Potakiloma
Semprot Holic
- Daftar
- 13 May 2017
- Post
- 363
- Like diterima
- 7.406
Chapter 18
Akhir perjalanan part 2
Kembali ke Adit
Sebelum masuk ke kamar , banyak imajinasi yang muncul di kepalaku. Salah satunya dan paling ku inginkan, bunda memakai gaun yang sejenis seperti waktu itu .
Namun semua itu salah .
Kali ini pakaian yang dikenakan bunda lebih terlihat seperti ibu ibu pada umumnya. Dengan daster berwarna putih dan corak bunga di sekelilingnya .
Bukannya kecewa, tapi aku malah lebih suka dengan ia yang satu ini .
Sederhana namun berkelas . Yang memilih fokus mengurus keluarganya daripada sibuk mempercantik diri .
Bukan berarti aku tak suka saat ia berpakaian seperti kemarin.
Hanya saja......
Arrhhhh.
Intinya bunda dengan gaun merah itu mode seksinya. Sedang bunda yang didepanku ini adalah sebenarnya bundaku .
Dan
Masih banyak asumsi lain di pikiranku . Tentang kenapa ia tiba tiba meminta untuk ke rumah lama kami .
Kemudian
Senyuman bunda mencairkan suasana hatiku .
" Dit ... " Sambil mengelus kepalaku
" Ii.. iya bunda... "
" Hmm.. gimana tadi kuliahnya "
" Mmm ba..baik .. "
" Duh ,*** perlu grogi gitu.. didepanmu ini bunda bukan wanita yang kamu taksir "
" Iiiya hehehe "
" Ngomong ngomong , uda ada kah yang menjadi target mu di kampus ? "
Aku menggeleng
" Masakk.. ga percaya. Padahal bunda yakin banget kalau banyak cewe yang naksir kamu "
Aku tersenyum mendengar pujian bunda .
Sebenarnya memang apa yang dikatakan bunda bener adanya . Dan bukannya sombong , baru beberapa minggu di kampus sudah ada 6 - 7 wanita yang ngajak aku kenalan . Namun semuanya ku tolak mentah mentah .
Bukan karena aku jual mahal , tapi masih terlalu awal untuk semua itu . Karena aku yakin bakalan ribet ngejalaninnya.
Kalau aku butuh sesuatu, ya tinggal ke Mba Rachel ku . Selain uang jajanku yang gak pernah macet , dia juga selalu siap menampung keluh kesah juga keringatku . Lebih mudah malah . Kapanpun dan dimanapun .
Tinggal pinter pinter atur aja .Hehe
Dan juga bunda .
Misiku yang sampai sekarang belum tercapai , membuat semua wanita di bumi ini ( selain Mba Rachel ya ) pesonanya biasa aja .
Lalu .
" Ka..kalau bunda....gimana .... "
" Ihh pertanyaannya .. gumushh ( mencubit hidung adit ) ... Alhamdulillah sehat "
" Maksudnya... Bunda hari ini ga kerja . "
" Oohhh .. hahaha .. kerja kok .. tadi izin pulang awal . "
" Kenapa ? . "
" Hmm.. gpp.. pengen aja .. "
" ......."
" Kamu pasti pengen nanya kenapa lagi kan ? " Ucap bunda
Aku mengangguk perlahan
" Hm . Bunda pengen ketemu kamu aja. Pengen...... Bisa berdua sama kamu ..kayak waktu dulu. .... "
Aku tersenyum melihat bunda yang juga tersenyum seusai mengatakan hal itu .
Hening sesaat.
" Bunda.. baik baik aja kan ? "
" Huh ? "
" Hmm maksudnya... Ga lagi kenapa kenapa kan ? "
" Duh , makin bingung deh "
" Eee .. gimana ya ... adit juga bingung "
Sambil ku perhatikan dua buah dada yang sedari tadi cukup menghalau pandanganku ke bunda .
Rasanya ingin ku remas gemas payudara itu .
Mengganggu konsentrasi aja . Pikirku .
Lalu
" Hmm.. bunda paham apa yang kamu maksud... dan sebenarnya.... Banyak juga yang ingin bunda sampaikan padamu . "
" Tapi bingung harus mulai dari mana "
Hening....
" Ya udah .. gini aja .. daripada pusing mikirin itu ... Lebih baik kita menikmati momen ini dulu . Sembari jika ada yang ingin di katakan , katakan saja . "
" Tak perlu takut . Karena lebih baik jujur daripada sakit di kemudian hari .. "
" Gimana ..cocok ? ". Sambungnya .
Aku mengangguk .
Dalam hati , hmmm nikmatnya puting itu...
Hening lagi .
Sembari bunda yang masih termenung sambil mengelus rambutku
Sedang mataku terpejam karena saking enaknya belaian bunda .
Kemudian
" Hmm .. adit ga gerah apa pake jaket setebal itu ? "
" Mmm.. iya sih .. izin ya bund .. "
Aku langsung bangkit dan membuka jaketku .
" Eh iya , tadi adit abis dari kampus langsung kesini ? "
Aku mengangguk.
" Ihhh . Pantesan... Ada bau bau apa...gitu.. "
Bunda sambil menutup hidung .
" Hehehe..kalau gitu... Izin lagi ya mandi dulu.."
Bunda mengangguk pelan.
Aku langsung bangkit dari ranjang dan mencari handuk .
Mandi
Jebar jebur
Jebar jebur..
Sengaja ku biarkan pintu terbuka
Siapa tau bunda masuk hehehe.
Kalau engga ya juga gpp sih . Wkkw
Selesai mandi
Ahh..
Aku baru ingat tidak bawa baju ganti juga baju di kamar kubawa semuanya.
Kemudian.
Bunda yang sepertinya bingung melihatku mondar mandir ga jelas , akhirnya ngomong
" Uda gpp gitu aja "
Aku tersenyum senang .
" Eh tunggu " ucap bunda.
" Handuknya gantung di kamar mandi lagi dong , basah tau ranjangnya . "
Wajahnya memang terlihat marah. Tapi ,di balik marahnya itu .... wkwkkw
Kini aku kembali menaiki ranjang bunda . Tanpa mempedulikan penisku yang tegang maksimal meskipun belum di sentuh bunda .
Awalnya seperti posisi semula .Namun karena rambutku masih lembab ,akhirnya aku di suruh rebahan di tengah . Sedang ia berbaring menyamping menghadapku .
Dengan 2 bantal yang lebih tinggi untuk ganjalnya
" Bunda .. "
" Iya anakku sayang .. "
" Hhmm gpp.. "
Bunda hanya tersenyum
Lalu .
" Adit , mau nyusu ga ? "
Dorrrrr !!
Hal yang paling ku tunggu tunggu
Mengangguk dengan semangat
" Tapi, susunya ga ada loh dit .kamu kan tau ."
Ekspresi wajahku berubah kecewa. Ternyata bunda ngeprank .
" Hmm.. ya uda coba aja dulu ya nak "
Yesssss...
Yess..
Yessss.
Bunda membuka 3 kancing dasternya .
Lalu ia keluarkan buah dada yang di bawah.
" Nah .. "
Hmmm...
Bunda mendesah saat bibirku bersentuhan dengan puting milik bunda..
Kalau di pikir pikir , aku dan bunda sangat sadar atas apa yang sedang kami lakukan. Hanya saja bunda membalut semua itu dengan unsur mengasuhku seperti waktu bayi .
Karena, tidak ada ibu yang mendesah saat menyusui bayinya .
" Gimana sayang ....adakah emmmppp "
" Enggak . "..
" Aahh . coba...yang satunya lagi ya..."
Bunda langsung mengeluarkan buah dadanya satu lagi .
Sssttttt....emmmmmppp...
Sambil ia meremas bahuku .
Kemudian tangan itu menjalar kebawah .
Kini giliran putingku di mainkannya.
Membuatku semakin bersemangat untuk menghisap buah berlogi petir itu .
Bahkan juga ku gigit ..
Emmmmppp
Ku tarik.
Sstttt...
Dan
Ku jilati seluruh area hitam di sisinya
Aahhhh...
Lalu .
" Coba satunya lagi di ..( pilin ) aja puting bunda nak. Mana tau keluar... "
Eemmmmpppp
Bunda sepertinya sudah tak kuat lagi .
Tangannya kini menjalar memegang penisku . Dan langsung saja ia kocok perlahan..
Namun , tubuhnya semakin di rapatkan dan kakinya juga menaiki kakiku .
Uhhhh..
Kini kocokannya terasa semakin nikmat ,
Dan
" Sayangg ..mmm... Pegel kalau gini terus.. gimana kalau .... "
Sesaat mengucapkan hal itu , tubuhnya langsung menaiki tubuhku .
" Nahh.. gini kan enak ... Hehe "
Aku kembali di perintahkan untuk kembali menyusui
Daster yang tak ia lepaskan sebenarnya lumayan mengganggu ya . Tapi satu sisi justru menambah pesonanya sebagai ibu .
Buah dada yang gondal gandul itu ku mainkan bergantian.
Dan .
Aku merasakan sensasi yang aneh di bagian bawah perutku , yang sedari awal aku tak bisa melihat karena terhalang dasternya .
Ehmmm ...
Penisku seperti beradu dengan ........
Terdengar bunyi gesekan dengan bulunya.
Sreettt... Sreettt.. srettt..
Aku sih tetap fokus aja ya . Toh aku yakin paling cuman sampai disitu .
AKAN TETAPI.......
Rasanya semakin terasa aneh .
Kayak .
Ahhhhh .
Melihat ke atas , ekspresi bunda yang mendongakkan kepalanya
Dan.
Terasa semakin... Nyempit gitu ..
" Bund .. "
Bunda tak menjawab
Ku panggil sekali lagi
" Bunda .. "
Yang kedua kali , tak menjawab. Tapi ia memajukan tubuhnya .
Ah syukurlah pikirku .
Penisku terasa terlepas sesuatu.
Namun.
Keanehan terjadi saat tangan kanannya mengarah ke belakang.
Walau aku tetap fokus memainkan payudaranya , tapi pikiranku semakin panik.
Bukan apa apa ya . Terakhir kali terjadi seperti itu endingnya cap lima jari di pipiku .
Tanpa melihat siapa yang salah .
" Bb ... "
Belum sempat aku melanjutkan.
Eemmmppppp.....
Aku yakin itu terjadi ..
" Bund .. " panggilku lagi saat melihat bunda yang agak ngos-ngosan.
" Eh iya nak . Gimana ..ahhh.. uda keluar...emmppp.. susss...su..nya ssttt.. "
Ucap terbata bata ..
Aku cuman bisa bengong ..
Betapa sulit rasanya meneguk ludahku sendiri .
Dan...
Uhhhhh....
" Lan.....juttt...inn... dong... .emmmmppp "
Ucapnya lagi .
Sementara itu .
Penisku .....
Semakin...
Terasa.....
Sesakk.....
Begitu.....
Juga.....
Dengan....
Ku...
Otakku membeku
Sedang bunda.
Ughhhhhh..
Ahhh
Ahhh..
Ahh
Bunda lalu tersenyum melihatku yang cuma diam tanpa kata.
Pantatnya yang kini sudah menduduki selangkanganku , mengartikan bahwa penisku sudah seutuhnya masuk kedalam tubuh bunda .
Jepitan itu begitu kuat .
Penisku terasa seperti di genggam dengan erat.
Karena kalau di tilik dari usia, pernah melahirkan, dan ...
Ahhhhh .... Ribet mikir yang begituan
Pokoknya ho'oh tenan
Hahahaha
.
.
.
.
.
.
Selain itu , aku tentu saja senang .
Akhirnya tujuan utamaku telah tercapai.
Walau ada sedikit keraguan bahwa hal ini benar-benar terjadi.
Saat melihat bunda yang tersenyum saat memandang wajahku,menyiratkan bahwa semua yang terjadi ini memang nyata dan didasari oleh kesadarannya .
Kami masih berdiam diri .
Sambil menunggu proses pairing antara kelamin kami yang kini sudah terhubung
Kedutan di penisku , kuanggap sedang terjadinya proses sinkronisasi data .
" Jadi . Uda keluar susunya ? "
Tanyanya lagi
Aku menggeleng pelan, ke kiri dan ke kanan .
Dia lagi lagi tersenyum.
Dan keringat mulai keluar dari pori-pori wajahnya .
Yang perlahan ia dekatkan . Hingga hidung kami yang ujungnya saling bertemu.
Maka tak heran , nafas yang beradu .
Saling berebut oksigen.
Mau tak mau aku harus mengalah . Mengikuti ritme nafas bunda .
Akhir perjalanan part 2
Kembali ke Adit
Sebelum masuk ke kamar , banyak imajinasi yang muncul di kepalaku. Salah satunya dan paling ku inginkan, bunda memakai gaun yang sejenis seperti waktu itu .
Namun semua itu salah .
Kali ini pakaian yang dikenakan bunda lebih terlihat seperti ibu ibu pada umumnya. Dengan daster berwarna putih dan corak bunga di sekelilingnya .
Bukannya kecewa, tapi aku malah lebih suka dengan ia yang satu ini .
Sederhana namun berkelas . Yang memilih fokus mengurus keluarganya daripada sibuk mempercantik diri .
Bukan berarti aku tak suka saat ia berpakaian seperti kemarin.
Hanya saja......
Arrhhhh.
Intinya bunda dengan gaun merah itu mode seksinya. Sedang bunda yang didepanku ini adalah sebenarnya bundaku .
Dan
Masih banyak asumsi lain di pikiranku . Tentang kenapa ia tiba tiba meminta untuk ke rumah lama kami .
Kemudian
Senyuman bunda mencairkan suasana hatiku .
" Dit ... " Sambil mengelus kepalaku
" Ii.. iya bunda... "
" Hmm.. gimana tadi kuliahnya "
" Mmm ba..baik .. "
" Duh ,*** perlu grogi gitu.. didepanmu ini bunda bukan wanita yang kamu taksir "
" Iiiya hehehe "
" Ngomong ngomong , uda ada kah yang menjadi target mu di kampus ? "
Aku menggeleng
" Masakk.. ga percaya. Padahal bunda yakin banget kalau banyak cewe yang naksir kamu "
Aku tersenyum mendengar pujian bunda .
Sebenarnya memang apa yang dikatakan bunda bener adanya . Dan bukannya sombong , baru beberapa minggu di kampus sudah ada 6 - 7 wanita yang ngajak aku kenalan . Namun semuanya ku tolak mentah mentah .
Bukan karena aku jual mahal , tapi masih terlalu awal untuk semua itu . Karena aku yakin bakalan ribet ngejalaninnya.
Kalau aku butuh sesuatu, ya tinggal ke Mba Rachel ku . Selain uang jajanku yang gak pernah macet , dia juga selalu siap menampung keluh kesah juga keringatku . Lebih mudah malah . Kapanpun dan dimanapun .
Tinggal pinter pinter atur aja .Hehe
Dan juga bunda .
Misiku yang sampai sekarang belum tercapai , membuat semua wanita di bumi ini ( selain Mba Rachel ya ) pesonanya biasa aja .
Lalu .
" Ka..kalau bunda....gimana .... "
" Ihh pertanyaannya .. gumushh ( mencubit hidung adit ) ... Alhamdulillah sehat "
" Maksudnya... Bunda hari ini ga kerja . "
" Oohhh .. hahaha .. kerja kok .. tadi izin pulang awal . "
" Kenapa ? . "
" Hmm.. gpp.. pengen aja .. "
" ......."
" Kamu pasti pengen nanya kenapa lagi kan ? " Ucap bunda
Aku mengangguk perlahan
" Hm . Bunda pengen ketemu kamu aja. Pengen...... Bisa berdua sama kamu ..kayak waktu dulu. .... "
Aku tersenyum melihat bunda yang juga tersenyum seusai mengatakan hal itu .
Hening sesaat.
" Bunda.. baik baik aja kan ? "
" Huh ? "
" Hmm maksudnya... Ga lagi kenapa kenapa kan ? "
" Duh , makin bingung deh "
" Eee .. gimana ya ... adit juga bingung "
Sambil ku perhatikan dua buah dada yang sedari tadi cukup menghalau pandanganku ke bunda .
Rasanya ingin ku remas gemas payudara itu .
Mengganggu konsentrasi aja . Pikirku .
Lalu
" Hmm.. bunda paham apa yang kamu maksud... dan sebenarnya.... Banyak juga yang ingin bunda sampaikan padamu . "
" Tapi bingung harus mulai dari mana "
Hening....
" Ya udah .. gini aja .. daripada pusing mikirin itu ... Lebih baik kita menikmati momen ini dulu . Sembari jika ada yang ingin di katakan , katakan saja . "
" Tak perlu takut . Karena lebih baik jujur daripada sakit di kemudian hari .. "
" Gimana ..cocok ? ". Sambungnya .
Aku mengangguk .
Dalam hati , hmmm nikmatnya puting itu...
Hening lagi .
Sembari bunda yang masih termenung sambil mengelus rambutku
Sedang mataku terpejam karena saking enaknya belaian bunda .
Kemudian
" Hmm .. adit ga gerah apa pake jaket setebal itu ? "
" Mmm.. iya sih .. izin ya bund .. "
Aku langsung bangkit dan membuka jaketku .
" Eh iya , tadi adit abis dari kampus langsung kesini ? "
Aku mengangguk.
" Ihhh . Pantesan... Ada bau bau apa...gitu.. "
Bunda sambil menutup hidung .
" Hehehe..kalau gitu... Izin lagi ya mandi dulu.."
Bunda mengangguk pelan.
Aku langsung bangkit dari ranjang dan mencari handuk .
Mandi
Jebar jebur
Jebar jebur..
Sengaja ku biarkan pintu terbuka
Siapa tau bunda masuk hehehe.
Kalau engga ya juga gpp sih . Wkkw
Selesai mandi
Ahh..
Aku baru ingat tidak bawa baju ganti juga baju di kamar kubawa semuanya.
Kemudian.
Bunda yang sepertinya bingung melihatku mondar mandir ga jelas , akhirnya ngomong
" Uda gpp gitu aja "
Aku tersenyum senang .
" Eh tunggu " ucap bunda.
" Handuknya gantung di kamar mandi lagi dong , basah tau ranjangnya . "
Wajahnya memang terlihat marah. Tapi ,di balik marahnya itu .... wkwkkw
Kini aku kembali menaiki ranjang bunda . Tanpa mempedulikan penisku yang tegang maksimal meskipun belum di sentuh bunda .
Awalnya seperti posisi semula .Namun karena rambutku masih lembab ,akhirnya aku di suruh rebahan di tengah . Sedang ia berbaring menyamping menghadapku .
Dengan 2 bantal yang lebih tinggi untuk ganjalnya
" Bunda .. "
" Iya anakku sayang .. "
" Hhmm gpp.. "
Bunda hanya tersenyum
Lalu .
" Adit , mau nyusu ga ? "
Dorrrrr !!
Hal yang paling ku tunggu tunggu
Mengangguk dengan semangat
" Tapi, susunya ga ada loh dit .kamu kan tau ."
Ekspresi wajahku berubah kecewa. Ternyata bunda ngeprank .
" Hmm.. ya uda coba aja dulu ya nak "
Yesssss...
Yess..
Yessss.
Bunda membuka 3 kancing dasternya .
Lalu ia keluarkan buah dada yang di bawah.
" Nah .. "
Hmmm...
Bunda mendesah saat bibirku bersentuhan dengan puting milik bunda..
Kalau di pikir pikir , aku dan bunda sangat sadar atas apa yang sedang kami lakukan. Hanya saja bunda membalut semua itu dengan unsur mengasuhku seperti waktu bayi .
Karena, tidak ada ibu yang mendesah saat menyusui bayinya .
" Gimana sayang ....adakah emmmppp "
" Enggak . "..
" Aahh . coba...yang satunya lagi ya..."
Bunda langsung mengeluarkan buah dadanya satu lagi .
Sssttttt....emmmmmppp...
Sambil ia meremas bahuku .
Kemudian tangan itu menjalar kebawah .
Kini giliran putingku di mainkannya.
Membuatku semakin bersemangat untuk menghisap buah berlogi petir itu .
Bahkan juga ku gigit ..
Emmmmppp
Ku tarik.
Sstttt...
Dan
Ku jilati seluruh area hitam di sisinya
Aahhhh...
Lalu .
" Coba satunya lagi di ..( pilin ) aja puting bunda nak. Mana tau keluar... "
Eemmmmpppp
Bunda sepertinya sudah tak kuat lagi .
Tangannya kini menjalar memegang penisku . Dan langsung saja ia kocok perlahan..
Namun , tubuhnya semakin di rapatkan dan kakinya juga menaiki kakiku .
Uhhhh..
Kini kocokannya terasa semakin nikmat ,
Dan
" Sayangg ..mmm... Pegel kalau gini terus.. gimana kalau .... "
Sesaat mengucapkan hal itu , tubuhnya langsung menaiki tubuhku .
" Nahh.. gini kan enak ... Hehe "
Aku kembali di perintahkan untuk kembali menyusui
Daster yang tak ia lepaskan sebenarnya lumayan mengganggu ya . Tapi satu sisi justru menambah pesonanya sebagai ibu .
Buah dada yang gondal gandul itu ku mainkan bergantian.
Dan .
Aku merasakan sensasi yang aneh di bagian bawah perutku , yang sedari awal aku tak bisa melihat karena terhalang dasternya .
Ehmmm ...
Penisku seperti beradu dengan ........
Terdengar bunyi gesekan dengan bulunya.
Sreettt... Sreettt.. srettt..
Aku sih tetap fokus aja ya . Toh aku yakin paling cuman sampai disitu .
AKAN TETAPI.......
Rasanya semakin terasa aneh .
Kayak .
Ahhhhh .
Melihat ke atas , ekspresi bunda yang mendongakkan kepalanya
Dan.
Terasa semakin... Nyempit gitu ..
" Bund .. "
Bunda tak menjawab
Ku panggil sekali lagi
" Bunda .. "
Yang kedua kali , tak menjawab. Tapi ia memajukan tubuhnya .
Ah syukurlah pikirku .
Penisku terasa terlepas sesuatu.
Namun.
Keanehan terjadi saat tangan kanannya mengarah ke belakang.
Walau aku tetap fokus memainkan payudaranya , tapi pikiranku semakin panik.
Bukan apa apa ya . Terakhir kali terjadi seperti itu endingnya cap lima jari di pipiku .
Tanpa melihat siapa yang salah .
" Bb ... "
Belum sempat aku melanjutkan.
Eemmmppppp.....
Aku yakin itu terjadi ..
" Bund .. " panggilku lagi saat melihat bunda yang agak ngos-ngosan.
" Eh iya nak . Gimana ..ahhh.. uda keluar...emmppp.. susss...su..nya ssttt.. "
Ucap terbata bata ..
Aku cuman bisa bengong ..
Betapa sulit rasanya meneguk ludahku sendiri .
Dan...
Uhhhhh....
" Lan.....juttt...inn... dong... .emmmmppp "
Ucapnya lagi .
Sementara itu .
Penisku .....
Semakin...
Terasa.....
Sesakk.....
Begitu.....
Juga.....
Dengan....
Ku...
Otakku membeku
Sedang bunda.
Ughhhhhh..
Ahhh
Ahhh..
Ahh
Bunda lalu tersenyum melihatku yang cuma diam tanpa kata.
Pantatnya yang kini sudah menduduki selangkanganku , mengartikan bahwa penisku sudah seutuhnya masuk kedalam tubuh bunda .
Jepitan itu begitu kuat .
Penisku terasa seperti di genggam dengan erat.
Karena kalau di tilik dari usia, pernah melahirkan, dan ...
Ahhhhh .... Ribet mikir yang begituan
Pokoknya ho'oh tenan
Hahahaha
.
.
.
.
.
.
Selain itu , aku tentu saja senang .
Akhirnya tujuan utamaku telah tercapai.
Walau ada sedikit keraguan bahwa hal ini benar-benar terjadi.
Saat melihat bunda yang tersenyum saat memandang wajahku,menyiratkan bahwa semua yang terjadi ini memang nyata dan didasari oleh kesadarannya .
Kami masih berdiam diri .
Sambil menunggu proses pairing antara kelamin kami yang kini sudah terhubung
Kedutan di penisku , kuanggap sedang terjadinya proses sinkronisasi data .
" Jadi . Uda keluar susunya ? "
Tanyanya lagi
Aku menggeleng pelan, ke kiri dan ke kanan .
Dia lagi lagi tersenyum.
Dan keringat mulai keluar dari pori-pori wajahnya .
Yang perlahan ia dekatkan . Hingga hidung kami yang ujungnya saling bertemu.
Maka tak heran , nafas yang beradu .
Saling berebut oksigen.
Mau tak mau aku harus mengalah . Mengikuti ritme nafas bunda .