir Pak Ali mengecupi dada putrinya sesekali menyedot dan meninggalkan bekas cupangan di payudara Yanah yang montok dan putih bak pualam. “Ahhhh Ayah…sshhhh…aahhhhh…ahhhh” Yanah mendesah tak karuan menerima serangan bibir Ayahnya pada payudaranya.

Tangan Pak Ali merayap kebawah menuju jurang kenikmatan Yanah, becek dan berlendir, rupanya Yanah terangsang dengan perlakuan Ayahnya yang sedang asyik mengenyoti payudaranya seumpama bayi yang sedang haus akan air susu ibunya. Remote control TV sudah dilempar entah kemana oleh Yanah akibat ulah Ayahnya yang menciumi tubuhnya. “Ayah pelaannn-pelaannn ahhhh…sakiittt jangan digigit…ahhhhh shhhh..” Yanah menjerit lirih ketika Pak Ali menggigit putingnya. “Hmmmm….sshhh…..Cup….cuppp…slruuuppp…cup…cup…slruupp” Pak Ali sibuk dengan urusan mengecupi putting anaknya yang sudah tegak menantang.

Sedangkan Yanah semakin membusungkan dadanya sambil mendekap kepala Ayahnya yang sibuk mengecupi kedua putting payudaranya. Setelah pusa mengerjai payudara Yanah, mulut Pak Ali mengecupi Bagian perut Yanah yang besar, lidahnya bergerak menelusuri pusar kemudian turun ke bawah ke lembah kehidupan yang sedari tadi sudah becek mengeluarkan cairan-cairan lengket. “Hmmmmm hup…hmmmmm cup..slruupp..cup…hmmmm harum sekali memek kamu Nduk….masih gurih seperti dulu..Ayah suka” Pak Ali meracau tak karuan ketika bibirnya mendarat di gerbang kenikmatan putrinya. Gerbang yang dulu sangat rajin di sedot oleh Pak Ali bahkan hampir setiap malam.

Yanah menjambak rambut Ayahnya, tubuhnya mengejang dan “serrrr…serrr…serr…criiitt…criiit…serrr” Yanah orgasme hanya dengan jilatan dan kecupan bibir sang Ayah tercinta. “Ahhhh…..sshhhh…Yanah keluaaarrrr Ayaaaahhh…aaaaahhhh” tubuhnya menggelepar dan kejang-kejang sesaat kemudian rileks dan matanya terpejam. Nafasnya tersengal naik turun, keringat mulai bercucuran di keningnya, Pak Ali mendekap tubuhnya dan mengecupi kening Yanah dengan penuh cinta. Pak Ali perlahan membukan paha Yanah lebar-lebar dan di tempelkan nya kepala Kontol nya yang sedari tadi sudah tegang sempurna mencari mangsa.

“Bleshhhhh…ssshhh..ahhhhh…sshhhh….Ayahhhhh….ahhhh” Yanah melenguh manja menerima tusukan kontol Ayahnya, Pak Ali mendongakkan kepala menikmati jepitan memek putrinya. Memek yang dulu ia rawat dan jaga agar tetap perawan, kini sedang ia nikmati dengan tusukan-tusukan kecil namun tegas. Perlahan pantat Pak Ali bergerak maju mundur hingga menimbulkan gesekan yang begitu nikmat, kontolnya bergerak dengan sempurna menggempur lubang memek Yanah dibantu oleh cairan pelumas dari dalam memek Yanah membuat gerakan itu menjadi lancar dan teratur.

“Ouuuuhhhh hmmmmm grrhhmmmm aahhhh….sshhhhh…nikmat sekali memek kamu Nduk….Ayah ketagihan jepitannya” Yanah bergoyang mengikuti gerakan pantat Pak Ali, menyambut setiap tusukan kontol sang Ayah pada memeknya. “Auuuww…pelan-pelan Ayah…auuww…” Yanah kontraksi ketika Pak Ali meningkatkan kecepatan tusukannya. “jelbbb…jlebb…clepp….plok…plokk….Bleshhh…jlebbb….Ahhhhh…. memek kamu memang nikmat Nduk, lebih nikmat dari memek Ibu mu….ahhhh…shhh” Pak Ali meracau menikmati lubang kenikmatan putrinya. Memang jika di bandingkan dengan memek mendiang almarhum istrinya, memek Yanah ini istimewa.

Jepitan nya sangat kuat dan kencang, lubang dalamnya terasa licin dan hangat dan kadang seperti menyedot-nyedot kepala kontol Pak Ali yang sedang mengaduk-ngaduk rahim Yanah. Hingga membuat Pak Ali gelap mata, dengan penuh nafsu Pak Ali menggenjot Yanah sedikit kasar, “Plok…Plok..Plok…Bruk..plak..plak…” bunyi benturan dua kelamin mereka terdengar sangat keras. Pak Ali menjadi sangat beringas menghajar memek putrinya. Yanah hanya bisa mendesah dan menggeliat menerima pompaan dari Ayahnya. “Ahhhh….ahhh…ahh…Ayahhhh..pelaannn…Ahh…Saakiittt Aayyyaaahhh…aahhhh …auuwww..” Yanah menjerit merasakan sakit di perutnya.

Tiba-tiba tubuh Yanah menegang, tangannya mencakar punggung Ayahnya, sementara kakinya menjepit erat pinggul Pak Ali yang masih semangat menggenjot memek putrinya yang semakin terasa menjepit kontolnya. Yanah menjerit kesakitan, “Ahhhh…Ayaaahhh saakiittt…perut Yanah…Ahhh…Ayyaahhhh” Pak Ali tak menghiraukan jeritan Yanah dirinya fokus memborbardir memek putrinya yang begitu menjepit dengan sangat erat batang kontolnya. Tak lama berselang tubuh Pak Ali juga menegang, “Ahhhh…Ayah keluaarrr Sayaangg…aaahhh..crot..crooot…crooot….serrr…serr..” Pak Ali menyemprotkan sperma nya kedalam Rahim Yanah, berliter-liter sperma keluar dari batang kontol lelaki tua itu menyirami mulut rahim putrinya, dimana terbaring janin yang juga cucu Pak Ali.

Tubuh Pak Ali menggelosor kesamping tubuh Yanah, lelaki tua itu kelelahan menarik nafas perlahan dan mengaturnya secara perlahan. Disampingnya Yanah menggeliat-geliatkan tubuhnya, wajahnya meringis menahan sakit di pertunya yang tiba-tiba kram. Pak Ali tak menyadari apa yang dirasakan putrinya saat itu, lelaki tua itu memejamkan matanya dengan senyuman yang tersungging di bibir keriputnya karena telah berhasil menikmati memek putrinya yang selama ini selalu menjadi impian dan incaran nya. Baru kali ini Pak Ali dapat mewujudkan impiannya, dan sungguh luar biasa kenikmatan yang dirasakan nya begitu mendalam, hingga menimbulkan candu dalam diri Pak Ali.

“Ayyaahhh…tolong..ahhhh….serrr…serr…serrr” Tiba-tiba Yanah menjerit sekuat tenaga, dari vaginanya merembes cairan yang begitu banyak, lendir dan sedikit anyir. Pak Ali kaget bukan kepalang mendengar jeritan anaknya, segera lelaki tua itu bangkit dan memperhatikan kondisi putri tercintanya. Pak Ali gugup melihat Yanah menggeliat kesakitan sementara dari memeknya keluar cairan sedikit keruh dan berlendir, namun karena pengalamannya selaku orang tua Pak Ali sadar jika Yanah akan segera melahirkan, karena cairan ketuban nya sudah pecah. Refleks Pak Ali bergerak cepat berpakaian dan secepat kilat menyambar kain dan daster untuk menutupu tubuh Yanah, setelah berpakaian dengan cepat Pak Ali memapah tubuh putrinya yang masih kesakitan memegangi perutnya yang mulas luar biasa.

“Sabar Ndukk..sabar tahan ya…tarik nafas dan keluarkan perlaha..lahan..sambil berjalan tertatih-tatih Pak Ali menenangkan Yanah dan berusaha untuk mengajarinya pernafasan. Yanah dengan kesakitan berusaha mengikuti arahan Ayahnya. Setelah mendudukkan Yanah di dalam mobil Pak Ali segera meluncur ke klinik persalina terdekat, Pak Ali gak mau mengambil resiko untuk menuju rumah sakit terdekat karena jaraknya yang lumayan agak jauh. Yang dipikiran Pak Ali saat ini adalah bagaimana caranya agar Yanah mendapatkan pertolongan pertama yang cepat. Tergopoh-gopoh Pak Ali keluar dari mobil dan membuka pintu kemudian memapah Yanah, yang sudah tidak sanggup untuk berdiri.

Yanah merasa bahwa anaknya sudah ada diujung gerbang memeknya untuk segera lahir, dengan sigap Pak Ali menggendong putrinya, meski sudah tua namun tenaga Pak Ali harus di acungi jempol karena masih sanggup menggendong Yanah yang sedang hamil tua. Setelah mendapatkan pertolongan pertama di klinik itu dinyatakan bahwa Yanah harus di operasi Caesar dikarekan air ketubannya sudah terlalu banyak keluar sehingga membuat kesulitan untuk bayinya lahir secara normal. Dengan diantar Ambulance klinik tersebut Pak Ali mengantarkan putrinya menuju rumah sakit rujukan agar segera mendapatkan proses operasi caesarnya.

Dalam perjalanan itu tampak wajah Pak Ali sangat tegang, selain dirinya merasa bersalah karena begitu semangatnya dia memperkosa putrinya yang menyebabkan saat ini Yanah harus menderita disaat akan melahirkan. Pak Ali berdo’a di sepanjang perjalanan menuju rumah sakit untuk keselamatan anak dan cucunya. Sesekali Pak Ali mencoba menenangkan putrinya dengan mengecup keningnya dan mengusap-usap tangan Yanah secara lembut dan penuh cinta disertai juga rasa khawatir yang mendalam. Yanah berusaha untuk tetap tenang dan tegar menghadapi rasa sakit yang luar biasa, perasaan Yanah seperti mulas ingin buang air besar, namun jauh lebih sakit. Yanah pun lirih berdo’a meminta keselamatan janin dalam rahimnya sesekali airmatanya meleleh keluar membasahi pipi mulusnya.

Begitu tiba dirumah sakit Pak Ali segera ke UGD dan menuju loket pendaftaran, sementara Yanah di dorong oleh bidan dari klinik dan petugas dari rumah sakit yang menerima kedatangan mereka dengan sigap. Setelah menyelesaikan segala administrasinya Pak Ali bergegas mencari keberadaan putrinya kedalam ruang UGD, setelah beberapa saat mencari akhirnya Pak Ali menemukan putrinya yang sedang di tangani oleh dokter dan perawat rumah sakit. Dihampirinya bidan klinik yang setia menemani mereka, perlahan Pak Ali berbicara “Bu Bidan..terima kasih banyak atas bantuannya, silahkan jika Ibu ada tugas lain, insyaAllah anak saya sudah ada yang menangani” Ujarnya sambil bersalaman dan menyelipkan beberapa lembar uang untuk Bidan baik hati itu.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd