Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG PETUALANGAN RISA

Siapa yang pertama merasakan memek risa setelah wawan?

  • Mang Yono

    Votes: 134 64,7%
  • Bang Ucup

    Votes: 22 10,6%
  • Mang Parmin

    Votes: 20 9,7%
  • 2 Preman

    Votes: 43 20,8%

  • Total voters
    207
  • Poll closed .

amanda_manopo

Semprot Lover
Daftar
31 Dec 2023
Post
259
Like diterima
1.104
Lokasi
Jakarta
Bimabet
Haloo semprotes, setelah sekian lama gua menjadi penikmat, gua mau mencoba untuk menulis. Konsep dari cerita ini ada drama, cukcold, eksib, dan mungkin k depannya ada 3s dan gangbang. Tapi sebelum itu kisah ini terinspirasi dari kisah risa di rasa pensaran yang bikin gua termotivasi akan binalnya risa. Oke semua disini full fiksi ya kalau ada yang ngerasa mirip gua sama sekali hanya fantasi aja. Gua harap bisa konsisten buat nulis ya tapi gua juga gamau terpaksa menulis, jdi jangan maksa untuk update sering-sering yang ada bikin gua males nulis. Entah cerita ini akan update sehari sekali, seminggu sekali, sebulan sekali, atau setahun sekali. Yang penting nikmati aja gaes thankss

rreslgah7uftlqcb7hip_14567.jpg


PETUALANGAN RISA
karya : amanda_manopo


SEASON 1

1. Birahi Puskesmas page 1
2. Melampiaskan Birahi page 5
3. Keterbukaan Risa page 10
4. Awal Mula Kebinalan page 15
5. Kebinalanpun Terungkap page 22
6. Kebinalanpun Terungkap P2 page 26
7. Indahnya Berbagi page 35
8. Kepuasan yang Lain (coming soon)
9. Hampir saja (coming soon)
10. Akhirnya ! (coming soon)


SEASON 2
1. Awal Perubahan (coming soon)
 
Terakhir diubah:
1
Birahi Puskesmas

fbyana-3.jpeg


Suara kicauan burung di pagi hari sangat merdu didengar di telinga banyak orang. Cuaca yang mulai mendung tidak menghalangi semangat perempuan cantik yang tengah menyiapkan sarapan untuknya sebelum masuk kerja di hari pertamanya. Kemeja putihnya nampak kekecilan menutup dua gunung bulat dan besar dengan punting yang berwarna pink ditutupi Bh berwarna putih berenda 36D dipadani dengan rok hitam pendek yang mencetak pantat putih dan besar yang pasti bisa menggoda siapa saja yang melihat tertutup g string dengan wanada senada dengan bhnya. Memeknya yang dihiasi bulu tipis terawat terlihat rapat dan merah muda merekah seperti ibu muda lainnya.


Dialah Risa orangnya, perempuan yang tengah menyantap nasi goreng buatannya sendiri di dalam rumah yang kecil di suatu desa yang cukup jauh dari kota. Perempuan berumur 25 tahun ini adalah pegawai negeri yang baru saja menyelesaikan perekrutan pns tahun kemarin sayang sekali ditempatkan di desa yang ditempuh 2 jam dari kota tempat asalnya. 2 tahun sudah risa menikah dengan wawan suami tercinta yang beda 3 tahun dengan risa, tampan kaya dan tentu penyayang harapan semua ibu-ibu untuk dijadikan mantunya. Seakan semesta mendukung kisah cinta mereka berdua, sayang di tengah jalan mereka harus berpisah karena tugas wawan sebagai supervisor di kota mengharuskan mereka berjauhan. Walau sempat cek cok karena keputusan risa untuk mengambil pekerjaan yang sekarang akhirnya dengan berat hati mengikhlaskan istrinya untuk pergi bekerja di kampung dengan rencana sebulan sekali akan pulang ke rumah.


Sebagai PNS risa diberikan gaji yang lumayan dan diberikan tempat tinggal berupa rumah kecil dekat dengan puskesmas tempat bekerjanya sebagai pengurus administratif arsip. Rumah 24 dengan 1 ruang tamu menyambung dengan ruang tv dan dapur, serta q kamar tidur dan 1 kamar mandi tersusun rapih oleh risa kemarin dengan model minimalis. Tentu menyusun rumah seperti ini memerlukan modal yang banyak diperolah dari tabungannya selama ini menyisihkan gaji suaminya.


"Jangan lupa sarapan sayang jaga kesehatan ya disana 😘🤗" isi chatny kepada suami

"Iya sayang aku berangkat ya cantik 🤗😘" balasan suaminya, sambil tersenyum dan menikmati nasi goreng buatannya sendiri. Sudah 3 bulan risa tidak disentuh suaminya karena suaminya terlalu sibuk dengan pekerjannya sendiri, birahi muda risa sering bergejolak mau tak mau risa harus bisa menyelesaikannya sendiri dengan melihat vidio bokep di internet dan memainkan alat kelaminnya dengan jari sendiri, tentu merasa kurang dari perbuatannya tersebut karena wanita selalu butuh sentuhan sentuhan dari lawan jenisnya.


Setelah sarapan risa langsung berdandan di meja rias, dengan sedikit lipstik dan bedak mempercantik dirinya yang sudah memang cantik, muka khas oriental indonesia bibir tipis yang berwarna pink, bola mata coklat, hidung mancung, kulit putih diserta rambut hitam yang sepanjang pundak di ikat kebelakang menunjukan leher jenjangny yang putih mengkilat. Tak lupa memakai wewangian risa pun pergi menggunakan motor beatnya ke puskesmas.


Sesampainya di puskesmas nampak sepi karena memang jumlah penduduk yang ada di desa sedikit, risa yang sudah memarkirkan motornya langsung bergegas ke area pendaftaran di depan puskesmas. Risa melihat bapak-bapak mungkin usia 50 tahunan dengan rambut cepak yang ditumbuhi banyak uban, berpostur pendek dengan perutnya yang buncit kulit hitam terbakar matahari, bibirnya yang menghitam karena merokok serta pandanganny yang tajam menggunakan baju dinas yang nampak kebesaran dan kusam sudah lama tidak diganti sedang membersihkan meja pendaftaran dengan kemocengnya.


"Permisi pak" sapa lisa sedikit menunduk untuk mengormati bapak tersebut karena posisi meja yang lumayan rendah bertuliskan yono. Ya yono adalah penjaga puskesmas sekaligus merangkap pendaftaran, orang yang menulis data pasien yang ingin berobat di puskesmas.


Yono terpana melihat risa yang tengah menunduk di depannya kini, karena posisiny yang terlalu menunduk risa tanpa sadar melihatkan sedikit belahan payudaranya yang membulat dan putih bersih membuat yono nafsu ingin menggenggam bagian tersebut untuk merasakan empuk dan lembutny bagian wanita itu.


"Pak.. haloo" sapa risa lagi

"Eh iya non, maaf maaf gimana non mau berobat" balas yono

"Ohhh engga pak saya risa, saya dari kota yang ditugaskan untuk administrasi puksemas desa sukamaju ini"

"Wahh cantikny non saya yono biasa dipanggil mang yono disini salam kenal"

"Iya pak salam kenal" tangan risa menjabat tangan mang yono

"Anjrit ini tangan lembut banget, putih halus, pasti dikocokin pake ini bisa keluar cepet gua" dalam hati mang yono.

"Mang yono saya mau ketemu dokter hendro ada?" Tanya risa

"Iya non ada mari saya antar"


Yono pun mengantar risa ke dalam ruangan dr. Hendro, kemudian dr. Hendro pun menganlkan risa kepada karyawan puskesmas lainnya sambil berbincang mengenai puskesmas disini dimana jumlah wargany tidak lebih dari 300 orang dan penyebaran rumahnya yang sedikit jauh sehingga susah untuk datang ke puskesmas maka dari itu dokter dan bidan sering berkeliling ke rumah-rumah apabila ada panggilan dari pasien yang susah aksesnya, jumlah karyawan disini juga tidak lebih dari 15 orang sehingga ada beberapa pekerjaan yang dikerjakan hanya 1 orang. Risapun akan memegang jabatan bagian arsip serta pendataan pasien serta obat-obatan.


Risa kemudian diantar mang yono ke ruangan arsip tempatnya ia bekerja, ruangan ini berada sedikit ke belakang puskesmas dekat dengan gudang obat juga sehingga memudahkan risa nantinya dalam mobilitas. Sebelum melewati gudang obat risa harus melewati ruangan gizi yang ditempati bu tania, umurnya sama dengan risa memakai kerudung dan wajahnya sungguh manis dan anggun itulah aset yang membuat suami bu tania mencintainya.


"Halo aku tania bu, salam kenal ya" sapa tania

"Aduuh jangan ibu dong panggil aja risa, kan kita seumuran kata dokter hendro" balas risa

"Ohh iya risa seumuran ya hahaha, nanti kalau bosen di kantor ke tempatku aja banyak makanan nih" tawarnya

"Boleh tapi jangan sering-sering ya nanti aku gemuk deh" disertai tawa bersama

"Maaf non saya disuruh dokter hendro buat nemenin ke desa, ada yang mau melahirkan" potong mang yono

"Iya mang gapapa nanti risa sama aku aja anter keruangannya" balas tania

"Iya mang makasih ya hati hati" balas risa diiringi senyuman yang sungguh cantik

"Iya non" balasnya berbunga bunga


Risapun diantar tania ke dalam ruangan obat tentu berisi rak rak yang tersusun rapih dan sangat sejuk agar kualitas obat tetap terjaga. Kemudian tania menunjukan pekerjaannya sebagai penjaga stockngudang obat dan arsip karena sebelumnya memang tania yang mengemban jabatan ini sehingga ia merasa kewalahan untung sekarang sudah ada risa. Setelah ke ruangan obat merekapun beranjak ke ruangan arsip, ruangan ini nampak berantakan karena memang tania jarang untuk merapihkan tumpukan data yang ada karena pekerjaan di bagian gizipun kerap tidak terlaksana akibat susahnya membagi waktu.


Ruangan arsip berukuran hanya 4x4 berisikan rak lembaran kertas data pasien, selain itu ada meja dan kursi dilengkapi sebuah komputer model lama untuk input data. Terlihat kipas dinding yang sudah agak sedikit kotor karena debu dan lampu yang sedikit remang karena posisi ruangan yang ada dibelakang puskesmas banyak ditumbuhi pohon rindang menghalangi cahaya masuk ke dalam ruangan tersebut.


"Maaf ya ris karena jarang aku rapihin jadi berantakan deh, tapi untungnya mang yono sering nyapu ruangan ini jdi agak mendingan deh hehe" celetuk tania

"Iya tan gapapa nanti aku beresin deh sambil belajar tentang desa ini" balasnya

"Okee deh tapi hati hati loh sama mang yono, dia tuh duda genit"

"Oh ya tan emang iya?" Tanya risa penasaran

"Iya bener ris, banyak kok saksiny dia tuh suka ngeliatin cewe - cewe disini, cuman engga berani aja buat deketin kali ya, aku aja pernah diliatin ihhh serem kamu ati ati ya" cerita tania

"Oke tan aku bakal hati-hati"jawabnya


Tania tidak tahu kalau risa memang suka dirinya diperhatikan orang lain, itulah kenapa sebab dari dulu ia sering menggunakan pakaian yang terbuka atau ketat, ada sensasi tersendiri ketika laki-laki memandang jorok dirinya dan hal tersebut tidak dilarang oleh suaminya karena berpikir orang lain hanya bisa liat aja yang dapat merasakan hanya dirinya seorang.


Tak lama tania izin untuk meninggalkan risa diruangnnya karena harus bertugas mengumpulkan data gizi di desa tersebut di acara posyandu anak. Risapun hari pertama kerjanya harus membereskan data-data yang cukup berantakan, kondisi ruangannya yang hanya disediakan kipas dan cuaca yang panas membuat keringat risa mulai membasahi bajunya.


Kemeja putihnya kian basah karena keringatnya sendiri, perlahan kemejanyapun dapat memperlihatkan bhnya yang kini juga ikut basah oleh keringatnya. Kancing bajunya sudah dibuka bagian atasnya, bagi orang yang di depan risa mungkin bisa melihat dengan jelas belahan payudarany yang membulat dihiasi peluh karena kepanasan. Bukan hanya kemejanya saja tapi rok risa pun naik secara perlahan keatas karena daritadi membersihkan ruangan kerjanya, dalam kondisi duduk seperti ini orang bisa melihat g string risa yang perlahan lembab akan keringatnya.


Setelah membereskan area kerjanya risapun ingin cuci muka untuk menyegarkan badannya, ya memang cuaca hari ini begitu terik dan panas mungkin dengan mencuci muka dia akan merasa segar kembali. Sebelum ke toilet risa diberi tahu oleh tania toilet terdekat disini ada di sebelum ruangan gizi dan dibelakang ruangan arsip dekat dengan kamarnya mang yono. Ia berpikir karena lebih jauh jalan ke ruang gizi maka dari itu ia memilih wc dekat dengan kamar penjaga.


Toilet dibelakang ada 2 wc, berisikan wc jongkok dan ember cukup sempit memang karena diperuntukan bagi penjaga saja. Dibuat dari bahan triplek untuk memisahkan satun dengan yang lainnya, sedangkan pintunya dari plastik berwarna biru. Bawahnya pun hanya disemen saja belum di keramik, walau begitu wcnya nampak bersih seperti benar dirawat oleh mang yono. Pintu wc satu tertutup nampaknya ada orang disana, risapun memasuki pintu bilik kedua dan tak lupa mengunci slot wc tersebut.


"Haduhh keringetan sampe kemana mana nih, pasti karena ruangan panas. Kudu pasang ac nih tapi pasti dayany engga cukup deh" keluh risa sambil mencoba mengibaskan kerah kemejanya


"Uhhh....ahhh...mba risaaa...hhmmm..enakkk...uhhh" suara desahan dari bilik sebelah

"Loh kok ada yang manggil nama aku ya" dengar risa pensaran

"Ahh..mbba..ennakk..tokettt kamu gedee ..uhh..mmbaa"


Risa yang pensaran mencoba mengintip dari celah-celah triplek yang nampakny mulai rapuh dan berlubang.


"Astaga mang yono!" Kata risa kaget, tapi mulutnya langsung ditutup dengan tangannya sendiri agar tidak ketahuan mengintip kegiatan yang dilakukan mang yono


Ya mang yono coli sedang membayangkan tubuh risa, celananya nampak digantung di balik pintu kamar mandi menyisahkan kemeja putih saja, bukan itu saja yang membuat risa kaget tapi ia kaget juga karena besarnya kontol mang yono. Risa hanya tau penis suaminya sementara ini dengan ukuran kurang lebih 13cm sudah termasuk besar menurutnya, sampai saat ini dia melihat kontol mang yono yang panjangny mungkin hampir 20cm lebih. Bukan hanya panjang tapi juga besar dihiasi dengan urat yang tebal dan berwarna hitam ditutupi oleh bulu kemaluan keriting dan mengembang.


"Aahhh mba risaa... Ayoo kita ngentoot mba... Uhhh enakk susu mba aku mau sedot" teriak mang yono


"Anjrit gede banget punya mang yono, pasti kalau masuk ke memekku ga bakal muat deh" risa yang sudah lama tak disentuhpun merasakan gejolak di dalam dirinya.


Tanpa sadar risa mulai meremas kedua payudaranya pelan-pelan sambil melihat live show yang dilakukan mang yono. Tangan kanannya berusaha membuka satu persatu kancing yang terutup sampai kemejany terbuka melihatkan payudaranya yang masih tertutup bh putih berenda dan perut rampingnya. Tangan kirinya kini mulai turun kebawah menaikkan rok spannya yang pendek memperlihatkan g string putihny yang kini basah, bukan karena keringat tapi cairan kewanitaan karena nafsuny mulai memuncak.



"Hmmm..mmmhhh.. mang yono...uhh" desah risa ditahan agar tidak ketahuan

"Ahhh ahhh ahhh mbaa risaa pantatnya empukk.... Pengen aku ngentot mbaa ahhh uhhhh.. dikitt lagii mbaa" desah mang yono makin kuat nampaknya ia akan mencapai puncaknya


"Ahhhmmm..iya...mangg.enttoott..risaa..ahhh" desah risa yang kini berpakaian tak karuan, payudarany telah keluar dari bhnya sedang diremas dan dicubit puntingnya sampai sedikit kemerahan. Sedangkan tangan satunya tengah asik memainkan klitorisnya karena celana dalamnya diturunkan sampai ke mata kaki dan rok spannya sudah diatas memeknya dengan posisi rebahan risa menikmatinya.


"Ahh ahh ahh risa keluar mang ahhh uhhh yess"

Desah risa sambil squirt yang belum pernah ia dapatkan sebelumnya. Tubuhnya kini mengejang dan lemas di balik bilik wc menikmati sesuatu yang belum dia nikmati bersama suami.


Tak lama tedengar suara mang yono yang nampakny berhasil mencapai orgasmeny, disusul suara air dan kemudian pintu terbuka nampaknya mang yono sudah beres dengan urusannya pikir risa. Tak pernah terpikir sedikitpun olehnya pertama kali masuk kerja ia sudah masturbasi dan parahnya lagi dia keluar karena melihat batang kontol dari orang rendahan yang merupakan OB di puskesmasny yang terkenal cabul. Tapi entah kenapa ia sangat menikmatinya dan berharap akan terus terjadi hal hal yang membuat dirinya merasa puas.


"Maafkan aku mas, aku menikmatinya" lenguh risa
 
Terakhir diubah:
Semangat untuk menulis terus suhu..somga inspirasi terus bertambah..
Cerita Risa di Rasa penasaran adalah cerita Favorit saya dan selama ini saya setia menunggu kelanjutannya
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd