Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Pulang Kerumah

Chapter 13

Liburan


" Dit "

" Saya bund "

" Pemandangannya ....indah ya " ucap bunda


Melihat wajahnya

" Iya , sungguh indah "

Bunda tersenyum malu

Dia tau pada saat aku mengatakan itu , bunda juga melirik padaku


Lalu

" Hmmm... Dit dit .... "

" Kamu itu kenapa sih dit. Sampe sampe ,bunda sendiri yang kamu gombalin . " Bunda

" Dih , siapa yang gombal ? emang pemandangannya indah kok "

" Iya deh iya . Kamu ini "

Bunda sambil mencubit pipi adit.

Dari senyumnya , terlihat bunda sangat bahagia

Lalu

" Hmmm... kayanya seru nih naik itu .."

Mengarah kepada bebek air yang di danau

" Hmm. aku sih ayo aja ya "

" Tapi males ih "

" Lah. Tadi katanya tadi seru ."

" Iya sih ..kayanya seru . "

" Yaudah hayukkk... "

Bunda awalnya memang rada rada mageran . Tapi setelah ku paksa paksa , akhirnya dia mau

Di bebek air .

Suasana danau sangat tenang. Di ikuti awan yang menutupi teriknya matahari

Di bebek air .

Pemandangan dari danau terasa berbeda. Melihat pepohonan yang rimbun dan rumput hijau di sekelilingnya . Aku juga melihat tempat kami piknik sebelumnya . Dimana itu adalah spot yang paling bagus untuk dua orang berlawanan jenis bermadu kasih dan saling memberi cinta .

Hmmmm

Batinku

Sisanya kami berdua hanya diam dan berfokus saling mendayung bebek air yang kami kemudikan .

Kemudian

Saat mataku tertuju pada yang di lihat bunda , aku sempat terkejut .

Dari kejauhan, melihat dua sejoli yang sedang memadu kasih

Disitu tidak terlihat bahwa mereka sedang melampiaskan nafsunya. Melainkan saling memberi rasa cinta dan kasih melalui kedua bibir yang saling berpagutan .

Tangan pria itu hanya memegang pundak dan pinggang. Sedang si wanita memegang pipi dan lengan pria itu .

Ya , mereka adalah sejoli yang terlebih dahulu menaiki bebek air saat kami hendak tiba di dermaga .

Itu adalah pemandangan yang cukup canggung . Memperhatikan wajah bunda yang sedikit pun tak mencoba menoleh ke arah lain .

Jujur saja , jika dia adalah pasanganku mungkin aku sudah menantangnya untuk melakukan seperti mereka . Tapi ini adalah ibu kandungku sendiri .

Walau beberapa waktu aku sudah pernah merasakan bibir manisnya, tapi saat ini kondisinya benar-benar berbeda .

Aku memang ingin , tapi aku juga tidak bodoh .

Di ruangan terbuka dan perbedaan usia kami yang jauh . Tentu ada tembok penghalang yang menghalangi itu terjadi . Dan juga beberapa hal lainnya yang membatasi hal itu .

Sejenak pria itu sempat tersadar akan kehadiran kami yang memandangi mereka. Dia tersenyum dan sedikit mengangguk, tapi si wanita itu langsung membelok kepala si pria agar bibir mereka kembali bertemu .

Seakan si wanita itu tidak peduli dan tidak ingin di ganggu oleh siapapun .

Yang penting baginya, dunia ini adalah milik mereka berdua .

Lalu

Bunda sempat salah tingkah saat ketahuan oleh pria itu dan padaku yang juga sedang menikmati percumbuan mereka .

Namun

" Aaaaaaa ! ".

Teriakan bunda yang seketika mengagetkanku saat entah darimana lebah tiba tiba saja mengarah ke bunda .

Bunda yang panik ,membabi buta menggerakkan tangannya ke segala arah .

Untungku aja dengan gerak cepat aku menghalau lebah itu menjauhi bunda .

" Hahahahaha. " Tawaku melihat tingkah panik bunda

" Ihhh kamu tuh ya ... "

" Hahaha.. lucu liatin bunda haha "


Bunda hanya diam saja saat aku menertawakan beliau . Hanya terlihat wajahnya yang masih kesel sambil memperbaiki rambut yang sempat acak acakan .

Sementara itu

Dari kejauhan pasangan itu masih sibuk bermesraan. Seakan teriakan bunda tadi sama sekali tak dianggap.

Bunda kami kembali mengayuhkan beber air sambil menikmati suasana danau . Aku sempat melihat bunda yang sesekali masih melirik ke arah pasangan tadi

Kemudian

" Udahan yuk ."

" Yah bund , baru aja naik .masa udahan "

" Kaki bunda uda pegel nih ."

" Ooo, itu tah.. ya uda bunda duduk manis aja . Biar adit yang ngayuh "

" Bener nih ? "

" Iya bund . "

" Hmmm. Ya udah deh . "

Bunda kemudian menurunkan kakinya dari kayuhan dan menyandarkan tubuhnya di kursi .

Namun karena tanganku sedari tadi melintang di sandarannya , secara tidak langsung aku mendekap bunda .

Dia sejenak kaget saat merasakan tanganku di lehernya. Tapi kemudian bunda sama sekali tidak komen ataupun meminta menggeser tanganku

Lalu

" Awas salah megan loh " . Ucapku

Saat bunda meletakkan tangan kirinya ke kemudi . Mungkin dia paham bahwa tangan kananku berada di senderan kursi

" Hah ? Maksudnya? "

" Hmm gpp . Ngasih tau aja . Takut nya salah kemudi lagi . " Ucapku yang pura-pura tidak tau

Bunda diam .

Dia seperti memikirkan sesuatu

Kemudian

" Wah, kayanya ada yang masuk rumah sakit lagi nih ? "

Aku yang paham akan sindirannya , jadi sedikit panik dan reflek menutupi bagian tengah celanaku

Sekilas aku mendengar bunda tertawa kecil .

Sebenarnya aku lumayan kaget saat melihat kebawah .

Tangan bunda yang tak mau diam seperti meremas dan bergerak maju mundur di kemudi membuat otakku kembali traveling .

Penisku yang baru aja ciut , perlahan bertransformasi kembali ke wujud gagahnya

Membayangkannya membuat celana jeans yang ku kenakan kembali sesak .

Dan

Entah angin darimana , bunda tiba-tiba saja merapatkan kepalanya padaku .

Membuat jantung yang sedari tadi sudah berdebar , kini semakin tak karuan .

Harum rambutnya menyejukkan pikiran , bercampur aduk dengan birahi yang mulai tak tertahan .


Ughhh

" Jika saja ini terjadi dirumah kami .... "

" Bentar ..... Kondisinya kan sama aja . Sama sama sunyi ! .... Cuman...... Arhh ... Mereka juga sama "

Pikiran kotor mulai memenuhi isi kepalaku

Aku mulai mengetes kondisi pertama

Pelan pelan jariku memainkan ujung baju yang di lengannya

Tidak ada reaksi

Hmmm

Aku mulai ke tahan kedua .

Perlahan jariku berpindah ke lengan bunda .

Ku elus pelan pelan

Dan kuperhatikan tangan bunda yang semakin menegang di kemudi bebek air .

Ingin sekali aku berteriak kencang

Saat bunda yang mengatur tubuh semakin di rapatkan padaku .

" Apakah akan seperti ....... " Batinku

Buru buru aku menghilangkan asumsi di benak ini

Karena takutnya, membayangkan semua itu malah menjadi bomerang buatku .

Lalu

" Hmmmmm . "

Desah kecil bunda yang membuat jantung ini semakin berdebar kencang

Setiap elusan jariku pada lengannya malah aku yang di buat merinding

Meskipun begitu.

Kaki ini mulai terasa pegal .

Karena semua gaya di bebankan padaku .

Sedang kaki bunda asik asiknya berdiam diri .

Lampu penyewaan bebek air sudah berkedip, menandakan sebaiknya kami berputar arah dan mengembalikannya . Jika tidak ,akan di kenakan biaya tambahan .

Hal itu sedikit membuatku panik . Harus menyia nyiakan momen , atau tetap menikmatinya seperti ini .

Karena aku baru saja menyia nyiakan momen saat kami duduk di bawah pohon . Jadi sebisa mungkin aku harus bisa memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya.

Melihat bunda yang tenang dan kalem hari ini , sebenarnya bisa menjadi peluang yang besar untukku . Karena dari caranya ia berinteraksi denganku itu lebih ke pasangan daripada ke anak sendiri .

Bunda seakan melupakan semua ke khilafan yang pernah aku lakukan padanya .

Namun , aku juga tak mau terpengaruh pikiran kotorku . Karena bisa jadi ia baik seperti ini karena bagaimanapun aku adalah anak kandungnya.

Lalu

" Bund ... "

" Iya dit "

" Hmmm..... Bunda ga pengen...... "

" Ditt.... "

Bunda memotong ucapanku

" Aku ini siapa mu ? "

Dalam hati .

" Wanjirr..apakah bunda tau niatku ? aku keceplosan ?... Waaaaaaaaa sial "

Dan dari cara dia bertanya padaku membuat hati ini ketar ketir

Aku pun menjawab dengan terbata bata

" Bbbun...da... "

" Hmmm ... Bunda itu siapamu ? "

" O.... Orang tua... "

" Lebih spesifik "

" Ibunya adit "

" Nah , terus .....? "

Aku diam , karena tak tau jawab apa

" Kamu lahir dari mana ? " Lanjut bunda

" Ra......him.... Bunda "

Dalam hati " Hampir saja kesebut memek "

" Pinter .... Jadi ? "

" ...... " Aku

" Hmmmm...kira kira ... Di dunia, ini wajar ga kalau anak bilang gitu ke ibunya ? "

" Mmm enggg..***... Bund "

" Kalau gitu , kenapa kamu masih berani ngomong gitu ke bunda ? "

" Emmm.. bukan gitu bund . Maksudnya.... "

" Bunda tau apa yang ingin kamu bilang nak .. dan bunda sudah hafal dengan gerak gerikmu "
Potong Bunda lagi

" Tapi, hmmmm....gini deh ... Bunda ga mau merusak momen kita ini. Bunda hanya minta padamu, jadilah anak pada umumnya...bisakan ? "

Lanjutnya

" Bi....bisa bund "

" Hmm ... "

Hening
.
.
.
.
.
.
.
.


Tak berapa lama

" 5 detik ... "

Ucap bunda mengagetkanku

" Bunda kasih kesempatan.. 5 detik .."

Pernyataan bunda membuatku semakin bingung

Dia lalu menggeserkan kepala dan kini kami saling berpandangan .

Di raihnya tanganku

" Setiap kali jari kamu menutup ,artinya berakhir 1 detik ."

Ucapnya lagi sambil memberi petunjuk untuk menghitung waktunya . Kelima jariku adalah cara menghitung waktunya . Jika semuanya sudah ia kepalkan ,itu berarti waktunya pun berakhir.

Sejujurnya aku masih tak paham maksud bunda .

5 detik itu untuk apa .

Namun , aku menuruti kemauannya

" Tutup mata kamu ..." Perintah bunda

Hati ku dag dig dug

Belum aja mataku tertutup .....

Hmmmm.......

Desahannya bunda ketika bibir kami bertemu.

Aku antara panik, kaget ,bingung bersatu dengan kenikmatan pagutan bibir kami .

Bunda sempat melototi ku . Menyiratkan agar aku menutup mata .

Saat mataku tertutup , perlahan jari kelingkingku di lipatnya .

Menjadikan rasa ini semakin menggebu gebu . Satu sisi tak ingin segera berakhir dan sisi lain berusaha sebisa mungkin menikmati dengan waktu yang sempit ini .

Hmmmmm....

Desahannya di ikuti jari manisku di lipatnya .

Rasa kebut ini semakin membuatku panik.

Ahhhh...

Desah desah yang menggelora di dalam mulutku ,secara tidak langsung memanggil monster yang bersemayam di tubuhku .

Membuat pekerjaanku bertambah

Menikmati ciuman yang di buru waktu dan menahan monster yang sudah sangat kelaparan.

Tapi

Diantara rasa kebut itu , aku merasa ciuman kami sangat lama .

Jariku yang tersisa adalah jempol .

Bunda seakan berhenti melipat jari itu dan lebih fokus menikmati ciuman kami .

Begitu pula saat jempol ku di lipatnya , bibir kami masih berpagutan.

Hmmmmm..

Tanganku di kepal erat oleh bunda ..

Lidahnya yang menginvasi rongga mulutku, langsung saja ku tahan , ku emut dan ku padukan dengan lidahku .

Seakan tak ingin kalah , ia mengundangku agar menjelajahi rongga mulutnya.

Sambil memegang kepalaku, lidah ini di gigitnya agar keluar dari zona amannya . Saat di luar , Lidah bunda menghisap dan mengemutnya

Cukup lama .

Hingga

Cup

Cup

Hmmm..

Yang berarti untuk menyudahi permainan ini

Saat aku membuka mata , bunda tersenyum sesaat . Kemudian ia kembali seperti biasanya .

" Udah . Ayo pulang. "

Otakku yang masih membeku , tak tau apa yang harus kulakukan

" Loh . Kok malah diem ? "

" Ahh... Ehhh .... I.... Iya ... "

Langsung ku kayuh bebek air itu dengan tenaga maksimalku . Jika dipikir pikir, kakiku yang sebelumnya pegel , entah dapat energi darimana mengayuh bebek air dengan kecepatan penuh .

Saat sampai di dermaga, aku baru sadar hanya tinggal kami berdua d danau itu . Pasangan mesum tadi pergi tak tau kemana.

Petugas disitu mengatakan kami melebihi batas sewa , sehingga harus membayar sama dengan biaya sewa sebelumnya.

Setelah membayar , bunda mengajak pulang.

Sebenarnya aku agak kecewa. Masih ada beberapa wahana yang belum di coba.

Di perjalanan, kami berdua diam seribu bahas

Sesampainya di rumah .

Saat aku hendak membuka seat belt , bersamaan dengan bunda yang juga hendak membuka .

Hingga secara tak sengaja kepala kami berbenturan .

" Ehh..ma..maaf bund.. "

Insting seorang ibu , ia reflek memegang kepalaku.

Di perhatikan jidatku .

" Kamu ga papa kan nak ? "

" Engga bund . "

" Kalau bunda ? "

Ia tersenyum

Dan tanpa kami sadari , kini kami saling bertatap tatapan

Entah angin dari mana , kini bibir kami saling bertemu

Mengecup dan saling mengemut

Namun .

Tiba tiba saja bunda tersadar.

Ia langsung melepaskan ciuman kami .

Suasana menjadi hening

Tidak ada dari kami yang keluar dari mobil

Melihat bunda yang termenung, membuatku sedikit khawatir dan bersalah

Lalu

" Mandi cepet . Abis itu tunggu bunda di ruang tamu " perintah tegas bunda sambil keluar dari mobil.

Aku pun langsung ngacir ke kamarku dan buru buru mandi .

Setelah mandi ,

Aku langsung memakai baju dan menunggu di ruang tamu seperti perintahnya .

Namun

20 menit berlalu

Bunda tak kunjung keluar .

Membuat hatiku semakin dag dig dug

Pikiranku terus bertanya ,
gerangan apa yang membuat bunda menjadi seperti ini . Padahal sebelumnya kami baik baik saja

Apakah karena ciuman itu ?

Ah .... Entahlah

Dan lagi lagi , banyak asumsi yang muncul di kepalaku.

Tapi mengingat dia yang lagi badmood , kurasa kecil harapan imajinasiku akan terwujud

Setengah jam telah berlalu

Aku semakin panik .

Ingin rasanya ku samperin bunda ke kamarnya .

Berjalan kesana kemari dari ujung sofa ke sofa satunya .

.
.
.
.

.
.
.
.

Hingga........
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd