Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Pulau Gadis-Gadis Remaja

Status
Please reply by conversation.
"Pulau Gadis-Gadis Remaja" 9

22 November 2018

Grggaagrrk



Kulihat Shani kaget karna ku muncul di hadapannya dan ia kembali masuk ke bioskop lalu menutup pintu dengan keras dan suara kunci digital berbunyi.


Biiiip biiiiip






Plllannnkkk klaankkkk



Besi panjang yang tadi kubawa tiba tiba terjatuh reflek kulepas. Seketika tubuhku membeku karna tidak percaya bahwa Shani yang ada didalam ruangan menonton JAV.
Kemudian aku mengambil air minum ke atas. Ku minum sekitar dua gelas dan sampai saat itu jantung ku masih berdetak kencang. Aku kembali menuruni tangga ke arah bisokop.

Biiiip biiiiip

Kembali kulihat Shani keluar dari pintu dan kali ini ia tidak menghindar dan tidak berkata sepatah katapun.
Ketika Shani berpapasan dengan ku di tangga, bahu kami saling beradu, lalu aku menoleh kearah Shani. Shani pun berhenti tetapi tidak memalingkan wajahnya ke arahku.

"So.....sooorryy Shan gue gak sengaja"
Singkatku

Ku tetap memandangi Shani dari belakang dan tak ada jawaban selama beberapa detik, lalu Shani menoleh ke arahku dan berkata.

"Sejak kapan kakak ada disini?" ucapnya dan suara Shani sedikit lebih berat dari biasanya.

"Belum sampe 5menit sih, yaa sorry gak ada maksud gue buat K3poinOshi. Maaf yah"

Kemudian Shani berbalik dan meninggalkanku.
Rasa penasaran ku pun tumbuh, untuk mencari tahu apa yang Shani tonton. Akhirnya kuputuskan untuk masuk ke bioskop dan memilih kaset di rak film.
london-savant-pro-smart-home-10.jpg

Hampir 5menit kumencari tak ada yang kutemukan selain film-film box office Hollywood.

Grggaagrrk


"HAH!"
Aku terkejut karna Shani tiba tiba muncul dan pintu ditutup


"Ngagetin aja sih Shan!" Lanjutku

"Cari apa?!" Tanya Shani dengan tegas

"Ini gue lagi cari film yg belom gue tonton, nih SEVENTH SON, lo mau ikut nonton?" tanyaku sambil menunjukan kaset yang kupilih.

"Apa yang kakak denger waktu aku didalem tadi?" Tanya Shani tanpa menjawab pertanyaanku

Ssssrrssskkkk

Ku menaruh dvd SEVENTH SON BLU RAY kemudian maju selangkah dan berkata sambil tersenyum.

"Santai Shan, gue gak suka ikut campur masalah pribadi orang kok"

"Berati kakak tau aku ngapain di dalem?" tanyanya kembali

"Gue cuma denger suara doang, gatau lo ngapain di dalem. Lagian juga pintunya ke kunci Shan, santai"
Jawabku

......................................................................


" Lu kenapa gak tidur sih jam segini?" Kubertanya karna tak ada respon apa-apa dari Shani.

"Aku nemu flashdisk didalem tas yang aku temuin dipantai, aku simpen terus baru inget dan aku pingin tau apa isinya. Lagian bentuknya kayak gini. Takut aja isinya video macem-macem"

"Terus?"


"Yaa makanya aku setel disini, gatau sih kenapa aku jadi nonton film pornonya sampe habis " Jawab Shani

"Yaa makanya, santai ajan Shan gue sih gak tau kalo lo nonton porno. Gue sih gak ada masalah, lagian kan juga kebebasan lo mau ngapain juga."

"Bukaaan gituu kak, aku jelasin karna gamau kakak anggap aku mesum" Balasnya

"Hoo iyaa santai, gue paham kok. Sumpah sampe detik ini gue gak anggep lo mesum. Yaudah tidur gih, udah mau jam satu" Lanjutku

"Terus kakak kenapa gak tidur?" Tanyanya

"Yaaa kaan gue masih pingin nonton SEVENTH SON dulu" Jawabku

"Nih flashdisk yang aku temuin, kakak simpen aja. Bahaya juga kalo member lain liat flashdisk ini isinya JAV semua"Katanya
within-a-flash-of-lightning-tomoe-mami-usb-flash-drive__aHR0cDovLzEuYnAuYmxvZ3Nwb3QuY29tLy1fUHVXTkh4OExqcy9UdFZnS2Z1aDlvSS9BQUFBQUFBQUhGay84T2VJVE5tVWFfcy9zNjQwL01hbWlVU0IwNC5qcGc=.jpg

"Yaudah nanti gue buang ke laut aja kali yaa biar aman gak ada lagi yang liat" Balasku

Kemudian aku mendekat ke arah Shani dan mengambil flashdisk darinya. Tak sengaja kulit tangan kami saling bersentuhan dan kami berdua terdiam bertatap-tatapan canggung. Beberapa detik kemudian Shani hanya tersenyum lalu berbalik arah membuka pintu dan meninggalkanku.

Ggrrraaaggkkk

Suara pintu kututup dengan tangan kananku. Ini pertama kali seumur hidupku melakukan kabe-don kepada wanita .
Kupandangi wajah Tsundere Shani. Kulihat sekarang justru ia seperti senang kuperlakukan seperti ini.

"Shan, kakak suka sama kamu. Iyaa tau ini waktunya gak tepat, cuma kakak pingin ngungkapin aja mumpung kita bisa berdua."
Ucapku dengan suara yang sedikit berat.

Aku sangat suka
Kepada dirimu
Berpikir 24 jam sehari
Aku sangat suka
Bahkan di dalam mimpi
Kau tiba tiba muncul dan membutku sedih


Lalu ku usap pipi Shani dengan ibu jariku kemudian ia mencium telapak tanganku yang sedang mengusapnya. Kami kembali bertatapan lalu Shani memelukku dengan melingkarkan tangannya ke punggung ku.

Mmmmmuuuuach
Kemudian aku mencium dahi Shani yang tertutup rambut.

"Mas aku juga udah punya perasaan sama kamu, semenjak waktu itu kamu nolong dan peduli sama aku. Aku tau banget itu bener-bener tulus dari hati kamu"
Ucap Shani sambil mendakkan wajahnya ke arahku

"Mas? Kamu manggil aku mas? Ceritanya resmi nih kalo udah mas-masan?" Tanyaku heran.

"Emang kamu maunya di panggil apa? Aku gak bisa manggil pake kata yank aneh aja, gak terbiasa" Jawabnya

"Gak gituuu Shaan, maksudnya kenapa cepet banget langsung di terima sih?" Tanyaku kembali

"Yaa......yaaa emang kenapa? Ngapain nyatain coba kalo gak mau di terima. Kocaaag u" Ledek Shani

"Aku kenal kamu udah hampir 4tahun, sejauh ini dimataku kamu cowo baik-baik, supel sama temen. Beberapa kali juga kamu pernah nolong aku. Aku tau kamu udah cukup mapan, pejerja keras. Dadi kowe penak mas........, pinter nggawe uwong tresno karo kowe" Jelas Shani

"Sini-sini peluk lagi" Pintaku

"Bentaar Shaan, kalo kita resmi berarti kamu ngelanggar Aturan Anti Cinta. Terus mau biarin member lain tau?"

"Aku gak keberatan sih mas, toh kalo kita di bisa keluar dari pulau ini juga, aku pasti akan grad dari jeketi dan pasti bukan cuma aku aja yang grad. Baka ada banyak member yang trauma karna kecelakaan pesawat. Cuma..........yang aku gak bisa, karna kak Vinny" Jawabnya

"Viny kenapaaa?" Tanyaku

Kak Vinny mas, kak Vinny juga suka sama mas. Aku merhatiin loh kalo dia tuh beneran suka sama mu mas" Jawabnya.

"Oke oke, kita duduk dulu deh ngobrolnya biar lebih enak, sini"
Lanjutku sambil menuntun Shani ke arah soffa.

Ssrrssseeskkkskk

"Jadi kamu mau kita backstreet Shan? Makasih loh yaa kamu udah mau terima perasanku" Lanjutku sambil mendekapnya

"Gapapa kan mas?, aku gak tega aja sama kak Viny kalo kamu udah sama aku" Jelasnya

"Iyaa paham kok" Singkatku

"Yowes, flashdisknya aku buang aja yaa. Atau kan bisa di kosongin datanya terus kamu pake. Bentuknya lucu gini" Lanjutku

"Ya gak lah buat apa, kamu pegang aja" Tolak Shani

"Aku sebenernya gak terlalu suka nonton porno" Kataku

"Mosso? Dak yakin aku kamu ojo seneng nonton porno............
Hooo tampangmu itu biasane modusin wedok to?" Ledeknya dengan dialek jawa.

"Yaampun kamu gemesin banget kamu ngomong gitu"
Kubalas sambil mencubit pipinya.

Shani pun menghindar lalu ia membalas mencubit pipiku, kami berdua saling menghidar sampai terjadilah Shani mendorongku dan menindihku di atas soffa yang besar dan lapang.
tumblr_pvcflunJoc1s09kiqo9_1280.jpg

Mata kami bertemu dan suara nafas Shani terdengar jelas menderu. Akupun dapat mendengar detak jantungku sendiri.
Shani menyentuh wajahku dari dahi ke pipi hingga ke bibir dengan jari telunjuk kanannya, kemudian ia mencubit dan memain-mainkan bibirku dengan gemasnya. Kulihat matanya membesar hembusan nafasnya terhirup sampai paru-paruku.
Kulihat Shani melepaskan cubitannya di bibirku dan memejamkan mata kemudian mendekatkan wajahnya ke wajahku. Sungguh waktu berjalan sangat lambat, dan akupun mulai terbawa suasana hingga kumemejamkan mata. Kurasakan bibirnya menyentuh bibirku dan terasa sangat lembut. Kini bibirnya terbuka kecil dan berbagut beradu dengan lambat selama beberapa menit.

Mmmpch mmppcch mmmmppcch

Kini ku buka mata dan melihat wajahnya dari bawah. Matanya masih terpejam dan kuikuti pola ciumannya. Beberapa saat kemudian Shani membuka mata dan mata kami bertemu, saling melihat bergantian ke kedua bola matanya kanan dan kiri. Shani tersenyum dan tertawa kecil kemudian Shani bergerak membenarkan posisinya, yang justru menjadi tepat menindih penisku yang sudah tegang saat ku menyatakan perasaanku.

"Mmmmmm apanih?" Kata Shani dengan ekspresi terkejut dan heran.

"Iiih dia mah, mosso baru ciuman udah bangun" Gerutunya

"Gatau, itu dia inisiatif sendiri" Balasku

"Hahahaha kocag u" Jawabnya tertawa


Kemudian Shani kembali menciumku, dan kini dengan sedikit lebih cepat hingga hidungku tertekan. Shani mengganti posisi yang mulanya menindih kelaminku menjadi duduk di perutku membungkuk mencium ku. Beberapa menit bibir ku dan Shani berpagutan dan tangan kanan ku ikut inisiatif mencari payudara indahnya. Sambil berciuman aku menyentuh pinggiran payudaranya dan sesekali jempol ku mencari letak putingnya.

Uuuuuuuuuuuuuuuuuuuhhh........... Mmmmmmmmmhhhhh

"Tangan kamu ngapain? Shani berkata sambil mencium ku dengan melotot

Tak kuhiraukan justru semakin berani tanganku menggerayangi payudaranya. Ku pilin-pilin pentil payudara kirinya dengan tangan kananku.


Mmmmmmmhhrrrrrrrrhhhhhhh

Shani hanya mendesah dan kini ia menurunkan pinggangnya dan tengkurap di kelaminku lalu menggesek gesekannya.
Tangan kiri ku mulai bergerak dan menjamah tengkuk lehernya yang sudah terasa basah keringatnya.
Kini ciuman Shani menjadi semakin panas, kedua tangannya memegang kepalaku. Penisku sudah tegang sejadi jadinya karna tertindih vagina Shani yang di geseknya semakin kencang. Tangan kiri Shani melepaskan kepalaku dan perlahan turun ke arah pinggangku,

Mmmmmmmhhrrrrrrrrrrhhhhhhhhhhh

Tangan kananku kini menyusuri bagian punggung Shani di dalam bajunya. Terasa tali behanya dan tanpa pikir panjang langsung ku lepas dengan dua jari.

Sscccllppllkkk
Tak ada respon berarti dari kekasih baruku

Ssssrrssskkkk
Terasa baju bagian bawahku disingkapkan oleh tangan kirinya Shani. Kini Shani ku kesampingkan dan kupeluk pinggangnya dengan kakiku melingkarinya tanpa ciumanku terlepas.
Tangan kananku kini masuk menyusuri celananya dan meremas remas pantatnya. Shani tak mau kalah ia melepaakan ciumannya dan kedua tangannya menyibakan seluruh bajuku lalu kuikuti tanganku ketas agar semakin mudah Shani melepas bajuku.

Kulihat matanya membesar setelah melihat dadaku yang cukup bidang tetapi tidak sampai six pack di perut.
Lalu Shani kembali bangkit dan duduk di atas perutku. Kuraih bajunya dan ku lepaskan yang juga diikuti tangannya ke atas agar semakin mudah terlepas. Ku genggam payudaranya dan langsung kulepaskan karna kaitnya sudah ku lepas beberapa saat yang lalu. Kutaksir tebakanku kira-kira ukurannya 34A dan tidak akan meleset.
5fd3bc25-ba47-4d02-9a24-4813b2a08b9f.jpeg

Tentu aku sangat menyukai dada yang lebih cendrung kecil seperti 32B,32C,34A,34B daripada besar membulat seperti 34D,36C, bahkan 36D.
Dapat kulihat bentuk indah payudaranya yang berhiaskan puting dengan aerola merah kecoklatan. Sekejap Shani langsung menutupi payudaranya dan kembali memelukku lalu Shani berbisik.
"Mas aku malu kalo dilihatin"

Tak kuhiraukan perkataannya, Shani kutiduri dan aku berganti posisi di atas dan kutekuk kedua kakinya kemudian ku mencium Shani yang masih menutupi payudaranya dengan kedua tangan. Ku gesek-gesekan penisku tepat digundukan vaginanya yang masih tertutup celananya.
Kepalanya mendangak seolah meminta aku menyiumnya.
Kucium bibirnya kembali, lalu pindah ke bagian lehernya. Tangannya ku rentangkan agar aku dapat melihat payudaranya yang menggemaskan seukuran alpukat mentega. Shani melawan dan melepaskan tanganku lalu dengan cepat menutup payudaranya kembali.

"Maluuuu iiih" ucapnya dengan gemas.

Tak berpikir panjang, aku langsung menyerang buah dada dengan ukuran favoritku. Langsung kuhisap puting sebelah kanannya dan Shani pun seperti memeberikannya kepadaku tanpa perlawanan.
Ku pilin-pilin puting lainnya, tanpa perintah Shani merentangkan tangannya sendiri sambil meremas bantal dan guling yang ada di sebelah kanan dan kirinya.
Sambil ku menghisap dan memainkan payudaranya. Tangan kananku mulai berusaha melepas celananya. Kurasa Shanipun mengizinkannya karna dengan sengaja ia mengakat pantatnya agar celananya dapat dengan mudah kulepas.


Ssssrrssskkkk

Aku berhasil melepas celana lalu ku buang entah kemana. Kulepaskan sedotanku di payudaranya. Lalu aku penasaran ingin melihat celana dalamnya.

Seeeeeeeeerrrrrrrrrr

Darah ini mengalir deras dari ujung kaki hingga ujung kepala.
Shani mengenakan G-string
sexy-women-39-s-underwear-hollow-out-solid-cute-low-rise-transparent-g-string-panties-female-tanga-t-back-item.jpg

"Kok kamu nakal banget pake CD kayak gini?" ucapku berbisik ditelinganya

Mmmmmmmmmpppcccchhhhhh mmmmcccpphhhhhh

Shani menarik wajahku lalu menciumku sesaat.

"Yaa gimaa mas? Koper ku gak ada disini. Jadi aku gak punya Celana dalam. Member lain juga banyak yang pada coba-coba pake g-string. Ada banyak banget mas, di lemari kamarku" Jawab Shani berbisik sambil mendekap kepalaku dengan kedua tangannya.


Kupeluk Shani dengan tangan kananku dan tangan kiriku masuk menjajaki liang vaginanya dengan jari tengahku.

Cccpppphkkphhhhh cpppphkkkphhhhh
Sudah mulai basah kurasakan, ku masukan perlahan dan sambil ku elus elus klitorisnya dengan jempolku.
Kuciumi pipi Shani dan Shani semakin erat merengkuh pundakku. Beberapa menit ku bermain dengan vaginanya, kini kutatap wajahnya.

DEGGGGGGGG

Shani meneteskan air mata dan matanya masih berkaca-kaca.


"Kamu kenapaaa?" Tanyaku dengan ekspresi iba

"Gak tau mas, akutau ini salah. Tapi aku gak bisa nahan diriku buat berhenti....................
Gapapa mas, aku tanggung jawab atas diriku sendiri" Jawabnya dengan suara berbisik.

"Aku juga gabisa Shan, kalo kamu begini. Aku paling gak bisa liat perempuan nangis. Mas gapapa kalo kamu gamau lanjut" Balasku

"Mas!! Please, aku bahagia sekarang. Tolong jangan ambil kebahagianku" ucapnya dengan lirih

Kuusapkan ibu jariku ke alisnya lalu berkata
"Kita jalan sama-sama yaa? Janji!! Aku gak akan pernah ninggalin kamu"

Kulihat Shani hanya mengangguk sambil mengambil bantal untuk menutupi payudaranya.

Ku buka celana berikut celana dalamku kemudian melemparnya. Shani berganti posisi dan duduk disandaran sofa dengan mengangkang dan masih menutupi payudaranya dengan bantal.

"Lampunya matiin" Pintanya memanjaa

Kuturuti kehendaknya mematikan lampu dan kembali menghampirinya. Kutarik pinggangnya agar ia kembali telentang dan tertawa kecil

"Ahh hahaahha"

Mmmpch mmppcch mmmmppcch

Shani langsung menciumku dan tangannya bertumpu di bahuku

"Pintu udah kamu kunci?" Tanya Shani dengan melotot.

"Hhhhhhhhh kenapa gak bilang dari tadiii sih, gausah lah. Lagian siapa juga yang mau ke sini setengah dua malem"

"Gamauu, tutup dulu ato gak jadii"
Gerutunya

Hhhhaaarrgghhkkk
Ku menghela nafas kemudia berlari menutup pintu.

Biiiip biiiiip

"Hahaha semangat bener sih mas"
Ledeknya di kejauhan

"Heran pake iklan dulu sih haha" Balasku

Kemudian ku berlajan seperti biasa dan sedikit membusungkan dadaku dan mengencangkan otot perutku agar tubuhku terlihat lebih proporsional. Lalu ku mengangkat Shani dan memindahkannya di bagian shofa yang luas seperti kasur tepat di bawah blower AC central.

Perlahan ku gerayangi lehernya dan kujilati bahunya hingga ketiaknya yang tak mau di bukanya. Kemudian ku hisap pentilnya dan seperti mengigit kecil di ujungnya. Ku sapu bagian bagian tubuhnya hingga sampai di bawah pusar.


Ssssrrssskkkk

Tangannya menahan kepalaku agar tidak mengjilati kemaluannya.

"Mas jangan........., jangan aku belum siap? Please" pintanya

Tak ku hiraukan dan tetap kepalaku tertuju pada selangkangannya. Kemudian Shani menyilangkan pahanya dan benar-benar tak mengizinkan ku bergerilya di zona tempur.

"Aku belum bisa ngikutin kayak film JAV. Maaf yaa mas"


Aku pun mengabulkan permohonanya dan memiringkan G-stringnya. Ku ludahi tangan kiri ku dan melumasinya ke penisku yang lebih besar dari biasanya karna ku pompa tadi.

"Mas pelan-pelan yaa........... Punyamu gede banget loh. Tak kira sama ukurannya kaya film JAV" mukanya memelas

"Maafin aku yah, janji kok pelan"


Ssssseerrrtthhhhhhh ssssserrreerrtthhh
Kumasukan penisku dengan perlahan dan sangat sulit mendorongnya masuk.

"Aaaaaaaaaaaaaaaaaah aaaaaaaauuhhhhhhhh mas udaah!! Sakitt" eluhnya

"Baru sedikit ini masuknya" kataku

Shani menahan perutku dengan tangan kirinya dan berkata

"Ammppun mas, ampun sakit banget gak bisaa aku"
Ucapnya memelas

"Semuanya pasti begitu, emang sakit banget diawal. Lanjut yaah?" Balasku

Shani pun tidak berkata apa-apa hanya mentup mulutnya dengan kedua tangannya.

Ssssseerrrtthhhhhhh ssssserrreerrtthhh sssseerrrtthhhhhhh

"Agggghrhrhgghkkkkkkk"
Shani berteriak yang terdengar samar karna tertutup tangannya

Cccpppplckkkkcpcppplllcckkkk ccpppllkckkkk
Perlahan penisku sudah mulai masuk setengahnya dengan sangat pelan ku benamkan agar pujaan hatiku tak merintih kesakitan dan kuayunkan beberapa kali sambil menatap wajah ayunya.


"Maaas, uddaaah ahh maaaaas uuuuuuuuuuwwhhhhh ahhhh"


"Mmpphhhhh ahhhh masssss saakiittt amppuunn"


Kuhentikan sejenak permainanku dan kutatap ke vaginanya.
Seluruh bagian kepala penisku bercak merah segar.
Kemudian Shani merapihkan rambutnya dan mengangguk seolah berkata sudah siap. Kucium bibirnya dan berbisik.

Mmmpch mmppcch
"Aku pernah baca tradisi seks di gunung kemukus buat perawan biar gak terlalu sakit di seks pertamanya"

Shani pun hanya menganggukkan kepalanya lalu ku angkat badannya dan ia mengikuti instruksi ku. Aku bergerak ke sudut sofa dan duduk bersandar.

Puk puk puk

"Sini, kamu duduk hadap ke aku"

Kemudian Shani langsung duduk di atas kelaminku membawa bantal sambil menutupinya dan berkata.

"Terus gimana mas?"


Mmmpch mmppcch

"Yaaa dimasukin saayang, terus kamu gak usah naik turun. Remes remes aja punyaku di dalem, bisa kan?" Tanyaku setelah menciumnya

Shani masih sibuk merapihkan rambutnya setelah itu ia mengambil penisku dengan tangan kirinya dan diarahkannya perlahan.

Sssserrreerrtthhh sssseerrrtthhhhhhh

"Aaaaaaaaaaaaaaaaaah mass..........sakiiiiit" Rintihnya dengan manja.

"Yaa kamu pelan, pelan ajaa. Mas bantu yaaa"
Ku pegang pinggangnya dengan kedua tanganku dan sedikit ku gerakan pantatku agar membantu vaginanya agar lebih mudah dimasukan. Sampai seperempatnya Shani pun berhenti karna sudah merasakan kesakitan. Ku bantu mengayuhnya supaya penisku bisa masuk lebih dalam dengan lembut. Lalu aku mencium Shani kembali.

Mmmpch mmppcch mmpch mmppcch

Terus Shani membalasnya dengan lebih berani dan perlahan ia menggerak gerakan pingulnya sendiri. Aku merapihkan rambutnya dan kusibakan ke arah kanannya agar kudapat melihat lehernya secara utuh dari sebelah kiri. Kulepaskan ciuman ku dan berbisik.

"Tahan yaaa sayang"

Ssssseerrrtthhhhhhh ssssserrreerrtthhh


"Agggghrhrhgghkkkkkkk hhhhhgggaaaarrghhhh maassss......
Saaaaa........aaaaaaaa........kiiiiitttt" Teriaknya dengan menjambak rambutku.

Tanpa sadar Shani sudah menaik turunkan pinggulnya sendiri.
Kurasakan sudah setengah penisku terkubur di vaginanya yang rata.

"Maaasss, uuuuuhhmmmmmm........toolooooooonggg"

Cccpppplckkkkcpcppplllcckkkk ccpppllkckkkk

"Auuuuuuuuhhhh aaaaaaaaahhhhh maaaass.......... Uhhhmmmm"

Cccpppplckkk kkcpcppplllcckkkk ccpppllkckkkk

"Iyaaaaaah maaaaas.. Teruussinn maaaassss emmmmm"

"Ennaaakkkk......... Maaasss enaakkk uuuhhhh"

Kutatap wajahnya dan ia megerrang sambil tersenyum sesekali sambil merapihkan rambutnya

Terus Shani bergerak dengan sendirinya, aku terkagum dengan bentuk payudaranya yang sebesar alpukat dan masih kencang. Kuremas remas keduanya, Shani masih sibuk dengan merapihkan rambutnya sambil menjambak rambutnya sendiri.

"Terussin maaaas....... eemmmmh enaaakkk iyaaaah"

Cccpppplckkkkcpcppplllcckkkk ccpppllkckkkk

"Iyaaaaaah maaaaas.. Teruussinn maaaassss aauuuuuhhhhhh"

Kini sudah setengah lebih penisku masuk ke laing vaginanya yang hangat dan sangat basah. Lalu Shani mencekiku dan mendudukan semua penisku hingga seluruhnya masuk. Padahal ukuran supermen sudah 4cm lebih panjang dan 2cm lebih tebal. Setelah seluruhnya masuk, Shani mengoyang-goyangkan pinggulnya ke kanan dan ke kiri.

"Uuummmmhh ahhhhh hhhhahhahahaaaa enaak banget mas.... Ummmm hihii"

"Kamu jangan beregerak sekarang Shan, bisa kan di remes-remes aja dari dalem?" pintaku

"Shani hanya menganggukan kepala dan memelukku dan menyandarkan dahinya ke dahiku.


Ccsssrrscppptt ccssresccppptt

Vagina Shani mulai memijit penisku yang utuh masuk didalamnya

""Mmmmrrrgghhrrrhhhhh" suara nafasku berat dan panas menyembur.

Kubalas dengan mengkedut-kedutkan penisku saat di pijit vaginanya. Shani membalas dengan pijitan yang semakin kencang. Kulihat matanya dan ia hanya tersenyum, nafas kami bercampur dan perlahan Shani bergerak menaikan pinggulnya dan berkata

"Aku sayang kamu mas"

Ssrrrsscchchhhcrrttt sssrcchchhrhhttttt

"Maaaaas.........mass enaaaaaak"

"Mmmgghhhhrgggghhh"

"Maass......sakiiitttt uuuhhh ennaaakakk ahhhhhhh"

"Iyaa maas....... Uuhhhh terusin ahhhh"

Kkccrccpplachkkkk kkkrccplackchh kccccplackkkkkk


"Auuuhhh maaaaaas ahhhgggghhhh enaaaak maas"

"Jaangaaaan...... Maas ayoooo jaaaaangaan berenti..... Tooloooongg"


Kkccrccpplachkkkk kkkrccplackchh kccccplackkkkkk


"Aaaaaaaa.......aaaaaahhhhh.......hhhhhhhhhhh..aaaaaaaaaa maasss iyaaaaahh enaaaakk"

Krccplackchh kccccplackkkkkk kkkrccplackchh kccccplackkkkkk

Kurasakan penisku teraduk aduk karna pinggulnya sambil bergoyang, semakin lama semakin hangat dan seperti ada yang mendorong penisku keluar. Shani dengan cepat melepas penisku dari vaginanya dan seketika muncratlah cairan hangat yang bening mengenai perut hingga dadaku sampai membuat Shani tertawa puas.


"Hhhhaaahahhhhaaaaaa ahhhhh mmmmmmmmhhhhh mmmmpph enaak mas....... Mmmmmaaf yaa jadi belepontan"

Kulihat ekspresinya benar-benar seperti tercandu oleh penisku dan pinggulnya masih tak berhenti bergerak. Dengan sedikit merebahkan badan aku mengambil sisah cairan cintanya dengan jariku kemudian ku jilati.

Sssrssrrskkkkk

Tangan Shani menahan tanganku yang ingin menjilat cairan cintanya dan berkata.

"Jangan mas, plisssss. Aku belum bisaa..... jangan yaaah" pintanya dengan serius

Lalu Shani mengarahkan kedua tanganku kearah bahunya dan ia mengambil penisku kemudian diarahkannya kembali ke vaginanya yang sudah basah.

Ssccrsccchhthttt

"Emmmmm maaas... dalemin maaaas daleemin"

Tak tahanku mendegar pintanya, kukabulkan dengan mendalamkan penisku dan cepatkan temponya

Kkccrccpplachkkkk kkkrccplackchh kccccplackkkkkk

"Aaaaaaaaaaaaaa aaaaaaaaaaaaa aaaaaaaaaaaaaaaaahh"

"Mmmmmmmmmmmmmmmhhhhh aaaaaaaaahhhhhh"

"Maaaaaaaaaaaaas aahhhhh iyaaaaah maaaaaaaaaaaaaaaaas"

"Uuuuuuuuhhhhhh uuummmmmmmmmmmmpppphhh"

"Teruusssssssssss mmmmmmaaaasss......... Iyaaaah eenaaakkkk"


Kkccrccpplachkkkk kccrccpplachkkkk kkkrccplackchh

Kccccplackkkkkk kkkrccplackchh kccrccpplachkkkk

Kkkrccplackchh kccccplackkkkkk kccccplackkkkkk

Kccrccpppplachkkkk kkkrccplackchh kccccplackkkkkk



"Ooooouuuuhhhhhh hohohoohooohooooooo hahahahahaa"

Kulihat Shani tertawa hingga seluruh matanya memutih.

Kccccplackkkkkk kkkrccplackchh kccrccpplachkkkk

Kkkrccplackchh kccccplackkkkkk kccccplackkkkkk


"Ssssaaaaa yyyyyaaaaangg akkuu gaaak kkkuuaatt uuudaaaaaah mmmaaaaau kkkeee.........lluaaaaaaaar uuuggggmmrrrghhhhhhh" Eluhku sambil menjepit ketiaknya dengan jariku dan tangan kiriku membantu menekan nekan pinggulnya.

Kkccrccpplachkkkk kccrccpplachkkkk kkkrccplackchh

Kccccplackkkkkk kkkrccplackchh kccrccpplachkkkk



"Ayyyyoooo uuuummppph aahhhhhhh oouuuhhmmmmm iiiihhhh ayyyooooo kkkeeeelluaaaarrrrrr mmmmpphhhhhhh"

"Aauuuhhhhh maaaaaasss enaaaaakkk"

"Terusin sayang..... Ahhhhhh kamu cantik banget"

"Mmmmmmppphhh mppphhhh mmmmhhhhhh maaass...... Ouuuuuhhhhhhh"


"Maaaaaaaaa.....aaaaaaaaaaaaaaa............aaaaaaaaaaaaaaaaas"

Kkccrccpplachkkkk kccrccpplachkkkk kkkrccplackchh

Kccccplackkkkkk kkkrccplackchh kccrccpplachkkkk


"Terusin sayang, aauuhhmmppggrrhh mmppph"

"Iyaaahahhahhhhhaaaa maaaaa..aaaaaaa.........aaaaaaass enaakk"

"Hhhhhhrraaaauuuuhhhhhhhhhhgghhhh mhhhppphahhahahaha maaaaaaaaaaaaaaasssssss..........Maaaasssss............Akkkuu kkkkeeeeee.......llluuuuuuuu..aaaaaarrrggghhhhhhhhhh"

Cccssccppllloockk

Shani mencabut penisku dan kembali sedikit berdiri dan muncrat kedua kalinya dengan lebihh banyak dari yang pertama.

Sssrrriicicccttthhhhh scccrrrrreeriiiiccttthhh
Muncratannya mengenai dadaku dan pipiku. Sangat ingin kujilat, karna wangi khasnya sangat menggoda.

"Hhhhhraaaaaaagghhh ahhhhhhhh maaas makaaasiih yaaaaaa"
Ucap Shani berbisik dan vaginanya digesek gesekan ke perutku

"Hhggraaghhhh ahhhh"

Kukocok penisku karna sedang nikmat-nikmatnya di cabut Shani.

Kkccpplakaaak kckkkppaaackkkkk

"Sayaaang masukin sebeentaaar, maas belum keluaaarr"


Sscrcsccchhhhhhtt sscrrhhhrhth

Kemudian Shani langsung memasukan penis ku kembali ke Vaginanya dengan sedikit cepat sampai setengah penisku masuk. Kemudian Shani langsung memeluk leherku . Tercium aroma keringatnya yang benar-benar wangi dan membuatku semakin bernafsu.

Kccccplackkkkkk kkkrccplackchh kccrccpplachkkkk

Kkkrccplackchh kccccplackkkkkk kccccplackkkkkk

Kkkrccplackcchh kccccplaaackkkkkk kccccplackkkkkk

Kccrccpppplachkkkk kkkkkkrccplackchh kccccplackkkkkk

Kkkrccplackchh kccccplackkkkkk kccccplackkkkkk

Kkkrccplackchh kccccplacckkkkkk kccccplackkkkkk


"Maaaaaaaaas hahaaaaaaa auuuuh enakkkkkk ahhhhh maaaas"

Tempo sangat kucepatkan agar dindiing perutku menampar nampar kulitnya.


"Ssaaaaaayaaaaaaaaaang mmmmgghhrrghhhh maaas, maaaua kkkkeee.....lllluuuu..aaaaaaaarr"

"Iyaaaaah maaaaaaas uuuhhhh auuuuuhhmmphh ennaaakk ayooo kkkkkeeeeee....llllluuuuuu.....aaaaaaaariiiiiiiiin maaas..."


"Mmaaaaaaasss uuuhhh mmpphhg caaabuttt maaaaasss ayooooookeeeeeelluu.........aaaariiiiin ddiiii lluuu........aaaaaaaaar yyaaahhhhhj plllliissssssss"

Ssscrrricchhtthhhh

Spermaku meledak di dalam rahimnya dan Shani langsung mengcabut penisku.

Sscrritttcchhtttt scccrrriitttcttt cssscrriiiitt

Semburan kedua ke tiga dan ke empat muncrat dan terkena perut dan payudaranya. Shani masih belum bisa move on dan masih mengesek gesekan vaginanya di perutku kemudian ia menciumku.

"Mmmpccchhhh mmmmuuuahhh"

"Makaasih ya mas, aku gak pernah sangka rasanya perih, sakit juga nikmat jadi satu"

Ppraaaakk

Shani menampar bahuku dan berkata

"Mas knopo gak dilepas, terus buang di luar!!?" Tanya Shani dengan melotot.

"Aku raiso ngontrol ndo, maapin yoo" Jawabku memelas

"Iishh mengko dadi piee to?" Bertanya mengerenyitkan alisnya.

"Yaaa rapopo, sneng aku" Kataku sambil tersenyum.

"Iissshhhhh nakaall!!" Kata Shani sambil mencubit pipiku.

"Gaboleh lagii yaaa keluarin di dalem!! Awas!!! Ucapnya dengan genit.

"Hah? Emangnya nanti mau main lagi?" Ledekku

"Hahaahh apaasih! Yaa intinya gaboleh keluarin di dalem titik." Balasnya

"Yowes ndo, dah jam tiga. Kamu pakai baju terus naik duluan gih"

"Nyalain dulu lampunya mas, bajuku kamu buang-buaang. Mainnya galak bangeeeeeeet, pacarnyaaa syaapaa siiiii?

Kemudian ku melangkah menyalakan lampu bioskop.

"Paaacarnyaaa aniinduuuttttt" Ledekku

Ppraaakk

Shani melempar bantal kecil dan tepat mengenai punggungku.
Kunaikan saklar dan lampu menyala satu-persatu dan berbunyi

Biip

"Tuh bajumu dibelakang"
Kataku menunjuk

"Eiiitssss gaboleh liaat!!! Madep belakang!" Pintanya

"Kenaaapaaaa?" Tanyaku berlogat seperti tukang ojek pengkolan.

"Isin aku" Balasnya sambil mengembungkan pipinya

"Samaa pacar sendiri??" Kataku

"Cepet!! Kalo gak aku marah nih" Titahnya

" Zzzzzzzzzzzz"

Lalu kuikuti perintahnya dan menghadap ke layar bioskop dengan keadaan bugil.

Beberapa saat kemudian, Shani yang telah kumplit mengenakan pakaian, langsung memeluku dari belakang lalu berkata.

"Makasih yaaa mas! Sayang terus sama aku! Hihi...... Love you"

Kemudian ku berbalik dan memeluknya lalu mencium keningnya. Shani membalas pelukanku dengan sangat erat.

"Dah yaaaaah!? Dadah masku....... Mmmmmuuaachhh"

Shani mencium kemudian melepas pelukanku dan membuka pintu lalu melambaikan tangannya.

Biip biip

Kkcckkkklaaaecckkkkk


"Daaaaaaaaaaah maaas, love you"

Graaggkkk graggrghkk grgagkk
Suara Shani menaiki anak tangga.


"Hehe" terseyum lebar karna apa yang kudapat malam ini.
Kemudian ku memakai baju dan celanaku juga merapihkan sofa dan kasur di bioskop yang sedikit berantakan.
Ku bersihkan sisa sisa lendir kami berdua dengan air putih yang ada di meja agar nodanya tersamarkan. Kuambil juga pengharum ruangan tempel dan menumpahkan cairannya di tempat sperma ku dan cairan cinta Shani agar aromanya ikut tersamarkan. Setelah ku rapihkan ruang bioskop seperti semula dan ku kantongi flashdisk yang di berikan Shani. Kuputuskan untuk kembali ke kamarku dan berharap tidak ada Viny maupun Gaby. Tentu karna aku ingin tidur dengan bekas ciuman dari Shani. Kututup pintu bioskop sampai berbunyi bib dua kali dan mengambil tongkat besi yang ku jatuhkan sebelum bertemi Shani. Ku kembalikan ketempat asalnya di Gym dan melewati balkon

Seeeeerrrrrrrrrrrr


Bulu kuduk ku berdiri, aku melihat sesosok wajah bersinar merah dan kuping yang besar di kegelapan. Kepercepat langkah dan menjauh dari sosok yang menyeramkan tersebut.


"Duh!!! Lowbatt lagiii!!!"


Kuhentikan langkahku dan melihat sosok wajah tadi dan aku mengenal suaranya dan ternyata.........

"Pucci?"

"Yes, I am" sahutnya

Sial!! Ku pikir hantu ternyata puci yang sedang bermain PSP menggunakan Headset .
Lalu ku mendekatinya dan bertanya.

"Lo kenapa gak tidur?"

"Ini sebentar lagi mau udahan, batre juga udah low nih, dah yaa gue kekamar dulu." Balasnya sambil berjalan meninggalkan ku

"Wait wait wait cii, cii puciii!" Tanyaku sambil menyentuh bahunya.

Kemudian ia berbalik menghapku dan berkata

"Kenapa?"

"Lo dari kapan disini ci"? Tanyaku berbisik

"Mo gue jujur nih?" balasnya ikut berbisik

"Kalo boong mah, gue gak bakal nanya lo ci. Gimanasi" balasku

"Okee gini, gue main God of War dari awal, dan sekarang udah ketemu Deimos. Kira kira berapa lama?" Tanyanya

"Gatauuu, plis jawab aja langsung ci" Pintaku

"Hadeehh, dari Vanka sama Michelle ke dapur ambil minum, Ci Shanee turun ke cinema. Terus lo kedapur abis itu bawa bawa besi ke cinema. Kak naomi turun ke kamar lo terus gak lama dia balik lagi ke kamarnya. Terakhir yang paling lama lo sama ci Shanee berduan di cinema dan lo keluar belakangan. Gituuuuu" Jelasnya

"Berati lo lama banget dong disini, lo liat gue sama Shani ngapain di bioskop?" Tanyaku kembali

"Bukan urusan guee, tapi mantaap bosss!!! Hebat luh."
Kata Pucci sambil memberiku jempol keatas dengan tangan kanannya.

Ah entah tingkahnya pucci membuatku bingung, apakah ia benar benar mengetahui atau ia hanya tau kalau aku sedekar nonton film bersama Shani berdua. Aku bertanya padanya.

"Terus Shani gak liat lo pas keluar?"

"Dia jalannya cepet banget sambil nunduk pula, dah yaa nanti keburu mati game gue. Teeenaaaaang....... Rahasia kalian aman sama gue" Ucapnya dengan santai dan menepuk pundakku dua kali.

Pucci pun meninggalkan ku dan kembali ke kamarnya.
Lemas rasanya kalau ada member lain yang mengetahui permaiannku dengan Shani. Aku hanya tidak ingin Shani di pandang gampangan oleh member lainnya. Kemudian aku mengambil minum ke dapur dan berjalan dengan mengesotkan kaki ke lantai karna lemas setelah bertemu pucci. Karna begitu lemasnya aku istirahat sejenak di anak tangga yang mengarah ke kamarku, dan aku berfikir alasan apa yang harus ku keluarkan jika permainanku dengan Shani sampai ke mulut Viny dan Yona. Tentu Gaby tidak akan mempermasalahkan karna aku sama sekali tidak ada komitmen apa apa dengannya. Aku benar-benar khawatir dengan Viny dan terutama Yona yang pasti akan membantaiku karna sudah memainkan hati teman dan sahabatnya.
Sekitar 5menit ku terduduk.

Pppllaaaaakkk

Suara tamparan kecil menepuk pundaku dan ia adalah
DABJr6AUwAAdr79.jpg
Ngambek. Ngambek

Gak jadi update ah
 
Suhu suhu nyang ade dimari.. Ane mau mintak pendapat, tolong diurutin sex/Petting scene yang menurut suhu terbaek :ampun:
Sejauh ini ada
Viny
Acha
Shania
Gaby
Shani

buat ane jadiin referensi kesukaan pembaca dimarih..
Terimakasih suhu suhu
Pilih Naomi!
Eh belum digarap(?) ya, Vini ding.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd