Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Pulang Kerumah

Suhu suhu sabar ya .

Chapter 6 tidak mengandung hal hal yang berbau crot . Jadi sia sia aja kalau di post sekarang. Karena juga berhubungan dengan chapter 7 , jadinya akan di post berbarengan .

Dan ini 50% uda jadi .

Akan di upayakan post tengah malam nanti . Kalau ga ya besok ya hehe .

Maaf juga belum bisa balas . Masih kejar tayang .hehe .
 
Baraya .... Sudah pada tidurkah ?

Jika belum , silahkan menikmati lanjutan cerita ini . Tapi kalau sudah , sebaiknya bacalah di waktu yang pas. Karena akan lebih enak bacanya pertama kali saat diikuti rasa penasaran akan apa yang terjadi selanjutnya . Hahaha.

Btw . Semoga menikmatinya ya .

Oh ya . Jika di rasa ada typo atau gimana tolong infokan ya . Karena ini bener bener selesai langsung post.


:beer: :beer: ;)
 
Chapter 6

Hati ke hati part 1


Ahh ... Akhirnya aku pulang

Sampai di rumah aku langsung rebahan di kasur tercinta.

Seluruh penat yang kurasakan perlahan hilang dari tubuh ini . Bunda belum pulang , tapi uda ku kabari kalau aku sudah tiba di rumah . Tak berapa lama aku pun tertidur

Lalu

Tok tok tok

Ketukan pintu membangunkan mimpi indahku

" Dit... " Suara bunda terdengar memanggil namaku .

" Yaa "

" Makan malam uda siap "

" Iya bund "


Ku lihat hp . Ternyata sudah menunjukkan jam 8 .

Dengan tubuh yang masih berat , aku keluar dari kamar . Berjalan menuju dapur .

Tapi

Seketika rasa ngantukku hilang .

Saat kulihat bunda yang sudah duduk di meja makan .

Baju yang dia kenakan malam ini sungguh terasa berbeda . Gaun berwarna kuning dan abu-abu dengan corak bunga bunga ditambah kain penutup putih melintang di dadanya .

Bunda lalu tersenyum melihat ke arahku .

Dia memang tak mengucapkan sepatah kata pun . Tapi aku langsung paham untuk segera ke kamar mandi segera menggosok gigi dan membersihkan mukaku . Tak lupa merapikan rambutku yang berantakan ini

Ahhh.. rasanya segar kembali

Aku coba memastikan sekali lagi bahwa wanita yang duduk di meja makan itu adalah bunda

Wow... Kali aku sadar kalau saat ini bukanlah mimpi . Wanita yang di depanku itu adalah bunda .

Lalu

" Kenapa dit ? Kok bengong gitu ." Ucap bunda

" Eh .. eng engga papa bund hehe " jawabku yang langsung aja duduk di kursi kanannya .

Di meja sudah terhidang makanan favoritku . Tapi perhatianku lebih tertuju pada yang memasak semua makanan ini .

Kemudian

" Ehh.... Doa dulu " ucap bunda sembari menampar tanganku yang hendak mengambil nasi .

" Oh iya .maaf bund hehe "

Bunda lalu menutup matanya . Begitu juga denganku yang ikut menutup mata tapi sesekali aku mengintip bunda yang sedang khusyuk berdoa .

" Dah . Ayo makan "

Aku senyum grogi

Saat sedang makan

" Kamu kenapa sih dari tadi liatin mulu , ada yang salah ya dengan pakaian bunda ? " Tanya bunda

" Eh , engga ko . Cuman bunda agak berbeda aja " jawabku

" Aneh maksud kamu ? " Dia lalu melihat pakaian yang ia kenakan.

" Bu..bukan bund .. ga biasa aja melihat bunda kayak gini "

" Gini gimana ? " Tanya bunda lagi

" Hmmm . Yaa ... Itu ... "

" ....... ? " Bunda menanti

" Bunda terlihat lebih.....can....tik.. "

" Ehh.... Maksudnya bunda ga seperti biasanya aja .. " aku buru buru menuntaskan kalimatku

Bunda seketika kaget tapi beliau langsung tertawa

" Oh hahaha....dit dit... Bunda kira apa . "

Aku ikut tertawa menahan panikku

Jujur, aku tak pernah melihat beliau berdandan secantik ini .

" Kamu itu ya , sama aja kayak papa.. sulit banget muji istrinya " ucap bunda .

" Padahal yah ,bunda tuh uda berjam jam make up tapi pas diliat papa , dia tuh diam aja . bengong gitu liatin bunda "

" Bilang cantik kek , atau apa kek . Kan kesel ya " ucap bunda .

" Iya .hehehe " jawabku masih cengengesan

" Tapi , gitu gitu dia orangnya romantis loh . biasanya dia langsung ngajakin bunda dansa"

" Terus....... " Bunda memberhentikan kalimatnya . Sembari melihat arah langit langit rumah .

Kemudian matanya turun melihatku . Aku yang menanti ucapan selanjutnya jadinya kami saling menatap .

" Penasaran ya ....... "

Saling menatap

" Husss.. kamu ini . Ntar .... Kalau uda nikah bakalan paham " ucap bunda sambil tersenyum

" Ahh. Apaan sih bund ." Wajahku kesal .

Sebenarnya aku paham apa yang dia maksud. Tapi dengan suasana dan sikapnya yang berbeda malam ini , aku mencoba melihat batas mana lagi yang akan kami langgar .

Sambil makan

" Bunda pasti lagi kangen papa ya " tanyaku

" Hmmm... Ada kalanya iya sih nak . Setiap hari , bahkan setiap saat bunda selalu mengharapkan kehadiran papa di samping bunda . Saat makan, tidur , jalan . Bahkan saat saat tak penting lainnya. "

Ucap bunda sambil termenung.

Aku lalu memegang tangannya yang sudah di meja .

Bunda seketika melihat tangan kami yang berpegangan

Tak ada larangan darinya.

" Bund " ucapku

Kemudian dia melihatku

" Sebelumnya adit mohon maaf , tapi ada kalanya bunda harus membuka lembaran baru dan merelakan kepergian seseorang yang sudah lama tiada . Agar papa bisa tenang di alam sana dan tidak merasa punya tanggung jawab lagi di dunia ini .

Di sambung

" Adit tau kok , adit ga pantas ngomong ini ke bunda .Tapi adit juga ga mau melihat bunda yang terus terusan terjebak dengan kenangan lalu "

" Dan , jika bunda butuh adit , adit selalu ada untuk bunda ."

Ucapku sambil mengelus jarinya

Bunda menunduk sesaat .

Kemudian saat beliau memejamkan mata , jatuhlah tetesan air mata di pipinya

Kini dia melepaskan sendok dan memutar lengannya lalu menggenggam tanganku.

" Dit , tak apa . Yang kamu ucapkan itu benar. Mungkin karena sudah lama ditinggal jadi bunda merindukan sosoknya . "

" Karena bagaimanapun, wanita akan selalu butuh pria di sampingnya. Melindungi, mengayomi dan....... Memberikan cinta dan kasih sayang , lahir juga batin " ucap bunda yang genggaman tangannya semakin erat .

Sedang aku , ucapannya membuat dadaku menggebu-gebu .

" Hmm ...jika itu ingin bunda ,izinkanlah adit menggantikan peran papa untuk sementara waktu . Sampai ketika bunda menemukan sosok yang tepat menggantikannya ."

Aku tak ingin menyebut nama om Aryo . Karena bisa merusak usahaku hehehe

Bunda terdiam sejenak

Menarik nafasnya dalam dalam

Lalu

" Dit. Jujur , waktu kamu peluk bunda , rasanya nyaman sekali. Semua cape dan lelah yang bunda alami , hilang seketika "

" Bunda tak bisa mendeskripsikannya padamu. Yang jelas, seandainya kamu bukan darah dagingnya . Bagiku, kamulah sosok yang tepat menggantikan peran Mas Jaka

Mata bunda sayu menatapku di ikuti dengan senyum kecil di bibirnya

Aku terdiam

Tapi hatiku melonjak-lonjak kegirangan .

Telingaku terasa panas

Ekspresinya ,juga kalimat terakhir yang dia ucapkan . Membuat bulu kudukku semakin merinding . Tak menyangka bunda akan mengucapkan hal seperti itu.

Tentu saja aku sangat mengerti apa yang ingin disampaikan bunda. Tak mungkin rasa itu hanya sebatas perasaan ibu ke anaknya. Dan tak mungkin semua itu murni cinta tanpa adanya keinginan lain mengikuti rasa itu.

Dari genggamannya saja, aku bisa merasakan betapa bunda saat ini berusaha menahan sesuatu yang membara di tubuhnya .

Hmmm , aku harus sabar menunggu waktu yang tepat untuk menekan tombol detonatornya .

Kemudian .

" Eh...."

Bunda langsung buru melepaskan tangan kami dan mengusap air matanya

"Maaf , bunda jadi kebawa perasaan.
Ayo habisin makanannya. uda keburu dingin nih "

Ucap bunda yang langsung menyuapkan makanan ke mulutnya .

" Hehe , iya bund . "

" Oh ya ..... Yang tadi lupain aja ya ." Ucap bunda

Lalu ku balas

" Loh ,... Tadi bunda bilang apa ya "

Aku pura-pura lupa

" Tuh kan..... Sebel deh ! " Ucap bunda dengan nada kesel

" Hahaha .... Iya iya .. adit ngerti ko .. " ucapku

Aku suka melihat tingkah manja bunda .

" Oh ya . Gimana hikingnya sama Raihan ? "

Gleggg .

Aku sedikit tersedak.

Mengingat kejadian beberapa hari lalu .

" Ohhh .... Ya ... Ya bagus " Jawabku sambil mengambil air minum .

" Hah .. bagus ? " Tanyanya heran

Aku mengangguk

Bunda sepertinya masih menantikan ceritaku sambil dia melahap makanan di mulutnya .

" Hmmm. Jadi gini ... "

Aku pun menceritakan pengalamanku. Meskipun ada yang ku karang . Karena sebenarnya aku dan Raihan tak benar-benar pergi kesana .Pergi ke gunungnya iya . Tapi hikingnya ? Bisa di bilang bukan .

Untuk hal ini nanti ku ceritakan

Skip skip
 
Bimabet
Chapter 7

Hati ke hati part 2


Aku berdiri di depan pintu kamar bunda .

Menarik nafas dalam-dalam.

Mempersiapkan mentalku

Tok tok tok

" Buka aja dit "

Ceklek

Aku membuka perlahan pintunya

Bunda yang duduk di kursi kerjanya melihatku dengan senyuman.

Lalu saat dia melihat kebawah

" Loh kok ..... ? "

" Kenapa bund ?". Tanyaku

" Hmmm . Ya ga usah pake sepatu juga . " Ucap bunda setengah kesal padaku

" Ehh. Ya ya udah adit lepas dulu . " Ucapku

Saat aku hendak melepas sepatu

" Eh ,, ga usah .. sini duduk .. "

Bunda berdiri dan mempersilahkan aku duduk di kursi itu .

FLASHBACK

Setelah makan bersama bunda tadi ,ku kira bunda akan pergi keluar . Tapi ternyata dia ga kemana-mana. Dia pakai baju kaya gitu karena katanya lagi pengen aja . Setelah ini dia pengen langsung tidur .

Cuman ya , kalau kata master Raihan

" Carilah peluang tapi jangan sampai terlihat menginginkan hal itu "

Tentu aku tak ingin membuang kesempatan ini.

Karena tadi bunda lagi bernostalgia tentang dansa dengan papa , aku pun coba menawarkan diri untuk berdansa dengannya . Tak lupa ku bilang .

" Bunda malam ini sangat cantik . Pria mana pun tak akan berpikir dua kali untuk mengajak bunda berdansa bersamanya "

Kali ini aku sudah berani mengucapkan kata-kata seperti itu . Entah karena aku terlalu pede atau aku sudah sangat yakin kalau bunda pasti tidak akan menolak ajakanku

Terlihat senyum malu dari wajahnya .

Lalu bunda berkata .

" Kamu yakin ... ? "

Dan aku pun jawab

" Ya , terserah bunda. Adit cuman..... "

Bunda langsung memotong

" Pria yang kamu bilang tadi , biasanya tak pernah ragu akan keputusannya. Dia lebih suka bertindak daripada menunggu"

Hmmmm

Aku menarik nafas dalam-dalam

" Bund , maukah berdansa denganku malam ini " sambil menatap bunda .

Bunda tersenyum.. kemudian mengangguk pelan .

Wowwwww.....

Tubuhnya seakan menahan sambaran bertubi-tubi dari Dewa Zeus . Petirnya membuat sekujur tubuhku seperti ada medan listrik yang sangat kuat.

Untung saja aku mengingat ajaran masterku . Kalau tidak ,rasanya saat itu aku akan meledak ledak . Aku akan langsung mencak mencak . Tentunya itu berpotensi menghancurkan mood bunda yang sudah susah payah kubangun .

Tetap tenang.

Oke . Tahap selanjutnya

Kembali ke saat ini

Di kursi

Aku kaget saat bunda bersimpuh di depanku . Kemudian dia membuka sepatu dan kaos kakiku . Hal itu seakan membuat rasa percaya diriku hilang seketika .

Seperti saat dulu ketika aku baru mengenal yang namanya ABC dan menyanyikan 123 .Bunda saat itu selalu sabar saat aku yang tak mau diam ketika dia membuka sepatu ku .

Dulu , saat aku menanyakan papa , bunda selalu bilang ' papa sudah berada di antara kumpulan bintang ' .

Kini aku paham , betapa bunda sangat merasa kehilangan atas pria yang dicintainya . Tapi dia tak pernah menunjukkan perasaan itu . Barulah saat ini , mungkin dirasa aku sudah cukup usia untuk tau apa yang sedang ia rasakan .

Dan kini aku telah tumbuh dewasa . Berbagai macam hal telah ku pelajari. Tapi kesalahanku adalah aku menjadi begitu terobsesi dengan tubuh bunda . Orang yang melahirkan dan membesarkanku .

Aku tak bisa menyalahkan temanku . Karena pada akhirnya , aku lah yang membuat keputusan dalam hidupku . Aku harusnya bisa lebih bijak dalam berteman .

Dan . Aku juga meminta maaf ke papa. Karena sebagai anaknya ,aku telah berani memanfaatkan kesedihan bunda menjadi hal yang akan melampiaskan hawa nafsuku .

Tapi .

Semua monolog kesadaran itu hanya berlaku beberapa detik . Hal itu seketika berubah saat mataku secara tak sengaja melihat kebawah .

Kemben putih yang di pakai sebagai daleman gaunnya kini tidak ada . Berganti dengan dua bukit kembar yang saling berhimpitan. Hal yang berbeda dari biasanya tentu saja adalah gaun bercorak bunga itu seakan menambah keindahannya .

Pria manapun pasti akan setuju , payudara akan terlihat lebih menarik jika hanya terlihat sedikit dan rasa penasaran untuk mengetahui bentukan keseluruhannya .

Hal itu membuat otot otot di kemaluanku mulai berkontraksi .

Apalagi

Setelah selesai melepas kedua sepatuku bunda lalu menepuk kedua ujung pahaku .

" Okeh .... "

Tangannya masih di situ .

Bunda seperti menunggu sesuatu.

" Terus ? "

Aku masih bingung.

" Loh , tadi ngajakin dansa ... " Ucap bunda .

" Hehh... Ii iya .. hehe "

" Hufftt.. kamu pasti belum pernah kan ?"


Dalam hati

Belum pernah apa ? Otakku paham , ini soal dansa . Tapi dari cara dia ngomong dan posisi bunda saat ini, membuat ucapannya menjadi ambigu. Di tambah tangannya yang bergerak gerak, seakan mengelus . Setiap sentuhannya terasa seperti aliran listrik yang menyambar area selangkanganku . Membuat penisku yang tadinya ' siaga 1 ', kini berubah menjadi ' siap tempur ' .

Bunda juga sempat melirik ke area itu . Yang membuatku jadi malu

Aku lalu mengangguk pelan.

Saking berdebar jantungku . Bahkan, sulit rasanya meneguk ludah sendiri .

Menantikan apa yang ia lakukan selanjutnya

Kemudian

" Hahhh .. " bunda terlihat kesal .

Dia berjalan ke arah lemari kecil dekat ranjangnya. Lalu diambilnya sebotol wine dan satu gelas kaca .

Menghampiri ku

" Berdiri.... " Ucapnya tegas .

Terasa seperti kali ini dia yang mendominasi

Aku berdiri .

Diserahkan gelas padaku

Lalu wine itu di tuangkan tidak sampai setengah gelas .

" Kamu pasti belum pernah minum ini kan ? "

" Bunda tau , kamu pasti nervous. " Tambahnya

Aku diam

Bunda lalu mengambil gelas itu dan menukar botol kepadaku.

Slurpp ..

Diminumnya perlahan,

Lalu

" Dikit dikit aja minumnya ."
Ucap bunda .

Slurpp

Seketika aku agak kaget. Karena baru pertama kali aku minum alkohol. Tapi entah kenapa ada sensasi nagih.

Saat aku ingin mencobanya lagi

" Ini bukan buat mabuk ."

" Hirup perlahan aroma nya , lalu cukup rasakan tidak sampai setengah teguk.. kemudian, rasakan wine itu masuk ke tubuhmu "

Ucap bunda sambil menunjukkan cara dia menikmati minuman di tangannya.

Aku pun coba mengikuti caranya .

Hmmmm

Benar saja , ada sensasi yang berbeda dari sebelumnya . Sekarang wine itu terasa lebih hangat saat masuk ke tubuh ku . Dan seketika perlahan mengembalikan kepercayaan diriku yang sebelumnya sempat hilang .

Aku jadi lebih tenang .

Kemudian

" Ayo , kita berdansa . Ikuti bunda ."

Terdengar alunan lagu yang sudah di siapkan bunda dari laptopnya

Bunda memegang tanganku . Sedang satunya lagi di rangkul kan di pinggang bunda .

Saling menatap, bunda tersenyum kecil padaku.

Kemudian

Ku ikuti semua yang bunda arahkan .

Lagu kedua pun di mulai .

Di hentikan sementara oleh bunda . Dia lalu pergi ke lemari mengambil high heel dan memasang di kakinya . Sempat terlihat dia kesulitan.

Terihat aneh . Padahal sebelum dia melarangku . Hmmm ....Women ..

Kemudian dia menuangkan wine. Kali ini lebih banyak . Lalu menyuruhku menghabiskan sisanya .

Dengan menekan remote kecil di tangannya.

Lagu pun dimulai .

Come Here .

Lagu yang sama di film Before Sunrise

Kali ini bunda mendekatkan tubuhnya lalu meletakkan kepalanya di pundaku .

Tidak banyak pergerakan seperti sebelumnya. Hanya sedikit ke kiri dan ke kanan .

" Dit .... "

" Jangan tinggalin bunda ya . "

Lalu ku jawab

" Iya bund . Adit selalu ada untuk bunda "

" Hmmm.. makasih sayang "

Rapatnya tubuh kami , bukan hanya harum tubuhnya . Kini seluruh bagian itu bisa kurasakan lebih intens. Mulai dari kehangatan hingga degup jantungnya yang berirama denganku .

Tak perlu ku jelaskan gimana rasanya payudara bunda yang menekan perutku .

Aku juga yakin bahwa dia juga merasakan tonjolan di celana yang kupakai . Tapi tak ada penolakan, malah beliau semakin merapatkan pelukan kami .

Hanya saja aku masih menantikan momen yang pas untuk menyentuh 2 bongkahan besar di bawah pinggulnya .

Lalu ,

" Bund . "

Bunda melihat ke arahku .

" Inikah rasanya menjadi sepasang kekasih?"
Tanya ku.

" Iya sayang. " Jawab bunda

" Apakah hanya ini yang mereka lakukan?"

" Hmmm.. tentu saja tidak ... Ada kalanya sepasang kekasih akan menyampaikan rasa cintanya bukan hanya melalui kata kata ... Tapi .... "

" Ciuman ? " Aku menebak .

Bunda mengangguk.

" Salah satunya , iya.... " Sambungnya

" Lalu .. apa adit boleh ciuman sama bunda ? "

Bunda menggeleng

" Kamu itu anak bunda . Ada hal yang tidak boleh kita lakukan nak "

Bunda lalu kembali meletakkan kepalanya di pundakku .

" Kita seperti ini saja sudah di ambang batas. Jangan sampai batas yang itu kita langgar "

Diam sejenak

" Juga .... Bukan seperti itu caranya...... "

Aku tersenyum..

" Kalau begitu ..... "

Aku lalu mendekatkan bibirku ke telinganya

" Aku mencintaimu....... Jadilah kekasihku untuk malam ini ...... "

" Diana.......... "

Ucapku dengan lembut

Bunda agak tersentak mendengar kalimat terakhir

Sejenak diam

" Emmmm . Malam ini sajakan ? " Ucap bunda yang menoleh ke arahku .

Aku tersenyum dan mengangguk.

" Hemmm. Lakukanlah ... Kekasihku .. "

Dia lalu menutup matanya .

Dan

Cupp.

Perlahan bibir kami bertemu .

Kutarik sejenak lalu ku dekatkan lagi

Cupp

Bunda perlahan merespon pertemuan bibir kami..

Di bukanya sedikit , dan dibalasnya ciuman itu .

Cupp .

Wine yang tersisa di bibirnya , menambah kenikmatan dalam peraduan kami .

Semakin lama semakin intens.

Bunda yang sebelumnya merangkul pinggangku , kini memegang kedua pipiku .

Ditambah lidahnya yang mulai berani keluar dari mulutnya dan berpindah masuk kedalam rongga mulutku .Sensasi listrik yang mengalir tiap kali lidah itu bermain dan sedotan yang seakan ingin melahapku .

Terasa hangat , geli , juga nikmat yang belum pernah kurasakan

Liur kami yang saling menyeberang satu sama lain .

Emmmm ...

Ahhhh .....

Desahan bunda perlahan mulai menunjukkan keberadaannya .

Lalu saat dia menggigit bibir bawahku , di lepaskannya lalu menatapku dengan tajam . Dan kembali mempertemukan kedua bibir kami. Membuat percumbuan ini semakin memanas .

Bunda pun terlihat semakin ganas .Seperti hewan buas yang sangat kelaparan

Begitu pula aku yang mulai berani menantang lidah itu . Mencari cara untuk masuk kedalam mulutnya . Aku hampir tidak diberi kesempatan.

Sampai pada akhirnya lidahku berhasil menerobos ,tapi ternyata itu cuman jebakan. Lidahku kini malah menjadi korban gigitan dan emutan bunda .

Tentu saja aku tak bisa berbuat apa-apa selain mengalah dan menikmati setiap sensasi yang ia berikan .

Emmmmm .....

Ahhhhh...

Emmm....

Ahhhh...

Begitu lah suara yang mengartikan " Jangan memberontak, kamu tak akan bisa mengalahkan bunda ! "

Sungguh nikmat ..

Pasukan bawah sempat sebentar di elus bunda . Sadar batas sebelumnya yang dia langggar , tak mau melanggar batas baru lagi .

Kemudian.

Saat aku sudah memantapkan diri untuk menyentuh kedua pantatnya , aku pun bergerilya. Maju terus mundur lagi , maju terus mundur lagi. Begitu lah pergerakanku seakan sedang mengelus.

Hingga pada akhirnya

Ahhhh ....

Bunda sempat terhenti sebentar saat aku berhasil meremas halus bagian itu .

Sstttt...

Emmmm

Terasa dia sangat menikmatinya . Sampai bibir kami sempat terpisah ..

Emmmm

Ahhh

Bunda mulai tidak beraturan. Seperti dia lebih fokus menikmati pijatan kedua telapak tanganku dari pada ciuman kami .

Dan aku pun mulai menunjukkan taringku.

Jariku yang perlahan mulai masuk kedalam , menekan kuat hingga tekanan itu semakin melegakan sensasi gatal yang sedari tadi tertahan di kontolku .

Aku juga agak menunduk sedikit agar posisi kontol di bergaris lurus dengan memek bunda

Ditt.....

Ahhh...

Desahnya lagi

Bunda semakin terlihat tak karuan .

Ssttt

Ahhhhh

Tapi ..

Ke anehan mulai terjadi . Bunda seakan mulai mendorong tubuhku . Ku kira itu karena aku terlalu kuat . Jadinya aku sedikit merenggangkan tenagaku .

Hingga .

Bunda akhirnya berhasil menjauhkan tubuhnya .

Aku kaget..

Apakah ada yang salah ?

Ahh ahhh ahhh .

Kami saling mengatur nafas

Kemudian.

Bunda lalu mencari ranjang duduk di tepiannya.

' Cukup..... Untuk... Malam .. ini .."

Ucapnya sambil tersengal-sengal

Aku seketika kaget .

" Bund ... " Ucapku

Bunda langsung memotong.

" Tak perlu..... minta maaf.... bunda capek... Mau ... Tidur .... "

Aku terpaku

" KELUAR DIT .. ! "

Kini suaranya berubah menjadi tegas .

Aku pun takut . Lalu aku berjalan ke arah pintu

Saat aku membukanya.

" Dit ....... "

Aku berbalik

" Makasih ya nak .... " Ucap bunda . Tapi kini diikuti senyumnya .

Aku pun membalas senyum itu

Dan saat aku menutup pintu dari luar , aku sempat melihat bunda yang langsung merebahkan tubuhnya di ranjang .

Sejenak aku ingin mencari cara lain agar aku bisa kembali ke kamar itu . Setidaknya melepaskan sepatu yang masih menempel di kakinya .

Tapi akhirnya ku urungkan .

Kurasa sudah cukup semua hal yang baru ku alami . Aku tak ingin terlalu keliatan seperti pria cabul dan kurang ajar terhadap bundanya .

" Makasih bund . Pengalaman ini sungguh tak terlupakan". Ucapku dalam hati sambil tersenyum.

Aku berharap bunda juga menikmatinya


Lalu .

Aku pun kembali ke kamarku.

Membuka semua baju yang basah akan keringat. Mandi lalu tertidur .
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd