Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Petualangan Windy

mumpung sepi, update skarang aja yah.. kebetulan udah jadi sequelnya. dalam bagian ini, dikisahkan awal mula seorang gadis bernama WIndy, mulai datang ke kota untuk kuliah dan mulai berkenalan dengan aktivitas seksual. salam lemper...

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Windy sang Gadis Lugu

“Dek, makan yuk”
Windy yang sedang istirahat di dalam kamar, terkejut saat pintu kamar kosnya terbuka tiba-tiba. Terlihat sosok mbak Reni, melongok dari luar kamar.
“Makan dimana mbak” Tanya Windy
“Ke ayam penyet di daerah XXX aja yuk, sekalian pinjem VCD film” kata Reni
“Yukk bentar ya aku ganti baju dulu” kata Windy
“Gak usah….gitu aja gak papa, aku aja Cuma pake gini kok” kata Reni sambil memperlihatkan diri pada Windy

Melihat penampilan Reni, Windy cukup kaget. Selama ini Windy mengenal Reni selalu mengenakan jilbab saat pergi keluar kos. Namun malam itu, Windy melihat Reni sangat seksi dengan celana hot pant dan T Shirt ketat yang memperlihatkan tonjolan di bagian dadanya.
“ih, masak aku pake kayak gini mbak” tukas Windy. Saat itu, Windy hanya mengenakan celana ¾ dan T Shirt yang tidak terlalu ketat. Sehari-hari, Windy selalu berpenampilan tertutup dengan jilbab yang selalu menutup kepalanya. Hal ini merupakan kebiasaan Windy sejak masih sekolah. Maklum, Windy berasal dari desa dan baru beberapa minggu tinggal di kota untuk kuliah. Sehingga, belum terbiasa ketika harus keluar kos dengan pakaian terbuka.

“gak papa, udah malam ini. Yuuk jalan, keburu lapar nih” desak Reni
Akhirnya, mau tak mau Windy pun bergegas mengikuti Reni. Dengan membalut tubuhnya menggunakan jaket, ini merupakan kali pertama Windy pergi tanpa menggunakan jilbab dan hanya bercelana ¾. Sepajang jalan, Windy merasa risi, karena belum terbiasa. Di satu sisi, Windy juga heran melihat Reni Nampak santai naik motor dengan pakaian yang dikenakannya. Sepanjang jalan, entah berapa puluh kali Windy melihat laki-laki yang melihat Reni dengan mata melotot. Maklum, Reni mengenakan kaos yang cukup ketat sehngga tonjolan payudaranya Nampak terlihat dengan jelas. Namun, Reni Nampak santai dengan situasi tersebut dan menganggapnya sebagai sesuatu hal yang biasa.
Untunglah, di tempat makan tidak banyak laki-laki yang ada di tempat tersebut. Hal ini membuat Windy merasa sedikit tenang. Maklum, ini pertama kali setelah bertahun-tahun selalu mengenakan jlbab saat keluar rumah.

“eh habis ini, kita nyewa film yuk” kata Reni
“film apa mbak?” Tanya Windy
“Alah, biasa pesanan anak-anak kos tadi. Ntar kamu juga tau kok” kata Reni sambil tersenyum misterius.
Setelah menyelesaikan makan malam, Windy pun kembali membonceng Reni. Kali ini, mereka menuju ke sebuah tempat yang Windy belum pernah datangi. Namun dari papan nama yang ada, tertera tulisan bahwa tempat itu merupakan tempat persewaan VCD dan DVD.
Setelah turun dari motor, Reni berkata pada Windy,”kamu tunggu aja di sini ya, aku Cuma bentar kok”
Windy hanya mengangguk mengiyakan. Namun terlihat dari luar, bahwa hamper semua pengunjung tempat persewaan tersebut adalah kaum laki-laki. Dan hanya Reni satu-satunya perempuan yang datang ke tempat tersebut. Namun, hal ini tidak membuat Windy curiga. Sebagai mahasiswa baru, Windy mencoba beradaptasi dengan lingkungan kota. Apalagi, dirinya baru dua minggu resmi masuk kuliah di kota pelajar tersebut.

Tiba-tiba, Windy melihat Reni keluar dan menghampirinya.
“Dek, kamu bawa Kartu Mahasiswa nggak? Pinjem donk, aku lupa bawa nih buat jaminan” kata Reni
“Oh, ada mbak. Bentar” kata Windy sambil diikuti dengan mencari kartu mahasiswa yang baru didapatnya tadi siang. Setelah ketemu, diserahkannya kartu mahasiswa tersebut pada Reni yang segera membawanya masuk ke dalam ruangan. Tak lama, Reni keluar sambil membawa segepok kepingan VCD.
“film apa mbak, kok banyak banget” Tanya Windy dengan heran
“Yuk, habis ini kita nonton bareng-bareng” kata Reni dengan senyum yang mengandung arti misterius. Dan mereka pun pulang.

Sesampainya di kos, rupanya mereka sudah ditunggu beberapa penghuni kos lain. Semuanya merupakan penghuni lama. Entah kenapa, mereka menyambut gembira kedatangan Reni dan Windy.
Setelah masuk ke dalam kos, Reni meminta Windy untuk memanggil Dina, yang juga merupakan penghuni baru kos tersebut sekaligus juga mahasiswa baru sama seperti Windy. Meski heran, Windy melakukan perintah Reni, dan menyambangi Dina di kamarnya serta mengajak untuk ikut bergabung bersama yang lain.

Saat keluar dari kamar Dina, terlihat para penghuni kos itu sudah ada di dalam kamar Siska, mahasiswa akhir yang sedang menyusun skripsi. Kamarnya terletak di bagian pojok dan ukurannya lebih luas dibandingkan kamar lainnya. Windy dan Dina segera mendatangi kamar tersebut, dan setelah sampai di depan pintu, Fira, salah satu penghuni kos yang badannya cukup aduhai, menyuruh keduanya masuk ke dalam dan duduk di bagian depan dekat dengan layar computer.

Setelah keduanya duduk, Siska yang menjadi senior para penghuni kos berkata
“kalian berdua sebelum menjadi penghuni kos ini, harus menjalani orientasi dulu di sini”
“orientasi apa mbak? “ Tanya Windy dan Dina berbarengan
“udah duduk aja, nanti kalian tahu sendiri. Yuk kita nonton film ini aja yang tadi kamu pinjam ya Win” kata Siska sambil menekan lambang pemutar media di komputernya.

Tak berapa lama, muncul sebuah logo film yang cukup khas.
Windy yang masih belum paham, hanya terdiam menunggu film yang belum mulai tersebut. Sementara, Dina Nampak tersenyum simpul, nampaknya dia sudah paham film apa yang akan diputar tersebut. Sedangkan penghuni kos lain, hanya menahan tawa dan cekikikan menunggu tayangan film.

Begitu film mulai, Windy langsung terperanjat kaget, kedua tangannya menutup mulutnya yang ternganga dan matanya melotot tidak percaya menyaksikan adegan di computer tersebut. Terlihat, di dalam layar computer, ada sepasang laki-laki dan perempuan sedang telanjang bulat dan sedang asyik bercumbu rayu. Nampak artis perempuan dengan liar saling berpagutan dengan artis laki-laki. Sementara, tangan artis perempuan Nampak menggenggam batang kontol artis pria dan sebaliknya, payudaranya dengan buas diremas oleh tangan kekar si artis pria tersebut.

Adegan demi adegan pun berlanjut. Windy yang sama sekali tidak menyangka adegan tersebut, Nampak berusaha memejamkan mata, namun Siska dan beberapa penghuni kos lain memaksanya untuk terus melihat setiap adegan. Termasuk saat adegan batang kontol si pria, melesak masuk ke dalam vagina artis wanita. Kontol yang ukurannya cukup besar terlihat gagah berulangkali keluar masuk ke dalam liang vagina tersebut.

Windy berulangkali menutup mulutnya, ada rasa ingin muntah menyaksikan adegan yang belum pernah dilihat atau dibayangkan tersebut. Lain halnya Dina, Nampak santai dan menikmati setiap adegan yang tersaji. Nampaknya, Dina sudah terbiasa menyaksikan film dengan tema sejenis.

Penghuni kos lain pun, berusaha untuk menggoda Windy yang berulangkali merasa hendak muntah saat terlihat adegan yang menurutnya menjijikkan. Mulai dari ketika artis perempuan itu, melumat kontol ke dalam mulutnya. Atau ketika adegan 69 berlangsung. Rasanya, Windy hendak berlari ke dalam kamarnya, namun, seluruh penghuni kos yang ada di kamar tersebut membuatnya tidak bsa berkutik dan terpaksa menahan rasa bergejolak di dalam dadanya.

Inilah pertama kalinya, Windy menyaksikan bentuk alat kelamin laki-laki. Selama sekolah, Windy memang terkenal sebagai gadis pendiam dan tidak pernah terlibat pergaulan yang aneh-aneh. Meski banyak teman-temannya sering bercerita mengenai film yang disaksikannya sekarnag ini, namun Windy belum pernah sekalipun ikut acara nonton bareng saat pulang sekolah tersebut.
Namun kali ini, mau tak mau Windy terpaksa menonton film yang belum seharusnya disaksikannya tersebut. Meski ada rasa aneh yang merasuk ke dalam selangkangannya, serta kedua putingnya pun terasa mengeras, namun rasa mual menyaksikan adegan yang dianggap menjijikkan itu demikian kuat.

Puncaknya, saat artis pria itu mengalami ejakulasi, dan dia menyemprotkan spermanya ke muka si artis perempuan yang menikmati adegan tersebut. Rasa mual dalam perutnya tak tertahan dan Windy pun berontak lari menuju kemar mandi dan langsung mengeluarkan seluruh makan malam di perutnya.

Malam itu menjadi malam tak terlupakan bagi Windy. Beberapa hari, Windy selalu merasa mual saat menyaksikan cairan kental meski pun itu berupa jus sekalipun. Bayangan sperma yang muncrat dari kontol pemeran film biru tersebut, demikian kuat melekat dalam benaknya. Meski, di satu sisi, bentuk kontol yang keras dan panjang itu juga terekam dengan baik dan menjadi pemandangan yang sulit terlupakan.
Rupanya, tradisi menyambut penghuni baru dengan mengajak menonton film biru menjadi tradisi di kos tersebut. Memang cukup aneh, bila melihat saat para penghuni kos tersebut beraktivitas seperti kuliah, penampilan mereka cukup anggun dan alim dengan kerudung melekat di kepala. Namun, rupanya hal tersebut tidak berlaku saat mereka sedangg menyambut penghuni baru.

Masturbasi pertama

Beberapa minggu kemudian, Windy membeli perangkat computer baru dengan layar LCD yang masih cukup mewah di masa itu. Penghuni kos yang mengetahui hal tersebut, menyusun rencana baru. Kebetulan, kumpulan film biru yang mereka sewa sebelumnya, belum dikembalikan.

Siang itu, Windy sedang asyik mencuci pakaian di tempat cuci. Fira, mendekati Windy dan mengatakan ingin meminjam computer barunya. Karena tidak ingin dianggap sombong, Windy pun mengijinkan Fira memakai computer baru itu tanpa curiga.

Setelah selesai mencuci baju, Windy kembali ke kamar, dan betapa terkejutnya saat melihat kamarnya terdapat beberapa orang lain selain Fira. Ada Siska, Reni, Maya dan juga Erna. Mereka terlihat asyik menyaksikan layar monitor computer yang gambarnya lebih jelas dibandingkan layar monitor biasa. Windy yang penasaran mencoba melihat apa yang sedang mereka saksikan.

Dan betapa terkejutnya Windy, saat melihat adegan seperti yang disaksikannya beberapa hari lalu di kamar Siska. Windy berusaha untuk mematikan komputernya, namun gagal karena dihalangi oleh Erna. Namun, Windy tetap berusaha untuk merebut dan mematikan computer tersebut. Belum sampai usahanya berhasil, tiba tiba computer tersebut mati. Rupanya, ada pemadaman listrik.
Sambil mengguman, mereka pun bubar dan tertawa. Windy pun protes komputernya digunakan untuk menonton film biru sambil bersyukur atas pemadaman listrik tersebut.

Listrik padam hingga sore, dan Windy pun mulai lupa pada kejadian di siang hari tersebut. Barulah setelah selesai makan malam, Windy hendak menyalakan computer untuk sekedar mendengarkan music dan bermain game. Saat itulah, muncul pemberitahuan bahwa computer terkakhir tidak dimatikan melalui prosedur yang benar.

Windy segera teringat, bahwa masih ada kepingan VCD di dalam pemutar cakram di PC nya. Entah mengapa, berbeda dengan siang tadi, malam ini ada rasa penasaran untuk melihat film tersebut seorang diri. Setelah mengunci pintu kamar dan memastikan semua jendela rapat, Windy mulai memutar film tersebut.

Kali ini, adegan yang muncul tidak seperti film pertama yang dilihatnya. Kali ini, film Nampak ada alur cerita dan tidak sekedar mengedepankan adegan sex saja.
Windy pun mulai menikmati dan terbawa suasana romantic yang terbangun di awal cerita. Saat mulai adegan mesra di antara pemeran pria dan wanita dalam film tersebut, dilakukan secara wajar sehingga Nampak natural.
Bahkan saat adegan saling membuka baju diantara keduanya, benar-benar membawa Windy ke dalam suasana romantic. Tanpa sadar, Windy mulai menikmati adegan bercumbu yang ada di layar tersebut. Matanya menatap tajam setiap kamera menyorot bagian kontol artis pria yang bentuknya cukup gagah dengan urat-urat yang menonjol di setiap bagiannya.

Nafas Windy mulai memburu, degup jantungnya berdetak lebih cepat. Kali ini, suasana romantic dalam film tersebut, membuatnya merasa nyaman menyaksikan setiap adegan yang menggugah birahi. Gairahnya mulai membelit seluruh syaraf Windy.
Tanpa sadar, tangan kanan Windy mulai bergerak ke selangkangan dan meraba bagian depan vaginanya yang masih tertutup celana dalam. Celana dalam itu terasa basah, dan juga lembab. Tangannya menggesek gesekkan gundukan di tengah pahanya. Hal ini membuat tubuhnya semakin bergetar dan menimbulkan perasaan yang belum pernah dirasakannya sebelumya.

Semakin liar adegan di dalam film tersebut, semakin bernafsu pula Windy menggesek gundukan vaginanya. Sampai, Windy mengangkat pantatnya dan melepaskan celana dalam warna pink sehingga nampaklah rimbunan jembut yang cukup lebat. Setelah celana dalam itu terlepas, jari Windy pun leluasa menggesek ke bagian belahan vagina sampai menemukan tonjolan klitoris. Begitu jemarinya menyentuh klitoris, Windy measakan kenikmatan yang belum pernah dirasakan sebelumnya.
Tanpa sadar, Windy mulai mendesah dan menggelinjang. Kenikmatan tersebut sama sekali belum pernah dirasakannya. Baru kali ini, klitorisnya tersentuh benda lain yang menyulut birahi pertama dari Windy, seorang gadis lugu yang belum terjamah oleh ganasnya birahi kota.

Banjir di vaginanya semakin melebar. Sementara, payudaranya pun terasa semakin sesak tertahan oleh BH yang membungkus kedua bongkahan indah tersebut. Windy segera menarik daster yang dikenakannya dan melemparkan ke lantai. Selanjutnya, kedua tangannya bergerak ke belakang dan melepaskan kait BH merah dan langsung membuang ke lantai pula. Kini, Windy telah telanjang bulat.

Selama hidupnya, Windy hanya bertelanjang bulat di kamar mandi. Bahkan di kamar pun, Windy selalu menyisakan pakaian dalamnya saat berganti pakaian, namun kini, tubuh putih mulus tersebut telah terbuka seutuhnya. Kedua bongkahan payudaranya yang bulat, Nampak membusung kontras dengan perutnya yang rata. Dibagian ujung payudara, putting berwarna merah muda Nampak membesar seiring birahi yang melandanya.

Mata Windy menatap nanar ke layar computer, menyaksikan adegan doggy style yang diperankan oleh artis pria dan wanita tersebut. Mereka saling bersenggama, kontol yang keluar masuk vagina artis perempuan, diperhatikan seksama oleh Windy. Sedangkan tangan kanannya, semakin keras menggesek klitorisnya. Dan tangan kirinnya, bergantian memainnkan kedua putting payudaranya bergantian.

Suara desahan Windy semakin jelas terdengar, Windy pun tidak sadar mulai menikmati sensasi birahi yang baru pertama kali diasakannya. Sesekali pinggulnya terangkat saat klitorisnya tersentuh jemari tangannya. Fantasi Windy bahwa yang sedang memainkan klitorisnya adalah kontol dari seorang pria yang begitu nikmat…

“aahh….eehhmm………………..aaaacchhh……………..uuuuuuuhhhh”
Suara Windy berbaur kecipak suara dari cairan kewanitaannya yang demikian deras membnjir dari liang vaginanya. bulu jembutnya yang lebat, nampak rebah akibat banyaknya cairan kewanitaan Windy yang terus mengalir bersaamaa dengan birahinya…
Windy terus menggesekkan klitorisnya semakin cepat. Matanya terpejam membayangkan sebuah kontol sedang membelah vaginanya dan payudaranya sedang dikenyot oleh seorang pria pangeran tampan. Birahi yang semakin kuat, membuatnya semakin liar, kedua kakinya mengangkang lebar dan sesekali tubuhnya bergerak ke samping kiri dan kanan. Hingga kemudian, Windy merasa hendak buang air kecil, namun birahi itu membelitnya membuatnya terus menggesek klitoris yang baru pertama kali dijamah.

Windy semakin tidak bisa mengontrol tubuhnya. Pinggulnya terangkat dan kemudian meledaklah rasa birahi itu. Dengan sekuat tenaga, Windy menggesek klitorisnya dan memutar putting payudaranya kuat kuat. Mulut Windy ternganga merasakan kenikmatan yang belum pernah dirasakannya sebelumnya.
"ooooughhhhhhhh .....aaarggggggggggggg..........................eeeeeeeeeeeeehhhhhhhhhmmmmmm.............aaaaaarrrrgggggghhhhhh........ mulut Windy menceracau mengekpresikan kenikmatan yangg baru sekali ini dirasakannya.

Tubuhnya dipenuhi oleh peluh yang membasahi setiap bagian tubuh mulusnya. Ketika lontaran kenikmatan itu berlalu, Windy pun terkulai. Matanya terkatup membayangkan apa yang baru saja dirasakannya. Ya, itulah orgasme pertama yang dirasakannya. Membuat Windy menikmati surge dunia yang belum pernah dirasakannya.

Tubuhnya yang lemas, membuat Windy terlelap dalam keadaan telanjang bulat tanpa satu helai benangpun menutupi raganya. Hingga pagi, Windy terbangun dan kaget manakala menyadari dirinya tertidur dalam keadaan bugil. Sementara, computer masih menyala dan lupa dimatikan, hanya meninggalkan jejak bahwa film yang ditontonnya semalam sudah selesai.

Windy bangkit dari Kasur dan mencari pakaian yang semalam masih melekat. Tak sengaja, matanya melihat ke arah cerrmin dan menyaksikan tubuhnya yang telanjang dalam pantulan cermin. Seolah ada yang mengajaknya, Windy melangkah ke depan cermin. Di dalam cermin terlihat tubuhnya yang telanjang. Baru kali ini, selama hidupnya Windy melihat tubuhnya telanjang bulat di depan cermin.
Terlihaht jelas, tubuhnya yang putih mulus, dihiasi dua bongkahan payudara yang ukurannya tidak terlalu besar namun cukup bulat dan menantang dengan putting berwarna pink yang menggairahkan. Perutnya yang datar, seolah kontras dengan tonjolan di bagian dadanya. Semakin ke bawah, Windy melihat betapa lebat rambut jembut yang menutupi vaginanya di antara kedua paha. tanpa sadar, kedua telapak tangannya mulai menelusuri seluruh bagian tubuhnya. Ada kebanggaan menyaksikan tubuhnya demikian sempurna, mulus dan ramping.

Entah, tiba-tiba Windy merasa terangsang menyaksikan tubuhnya telajang bulat di depan cermin. Tangan kanannya, bergerak ke tengah pahanya dan jari telunjukknya bergerak menyibakkan lebatnya rimbunan jembut hitamnya mencari belahan vagina. Dikuaknya belahan vagina tersebut dan mencari daging kecil bernama klitoris. Setelah menemukan yang dicarinya, jari telunjuk Windy mulai menyentil berulangkali klitoris tersebut yang membuat putting payudaranya mengeras. Segera tangan kirinya bergerak meraba payudara kanannya dan meremas serta menggunakan jempol dan telunjuknya untuk memilin putting payudaranya tersebut.

Semakin lama, vagina Windy semakin basah seiring dengan gairah yang mulai membuncah membelit seluruh tubuhnya. Mulut Windy mulai merekah dan matanya meredup, berlawanan dengan gerakan tangan kirinya yang semakin cepat meremas kedua payudaranya silih berganti. Putting payudaranya mulai semakin membesar, dan kedua kakinya mulai mengangkang.
Kini Windy semakin cepat menggosok klitorisnya. Bukan hanya dengan jari telunjuknya, bahkan kini jari tengah dan jari manisnya pun digunakan membelah vaginanya. Nampak bulu jembut Windy yang lebat basah dan mengkilat oleh cairan yang keluar dari vaginanya. Mulutnya mulai mendesah, ketika dorongan hebat mulai menjalar kea rah pinggulnya. Semakin cepat Windy menggesek klitorisnya, semakin sering pula desahan yang keluar dari mulutnya.

Hingga akhirnya, Windy merasa hendak pipis dan kemudian meledaklah rasa nikmat yang tak terhingga. Tangan kanan Windy menggesek klitorisnya dengan sangat cepat tak beraturan dan tangan kirinya meremas payudaranya dengan cepat.
“aarrgghhhhhh oouuugghhhh…….a.aaaaaaaaaaaaaaaccchhhhhhhhhhhhh………………………..aaaaaaaaaaaaaaaaachhhhhhhhhhhhh”
Windy tak mampu menahan desahan keluar dari mulutnya saat terjangan badai kenikmatan menyerbu vaginanya.. tubuhnya mengejang dan terlihat ada cairan menetes ke lantai menandakan betapa dahsyat kenikmatan yang dirasakannya.. Windy pun luruh, manakala badai kenikmatan itu mulai beranjak dari vaginanya.

Seluruh tubuhnya terasa lemas, Windy menggamit kursi yang digunakannya untuk duduk. Nafasnya masih memburu, dengan peluh menetes di seluruh tubuhnya yang putih mulus. Perlahan lahan, putting payudaranya mulai mengecil seiring dengan birahi yang mulai berkurang.

Aroma vagina demikian kuat menyerbak di kamarnya. Hamper setengah jam, Windy menyandarkan tubuhhnya di kursi sambil tetap telanjang bulat. Matanya terpejam membayangkan kenikmatan yang sangat luar biasa tersebut.
Setelah mereguk segelas air, Windy pun bangkit, menyambar dasternya. Tanpa mengenakan BH dan CD, Windy pun keluar kamar dan menuju kamar mandi untuk membasuh tubuhnya yang terasa lengket. Sungguh, hari yang baru bagi Windy menikmati sebuah kenikmatan yang belum pernah dirasakan sebelumnya.

Ketagihan


Sejak merasakan orgasme pertamanya, Windy menjadi semakin sering melakukan masturbasi. Kini, dia tidak lagi malu malu menonton tayangan film biru. Bahkan, Windy mengkoleksi film biru di dalam komputernya untuk ditontonnya berulangkali. Setiap bermasturbasi, selalu saja Windy menonton film biru tersebut. Hal ini membuatnya semakin kecanduan masturbasi dan melakukannya hampir setiap hari kecuali saat sedang datang bulan.

Windy yang dahulu alim dan membungkus rapat tubuhnya saat keluar rumah, kini mulai terpengaruh gaya dari teman-teman kosnya. Keluar kos dengan pakaian terbuka,kini bukan hal aneh untuk Windy lakukan. Koleksi tanktop, hot pant, minidress bahkan g string, semakin banyak memenuhi lemari pakaiannya.

Jika saat awal datang ke kos, Windy merasa malu menonton adegan sex di film yang disaksikannya, sekarang semua adegan itu sudah dihafalnya di luar kepala. Bahkan, saat bermasturbasi Windy selalu berfantasi menjadi artis perempuan dalam film tersebut. Windy tidak lagi mual melihat actor pria film biru ketika menyemprotkan spermanya dari lubang kontolnya ke muka atau ke dalam mulut serta vagina lawan mainnya. Kini, bahkan Windy selalu membayangkan mukanya dijadikan tempat pembuangan sperma tersebut.

Kini Windy pun mulai hafal dimana persewaan film yang menyediakan koleksi film biru. Tentu saja, saat menyewa film film tersebut, Windy tidak mengenakan pakaian tertutup seperti gamis dan jilbabnya. Windy lebih memilih mengenakan pakaian seksi seperti hotpant, rok mini atau celana ¾ dipadu dengan T-shirt ketat yang menunjukkan tonjolan di dadanya. Setiap minggu, Windy selalu menambah koleksi film birunya untuk kemudian ditontonya sambil bermasturbasi. Ya, Windy mulai terkena candu sexual.



to be continued
 
interesting.... promising
 
pulang kerja -->> buka forum kesayangan -->> eh ternyata ada nama keramat "W" yg berkesan di hidup gw hhaha

nama nya sama, setting kota nya sama, tapi beda zaman ini sih kaya nya
setting kejadian tahun brpa ini om??
dan "W" yg gw kenal beda background & sifat, karakter nya juga sih
udah sport jantung aja gw baca itu nama ada di list cerita hhaha ternyata aman om, not the same person I've spent my time with for 5 yrs long
 
pulang kerja -->> buka forum kesayangan -->> eh ternyata ada nama keramat "W" yg berkesan di hidup gw hhaha

nama nya sama, setting kota nya sama, tapi beda zaman ini sih kaya nya
setting kejadian tahun brpa ini om??
dan "W" yg gw kenal beda background & sifat, karakter nya juga sih
udah sport jantung aja gw baca itu nama ada di list cerita hhaha ternyata aman om, not the same person I've spent my time with for 5 yrs long
jaman belum muncul smartphone dan masih masa kejayaan warnet, serta di akhir masa hidup MiRc..
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd