“huufft akhrinya sampai juga” kataku sambil membanting badan ke kasur
Aku Celine, mahasiswa tingkat akhir di salah satu universitas negeri di Jawa Timur. Sebagai mahasiswa tingkat akhir, kesibukanku di kampus menjadi sangat tinggi. Bimbingan skripsi, mengurus berbagai dokumen, dan beberapa kelas mata kuliah yang masih aku ambil membuat kegiatanku menjadi sangat padat.
”Gila enak banget rebahan. Capek banget bagan gue minggu ini, kayaknya perlu pijit deh. Batinku sambal meregangkan badan
Aku pun mengambil handphone ku dan menghubungi tempat pijat langgananku.
”Yah full ya mbak buat dua hari ke depan, yaudah deh makasih mbak” kataku saat menghubungi tempat pijat langgananku.
Tak kehabisan akan akupun mencari informasi tempat pijat melalui instagram.
”Kayaknya bagus ini, ga jauh dari kosan pula” gumanku
Aku segera mencatat nomor teleponnya dan mencoba menghubungi melalui whatsApp
”Oke mbak jam 8 malem ya, full body. Akupun menutup telepon dan melanjutkan rebahan lagi.
Tak terasa waktu berlalu dengan cepat, jam di kamarku sudah menunjukkan pukul 7.30. Aku segera bersiap siap dan memesan ojol.
”Makasih pak” kataku pada ojol tersebut
”Iya sama-sama” sahutnya.
”Beneran ini tempatnya, kok remang-remang gini, jangan-jangan pijet++” gerutuku dalam hati.
Akupun melangkah masuk dan menuju ke meja resepsionis.
”Selamat malam, selamat datang di ***. Ada yang bisa dibantu?” Sapa salah seorang resepsionis dengan ramah
”Malam mbak, ini mbak saya mau pijet, udah reservasi, atas nama Celine” jawabku
”Baik atas nama kak Celine ya. Pijat full body ya kak?” tanyanya
“Iya kak, ini sekalian saya bayar” jawabku sembari mengeluarkan uang
“Baik kak tunggu sebentar ya” jawab resepsionis tersebut. Akupun sekeliling ruangan ini.
“Di luar banyak kendaraan, tapi kok sepi-sepi aja sih, mana remang-remang gini, fix ini pijet++ sih” gumanku.
“Kak silahkan ikuti temen saya ini ya ke ruangannya” kata resepsionis tersebut.
”Baik mbak” jawabku sambil berjalan mengikuti. Kami pun berjalan menaiki tangga. Kamipun naik sampai lantai tiga. Aku perhatikan dengan seksama ternyata bangunan ini cukup luas dengan kamar-kamar berderet.
”Baguslah kalau private gini” gumanku
”Silahkan masuk kak, silahkan ini minumannya diminum kemudian ganti pakaian dengan pakaian yang disediakan ya kak. Nanti terapisnya masuk” perintahnya
”Baik kak, makasih ya” balasku.
Akupun duduk di sebuah sofa yang tersedia di dalam ruangan. Aku perhatikan ruangan ini. Ruangan ini terdiri dari sebuah sofa dan meja, ranjang berukuran queen size, dan kamar mandi dengan bathup. Ruanngannya bersih dan sangat wangi. Akupun meminum minuman yang disediakan dan segera berganti pakaian. Aku melepas semua pakaian yang aku kenakan kemudian memakai bra dan celana dalam yang disediakan. Aku kemudian menutup badanku dengan kimono yang disediakan dan mengikat rambutku. Akupun kembali duduk dan menghabiskan minumanku.
”Permisi, perkenalkan saya Indah, terapis kakak malam ini” sapanya dengan sopan
”Iya, aku Celine” jawabku
”Baik kak Celine silahkan kita mulai aja ya” jawabnya lembut.
Akupun segera naik ke ranjang dan merebahkan tubuhku. Indah kemudian menutup tubuhku dengan selimut dan mulai memijat bagian kaki. Akupun sangat menikmati pijatannya. Indah pun melanjutkan pijatannya ke seluruh tubuhku.
Tak lama aku merasa ada yang aneh dengan tubuhku. Aku merasa sangat kepanasan dan kulitku menjadi sangat sensitif. Setiap pijatan membuat aku keenakan. Apalagi ketika Indah memijat perut dan dadaku, rasanya begitu geli sampai aku menggigit bibir bawahku dan sedikit mendesah.
”Mbak kenapa ya kok geli banget” tanyaku
”Gapapa kak nikmati aja” jawabnya
”Aaahh, tapi bisanya ga gini kak” tanyaku lagi
”Iya kak ini beda” jawabnya.
Indah kemudian membalik badanku. Ia menuangkan minyak pijat di punggungku. Alirannya membuat aku kegelian dan mendasah palan. Kemudian ia mulai memijat pantatku dengan lembut.
”aaaah mbak, geliii” kataku
Indah tak menghiraukan dan terus memijat pantatku. Kini pijatannya juga mengarah ke paha bagian dalam. Akupun merasakan sensasi geli yang sangat kuat.
”aaahh, mmmpsshh enakk” kataku
Indah kemudain berpindah posisi. Kini dia duduk di atas pantatku dan mulai memijat punggungku. Pijatannya sesekali diarahkan ke payudaraku dan sedikit meremas remas kedua payudaraku dari belakang”
”mmmpph ahhh” rancuku. Akupun mengelijang pelan sambil terus mendesah. Pijatannya di punggung dan payudaraku benar-benar nikmat. Aku mulai kehilangan kendali atas kesadaranku. Aku begitu terangsang karena perlakuan Indah. Vaginaku terasa sangat gatal dan basah.
Aku Celine, mahasiswa tingkat akhir di salah satu universitas negeri di Jawa Timur. Sebagai mahasiswa tingkat akhir, kesibukanku di kampus menjadi sangat tinggi. Bimbingan skripsi, mengurus berbagai dokumen, dan beberapa kelas mata kuliah yang masih aku ambil membuat kegiatanku menjadi sangat padat.
Celine
”Gila enak banget rebahan. Capek banget bagan gue minggu ini, kayaknya perlu pijit deh. Batinku sambal meregangkan badan
Aku pun mengambil handphone ku dan menghubungi tempat pijat langgananku.
”Yah full ya mbak buat dua hari ke depan, yaudah deh makasih mbak” kataku saat menghubungi tempat pijat langgananku.
Tak kehabisan akan akupun mencari informasi tempat pijat melalui instagram.
”Kayaknya bagus ini, ga jauh dari kosan pula” gumanku
Aku segera mencatat nomor teleponnya dan mencoba menghubungi melalui whatsApp
”Oke mbak jam 8 malem ya, full body. Akupun menutup telepon dan melanjutkan rebahan lagi.
Tak terasa waktu berlalu dengan cepat, jam di kamarku sudah menunjukkan pukul 7.30. Aku segera bersiap siap dan memesan ojol.
”Makasih pak” kataku pada ojol tersebut
”Iya sama-sama” sahutnya.
”Beneran ini tempatnya, kok remang-remang gini, jangan-jangan pijet++” gerutuku dalam hati.
Akupun melangkah masuk dan menuju ke meja resepsionis.
”Selamat malam, selamat datang di ***. Ada yang bisa dibantu?” Sapa salah seorang resepsionis dengan ramah
”Malam mbak, ini mbak saya mau pijet, udah reservasi, atas nama Celine” jawabku
”Baik atas nama kak Celine ya. Pijat full body ya kak?” tanyanya
“Iya kak, ini sekalian saya bayar” jawabku sembari mengeluarkan uang
“Baik kak tunggu sebentar ya” jawab resepsionis tersebut. Akupun sekeliling ruangan ini.
“Di luar banyak kendaraan, tapi kok sepi-sepi aja sih, mana remang-remang gini, fix ini pijet++ sih” gumanku.
“Kak silahkan ikuti temen saya ini ya ke ruangannya” kata resepsionis tersebut.
”Baik mbak” jawabku sambil berjalan mengikuti. Kami pun berjalan menaiki tangga. Kamipun naik sampai lantai tiga. Aku perhatikan dengan seksama ternyata bangunan ini cukup luas dengan kamar-kamar berderet.
”Baguslah kalau private gini” gumanku
”Silahkan masuk kak, silahkan ini minumannya diminum kemudian ganti pakaian dengan pakaian yang disediakan ya kak. Nanti terapisnya masuk” perintahnya
”Baik kak, makasih ya” balasku.
Akupun duduk di sebuah sofa yang tersedia di dalam ruangan. Aku perhatikan ruangan ini. Ruangan ini terdiri dari sebuah sofa dan meja, ranjang berukuran queen size, dan kamar mandi dengan bathup. Ruanngannya bersih dan sangat wangi. Akupun meminum minuman yang disediakan dan segera berganti pakaian. Aku melepas semua pakaian yang aku kenakan kemudian memakai bra dan celana dalam yang disediakan. Aku kemudian menutup badanku dengan kimono yang disediakan dan mengikat rambutku. Akupun kembali duduk dan menghabiskan minumanku.
”Permisi, perkenalkan saya Indah, terapis kakak malam ini” sapanya dengan sopan
”Iya, aku Celine” jawabku
”Baik kak Celine silahkan kita mulai aja ya” jawabnya lembut.
Akupun segera naik ke ranjang dan merebahkan tubuhku. Indah kemudian menutup tubuhku dengan selimut dan mulai memijat bagian kaki. Akupun sangat menikmati pijatannya. Indah pun melanjutkan pijatannya ke seluruh tubuhku.
Tak lama aku merasa ada yang aneh dengan tubuhku. Aku merasa sangat kepanasan dan kulitku menjadi sangat sensitif. Setiap pijatan membuat aku keenakan. Apalagi ketika Indah memijat perut dan dadaku, rasanya begitu geli sampai aku menggigit bibir bawahku dan sedikit mendesah.
”Mbak kenapa ya kok geli banget” tanyaku
”Gapapa kak nikmati aja” jawabnya
”Aaahh, tapi bisanya ga gini kak” tanyaku lagi
”Iya kak ini beda” jawabnya.
Indah kemudian membalik badanku. Ia menuangkan minyak pijat di punggungku. Alirannya membuat aku kegelian dan mendasah palan. Kemudian ia mulai memijat pantatku dengan lembut.
”aaaah mbak, geliii” kataku
Indah tak menghiraukan dan terus memijat pantatku. Kini pijatannya juga mengarah ke paha bagian dalam. Akupun merasakan sensasi geli yang sangat kuat.
”aaahh, mmmpsshh enakk” kataku
Indah kemudain berpindah posisi. Kini dia duduk di atas pantatku dan mulai memijat punggungku. Pijatannya sesekali diarahkan ke payudaraku dan sedikit meremas remas kedua payudaraku dari belakang”
”mmmpph ahhh” rancuku. Akupun mengelijang pelan sambil terus mendesah. Pijatannya di punggung dan payudaraku benar-benar nikmat. Aku mulai kehilangan kendali atas kesadaranku. Aku begitu terangsang karena perlakuan Indah. Vaginaku terasa sangat gatal dan basah.
sambil garuk selangkangan 
