Chapter 7
Hati ke hati part 2
Aku berdiri di depan pintu kamar bunda .
Menarik nafas dalam-dalam.
Mempersiapkan mentalku
Tok tok tok
" Buka aja dit "
Ceklek
Aku membuka perlahan pintunya
Bunda yang duduk di kursi kerjanya melihatku dengan senyuman.
Lalu saat dia melihat kebawah
" Loh kok ..... ? "
" Kenapa bund ?". Tanyaku
" Hmmm . Ya ga usah pake sepatu juga . " Ucap bunda setengah kesal padaku
" Ehh. Ya ya udah adit lepas dulu . " Ucapku
Saat aku hendak melepas sepatu
" Eh ,, ga usah .. sini duduk .. "
Bunda berdiri dan mempersilahkan aku duduk di kursi itu .
FLASHBACK
Setelah makan bersama bunda tadi ,ku kira bunda akan pergi keluar . Tapi ternyata dia ga kemana-mana. Dia pakai baju kaya gitu karena katanya lagi pengen aja . Setelah ini dia pengen langsung tidur .
Cuman ya , kalau kata master Raihan
" Carilah peluang tapi jangan sampai terlihat menginginkan hal itu "
Tentu aku tak ingin membuang kesempatan ini.
Karena tadi bunda lagi bernostalgia tentang dansa dengan papa , aku pun coba menawarkan diri untuk berdansa dengannya . Tak lupa ku bilang .
" Bunda malam ini sangat cantik . Pria mana pun tak akan berpikir dua kali untuk mengajak bunda berdansa bersamanya "
Kali ini aku sudah berani mengucapkan kata-kata seperti itu . Entah karena aku terlalu pede atau aku sudah sangat yakin kalau bunda pasti tidak akan menolak ajakanku
Terlihat senyum malu dari wajahnya .
Lalu bunda berkata .
" Kamu yakin ... ? "
Dan aku pun jawab
" Ya , terserah bunda. Adit cuman..... "
Bunda langsung memotong
" Pria yang kamu bilang tadi , biasanya tak pernah ragu akan keputusannya. Dia lebih suka bertindak daripada menunggu"
Hmmmm
Aku menarik nafas dalam-dalam
" Bund , maukah berdansa denganku malam ini " sambil menatap bunda .
Bunda tersenyum.. kemudian mengangguk pelan .
Wowwwww.....
Tubuhnya seakan menahan sambaran bertubi-tubi dari Dewa Zeus . Petirnya membuat sekujur tubuhku seperti ada medan listrik yang sangat kuat.
Untung saja aku mengingat ajaran masterku . Kalau tidak ,rasanya saat itu aku akan meledak ledak . Aku akan langsung mencak mencak . Tentunya itu berpotensi menghancurkan mood bunda yang sudah susah payah kubangun .
Tetap tenang.
Oke . Tahap selanjutnya
Kembali ke saat ini
Di kursi
Aku kaget saat bunda bersimpuh di depanku . Kemudian dia membuka sepatu dan kaos kakiku . Hal itu seakan membuat rasa percaya diriku hilang seketika .
Seperti saat dulu ketika aku baru mengenal yang namanya ABC dan menyanyikan 123 .Bunda saat itu selalu sabar saat aku yang tak mau diam ketika dia membuka sepatu ku .
Dulu , saat aku menanyakan papa , bunda selalu bilang ' papa sudah berada di antara kumpulan bintang ' .
Kini aku paham , betapa bunda sangat merasa kehilangan atas pria yang dicintainya . Tapi dia tak pernah menunjukkan perasaan itu . Barulah saat ini , mungkin dirasa aku sudah cukup usia untuk tau apa yang sedang ia rasakan .
Dan kini aku telah tumbuh dewasa . Berbagai macam hal telah ku pelajari. Tapi kesalahanku adalah aku menjadi begitu terobsesi dengan tubuh bunda . Orang yang melahirkan dan membesarkanku .
Aku tak bisa menyalahkan temanku . Karena pada akhirnya , aku lah yang membuat keputusan dalam hidupku . Aku harusnya bisa lebih bijak dalam berteman .
Dan . Aku juga meminta maaf ke papa. Karena sebagai anaknya ,aku telah berani memanfaatkan kesedihan bunda menjadi hal yang akan melampiaskan hawa nafsuku .
Tapi .
Semua monolog kesadaran itu hanya berlaku beberapa detik . Hal itu seketika berubah saat mataku secara tak sengaja melihat kebawah .
Kemben putih yang di pakai sebagai daleman gaunnya kini tidak ada . Berganti dengan dua bukit kembar yang saling berhimpitan. Hal yang berbeda dari biasanya tentu saja adalah gaun bercorak bunga itu seakan menambah keindahannya .
Pria manapun pasti akan setuju , payudara akan terlihat lebih menarik jika hanya terlihat sedikit dan rasa penasaran untuk mengetahui bentukan keseluruhannya .
Hal itu membuat otot otot di kemaluanku mulai berkontraksi .
Apalagi
Setelah selesai melepas kedua sepatuku bunda lalu menepuk kedua ujung pahaku .
" Okeh .... "
Tangannya masih di situ .
Bunda seperti menunggu sesuatu.
" Terus ? "
Aku masih bingung.
" Loh , tadi ngajakin dansa ... " Ucap bunda .
" Hehh... Ii iya .. hehe "
" Hufftt.. kamu pasti belum pernah kan ?"
Dalam hati
Belum pernah apa ? Otakku paham , ini soal dansa . Tapi dari cara dia ngomong dan posisi bunda saat ini, membuat ucapannya menjadi ambigu. Di tambah tangannya yang bergerak gerak, seakan mengelus . Setiap sentuhannya terasa seperti aliran listrik yang menyambar area selangkanganku . Membuat penisku yang tadinya ' siaga 1 ', kini berubah menjadi ' siap tempur ' .
Bunda juga sempat melirik ke area itu . Yang membuatku jadi malu
Aku lalu mengangguk pelan.
Saking berdebar jantungku . Bahkan, sulit rasanya meneguk ludah sendiri .
Menantikan apa yang ia lakukan selanjutnya
Kemudian
" Hahhh .. " bunda terlihat kesal .
Dia berjalan ke arah lemari kecil dekat ranjangnya. Lalu diambilnya sebotol wine dan satu gelas kaca .
Menghampiri ku
" Berdiri.... " Ucapnya tegas .
Terasa seperti kali ini dia yang mendominasi
Aku berdiri .
Diserahkan gelas padaku
Lalu wine itu di tuangkan tidak sampai setengah gelas .
" Kamu pasti belum pernah minum ini kan ? "
" Bunda tau , kamu pasti nervous. " Tambahnya
Aku diam
Bunda lalu mengambil gelas itu dan menukar botol kepadaku.
Slurpp ..
Diminumnya perlahan,
Lalu
" Dikit dikit aja minumnya ."
Ucap bunda .
Slurpp
Seketika aku agak kaget. Karena baru pertama kali aku minum alkohol. Tapi entah kenapa ada sensasi nagih.
Saat aku ingin mencobanya lagi
" Ini bukan buat mabuk ."
" Hirup perlahan aroma nya , lalu cukup rasakan tidak sampai setengah teguk.. kemudian, rasakan wine itu masuk ke tubuhmu "
Ucap bunda sambil menunjukkan cara dia menikmati minuman di tangannya.
Aku pun coba mengikuti caranya .
Hmmmm
Benar saja , ada sensasi yang berbeda dari sebelumnya . Sekarang wine itu terasa lebih hangat saat masuk ke tubuh ku . Dan seketika perlahan mengembalikan kepercayaan diriku yang sebelumnya sempat hilang .
Aku jadi lebih tenang .
Kemudian
" Ayo , kita berdansa . Ikuti bunda ."
Terdengar alunan lagu yang sudah di siapkan bunda dari laptopnya
Bunda memegang tanganku . Sedang satunya lagi di rangkul kan di pinggang bunda .
Saling menatap, bunda tersenyum kecil padaku.
Kemudian
Ku ikuti semua yang bunda arahkan .
Lagu kedua pun di mulai .
Di hentikan sementara oleh bunda . Dia lalu pergi ke lemari mengambil high heel dan memasang di kakinya . Sempat terlihat dia kesulitan.
Terihat aneh . Padahal sebelum dia melarangku . Hmmm ....Women ..
Kemudian dia menuangkan wine. Kali ini lebih banyak . Lalu menyuruhku menghabiskan sisanya .
Dengan menekan remote kecil di tangannya.
Lagu pun dimulai .
Come Here .
Lagu yang sama di film Before Sunrise
Kali ini bunda mendekatkan tubuhnya lalu meletakkan kepalanya di pundaku .
Tidak banyak pergerakan seperti sebelumnya. Hanya sedikit ke kiri dan ke kanan .
" Dit .... "
" Jangan tinggalin bunda ya . "
Lalu ku jawab
" Iya bund . Adit selalu ada untuk bunda "
" Hmmm.. makasih sayang "
Rapatnya tubuh kami , bukan hanya harum tubuhnya . Kini seluruh bagian itu bisa kurasakan lebih intens. Mulai dari kehangatan hingga degup jantungnya yang berirama denganku .
Tak perlu ku jelaskan gimana rasanya payudara bunda yang menekan perutku .
Aku juga yakin bahwa dia juga merasakan tonjolan di celana yang kupakai . Tapi tak ada penolakan, malah beliau semakin merapatkan pelukan kami .
Hanya saja aku masih menantikan momen yang pas untuk menyentuh 2 bongkahan besar di bawah pinggulnya .
Lalu ,
" Bund . "
Bunda melihat ke arahku .
" Inikah rasanya menjadi sepasang kekasih?"
Tanya ku.
" Iya sayang. " Jawab bunda
" Apakah hanya ini yang mereka lakukan?"
" Hmmm.. tentu saja tidak ... Ada kalanya sepasang kekasih akan menyampaikan rasa cintanya bukan hanya melalui kata kata ... Tapi .... "
" Ciuman ? " Aku menebak .
Bunda mengangguk.
" Salah satunya , iya.... " Sambungnya
" Lalu .. apa adit boleh ciuman sama bunda ? "
Bunda menggeleng
" Kamu itu anak bunda . Ada hal yang tidak boleh kita lakukan nak "
Bunda lalu kembali meletakkan kepalanya di pundakku .
" Kita seperti ini saja sudah di ambang batas. Jangan sampai batas yang itu kita langgar "
Diam sejenak
" Juga .... Bukan seperti itu caranya...... "
Aku tersenyum..
" Kalau begitu ..... "
Aku lalu mendekatkan bibirku ke telinganya
" Aku mencintaimu....... Jadilah kekasihku untuk malam ini ...... "
" Diana.......... "
Ucapku dengan lembut
Bunda agak tersentak mendengar kalimat terakhir
Sejenak diam
" Emmmm . Malam ini sajakan ? " Ucap bunda yang menoleh ke arahku .
Aku tersenyum dan mengangguk.
" Hemmm. Lakukanlah ... Kekasihku .. "
Dia lalu menutup matanya .
Dan
Cupp.
Perlahan bibir kami bertemu .
Kutarik sejenak lalu ku dekatkan lagi
Cupp
Bunda perlahan merespon pertemuan bibir kami..
Di bukanya sedikit , dan dibalasnya ciuman itu .
Cupp .
Wine yang tersisa di bibirnya , menambah kenikmatan dalam peraduan kami .
Semakin lama semakin intens.
Bunda yang sebelumnya merangkul pinggangku , kini memegang kedua pipiku .
Ditambah lidahnya yang mulai berani keluar dari mulutnya dan berpindah masuk kedalam rongga mulutku .Sensasi listrik yang mengalir tiap kali lidah itu bermain dan sedotan yang seakan ingin melahapku .
Terasa hangat , geli , juga nikmat yang belum pernah kurasakan
Liur kami yang saling menyeberang satu sama lain .
Emmmm ...
Ahhhh .....
Desahan bunda perlahan mulai menunjukkan keberadaannya .
Lalu saat dia menggigit bibir bawahku , di lepaskannya lalu menatapku dengan tajam . Dan kembali mempertemukan kedua bibir kami. Membuat percumbuan ini semakin memanas .
Bunda pun terlihat semakin ganas .Seperti hewan buas yang sangat kelaparan
Begitu pula aku yang mulai berani menantang lidah itu . Mencari cara untuk masuk kedalam mulutnya . Aku hampir tidak diberi kesempatan.
Sampai pada akhirnya lidahku berhasil menerobos ,tapi ternyata itu cuman jebakan. Lidahku kini malah menjadi korban gigitan dan emutan bunda .
Tentu saja aku tak bisa berbuat apa-apa selain mengalah dan menikmati setiap sensasi yang ia berikan .
Emmmmm .....
Ahhhhh...
Emmm....
Ahhhh...
Begitu lah suara yang mengartikan " Jangan memberontak, kamu tak akan bisa mengalahkan bunda ! "
Sungguh nikmat ..
Pasukan bawah sempat sebentar di elus bunda . Sadar batas sebelumnya yang dia langggar , tak mau melanggar batas baru lagi .
Kemudian.
Saat aku sudah memantapkan diri untuk menyentuh kedua pantatnya , aku pun bergerilya. Maju terus mundur lagi , maju terus mundur lagi. Begitu lah pergerakanku seakan sedang mengelus.
Hingga pada akhirnya
Ahhhh ....
Bunda sempat terhenti sebentar saat aku berhasil meremas halus bagian itu .
Sstttt...
Emmmm
Terasa dia sangat menikmatinya . Sampai bibir kami sempat terpisah ..
Emmmm
Ahhh
Bunda mulai tidak beraturan. Seperti dia lebih fokus menikmati pijatan kedua telapak tanganku dari pada ciuman kami .
Dan aku pun mulai menunjukkan taringku.
Jariku yang perlahan mulai masuk kedalam , menekan kuat hingga tekanan itu semakin melegakan sensasi gatal yang sedari tadi tertahan di kontolku .
Aku juga agak menunduk sedikit agar posisi kontol di bergaris lurus dengan memek bunda
Ditt.....
Ahhh...
Desahnya lagi
Bunda semakin terlihat tak karuan .
Ssttt
Ahhhhh
Tapi ..
Ke anehan mulai terjadi . Bunda seakan mulai mendorong tubuhku . Ku kira itu karena aku terlalu kuat . Jadinya aku sedikit merenggangkan tenagaku .
Hingga .
Bunda akhirnya berhasil menjauhkan tubuhnya .
Aku kaget..
Apakah ada yang salah ?
Ahh ahhh ahhh .
Kami saling mengatur nafas
Kemudian.
Bunda lalu mencari ranjang duduk di tepiannya.
' Cukup..... Untuk... Malam .. ini .."
Ucapnya sambil tersengal-sengal
Aku seketika kaget .
" Bund ... " Ucapku
Bunda langsung memotong.
" Tak perlu..... minta maaf.... bunda capek... Mau ... Tidur .... "
Aku terpaku
" KELUAR DIT .. ! "
Kini suaranya berubah menjadi tegas .
Aku pun takut . Lalu aku berjalan ke arah pintu
Saat aku membukanya.
" Dit ....... "
Aku berbalik
" Makasih ya nak .... " Ucap bunda . Tapi kini diikuti senyumnya .
Aku pun membalas senyum itu
Dan saat aku menutup pintu dari luar , aku sempat melihat bunda yang langsung merebahkan tubuhnya di ranjang .
Sejenak aku ingin mencari cara lain agar aku bisa kembali ke kamar itu . Setidaknya melepaskan sepatu yang masih menempel di kakinya .
Tapi akhirnya ku urungkan .
Kurasa sudah cukup semua hal yang baru ku alami . Aku tak ingin terlalu keliatan seperti pria cabul dan kurang ajar terhadap bundanya .
" Makasih bund . Pengalaman ini sungguh tak terlupakan". Ucapku dalam hati sambil tersenyum.
Aku berharap bunda juga menikmatinya
Lalu .
Aku pun kembali ke kamarku.
Membuka semua baju yang basah akan keringat. Mandi lalu tertidur .