Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Portraiture [My Erogeneous Zone] (Chapter.58+59 + Mulustrasi UPDATED 22 APRIL 2024, Chapter.60 on progress))

Karakter mana yang lebih cocok jadi personal assistant Jay untuk saat ini?

  • Kartika

  • Anin


Hasil hanya dapat dilihat setelah memilih.
Jay berjalan masuk kedalam rumahnya beserta dengan seorang teman prianya. "Wah, aku gak percaya jay. Ini pertama kalinya kamu membawa temanmu untuk menginap dirumahmu..."

"Yah, sekali-kali gak apa-apa kan... lagian kita masih ada tugas yang perlu dikerjakan bukan? Ayo, silahkan masuk...!"

Cklek...

"!!! MAAAAAAAAAAHH!!!" jay cukup dikagetkan dengan mama karina yang sedang membersihkan rumahnya dengan mengenakan pakaian tidurnya. Meskipun jay tahu, mama karina lebih senang memakai pakaian terbuka baik diluar maupun didalam rumahnya padahal jay sudah memberitahukan sebelumnya bahwa akan membawa temannya menginap dan menyuruh mama karina untuk berpakaian sedikit sopan ketika ada temannya berkunjung.



"Tadahhhhh! Bagaimana? Bagus gak, jay? Pakaian tidur baru mama?"

"WHAT THE...!!! MAAAAAAAAH!!" baik jay dan temannya sama-sama terkejut dengan aksi mama karina itu.

"Aku kan udah bilang kalau ada temanku yang datang hari ini...!"

"Hehehehe, oh halo... Ummm... Nama tante karina...! Jangan malu-malu yah, anggap saja rumah dan mama sendiri!" ucap mama karina menyambut tamu mereka dengan menggenggam tangannya.

"Denger bro, mamaku sering berjalan disekitar rumah hampir telanjang, jadi jangan biarin itu mengganggumu. Sorry ya, mama aku memang begitu orangnya. Tolong rahasiain ini...! Tunggu sebentar disini, aku bersihkan kamarku dulu!"

"O~oke...!"

"Oh iya! Ini silahkan diminum sementara kamu menunggu jay selesai bersih-bersih kamarnya...!"

"Oh iya, tante... Terima kasih banyak...!"

"A.... daaa.... daaaa..." ray merengek kearah mama karina ketika memberikan minuman kepada tamu mereka.

"Ahhh, ray? Apa kamu lapar, nak?"

"(Kemana aku melihat nih? Aduh... seksi banget mamanya jay...)" ucap pria itu sambil memegang gelas minumannya kemudian meneguk sedikit jus yang diberikan mama karina kepadanya.

"Ok, ini sayang...!" mama karina menggendong ray dan duduk diatas sofa berseberangan dengan tamu jay duduk. Dengan cueknya mama karina menyusui ray didepan tamunya itu yang membuat tamunya kemudian melirik dan menyemburkan minuman yang baru saja dia seruput.

"Buuuuuuuuuuurhhhhhhh!!!" pria itu cukup kaget melihatnya karena berani sekali mama karina melakukan itu didepan tamu asing meski itu didalam rumahnya sendiri.

Mama karina tersenyum melihatnya kemudian berusaha menggodanya karena melihat gelasnya kosong, "Apa... kamu juga mau merasakannya? Payudara tante sudah mengendor karena penuh dengan asi, tante harus mengosongkannya sekarang. Hmmm? Gimana?" mama karina menyodorkan payudaranya dan memencet putingnya didepan tamu jay.

"Atau begini saja? Ok, tante kasih kamu beberapa disini. Ini rahasia yah, jay juga senang meminumnya loh!" mama karina memerah asinya dan mengeluarkannya didalam gelas kosong milik pria itu dan membuatnya makin melongo karenanya.

"Mahhh...!!!"

"Upsss.. Bercanda, hehe. Itu tadi cuma bercanda kok...!" mama karina kemudian kembali duduk setelah mendengar suara jay akan datang.

"Bro, sorry buat kamu nunggu, ayo kita ke kamar sekarang...!" kemudian jay muncul disebelah temannya itu ketika mama karin sudah menutup kembali payudaranya dan duduk manis seperti tidak terjadi apa-apa.

Teman jay hanya menggeleng kearah mama karina dan juga jay karena melamun, "Ah... Ok, ok...!!!"

Malam harinya... Teman jay yang tidur diatas kasur jay, dan jay tidur dibawah lantai setelah mengerjakan tugas mereka. Teman jay tidak bisa tidur karena dengkuran keras ketika jay tidur.

"Grooookkk... Grooooooooookkk..."

"(Aku harus tidur, tapi... karena melihatnya tadi malah jadi kepikiran dan tidak bisa tidur...)"

"Cklek..." pintu kamar jay terbuka dari arah luar ketika teman jay mengetahuinya.

"Jay... kamu masih bangun? Ha... Haa..." suara mama karina mendekat dan memanggil anaknya didalam kegelapan kamarnya itu.

"(Eh? Mamanya jay?)"

"Jay... karena papa kamu sedang pergi berbisnis, mama pikir kita bisa melakukannya untuk memanfaatkan waktu yang ada ini bersama-sama... Mungkin kamu mengajak temanmu menginap karena kamu sudah bosan bermain sama mama...?" mama karina naik keatas kasur dan meraba selangkangan pria itu yang dipikirnya adalah jay.

"Tapi... lihat si jay junior ini... masih belum tidur saja yah? apa dia sedang menunggu mamanya datang? Mama akan membuka celana kamu! Ahh, panas sekali disini yah!" mama karina meremas batang kontol pria itu dari luar celananya dan mencoba melucuti celananya setelah itu.

"(Busetttt...!? Mamanya jay salah mengira kalau aku ini jay? Enggak mungkin, seorang ibu dan anak...!? melakukannya? Uhhh oooh, apa yang harus aku lakukan!?)"

"Haa... Haaa... sepertinya temanmu itu cepat tidur yah? Tidurnya mirip denganmu mendengkur padahal masih muda... Ahn, penis kamu ini lebih bau dari biasanya..."

"(Dia mendorong wajahnya tepat didepan penisku...)" pria itu mencoba menahan nafasnya agar suaranya tidak dikenali oleh mama karina.

"Mama akan mengulumnya sayang... Kamu suka kan tiap kali mama blowjob kamu? Ahaa... Aroma penis kamu ini... membuat mama mabuk kepayang, jay..."

"(Asyyyuuuuuuu... Dia mencoba memaksa menghirup lubang kencing aku... Hnghhhhh)"

Mama karina kemudian berdiri dan memutar tubuhnya dan mendaratkan pantatnya diatas wajah pria itu. "Nah jay! Kamu juga harus merasakan vagina mama juga, kamu tahu harus ngapain bukan?"

"(Wah... Alat kelamin wanita berada tepat didepan mataku...!! Aku bisa merasakan hawanya yang hangat dan juga aromanya yang pertama kali bagiku...!"

Tanpa babibu, mama karina mendudukkan memeknya diatas wajah pria itu dan mulai menggoyangkannya.

"UMMMMMMMMM...!! FUUUUUUUUUUHHH!! (Wajahku terbenam diantara kedua bongkahan pantatnya yang hangat dan juga v~vaginanya... yang lembut...)" pria itu mencoba menjulurkan lidahnya dan hidungnya bersamaan untuk mencolok memek mama karina.

"Ahhh, jay...! Kamu mainin vagina mama dengan wajahmu yah? Kamu jadi ingat bagaimana adikmu lahir dulu? Kepalanya pasti keluar duluan dari sana... Hmmmm... Penis kamu ini juga membuat mama makin bersemangat deh... Nnn... Aaahhhn..."

"(Jadi ini aroma dan rasa dari vagina itu...!? Bersih juga yah? Wangi pula... Apa mungkin habis mandi? Wajahku mulai basah karena keringatnya... Aku benar-benar menjilati vagina seorang wanita!)" pria itu menggoyangkan kepalanya naik-turun, kanan-kiri dan berusaha menjamah dan menjilati memek mama karina untuk pertama kalinya.

"Hmmm... Mmmph... Aroma penis kamu yang kuat ini, mama merasa seperti mama bisa orgasme hanya karena mengulum penis kamu ini, sayang...! Kamu tahu, jay...? Jilatan kamu jauh lebih baik daripada biasanya, vagina mama mulai becek nih sekarang...!"

"(Wah... Lidahku bisa membuatnya merasa seperti ini!? Seks memang menarik yah...!)" pria itu mencoba membuka memek mama karina dengan kedua jarinya dan terus menjilatinya.

"Aaaaaaah! Mama keluar sayang! Kamu keluar juga dong!"

"(Aku... akan mengeluarkan spermaku pada wajah ibu temanku sendiri! Ini gak boleh, ini gak boleh...! Ughhhhhhh...!)"

Crooooooootttt... Croooooooottttt...

Crrrrrrrr... Crrrrrrrrr... Crrrrrrrrr...

Baik teman jay dan mama karina sama-sama mendapatkan orgasmenya masing-masing, pria itu melepaskan tembakan spermanya pada wajah mama karina dan cairan orgasme mama karina berhamburan diatas wajah pria itu.

"Uwwwwwaaaaaahhhh! Aku keluarrrr! Maaaaaaaaf, tante...!"

"!? Loh? Kamu? Itu berarti tante... membuat kesalahan besar dong!?" mama karina terlambat menyadari ketika suara pria itu terdengar bukan suara jay. Dia melakukannya dengan pria yang salah.

"Ini saya, tante...!"

"Kalau begitu, kamu harus rahasiakan ini dengan jay, ok?!"

"Y~iyah tante...!"

"Lalu tante punya permintaan kepadamu...! Apa kamu mau berhubungan seks dengan tante sebagai penggantinya?"

"Aaauuu... Eh!? T~tapi... aku... masih perjaka tante... Aku belum pernah melakukannya dengan siapapun..."

"Kalau begitu mudah, tante dengan senang hari menjadi partner yang pertama untukmu. Bagaimana? Jangan khawatir, tante akan mengajarkan padamu cara melakukannya dengan benar...!" dengan nafas memberat, mama karina mendekatkan wajahnya pada wajah pemuda itu dan mulai duduk diatas perutnya sambil memegang kontol pemuda itu diantara kedua kakinya.

"B~baik... tante! S~orry ya, jay...! Aaaaaaah!"

"Yeaaaaaaaa... Hmmm... A virgin cock is inside me right now...!" ucap mama karina membenamkan kontol pemuda itu masuk kedalam memeknya dan mulai menaik-turunkan pinggulnya.

"Aaaaah, tanteeeeee...! Penisku... masuk kedalam vagina... mamanya jay... Uuuuggh!"

"Hmmmm... Penis kamu sama enaknya sama kayak milik jay yah... Ahnn! Ahnn... Ahhh... Tante tidak bisa menahan suara tante... untuk keluar!"

"Tanteeeee...! Woaaaah... Pelan-pelan tante, aku... gak kuat nih...!"

"Hei... That's fine, keluarin aja didalam. Ini pertama kalinya kamu bersetubuh dan juga mengeluarkan sperma kamu didalam vagina seorang wanita bukan? Biarkan rahim tante merasakan sperma seorang perjaka untuk saat ini...!"

"Eh? Ejakulasi didalam vagina tante... Ahhh... itu... jangan tante...! Aaahhhh!!!"

Croooooootttt... Croooooootttt...



"Aaaaah, you're cumming right? Oh my... The inside of my belly's being steeped in your strong, healthy semen. Buaaaaaahhhh!" mama karina mendorong payudaranya maju dan membiarkan pemuda itu menyedot asinya ketika dirinya ejakulasi didalam memeknya baru saja.

"Sepertinya... tante merasakan semua sperma yang barusan kamu keluarkan mulai mengalir keluar... Aaahhh... Ahhh..." mama karina mencoba membuka belahan pantatnya dan perlahan sperma mengalir keluar melalui celah memeknya dan membasahi kontol pemuda itu.

Mama karina merebahkan tubuhnya disamping pemuda itu dan mengangkat sebelah kakinya sambil menatap jay yang sedang tertidur dibawah lantai. "Tante... terangsang meskipun tante berada tepat didepan anak tante...!"

"Ooooh, tanteeee... Aaaaah!"

Plak... Plak... Plak... Plak... Plak...

Plak... Plak... Plak... Plak... Plak...

"Jangan panggil tante ah! Kamu boleh panggil nama tante, karina! Mmmph! Mmph! Aaah!" mama karina mencumbu pemuda itu tanpa persetujuannya.

"Tapi... tante..."

"Ssssst... Aku wanitamu sekarang...! Ahhn! Ahnn! Aaaah!" mama karina menggoyangkan pinggulnya dengan gaya reverse wot dan pemuda itu dengan mudah menjamah toket mama karina dari balik punggungnya.

"Aaaah... T~tubuh mama dari temanku, jay...!? Sekarang... milikku!?"

"Yeah... Nikmat banget sayang...! Ketika kamu mencubit puting keras milikku bersamaan seperti itu...! Hnnn... Hmmmm..."

"P~payudaramu... sangat lembut terlihat aku bisa meremas-remasnya dan berubah bentuknya dan juga air susunya yang muncrat ini... Hmmmm... harusnya jangan dibuang-buang tapi diminum...!" pemuda itu kemudian menyosor dari balik punggung mama karina dan menyusu pada puting sebelah kirinya.

"Tante... Eh, payudara karina sangat lezat... Slrpppp... Slrrrppp... Mmmm... Mphhhh..."

"Minum yang banyak sayang jadi kamu punya energi tambahan untuk membuatku hamil setelah ini..."

"A~apa? Membuatmu hamil...? Mendengarnya saja sudah cukup untuk membuatku ingin keluar... Hnghhhh!"

Plak... Plak... Plak... Plak... Plak...

Plak... Plak... Plak... Plak... Plak...

"Aku keluar karinaaaaa! Hei jay, dengan spermaku aku akan membuat tan... eh karina hamil ok?"

Crooooooooottttt... Crooooooooottttt...

Crooooooooottttt... Crooooooooottttt...

"Aaaaaaaaaahhh! Rahimku penuh dengan sperma dari teman anakku sendiri...!"

"Air susu karina yang lezat ini tidak berhenti muncrat yah!" pemuda itu ejakulasi sambil terus meremas payudara karina dan mengeluarkan asi tak henti-hentinya. Setelah itu, pemuda itu menarik keluar kontolnya dari dalam memek mama karina dan beberapa semprotan jatuh diatas perut mama karina. Cukup banyak untuk ukuran seorang perjaka yang belum pernah berhubungan badan sama sekali sepertinya.

"Aaaaaaaaaah... Kamu juga hebat, sayang...! Hampir setara dengan jay... Aaahh mau apa kamu, sayang?" mama karina ditarik kembali dan dibuatnya menungging kemudian pemuda itu kembali mempenetrasinya.

"Aaah... Aaahh... Jay, rahim mama kamu sedang diisi oleh sperma temanmu sendiri sekarang... Hmmm... Aaah... Sorry, aku bukan menjadi teman yang baik...!" ucap teman jay itu sambil berusaha menggoyangkan pinggulnya.

"Jangan bilang seperti itu! Kamu juga tadi masih perjakan beberapa saat yang lalu, juga kamu sudah membuat seorang wanita orgasme, itu sangat impresif... Kamu memang perjaka tadi, tapi penis kamu sudah berhasil menguasai rahimku...!"

Plak... Plak... Plak... Plak... Plak...

"Aku sudah ditelan oleh kenikmatan penis teman anakku sendiri... Aku diambil paksa didepan matanya sekarang...!"

"Aaaah... Apa kamu orgasme karena jay? Hei, jay... Aku akan mengurus mamamu ini dan membuatnya hamil dengan benihku ya? Hahahaha..."

Tanpa disadari karena suara yang mereka hasilkan membuat jay membuat matanya, "Ummm... Mmm..." jay rupanya hanya bermimpi dan masih tertidur ketika dia membuka matanya.

"Oh no... Stoppp... Jay's waking up, even though I'm cumming! Even though semen is gushing into my womb! Even though I'm having an orgasme from being impregnated...!" mama karina meracau disamping jay yang masih belum sepenuhnya sadar dari tidurnya itu dan menggaruk pipinya tanpa menyadari apa yang sedang diperbuat oleh mama karina didepannya sekarang.

"Aaaaauuuuu... Kok... makin sempit aja, karina? Uuuggghhh!!!"

Crooooootttt... Crooooootttt...

Pemuda itu sekali lagi ejakulasi didalam memek mama karina dan berusaha menjambak rambutnya tanpa menarik keluar kontolnya. "Sepertinya dia tidak menyadarinya...! Bahwa temannya ini membuat perut mama temannya sendiri penuh dengan sperma miliknya... tapi aku... masih belum puas sampai sekarang...! uuuuhhh!"

Plak... Plak... Plak... Plak... Plak...

Plak... Plak... Plak... Plak... Plak...

"Ahh sayang... Kamu keluar banyak banget sampai detik ini, ketika kamu memikirkan bahwa kita akan ketahuan tadi rahim tante rasanya bengkak sekali didalam terisi penuh dengan sperma miliku, bukan? Hei, gimana kalau kita pergi ke kamar tante dan melanjutkannya sebelum jay terbangun?" balas mama karina sambil tetap berada dalam posisi reverse wot dan meremas kedua toketnya sendiri.

"A~ayo karina sayang! Aku ingin bercinta denganmu semalaman ini...!!!"

[Satu minggu berselang...]

Karena jay dan mama karina sedang menempati rumah sewaan sementara ketika rumah mereka sedang direnovasi, lingkungan tempat mereka tinggal cukup rapat dan banyak tetangga yang seusia dengan jay mulai tertarik melihat tetangga barunya itu. Karena rumah sewaan itu cukup berdekatan dengan rumah sebelahnya, ada seorang anak pemilik rumah yang diam-diam membawa ponselnya dan merekam kearah kamar mandi ketika mama karina sedang mandi siang hari itu.

"(Mmmgh... Sedikit lagi, ayo... YA!? Waduuuhhh, mantapnya...!!! Tubuh seorang wanita dewasa... Pantatnya bagus banget tapi... Aku enggak bisa ngambil gambar dengan lebih jelas gimana bentuk payudara dan juga vaginanya... Putar tubuhnya tante... Lihat kearah sini...)" pemuda itu merekam adegan ketika mama karina memunggunginya dan membersihkan badannya dengan sabun sehingga area toket dan juga memeknya diselimuti oleh sabun yang menghalangi pemuda itu untuk merekamnya.

"(Ayo...! Wajahnya lihat sini! Oh... Dia akan melihat kearah sini...!!!)"

Tanpa disangka, panggilan dari ibunya membuatnya terkaget.

"NAK...!! KAMU DIMANA??"

Sontak pemuda itu kaget dan keseimbangannya limbung diatas pijakannya dan membuatnya terjatuh ketika merekam mama karina sedang mandi. "OOOOOOHHH... UWAAAAAAA!? BRUUUUUUUKKKK...!?"

"!? SIAPA ITU...!?" mama karina berbalik dan menyadari suara jatuh barusan.

Setelahnya mama karina mengenakan handuk dan mencari sumber suara itu dan mendapati pemuda yang merekamnya itu masih tergeletak diatas tanah karena tangannya terkilir.

"Dasar... Kamu ini gak cuma ngintip ketika tante sedang mandi... tapi kamu juga merekamnya kan..."

"Ooooouuuhhhhhh" pemuda itu mengerang ketika mama karina meremas pergelangan tangannya untuk memberikan kompres peredam.

"Mama kamu tidak membesarkan kamu seperti itu bukan, tapi... terlebih lagi, tante ini tidak muda lagi. Tante punya anak dua jadi kenapa kamu berusaha merekam tante mandi begitu...?"

"M~maaf tante! Aku hanya... ingin... mengetahui rasanya menyentuh payudara wanita saja! Aku tidak sepenuhnya tertarik dengan tante...!

"Ok... Oke... Tante mengerti kalau kamu sedang tertarik dengan pesona tubuh wanita tapi... jangan bilang sama tante kalau kamu sudah mengintip pada rumah yang lainnya juga?"

"E~enggak tante... Aku gak pernah melakukannya ditempat lain!!"

"Bagus... tante coba percaya sama kamu... Tante gak bakal bilang ini kepada orangtua kamu, jadi berhenti melakukan ini, mengerti? (Tapi ini berarti bahwa aku masih terlihat muda kan? Terlebih lagi, dia sepertinya menyukaiku... Apa harus aku godain ya?)" mama karina berdiri sejenak dan membalikkan punggungnya, handuk yang melilit disela-sela tubuhnya itu sedikit tersingkap untuk melihat reaksinya. Biasanya seorang pria akan tergoda ketika wanita berpakaian minim sedikit dan mulai menatapnya, akan tetapi anak itu terlihat bersalah dan tidak menatapnya. Dan akhirnya mama karina berusaha mengetesnya dan membetulkan handuknya. Setelah itu mempersilahkan pria itu pergi dari rumahnya.

Tapi sebelum pemuda itu pergi, dirinya mendadak ingin pipis dan meminta ijin mama karina untuk menggunakan kamar mandinya.

"Tante... maaf boleh pinjam kamar mandinya? Akan tetapi... tanganku terkilir jadi tidak bisa menggerakkannya untuk membuka celanaku sendiri. Boleh minta tolong gak tante?"

"(Anak ini...) Ah, kamu ingin pipis? Baiklah, tante bantu..."

Didalam kamar mandi, mama karina membuka zipper celana pemuda itu dan mengeluarkan kontolnya dan mengarahkannya pada toilet rumah mereka.

"Ayo cepat pipisnya...! Tante sudah bantuin kamu kan?"

"(Aduh... tangannya lembut banget! Ini bahaya, penisku bisa berdiri karenanya..! Aku penasaran, jika dia merasakan hal yang sama juga?)"

Mama karina menatap kontol pemuda itu apakah sudah selesai dengannya dan tidak ada lagi urin yang tertinggal kemudian memencet flush toiletnya untuk mengguyurnya.

"Kamu pipis banyak juga ya? (Wow... Ini juga termasuk lebih besar dari milik suamiku sendiri, meskipun itu belum sepenuhnya berdiri... Aku gak bisa menahan jariku untuk mengocoknya, aku merasa penisnya sebentar lagi akan ereksi penuh." ucap karina sambil mengurut batang kontol pemuda itu.

Setelah penasarannya hilang, "Oke sudah selesai..." mama karina kembali mengancingkan celana pemuda itu seperti anaknya sendiri, ray yang belum bisa memakai baju sendiri.

Lantas pemuda itu datang setiap kali dirinya menggunakan alasan untuk tidak bisa kencing dengan benar dan karina terpaksa membantunya. "(Oh my... This boy's smell is getting stronger everytime when I see it... I get to clean his body but not this..." mama karina berusaha untuk mencium aroma kontol pemuda itu setiap kali sedang pipis.

"(Ohhh... Apa dia menghirup aroma penisku? Aku bisa merasakan nafasnya yang berat... Meskipun itu kotor... I~ini bahaya... Aku tidak bisa masturbasi beberapa hari... Seperti dugaan mendapat ereksi didepannya... adalah hal bodoh...)"

"Eh? Tante tidak perlu membasuhnya seperti itu!"

"Hei... Itu akan sangat berbahaya kalau kamu sakit karena ini kotor tidak dibersihkan bukan? Jangan malu-malu begitu...!" mama karina menyeka selangkangan pemuda itu dengan handuk kecil miliknya.

"Aaaaah... Bukan itu... maksudku tante... Aaaah... Uuuuhhh..."

Seketika kontol pemuda itu mendapat ereksi penuh dan menampar pipi mama karina yang berusaha membersihkan selangkangannya.

"Aduuuhh... Ini salah tante! Tante mencoba menyentuh penisku tapi tante... tidak memperbolehkanku melihat atau menyentuh payudara tante! Sekarang, pakai mulut tante...!" ucap pemuda itu meledak dengan mencari alasan karena kontolnya yang berdiri tegak didepan mama karina itu.

"Baiklah kalau kamu berkata seperti itu... lagipula kamu masih muda. Pemuda seumuran kamu memang sedang panas-panasnya ingin mengetahui kegiatan orang dewasa bukan? Tidak bisa masturbasi pasti sangat menyakitkan untukmu... Ini akan menjadi rahasia diantara kita, oke?" mama karina mengajak pemuda itu ke kamarnya dan perlahan menidurkan pemuda itu diatas ranjang miliknya.

"Mmm... Aromanya kuat sekali... Mmmph! Bau ini... Bau penis pria yang sudah dewasa... Jadi biarkan tante membersihkannya yah..." mama karina menempelkan hidungnya pada batang kontol pemuda itu mencoba menghafal aroma tubuhnya kemudian menjilati kontolnya mulai dari buah zakarnya.

"Uuuuhhh... Tante ngejilatin... bola naga milikku... Aaaah... Auuuhhh...!" pemuda itu mencoba melawan desiran dalam tubuhnya agar tidak membuatnya ejakulasi dengan cepat karena sentuhan lidah mama karina itu.

"Gimana? Apa lidah tante bisa membuatmu merasa senang? (Seperti yang aku duga... aroma dan rasa dari penisnya ini... sangat pekat... itu membuatku jauh lebih bersemangat lagi...) Mmmph! Mmmnn! Mmnnn! Mphh!"

"I~itu... nikmat... sekali tante... Ekspresi wajah yang tante buat... ketika mengulum penisku terlihat sangat... mesum dan juga tante membenamkan wajah tante diantara kedua kakiku... Uwaaaahhhh... Penisku sudah masuk sepenuhnya didalam mulut tanteeeee...!"

"Mmmgh... J~jangan menatap tante seperti itu...!"

"Aku tidak bisa menahannya tante tapi menatap tante ketika tante sedang mengulum penisku, ayo tunjukkin... lagi ekspresi nakal tante... kayak tadi...!"

Mama karina tersenyum mendengar ucapa pemuda itu, dia paham rasanya menjadi orang dewasa dan mama karina mulai memberikan kulumannya yang hangat dan lebih intens lagi dari sebelumnya. "Mmm! Mph! Mmnn! Mnghhh!"

"Tante membuat suara yang cukup keras ketika mengulum penisku, uuuuhhh... Apa boleh aku keluarin didalam mulut tante?"

"Mmmmnn! (Silahkan saja keluarin didalam mulut tante dan tatap wajah tante yang cabul ini ketika mengulum penismu...!)"

Crrrrroooottttt... Crrrrroooottttt...

Crrrrroooottttt... Crrrrroooottttt...

"Aaaah... Haaaa... Amazing! You came in my mouth... so much...! Mmmn! Mmmn! Mnn! Kental sekali...! Lihat, mulut tante penuh dengan sperma kamu...! Fufufufu, udah puas kan?"

"Haaa... Haaa... Ayo kita lanjutin lagi tante...! Ini boleh kan?" pemuda itu kemudian memaksa menindih tubuh mama karina dan berusaha mempenetrasinya karena tidak kuasa menahan hasratnya.

"Aduh kamu ini yah... Sabar dong, iya kita selesaikan ini...!" mama karina menarik lepas celana dalamnya kemudian mendorong tubuh pemuda itu sekali lagi dan mulai duduk diatas kontolnya.

"K~kita akan melakukannya, tante? Gak pake pengaman?" ucap pemuda itu melihat mama karina bersemangat hendak menduduki kontolnya.

"Hari ini spesial untuk kamu...! Tante masukin yah? Kedalam vagina tante...! Mmmn... Mmm... Mnnnh... Aaaaah... Dikit... lagiiihh...!" mama karina perlahan menurunkan pinggulnya dan sedikit demi sedikit kontol pemuda itu ambles masuk tertelan memek mama karina.

Blessssssssss...

"Uuuuh... So biiiiiggg! Penis kamu mulai masuk kedalam!"

"Aaah... Tante... jadi ini rasanya vagina itu... Hangatnya... vagina tante...!"

"Kita mulai terhubung menjadi satu sekarang... Aaah... Tante bakal goyangin yah...!"

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Mama karina memutar pinggulnya dan membuat suara tamparan antar kulit mereka setiap kali kulit mereka bertemu. "Ahn... Aaah... Uwaaaah...! Aaah... Hmmm... Mphh..."

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

"Kamu tahu? Inilah cara tante untuk mendapatkan seorang bayi! Anak tante lahir juga karena tante melakukan ini dengan suami tante... Kamu juga begitu, papa mama kamu juga melakukan ini untuk mendapatkan kamu... Ahhh... Tante merasakannya, penis kamu mentok sekali didalam!"

"Aduuuuuuuhhh... Tante... Pelaaaaaaaaannn... Gatel nih... penis aku...! Nanti keluar lagiiiiii...! Aku... boleh kan keluarin didalam vagina tante?!"

"Hmmm... Dasar... Silahkan saja... Hamilin tante dengan sperma kamu...! Tante juga mau keluar...! Ayo keluar! Keluarin didalam perut tante...!" mama karina berusaha mendekap wajah pemuda itu dengan membenamkannya pada belahan toketnya.

"Uwaaaaahhh... Ini nikmat banget tante...! Hnghhhhhh!!!"

Croooooootttt...Croooooootttt...Croooooootttt...

"Aaaaaaahh... Sperma kamu membanjiri vagina tante yah, rasanya mereka seperti berenang tanpa henti didalam rahim tante...!"

"J~jangan bilang begitu tante... Penisku akan berdiri lagi kalau tante tetap memancingku dengan berkata seperti itu...! A~anu... tante... Apa boleh aku pake kameraku sementara aku berhubungan badan dengan tante?"

"Ahhh... Dasar... anak tidak ada harapan, dikasih hati minta jantung...! Oke... Fine... Dasar anak nakal, sini biar tante yang rekam untuk kamu..." mama karina mengambil ponsel pemuda itu dan mengarahkan kameranya pada mereka dan mulai menyalakan rekamannya.

"Aaah... Aaah... Wajahku tenggelam diantara kedua payudara tante... Harumnya... Tante... apa tante selalu berwajah seperti ini? Wajah tante sangat... mempesona dan... cabul...! Aaah, dan juga vagina tante penuh dengan sperma milikku! Aroma keringat tante perlahan menjadi lebih erotis...! Penisku dijepit oleh vagina tante! Aaahh, aku mau keluar...!"

"Yaaaah... tante juga mau keluar, sayang! Lihat wajah tante yang cabul ini ketika tante orgasme, sayang! Tuangkan sperma kamu yang sehat itu didalam tubuh tante...!"

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Croooooootttt...Croooooootttt...Croooooootttt...

Crrrrttttt...Crrrrttttt...Crrrrttttt...Crrrrttttt...Crrrrttttt...Crrrrttttt...Crrrrttttt...

Kedua insan berbeda kelamin itu orgasme bersamaan, "Aaaah! Fill me up, sayang! Ahhh... Aaaah... Tante... akan segera hamil! dengan benih darimu...! (Kamu keluar banyak didalam tubuhku, sayang. Ovum milikku sepenuhnya dibanjiri dengan spermamu...! Kamu membuahiku... Kamu keluar didalam rahimku, vaginaku sampai kram rasanya...)" ucap mama karina sambil mengarahkan kamera pemuda itu pada alat kelamin mereka yang sedang sama-sama berkedut dan saling menumpahkan cairan cinta mereka.

"(Apa... ini benar? Apa yang kita lakukan barusan seperti membuat mama temanku melakukan perselingkuhan sendiri... Kita bahkan membuat dokumentasinya ketika aku berusaha menghamilinya...)"



Beberapa hari kemudian... Ketika mama karina melihat hasil rekaman video milik pemuda itu dan membiarkannya mempenetrasinya sambil mendoggy nya...

"Apa ini boleh, tante? Aku ingin... berlatih dengan melihat film itu..."

"Hmmm... Kamu bilang kalau kamu akan memposting foto ini, kan? Nakal kamu yah? Wajah tante terlihat jelas disini, nanti kalau tetangga tahu bagaimana?"

"Maaf, tante... Aku cuma bercanda saja kok...!"

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

"Hei, lihat... Tante terlihat lebih muda ya didalam video, terlebih lagi itu malah terlihat seperti tante sedang berolahraga denganmu. Tante ingin kamu keluarin di muka tante nanti, oke?"

"Oh iya... Boleh kita melakukannya di sekolahmu lain kali? Tante bakal mencoba memakai ruangan kelas yang kosong dan kita buat video lagi disana, bagaimana ide tante?"

"Ahh tante aneh-aneh saja... Sekarang mana yang benar-benar mesum sekarang? Aku atau tante sih?"

"Hahahaha... Janji yah, kita kapan-kapan main di sekolahmu? Oke...!" balas karina dengan genitnya.

"Oke, tante... Asal tante bolehin aku melatih teknik milikku ini dengan tante... Hehehehe...!"

Bersambung...
 
tante mama malah nambah korban...🤦🤦

kapan Jay balik ke masa kini....
kangen mbak Anin....
Alur cerita bersambung ya begitu, harus dirunut dulu biar ga ada missing point soalnya beberapa karakter bakal numpang lewat. Anin mah bukan figuran, masuk lagi nanti
 


"Gimana, fel? Ada temen lu yang bisa diajak foto?" aji bertanya kepada feli yang saat ini pasrah dalam tekanan aji.

Aji menginginkan feli mencari kontak teman-temannya yang membutuhkan jasa endorsemen foto yang justru menjadi jebakan bagi mereka untuk dipaksa berfoto bugil untuk bisa dia jual kepada rekan-rekan yang berfantasi akan seorang model atau selebgram lainnya.

"A~ada kak... Ini masih aku coba konfirm kapan bisanya...!" balas feli yang berusaha tenang meski dirinya tahu kalau ingin lepas dari lingkaran setan itu dia harus mengorbankan temannya sendiri.

"Oh? Siapa namanya? Mana liat profilnya?"

"Aam kak. Sesuai yang kakak mau kan?" ucap feli sambil memberikan foto profil aam kepada aji.



"Dia ada tiktok kan? Coba nanti gua follow, kerja bagus fel. Make sure dia bisa dan mau gua foto nanti ya?"

"Iya kak ji... Tapi kakak janji lepasin aku yah? Tolong kak, aku belum mens bulan ini..." balas feli sambil memegang perutnya dan khawatir dirinya hamil karena diperkosa oleh belasan teman aji sebelumnya.

"Iya janji... Kenapa? Lu takut gak tahu siapa bapaknya anak yang ada didalam perut lu? Kalo beneran hamil mau gua kasih kontak dokter ******nya? Itupun kalo lu mau atau malah milih ngelahirin anak haram itu? Keluarga lu bakal gimana tahu sendiri kan? Hahahaha..."

"Iya tahu kak... Aku udah bantu kakak cari target berikutnya, setelah itu... beres kan urusan kita?" balas feli memohon

"Oke... Lu bisa pegang janji gua, apa perlu semua bukti gua hapus biar lu percaya?"

"Percuma kak... Kalo mereka yang kemarin menodai aku punya salinannya karena kakak jual, bukan gak mungkin rekaman itu suatu saat kesebar...!"

"Hahaha... Pinter juga lu, fel... Apa jadinya keluarga lu tahu anak perempuannya yang ikut ajang kontes di surabaya ini ternyata pernah diperkosa belasan orang sekaligus apalagi cowoknya beda-beda mana tua-tua seumuran bokap lu lagi..." balas aji melecehkan feli setiap ada kesempatan

"(Feli terus melirik kearah selangkangan aji...) Kak... Kakak ngaceng ya liat fotonya aam?"

"Jelas dong... Good job mata lu cari target fel..."

Lalu feli perlahan mendekat dan membuka kancing celana jeans aji. Setelahnya telapak tangan mungilnya meraih kontol aji yang sudah keras tersebut dan mengocoknya.

"Lu ini... Takut bunting tapi giliran liat kontol masih nagih aja... Lu sepongin gih tapi jangan ngarep gua mau kontolin lu sekarang. Gua lagi males ngewe..." balas aji dengan duduk diatas kursi gaming miliknya dan membuka pahanya agak lebar untuk feli bisa berjongkok disela-selanya.

"Aaaaaaaaaaah! Yesssssssssssshhh!" aji spontan mendongak keatas menikmati permainan lidah feli. Batang dan kepala kontolnya merasa geli dengan permainan yang feli tunjukkan. Feli perlahan mulai mahir menservis lawan jenisnya meski sesekali dirinya ditampar aji karena batang kontolnya mengenai gigi feli sebelumnya.

"Mmmmmmmmmpppphhh... Mmmmmmmmmm..." feli mengulum dengan perlahan agar dirinya tidak diprotes lagi oleh aji.

"Ohhh yesssssshhh... Terus fellllllll...! lenguh aji takjub dengan skill feli yang meningkat dalam waktu singkat.

Feli yang terus mengulum kontol jay mulai dari atas hingga pangkal dekat skrotumnya. Feli mencoba hal baru dengan memasukkan kepala kontol aji hampir menyentuh uvula miliknya, feli mendapat pengalaman deep throat lewat salah satu pria yang memaksanya untuk blowjob sambil menekan kepalanya. Feli merasa para pria tidak akan bertahan lama ketika pasangannya melakukan hal tersebut.

"Duhhhh... Fel! Wenakkkkkk...! Aaaaahhh...!" aji terus mendesah dengan permainan feli

Feli melanjutkannya dengan mengocok batang kontol aji dengan cepat dengan menggunakan telapak tangannya yang putih dan halus itu. Aji menelan ludah berusaha menahan permainan feli, ingin rasanya tangannya menjamah payudara feli sekarang akan tetapi dirinya terlalu malas untuk bercinta sekarang.

"Kak aji gak mau main sama aku?" feli berusaha merayu aji dengan permainan lidahnya.

"..." aji bingung harus bagaimana, sedangkan feli entah kenapa pikirannya seperti tercuci dengan kegiatan yang berbau dewasa itu sehingga terlihat bukanlah dirinya yang biasa dia tunjukkan.

"Kak aji... bosen sama aku ya? Seenggaknya... sebelum kita pisah... sekali aja... mau gak?" balas feli yang membuatnya semakin terangsang dan ada benarnya perkataan feli, aji akan mendapat mainan baru dan dirinya akan dikembalikan kepada keluarganya yang dia bohongi hampir sebulan belakangan ini karena harus melayani nafsu teman-teman aji. Akan tetapi meskipun dirinya mulai menyukai kegiatan abnormal mereka, feli juga mulai cemas ketika skenario terburuk dirinya kembali kepada keluarganya dengan membawa 1 orang tamu yang berada didalam perutnya. Disisi lain aji menawarkan bantuan dengan meng****** calon janinnya apabila feli positif hamil karena perbuatan banyak lelaki itu, feli cukup ragu apakah dia bisa melakukannya atau malah memilih membiarkan janin itu tumbuh.

"Beneran udah gak mau? Tapi burungnya udah keras banget ini..." feli mengocok batang kontol aji sambil berdiri dihadapannya kemudian menanggalkan pakaian atas miliknya hingga tersingkap bra yang hari ini dia kenakan.

Feli menarik tangan aji untuk ditempelkan pada kedua payudaranya sendiri. Aji perlahan mengalah dan mengikuti permainan feli yang sedang birahi berat rupanya. Entah karena efek tubuhnya sedang memproses pembuahan didalam rahimnya sehingga hormonnya sering bergejolak atau dirinya memang mulai menikmati hubungan terlarang itu.

Sorot mata feli menatap aji tajam, tangannya yang halus menggenggam tangan aji yang berwarna kulit kontras itu dan membantunya meremas kedua payudara miliknya.

"Mainin aja kak... Nikmatin selagi bisa..." senyum feli mengembang

Feli mendekatkan bibirnya dan mencumbu aji untuk memaksanya memuaskan gejolak nafsu yang sedang membara saat ini. Lidah feli mencoba bertautan dengan lidah aji dan mengajaknya berdansa bersama didalam mulut mereka yang saling terkait.

"Mmmmmmmppppppppphhhhh..."

Feli yang mengenakan rok mulai beranjak dengan menduduki aji. Dalam sekejap kontol aji berada tepat didepan pintu masuk liang memek feli dan feli menyingkap celana dalamnya tanpa melepasnya kemudian membiarkan berat badannya mengambil alih dan membuat kontol aji mulai masuk kedalam liang memeknya perlahan.

"Aaaaaakkkkkhhhhhh..." mulut feli mulai terbuka dan melenguh menikmati penis aji. Dengan kekuatan nafsunya feli terus berusaha merangsang aji yang belum memberikan jawabannya sama sekali, akan tetapi tubuh mereka memilik jawaban tersendiri yaitu sama-sama menikmatinya.

Feli menaik-turunkan tubuhnya menggoyang pinggulnya sebisa yang dia mampu. Feli menggigit bibir bawahnya akan sensasi yang dirasakan meski dia bermain sendirian, bentuk kontol aji mulai membentuk bagian dalam liang memek feli.

"Iyaaaaaaahhh..." feli terus mengerang dan menaikkan tempo goyangan pinggulnya.

"Enak kak?"

"Issssshhhh... Banget, fel...!" aji mulai menikmati permainan feli dan ia lupa dirinya sebelumnya menolak feli akan tetapi usaha feli membuahkan hasil.

Aji mulai merangkul punggung bawah feli dan ikut menghentakkan pinggulnya agar batang kontolnya bisa melesak lebih dalam. Matanya memejam ketika liang peranakan feli dengan tiba-tiba mencoba meremas batang kontolnya itu.

"Uggghhhhhh... Gedeeeeeeeeee... Ayo kak... Fuck me harder..." lenguh feli membiarkan aji mengambil alih kendali.

"Buru-buru amat... Gua tarik juga nih kontol?" ancam aji dengan sedikit menarik kontolnya

"Ah jangaaaaan... Ayo kak lanjut, udah ga tahan ihhhhh..." balas feli menahan pinggul aji dan menginginkan kontolnya tetap bersarang didalam liang memeknya.

"Oke... Lu jadi ambil dokternya atau enggak? Jawab dulu baru gua goyang..."

"J~jadi kak... Aku gak mau hamil... Tapi ngewe juga enaaaaaaaaakkkk..." sahut feli jujur

"Lu besok ikut gua ke dokternya kalo gitu kalo perlu pasang iud/kb sana, setelah itu lu kan bisa bebas ngewe sama siapa aja tanpa perlu khawatir hamil..."

"Heeh kak... Sekarang kita tuntasin dulu..." feli dengan suara lirih membalas aji

[Aji kembali menghentakkan kontolnya kencang sampai tiba dirinya akan berejakulasi dengan memeluk feli kencang dalam posisi duduk dipangkuannya dan menyemprotkan semua sperma yang dimilikinya saat itu kedalam memek feli...]

"Iyaaaaaaaaaahhhh... Ssssssshhhh... Hangaaaaaaaaaaaatttt..." feli lemas mendekap erat aji dan kepalanya bersandar pada bahu aji.

"Kalo udah gua cabut ya... Bentar lagi gua udah ada janji, lu kalo mau pergi bareng sekalian kita pesenin lu tiket balik surabaya setelah selesai urusan sama dokternya..."

"Iyahhh... Tapi beneran bisa ****** kan kak?" tanya feli memastikan agar dirinya tidak terkena masalah setelah kembali kerumah.

"Lu tenang aja... Udah biasa mah dokternya, artis yang hamil diluar nikah sering one night stand dibooking bos-bos juga sering kesana..."



[Feli dan aji setelah menyelesaikan urusan pribadi mereka, bergegas membersihkan diri dan pergi untuk makan siang.]

~Beberapa hari kemudian...

"Ah lu ji... Demen banget bikin anak orang bunting ya...! Udah sini serahin sama gua tapi inget tarif kayak biasa yah, apalagi nih cewek cakep juga. Boleh juga gua incip bentaran..."

[Rekan dokter yang dikenalkan aji kepada feli selain memberikan layanan *********an kandungan juga merupakan anggota penikmat gadis yang biasa disajikan oleh aji. Sering kali ditempat prakteknya setelah melakukan proses bius, dirinya tak langsung memberikan tindakan medis tapi mengagahinya sebentar untuk kenang-kenangan.]



"Iya deh serah lu. Penting gua terima beres ya, awas aja tuh anak bisa lapor polisi kalo kerjaan lu gak bener."

"Alah pake ragu segala lu ji, lu gak inget apa berapa artis yang diem-diem kemari buat ****** sebelumnya? Mereka masih aman-aman aja tuh..."

"Ya percaya pak dokter cabul... Udah ngeliatin banyak memek artis terkenal pake ngentotin gratis pula. Gua tinggal dulu ya, besok gua jemput tuh anak sebelum gua balikin ke keluarganya..."

"Sip ji... Thank you ya (memek chindo nya)..." ucapnya tersenyum membayangkan sebentar lagi akan mendapat korban baru untuk koleksi pribadinya.

[Hari berganti dan aji bersiap untuk menemui aam yang bersedia menerima tawaran photoshoot dengannya disebuah hotel tanpa dirinya tahu modus asli aji mengajaknya untuk foto.]

"Halo mas aji? Udah lama nunggunya?" sapa aam yang datang dengan mengenakan outfit casual berupa tanktop kesayangannya dan tanpa ragu menunjukkan tonjolan gunung kembarnya ditempat umum.



"Oh halo... Aji..." balas aji menjabat tangan aam dengan tatapan nakal tertuju pada belahan tanktop aam. "Hari ini ready buat photoshootnya? Antara casual, estetik atau cosplay bisa kita coba gantian selama beberapa sesi, gimana menurut kamu?"

"Iya mas boleh. Lagi kepikiran juga foto dengan konsep yang lain, ini keperluan wardrobe buat foto aku bawa semua 1 koper kecil aja. Kalo pake properti pendukung lain gak muat harus pake koper besar kaya orang pindahan..."

"Oke kita naik yuk sekarang..." ajak aji sambil mempersilahkan aam berjalan terlebih dahulu

Bukan tanpa alasan aji membiarkan aam berjalan didepannya, mata aji terus terpaku pada bongkahan pantat aam yang bergoyang dengan indahnya ketika dia lihat dari belakang. Jarang sekali model lokal berproporsi tubuh indah seperti aam selain langsing juga montok depan belakang.



Tak lama kemudian, merekapun sampai di kamar yang sudah aji pesan sebelumnya. Peralatan foto aji sudah terpasang didalam kamar terutama kamera kecil yang tersembunyi untuk mengabadikan rekaman rahasia yang ada dalam kepalanya saat itu.

Aji memulai dengan biasa tanpa membuat aam curiga, photoshoot berjalan dengan biasa sesuai konsep yang dirancang sebelumnya. Sampai tiba saatnya aam memeriksa hasil foto-fotonya yang terpotret dalam memori kamera aji.



"Gimana am? Cocok hasil fotonya?" tanya aji sambil tangannya masuk kedalam tas gendong kecil yang berada dibalik punggungnya. Aji sudah menyiapkan sebuah sapu tangan yang sudah dituangkan chloroform dengan dosis aman sebelumnya sehingga hanya membuat korbannya tak sadar untuk beberapa saat.

"Iya mas bagus, sesuai harapan aku..." balas aam dengan fokusnya melihat-lihat fotonya tanpa menyadari aji mendekatinya dari belakang dengan sapu tangan bercampur obat bius itu.

Aji menarik pundak aam hingga dia menoleh kemudian dengan cepat dia mendekap dan membungkam mulut juga hidung aam dengan sapu tangan spesialnya itu. Aam perlahan lemas tak bertenaga berkat obat bius milik aji itu, aji mencoba memastikan dengan mengangkat salah satu lengan aam dan menjatuhkannya untuk memastikan korbannya sudah pingsan sepenuhnya.



Melihat aam sudah sepenuhnya pingsan, aji tersenyum memikirkan bagian mana yang harus dia gerayangi pertama kali. Kedua tangannya gatal ingin meremas kedua bongkahan payudara aam yang terbungkus bra ketat itu. Tanpa ragu aji meremas payudara aam dari luar pakaiannya, setelahnya aji membuka pakaian yang digunakannya hingga terekspos sempurna payudara yang dia bayangkan sebelumnya.

Jari telunjuk aji mencoba diselipkan diantara bra dan kulit payudara aam mencoba mencari putingnya yang tersembunyi. Setelah jari telunjuknya menemukan sebuah biji kacang lembut milik aam itu, aji mulai mengusap-usapnya dengan kencang. Aji mencoba mengintip kedalam bra dan melihat puting aam dengan lebih jelas. Sebuah puting dengan areola berwarna kecoklatan khas wanita asia lokal, tidak seperti yang dia temukan pada feli yang seorang chindo berwarna lebih cerah.

"Walah... Masih bagusan punya feli kalo dari warnanya..." aji sedikit kecewa dengan ekspektasinya

Aji kemudian menidurkan tubuh aam yang setengah telanjang itu dan mulai menjamah bagian bawah tubuhnya. Aji mulai mencoba membuka sabuk celana yang aam pakai, setelahnya menarik celana itu turun hingga celana dalamnya terlihat jelas.

"Ca*vin K*ein? Hmmm bagus juga... Coba kita lihat isi dibalik celana dalam ini...!" aji menarik lepas celana dalam aam yang terakhir hingga sepenuhnya bugil dan tertangkap dalam jangkauan kamera rahasia yang dia pasang sebelumnya.

"Tuh kan... Anjimmm... nih anak memeknya kaya tante-tante, berjengger meski udah dicukur cukup bersih. Ketahuan banget udah sering ngentot nih anak...!"



Aji mendekatkan lidahnya mencoba untuk menjilat memek bersih aam itu, "Yah seenggaknya anaknya bersih, gak bau juga tanda sering perawatan meski keliatannya udah gak rapet..."

"Mmmmmmppph... Sllllrrrrrrrppp..." aji membuka menyapu bibir memek aam seperti sedang menjilati es krim dan lidahnya perlahan menggelitik lubang kencing aam dengan girangnya.

Tanpa sadar tubuh aam merespon rangsangan mulut aji, tak berapa lama aji terkena semprotan orgasme aam yang mendarat tepat didepan wajahnya.

"Crrrrrrrrrrrrrrrrtttttttt... Crrrrrrrrrrrrrrrrtttttttt..." tanpa ragu aji membuka mulutnya dan memasukkan jari tengahnya untuk menggelitik klitoris aam hingga orgasme aam berhenti dengan sendirinya. Dirinya mendapat sebuah rekaman bagus untuk dia jual nantinya karena cukup langka wanita bisa orgasme kencang seperti air mancur seperti yang aam lakukan barusan.

Aji sudah berada dalam puncak ketidaksabarannya dengan ditandai celananya yang menyempit, dirinya mulai melucuti pakaiannya satu per satu dan bersiap memperkosa aam dan mengambil rekaman selanjutnya untuk mendapat uang tambahan untuk menyelesaikan hutang-hutangnya kepada jay. Aji juga berencana memberikan copy semua sextape dari masing-masing model yang pernah menjadi korbannya sebagai bonus.

Klitoris aam makin geli akibat rangsangan jari telunjuk aji, membuat dinding memeknya semakin berkedut pertanda sudah waktunya aji memberikan apa yang tubuh aam inginkan.

Aji mengocok kontolnya berirama sambil mengelus belahan memek aam, "Sorry, gua kontolin ya am... Videonya juga bakal gua jual, tinggal lu berharap nanti kaga bunting sama videonya kesebar aja. Hahahahaha..." ucapnya sambil membalikkan tubuh aam tengkurap.

"Gua masukin sekarang... Ngggggh..."

"Blesssshhh..." aji mengangkat pinggul aam dengan kedua tangannya kemudian mempenetrasinya dari belakang sementara tubuh atas aam masih menempel erat diatas kasur.

Dengan gerakan pinggul berirama, aji menghujamkan kontolnya dengan kasar.

"Ughh... Aahh... Ahhh... Rasain kontol gua..."

Plakkk... Plakkk... Plakkk...

Plakkk... Plakkk... Plakkk...

Benturan kulit aji dan pantat aam yang terdengar keras dikarenakan goyangan aji yang kasar membuatnya semakin bergairah dalam memperkosanya. Tak lupa dia menyalakan rekaman video ponselnya untuk mengambil video wajah aam dalam jarak dekat.

"Lu manis juga am dari deket apalagi dikontolin gini, gak ngebayangin berapa banyak cowok yang udah nyobain memek lu ini diluar sana... Aghhhh..."

Aji terus mendominasi tubuh pingsan aam, sekarang aji mengganti gaya aam dengan kembali membalikkan tubuhnya dan melebarkan kedua kakinya dan kembali mempenetrasinya. Meski aam dalam kondisi tidak sadar, tapi tubuhnya sangat aktif ketika menyambut ada sebuah kontol yang masuk kedalam liang memeknya dengan memijit batang kontol aji.

"Ugggghhh... Angetnya memek lu am... Nikmat juga meski gak serapet yang gua kira..."

Dengan posisi yang sama, aji memeluk tubuh aam dan meremas bongkahan pantatnya yang menarik perhatiannya sejak awal. Aji terus memompa kontolnya dengan kasar seakan berpacu dengan waktu, ditambah mulutnya kembali menyambar kedua puting aam bergantian dan menghisapnya seperti seorang bayi.

Dada montok aam berayun dengan kencang, terlihat aji memejamkan mata seperti hampir mencapai puncak kenikmatannya.

"Auuhhh... Plakkk... Plakkk... Gua mau keluaaaaaaaaaaar..."

Aji melihat dirinya dan aam lewat layar kameranya, dirinya tersenyum dengan adegan yang diinginkannya sebagai sextape yang bisa menghasilkan untuk dijual di platform video berbayar. Hanya dirinya yang tahu siapa pemeran wanita sebenarnya setelah diproses bluring bagian wajahnya nanti.

Dirinya cukup senang bahwa sangat mudah untuk memperdayai gadis berusia 20an tahun itu dan banyak juga request dari teman-temannya untuk mendapatkan video dari beberapa pesohor muda sosial media seperti aam. Banyak fotografer yang pernah memfoto aam dalam sebuah event yang diikutinya akan tetapi selalu ada anjing pengganggu yang berada disebelahnya yang mengikutinya kemana-mana selama event.

"Mungkin lu udah punya pacar dan banyak yang udah tahu, tapi bukan berarti masa depan lu udah pasti, sayang. Dengan satu ejakulasi, masa depan lu bisa aja jadi milik gua... Hahahaha..." aji tersenyum sambil terus menghujamkan kontolnya kencang untuk mendapatkan ejakulasinya yang mencapai puncaknya.

"Mmmmhhhh... Aaaaahhh... Wenakkkkkk jugaaaaaa memek lu aaaaam... Aahhh..." aji mulai mengerang tak karuan pertanda dirinya akan mencapai ejakulasinya dan mengangkat pinggul aam dalam satu hentakan, aji memuntahkan semua benih bayi miliknya didalam memek aam.

Croootttt... Croootttt... Croootttt... tiga kali tembakan spermanya menabrak dinding pertahanan terakhir aam.

"Hahahaha... Mantep emang sensasi ngecrotin memek muda kayak lu am, para fans lu pasti cuma bisa ngebayangin doang. Tinggal sekarang seberapa kuat tubuh lu menolak buat hamil..." aji tersenyum sambil duduk bersila disamping aam yang tergeletak lemas dan aji mulai mengambil kameranya untuk mengambil rekaman jarak dekat memek aam yang baru saja dibanjiri sperma miliknya.

"Eh bersihin nih kontol yang udah puasin dahaga memek lu, am...!" aji berdiri dan mendaratkan kepala kontolnya pada mulut aam dan memaksanya membuka mulut untuk membersihkan kontolnya.

"Mantep juga ide gua bikin akun di video berbayar, apalagi buat ngejebak ceweknya buat bikin rekaman sendiri dengan sukarela tentu lebih menarik dan menjual nantinya. Yang penting gua mah hutang gua bisa cepet lunas aja sama jay, ah sudah lah urusan nanti itu. Gua nikmatin aja waktu sama aam sekarang buat video yang banyak buat persediaan konten gua..." gumam aji sambil kembali mencoba mengocok kontolnya agar kembali terbangun dan bersiap untuk ronde kedua dengan aam.

[Satu jam berlalu, aam mulai tersadar dari pingsannya.]

"Hnghhh... B~berat banget badan aku...?" aam belum membuka matanya sepenuhnya dan menyadari dirinya sudah telanjang bulat dan seorang pria terbaring disampingnya juga dengan keadaan yang sama.

"HAH? KOK AKU BUGIL SIH? IHHHH... LENGKET? INI? SPERMA BUKAN?" tangannya yang masih terikat didepan tubuhnya tanpa sengaja menyentuh memeknya sendiri dan melapnya pada sprei kasur tempat mereka berbaring.



"LOH? KAK AJI!? ENGGAKKKKKKKKK...!!!" aam berteriak histeris mengetahui dirinya sudah menjadi korban pemerkosaan oleh aji yang mengajaknya photoshoot, akan tetapi aam tidak mengetahui bahwa ada rekaman dirinya yang disimpan oleh aji didalam salah satu memory card miliknya.

"Please... Mana ponsel aku disaat aku butuh buat telpon polisi?" aam panik dan mencari-cari pakaian dan tasnya, sayang aji sedikit lebih cerdik yang terlihat. Ponsel aam sudah aji sembunyikan dan sebuah rekaman menggunakan ponselnya sendiri yang tentu dengan mudah aji buka sebelumnya disaat membuat video karena pemilik face-id berada disampingnya kemudian aji transfer melalui fitur airdrop miliknya. Tentu baik aam dan aji memiliki salinan rekaman video itu, sehingga aam nantinya tidak memiliki kuasa untuk konten yang tersebar ketika rekaman yang didalam ponselnya terhapus.

[Flashback dalam sesi pemotretan...]

"Kalo kamu gak keberatan, kita sekalian bikin video interview perkenalan boleh ya, am?" tanya aji sambil memegang kameranya mencoba mengambil fokus angle yang tepat untuknya

"Ah... Boleh kak... Tunggu sebentar ya kak..." jawabnya sambil menuju kamar ganti untuk berganti pakaian.

~Beberapa menit setelahnya

"Emmm... Pertanyaannya nanti seputar apa kak?"

"Interview biasa aja kayak kamu ngelamar kerja, seputar pengalaman pertama kamu terjun dunia cosplay gitu..."

"Oh boleh-boleh... Yuk kita mulai kak... Aku duduk disini?" aam mencari tempat duduk yang mengarah tepat didepan tripod kamera aji

"Yup bebas, bukan interview resmi aja kok. Buat senang-senang aja..."

"Kalo gitu aku tanya hal mendasar ya? Umur kamu berapa sekarang ini? Terkadang penampilan sering menipu jaman sekarang, orang sering nyangka kayak wanita baru menikah kesannya." aji membacakan pertanyaan yang disusunnya berdasarkan "audience palsunya" alias calon pembeli video ilegal versi aam nantinya.

"Ah masa sih kak... Masih belum nikah ini, lulus kuliah aja belum. Hihihihi..." senyum aam mengembang dibalik telapak tangannya yang berusaha menutupinya mendengar pertanyaan aji itu

"Hooo..! Tapi emang penampilan kamu awet muda banget yah!"

"Ahh... Bisa aja kakak ini..." lanjutnya

"Tapi seriusan, anak muda jaman sekarang kayak kamu udah bisa banggain orang tua meski tinggal jauh yah..."

"Ah tolonglah kak... Jangan muji tinggi gitu, aku masih belum apa-apa dibandingkan yang lain... Aku masih banyak yang perlu pelajarin dari senior-senior aku..."

[Setelahnya interview berjalan lambat dan aam diberikan kesempatan untuk melihat hasil foto dirinya dan aji pun melancarkan aksinya. Flashback End]

Selesai permainannya selesai, aji mengambil peralatan bdsm berupa collar leher, lingerie, vibrator, tali dan juga penyangga mulut yang dia pinjam dari properti cosplay yang dibawa aam untuk memerankan karakter tertentu. Kemudian memasangkannya kepada aam yang mulai tersadar.

Aji mulai menggoda aam dengan rekaman yang berada dalam kameranya.

"Gua pikir interview palsu ini bakal diterima sama para pembeli nanti, am. Yang lebih ditunggu ya cuma sex tape punya lu diupload, bayangin idola mereka diperkosa dalam keadaan pingsan dan dapat melihat setiap jengkal bagian tubuh lu secara Full HD tentu menjadikannya nilai tambah..."

"Apa lagi mereka bisa liat memek lu bersih tanpa bulu, yang lebih menggairahkan lagi kalo lu pake sexy lingerie begini..."

Aji mencoba memasukkan vibrator yang dia bawa kedalam memek aam dan kemudian menyalakannya. Tak lupa mulut aam disumpal dengan properti cosplay miliknya yang seperti penutup mulut berbentuk batang kayu.

"Drrrrrrtttttt... Drrrrrrtttttt..." vibrator yang diselipkan disela-sela stocking hitam aam itu telah menyala dan sesekali tubuh aam merespon dengan mendesah kecil dan ikut bergetar.

"Hnnnn... Nnnn..." aam hanya bisa bersuara kecil karena mulutnya tersumpal itu dan tangannya terikat dibelakang punggungnya

"Behh... Diliat lama-lama toket lu mayan juga ya am, puting kenceng sama areolanya mayan gede... Penonton pasti suka deh..." ujarnya sambil meremas-remas toket aam dengan gaya memutar

"Ting... Tong..."

"Ahh... Itu pasti bellboy gua yang abis gua suruh pesen makanan dari bawah..." aji menarik tali yang tersambung pada sabuk leher aam dan menuntunnya seperti seekor perliharaan.

"?? Nnn... Nnnn... Nnnn..." aam menggeleng mengetahui aji berusaha menyeretnya untuk membuka pintu kamar hotel itu.

"Oke... Kamu berdiri aja disini dan jangan sembunyi... Biarin dia masuk dan memandangi tubuh indah dan nakal ini, am. (Awas kalo gak nurut, kecuali rekaman video lu gua upload ke sosmed pribadi lu sekarang.)" ancam aji kepada aam yang terlihat putus asa dengan ancamannya itu

"Nnnn... Nnnnn... (Enggak! ini bisa jadi buruk kalo tersebar keluar!!)" aam berusaha berteriak tapi tidak bisa.

"Jangan khawatir, am! Dia kan cuma nyeleseiin kerjaannya dan bisa gua minta biar diam kayak gak ada apa-apa. Yang terpenting gua yakin sensasi memalukan ketika menjawab dan membuka pintu buat orang lain bakalan berbeda dari yang lu rasain sebelumnya..."

"Nnn... Nnn...!!! (Jangannnn... Hidup aku bakalan susah kalo banyak orang keadaan aku begini...)"

Disaat yang bersamaan aji sebelum membuka pintunya terlebih dahulu menekan remote vibratornya untuk menambah getarannya dan aam berusaha keras untuk tidak mengeluarkan suara yang bisa terdengar oleh bellboy dibalik itu. "(Jangannnn... Aku bisa ketahuan sama dia!!!")

"Ahh bukan ternyata. Yo kawan, tepat waktu kalian..." sapa aji yang ternyata temannya yang terlebih dahulu datang.

"Yo ji, apa kita ganggu nih? Pas banget kita lagi maen daerah sini, lu ngajak katanya ada mainan baru..."

Aam yang terduduk disudut pojok kamar itu merasa sedikit lega karena dia bisa bersembunyi tepat pada waktunya.

"(Apa... mereka saling mengenal satu sama lain?)"

"Am... Lu dimana?" aji berusaha mencari aam yang menghilang dari pandangannya.

"Ah disitu lu rupanya... Sini liat deh... Gua posting sesuatu di sosmed pribadi gua, nanya temen-temen gua yang lagi pingin ngentot. Liat nih setelah gua post badan lu? Banyak banget yang ngebales pada pingin nyoba ngentotin lu, bagus kan? Hahahahaha..." aji menunjukkan isi komentar sosial media miliknya kepada aam.

"Hnnn...? Hnnn... Hnnn..." aam berusaha mengumpat setelah membaca komentar tak senonoh dari para penggemarnya itu.

"Gua udah milih dua temen gua yang terbaik buat nyobain lu dibandingin yang lain, karena gua tahu mereka tipikal jaga rahasia jadi aman lah kalo tahu dikit lu kayak gini..."

"Yoi ji, kontol gua udah ngaceng nih liat dia bugil gitu... Dan juga gua keras tahan lama loh, hahaha..." kedua pria itu memperkenalkan dirinya dengan secabul-cabulnya kepada aam.

Aji dan salah seorang teman prianya duduk bercanda dan mempersilahkan temannya yang lain untuk mulai menggagahinya.

"Lu beneran bisa dapetin dia dari mana, ji?"

"Ah... Ya dari temennya dia sendiri lah, udah gua cobain juga dan gua ancem supaya gak nyebarin videonya ke keluarganya makanya dia ngorbanin salah satu temennya buat gantinya... Hahahaha..."

"Oi am... Udah jadi belum tehnya?" aji berteriak memanggil aam yang sedang berada di pantry

"B~Beluuuuuum... M~maaf... Ahhh... Ahh... Ah!" balas aam yang sedang didoggy oleh salah satu teman aji sambil membuatkan teh untuk mereka.

"Ji...!! Mantep juga memeknya...! Ohh... Gua mau ngecrot, untungnya gua puasa ngewe dulu beberapa minggu ini dan fokus minum suplemen selama ngegym jadinya kontol gua keras banget dong..."

Plok... Plok... Plok...

Plok... Plok... Plok...

Ahhh... Ahhh... Ahhh...

Hnnn... Ahhh... Uhhh...

"Tadi lu bilang kita boleh ngentotin nih anak dimanapun kan? Gak masalah kan gua ngentotin dia sambil bikin minum? Hahaha..." ujarnya sambil bertanya kepada aji dengan terus meremas pinggul aam dalam gaya doggy itu

"(Gilaaaa... Penisnya masuk dalem banget... B~beda banget dari punya pacar aku...!) Ah... Ahh... Uhh..." aam menoleh melihat pria yang sedang meremas bongkahan pantatnya dan mendoggynya itu sebentar lagi akan ejakulasi.

"Gua keluar ya, sayang... Auuuhhhh..."

Plak... Plak... Plak...

Hujaman kontol pria itu makin kencang dan batangnya terasa membesar didalam memek aam, dan...

"Crooooottt... Crooooottt..."

"Nnnn... Hnnnn... (Ahh... Dia masih keluar? Perasaan yang lama menghilang ini...)" aam berusaha tidak ikut orgasme bersamaan dengan pria itu mendapat ejakulasinya.

Plop... "Wow... Gua ngecrot banyak banget dah... Tenang aja, gua masih peduli sama lu makanya gua make kondom, sayang..." ujarnya sambil menarik keluar kontolnya yang terlihat ujung kondomnya terjuntai berisi sperma miliknya.

Beberapa saat berlalu, aam sudah selesai membuatkan teh setelah diganggu oleh pria yang menyetubuhinya.

"Maaf... Udah nunggu..." aam mendatangi mereka dengan membawakan satu teko teh dan tiga cangkir dalam satu nampan ditangannya.

"Ah lambatnya... Eh tapi, wow condom bekas yang lu pake lu jepitin di putingnya aam, bro?"

"Hahahaha... Biar beda aja bro, lagian ada jepitan baju tuh tadi di dapur. Ya gua jepitin aja di toketnya daripada gua buang ditempat sampah..." balasnya senang

"Nah, am... Gimana kontolnya nih temen gua yang barusan? Enak kan?"

"Yoi, ji. Sumpah tadi pas ngecrot memeknya ngejepit gitu..."

"Eh cepet jawab...!!" ucap aji marah ketika aam hanya terdiam saja

"I~itu... E~enakkk..." jawab aam singkat dengan malu

"Yoi... Gua juga udah lama gak ganti oli, mantep gila kontol gua ketemu pasangannya lagi..."

"Yah gitulah bro, selama itu namanya kontol ya si aam bakalan gak pusing dikontolin sama siapa aja dari kita bertiga atau temen-temen cowoknya yang beda ukuran..."

"Ah yang bener lu, ji? Anjim, gua ikutan ngaceng lagi dah... Sini jongkok dan jilatin kontol gua, am... Liat nih kontol gua, panjang dan gede kan?" ucap teman aji sambil mengocok kontolnya

Aam mendekat dan mulai berjongkok dihadapan pria itu, "(I~ini... Beneran..? Panjang juga...!)"

Perlahan aam membuka mulutnya dan memasukkan dari kepala kontolnya. "(Ujungnya... gede... Baru dikit... Udah nyentuh dalem tenggorokan aku...!)"

"Woahhh... Mantepnya... Ekspresi ngulum kayak gini nih seru, kayak dia ngeblowjob seakan makanan sehari-harinya dia. Diluar keliatan alim tapi dalemnya sangean cuk..." ucap sang pria menepuk kepala aam membiarkan aam memblowjob dirinya.

"....." aam hanya terdiam mendengar celotehan pria yang sedang dia layani itu.

"Kalo gitu, gua mau pake anusnya dulu deh..." pria yang lain mendekatinya tanpa aam sadar dan mengangkat pantatnya

"(Eh... T~tunggu... i~itu...)" gumam aam sambil menoleh ke belakang

"Ughhhh... Sempitnyaaaa..." sang pria mencoba menganal aam tanpa melumasinya terlebih dahulu.

Blessssss...

"Hmmmm... Hmmmm...!!" aam mencoba berteriak akan tetapi kepalanya ditahan oleh pria satunya dan membuatnya terus mengulum kontolnya itu.

"Terkadang gua mikir, siapa yah cewek yang pantes punya nipple piercing? Ngeliat putingnya dijepit gini, aam kayaknya cocok deh ya punya hobby gini..." ucapnya sambil meremas bongkahan toket dan puting aam bersamaan

"Hnnn... Hnnnn... Hnn..." aam berusaha menggelengkan kepalanya pertanda kurang setuju dengan perkataan para pria itu.

"Iya tuh, putingnya bisa kenceng gitu... Apalagi ditambah dijepit pake jepitan jemuran, makin sensitif kayaknya... Hahahha..."

"Udah jangan berisik deh, am...! Lu nyepong aja... Biar kita lakuin sisanya..." pria yang sedang menganalnya menarik kedua lengan kebelakang, gerakan pinggulnya maju mundur mengakibatkan aam juga bergerak searah ketika mulutnya sedang menyepong kontol pria satunya.

"Rasanya setelah ini, tuh anak bakalan gak demen ngentot biasa sama cowoknya. Bakalan nagih kalo semua lubangnya dikontolin barengan, maen bareng banyak cowok bakal jadi kewajiban buat dia ntar... Hahahaha..." ucap aji melecehkan aam disaat yang bersamaan.

"Ji, liat neh gua bikin dia deep throat...!" ucapnya menekan kepala aam dan menghujamkan kontolnya lebih dalam lagi.

"Hmmmpppphhhh... Hmmmpppphhhh..." aam tak berdaya melawan kedua pria itu bersamaan.

"Ahh anjinggggg... Gua ngecrot saking gelinya, mantep juga mulut lu... Minum neh peju gua am...! Nghhhh..!!"

Crrrrrrrtttttt... Crrrrrrrtttttt...

"Eh gua belum selesai ngecrotnya, mau kemana sih coba narik kepala lu, am? Sampe gua perintahin buka, jangan lu buka mulut lu am... Crrrrrrrtttttt..."

"Hmmmpppphhhh..." aam meneteskan air matanya mendapat perlakuan kasar seperti itu dan dirinya harus menelan sperma pria yang bahkan tidak dikenalnya.

"Ugghhh... Yang dibawah sini juga sama rapetnya, bro... Gua keluar juga ahhh... Nghhhhhh..."

Crrrrrrrtttttt...

Mulut aam baru terlepas dari kontol pria yang lain ketika puas ejakulasi didalam mulut aam.

"Hnnaaaaaahhh... Ahh... Ahhh..."

"Am... Lu barusan ngecret juga kan? Memek lu kedutan gini, mana ngompol lagi..."

"(Siallll... Pertama kalinya dianal, dia keluar juga didalam anus aku... Meski dia pake kondom, kerasa bener semprotannya...)"

"Gimana kalo kita post foto aam online abis ngentot begini? Tenang kita sensor kok mukanya, cuma body lu aja yang keliatan..."

"Ide bagus tuh... Ji, lu fotoin gih...!"

"Oke dah... Lu tutup aja muka lu terus lu angkat sebelah kaki lu, am...!" perintah aji sambil memegang kameranya.

"(Pose ini...! T~tapi... jika ini biar yang lain gak kesebar... Aku terpaksa harus menurutinya...)"

"Wogh.. Mantep lah nih cewek, baru dientotin bentar udah takluk aja sama kita... Liat tuh memeknya, cakep juga harusnya kita tembakin dalem yah..."

"Oke kelar... Sekarang lu kumur-kumur sisa sperma yang ada didalam mulut lu itu sebelum lu telen deh, am...!"

"(Sensasi rasa kental dan lengket... Sangat berlendir... Bau khas seorang pria...)" aam perlahan menelan sisa-sisa sperma didalam mulutnya

"Gimana rasanya, am? Enak gak?"

"S~sangat... s~sangat... enakkkk..." balas aam sambil menjulurkan lidahnya pertanda bersih.

[Setengah jam setelah mengisi ulang stamina mereka.]

Pria itu menarik aam untuk duduk diatas pangkuannya, "T~tunggu... Kalo mau ngelakuin lagi... Pake k~kondomnya..."

"Hah? Apa yang lu omongin? Gua gak bisa denger kalo suara lu kecil begitu...!" balasnya sambil berpura-pura tidak mendengar dan perlahan mempenetrasi aam kembali tanpa mengindahkan perkataannya untuk memakai kondom.

"J~jangan lakuin ini... P~please... Pake... Kondom...!" pinta aam memelas

"Lu gak terlihat meyakinkan dengan wajah mesum begitu pas ngomong barusan..."

"P~pleaseeeee... Jangan..." aam sangat mengkhawatirkan dirinya mengetahui partnernya tidak mau menggunakan pengaman sama sekali.

Pria itu tetap tidak menurut dan menyumpal mulut aam dengan mulutnya dan memaksa aam untuk french kiss dengannya bak sepasang kekasih.

"Hmmmmpppphhh... Hmmmmpppphhh... Ahhhhhh..."

"(E~enggak... Kita... kalo kamu... menciumku dengan lembut begitu...)" aam tanpa sadar membalas ciuman dan permainan lidah sang pria

"Gimana sayang? Ayo sekarang gua kasih ciuman buat bagian terdalam punya lu..." ucapnya sambil memusatkan seluruh tenaganya untuk menusukkan kontolnya lebih dalam lagi dengan melebarkan kedua paha aam dan menahannya dengan lengannya.

"(S~siallll... Penisnya yang tanpa kondom bisa-bisa... Sensasi ini... Nggggghhh...)"

"Lu lebih baik jangan nahan-nahan lagi kalo lu gak mau gua nembak dalem... Gua tahu kok lu nolak gua gak pake kondom kenapa... Mungkin ini waktu yang kurang tepat buat ngentot bukan?" bisik sang pria karena mengetahui aam mungkin sedang dalam ovulasi

"(Jangannnnnnnnnnn...)" aam tidak bisa berucap selain dalam pikirannya sendiri.

"Seperti kata gua tadi, lu harus orgasme dulu selagi gua masih ngontolin lu..."

"(Aku gak boleh kalah...)"

"Nghh... Nghh... Nghh..."

"Nghh... Nghh... Nghh..."

"(Gak... Aku mau keluarr...)" pikir aam dengan kepala mendongak keatas ketika sang pria meremas kulit perut dan payudaranya bersamaan.

"Anyingg... Memeknya mendadak ngejepit cuk... Ahhhh..."

"E~enggak... Aku belum mau... keluar..." ucap aam yang memberanikan dirinya membalas permainan sang pria

"Alah boong... Memek lu aja netes basah gitu, emang air apaan tuh kalo bukan hasil orgasme lu sendiri?"

"Sampe lu mau ngakuinnya, gua bakal terus ngentotin memek lu..."

"Ahhh... Ahh... Auhhh..."

"Ayo ngaku...!"

"Enggaaaaak..."

"Keluar gak lu...!"

"Ahhh... Ahh... Auhhh..."

"Diperkosa sama kontol selain pacar lu sendiri rasanya enak bukan?"

"Ahhh... Ahh... Ahhh... Ahh..."

"Memek lu pasti pingin banget kan, diliat dari jepitan memek lu erat banget..."

"E~enggakkkk..." aam terus berbohong kepada pria itu

"Tanpa kondom emang paling enak pol...!'



"Ahhh... Ahh..."

"Ahhh... Ahh..."

"(Kalo ini terus berlanjut, aku bisa-bisa hamil..! Sial, penisnya dia mulai bengkak dia bakalan nembak dalem, aku pasti beneran hamil nantinya..!)" aam berusaha menepuk tangan pria itu untuk melepaskan kontolnya sebelum ejakulasi

"Ahhh... Ahh..."

"Ahhh... Ahh..."

"Telat lu am... Gua ngecrot nih... Aaaahhhh..." sang pria menghentakkan kontolnya disaat terakhir sebelum menembakkan spermanya

"Nghhhhhh..."

Crrrrrrrrrrrrttttttttt...

"(Aaaahhh... Dia beneran ngeluarinnya didalem...)"

"Mampus lu am... Rasain peju gua didalem memek lu... Hanjir memeknya kayak nyedot peju guaaa...!'

"(Didalam... Dia keluar didalam...)" pikiran aam melayang dan memberontak disaat yang bersamaan merasakan memeknya tersiram cairan hangat milik seorang pria

Ploppp... sang pria menarik lepas kontolnya dan melihat ceceran sperma miliknya menetes dari celah memek aam.

[Permainan berlanjut dan aam diminta mengganti pakaian kembali dengan yang lebih sexy seperti micro bikini yang dibawa diam-diam oleh aji...]

"Ah sini dong, am... Kita terusin lagi mainnya..." aji bergantian ingin mencicipi memek aam lagi.

"Gimana? Cocok kan bikininya? Gua kasih itu ke mantan gua beberapa waktu lalu... Dia gak mau pake, yah akhirnya nganggur dilemari eh tapi cocok juga lu pake am..." aji memuji aam yang mengenakan bikini koleksinya dan terlihat pas dipakai olehnya.

"Oh iya, udah lu bersihin semua sperma didalam memek lu? Kontol gua udah siap nih..."

"Haaahh... Haaa... Tolong kak... Udahhhh..."

"Kalo gitu terserah lu deh, mana yang lebih enak memek atau anus lu yang mau dikontolin sekarang? Lu gak milih berarti gua bakalan ngentotin memek lu lagi..."

Aam perlahan membuka bongkahan pantatnya dan menunjukkannya kepada aji, "Oke... Oke... P~pake... Pantat aku aja..."

"Maksud lu anus?"

"Iyah... Masukin penis kakak kedalam anus aku..."

"Serius? Untuk memikirkan lu sendiri yang minta buat dianal... Lumayan mesum juga lu ya, am...!"

Aji mendekat sambil mengocok kontolnya kemudian menempelkannya pada lubang anus aam.

"Anus lu renggang banget mau dimasukin, udah pernah anal yah?" ucap aji melecehkan aam yang baru saja dianal oleh temannya sendiri dan membalik tubuh aam untuk menungging

"I~iyah... Udah... B~barusan... Pleaseee... Pelan-pelan... Ughhhh..." lenguh aam merasakan kepala kontol aji sudah bersentuhan dengan kulit lubang anus miliknya dan akan mempenetrasinya.

"Hnghhhh... (Auhhh... Kepalanya... Udah masukkkkk...)" aam mengerang

"Wow not bad buat amatiran... Boleh lah kita kapan-kapan anal lagi kalo enak begini, dibandingin memek lu jelas anus lu lebih ngegrip, am...!"

"Anus lu bener-bener soft didalem... Mantepnyaaaa...! Sensasinya emang beda daripada memek lu, dasar cewek seumuran lu ternyata keseringan ngentot juga dibelakang fans lu..." aji menekan punggung, bahu dan kepala aam untuk menempel bersandar pada sofa tempat mereka doggy

"Haaahh... Aahhh... Ahh..."

"Ayo liat ke kamera sekarang... Tunjukin ekspresi lu pas dianal begini yang gak pernah lu tunjukin didepan umum..." perintah aji menarik paksa dagu aam dan mengarahkannya kearah lensa kamera

"(T~tunggu... E~enggak mau...) Stopppppp....!!!"

"Ah bacot...! Rasain nih..." aji tak sabar kemudian menghujamkan kontolnya lebih dalam lagi dan memaksa aam berdiri tepat searah dengan kamera memperlihatkan toketnya yang berguncang dengan kencang.

"Aahhh... Ahh... Aahhh... Ahh..."

"Aaaaahhh... Uhh... Uahhh... Ahh..."

"Aaahhh!! Anus lu udah siap rupanya, udah ngejepit kontol gua tanpa diperintah...!" aji puas dengan hasil didikannya, tubuh aam menikmati perkosaan yang aji lakukan terhadapnya.

"Gua bakal bikin lu ngecret dari analin lu doang, liat aja...! Ayo lu boleh ngecret kapanpun lu mau..." aji terus meremas bongkahan pantat aam sambil terus menghujamkan kontolnya kencang

"Hnghhhh... Hnnnn..." aam tidak bisa menahan godaan gesekan kontol aji didalam anusnya yang disaat bersamaan memberikan rangsangan kepada dirinya untuk orgasme

"(Ahhhh... Aku keluarrrrr... gara-gara dianal... Nghhh...)"

Aji mengetahui aam sudah orgasme karena getaran dan jepitan lubang anusnya. Aji memainkan jarinya pada klitoris aam, untuk memancingnya orgasme sekali lagi...

Clep... Clep... Clep...

Clep... Clep... Clep...

"Eh ji... Gua gabung lagi dong...!" ucap teman pria lain yang kembali bernafsu melihat aam saat itu.

"(Ehhh??? Mau apa??? 3 orang?? Please... Jangann...)H~hei... A~aku gak... pernah bilang... kalian bolehin buat... Aaaahhh" aam terlambat menyadari pria yang sebelumnya bersiap mempenetrasi memeknya kembali dan ini akan menjadi double penetration pertama baginya.

"Cih... Memeknya udah basah aja nih..." ucap sang pria memeriksa memek aam dengan jarinya sambil memposisikan kontolnya didepan lubang memek aam.

"Gua bakal ngelatih lu jadi lonte sejati, tenang aja... Lu jualan toket disosmed aja gak masalah, diluar itu boleh lah jualan memek ya gak? Hahahaha..." balas aji melihat temannya bersemangat untuk melakukan DP

Blesss...

"Nggghhhh... Yaaaaaaahhhhhh..." teriak aam merasakan lubang memek dan anusnya oleh dua pria secara bersamaan



"Mantep kan bro... Dia menggeliat kayak ikan keluar dari air, dia bakalan terima kasih sama kita buat training jadi lonte high classnya. Liat aja tuh ekspresinya, keliatan happy kan? Ayo jawab, gimana rasanya am? Enak kan jepitan otot-otot disekitar memek sama anus lu?" aji menampar pipi aam

"Ughhh... Nghhhh... Aaahhh... Haaaahh..."

"Yoi bro... Kontol gua rasanya ditelen sama memeknya kayak gak boleh lepas nih sekarang...! Mantep anjimm..."

"Tuh lu denger kata dia gak? Sekarang, lubang mana yang paling enak? Cepet jawab...!!!"

"Nghhh... Nghhh... (U~udah... gak kuattt... Vagina sama anus aku ditusuk nonstop... B~bisa gila aku...)" desah aam sambil pikirannya melayang karena disandwich oleh dua pria bersamaan

"(Mana yang lebih enak? A~aku gak bisa bilang perbedaannya...) Ughhhh..."

"Nghhh... Ahhh... Ahh..."

"Gua mau ngecrot lagi neh...!"

"(E~enak... A~aku pingin dikeluarin lagi didalam... B~buat aku o~orgasme lagi... Rahim dan anus aku... Ingin banget diisi penuh sama sperma mereka...)"

"Rasain nih am...! Bunting dah lu...! Hnghhhhh...!"

Crooooooottttt... Crooooooottttt...

Crooooooottttt... Crooooooottttt...

Kedua pria itu ejakulasi secara bersamaan disusul aam yang mendapat orgasmenya beberapa saat setelahnya.

"Wooooghhh.. Pinggulnya bergetar gak karuan gitu, orgasme paling heboh yang pernah dia dapet kayaknya, ji...!"

"Hnnn... Nghhh... Haaaa..."

"Ho oh bro... Kelar juga ngentotin sama ngelatih dia, dia juga mendesah kayak hewan lagi birahi gitu... Videonya mantep nih buat dijual, suara desahannya kayak gitu harusnya gak didenger sama keluarganya..." aji menarik kontolnya dan melempar tubuh aam keatas sofa dan rekannya satu lagi membuka lebar kaki aam kesamping.

"Yoi... Apalagi ngeliat memeknya luber sama peju gua barusan..."

"Fotoin memek sama anusnya gih bro..." aji memberikan ponselnya kepada temannya itu

Klik... Klik... Klik...

Klik... Klik... Klik...

[Beberapa jam berlalu...]

"Ahhh... Ahh... Haaaaa... Haaahh..."

"Nah, am... Kita bakal rekam video lagi, jadi lu coba ngomong sesuatu gih..." perintah aji yang membiarkan aam menggerakkan pinggulnya sendiri dengan gerakan WOT

"H~hari ini... A~aku... Aam... udah dibanjirin sperma oleh tiga cowok... jadi... kalo... aku nantinya hamil... Aku bakalan... ngelahirin tepat pada akhir bulan oktober..."

"A~AKU BAKAL PUNYA... SEORANG BAYI... BAKAL NGELAHIRIN SEORANG BAYI... AHH... AHHH..."

"HAHAHAHAHA... BAGUSSSSS... SEKARANG... BUNTING LU..." ucap aji menginginkan aam lebih aktif menggoyangkan pinggulnya jika dirinya ingin mendapat spermanya kembali.

"Nghhh... Hnnnn... Hnnnn... T~tanam benih kakak didalam rahim aku...! (Enggaaaakk... Jujur aku gak pingin ngelakuin ini...!)"

"Nghhh... Uuuhhh... Uhhhhh..."

"Aahhh... Aaahhh... Uuuuhhhh..."

Plok... Plok... Plok... Plok... Plok...

Plok... Plok... Plok... Plok... Plok...

Mendengar aam mengucapkan kata yang diinginkannya, mulai mengencangkan hujaman kontolnya secepat mungkin.

"(Aku... Gak pingin...)"

"BUNTING...!!!"

"(Aku bakal bener-bener hamil...)"

"BUNTING...!!!"

"Haaahh... Ahhh..."

"BUNTING...!!!"

"MAKAN NIH PEJU... BIAR BUNTING LU, AM...!!!"

CROOOOOOOOOOOTTTTTT...

In-Shot-20230802-203121994.gif


Dengan posisi doggy, aam merasakan rahimnya hangat diisi kembali dengan sperma milik aji. Pikirannya melayang memikirkan milyaran sperma milik aji akan perlahan berjuang membuahi sel telur miliknya dalam beberapa hari mendatang...

"Ahhh... Ahhh... Ahhh... Haaaahh... Haaaahh..."

"Am, lu emang menarik..." aji menariknya untuk mencumbunya sambil meremas sebelah toketnya.

"Rasanya emang dia bener-bener bakat jadi lonte deh, ji..."

[Setelahnya...]

"Smile dong..." salah satu pria itu memfoto aam dengan kedua kontol pria itu tepat berada disamping mulutnya dan memeknya berlelehan sperma ketiga pria tersebut...

"Mulai sekarang, aam bukan lagi cewek alim biasa. Dia bakal jadi lonte pribadi kita... Oh iya, temen-temen seprofesinya juga bisa kita paksa lain kali... Dunia cosplay tanpa skandal tuh kurang afdol, tau sendiri kan netizen seneng banget drama sama skandal. Hahahaha..."

Disaat mengambil foto itu, aji mengocok kontolnya sekali lagi. "Nih terakhir buat lu am...! Buat skincarean, gak perlu mahal-mahal kan... Cukup peju juga sama aja manfaatnya...!!"

Crrrrrrrrrttt...

Wajah aam disiram oleh sperma aji untuk pertama kali hari itu, dan mereka mendapat rekaman wajah aam sebagai korban yang bermandikan sperma tepat untuk preview penjualan video milik kanal video akun aji.

bersambung...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd