Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Phrasering Paduan Suaraku

andalas88

Kakak Semprot
Daftar
8 May 2019
Post
159
Like diterima
223
Bimabet
PHRASERING

Chapter 1

Cerita ini murni hanya untuk share pengalaman pribadi yang tidak mungkin ku ceritakan kepada keluargaku ataupun orang-orang yang dekat denganku. Jadi aku putuskan untuk menceritakan cerita ini kepada para suhu sekalian. Tapi mohon maaf tidak bisa menampilkan foto riil sebagai mulustrasi karena semua file sudah dihapus dihadapan istri tersayang sebagai tanda tobat dan mau meneruskan kebahagiaan keluarga kecil kami.

Nikmati saja ya suhu sekalian, alurnya mengikuti kemana ingatan ini melayang.

Lomba Paduan Suara Ibu-ibu DWP tingkat kabupaten
Lomba ini rutin dilombakan di tiap kabupaten di Indonesia, peserta lombanya adalah ibu-ibu yang suaminya bekerja sebagai ASN di berbagai instansi. Sudah kebayang kan bagaimana bakalan cerita ini berlangsung. Jadi ceritanya waktu itu aku ditelpon oleh beberapa nomor tidak dikenal meminta untuk melatih lomba di instansinya. Karena berbagai kesibukan akhirnya aku menerima 3 instansi saja, sebut saja instansi x, y dan z. Ya inilah pekerjaan sampinganku, melatih semua yang terkait dengan seni musik, mulai urusan vocal, latihan instrument, paduan suara, vocal grup dll. Serabutanlah intinya. Hanya diberi waktu 2 bulan aku harus memoles 3 kelompok tadi menjadi paduan suara yang padu dan bisa menjadi pemenang di kabupaten ku. Akhirnya jadwal terbentuk dan aku mulai melatih ibu-ibu di 3 instansi itu. Semua minta minimal latihan seminggu 2 kali.

Kesan Pertama
Masuk ke 3 instansi tadi, kesan pertama yang kudapat ibu-ibu ini belum mendapat pelatihan paduan suara yang baik, jadi tidak bisa baca not, bahkan ada yang ‘sakit’, tidak bisa membidik nada (intonasi) dengan tepat. Itu soal kemampuan teknisnya. Kalau untuk usia, rata-rata Ibu-ibu STW, duh tapi mata ini tak bisa beralih dari beberapa ibu-ibu muda yang ternyata ikut. Skip aja ya latihannya, biasalah pemanasan dengan vokalisi, melatih phrasering yang benar, lalu melatih materi lagu dan terakhir koreografi/gerakan.

Gejolak Ibu Muda
Setiap instansi itu mempunyai leader yang juga kupilih sebagai dirigen. Leader ini menjadi penghubungku dengan anggota padusku, jadi memang aku minta secara khusus untuk tidak dimasukkan ke grup WA mereka. Ini untuk menjaga perasaan istri dan juga untuk menjaga image kesannya baik saja. Jadi metode latihan memang sengaja aku rekam dan kirim ke grup-grup WA itu melalui leader-leader ini. Karena itu tidak banyak yang tau kontakku secara pribadi. Sampai suatu ketika, kami foto-foto dan biasanya yang mengirim foto itu ke aku ya para leader ini. Tapi suatu waktu kok ada yang aneh ada foto-foto lain yang dikirim oleh nomor tak di kenal, dan foto profilnya hanya gambar animasi wanita berhijab.

No xxx : Pak, ini foto yang tadi ya. Kebetulan tadi pakai hp saya.

Aku: Iya Bu. Brarti ibu salah satu anggota di instansi y ya Bu?

No xxx : Iya Pak.

Aku: tapi mohon maaf Bu, Ibu yang mana ya orangnya? Nuwun sewu gag ada foto profilnya.

No xxx: Oh iya Pak. Perkenalkan saya Retha, malah lupa belum kenalan.

Aku: Ow iya Bu, salam kenal, kok ibu tau nomor saya. Dari Bu Endang ya?

(Bu Endang ini leader di instansi Y. Lalu aku lihat lagi foto profilnya dan sudah diganti. Ternyata namanya Retha, salah satu ibu muda di instansi Y. ini salah satu anggota yang membuatku menjaga mata biar tidak terkesan jelalatan. Ibu muda berhijab, dengan kulit putih, tinggi hampir sama denganku yang 172 cm, mungkin dia 160an keatas. Agak chubby tapi gag endut, dan tipe-tipe jilboobs yang modis, klo yang lain latihan ada yang pakai gamis, celana kain, Retha ini selalu tampil modis dengan celana jeans, dan tentu saja make up yang cetar lah, tapi dia pernah bawa anak waktu latihan, anaknya sudah usia TK. Sedangkan anakku masih 2th, jadi kupikir mungkin usianya lebih tua dariku)
Retha: tidak Pak, saya sudah save nomor bapak dari dulu. Saya tetangganya Bu Ambar di Perumahan BPK. Jadi dulu, waktu instansi saya cari pelatih, saya Tanya ke Bu Endang yang orang gereja, sering latihan koor dan diberilah nomor bapak.

Aku: Ohhh begitu. Jadi ibu ya yang merekomendasikan saya. Wah makasi banyak lho Bu.

Retha: Oh iya Pak sama-sama.

Lalu tidak kulanjutkan chat itu karena sudah malam dan gag enak dengan istri di rumah yang selalu ngecek HP dan semua akun media sosialku. Istriku tipikal posesif, karena mungkin latar belakangnya dia pernah disakiti cowonya, orang tuanya juga pernah punya masalah dengan orang ketiga. Dan ketika awal mulai kenalan denganku dulu, aku masih punya pacar yang akhirnya kuputuskan dan memulai pacaran dengan istriku ini kala itu.

Istri: Pah, chat sama siapa?

Aku: Ini Ma, anggota padusku ternyata tetangganya Bu Endang dan tadi ngirim foto waktu latihan tadi.

Istri: Ihhh cantik ya Pah..Awas lho gag macem-macem.

(Waduh feeling istriku kuat sekali ini, padahal aku gag ada niat macam-macam, Cuma memang seger dipandang sihh)
Aku: Ahhh Mama lho, sukanya gitu. Lha wong papah gag macem-macem aja dicurigai. Kan mama selalu cek hp, fb, ig, path papah. Klo macem-macem ya pasti ketahuan lah. Lagian gag ada yang lebih cantik dari kamu kok Ma.
(Istriku memang mempesona, aku rela ninggalin pacarku dulu demi istriku ini yang karena pesonanya. Cantiknya dia ini, cantik wanita desa. Pesonanya lebih dari inner beautynya. Kulitnya kuning, gag putih tapi juga gag gelap. Untuk body, istriku termasuk tocil, namun selama menikah memang aku gag mempermasalahkan itu walaupun istriku tau klo aku itu penggemar berat film-film porno dengan genre toket gede. Yang menjadi ganjalan buatku dalam kehidupan seks dengan istriku, istriku ini sangat tidak suka film porno, bahkan susah basah, foreplay haruslah lama bener, lalu yang menjadi tanda Tanya buatku, kok istriku gag tau rasa orgasme seperti apa, gag pernah klo aku Tanya mama orgasme atau tidak dia jawab iya. Aku jadi bingung apakah ini kesalahanku sebagai pria yang tidak bisa memuaskan wanita atau memang ini kelainan di istriku. Rasa penasaran ini malah menjerumuskanku, karena dulu sewaktu pacaran, pacar-pacarku pernah kubuat orgasme pakai jilmek, pake jari juga, digenjot dan orgasme bisa berkali-kali, dan akupun bukanlah pria yang cepat ejakulasi.)

Istri: Iya lho Pah, inget dah punya gendis.

Aku: Iya Ma iya. Yuk gendis dibikinin adek.

Lalu aku sosor aja istriku, kebetulan sekali anakku sudah tidur. Aku ingat pedomannya, harus foreplay yang lama, baru istriku ini basah. Aku cium keningnya, lalu turun ke pipinya..tak lupa aku cium kedua telinganya sampai dia mendesah-desah, lalu aku turun ke lehernya. Posisi di sofa depan tv di ruang keluarga. Lalu aku serang titik sensitifnya di bagian pundak belakang, buka dulu bajunya dan kami sama-sama telanjang. Lalu ku serang lagi pantatnya, dan kuemut jari-jari kakinya. Ketika kuraba memeknya ternyata sudah lumayan basah, lalu aku mulai jilmek, curi-curi ku jilat juga boolnya. Sambil kujilat, kumasukkan jariku dan ku kobel istriku, desahannya makin lama makin liar. Dia minta dimasukkan, tapi tunggu Ma, aku belum puas bikin kamu merem melek. Sudah demikian liar, Istri juga belum sampai ke puncaknya, lalu aku minta disepong. Uhhh.. ini yang luar biasa dari istriku, gag mau kalah dia. Diserangnya dua putingku. Gila…walaupun sudah sering tapi tetap saja rasanya melayang-layang..sambil dikocoknya kontolku yang sudah menengang. Dia tahu kalo untukku titik sensitifnya ya kontol. Dihisapnya kontolku, dihisapnya juga buah peler. Gila istriku tau, klo boolku juga bikin aku mendesah-desah. Di rimnya aku..aduhh melayang..lalu mulai ku genjot dia. Pelan lalu masuk tempo sedang. Ganti posisi ke posisi favoritnya doggy style. Ku genjot sekencang-kencangnya sampai istri gag tahan untuk mulai teriak (tenang saja rumahku di desa, agak jauh posisi satu dengan lainnya, tidak seperti di perumahan). Lalu aku minta dia diatas, dan mulai istriku menggoyang dengan liar, tapi tetap saja dia tidak ada tanda-tanda orgasme. Lalu kembali ke posisi misionaris. Cukup lama kami bermain, dan istri gag mau aku keluar di dalam, ya aku minta disepong sampai keluar. Istri tau keinginanku, kembali tanpa jijik dia menjilat-jilat kontolku, luar biasa, akhirnya keluar juga.

Aku: Ma.***gal deh bikin adek

Istri: Ahhh papah lho, besok aja klo gendis dah 4 atau 5 th. Jangan sekarang.

Istriku memang tidak ber KB jadi ya kami harus hati-hati klo ML. Tapi rasa penasaranku karena istri tidak pernah orgasmelah yang akan menjadi drama.
Drama-drama itu penghias hidupku dan menjadi kenangan yang tidak mungkin kutulis di buku harianku, juga tidak mungkin kuceritakan kepada teman, sahabat dan terlebih keluargaku. Jadi, cerita ini sekaligus sebagai diary buat aku.

.
.
Makasi ya suhu sudah mampir, belum panas ceritanya, Mudah-mudahan sajiannya enak untuk dibaca.
Next pasti di update. Belum buat juga cerita berikutnya. Matur sembah nuwun
 
Wah...harus tahu rahasianya biar istri bisa merasakan......hmmmmmm...
 
Lanjut Gan
Tapi dipelanin dikit gas nya biar dapet feel nya
 
Chapter 2

Buat thread pertama kali emang beda rasanya. Berasa kayak main game tembak-tembakan pertama kali. Deg-degan padahal ya kalo ketembak gag kerasa sakit. Jadi semangat baca respon suhu-suhu dimari.

Niat yang gagal

Dibelakang istriku aku mulai chat dengan Retha dan entah mengapa Retha pun paham kalo aku main belakang, walau belum ada pembicaraan lebih serius. Hanya basa-basi saja mengenal tentang keluarganya dan juga keluargaku. Dari situ aku tau kalau dia bungsu dari 4 bersaudara dan ternyata lebih muda 2 tahun dari usiaku, ibu rumah tangga kelahiran 90an yang hobi jualan online. Suaminya seumuranku, pegawai di instansi Y. Kelihatannya keluarganya harmonis, tapi karena kesukaanku membaca cerita-cerita di forum inilah membuka wawasanku mengenai kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi. Jadi aku main sabar saja. Siang ini di kantor aku istirahat siang dan kebetulan ada rumah makan baru jadilah aku chat dengan Retha lebih leluasa sambil berniat untuk naik tingkat menjadi video call.

Aku: Suami kalo istirahat siang pulang gag?

Retha: Iya, biasanya mampir jemput rafa.

Aku: Brarti ini suami di rumah?

Retha: Itu baru makan dianya.

Aku: Duh, aku ganggu brarti ya?

Retha: Gag kok, suami juga sebentar lagi berangkat

Karena sepertinya tidak mungkin video call ya niat tadi kubatalkan, sudahlah biar dia urus suaminya dulu. Lalu aku video call istri yang juga baru istirahat.

Aku: Ma, makan soto biasanya ya?

Istri: Iya Pah, lho papah dimana itu? Sama siapa?

Aku: Sendirian Ma, ini nyobain warung baru deket kantor.

Istri: Bukannya ayah gag suka pedes kok makan geprek?

Aku: Kan bisa pesen gag pakai cabai, murah kok.

Istri: Ya udah klo dah slesai ati2 ya ke kantornya, Mama duluan ya. Dah mau bel masuk pelajaran.

Aku: Oke deh Ma, buruan pulang ya. Mmuaachh

Istri: Iya Pah ati2..mmmuachh

Selesai video call dengan istri ternyata banyak notif dari Retha. Terpaksa gag aku respon, keburu telat masuk kantor. Praktis sampai sore aku gag sempat pegang HP. Barulah sampai parkiran, mau ngadem dulu sebelum pulang sambil dengerin musik. Kebiasaan aneh emang, ndengerin musik dulu sambil rokok sebatang sama buka HP. Ternyata Retha chat berulang-ulang menanyakan hal gag penting lah. Penasaran sepertinya dia karena gag dibalas chatnya. Aku jawab tadi baru banyak gawe, gag sempet pegang HP. Giliran aku respon ehhh dianya gag online. Okelah, aku bersihkan dulu chatnya supaya aman sampai rumah. Walau gag ada apa-apa, tapi ini sudah kategori merah untuk istriku, bisa diinterogasinya aku macam-macam. Aku pulang, istri juga sudah pulang, pengasuhnya Gendhis juga sudah pulang. Gendhis punya mbak pengasuh, pengasuhnya ini masuk kategori body besar dan tokbrut, masih muda, tapi sudah berpengalaman jadi pengasuh bayi. Jangan dibayangin aku bisa macam-macam, walau sebenernya ada niat kesitu. Situasi tidak memungkinkan, istri seakan tau seleraku dan membatasi aku ketemu sama mbak Pengasuhnya, pagi aku berangkat mbaknya baru datang, pulang kerumah mbaknya sudah pulang. Nomor hp pun aku gag dikasih sama istri. Luar biasa sekali istriku ini. Sempat mikir apa ini karma ya, gara-gara dulu aku gonta-ganti pacar.

Jatuh Cinta

Sampai dirumah, waktunya bermain sama Gendhis. Hanya punya waktu 1,5 jam karena jam 7 malam aku harus melatih paduan suara. Gag ada waktu kosong minggu-minggu ini, tiap hari rutinitasnya begitu, pulang kerja, istirahat sebentar terus berangkat lagi. Tapi ada yang berbeda kali ini, tumben Retha chat

Retha: Nanti setengah 7 aku tunggu di toko alfa deket tempat latihan ya.

Aku: Iya Bu.

Kaget aku, sengaja kujawab singkat, untung aku yang pegang HP bukan istriku. Langsung aku hapus chat itu. Dengan alasan mau isi bensin dulu aku berangkat gasik ke tempat latihan. Sesampainya di alfa ternyata dia sudah didalam.

Aku: Halo Bu, akhirnya ketemu juga cuma berdua, biasanya ada ibu-ibu yang lain

Retha: Iya Mas, habisnya dari tadi dicuekin. Baru apa sii Mas sama istrinya.

Percakapan ini sambil milih-milih snack, karena takut ketahuan entah siapa mungkin ada yang kenal. Jujur salah tingkah aku. Cewe ini idaman pria banget, ternyata kalau dekat emang beneran cantiknya. Duh, mata ini gag bisa diajak kompromi, dikit-dikit curi bagian dadanya, aduh ngebayangin segede apa ya itu aslinya, mana wangi lagi. Oh Tuhan, dari dulu aku nglatih paduan suara, baru kali ini aku ketemu berdua dengan anggota yang kulatih. Awal dari drama apalagi ini nanti.

Aku: Gag kok Bu Retha, tadi beneran di kantor sibuk banget, kalau akhir bulan begini kan sibuk-sibuknya kantor. Sampai rumah juga cuma ketemu anakku sebentar.

Retha: Ibu..Ibu..terus sii, panggil Retha aja Mas. Anakmu suka nya apa? Ini aku beliin pensil warna ya.

Aku: Gag usah repot-repot Ret..Eh gag enak ya panggil Tha aja ya.

Retha: Dipanggil cinta sekalian juga boleh.

Alamakkk..dia bercanda sambil senyum. Cantik sekali, entah gimana bentuk mukaku, mungkin ndomblong ya.

Retha: Ehh..bengong aja. Garing ya..

Aku: Gag kok, kaget aja. Untung gag ada riwayat jantung aku. Emang serius boleh dipanggil cinta?

Retha: Hahahahaa..kalo berani si terserah, Mas aja sembunyi-sembunyi kan ketemu aku?

Aku: Hehehhe, jadi inget. Chatnya kalo mas ada di kantor aja ya. Iya, takut ketahuan istri.

Retha: Tuhh kan gag berani.

Aku: Asal gag ketahuan boleh?

Retha: Terserah Mas lah

Sambil mukanya dibuat jutek yang aku tau cuma dibuat-buat aja. Aduh, fix jatuh cinta lagi ini aku.

Aku: Ehh udah mau jam 7, Retha berangkat duluan ya, nanti kususul

Retha: Oke deh Mas. Ni buat anakmu

Sambil nyerahin bungkusan plastik isinya pensil warna. Aku pun berangkat latihan paduan suara. Selama latihan fix konsetrasiku terpecah, kadang buka HP yang ternyata Retha chat dan sudah mulai gombalan-gombalan ku keluar. Aduh berasa jaman pacaran ini. Kayak jaman sekolah di kelas, smsan sama pacar tapi takut ketahuan guru waktu pelajaran. Seperti itulah kami chat, karena bisa bahaya jika ketahuan sama anggota paduan suara yang lain.

Untuk Pertama Kali

Sampai di rumah, istriku sudah tidur dengan Gendhis. Istriku memang ratu tidur. Tidurnya itu kayak kerbau kalau kata orang tidak bisa diganggu. Wah kesempatan ini pikirku, lalu aku chat Retha

Aku: Selamat malam Bu, maaf mengganggu foto yang tadi bisa dikirim?

Tidak menunggu lama langsung dijawab

Retha: Foto apaan sii? Emang tadi foto-foto?

Aku: Gag kok, cek kondisi aja. Baru gag sama suami?

Retha: Suami baru dirumah mertua sama rafa.

Aku: hehehe..aku vidcal ya

Akhirnya niatku tadi siang terlaksana. Untuk pertama kali kami vidcall. Dia selesai cuci muka. Putih sekali, dan yang bikin gag kuat, itu daster tanpa lengan. Oh Tuhan.. Demi apa indah sekali makhluk yang satu ini.

Aku: Waduh, Tha, itu dasternya kebuka banget. Seneng litany

Retha: Ini perintah suami mas. Dia sukanya kalau aku pakai yang seperti ini dirumah.

Aku: Seneng ya suamimu, punya istri penurut banget gini

Retha: Emang istrimu gag nurut mas?

Kebayang gimana kerasnya istriku, kalau sudah A ya haru A. Duh, rumput tetangga kok tampak hijau sekali kali ini.

Aku: Ya nurut kok, tapi aku gag pernah minta yang aneh-aneh.

Retha: Ini gag aneh kali mas. Nyenengin suami itu kewajiban istri Mas kalau di agamaku.

Aku: Hehhhehehe.. Iya-iya Bu Retha yang cinta suaminya.

Retha: Apaan sihh Mas

Duhhh..jantung mau copot. Toket itu sempat ngintip. Lho, kok kayak gag pakai BH ya. Duh dasar amatiran akunya, gag bisa bedain mana yang pakai BH dan yang gag pakai BH. Hehehehe..

Aku: Mengenai yang tadi, emang kamu mau dipanggil cinta?

Retha: Ihhh,, masnya penasaran ya. Gimana ya Mas? Mau gag ya?

Aku: Lho kok Tanya balik.

Retha: Brarti kita pacaran ini Mas?

Aku: wahhh.. kok to the point banget. Emang Retha gag takut ketahuan suami?

Retha: ya jangan sampai ketahuan dong Mas. Jadi aku tu, sama suami, klo pagi siang habis Rafa pulang sampai sore, aku jaga Rafa. Tapi nanti klo sore sampai malam suami aku yang jagain Rafa. Jadi Mas bisa chat aku waktu suamiku gag dirumah dari pagi sampai sore. Trus malamnya sebelum jam 10. Karena jam 10 HP ku matikan.

Aku: Emang suami gag pernah cek-cek HP?

Retha: Gag pernah, sebenernya suamiku orangnya temperamen Mas, aku dulu sempat minta cerai.

Akhirnya Retha curhat deh panjang lebar, skip aja ya, aku cuma jadi pendengar yang setia. Sampai akhirnya moment itu muncul, gerakan Retha membuat itu toket ngintip lagi. Jelas mataku langsung memadang tajam. Anehnya Retha kok sadar ya

Retha: Ihhh..Mas liat apaan sii?

Aku: Itunya ngintip trus si Tha.

Retha: Emang mas suka?

Aku: Lha gag tau kan cuma dikit.

Retha: Kalo gini Mas?

Dan seperti kilat diplorotkan daster bagian dadanya kebawah lalu kembali. Sepersekian detik, keindahan makhluk ciptaan Tuhan itu terlihat

Aku: Buset..Bisa mimisan kayak kartun aku. Itu Retha gag pakai BH?

Retha: Gag pernah mas kalau malam, biar gampang.

Aku: Aduh…tegangan tinggi ini..kesetrum Mas? Boleh liat lagi gag? Pelan-pelan tapi ya

Retha: Ihhh maunya.. Bentar aja ya Mas, suamiku di depan

Dan dibukanya pelan-pelan toket gede itu, jelas ini seleraku. Indah sekali. Tidak membuang kesempatan screenshot bekerja.

Setelah diakhiri video call itu. Aku nikmati dulu hasil screenshot tadi. Luar biasa, lalu aku simpan di driveku, gag mungkin di gallery kan. Karena pantang keluar sendiri, akhirnya kubangunkan istriku dan minta dilayanin. Hebatnya istriku walau di ratu tidur kalau dibangunkan jam berapapun pasti siap melayani. Ada yang beda, kali ini yang kebayang toket ranumnya Retha. Duh kebayang dia juga baru digarap suaminya.



.

.

.

Makasi suhu-suhu atas apresiasinya. Akan diusahakan sampai tamat. Karena di real life, kisah ini sudah selesai. Endingnya sudah saya sampaikan di awal kan. Tapi menuju ending itu, banyak drama-drama yang menurut saya seperti FTV, mudah-mudahan suhu suka. Matur sembah nuwun.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd