Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Petualangan Windy

maaf agak telat baru sibuk gawe

...................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
MASTURBASI DI KAMPUS

Laju motor itu, berhenti di depan sebuah kos putri bercat hijau. Setelah membuka pintu gerbangnya, pengendara itu segera masuk dan memarkirkan motor di tempat parkir. Kemudian, pengendara motor itu, melangkah masuk ke dalam ruang tamu kos putri tersebut yang terpampang tulisan besar, TAMU PRIA DILARANG MASUK.
Namun, seakan tak melihat tulisan tersebut, pria pengendara motor itu dengan santainya masuk ke dalam kos yang terdapat berjejer 25 kamar kos putri. Tujuannya, adalah kamar yang berada di dekat tangga naik ke lantai dua.
Tanpa mengetuk pintu, pria tersebut langsung membuka pintu kamar yang ternyata kosong. Setelah melepas sepatu, pria itu kemudian masuk ke dalam kamar kos dan kemudian merebahkan diri di Kasur sambil bermain hp.
Tak lama, sesosok perempuan membuka pintu kamar, dan terkejut melihat ada orang yang berada di atas tempat tidurnya. Perempuan yang baru masuk itu, nampaknya baru selesai mandi. Terlihat dari handuk yang dikenakan mnutupi separuh tubuh bagian atasnya, sementara bagian bawah hanya ditutupi celana kolor pendek sebatas pangkal paha sehingga menampakkan kedua paha yang putih mulus.
“Udah lama Yank? “ sapa Windy, perempuan yang berbalut handuk tersebut
“Udah. Kok baru mandi, emang kuliah jam berapa?” Tanya Roy sambil tetap berada di tempat tidur
“Habis ini, jam 9”
“Lah udah jam berapa ini, ya udah ganti baju sana” tukas Roy. Windy pun menutup pintu kamar dan mulai membuka lemari baju untuk mengambil pakaian.
Roy memperhatikan dari tempat tidur melihat tubuh Windy yang terbalut handuk dan celana kolor saja. Saat dilihatnya Windy mengambil sebuah celana dalam warna pink. Tiba-tiba Roy melompat bangun dari tempat tidur, dan langsung meraih celana dalam model panty yang sedang dipegang Windy.
Windy terperanjat “Kenapa yank?” tanyanya dengan heran pada Roy yang berdiri di sampingnya sambil tersenyum.
“jangan pakai yang ini” ucap Roy sambil tangannya bergerak ke dalam lemari dan mencari sesuatu. Windy hanya menatap heran dan diam sambil memperhatikan Roy yang ada di depannya lemari.
Sesaat, Roy mundur sambil tersenyum. Di tangannya, terpampang sebuah g string mungil berwarna hitam dengan motif bunga transparan. “Pakai ini aja” ucap Roy sambil menyodorkan g string tersebut pada Windy.
“iih…kok pake ini sih. Kan mau kulian” jawab Windy
“hehhhe gak papa sayang, biar sexy “ ucap Roy sambil tersenyum
Windy pun mengambil g string tersebut dari tangan Roy. Kemudian, tanpa malu dilepaskannya celana kolor yang dikenakannya di depan Roy. Sehingga terpampanglah hutan lebat yang Nampak basah di pangkal paha Windy. Bulu jembut yang lebat itu, terlihat basah dan berwarna hitam yang kontras dengan paha Windy yang putih mulus.
Setelah celana kolor itu lepas dari kakinya, Windy sedikit membungkuk dan mulai mengenakan g string hitam tersebut. G string berukuran kecil itu, tidak mampu menutupi lebatnya bulu jembut Windy yang telrihat di bagian sisi g string tersebut. Apalagi, dengan motif transparan membuat g string tersebut, Nampak membayang di balik kain g string.
Setelah selesai mengenakan g string, Windy melepas handuk dan membiarkan tubuhnya bagian atas terbuka. Nampak jelas kedua payudaranya yang bulat membusung, dengan ujung putting berwarna pink menggelayut manja di dadanya. Roy segera membalikkan badan dan kembali menesulur isi lemari mencari sesuatu. Tak lama, Roy menemukan Sesutu dan segera diambilnya untuk selanjutnya diangsurkan pada Windy.
Kali ini, Windy diam saja sambil menerima BH bermodel bikini tersebut. BH tersebut, modelnya cukup seksi, tanpa busa dan hanya membentuk segitiga. Sehingga, hanya bagian putting saja yang tertutup oleh BH tersebut. Untuk mengaitkan ke bagian tubuhnya, menggunakan tali. Roy membantu Windy memasangkan tali BH tersebut di bagian punggung. Kedua payudara Windy, Nampak terlihat jelas, hanya bagian putting saja yang tertutup. Namun, di bagian depan BH yang tanpa dilapisi busa, membuat putting payudara Windy Nampak menonjol.
“terus aku pakai baju apa? Sekalian aja geh dipilihin” ucap Windy sambil memasang muka cemberut.
“Pake gamis aja ya” ucap Roy sambil mengerling nakal yang disambut beliakan mata Windy.
Roy pun segera mengambil sebuah baju gamis dari tumpukan di lemari dan segera disodorkan pada Windy. Sambil tetap memasang muka cemberut, Windy pun mengenakan baju gamis bermotif bunga tersebut. Selanjutnya, Windy mengenakan jilbab dengan warna serasi.


Roy tersenyum melihat Windy sedang bersiap diri. Dalam bayangannya, di balik baju gamis yang menutup seluruh tubuhnya, terpasang g string dan bikini yang tidak mampu menutupi bagian bagian vital milik Windy. Sejak sekit beberapa hari lalu, Windy memang mulai terbiasa berganti baju di hadapan Roy. Sebab, setiap kali Windy menyuruh Roy keluar kamar saat hendak berganti pakaian, Roy selalu menolaknya. Roy menjawab “ngapain keluar kamar, kan udah lihat kamu seutuhnya heheehe”. Meski pada mulanya merasa rishi dan malu, namun lambat laun Windy menjadi terbiasa berganti pakaian dan telanjang bulat di depan Roy. Terlebih, selama ini Roy selalu bersikap sopan dan tidak pernah menunjukkan perilaku mesum, selain hanya menggodanya dengan ucapan nakalnya.

Setelah selesai, mereka pun berangkat ke kampus. Sepanjang perjalanan, Windy berpikir tentang apa yang baru saja terjadi. Baru kali ini ada seorang laki-laki yang memilihkan pakaian dalam untuknya, dan pakaian dalam itu adalah pakaian dalam yang seksi. Meski sebelumnya, Windy sering mengenakan g string saat kuliah, namun baru kali ini mengenakan BH bikini ke kampus. Biasanya, Windy memakai BH dengan model standar meski motifnya terkadang cukup seksi, seperti bermotif loreng tentara, atau motif macan hingga yang berenda.
Sesampai di kampus, Windy segera masuk ke dalam kelas. Namun sepanjang kuliah berlangsung, pikiran Windy tidak berkonsentrasi pada apa yang disampaikan dosen. Entah mengapa, pikiran Windy terbayang pada kejadian saat dirinya sakit di kos Roy.
Windy teringat, malam dimana Windy memergoki Roy sedang beronani mengocok kontolnya di atas payudara Windy dan menunpahkan sperma yang kental di atas tubuhnya. Baru kali itulah, Windy melihat secara langsung bentuk kontol seorang pria. Meski sering melihat di dalam film bokep, namun Windy belum pernah menyaksikan kontol secara langsung. Meski malam itu, Windy melihat secara diam-diam, namun bentuk kontol Roy yang begitu gagah dengan batang dihiasi urat hingga Nampak kekar, terekam jelas dalam otaknya.
Terbayang hal ini, tanpa sadar, Windy merasakan vaginanya mulai terasa basah. Windy mencoba menepiskan bayangan kontol Roy, namun semakin keras mencoba, bayangan kontol itu semakin Nampak jelas di benaknya. Windy pun mulai merasakan kedua putingnya mulai mengeras. Windy membayangkan, bagaimana rasanya memegang batang kontol sebesar milik Roy dan mengulumnya seperti yang sering dilihatnya di film bokep.
Tanpa sadar, Windy mulai menelan ludah dan mengatupkan kedua bibirnya dan menarik ke dalam mulutnya. Materi kuliah dari dosen sudah tidak mampu lagi diterimanya, untungnya sang dosen tidak peduli pada mahasiswa dan hanya sibuk bicara sendiri. Putting payudaranya semakin terasa keras. Sementara, vaginanya semakin tidak nyaman karena lender kewanitaannya nampaknya semakin deras. Windy melirik ke sebelah kanan, rupanya bangku sebelahnya kosong dan temannya duduk dengan jarak 3 kursi dari tempat Windy duduk. Sementara sebelah kiri Windy adalah tembok.
Diam diam, Windy mengarahkan tangannya ke balik jilbabnya yang lebar hingga ke bagian perut. Sehingga menutupi bagian dadanya yang hanya disianggap oleh bikini bra. Itulah mengapa, Windy berani mengenakan bikini bra, karena jilbabnya akan menutupi bagian dadanya yang mungkin saat ini sudah memperlihhatkan tonjolannya dari balik baju gamis yang dipakainya.
Dengan jarinya, Windy meraba bagian putting payudara kanannya dengan tangan kirinya. Setelah ketemu, pelan pelan Windy mulai memainkan putingnya dengan cara dipelintir dari balik gamisnya. Hal ini membuat Windy merasakan gejolak birahi yang mulai mengalir di sekujur tubuhnya. Dilanjutkannya meraba putingnya terus menerus. Dari luar baju gamisnya, Windy menyingkapkan kain bikini bra yang menutupi putting tersebut. Sehingga putting payudaranya hanya tertutup oleh kain gamis.
Bergantian Windy memainkan kedua putingnya, namun dengan posisinya yang kurang nyaman membuat Windy lebih sering memainkan putting payudara kanannya. Meski matanya menatap kea rah dosen di depan kelas, namun pikirannya hanya teringat pada kontol Roy. Selain itu, tangan kanannya digunakan untuk menutupi aktivitas tangan kiri yang berada di balik jilbabnya.
Cairan kwanitaannya yang semakin membanjir, membuat Windy tidak nyaman duduk. Sesekali kedua pahanya diangkat bergantian agar bagian vaginanya tidak terlalu lembab. Windy pun duduk dengan sedikit mengangkang. Baju gamis yang longgar memudahkannya mengangkangkan kedua kakinya sehingga tidak terlalu terlihat orang lain.
Ingin rasanya tangannya bergerak ke arah selangkangannya dan mulai memainkan klitorisnya. Namun hal itu tidak mungkin dilakukan karena akan terlihat jelas oleh teman sekelasnya. Sehingga Windy hanya memainkan putting payudaranya dan terus menerus memelintir sambil sesekali meremas payudaranya sendiri. Berulangkali, mulutnya mengatup kuat menahan desahan yang hampir saja terlontar dari bibirnya, manakala merasakan kenikmatan menyergap tubuhnya.
Windy pun semakin geliisah, menunggu jam kuliah yang terasa lambat bergerak. Ingin rasanya Windy segera berlari keluar kelas dan menuntaskan rasa birahi yang sudah memeluk jiwanya. Berulangkali, Windy menahan nafas untuk meredam gejolak nafsu yang makin membara. Putingnya terasa makin keras dan membesar, yang bisa dirasakannya dari balik baju gamisnya.
Untunglah, tak lama kemudian sang dosen mengakhiri kuliah yang bagi Windy terasa lama dan menjemukan. Segera Windy bergegas merapikan buku dan antri keluar kelas. Setelah sejenak berbasa basi dengan teman-temannya Windy segera berlari menuju toilet yang letaknya di bagian pojok gedung tersebut. Ingin rasasanya Windy menuntaskan hasrat yang menggulatinya selama 75 menit siang itu.
Windy menuju ke salah satu toilet dan langsung mengangkat baju gamisnya. Sambil duduk di atas toilet, Windy menyingkapkan g string yang dipakainya. Jari telunjuk tangan kananny, langsung menyelinap di antara kedua bibir vaginanya yang sudah Nampak mengkilap, basah oleh cairan kewanitaannya. Sementara tangan kirinya menelusup ke balik baju gamis dan kembali mencari putting payudara yang tidak lagi tertutup oleh kain bikini.
Begitu jemari telunnjukknya menyentuh klitorisnya, Windy langsung menengadahkan kepalanya, rasanya seperti terkena sengatan yang sangat nikmat. Mulut Windy merekah dan mengeluarkan suara mendesah. Air kran yang sengaja dinyalakannya, membuat desahan Windy tidak terdengar sampai luar toilet. Windy terus menggosok-gosok klitorisnya, membuat vaginanya semakin banjir oleh cairan kenikmatan. Kedua putingnya bergantian mendapatkan pelintiran dari tangan kiri Windy yang meremas payudaranya berulangkali.
Windy membayangkan, bahwa kontol ROylah yang sedang menggosok bagian vaginanya. Berulangkali Windy teringat batang kontol Roy yang besar dan kekar, sedangg dikocok di atas payudaranya. Pun, saat berpuluh milliliter sperma kental itu munncrat dan membasahi seluruh payudara kanan Windy.
“aahh……..ouuuccchhh……….ssshhhhhhhhhh..aaaaaaaaaahhh….”
Mulut Windy mulai menceracau, desahan kenikmatan tak mampu lagi ditahannya. Baju gamisnya kini sudah tersampir di pundaknya, sehingga tubuhnya yang putih mulus Nampak terpampang jelas. Windy menggelinjang saat payudaranya diremas dan klitorisnya tergesek oleh jemarinya. Keringat mulai Nampak mebasahi tubuhnya, membuat kulitnya yang putih semakin mengkilat dan semakin seksi.
Kedua kakinya dibuka lebar-lebar, memudahkan jari telunjuknya merangsang klitoris yang tersembunyi di balik jembut lebat Windy. Vaginanya yang merah Nampak terlihat merekah dan mengkilat dibanjiri cairan vaginanya yang semakin deras menandakan pemilik vagina tersebut sedang mengalami birahi dahsyat.
Hampir setengah jam, Windy berada dalam toilet, berpacu menggapai kenikmatan. Kedua tangannya sibuk merangsang bagian tubuhnya yang sensitive. Tangan kanannya merangsang klitors sementara tangan kirinya bergantian memijat payudaranya yang sudah terbuka tanpa penutup apapun. Jemari tangan kirinya, memelinntir putingnya bergantian.
Sampai kemudian tubuh Windy mulai menegang, bagian dadanya dibusungkan sementara kepalanya sedikit terdongak ke atas dengan mata terpejam dan bibir yang sedikit merekah. Jari telunnjuk tangan kanannya bergerak semakin liar menyentil klitorisnya dengan cepat.
Dari dalam tubuhnya, Windy merasakan ada dorongan yang sangat kuat menuju ke bagian vaginanya. Semakin dekat dorongan itu mengalir, Windy semakin bergerak tak teratur tengan kirinya semakin erat meremas payudaranya bergantian.
Rupanya, puncak kenikmatan yang ditunggunya hampir tiba. Windy pun mengejang saat puncak kenikmatan itu melepaskan energinya ke vagina Windy. Windy menggelegak, kepalanya terangkat ke belakang dan dadanya membusung menonjolkan kedua payudaranya yang dicengkeram erat oleh tangan kanannya sendiri.
Sementara, saat kenikmatan itu hadir, Windy menggosok dengan liar dan sangat cepat vaginanya menggunakan jari telunjuk dan jari tengahnya bersamaan. Kedua kaki Windy terangkat dan terlihat cairan vaginianya meleleh dari belahan vaginanya. Meledaklah sudah hasrat yang sejak tadi dirasakan menggoda batinnya.
Setelah kenikmatan itu lewat, Windy terduduk lemas, diambilnya air dari gayung dan disiramkan ke vaginanya yang basah oleh cairan kewanitaannya. Sejenak Windy duduk di atas toilet mengatur nafasnya yang memburu. Windy tak menyangka, segila ini dirinya hingga berani bermasturbasi di toilet kampus. Seumur-umur, Windy hanya melakukan masturbasi di dalam kamarnya saja, bahkan di kamar mandi kos nya pun Windy belum pernah melakukan. Tapi siang ini, Windy membuat sebuah sejarah baru, bermasturbasi di toilet kampus.
Diambilnya G sting yang tadi tergeletak di lantai kamar mandi. Namun, g string itu rupanya sudah basah terpercik air yang mengalir dari kran. Sehingga Windy membatalkan niatnya memakai g string itu dan memasukkan g string tersebut ke dalam tasnya. Selanjutnya, Windy merapikan bikini branya untuk menutupi kedua putting payudaranya.
Setelah berdiri, barulah Windy merapikan baju gamis yang tadi diangkat hingga bagian pundak. Dengan tubuh sedikit lemas, Windy melangkah keluar toilet. Sambil berjalan, diambilnya handphone dan terlihat 5 panggilan tak terjawab dari Roy. Rupanya selama di kamar mandi, Roy menelelponnya. Namun karena sibuk menggapai kenikamatan, Windy tidak menyadari panggilan tersebut, disamping juga karena hp tersebut diatur dalam mode getar saja.
Windy segera membaca pesan singkat dari Roy yang mengabarkan sudah menunggunya di parkiran motor. Windy segera menuju parkiran motor dan menjumpai Roy sudah menunggunya. Wajah Windy Nampak terlihat cerah, setelah berhasil mencapai kenikmatan orgasme di toilet kampus tersebut. Roy yang tidak tahu apa yang dilakukan kekasihnya, hanya tersenyum dan memperhatikan bahwa Windy Nampak terlihat lebih cantik dari sebelumnya.




---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------







tetep tunggu halaman ganjil suhuu...semakin seru semakin liar,
 
lapor akan segera ganjil hu...

ini bakal akan panjang ceritanya, windi masih dibuat belum ingin ekse... masih dibinalkan dengan eksibnya
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd