Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Portraiture [My Erogeneous Zone] (Chapter.58+59 + Mulustrasi UPDATED 22 APRIL 2024, Chapter.60 on progress))

Karakter mana yang lebih cocok jadi personal assistant Jay untuk saat ini?

  • Kartika

  • Anin


Hasil hanya dapat dilihat setelah memilih.
Sepulang dari sekolahnya sore hari, jay berjalan kaki pulang untuk kembali menuju rumahnya. Jay sendirian berjalan tiba-tiba ada yang memanggilnya dari belakang.

"Oi, udah mau pulang nih jay?"

"Hei, ji..."

"Jadi gimana, soal aku akan menginap dirumahmu, apa yang sudah mama kamu bilang?" ucap aji menepuk pundak jay sambil berjalan bersamanya.

"Oh itu... Yah, mama gak masalah kok..."

"Asyik! Maksudku, mama kamu kan masih muda dan juga manis." ucap aji mengelus dagunya seperti berpikiran kemana-mana ketika memikirkan mama karina dalam benaknya.

"Apa maksudmu, ji? Dia kan cuma wanita yang lebih tua seperti wanita pada umumnya."

"Bukan... Maksudku, aku terkesima pertama melihatnya secara langsung ketika pertama kali bermain kerumahmu. Dia juga terlihat senang kalau aku mengatakan itu kepadanya." ucap aji memutar kembali ingatannya sewaktu bermain dirumah jay dan bertemu dengan mama karina.

"Apaan? Kalau lihat sekilas jelas begitu lah menurut orang yang baru pertama kenal..." sahut jay yang mengetahui persis sifat dan karakter mama karina ketika didalam rumah.

"Yah, meskipun penampilannya adalah satu-satunya hal yang menonjol darinya. Biasanya aku melihat dia memang pemalas dan tidak merawat diri/berpakaian sembarangan ketika dirumah, dan ada kalanya segala sesuatu sering disengaja olehnya, itulah kenapa aku suka sama mama kamu, jay. Aku bahkan gak nyangka kalau mama kamu seperti itu diluar kehidupan profesionalnya..." sambung aji mengutarakan pendapatnya tentang mama karina kepada jay.

"Ah... Mama kamu juga cantik kok, ji. Dia terlihat sangat pintar dan berkarisma, dia keren kok..." ucap jay memuji mama aji.

"Hah? bagaimana mungkin? Dia cuma wanita tukang mengeluh saja kalau dirumah..."

"Kamu juga silahkan saja untuk menginap dirumahku kapanpun kamu mau. Maksudku, ibuku juga menyukaimu... tapi sebagai imbalannya..." aji berbisik kepada jay tentang sesuatu.

[Satu persamaan dari mereka berdua adalah mereka sama-sama memiliki ibu tiri dari pernikahan kedua. Maka dari itu sering kali mereka berdua saling menggoda tentang ibu mereka masing-masing karena tidak ada hubungan darah diantara keduanya.]

Aji kemudian ikut jay menuju rumahnya untuk bermain. Setibanya dirumah jay, mereka disambut oleh mama karina dengan pakaian rumahannya.



"Selamat datang, aji... Ah apa kamu jadi menginap disini?" ucap mama karina sambil membawakan mereka masing-masing segelas jus dan meletakkannya diatas meja ruang keluarga rumah jay.

"Hei, ji... Ayo kita main game bola sebentar...!" jay membuka laci meja dan mengeluarkan kaset permainan konsol setelahnya.

"Terima kasih sambutannya, tante karina..." aji yang duduk manis berlagak sopan ketika menerima jus yang diberikan kepadanya.

"Ah, suami tante juga sedang bekerja diluar, jadi ini menenangkan dan merasa aman ketika banyak anak laki-laki dirumah ini dengan tante.

"Mama bilang begitu, tapi ketika aji datang, mama berdandan, bukan? Meskipun biasanya mama berkeliling rumah dengan mengenakan pakaian dalam saj... OWWW... OWWW... AMPUUUNNN!" jay menggoda mama karina dan kemudian mama karina menjewernya tepat didepan aji karena tanpa sengaja membeberkan rahasianya.

"Maaf ya, ji. Jay memang begitu anaknya, suka melebih-lebihkan jadi jangan terlalu percaya dengan apa yang dia katakan yah, aji..." mama karina merangkul kepala jay dan mengacak-acak rambutnya.

"B~baiklah... (Dia... benar-benar manis sekali...)" aji menatap wajah mama karina yang terlihat menggodanya saat itu dan terhipnotis dengan setiap perkataannya.

[Setelah selesai makan malam bersama...]

"Terima kasih makanannya, tante... Enak sekali dan aku merasa kenyang sekarang... Tante pintar memasak juga yah, aku iri dengan jay bisa menikmati hidangan seperti ini setiap harinya."

"Ohh issssshh... Itu bukan sesuatu yang spesial kok, sungguhan..." wajah mama karina perlahan memerah mendengar pujian dari aji.

"Yah, itu benar. Gak spesial juga kok masakannya mama, palingan juga bel... OWWWWWWW...!" jay kembali berteriak ketika mama karina mencubit perutnya dari bawah meja karena kembali membeberkan fakta kepada orang luar seperti aji.

"Hmmm... Ibuku sibuk sekali bekerja... Jadi aku selalu memakan frozen food yang disediakan dan disimpan didalam kulkas setiap kali aku merasa lapar. Aku hanya memakan makanan buatan ibuku sewaktu sarapan saja." ucap aji tertunduk memasang wajah memelas.

"..... Tante gak nyangka... Tenang saja, kalau kamu merasa tenang dengan wanita seperti tante, tante bisa memanjakanmu." ucap mama karina mendekati aji dan memeluknya dengan menempelkan wajah aji tepat diatas toketnya.

"A~apa itu benar, tante?"

"!!!" mama karina merasakan batang kontol aji mengeras dari balik celananya dan perutnya merasakan ada sesuatu yang keras menyentuhnya saat dirinya memeluk aji.

"O~Okee... Kita selesaikan makannya, dan bersih-bersih. Ayo bantu mama, jay..." mama karina tampak malu dengan kejadian barusan kemudian berbalik membereskan piring-piring diatas meja.

Sementara aji tersenyum gembira dalam hatinya karena cerita karangannya berhasil menyentuh hati mama karina.

[Lewat tengah malam, mama karina masih bersantai berbaring pada sofa di ruang tengah sambil membaca novel ditangannya.]

"Haaa... Haah... (Miliknya itu tadi... keras sekali...)" mama karina membayangkan wajah aji tadi dan perlahan jari-jari tangannya mulai menyibak rok pendek yang dikenakannya dan mengusap belahan memeknya dari luar celana dalamnya.



"(Dia berkata bahwa aku manis, dia juga iri dengan jay. Aji berkata bahwa dia juga jatuh hati kepadaku dalam pertemuan pertama mereka... Aku tahu... dia hanya menggodaku. Maksudku, boys in puberty... Selalu bertingkah seperti itu... seorang anak laki-laki yang terlihat seperti dia sangat populer seperti aji... tidak akan pernah serius dengan omongannya terutama wanita sudah menikah sepertiku...) Nhhh...! Ahhh! Ah!" mama karina mengaitkan jari jempolnya dan mulai menurunkan celana dalamnya dan mengangkang lebar dengan satu kakinya menjuntai kearah lantai dan satu kaki lagi berada diatas sandaran sofa ketika mama karina mulai mengocok memeknya sendiri malam itu.

"NHHH! NHHH! NNNHHH!!! AAAH! AAAAHHH! AAAHHH! I'M CUMMINGGGG...! CUMMING...! NKHUUUUUHHHH!"

CRRRRRRRTTTTT... CRRRRRRRTTTTT...

CRRRRRRRTTTTT... CRRRRRRRTTTTT...

Tanpa disadarinya, aji yang terbangun dari tidurnya dan mendapati mama karina sedang bermasturbasi itu. Tentu saja mama karina dengan cepat berusaha menutupinya dengan bantal dan bersikap santai.

"Tante masih bangun?"

"Oh, ya ampun... A~ada apa, ji? Tidak bisa tidur ya?"

"Begini... Siapa... juga yang bisa tidur kalau mendengar suara desahan nakal seperti itu, tante...?" bisik aji disamping telinga mama karina yang membuat mama karina kemudian memerah seluruh wajahnya karena ketahuan bermasturbasi oleh teman anaknya sendiri ketika aji dengan cepat menarik bantal yang berada dibawah tubuhnya dan tersingkap bahwa mama karina sudah setengah telanjang dibaliknya.

"A~APA YANG KAMU...!?"

"Hehehehe... Tante tidak perlu menyembunyikannya, aku sudah melihatnya dari tadi tante...!" aji memberanikan dirinya menarik kaus mama karina keatas dan meremas kedua toketnya bersamaan.



"Ahh! Stop that, ajiiiii...! Aaah!"

"Jangan khawatir, tante... Jay tidur cukup pulas sekarang... Hanya ada kita berdua disini...!" aji kemudian bergeser tempat duduknya menuju belakang tubuh mama karina dan membuatnya menungging kemudian mulai membantu mengocok memek mama karina.

"Aku dengar dari jay bahwa suami tante sering meninggalkan tante karena urusan pekerjaan, jadi tante pasti kesepian bukan? Sepertinya dia tidak berbohong..."

"AHH! AAH! NOOO... YOU'RE WRONG, AJIII...!!!" mama karina untuk sementara berusaha menolak aji karena aji cukup agresif kepadanya.

"Bagaimana aku bisa salah, tante? Lihat saja vagina tante ini... Becek sekali bukan...! Nah, coba sekarang tante jilat juga milikku ini...!" aji menurunkan celananya dan mengeluarkan kontolnya yang sudah mengeras sedari tadi ketika menonton mama karina masturbasi.

"(Besar juga... Meski masih kalah dibandingkan milik jay... Mungkin... sedikit saja... tidak masalah kan...)" mama karina yang awalnya ragu kemudian menjulurkan lidahnya lalu menjilati batang kontol aji dari bijinya naik hingga kepala kontolnya perlahan. Aji yang cukup senang kemudian memegangi kepala mama karina dan membantunya memasukkan kontolnya kedalam mulut mama karina.

"Fuuuu! Mmmm! Fuuu! Fffuuuhh! Mmnnn!" tanpa sadar mama karina mulai mengocok memeknya sendiri sambil menyepong kontol aji.



"Fuuuh! Fuuuu! Mmmnn! Mfuuu! Nhhh!"

"Uuuuuhh! Tanteeee...!!!" aji mengerang meski baru sebentar mendapat sepongan dari mama karina yang membuatnya ejakulasi didalam rongga mulut mama karina.

Croooootttt...Croooootttt...Croooootttt...

"Hmmm... (Aaah, ini sudah cukup lama. Sperma anak ini terasa sangat kuat...) Glekk... Glek..." mama karina berusaha membersihkan sperma aji yang masih tertinggal didalam mulutnya dengan menelannya sambil menjilati permukaan kontol aji hingga bersih.

"T~tante... Aku belum puas..."

"Ahhh! Jangan, aji! Kita tidak boleh melakukan lebih dari ini... AAAH! WE CAN'T HAVE SEX, AJI...!!!" mama karina berusaha mendorong tubuh aji ketika dirinya berusaha mempenetrasi memek mama karina setelah ejakulasi barusan.

"Tenang saja tante... Kalau tante berisik seperti itu, jay nanti akan terbangun karena mendengar suara tante...!" aji menempelkan kepala kontolnya pada belahan memek mama karina dan bersiap mempenetrasinya. Gairah mudanya membuatnya ingin melakukannya saat ini juga.

"NNHHHH...!!!"

BLESSSSSSSSSS...

"AAAAH, AKU MASUKIN YA TANTE...! PENISKU SUDAH MASUK KEDALAM VAGINA TANTE!!" aji menindih tubuh mama karina dan mulai memasukkan kontolnya lebih dalam.



"(OH MY... MY PUSSY IS SPREADING!! HE'S BIGGER THAN MY HUSBAND ALMOST EQUAL WITH JAY'S! IS HE REALLY JAY'S AGE!?) NHHH! NHHH! FUUUUUGGGHHH! NNGGGHHH! NNNNHHH!" mama karina tidak berusaha keras menolaknya dan mulai menutup mulutnya rapat dengan telapak tangannya agar suaranya tidak terdengar jauh keluar.

"Aku suka tante. Aku selalu ingin berhubungan badan denganmu..." aji mulai mendekatkan wajahnya ingin mencumbunya.

"(Dia serius? Gak mungkin kan? Kalau dia serius, aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan...) Nnnh! Guuuh! Nnngh!"

Aji melihat mama karina yang menungging ketika dia mempenetrasinya, kemudian aji menempelkan jempolnya pada lubang anus mama karina dan memasukkannya yang kemudian membuat mama karina mengerang cukup keras.



"NHAAAHH!? AAHN... NOOO! NOT MU BUTTHOLE, PLEASE...! PULL IT OUT! PULL YOUT THUMB OUUUTTT! HAGGHHHHHH...!"

Aji mengganti posisi dan duduk diatas sofa sedangkan mama karina dibuatnya duduk diatas pangkuannya dengan reverse WOT. Aji mempenetrasinya dan meremas kedua toket mama karina dari balik punggungnya.

"Mmpph! Mmmhh! Fffuuu! Fuuu! Aaaah! Aaah! Noo! No moreeee!!"

"Tanteeee... Aku keluarin yaaaaaahh...!"

Croooootttt... Croooootttt... Croooootttt...

Dengan posisi yang belum berubah, aji berhasil menyarangkan spermanya didalam rongga memek mama karina yang merupakan ibu dari teman sekolahnya itu.

"Oi jay... Sini gabung dong, jangan liatin mama kamu dari balik pintu saja gitu... Hehehehe...!" rupanya sedari tadi jay juga terbangun karena mendengar desahan mamanya itu. Tanpa sadar mama karina menatap kearah pintu dan mendapati jay sedang mengocok kontolnya sendiri ketika menonton permainan aji dengan mamanya itu.

"J~JAAAAAAY...!? OH MY...!!!"

"Kemari cepet... Aku udah longgarin lubang pantatnya buat kamu tuh...!" ucap aji membuka lubang anus mama karina yang saat ini sedang menghadap dirinya dan aji menyusu kepadanya.

"AAH! NOOO! JANGAN LIHAT, JAY!"

Jay yang tidak dapat menahan hasratnya kemudian perlahan mendekat dan berusaha menganal mama karina bersamaan dengan aji masih mempenetrasi memeknya.

"Maaf, mah... Tapi aji berkata bahwa memasukkannya kedalam lubang pantat bukan seks namanya, jadi ini tidak masalah bukan..."

"HNGGHHHH...! STOP JAY! NOOO, DON'T PUT IT IN...! EEEEEEKKKHH!" terlambat bagi mama karina ketika jay sudah berhasil menganalnya dan membuatnya merasakan double penetration dengan anaknya sendiri.



"NOOOOOOO...!! EEEEEEKKKK!!"

PLAKKK...PLAKKK...PLAKKK...PLAKKK...PLAKKK...

PLAKKK...PLAKKK...PLAKKK...PLAKKK...PLAKKK...

Mama karina merasakan kedua lubangnya silih berganti ada batang keras yang menghujam keluar masuk disetiap lubang miliknya saat ini. Aji juga mulai menyusu kepada mama karina dan meninggalkan bekas cupang kemerahan pada puting mama karina yang berkulit putih bersih itu.

"AHHH! AAAH! AAAAHN!" mama karina mendesah tidak karuan menjadi bulan-bulanan kedua pria muda didalam rumahnya sendiri.

"Lubang anusnya mama...! Yeeeessshhh...!" jay bersemangat menggenjot anus mama karina. Jay sesekali menarik kontolnya keluar dari lubang anus mama karina dan memasukkannya lagi dengan cukup kasar.

"JANGAN, JAAAAYYYY!! NOOOOOO!! AAAH!"

"HEEEIII... STOP IT, YOU TWOOOO! YOU'RE GONNA HURT ME! AAAH! AAAAAAAHHH!!"

"Maaf mah... Lubang anus mama ini sungguh begitu lembut dan terasa nikmat, mah! Aku tidak bisa berhenti...!"

"Iya tante... Vagina tante juga menjepit milikku. Tantelah yang paling tidak ingin melepaskan kita, bukan? Uuuuuhhh!"

"NOOOO! ITU... TIDAK SEPERTI ITU, NOOOOO...!!!"

PLAKKK...PLAKKK...PLAKKK...PLAKKK...PLAKKK...

PLAKKK...PLAKKK...PLAKKK...PLAKKK...PLAKKK...

Jay mulai meremas toket mama karina dari balik punggungnya dan memeluknya bersamaan. "Ji, aku bentar lagi juga keluar ini...!"

"Aaaah! J~jangan, jay!"

"Tidak bisa ditunda lagi. Kita berdua akan melakukannya bersamaan kan, jay?"

Keduanya mulai menggoyangkan pinggulnya seirama dan temponya juga naik pertanda mereka akan ejakulasi bersamaan.

"Mah... Aku keluarin yah! Aku akan tembakin didalam lubang pantat mama...!"

"HAAA! HAAA! JANGAN... LAKUKAN ITUUUU!! NHHHH, AAAAHHH! AAAAAAAHHH...!"

PLAKKK...PLAKKK...PLAKKK...PLAKKK...PLAKKK...

PLAKKK...PLAKKK...PLAKKK...PLAKKK...PLAKKK...

PLAKKK...PLAKKK...PLAKKK...PLAKKK...PLAKKK...

PLAKKK...PLAKKK...PLAKKK...PLAKKK...PLAKKK...

"AAAH, MAAA... AKU KELUAAAAAAARRR...!!"

"AKU JUGA, TANTEEEEE...!!!"

"AHHH! KAMU JUGA!? JANGAAAAAAAAAANNN!!!"

CROOOOTTT...CROOOOTTT...CROOOOTTT...

CROOOOTTT...CROOOOTTT...CROOOOTTT...



Jay dan aji sama-sama berhasil memenuhi kedua lubang milik mama karina dengan sperma mereka secara bersamaan. Ditambah mama karina yang juga mendapatkan orgasmenya ketika aji menarik keluar kontolnya dan beberapa tetes spermanya berhamburan diatas perut mama karina, mama karina juga menyemprot batang kontol aji dengan cairan orgasmenya.



"NNNNHHHHHH...CRRRRRTTTT...CRRRRRTTTT...CRRRRRTTTT...CRRRRRTTTT...CRRRRRTTTT...CRRRRRTTTT...CRRRRRTTTT..."

Setelahnya, mama karina terbaring lemas diatas sofa dengan lelehan sperma milik jay dan aji serta cairan orgasmenya sendiri yang membuat sofa tempatnya berbaring sangat basah.

"Nah sekarang... Kamu juga janji kan, ji... Tentang mama kamu..."

"Yeah, aku tahu... Aku tahu... Lain kali, giliranmu untuk menginap dirumahku, jay..." ucap aji sambil meneguk sekaleng soda setelah lelah bercinta dengan mama karina karena bantuan jay.

Bersambung...
 
Terakhir diubah:
Giliran jay saat ini untuk menginap di rumah aji. Jay disambut dengan hangat oleh ayah dan ibu aji yang juga sedang menikmati weekend panjang mereka.

"Wah... Papa tidak berpikir bahwa hari ketika aji membawa temannya kerumah untuk menginap. Sejujurnya... Aji adalah tipikal orang yang egois dan sangat moody yang membuat tante khawatir jika dia bisa berteman atau tidak... Kalau melihatmu berteman dengannya, tante jadi lega." ucap ayah dan ibu aji bergantian didepan jay sambil menjamunya dengan makanan dan minuman ringan tersaji didepan mereka.



"B~benar. Eh, tidak. Tante yang sangat baik padaku..."

"Udah lah ma. Ini tidak seperti aku membawa pacarku untuk diperkenalkan kepada kalian..." ucap aji ketus kepada orangtuanya itu dan membuang wajahnya dari mereka.

"Lihat... Lihat dirimu berbicara seperti itu lagi... Maaf ya, jay. Tolong berteman baik dengannya yah...!" ucap tante aura kepadanya.



"Tidak masalah, tante..." balas jay dengan santainya sambil menatap kearah tante aura yang cukup manis untuk dilihat.

"(Hei, ji... Kenapa papa kamu ada dirumah? Jika seperti ini...)" lanjutnya berbisik kepada aji disela-sela pembicaraan mereka.

"(Jangan khawatir begitu... Papa juga banyak minum, paling sebentar lagi tidur...)"

Satu jam kemudian... Papa dan mama aura tertidur karena mabuk diatas lantai setelah meminum bir kaleng cukup banyak.

"Lihat? Apa kataku...! Ketika orangtuaku seperti itu, mereka tidak akan bangun sampai pagi... Eh!?" ucap aji percaya diri karena sangat mengenal kedua orangtuanya yang gemar minum itu.

"Kamu udah ngaceng aja, huh? Jay si mesum..."

"Gimana lah, gak bisa nahannya liat mama kamu tidur dengan pose seperti itu. Aku sendiri sudah menatapnya ketika pertama melihatnya, mataku tertuju pada payudaranya terus dan bisa menjadikannya obyek masturbasiku setiap hari. Dibandingin mama karina, mama kamu memiliki payudara lebih besar dan montok darinya."

"Sekali mesum, ya tetap mesum aja kali... hahahaha..."

[Flashback ketika perjalanan mereka pulang waktu itu...]

"Kamu boleh saja menginap dirumahku kapanpun kamu mau. Maksudku, mamaku juga menyukaimu... Jadi, sebagai balasannya... Ijinkan aku untuk menginap ditempatmu juga..."

"Tentu, kapanpun terserah saja..."

"Jadi, kamu sebenarnya ingin melakukannya dengan mamaku, bukan?" ucap jay kepada aji.

"!? Bukan! Jangan diambil hati begitu! Guyonan aja tok...!"

"Aku juga ingin melakukannya. Aku ingin nyobain ngelakuinnya sama mama kamu, ji..."

"(Anak ini langsung to the point aja...!) Kamu benar-benar ingin melakukannya dengan wanita sepertinya, jay? Apa yang menarik darinya sih?"

"Sama, aku juga bisa bertanya pertanyaan yang sama kepadamu... tapi kamu sebenarnya mencintai mama kamu, bukan ji? Kamu selalu komplain tentang dia didalam sekolah..." balas jay kepada aji tidak mau kalah.

"S~siapa juga yang menyukai nenek tua seperti dia!? Aku menolak untuk menerimanya sebagai mamaku...!"

"Dalam kata lain, kamu melihatnya sebagai seorang "wanita" kan...?" jay tepat sasaran melihat reaksi aji tentang pertanyaannya itu.

[Kembali ke waktu dimana aji dan jay sudah merencanakan aksi mereka...]

"Terserah lah... Ayo kita mulai...!"

Jay dan aji bersama-sama melucuti rok mama aura dan melepaskan celana dalamnya juga meski disampingnya papa aji juga sedang tertidur pulas.

"Bagus... Lihat, dia mencukur habis bulunya dibawah sini...!" ucap jay membuka pantat mamanya aji yang sedang tidur tengkurap itu. Perlahan jay mulai membuka liang memeknya dengan kedua jempolnya.

"Aaah... Kamu sangat manis, tante...! Aroma vagina tante ini... Pantatnya yang montok... Mmmmm..." jay membenamkan wajahnya diantara belahan pantat mama aji dan berusaha menjilati memeknya itu. Aji hanya terdiam melihat jay memuaskan dirinya dengan menggunakan tubuh ibunya sendiri itu.

"Slrrrppp...Mmphh...Slrrrppp...Slrrrppp..."

"Mmmh...Slrrrppp...Slrrrppp...Slrrrppp...Slrrrppp..."

"Nnnhh... Uuuhhnn..." mama aura mulai bergerak memindahkan tubuhnya tanpa sadar dan berbaring telentang menghadap jay sehingga jay bisa lebih membuka kedua kakinya makin lebar untuk terus dijilatinya. Dibantu oleh aji yang berusaha membuka kancing piyama mamanya itu agar payudaranya mulai terekspos.

Jay dengan menggunakan 4 jari telunjuk dan jari tengahnya membuka lebar liang memek mama aji dan melihat kedalamnya. "Wahhh... Dagingnya disekitar sini bergerak naik turun... Seksi banget, ji... Aku tidak sanggup mengontrol tubuhku lagi...! Aku boleh melakukannya, kan ji?!"

"Lakukan saja semaumu, hahahaha...!"

Jay perlahan mengarahkan kontolnya didepan lubang memek mama aura itu dan bersiap mempenetrasinya. Perlahan kontol jay mulai masuk dan membuat tubuh mama aji bergetar merespon dengan erangan halus keluar dari mulutnya.

"Nnn... Ehhhh?" mata mama aura perlahan terbuka ketika kontol besar jay mulai mengoyak memeknya yang memberikan rangsangan dan membuat geli pada tubuhnya.

"Aaah! S~sayaaaaaang...!? Teman aji sedang... menginap loh... AAAAAAHHH!!" mama aura keliru mengira suaminya sedang mengajaknya bercinta sampai dirinya benar-benar tersadar bahwa siapa yang sedang mempenetrasinya saat ini.

"!? JAAAAAAAAY!? AJIIII...!? APA... YANG KALIAN LAKUKAN...!?"

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

"Aaaaah! Tante bangun juga... Hah... Haa... Haaah... Tentu saja, berhubungan badan... dengan tante...!"

"Mama diam saja... Nanti keadaan jadi memburuk kalau mama berteriak atau mendesah dengan sangat keras...!" ucap aji kepadanya sambil mengarahkan pandangannya pada tubuh papanya yang sedang tidur tepat disampingnya.

"Mmmmm!" mama aura kemudian tersadar dan segera menutup mulutnya ketika melihat dimana dia sedang disetubuhi.

"[Stop... jay! Aji, please... Buat dia berhenti sekarang!! Nghuuuuhh... Nhhhh...!] (Oh tidak...! Aku lemah terhadap alkohol...!)" bisik mama aura kepada mereka berdua untuk menghentikannya sekarang juga. Kemudian mama aura memalingkan wajahnya dan menutupinya dengan bantal agar tidak bersuara terlalu keras.

"Mama sendiri yang selalu bersikap dingin dan acuh, bilang kepadaku untuk selalu belajar atau belajar dari jay... tapi mama berakhir diperkosa oleh jay yang sama yang selalu mama bicarakan disamping papa yang tertidur sekarang..." ucap aji menonton mamanya yang tubuhnya sedang bergoyang mengikuti irama genjotan jay.

"M~mama hanya memikirkan... tentang masa depanmu, aji... Kenapa bisa kamu... melakukan sesuatu yang jahat seperti ini?" balas mama aura mulai menitikkan air matanya perlahan.

Aji kemudian menyumpal mulut mamanya dengan kontolnya sendiri dengan membuatnya melakukan spitroast sementara jay masih terus menggenjot mamanya dengan gaya mot.

"Nmmffooo... Ngguuuuhhh... Aaaah! Mghoooo! Pfuuuu! Phuuuuuu! Mmm! Fuuuhh! Fuuuu! Mmmwooo! Bffuuuuu!" mama aura hanya bisa pasrah ketika anaknya memaksanya untuk memasukkan kontolnya hampir membuatnya merasakan deepthroat karena kepalanya yang terbaring dan aji mulai menggoyangkan pinggulnya maju mundur.

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Jay memilin dan menyentil puting mama aura bergantian, dan tubuhnya merespon dengan menggeliat. "(Ahhh! Aaah! Stoooop! Itu... tempat sensitif milikku...! Aku tidak bisa membiarkan ini... membuatku terangsang... Aku tidak akan orgasme... Aku tidak akan membiarkan hal ini terjadi seperti keinginan mereka...) Nmmm! Mmmhh! Ffuuu! Mffuuuu! Mmmm! Mnnnhhh! Nhaaaa!"

"Jiiii... Aku boleh keluarin kan? Uuuuuuhhh!" jay mulai mengerang pertanda spermanya mulai masuk kedalam saluran tembaknya tinggal jay menarik pelatuknya saja dan...

"Uuuuhh! Dasar... Tahan dikit dong, jay...!"

"GUUUUUUUUHHHH!!!" keduanya mengerang bersamaan,jay ejakulasi didalam vagina mama aura dan aji ejakulasi didalam mulut mamanya.

"MWWWWOOOOPPPHHHH...!!!" mama aura merasakan tembakan sperma kedua pemuda itu didalam bagian tubuhnya dan terutama didalam mulutnya yang dia harus berusaha bernafas sambil menelan sperma anaknya sendiri ketika ejakulasi.

"(Aku tidak boleh keluar juga! Aku harus menahannya...!!!) PWWWWAAAAAHHHHNNN! TIDAAAAAAAAAAAKKKKHHHH! HEEEEEGGGGHHHHH...!!!"

Setelah itu, jay tetap meneruskan untuk memperkosa mama aji sendirian. Jay sangat menyukai gaya doggy yang diberikan mama aura dikarenakan tubuhnya yang proporsional sehingga dia tidak akan pernah puas bermain dan menatap tubuh bagian belakang miliknya itu.

In-Shot-20230903-023816959.gif


"NHAAAAAAAAHHHHH! JAAAAAAYYY, STOOOOOPPPP! UDAAAAAHHH! AUUUH! UUUH! UUUUH! NGHHHH! NNNHHH! NNNNN!!!"

"TANTEEEEE... MMMPHH... MMMHH... NNNHH..." jay menarik wajah mama aji menyamping dan mencumbunya.

"(Jay memang benar-benar penuh energi hari ini...)" aji hanya menatap tubuh mamanya itu diperkosa dengan seenaknya oleh jay untuk melampiaskan nafsunya terhadap mamanya itu.

"AAAHNN! AAH! AAH! JANGAAAAN! AAH! AAAH! JANGAN LAGIII! JANGAAAAAAN!! PLEASEEEEEEE!!!"

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

"UUUUUUUUUUUUUHHHHH...!!!"

CROOOOOOOOTTTTTT... CROOOOOOOOTTTTTT...

CROOOOOOOOTTTTTT... CROOOOOOOOTTTTTT...

In-Shot-20230903-021100751.gif


Jay kedua kalinya ejakulasi didalam memek mama aji itu, kemudian aji menepuk pundaknya dan berkata. "Gantian... Aku juga pingin...!" jay kemudian mengalah dan minggir sebentar untuk memberi kesempatan untuk aji bermain dengan mamanya saat ini.

Mama aura yang mendengarnya pun kemudian terkejut, "EH!? A~AJI, APA YANG MAU KAMU...? AH! AAH! STOPPPP! KITA INI IBU DAN ANAK, AJI!! PLEASE, GUNAKAN AKALMU, AJI! AAAHNNN! ENGGAK AJI... ENGGAAAAAKKK!!!" mama aura berusaha menolak anak tirinya untuk mempenetrasinya akan tetapi tidak berhasil ketika nafsu aji sudah melewati ambang batas dan berhasil memasukkan kontolnya untuk pertama kalinya kedalam memek ibu tirinya sendiri.

Aji mendorong satu kaki mamanya keatas dan membuatnya merebah kesamping. Ketika mamanya mulai mencoba meronta, aji mulai menggenjot memeknya jauh lebih kencang.

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

"AHNN! AAAAAHN! AAH! (TIDAK, AURA! KAMU TIDAK BOLEH MENIKMATINYA!! SEBERAPA BESAR DAN NIKMAT MILIKNYA ITU, ITU TETAP... PENIS ANAK KAMU SENDIRI...!!)" pikiran mama aura melayang berusaha menolaknya akan tetapi tubuhnya menjerumuskan pikirannya kearah yang lain.

Sementara jay yang menatap aji menyetubuhi ibu tirinya yang seksi itu, mulai mendekatinya dan bertanya kepadanya. "Ji..."

Aji paham maksud kode yang dikirimkan jay kepadanya, aji mengganti posisinya dan mendudukkan mamanya diatas pangkuannya dan membantu membuka kedua pantat montok milik mamanya tersebut dan jay berjalan maju hendak memasukkan kontolnya kedalam lubang anus mama aji yang sudah terekspos baginya.

"AH! AAH! A~APA? APA YANG MAU KAMU LAKUKAN!? APA YANG SEDANG KAMU PIKIRKAN, JAY!?" mama aura paham apa yang hendak dilakukan jay kepadanya dengan menempelkan kepala kontolnya pada lubang anusnya.

"JANGAN! JANGAN! JANGAN DISANAAAA! ARGHHHH! KAMU BISA MEROBEK TUBUH TAN...TEEEEEE... UUUUUHHH!!!" terlambat bagi aura ketika kedua pemuda itu berhasil mempenetrasinya bersamaan dan tubuhnya tidak bisa bergerak leluasa karena himpitan sandwich tubuh kedua pemuda yang sedang dilanda nafsu itu. Kedua kakinya terlihat seperti melayang ditahan oleh jay dari belakang dengan bantuan himpitan tubuh dari aji.

"OHHH! OOH! OOOHHH! (Sayang... B~banguuuun... Tolong aku... tolong akuuuu...) NWOOHH! AHNNN!"

"Ahhh... Aku keluarin deh ya, maaa...!"

"JA~JANGAN JI... JANGAN DIDALAM! AAAHH! AHNNN! KELUARIN DILUAR... AHH!? AAAHHHH! (TOLONGGGGGGGG...!!) JANGAAAAAAAANNNN!!!"

CROOOOOTTTT...CROOOOOTTTT...CROOOOOTTTT...

CROOOOOTTTT...CROOOOOTTTT...CROOOOOTTTT...

CROOOOOTTTT...CROOOOOTTTT...CROOOOOTTTT...

Keduanya mengerang bersamaan dan sukses menanamkan benihnya didalam masing-masing lubang yang dimiliki mama aura, mama aura tidak menyangka bahwa anak tirinya itu berani melakukannya dan bisa saja membuatnya hamil karena tidak memakai pengaman sama sekali disaat dirinya juga tidak sedang meminum kontrasepsi bulanannya karena suaminya juga jarang meminta jatah kepadanya.

Aji menarik keluar kontolnya yang masih berlumuran sperma miliknya kemudian berdiri dan mendekati wajah mama aura dan memasukkannya kedalam mulut mama aura untuk memaksanya membersihkannya.

"Mwwuuuuhhhh...! Mkuuuuuhhh! Mmmnnn! Fuuuuhh!" mama aura terpaksa membersihkan kontol anak tirinya sendiri dan aji terlihat tersenyum ketika berhasil melakukannya.

[Minggu berikutnya pada sore harinya...]

"Ji, kayaknya mama kamu belum pulang kerumah sejak kejadian kemarin?" ucap jay yang kembali menerima aji menginap dirumahnya kembali.

"Yah sepertinya dia memang sedang memaksa fokus bekerja dan tidak ingin pulang. Meskipun tidak terlihat dia sering dirumah juga dari awal. Yah, mungkin dia tidak ingin melihatku sekarang. Tidak mungkin juga dia berbicara kepada suaminya sendiri kan? Cari mati dong..."

"Yah kalau begitu, pasti wajar lah... Sedangkan mamaku sendiri yang terlihat aneh... Justru senang banget begini..." jay dan aji berbincang saling berhadapan ketika mama karina sedang berjongkok mengulum kontol mereka bergantian.

"Hei, jangan bilang begitu sama mama karina... Lihat, ini balasan smsnya. Dia akan datang kemari secepatnya, aku sudah mengirim foto ini sebelumnya dan reaksinya seperti yang aku duga..." ucap aji memperlihatkan layar ponselnya dan isi percakapannya dengan mama aura.

Flashback POV Mama Aura tentang kehidupan pribadinya ketika aji mengirimkan fotonya sedang threesome bersama jay dan juga mama karina.

"(Diusiaku sekarang, aku tidak benar-benar menikmati seks dan kesampingkan bagaimana rupa suamiku, aku beruntung mendapat suami yang tidak bermasalah meski pernah bercerai dan juga puas dengan itu setelah memiliki aji. Jadi aku dibebaskan tidak perlu untuk mengandung dan melahirkan anaknya yang selanjutnya. Aku juga bahagia aku bisa mendedikasikan waktuku untuk bekerja diluar rumah.)"

"(Ah, aku memikirkan kejadian itu lagi! Lupakan sudah hal itu, Aura! Anggap itu sebagai mimpi buruk saja...!)" mama aura tampak pusing ketika memikirkan bagaimana dirinya bisa sampai diperkosa oleh anak tirinya sendiri, apalagi dia membawa temannya juga.

Dari balik punggungnya, sekretaris pribadi aura kemudian menepuk pundaknya dan membuyarkan lamunannya. "B~bu aura!? Ibu tidak apa-apa?"

"M~maaf... Ada apa?"



"Oh, ini bu... Tentang proposal yang ini... Anu... dan juga ibu tidak pulang kerumah akhir-akhir ini. Apa ibu tidak lelah?" ucap sekretarisnya cukup mengkhawatirkan bosnya itu.

"Terima kasih atas perhatianmu... Saya baik-baik saja... Silahkan lanjutkan ini seperti yang kamu kerjakan, dokumennya sudah saya tandatangani juga. Sekarang, saya mau beristirahat sebentar yah..." ucap mama aura setelah menandatangani dokumen ditangannya ketika disaat yang bersamaan tubuhnya merasakan getaran aneh ketika memikirkan anak tirinya itu.

"Ah, baik bu..."

Didalam kamar mandi, mama aura duduk diatas kloset dan menurunkan celana dalamnya untuk buang air kecil. Setelah selesai bersih-bersih, mama aura tidak dapat menahan gejolak dalam dirinya untuk meraba memeknya saat itu ketika melihat telapak tangannya yang berlumuran cairan bening miliknya.

"(Banyak sekali... Entah berapa kali aku membasuhnya, terus saja seperti tidak berhenti... Sejak kejadian itu, tubuhku seperti tidak bisa aku kontrol...) Nhhh...! Mmmphhh...! Mmmhh! Mmph!

Tring... bunyi pesan masuk kedalam ponselnya.

"(Ya Tuhan, itu mengagetkan saja... Pesan dari aji!?)"



Foto yang aji kirim kepadanya ketika mereka berselfie ria dan aji tersenyum sedang mempenetrasi memek mama karina dengan jay sedang menganalnya. Dan juga berisi pesan singkat yang membuatnya terperanjat ketika membacanya, tidak ada pilihan lain selain menurutinya.

[Flashback POV End]

[Sore harinya, didalam rumah jay...]

Ting... Tong... Ting... Tong...

[Bel pintu rumah jay berbunyi...]

Mama aura kemudian masuk seperti yang diperintahkan dalam pesan singkat itu, ketika pintu depan terbuka dan dirinya berjalan masuk kedalam ruang tengah rumah jay, mama aura mendapati anak tirinya dan juga jay sedang memberi mama karina spitroast.



"Mmmph! Fuuu! Fuuuuh! Aaah! Mnnn! Mfuuu! Mbbbuuuu!" suara desahan mama karina yang tertahan ketika dirinya sedang mengulum kontol jay.

"YA TUHAN... APA YANG SEDANG KAMU LAKUKAN, KARINA!?" mama aura melihat mama karina dalam kondisi terjepit oleh kedua pemuda itu.



"Aaaah, aura... Maaf, ini semua salahku...! Aku selalu kesepian belakangan ini, dan kemudian mereka... Ahhh!"

"K~KAMU... GILAAAAA..." balas mama aura tidak percaya bahwa selain dirinya juga mama karina yang merupakan ibu dari jay sedang menyetubuhi mamanya juga seperti yang mereka lakukan kepada dirinya.

"Aku akan menghargainya jika mama tidak bertingkah seperti mama yang satu-satunya terlihat normal disini... Kita punya bukti penting bahwa mama juga sama saja sepertinya..." ucap aji sambil memutar video yang dia rekam ketika dirinya sedang menyetubuhi ibu tirinya sendiri dengan bantuan jay yang merekamnya.

"!?"

"Psssst... Aku gak percaya ketika kamu bilang kalau jika kita mengirimkan foto mamaku kepadanya itu akan membuatnya cemburu dan akan datang kemari, tapi kamu memang benar sekarang..."

"Udah aku bilang kan..."

"A~APA!? S~selain itu, hentikan ini sekarang juga! dan foto itu yang menjadi barang bukti atas perkosaan mama!" sahut mama aura tampak malu harus berbuat apa dan melihat mama karina yang tampak antusias menservis kedua pemuda itu.

"Kenapa? Kalau begitu, mau telepon polisi? Itu mungkin akan semakin menarik jika foto ini kita sebarkan kepada para petugas kepolisian yang mengurus laporan mama, keluarga kita dan juga kantor mama. Aku sungguh berharap penilaian mereka terhadap mama pasti berubah." balas aji menggodanya tanpa ragu.

"K~kamu mencoba mempermainkan mama kamu sendiri!? Dasar anak durhaka...!"

"Yah, aku tidak peduli aku ini anak siapa. Apa yang mama ingin lakukan? Langsung pergi seperti itu?" aji menarik keluar kontolnya dari dalam anus mama karina dan berjalan menuju kearah mama aura.



"Atau mau menghisap milikku ini, mama...?"

"S~setelah... me~mengancam mama seperti itu... (Benar, aku sedang diancam olehnya... Ini bukan berarti aku melakukannya dengan keinginanku sendiri...)" mama aura berjongkok terpaksa dan mulai menggenggam kontol aji dan membuka mulutnya untuk memasukkan kontol anak tirinya itu kedalam mulutnya.

"Mfuuuu... Mmmhh! Mph! Fuuuuh!"

Sementara diatas sofa, jay sedang menindih mama karina dan berbisik kepadanya. "Mah, aku boleh masukin sekarang, kan?"

"Aaah... Jangan, jay... Kamu kan anak baik, jadi... pakai saja... lubang pantat mama, oke!?"

"Tapi, aji benar-benar melakukannya dengan mamanya sendiri loh...!"

"B~benarkah!?"

"Jadi... ayo kita lakukan lagi juga sekarang..." jay menempelkan kepala kontolnya tepat didepan memek mama karina.

"Tapi... tapi... Aaaah!"

Blesssssss...

"Aaah! Aku masukin yah mah!"

"J~jangaaaaaannhhh! Aaah! Aaaahhhh!" desahan mama karina tampak mengeras setiap kali kontol jay membelah memeknya masuk lebih dalam.

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

"Ah! Ah! Haa! Ahhn! Jaaaaaay! Aaaah!"

Suara desahan mama karina terdengar oleh mama aura yang sedang mengulum kontol aji, "(Ini terasa aneh sekali...)" mama aura tiba-tiba berhenti mengulum kontol aji dan membuatnya marah.

"JANGAN BERHENTI DITENGAH-TENGAH SEPERTI INI, MAA!!" aji memaksa menekan kepala mama aura dan berusaha mempenetrasi tenggorokannya dengan kontolnya.

"MWOOOOOOFFFFF! GOOOOOOOFFFF! MBBUUUUUUHHH! NMMMMUUUUHH! FOOOOOOOOHHH!" tubuh mama aura terdorong jatuh diatas lantai dan aji berusaha menduduk wajah mama aura dengan terus menggenjot mulutnya yang penuh dengan batang kontolnya itu.

"AAAAAAH! AAAAAAAAAAAAAAAAHHHH! MAMAAAAAAAAAA!!!" aji mengerang keras dan menembakkan spermanya tepat didalam tenggorokan mama aura, mama aura berusaha memberontak dengan menendang-nendang kakinya agar aji melepaskan mulutnya.

Aji kemudian menarik keluar kontolnya dari dalam mulut mama aura, dan mama aura tampak berusaha meludahkan spermanya keluar dari dalam mulutnya.

"OHOOOOOOOOKKK! OHOOOOOOOOOOKKK! MFUUUUUU!" mama aura terbatuk-batuk dan air liur bercampur sperma aji mulai turun membasahi mulutnya dan jatuh diatas lantai.

Aji yang masih belum puas kemudian menarik turun celana dalam mama aura yang sedang mengenakan rok pendek hari ini. Mama aura yang mencari tissue untuk membasuh mulutnya kemudian menatap aji dengan tajam dan membentaknya.

"AJI...! UDAH CUKUPPP!"

"Oh wow... Ada apa dengan milik mama ini? Basah sekali kelihatannya...!" aji memasukkan jari-jarinya disela-sela memek mama aura dan menariknya dengan cepat karena telapak tangannya dalam sekejap sudah basah oleh cairan orgasmenya.

"Jadi mama memang benar-benar menginginkannya milikku ini untuk segera bersarang didalam sana bukan?" aji mulai semakin mendekatkan kepala kontolnya dan mengusapnya diantara belahan memek mama aura.

"I~ini bukan seperti itu! Ahh! Stop sekarang juga! STOOOOOPP!"

"Lihat mereka... Mereka juga ibu dan anak, dan mereka saling terkait satu sama lain. Dengar desahannya..."

"AH! AH! AAH! AAH!"

"Mama datang kesini dengan pikiran seperti itu juga, bukan!!?" jay mulai membuka kancing kemeja putih mama aura hingga branya terlihat. Aji juga mulai melucuti bra hitam itu dan kedua toket mama aura yang bersembunyi terlihat jelas olehnya.

"AJI, JANGAN...! STOP! JANGAN! AH! AAAAHHH!!" meskipun mama aura berusaha menolaknya, aji tidak mengindahkannya dan terus memasukkan sedikit demi sedikit kontolnya kedalam memek mama aura.

"NGAAAAAAAAAAHHHH! AAAAAAAAHHH! AAAAAAHH!!!"

Aji menggenjot memek mama aura diatas lantai tepat bersebelahan dengan jay yang asyik menggenjot memek mama karina diatas sofa. Desahan mereka mulai saling beradu.

"JANGAN! AAH! AHN! AHNN! AAAH! STOP! HAA! HAA! AAAH! JANGAN, AJI! JANGAAAAAN! PAPA BISA MARAH NANTIII...!" ucap mama aura menggelengkan kepalanya ketika aji mulai menggenjotnya sambil mengulum dan menyedot putingnya.

"Tapi mama tidak pernah melakukan ini dengannya untuk sementara waktu, bukan? Itulah mengapa, mama menungging diruang tengah dengan rok terbuka. Mama tidak menyadarinya ketika aku pulang lebih cepat dari biasanya."

"!? K~kamu melihatnya?" balas mama aura terkejut karena mama aura tidak bisa menyangkal perbuatannya sendiri.

"Sejak hari itu, aku bisa melihat vagina mama yang berwarna cerah, halus tanpa bulu, dan juga becek karena permainan jari mama. Aku tidak bisa melihat mama bukan lagi seorang ibu melainkan seorang wanita. Kalau begitu, TANGGUNG JAWAB KARENA HAL ITU!!" aji dengan kasar menggenjot memek mama aura setelah mengutarakan isi hatinya.

"NGAAAAAAAAHHH! AJIIIIIIIII!"

"Aku memahaminya, ji. Kamu sebenarnya sayang sama mama kamu juga..." sahut jay sedang menyusu juga kepada mama karina.

"A~ADA-ADA SAJA KAMU...!" aji nampak malu mendengar itu keluar dari mulut jay.

"Paling enggak, kamu panggil dia "mama"..."

"OH DIAM LAH, JAY...!"

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Bunyi tumbukan kulit antara mereka berempat terdengar jelas diseluruh ruangan, hubungan incest orgy itu pemandangan yang jarang bisa dilihat selain dalam film bokep semata.

"Ayo naik sini..." aji bergantian duduk diatas lantai sambil mengocok kontolnya dan menginginkan mama aura mengambil kendali. Mama aura yang terlihat malu-malu perlahan mendekatinya dan menurutinya.

Mama aura mulai duduk diatas pangkuan aji sambil memegang kontol anaknya itu hendak memasukkannya kedalam memeknya. "(Jadi... ini semua salahku... kalau begitu, ini adalah hukuman untukku...!) Aaah... Ha! Haa! Ha! Ha! Aah! Aaah!" mama aura berhasil memasukkan kontol aji dan menggoyangkan pinggulnya berputar sesekali dan naik turun setelahnya ketika dia menyadari dia tidak bisa menolak permintaan anaknya lagi.

"(Diperkosa oleh penis anakku sendiri... Karina juga terlihat seperti dia sangat senang bisa melakukannya dengan penis anaknya sendiri juga. Oh tidak! Aku tidak bisa memikirkan hal lain selain penis saja...!)"

"EEEEKKKHH! HHHNNN! NNNHHHH! AAH! AAAH! HAA! HAA! HA! HAA! HAAA! AHHH! NHAAAA! AAAAH! HAAA! HA! HA!"

Desahan kedua wanita itu bercampur menjadi satu ketika masing-masing anaknya bersamaan menyusu kepada mereka dan terus menaikkan tempo genjotan kontol mereka.

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

"Haaa! Haaa! Haaa! Haaaa! (Ini semua salah aji. Itu karena miliknya ini jauh lebih besar dari milik papanya sendiri... Aku tidak bisa berhenti berpikir apapun selain penis! Penis! PENIIIIISSS!) Aaah! Aghhh! Aghh!" pikiran mama aura mulai korup ketika tubuhnya menyerah saat aji mulai menguasai tubuhnya. Rangsangan yang diberikan ketika putingnya dijilat-jilat dan memeknya diaduk-aduk oleh aji membuat pikirannya bercampur aduk.

Setengah jam berlalu, mama karina sedang asyik menggoyangkan pinggulnya sambil WOT dan mama aura dihajar MOT oleh anak mereka. Baik aji dan jay kemudian yang sebentar lagi mencapai ejakulasinya berkata, "Aku mau keluar! Aku akan mengeluarkannya didalam tubuhmu, mama! Mah, aku juga ingin keluar didalam mama juga...!"



Respon mama aura dan mama karina juga hampir mirip mendengar anak-anak mereka ingin ejakulasi didalam memek mereka. "GAK BOLEH, AJI! JANGAN DIDALAM!!! BUANG DILUAR, JAY SAYANG! MAMA BISA HAMIL NANTI...!!"

"AH! AH! AH!! AAH! AH! HAA! HAH! AAAAH!! NNNHHH!" aji dan jay menghentakkan kontolnya cukup dalam dan menembakkan sperma mereka kedalam memek mamanya masing-masing.

CROOOOTTTTT...CROOOOTTTTT...CROOOOTTTTT...

CROOOOTTTTT...CROOOOTTTTT...CROOOOTTTTT...

CROOOOTTTTT...CROOOOTTTTT...CROOOOTTTTT...

"JANGAAAAAAAAAAAAAANNNNNHHHH...! KAMU GAK BOLEH MELAKUKAN INIIIIIIIIIIIHHHH!!!" kedua mama itu merespon tindakan anaknya yang baru saja ejakulasi bersamaan.

[Malam itu, kami berdua diperkosa berulang kali dan bergantian satu sama lain oleh anak kami sepanjang malam sama seperti yang mereka lakukan sebelumnya.]

"Sudah menyerah saja, mama. Mama milikku sekarang... Milik kita bersama..." ucap aji disamping telinga mama aura yang terbaring lemas diatas lantai sambil tengkurap dan tanpa sadar pipisnya mengucur deras karena tubuhnya yang kelelahan dan membanjiri lantai juga tubuhnya. Mama aura tersenyum mendengarnya pertanda sesuatu dalam dirinya terpuaskan oleh anaknya sendiri.

[Minggu berikutnya, didalam rumah aji...]

Mama aura sekarang mulai sering berada dirumah, mama aura memasakkan masakan kesukaan aji didalam dapur, akan tetapi dirinya tetap sering mengomel terutama mengenai nilai ujian aji.

"Aji, mama dengar nilai ujian kamu turun lagi. Itu sangat mengecewakan mama. Mama tahu mama terus memberitahumu untuk belajar, tapi mama hanya melakukan itu untuk masa depanmu. Apa kamu mendengar mama?"

Aji yang berada disampingnya hanya bisa menatap tubuh indah, toket montok milik mamanya itu yang sedang mengenakan celemek ketika memasak untuknya.

"Itu tidak masalah selama mama mengurusku sepanjang hidupku, mama."

"Apa yang barusan kamu bilang?"

"Bercanda kok. Aku yang akan mengurus mama sepanjang hidup mama nanti..."

"Aji..." mama aura tersipu mendengar itu keluar dari mulut aji untuk pertama kalinya.

Tanpa disadarinya, aji mulai berjongkok ketika dia lengah. "H~hei... A~aji!? Apa itu yang kamu maksud dengan "mengurus" mama?" mama aura terkejut aji meraba celana dalamnya dan menyingkapnya sedikit dan bermain dengan memeknya tanpa ragu meski mereka berada didalam dapur dan bisa saja terlihat oleh papanya.

Beberapa saat kemudian, benar yang diduga mama aura. Suaminya datang kedalam dapur dan melihat mereka berdua. "Oh! Tidak biasanya melihatmu memasak, sayang! Pemandangan langka ini..."

"Yah, pekerjaan besar kemarin sudah selesai. Jadi aku pikir aku mungkin bisa bersantai dirumah sesekali..." balas aura kepada suaminya tidak mengetahui bahwa jari anaknya sedang bermain dengan memeknya dibalik punggungnya.

"Yah, jangan memaksakan. Aku udah bilang sebelumnya kan, aku menikahimu bukan untuk menyuruhmu seperti pembantu. Kita bisa memesan makanan dari luar kalau mau..."

"B~baiklah... (Ajiiii...!?)" balasnya sambil tangannya berusaha mendorong tangan aji menjauh sementara ketika mengocok memeknya.

"(Aji... jangan lakukan ini disini...! bagaimana jika papa kamu nanti mengetahuinya...!?)" bisik mama aura kepada aji yang terus iseng kepadanya itu.

"(Itu tidak akan menjadi masalah selama mama tetap diam kok...Aku diperkosa anak sendiri... Diberbagai tempat didalam rumah kita dibelakangmu... Anak kita mengetahui tubuhku lebih baik daripada dirimu... Aku tidak tahan lagi, aku ingin keluar sebentar lagi... Aku ingin keluaaar...)" bisik aji membalasnya berusaha memasukkan kontolnya kedalam memek mama aura padahal didepannya ada suaminya sedang duduk menonton tv.

"Ahh! Nhhh... Nnnfuuuu..! (Dia tahu semuanya... Titik lemahku... dan sedang berusaha membuatku mendesah... Aku harus bisa menahannya... Sayang, maafin aku...)" mama aura berusaha menutup mulutnya ketika aji hendak mempenetrasinya dari belakang dengan bermain dengan klitorisnya dan juga meremas sebelah toketnya bersamaan.

Plak...Plak...Plak...Plak...

Plak...Plak...Plak...Plak...

Genjotan pelan tapi pasti mulai dimainkan aji, dirinya juga tentu tidak ingin papanya mengetahui bahwa anaknya sedang bercinta dengan ibunya sendiri bukan...

"(Hnnn... Nhhh! Nhhh! Nhaaahh! Fuuu! Fuuuh! fuuuuh! Aaaah!)"

Tak berapa lama, aji menarik keluar kontolnya pertanda dia akan ejakulasi. Dan mama aura menyadarinya kemudian...

Klontang...

"Ada apa itu didapur, ji?"

"Ah, mama menjatuhkan sendok sayurnya pa... Lantainya jadi kotor kena kuah sayur..."

Karena papa aji sedang minum bir sehingga dia mulai sedikit mabuk dan tidak menyadari bahwa mama aura sedang bersembunyi dibalik meja sambil berjongkok mengulum kontol aji dan aji menembakkan spermanya didalam mulut mama aura.

"Itulah yang dia dapat kalau mengerjakan sesuatu yang tidak terbiasa dia lakukan..." ucap aji membalas perkataan papanya.

"Hei... Mama nanti marah lagi loh kamu bilang gitu, ji..."

"Tenang saja... Mama menjadi baik belakangan ini kok..." aji dengan santainya menjambak rambut mama aura dan mendorong pinggulnya maju mundur agar mama aura menyelesaikan kulumannya hingga kontolnya bersih.

[Setelah makan malam tersaji dan mereka selesai makan malam. Mama aura telah selesai membersihkan meja makan dan menaruh piring-piring ditempat cuci...]

"Oh sayang, kamu akan mengawasi aji belajar lagi hari ini? Kalau kamu terlalu ketat seperti itu, dia akan melihatmu sebagai pengganggu saja..."

"Aku tahu... Aku tahu... Jangan minum terlalu banyak hari ini..." ucap mama aura sambil menaiki tangga menuju kamar aji setelah menyelesaikan pekerjaannya di dapur.

Klek...

Mama aura masuk kedalam kamar aji yang sudah setengah telanjang tanpa celana duduk diatas kursi gaming miliknya. Kontolnya yang masih berdiri tegak terpampang jelas didepan mata mama aura.

"(Ya ampun...)" mama aura tersipu melihat anaknya itu tampak bersemangat ketika bertemu dengannya dan akan melanjutkan kegiatan yang tertunda tadi.

"Yah sekarang, lucuti pakaian mama sendiri..." ucap aji tersenyum kepadanya.

Mama aura melepas daster tipisnya dan memperlihatkan lingerie hitam yang dipakainya. Toketnya yang besar dan bulat dengan pantat yang montok tentu menjadi idaman setiap pria dalam menetapkan kriteria istri idaman mereka.

"Wah... wah... wah... Seksi sekali, ma... Mama benar-benar mesum yah..."

"K~kamu sendiri yang bilang agar mama membeli lingerie ini...! Aaah!" mama aura tidak dapat menahan desahannya ketika aji meraba toketnya dan juga memeknya untuk melihatnya dari dekat.

"Enggak, tetap saja mama yang mesum. Lihat vagina mama ini, sudah becek masih mencoba berbohong saja..."

"I~itu karena tadi mama mau keluar, tapi kamu menghentikannya. Itu harusnya diselesaikan sedari tadi..."

"Maksud mama, mama ingin orgasme dan juga mendesah didepan papa gitu?"

"Itu... Sudah cepat, masukkan kesini ayooo... Masukin penis kamu kedalam vagina mama..." ucap mama aura membuka lebar belahan pantatnya sambil menungging.

"Itu bukan yang seharusnya seorang ibu katakan kepada anaknya..." aji tersenyum sambil menempelkan kontolnya didepan lubang memek mama aura yang dibantu dengan kedua jari tangannya yang membuka lebar lubang memeknya.

"Ayo cepat... Cepaaaaat! Auuuuuuhhh!"

"AH! AH! AAAH! YAAAAHHH! BESARNYAAAAAAHHH!" lanjut mama aura akhirnya merasakan kebebasan ketika kontol aji berhasil mengisi kembali memek aura kali ini mama aura bisa mendesah dengan lega sambil menggoyangkan tubuhnya.

Aji menarik tubuh mama aura untuk diduduk diatas pangkuannya dan duduk dalam satu kursi dengan terus menggenjotnya tanpa henti.

"AH! AH! AHN! AAAH! AAAH! HAAA! HAA! HHAAA!"

"Mama terlalu berisik tahu... Oh iya, papa sedang mabuk sambil menonton tv sih. Paling juga sebentar lagi udah ketiduran... Meskipun istrinya sedang bersetubuh dengan anaknya sendiri..." ucap aji menjilati ketiak mama aura dengan tangannya yang terangkat keatas memberikan ruang bagi kepala aji dan terjepit diantara toket dan lengannya.

"AAAH, JANGAAAN! JANGAN BILANG BEGITU...!"

Aji menarik kedua lengan mama aura kebelakang dan mendorong tubuh mama aura tetap menungging dengan bantuan lengannya sebagai kuncian.

"AAAAH... AH! NAAAH! AAAAAAHHH! NNNH... AAAAHH!!!" mama aura merasakan aji menghentakkan kontolnya keluar dan masuk dalam satu tempo kemudian menerobos memeknya dengan paksa.

PLAK... PLAK... PLAK...

"AH! AAH! MAMA MAU KELUAR...!"

"AKU JUGA MAU KELUAR INI..."

"LEBIH KENCANG! TUSUK LEBIH KENCANG, AJI...! AHH! AAAH! AH! MAMA KELUAR... MAMA KELUAAAARR... VAGINA MAMA AAAAAAAHHH..." mama aura tergeletak diatas lantai ketika aji melepaskan kuncian tangannya dan mama aura menungging lebih tinggi karenanya.

PLOP... aji kembali mempermainkan mama aura dengan menarik keluar kontolnya dan menghentikan orgasmenya yang akan segera sampai.

"AJI! KAMU JAHAT YAH...! MAMA MAU KELUAR... KAMU TARIK LAGI...!"

"Enggak, mama adalah wanitaku... Mama tidak boleh orgasme tanpa persetujuan dariku, mengerti? Kalau mama egois begitu, aku tidak ingin melakukannya lagi dengan mama loh..." balas aji memeluk punggung mama aura dari belakang sambil berbisik kepadanya.

"...! M~maafin mama... Mama akan mencoba menahannya... Haaa! Haaa! jadi, masukin lagi k~kontol kamu...! Tumbuk memek mama... AAAAAAAAAHHH!" lanjut mama aura memancing aji dengan kata lebih jorok agar anaknya mengabulkan permintaannya.

"Kontol? Memek? Wah... Mama mulai nakal yah bahasanya? Kalau begitu, aku tidak bisa komplain lagi..." aji kembali memasukkan kontolnya masuk dan menumbuk memek mama aura dengan menindihnya.

"AAAAH! AAAH! AJI! KONTOL KAMU...! ENAK...! SANGAT NIKMAAAAAT...!" mama aura meremas karpet tempatnya berbaring ketika ditindih aji itu.

"NH! NHH! NH! NHHUUUH! KUUUUH! FFFUUU! FFUUUU! FUUUUH! NHAAAA! HAAA! HAAAA! NMMM! NMAAAAHH!"

Tok... Tok... Tok... Tok...

"!!!"

Sedang asyik-asyiknya mereka berciuman, suami aura mendatangi kamar aji dan mengetuk pintunya...

"Sayang, maaf mengganggu kalian sementara kalian fokus dengan pelajaran anak kita. Tapi apa kamu ingat dimana kamu simpan obat sakit perutnya? Aku terlalu banyak minum ini, kram gitu rasanya barusan..." ucap papa aji sambil memegangi perutnya dari balik pintu kamar aji.

"I~itu seharusnyahh... ada didalammm... laci keduaaaa didalam lemariiiiih... Aaaaah! (Stop dulu, ajiii...!)"

"Gimana pelajarannya aji, sayang? Ada kemajuan?"

"Eh!? I~Iya... Haa, haa, nhhh! Dia sudah belajar dengan giat... Aaah! Dia mempermalukan yang lebih tua... Kamu tahu... dia lebih pintar darimu... Haaaa! Haaa!"

"Hahahaha, tentu saja. Dia bisa melakukannya kalau dia mencobanya..."

"Ahh! Haaa! Haaa! (Aku tidak bisa menahannya lagi! Aku mencapai batasanku...) mmph... Mmmm... Nhaaaaaaaaanhhhh!" mama aura kini aktif mencumbu aji dengan menarik kepalanya dan melumat bibirnya. Tentu saja setelah merasakan itu, aji juga tidak dapat menahan ejakulasinya lagi dan menembakkannya bersamaan ketika mereka saling mencumbu tanpa mempedulikan ada papanya didekat kamarnya.

Croooootttt...Croooootttt...Croooootttt...

"Ya sudah... Papa turun dulu, sayang..."

"I~iyah sayang... Haaa! Haaa! Hah!"

Croooootttt...Croooootttt...Croooootttt...

Sisa sperma aji menembak terbang diatas pantat mama aura meski sebagian besar tertinggal didalam memek mama aura.

[Sebaliknya didalam rumah jay, hal yang sama terulang ketika jay terus menikmati tubuh mama karina untuk dirinya sendiri...]

"Jay, aji jarang kemari akhir-akhir ini... Mereka berdua pasti sama seperti kita sedang berkeringat bersama seperti ini juga." ucap mama karina duduk diatas sofa mengangkang dan membiarkan aji mengaduk-aduk memeknya.

"Kenapa memangnya, mah? Apa mama coba bilang kalau aku sendiri tidaklah cukup untuk mama?" aji mendekatkan wajahnya bertatapan dengan mama karina.

"M~mama tidak bilang seperti itu... Selama mama denganmu..."

"Jangan khawatir, mah! Aji dan aku sudah memikirkan sesuatu..."

Hari berlalu dan mereka menyelesaikan kegiatan terlarangnya masing-masing.

Keesokan harinya, didalam kantor mama aura.

"Jadi ibu aura sedang mengambil cuti libur hari ini? Sepertinya dia menggunakan semua uangnya untuk membayar liburannya. Dia terlihat sangat kelelahan akhir-akhir ini..."

"Yah, kalau orang seperti ibu aura yang hidup dengan pekerjaannya tiba-tiba memutuskan untuk pergi berlibur, pasti ada sesuatu yang terjadi. Tidak tahu apa itu, hahaha..."

[Sementara ditempat mama aura berlibur...]

"MMM! FFUUU! FUUU! NNNHHH! MMNN! NNN! MPHHH! FUUUU!"

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

Aji dan jay setuju untuk mengadakan orgy party dengan mengundang teman-teman kampusnya dengan bintang utama tentu saja mama aura dan mama karina yang saat ini sedang dikelilingi oleh belasan pemuda dan juga mulut, memek dan anus mereka masing-masing telah dipenuhi oleh batang kontol lain selain milik aji dan jay.

"Ahhh, mama auraaaa..."

"Aku suka memek lembut milikmu, mama karina..."

"Hei, cepatlah dan gantian sama gue...!"

Sementara dibelakang sofa, aji dan jay menghitung uang partisipasi yang dibayarkan oleh pemuda-pemuda itu.

"Bukankah harusnya ini terlalu banyak cowok yang ikut, jay? Mereka yang datang kebanyakan adalah teman kelasku. Aku cukup yakin sebelumnya aku sudah memilih mereka yang bisa menjaga rahasia ini. Sekarang malah terlihat aneh, kita malah bikin gangbang party." ucap aji menatap kedua mama mereka sedang melayani masing-masing 4 orang teman anak-anak mereka didepan matanya.



"Sama sih, aku awalnya berpikir makin banyak orang makin banyak uang ceperan yang kita dapat... Sekarang malah seperti terlalu banyak..."

"AHH! AHH! TANTE, AKU AKAN...!!! KELUAR!!!"

"MN! NFUUU! NMFFFF! FUUU! FFUUUU! MFUUUU! MMMN! MMMM!"

"TANTE KARINA, AKU JUGA MAU KELUAR...!!! AKU HAMILIN TANTE YAH...!!!"

"MMMMM! PFUUUUU! GUUUUUUHHH! MPPHHHHH!"

CROOOOOOOTTTT...CROOOOOOOTTTT...CROOOOOOOTTTT...

CROOOOOOOTTTT...CROOOOOOOTTTT...CROOOOOOOTTTT...

CROOOOOOOTTTT...CROOOOOOOTTTT...CROOOOOOOTTTT...

"OI GANTIAN... GUE SELANJUTNYA...! ENGGAK, GUE DULUAN! IDIOT, GUE LAH...!" para tamu saling berebut giliran mereka untuk mencicipi tubuh mama karina dan mama aura sesuai pilihan mereka setelah melihat temannya sudah ejakulasi didalam mulut, memek dan anus mereka bersamaan.

"Tante suka mereka... Tante suka kontolll... Haaa... Haaa...!" ucap mama aura dengan kedua tangannya menggenggam dua kontol dan mulutnya bergantian mengulum dua kontol yang menunggu giliran disamping pipinya.

"Puwaaaahhh... Aroma penis-penis mereka... Aaaah..." mama karina menjilati satu batang kontol beruntung sedangkan sisanya menunggu giliran.

[Setelah mereka menggilirnya, masih cukup banyak pemuda yang belum mendapat jatah...]

"UUUUHHH, TANTE KARINAAAA!! AKU KELUAAAAARR...!!"

"TANTE, AKU JUGA KELUAR!"

"TELAN ITU SEMUA, TANTE AURA...!!"

[Beberapa jam kemudian...]

"Jay, aku mulai khawatir dengan mama kita. Mereka berdua tampak sangat bahagia menghabiskan waktu bersama kita... Hei, vin! Kesini sebentar...!" aji menarik bahu satu orang teman kelasnya yang sedang mengantri dibelakang.

"I~iya... A~apa yang kamu inginkan? A~aku akan membayar bagianmu besok, tenang saja..." ucapnya takut karena dirinya join party dengan berhutang kepada aji dan jay.

"Oh tenang... Kita bisa bicarakan itu nanti, omong-omong, kita denger kalo mama kamu tuh cakep yah...!" sahut jay membisikkan sesuatu pada telinga temannya itu.

Bersambung...
 
Didalam rumah davin, davin melakukan sesuatu kepada mama suci sebagai imbalan atas kegiatan mereka waktu itu...



"AHH!? ADA APA INI, VIN!? APA YANG KAMU LAKUKAN SAMA MAMA KETIKA MAMA SEDANG TIDUR!?" ucap mama davin meronta tidak bisa bergerak diatas sofanya dengan tangan terikat rantai terkunci pada tiang lampu dekat sofa. Dengan keadaan telanjang bulat, justru membuat mama davin terlihat sangat erotis.

"M~maaf mah. Aku berhutang kepada mereka sejumlah uang..." balas davin dengan memperkenalkan jay dan aji kepada mamanya itu. Aji dan jay bersemangat memfoto memek mama suci dengan kamera ponselnya.

"Tenang, tante... Lihat video ini, anak tante davin sedang berhubungan intim dengan mama kita berdua juga..."

Video rekaman ketika davin sedang menyetubuhi mama karina dan mama aura secara bergantian diputar oleh aji kepadanya.

[Aaah, aku mau keluar tante! Tanteeeeee!!]

[Jangan, davin... Gak boleeeeeeehhh...!] rekaman video tentang davin diperlihatkan kepada mama suci. Mama suci tidak mengira bahwa anaknya itu senang mengikuti kegiatan seperti itu, bahkan berteman dengan teman-temannya yang suka melakukan hal yang sama dengan sukarela menukar mamanya sendiri sebagai balas budi.

"Bagaimana, tante? Bukankah itu video yang bagus?" sambung jay kepadanya.

"A~apa yang sudah kamu lakukan ini, vin?" mama suci mencoba mencari jawaban dari anaknya.

"Tante tahu apa yang akan terjadi kalau tante berontak, bukan? Iya, tante... Kita akan bilang ini lunas dengan ini..." jay dan aji bersama-sama mendekati mama suci dan bersiap menyerangnya.

Jay menyedot puting sebelah kiri mama suci dan aji menarik-narik dan memilin puting sebelah kanan mama suci. Dengan tangan terkunci mustahil mama suci bisa menghindar dari kedua predator muda itu.

"AHHH! JANGAN! HENTIKAN INI, KALIAN BERDUAAA! AAAH! DAVINNN, PLEASE! BUAT MEREKA BERHENTI...!! PAPA KAMU SEBENTAR LAGI PULANG KE RUMAAAAAHHH...!!" mama suci menggeliat ketika kedua toketnya disedot oleh mereka dan juga memeknya mulai diserang oleh jari aji.

"Kita tahu, tante! Papa davin akan pulang terlambat hari ini. Tidak perlu sampai berbohong seperti itu... Mpphhh...!" jay dengan mengigit puting mama suci membalasnya tidak terpengaruh.

"OWWWHHH! HAAA! AAAH! HAA! AAHNN! AAH! AHH!" mama suci terlihat hampir menyerah ketika aji mulai menyerang dengan menjilati memeknya.

"Wahhh, memek tante sudah becek nih... Aku sudah boleh masukin kan, tante?" aji yang sudah menurunkan celananya kemudian perlahan menusukkan kontolnya kedalam memek mama suci.

"NNHHH! AAAAAAAH!! AAH! ENGGAK! JANGAN! AAAH! AJIII, TARIK KELUAAAAAAARRR!!!"

"Aku juga, tante!" jay menarik kepala mama suci menyamping dan menghujamkan kontolnya masuk kedalam mulutnya.

"Mwooooof! Hmmppphhh! Mphhh..!"

"Oi, vin! Apa yang ingin kamu lakukan sekarang?" jay memanggilnya yang sedang menonton mamanya dipermainkan oleh aji dan jay.

"A~aku baik-baik saja... Aku... tidak ingin melakukannya dengan mamaku sendiri..." balasnya gugup meski sesekali dia menonton tubuh mamanya dengan bersemangat.

"Oh, begitu? Yakin? Jay, ayo balikin badannya mama suci. Kita lakuin kayak biasanya...!"

Jay mengangguk dan dengan mudahnya menggulingkan tubuh mama suci dengan sekali peluk dan jay mulai mempenetrasi memek mama suci dari bawah. Dengan posisi menungging, mama suci tanpa pertahanan terhadap satu lubangnya lagi dan aji bersiap mempenetrasinya.

"T~TUNGGU! PANTATKU... TIDAK ADA... SEORANGPUN YANG PERNAH... EEEEEEKKKHHH!! JANGAN! ITU... TERLALU BESAR! EEEEK! LUBANG PANTATKU AKAN TERBELAAAAAH!! NHHHH...!!!" teriak mama suci ketika aji berhasil menganalnya disaat jay bertanggung jawab mempenetrasi memeknya, pemandangan indah tersaji ketika mama suci mendapat double penetration didepan anaknya sendiri.

"NNNHH! FFUUU! FUUU! NGUUUUHHH! NNGGHHHH!"

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

Bahkan aji yang terlihat bersemangat dari jay mulai membalik tubuh mama suci dan membiarkannya tidur diatas dadanya. Jay tetap menyerang memeknya dan aji menikmati jepitan lubang anus mama suci bersamaan.

"AH! AAAH! TARIK KELUAAAR DONG! UDAAAAAHHH! PLEASEEEEEE!!!"

"Woahhh... Tante suci sempitnya bukan main... Aku bisa keluar dalam sekejap kalau begini...!" teriak aji kepadanya merasakan jepitan anus milik mama suci yang mencengkeram batang kontolnya tersebut.

"TIDAK! AH! AAAAH!! HAA! HAAA! APAPUN TAPI JANGAN... AAAH!!!"

"Aaah, tante... Aku boleh melakukannya, bukan? Iya tante, aku juga...!!" ucap jay dan aji bersemangat menyambut ejakulasinya pada kedua lubang milik mama suci itu.

"ENGGAK! JANGAN LAKUKAN ITU! TUNGGUUUUUU!!" mama suci merasakan denyutan pada kedua lubangnya pertanda mereka akan ejakulasi sebentar lagi.

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

"PLEASEEEEE... JANGAAAAAAAAAANNN!!!"

CROOOOOTTT...CROOOOOTTT...CROOOOOTTT...

CROOOOOTTT...CROOOOOTTT...CROOOOOTTT...

"OOOOOHHHH! ENGGAAAAAKKK! OOOOHHH!" mama suci menyesali dirinya tidak berdaya melawan kedua pemuda itu karena tangannya yang terikat dan mereka berhasil menembakkan spermanya didalam kedua lubang miliknya. Salah satunya yang dia takutkan adalah sperma jay yang cukup banyak bersarang didalam memeknya dan disaat bersamaan tubuhnya bergetar menikmati sensasi dari semprotan sperma mereka didalam tubuhnya.

Davin menatap memek milik mamanya itu berlumuran sperma dari teman-temannya dan dirinya sendiri sebagai cowok tulen tentu sangat terangsang melihat itu dan tidak sadar mengocok kontolnya sendiri melihat lelehan sperma keluar dari kedua lubang milik mamanya setelah mereka berdua mencabut kontolnya keluar dari dalam kedua lubang milik mamanya tersebut.

Tanpa sadar davin mendekati tubuh mamanya yang masih terikat itu dan berkata, "Mah, setelah melihat ini... Aku jadi ingin..."

"S~STOP DAVIIIIIIIIINNN! KAMU GAK BOLEH... MELAKUKAN INI KEPADA MAMAAAAAAAAA! GAK BOLEEEEEHHH!!! AAAAAAAAAHHHHH!!!"

"DAVIIIIIIIINNN, DENGERIN MAMA...!! STOOOOOPP! STOOOOOOOOOPPPP!!! AAAHHH!! KAMU GAK BOLEH MELAKUKAN INI DENGAN MAMA! NHAAAA! TARIK PENIS KAMU, DAVIN...!!" mama suci tidak mempercayainya bahwa davin berani memasukkan kontolnya kedalam memek mamanya sendiri.

Akan tetapi davin tidak mendengarnya dan terus mempenetrasi mamanya sendiri itu. Dengan penasaran dirinya meremas-remas toket mama suci dan mulai menaikkan tempo genjotan pinggulnya.

"AAH, JANGAN! TEMAN KAMU SEDANG MENONTONNYA! JANGAN, JAY! JANGAN AMBIL VIDEO TANTE...!!" ucapnya setelah melihat jay sibuk merekam mereka dengan ponselnya.

"I~ini semua salah mama... Salah mama karena kelewat seksi! Mama selalu menggodaku dengan tubuh seksi mama setiap harinya, terutama ketika menatap foto-foto mama yang lagi hamil adik aku kala itu... Ini alamiah bukan kalau aku melampiaskannya sekarang!?"





"Mama... t~tidak berusaha untuk..."

"MAMA JELAS-JELAS MENGGODAKU...!!" davin mulai menggenjot memek mamanya sendiri karena rasa penasaran yang sudah memenuhi kepalanya tersebut.

"AUUUHHHH! AH! AH! M~MAMA... MINTA MAAF, DAVIN! AH! AAAH! JADI, HENTIKAN INI SEKARANG, DAVIN!!!"

PLOK...PLOK...PLOK...PLOK...PLOK...

PLOK...PLOK...PLOK...PLOK...PLOK...

"NHH! NHH! UUUUH! UUUHHH! AAAH! AH! AAAH! (Aku tidak boleh merasa keenakan dengan anakku bermain dengan tubuhku!!)" namun mama suci tidak bisa melawan kehendak tubuhnya yang menikmati kontol milik anaknya sendiri tersebut.

Ploppp... davin menarik keluar kontolnya dan membuat pikiran mama suci menjadi tidak karuan karenanya. Rupanya davin mempelajari semuanya dari jay dan aji, davin membalik tubuh mama suci dan membuatnya menungging sebelum kembali mempenetrasinya.

"AH! AH! JANGAN! AHN! AHNN!"

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...

"MAA! AKU KELUARIN SEKARANG YAH, MAA!!"

"AH! AAH! GAK BOLEEEEEH! DAVIN, JANGAAAAN! K~KELUARIN DILUAR! DIL~UARRRRRRR... AAAAHHHH!!? MAMA BISA... HAMIIIIIILLLL...!! JANGAAAAANNNN!!!"

"UUUUUGGHHHHH!!!"

CROOOOOOOTTTT... CROOOOOOOTTTT... davin sukses membasahi dinding memek mamanya sendiri dengan sperma miliknya.

Aji dan jay menatap kedua individu sedarah itu sedang bercinta dan membuatnya mereka mulai terangsang karenanya. Mama suci menatap kearah mereka yang terlihat kedua kontolnya berdiri tegak dan bergerak-gerak.

"Itu baru permulaannya, tante...!!!" ucap jay kemudian bergerak menuju kearahnya.

"AH, AAAHH...! TIDAK... JANGAN LAGI, PLEASEEEE...!"

[Pertemuan berikutnya, gangbang party itu terus berlanjut seperti biasa. Mereka yang memiliki keterikatan dengan para mama sibuk bermain dengannya dan juga para mama yang menikmati permainan anaknya juga sibuk melayaninya...]

*Tambahan cerita...

Davin sibuk belajar tambahan dengan guru pendampingnya adalah tantenya sendiri, tante melati. Tante melati membuka kelas bimbingan belajar untuknya dan setiap hari untuk menekan hasrat seksualnya, mama suci memerintahkannya untuk mengajari dan mengawasinya setelah kejadian waktu itu.



"Ada apa, vin? Kenapa tidak menulis jawabannya?"

"T~tante melati, aku tidak... uuuuhh..."

"Bukan tante melati, tapi bu guru melati. Dengar, kamu sudah membuat kesalahan didalam pertanyaan ini juga..."

"Aku... benar-benar tidak bisa lagi... AH! AAAH!!"

"Kamu gak boleh nyerah sampai kamu menyelesaikan itu dengan benar..." tante melati mengajari davin untuk fokus dalam pelajarannya dan tante melati mengocok kontol davin bersamaan. Davin tidak diperbolehkan ejakulasi hingga jawaban soal kuisnya dijawab dengan benar.

"AKU... GAK BISA, TANTE MEL! AKU SUDAH MAU KELUAAAAR...!!!" davin tidak dapat menahan hukuman baginya yang diberikan oleh mama suci untuk melatih davin tidak nakal lagi kepadanya.

"Tok... Tok... Mama masuk yah?" mama suci kemudian masuk kedalam kamar davin sambil membawa nampan berisi jus dan snack kepada mereka.

Tepat disaat mama suci membuka pintu, davin ejakulasi dan spermanya berhamburan dibawah meja belajarnya.

"Maaf ya, udah ngerepotin kamu, mel! Kamu harus membantu davin untuk belajar..." ucap mama suci kepada saudaranya itu.

"Ah, jangan khawatir begitu, ci! Ini hal yang mudah kok...!"

"Kalau begitu, kenapa kamu tidak beristirahat sebentar?" lanjut mama suci menaruh nampan di tangannya diatas meja.

"Yah, boleh juga idenya..." balasnya sambil menggoyangkan jari telunjuknya pada lubang kencing davin yang baru saja ejakulasi itu.

[Mama suci dan tante melati sering menjaga davin bersama-sama. Tante melati yang selalu mensupportnya sebagai saudara tertuanya. Tante melati sering datang kemari, tapi tante melati bukanlah orang yang mudah diduga. Dia sangat menyukai benda berkilauan dan bercanda kepada semua orang, dan selalu menggodaku dengan sengaja. Tante melati bisa dibilang sangat berlawanan dengan mama suci...]

"Apa, vin?"

"Jangan belagak bodoh, tante! Aku sudah bilang jangan, tapi tante tetap melakukan itu..." ucapnya sambil bersama-sama meminum jus yang dibawakan mama suci untuk mereka.

"Hmmm? Apa kamu yakin ingin berbicara dengan tante seperti itu? Coba lihat ini!" tante melati membuka ponselnya dan memutar sebuah video.

Video tentang davin sedang tiduran dan mengocok kontolnya, "AAAH! MAAAH! I LOVE YOU, MAAAH! MAAAAHH! MAAAH, AKU KELUAR! MAAAAAH! MAAAAAAH!" sebuah video memalukan ketika dirinya onani membayangkan mamanya sendiri berada dalam ponsel tante melati.

"Hei, tante! Itu terlalu keras suaranya, tante mel!" davin mencoba mengambil ponsel tante melati dari genggamannya.

"Ohohohohoho! Tidak bisaaaaa...!" balasnya kemudian tante melati menjauhkan tangannya berada dibelakang kepalanya menghindari davin untuk mengambilnya.

Klek... "Kamu manggil mama, vin?"

Beruntung sepersekian detik, tante melati berhasil mematikan rekamannya dan keadaan menjadi sunyi kembali.

"E~enggak mah! Bukan kok!"

"Oh iya, mama sedang menyiapkan makan malam sekarang. Kak mel juga akan tinggal disini untuk makan malam kan?"

"Oh... Kedengarannya asyik, boleh lah sekali-sekali makan malam disini..."

"Oke mama masak dulu ya, vin. Tungguin aja yah, kak mel..." mama suci kembali kedalam dapur untuk melanjutkan memasak.

"Dengar yah, vin. Gak peduli seberapa manis dirimu, tante tidak pernah sekalipun mencoba merekam atau mengintipmu. Itu terjadi karena tante lupa dan meninggalkan ponsel tante didalam kamar kamu ketika tante merekam untuk evaluasi hasil belajar kamu."

"Benar, dan itu terjadi ketika tante lupa menaruhnya diantara lemari buku dan itu langsung mengarah tepat pada kasurmu dan merekamnya. Begitu?"

"Kebetulan memang benar-benar mengerikan, huh? Tapi kamu... selalu memiliki keterikatan dengan mama kamu, tapi itu sepertinya jauh lebih buruk yang diduga." sahut tante melati tidak menyangka bisa mendapat jackpot karena sikap cerobohnya ketika lupa mengambil kembali ponselnya.

"A~aku tahu... aku seharusnya tidak bernafsu kepada mama. Itulah kenapa aku selalu menyembunyikannya selama ini, dan karena teman-temanku waktu itu akhirnya aku berani melampiaskannya kepada mama." jawab davin memerah ketika bertatapan mata dengan tante melati.



"Dasar anak bodoh. Itulah kenapa tante sekarang disini... Kamu boleh... "make" tante sebagai ganti mama kamu... Tenang aja, ini rahasia diantara kita berdua, ok?" tante melati kemudian menarik kepala davin dan membenamkannya diantara toketnya yang menyembul dari kemejanya yang ketat.

"T~tante... tante benar-benar berbeda dari mama..."

"Hahahaha, maaf deh. Tante rasa, tante harus melakukan ini..." tante melati kemudian berjongkok dan menjilati batang kontol keponakannya itu yang kembali mengeras didalam genggaman tangannya. Davin yang masih duduk diatas kursi belajarnya itu mulai mengusap kepala tante melati yang sedang mengulum kontolnya.

"T~tante melatiiii... Aaaah! Aah!"

"Vin, kamu baru saja keluar, tapi... Ini sudah ereksi kembali... Mpph! Mwaaaahh! (Aku harus mengajarinya dengan benar sebelum dia melakukan hal bodoh diluar sana...!)" tante melati bermain dengan lidahnya menjilati batang kontol davin naik turun dan mencoba menjepitnya dengan toket miliknya.

"Aaah! Aaah! Tante melatiiii!"

"Sheeeeesssh... Kamu terdengar seperti seorang cewek saja... Apa kamu menyukai toket tante segitunya?" ucapnya sambil meremas dan menjepitkan kedua toketnya hingga kontol davin tenggelam diantaranya.

"A~aku sangat suka dengan toket tante...! Ahhh! Aku bakal keluar lagiiii!!!" davin menekan kepala tante melati dan dia ejakulasi didalam mulutnya...

"Mmmphh!"

Crooooooootttt... Crooooooootttt...

"Aah! Aaaah! Haaaa! Kamu... kamu keluarnya banyak juga, vin..."

"Aku... tidak bisa melakukannya lagi, tante mel... Haaa... Haaa... Haaa..."

"Apa yang kamu bicarakan ini? Lihat, kamu masih bisa berdiri seperti itu! Sekarang, buat tante puas dengan kontol kamu ini...!" tante melati kemudian melucuti pakaiannya dan menaiki tubuh davin, menurunkan pinggulnya ketika dirasa sudah sejajar dengan kontol davin dengan bantuan tangannya yang mengarahkan kontol davin untuk masuk kedalam memeknya.

"Haaa! Haaa! Gedeeeee... Aaaah, udah masuuuukkkk!! Haaa! Haah!, oh vin! Nakal yah kontol kamu ini... meskipun tante masih ingat betapa mungilnya kontol kamu sewaktu masih kecil...!" tante melati tampak menikmati permainan solonya dengan menggunakan kontol davin.

"Uuuuhh wowww...! Dan juga, kamu berani berfantasi tentang menghujamkan kontol nakal kamu ini kedalam memek mama kamu sendiri. Anak nakal! Kamu memang anak nakal!" ucap tante melati sambil menggoyangkan pinggulnya sesuka hatinya.

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

"Uaaaaahhh, maafin davin, tante...!"

"Enggak... Tante tidak akan memaafkan kamu! Tante akan memerah semua sperma kamu sampai biji kamu kering dan kosong tak bersisa! Haaa! Haaa! Tante akan melakukannya sesering mungkin hingga kamu tidak akan pernah bernafsu lagi dengan suci!"

"AH! AH! TANTE MELATIIII...!"

"NNH! NNN! NFUUH! FUUUH! MMMPH! MPHH!" tante melati menindih tubuh davin dan mencumbunya dengan liar.

"AMPUN TANTE... AKU BISA KELUAR LAGI...!!"

"DASAR! KAMU TIPE YANG KELUAR CEPAT YAH, VIN! TAHAN ITU SAMPAI TANTE KELUAR JUGA...!!"

"T~TIDAK BISA TANTE...! AKU MAU KELUAR...! MAAFIN DAVIN, TANTE...! HNGHHHHHH!"

CROOOOOOTTTT...CROOOOOOTTTT...CROOOOOOTTTT...

Davin ejakulasi sekali lagi meski baru saja mempenetrasi memek tante melati dalam beberapa menit. Memang benar, ketika pengalaman menjadi tolak ukur keahlian seseorang untuk davin yang masih muda dan amatiran tentu saja ejakulasi cepat merupakan bagian dari pengembangan dirinya.

"OH TIDAAAAAAAAAKKK! KAMU KELUAAAAAAAARRR!!" tante melati merasakan hangatnya semburan sperma davin didalam liang memeknya.

"Tante melati, tante melatiii...!" davin menindih tubuh tante melati dan berusaha mencumbunya.

"Ahn... Ah! Ah! Kamu benar-benar akan kehabisan sperma loh kalau keluar terus-terusan... Ah!"

Davin tidak mempedulikannya dan terus menggoyangkan pinggulnya tanpa menarik keluar kontolnya ketika ejakulasi barusan.

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

"AH! AH! AH! AAAH! KAMU MEMANG... PENUH ENERGI SEKARANG... AAAAAHHH! AHN! AHNN!"

"AKU AKAN... MEMUASKAN TANTE KALI INI...!"

"AGHHH! YA AMPUN... KAMU BENAR-BENAR YAH...!!! AAAGH! ITU MASIH SEPULUH TAHUN TERLALU DINI UNTUK MENGATAKAN ITU... BAHWA KAMU BERPIKIR BISA MEMBUAT TANTE PUAS...! AAAAAAAHHH! AAAAAHHH! (Anak ini tidak serius kan!? Kontolnya menjadi lebih keras dan tebal dari sebelumnya... Aku bisa merasakan kulitnya menggelitik titik lemahku didalam sana...!!!)"

Tante melati kemudian menarik kontol davin keluar sebentar dan dia membalik tubuhnya untuk menungging. "Ayo masukin sini dari belakang, seperti seekor anjing sedang berkembang biak... Kasarin tante...!" ucapnya sambil membuka belahan pantatnya hingga liang memeknya terlihat terbuka dari belakang.

BLESSSSSSSSSS...

"AAAAAHHN! DAVIIIIIN, YANG DALAAAAAM!! AH! AHH! IYAAAAH! TEPAT DISITUUUUHHH!"

"Tante ini, terlalu berisik...!"

In-Shot-20230903-023816959.gif


Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...Plak...

"OH YESSSH! YESSSSSHHH! ENAAAAAAAKKKH!"

"TANTE... TANTE... TANTE MAU KELUAR!! KONTOL KAMU SEBENTAR LAGI MEMBUAT TANTE KELUAR, DAVIN! AHHH!!"

"AKU JUGA, TANTE MELATI...!!"

"BOLEH... AYO KELUARIN BARENG SAMA TANTE...! KITA AKAN ORGASME BERSAMAAN, VIN! TEMBAKIN SAJA SEMAU KAMUUUUU! FWAAAAAAHHHH!!!"

In-Shot-20230903-021100751.gif


CROOOOOOTTT...CROOOOOOTTT...CROOOOOOTTT...

CRRRRRRR...CRRRRRRR...CRRRRRRR...CRRRRRRR...

CRRRRRRR...CRRRRRRR...CRRRRRRR...CRRRRRRR...

"HAH! HAH! HAH! UUUH! HAAH! HAA! HAH!"

Keduanya berbaring berdampingan dan davin memeluk tubuh tante melati dari balik punggungnya. Kontolnya yang menciut berada didepan memek tante melati yang berlumuran sperma miliknya yang mulai turun membasahi kasur davin.

"Tante melati..."

"Mmmn... Mmmph! Nhaaa! Haaa! Mmmm! (Ini bukan rencanaku, tapi aku pikir aku mungkin jadi serius tentang keponakanku ini...)" tante melati mencumbu keponakannya itu dengan perasaan lega telah mendapat kepuasan darinya sebagai rasa terima kasihnya.

"Tante... Tante sangat berisik tadi, jadi aku berpikir bahwa mama akan memergoki kita, tante mel..." davin melihat tante melati berjalan menuju pintu kamarnya setelah sebentar memulihkan tenaganya.

"Oh... jangan khawatir dengan itu... Mama kamu, sebenarnya ada disini...! Klek..." tante melati membuka pintu kamar davin dan sesuai dugaannya bahwa mama suci sedang berjongkok dari balik pintu dan tangannya sedang aktif mengocok belahan memeknya ketika tante melati memergokinya.

"Ya ampun... Suciiii!!!" tante melati benar dengan dugaannya.

"Mama?" davin tentu kaget mendapati mama suci sedang berjongkok menguping mereka sedang bersetubuh dan mama suci mengocok memeknya membayangkan davin sedang bercinta dengan kakak kandung mama aura sendiri.

"KAK MEL! AKU MEMANG MEMINTAMU UNTUK MENGAWASI DAVIN, TAPI AKU TIDAK BERPIKIR SEPERTI INI...!!" ucapnya sambil malu-malu berusaha menutupi memeknya.

"Mengawasiku, ma?"

"Itu benar, dia meminta bantuan tante. Mama kamu berkata bahwa caramu menatapnya akhir-akhir ini sangat aneh."

"Eh...?"

"Mama kamu itu berpikir bahwa akhir-akhir ini kamu sering meremas payudara mama kamu atau, umm.... menekan selangkanganmu padanya... dan juga tentang kejadian waktu itu... ITULAH KENAPA... Aku membantunya sebelum "sesuatu" terjadi..." ucap tante melati bertatapan dengan mama aura sebagai saudaranya.

"A~AKU TIDAK MEMINTA KAKAK UNTUK BERTINDAK SEJAUH ITU...!" balas mama suci juga marah melihat apa yang barusan dilakukan oleh saudaranya itu kepada anaknya.

"LAGIPULA, MENURUTKU DIA HARUS MEMPELAJARI SEMUA TENTANG WANITA SEJAK DINI. ITU DIPERLUKAN UNTUK MENJADI PRIA DEWASA YANG BAIK..." balas tante melati beradu argumen dengan saudaranya sendiri itu.

"TAPI... ITU TERLALU AWAL UNTUKNYA! KAKAK BENAR-BENAR TIDAK MENGERTI PIKIRAN ADIKNYA SENDIRI!"

"ENGGAK... KAKAK TIDAK AKAN MENDENGAR ALASAN APAPUN DARI SESEORANG YANG MENIKAH MUDA DAN MENJADI SEORANG IBU DIUSIA YANG SEHARUSNYA KAMU MASUK KULIAH JUSTRU MEMILIH UNTUK MENIKAH...! LIHAT SEKARANG, SIAPA YANG SERING MEMBANTUMU KALAU SOAL DAVIN? HAH?"

"ITU TIDAK MASUK HITUNGAN UNTUK KONDISI SEKARANG! INI JAUH BERBEDA!!" balas mama suci yang tersentak mendengar pernyataan melati karena membeberkan rahasianya didepan davin.

"PERTAMA-TAMA, LIHAT SELANGKANGANMU SENDIRI YANG MULAI BASAH AKIBAT DIRIMU MENGUPING KITA SEDANG BERHUBUNGAN BADAN, JADI TIDAK PENTING APA YANG KAMU BICARAKAN, ITU TIDAK MASUK AKAL APALAGI MEYAKINKAN...!!!" ucap melati sambil tersenyum melihat lelehan cairan bening milik adiknya itu turun membasahi pahanya.

"A~AKU TIDAK PEDULI AKAN ITU...!" balasnya sambil berusaha menurunkan roknya yang tersingkap keatas itu.

"Oh, jadi beneran gak sange?" melati tahu suci hanya mencari alasan saja.

"ENGGAK... DAVIN ADALAH MILIKKU SELAMANYA! AKU TIDAK AKAN MEMBERIKANNYA KEPADA GADIS MANAPUN, TIDAK JUGA KEPADAMU, KAK MEL!" teriak mama suci kepada melati sambil memeluk davin.

"HMMM... AKHIRNYA KAMU MENGAKUINYA JUGA, SUCI..." senyum melati mengembang lebar ketika tanpa sadar mama suci mengungkapkan perasaannya kepada davin.

"YAH... PRIA MEMANG MENJIJIKKAN, ITULAH KENAPA AKU MEMBESARKAN DAVIN DENGAN SANGAT PROTEKTIF MENJADI ANAK LAKI-LAKI IDAMAN YANG TIDAK AKAN MENGGUNAKAN KEKERASAN, CURANG ATAU BERHUTANG, DAN AKAN MENCINTAI MAMANYA DAN HANYA MAMANYA SENDIRI SEUMUR HIDUPNYA..."

"Maaaa, aku tidak bisa bernafas... juga, mama menakutkan..." davin dengan wajah terbenam diantara toketnya yang besar itu tampak kesulitan bernafas.

"M~maaf ya vin, mama tahu kalau tantemu selalu bertingkah aneh. Kamu tidak menyukainya juga, bukan...?"

"A~aku tidak akan bilang aku..."

"Tenang saja, vin. Kamu tidak perlu mengatakan apapun kok..." sahut tante melati untuk berdiri berseberangan dengan mama suci yang khawatir akan davin.

"Maksudku ci, lihat dia sudah berdiri seperti itu sedari tadi kita bertengkar. Tapi ini terlihat sedikit berurat dan juga lebih keras dari ketika dia memikirkanku..." tante melati tanpa ragu berjongkok didepan davin dan mengocok kontolnya disamping mama suci.

"Ouuuuuuuuhhhh!!!" davin mengerang ketika tante melati mulai mengulum kontolnya kembali.

"T~TUNGG... KAKAAAAAAAAAAAKKK!!?" mama suci tampak jengkel karena melati berusaha menggodanya dengan kembali menyepong kontol anaknya yang kembali berdiri tegak itu.

Kemudian tanpa disangka, mama suci ikut bergabung dengannya untuk menjilati kontol anaknya sendiri bersama dengan saudari, melati yang lebih dahulu menjilatinya. Melati kemudian sedikit bergeser dan memberikan ruang kepadanya untuk sama-sama berjongkok dan menjilati kontol davin bersebelahan.

"Meskipun davin kecilnya sangat manis..." tante melati mulai menggodanya.

"Masih tetap sama kok, dengan kulup penisnya yang belum disunat dan masih terlihat manis sekarang..." begitu juga dengan mama suci yang tak kalah menikmati.

'AH! AAH! MAAA! TANTEEE MEL! AAAH!" davin hanya bisa terduduk meremas sprei kasurnya ketika dua wanita yang jauh lebih tua darinya terutama mereka adalah anggota keluarganya sendiri sedang menyepongnya dan bermain lidah bersamaan.

"MMM! MNN! FUUU! FUUU! MFUUUU!" mereka berdua bergantian menyapu seluruh permukaan kontol davin sambil mengocok memeknya masing-masing. Kepala kontol davin yang sedang dihisap oleh tante melati membuat mama suci kemudian mengalihkan jilatannya pada buah zakar davin.

"AAAAH! MAAA, TANTE MELATIIII! AKU... AKU MAU KEL... KELUAAAAAAARRRR!!!"

CRRRRRROOOOTTTT... CRRRRRROOOOTTTT...

CRRRRRROOOOTTTT... CRRRRRROOOOTTTT...

"AAAHH! AAAAAH! ITU... MUNCRAT JUGA..." baik tante melati dan mama suci wajahnya sama-sama tersembur sperma davin yang berhamburan terbang dan mendarat pada wajah mereka berdua.

"AHHH... AAH... KAMU KELUAR BANYAK SEKALI, DAVIN... KALAU BEGITU..." setelah berusaha menjilati kepala kontolnya, tante melati kemudian kembali bersiap menduduk kontol davin. Sebelum dia memasukkannya sepenuhnya, mama suci mencegatnya...

"AKU... TIDAK BERPIKIR BEGITU YA, KAK MEL...!!!" dengan nada suara yang terdengar marah, mama suci berdiri dibelakang tubuh melati kemudian merebahkan dirinya disamping davin. Membuka lebar kedua kakinya setelah menurunkan celana dalamnya dan membuka bibir memeknya kearah davin.

"KEMARI DAVIN SAYANG! SEKARANG GILIRAN MAMA KAN..."

"MAMAAAA...!!!"

Davin mencoba menggesekkan kepala kontolnya pada klitoris mama suci dan membuatnya mulai mendesah juga menarik kepala davin untuk mencumbunya. "HAA... HAAA... AAAH! Maafin mama ya, vin... Maaf karena sudah gagal menjadi seorang ibu..."

"Aku... aku hanya ingin bercinta dengan mama juga... AKU MASUKIN KEDALAM YAH, MAA! HNGHHHHH...!"

"AH! AH! DAVIIIINNN!"

"AAAHHH... PENISKU... SUDAH DIDALAM VAGINA MAMA... AGHHHH!"

"YAAAHHH... AAAAAH, BESARNYAAA VIN! TERUSSSSSHHH! AH HAA! NNHH! NNH! MMMPHH!" mama suci mengalungkan kedua kakinya pada punggung davin dan terus mencumbunya.

"Dasar... Mereka seperti masuk kedalam dunia sendiri dalam sekejap... (Kamu selalu mencuri apapun yang aku suka sejak masih kecil, ci...)" tatapan mata melati tampak cemburu ketika davin berhasil kembali bercinta dengan mamanya itu. Desahan demi desahan kedua insan itu terdengar dan tercampur tanpa malu meski mereka tahu ada melati yang menonton mereka melakukan hubungan terlarang itu.

PLOK...PLOK...PLOK...PLOK...PLOK...PLOK...PLOK...

PLOK...PLOK...PLOK...PLOK...PLOK...PLOK...PLOK...

"AH! AH! AHH! TIDAK! AH! ...! AAAAAAH!!!" mama suci tidak mengetahui bahwa anaknya bisa mahir melakukan itu diusianya yang terbilang dewasa muda padahal dia hanyalah seorang anak yang terlihat pendiam didalam rumah dan menghabiskan waktunya kuliah dan belajar dibalik meja saja.

"Bagaimana, ci? Dia mahirkan menggerakkan pinggulnya, bukan? Itu mencengangkan, seperti dia adalah tercipta sebagai seorang penakluk wanita." melati menggodanya ketika menonton mereka.

"AH! AH! D~DAVIN... BUKANLAH SEORANG PENAKLUK WANITA. AAAAAH!! GAK BOLEEEEHHH!!"

"Tapi pada kenyataannya kita sudah terkena hipnotis dirinya. Davin mungkin terlihat manis, tapi dia adalah musuh wanita suatu saat nanti kalau dia tidak bisa mengontrol dirinya..."

"EEEEEKKHH...! NHIIIIIIIIHHH! GELIIIIIIII... DAVIIIINNNN!!!" mama suci menggeliat ketika davin mulai menyedot dan sesekali menggigit putingnya.

"AH! HAA! AAH! AHN! HAA! HA! HA! HA! AAH! HAA! U~UDAAAH!! MAMA CAPEK! MAMA TIDAK BISA MENERIMANYA LAGIII!!! DAVINNNNN!! HIIIIIIHHHHH!!!"

CRRRRRRRRTTTT...CRRRRRRRRTTTT...CRRRRRRRRTTTT...

Mama suci akhirnya mendapatkan orgasmenya kali ini, mama suci tanpa sadar mengencingi kasur dan juga kontol anaknya sendiri yang membuat davin menghentikan genjotannya sejenak.

"HAAA... HAAA... HAAA... HAAAH... HAAHHH..."

"M~mama pipis?"

"D~dasar... Ini semua karena ulah kamu, davin... Tenang saja, mama yang akan goyangin kali ini..." mama suci menarik tubuh davin untuk berbaring dan dirinya bersiap naik diatas sambil mencumbunya.

"Hei...! Kamu udah keluar kan, jadi gantian dong sama aku...!" ucap melati yang tampak bosan hanya menonton mereka bermain berdua saja.

"Haaa... Haaa... Maaaa! Aku bisa melihatnya... penisku masuk kedalam vagina mama...!"

"AAAAAHHH, JANGAN LIHAAAAAAAT!! ITU SANGAT... MEMALUKAAANNN!! MAMA... AAAAAHHHH!" meski melontarkan pernyataan seperti itu, mama suci tetap menggoyangkan pinggulnya naik turun dan membuat kontol davin terlihat timbul dan tenggelam sesekali dengan mencoba menutup mata davin dengan telapak tangannya.

"AH! AHHH! KAMU INI... SEPERTI BAYI SAJAAA... DAVIIINN!" mama suci terkejut karena davin sangat menyukai menyusu kepadanya seakan ingin memerah keluar air susunya seperti waktu bayi dahulu.

"Bagaimana rasanya, vin? Bagaimana perasaanmu setelah berhasil membuat mama kamu berwajah nakal seperti itu?" tante melati memangku dagunya dengan tangannya tersenyum melihat davin bertingkah seperti bayi didepannya.

"AHHHH! JANGAAAAN! JANGAN LIHAT, DAVIN...!!!"

"A~aku senang... Aku bahagia sudah dilahirkan..."

"AAAH... DAVIN..." mama suci menatap wajah anaknya itu begitu dalam setelah mendengar pernyataannya barusan.

"MAMA JUGA BAHAGIA SUDAH MELAHIRKANMU JUGA, DAVIN...! AAAAHHHHH!! AAAH!" mama suci mendorong kedua kaki davin hingga menekuk sejajar dengan bahunya dan berusaha menindih anaknya itu. Ganti sang mama yang saat ini mendominasi anaknya.

"AH! AAH! MAMAAAAA! MAMA SEDANG... MEMPERKOSAKU, ANAK MAMA SENDIRI! AAAAAAAHHH!!"

"AHH... AHH... DAVIIIIINNN...! UUUUUUHHH! DAVIIIIIINNN!"

"MAMA, AKU INGIN KELUAARRR...!!!"

"ENGGAK APA-APA, DAVIN SAYANG..!! AYO, SELESAIKAN SAJA DAN KELUARKAN DIDALAM VAGINA MAMAAAAAA! AYOOOO, KEMBALI MASUK KEDALAM PERUT MAMAAAA!!!" mama suci memberikan kode kepada davin agar segera menembakkan spermanya seperti waktu papanya sedang berusaha menghamilinya dan kemudian berhasil mengandung dan melahirkan davin sebagai buah cinta mereka.

"MAAAAAAAAAAAAAAA!!!"

PLOK...PLOK...PLOK...PLOK...PLOK...PLOK...PLOK...

PLOK...PLOK...PLOK...PLOK...PLOK...PLOK...PLOK...

CRRROOOOOOOTT...CRRROOOOOOOTT...CRRROOOOOOOTT...

Davin menembakkan spermanya kedalam rahim mamanya seperti yang diperintahkan oleh mama suci kepadanya. Setelahnya, davin mencabut keluar kontolnya dan mama suci berbaring disampingnya.

Tante melati mulai berjalan perlahan menuju kearahnya dan mengincar kontolnya yang mengkerut dengan mengocok dan menjilatinya agar kembali terbangun.

"T~tante melati, aku sudah tidak sanggup lagi..."

"Bukan "tante"... Mulai hari ini, panggil namaku saja. M.E.L.A.T.I. !!!"

"Ahhh! M~melatiii, jangan disituuuu... Uuuh!" davin merasakan tante melati menjilati buah zakarnya dan turun menuju lubang pantatnya. Ini pertama kalinya davin menikmati rasanya rimming job dari lidah seorang tante melati.

Mama suci menatapnya dan berpikir sejenak, "(Kak melati membuatnya memanggilnya dengan menggunakan namanya saja. Dia benar-benar serius kepadanya...)"

"AAAAHH!!!" erangan davin menggema ketika tante melati memasukkan jari tengahnya pada lubang anus davin dan mengocok kontolnya bersamaan yang memberikannya kenikmatan ganda.

"T~TUNG... KAKAAAAAAAK!?" mama suci terkejut dengan apa yang dilakukan oleh saudarinya itu kepada davin.

"AH! AH! NHAAAAAAAHH!!!"

"Pria sangat menyukai ini... Kamu harus mengingat ini juga, ci...!" ucap melati mengajari adiknya itu cara memuaskan pria ketika suci berada disampingnya sedang melihat apa yang dia perbuat pada davin.

Tak berapa lama berselang, "Lihat... Ini mengeras kembali kan...! Haaa... Haa! Haaah!" melati memunggungi tubuh davin dan memegangi kontol davin sambil menurunkan pinggulnya.

"Fwaaaaaaaahhh!!! Bagaimana, apa kamu menyukainya, davin sayang? Aku belum pernah melahirkan seorang bayi, jadi... AHHH! Memek aku terasa lebih sempit daripada milik mama kamu, kan?" ucap melati menggelitik klitorisnya sendiri ketika kontol davin maju mundur didalam memeknya.

"KAKAAAAAAKKK!? APA YANG KAKAK BICARAKAN BARUSAN?" mama suci tampak tidak percaya apa yang baru saja dibicarakan oleh saudarinya itu.

"Davin sayang, bukankah kamu menikmatinya dengan vagina mama kan?" lanjut mama suci kepadanya untuk memastikannya sendiri.

"A~aku... tidak mengatakan apapun, maaa..."

"Hei... Kamu ini pria juga, katakan dengan jelas, davin sayang...! Hehehehe... Kamu tahu, memek aku sudah pernah membuat banyak pria menjerit dan juga kamu menjerit seperti seorang wanita juga, bukan?"

"Haaa... Haaa... Melatiii!!!"

"Kakak juga tidak memiliki cukup banyak pengalaman dengan pria juga, kok...!" suci menghasut davin agar tidak terpancing pada kebohongan melati karena suci tahu siapa saja yang pernah mendekatinya.

"O~Ohh... Diamlah...! Aku tidak peduli akan itu. Yang davin senangi adalah wanita berdada besar, itu saja..." melati mulai mendorong toketnya dan membenamkan wajah davin diantaranya.

"Kalau itu urusannya dengan toket, tentu milikku jauh lebih besar, davin sayang...!" lanjut melati.

Tak mau kalah, mama suci mendekatkan toketnya juga dan menjepit kepala davin dengan toketnya bersamaan dengan melati yang melakukan hal yang sama. "Apa yang kakak bicarakan? Milik mama jelas lebih besar kan, vin??"

Davin bak raja muda sedang disusui oleh dua orang selirnya. Davin kesulitan bernafas ketika wajahnya terbenam diantara kedua toket besar milik mereka berdua.

"IIIIIIHHH, JANGAN GANGGU DEH YA! INI GILIRANKU UNTUK BERCINTA DENGAN DAVIN, CI...! AAAAAAHHH!! KONTOLNYAAAHHH... SANGAT NIKMAAAAAT!!"

"INI SAYANG! SEDOT YANG KENCANG! AAAH, YANG KENCANG...!" mama suci tidak mau kalah dengan saudarinya dengan membiarkan perhatian davin menyusu dengan kepadanya sebagai ganti melati yang saat ini sedang memuaskan kontol davin dengan memeknya.

Tiba giliran davin berbaring dan kedua wanita itu duduk diatas pinggul dan juga wajah davin. Melati yang terus menyerang kontol davin, dan mama suci menduduki wajah davin agar dia bisa menjilati memek mamanya tersebut.

"UUUH! UUUUUH! AAAAAH! HAAA! HAAA! HAH! HAH! AAAUUH! MMMMN! YESSSH! YESSSSSSHH! AAAAH!"

"AKU TIDAK KUAT LAGI...! NHAAA! UUUUH! NNNNH! MMMMH! AKU JUGA INGIN ORGASME JUGA...!" ucap melati mulai kelelahan menggoyangkan pinggulnya.

"AAAAAHHH! HAAA! HAAA! MAMA JUGA SAYAAAAAAANG...! KAMU JUGA KELUAR, DAVIN...!!!"

"DAVIN!!! I LOVE YOU!!"

"E~ENGGAK... DAVIN MILIKKU... MILIK MAMANYA SEORANG...! AAAAAHHH!"

In-Shot-20230903-021100751.gif


CROOOOOOTTTT...CROOOOOOTTTT...CROOOOOOTTTT...

CRRRTTTTT...CRRRTTTTT...CRRRTTTTT...CRRRTTTTT...

CRRRTTTTT...CRRRTTTTT...CRRRTTTTT...CRRRTTTTT...

Baik davin maupun mama suci dan melati sama-sama mendapatkan orgasmenya masing-masing. Mama suci merasakan nikmat dari jilatan davin dan melati merasakan nikmat dari semburan sperma didalam liang memeknya.

[Setengah jam berlalu... Davin masih saja menyetubuhi mamanya tanpa melihat kearah mana melati berjalan...]

Melati berjalan menuju rak buku pelajaran davin dan mengambil ponselnya yang merekam adegan mereka threesome itu. "Baiklah... Bagus... Ini terlihat sangat bagus... Ayo kita upload ke internet sekarang... Judulnya apa yah? (Hubungan terlarang antara ibu dan anak!?)"

Melati memutar rekaman itu dan terdengar suara desahan keluar dari mulut davin dan mama suci.

[MAAH! MAAAAAAAHH!]

[AH! AH! LAGIIIII! ADUK-ADUK MEMEK MAMA LAGIIII!]

[AH! AH! AAAAH!]

[AKU KELUAR... AKU KELUAAAAAAAAARRR!]

"HEIIIII... APA YANG KAMU PIKIRKAN, KAK MEL?"

"DAVIN TUMBUH BESAR BERKAT BANTUANKU KAN, CI. DAVIN AKU BESARKAN DARI UANG HASIL MEMBUAT KONTEN SEPERTI INI. JADI KAMU HARUSNYA BERTERIMA KASIH KEPADA KAKAK...!" melati tersenyum menonton layar ponselnya dan berusaha menguploadnya ke internet.

"A~APA ITU BENAR, MAH...?"

"TENTU SAJA, ITU BOHOOOOOOOOOONGGG...! JANGAN PERCAYA MULUT TANTEMU ITU, VIN...!!!" teriak mama suci marah kepada melati karena berkata yang tidak-tidak seperti itu kepada davin...

Bersambung...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd