Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Rahasia di balik jabatan Wanita Karir

Status
Please reply by conversation.

oedipussy

Suka Semprot
Daftar
10 Apr 2020
Post
10
Like diterima
681
Lokasi
Jocasta’s Palace
Bimabet
“ahh... shh... tolong cepetan pak, saya,... shh... sayahh, saya mau jemputhh anak saya pak... shhh... owh...”. Wanita itu pun hanya bisa pasrah dan berdesah pelan saat dientoti oleh pria itu dari belakang.

Plok, plok, plok, plok, plok...

Sambil menjambak sedikit rambut wanita yang disanggul kecil itu, pria yang ada dibelakangnya pun berbisik ke telinga wanita itu “ahh... shhh... bacot aja lu perek! shh... lu masih mau kerja di sini apa nggak? hah? jawab njing?! shh...” . Pria yang dibelakang wanita itu pun menampar pelan rona pipi wanita karir yang masih memakai seragam lengkapnya itu.

plakkk...

"owh! shh... iya pakhhh, iyahhh... saya masih mau kerja di sini pak... saya masih mau sekolahin anak saya pak... owhh... shhh… tapi tolong jangan jambak rambut saya pak… nanti berantakan… shhh...”. Wanita itu pun menjawabnya sambil berdesah dan memejamkan matanya yang bermaskara lentik itu.

Plok, plok, plok, plok, plok...

“nah... gitu... nurut! shhh... lu tau kan siapa yang berkuasa di sini? hah?? lu tau kan siapa yang ngegaji lu dan nafkahin suami dan anak-anak lu kan? hah?! jawab, perek!... shh...”. Lelaki itu pun sambil bertanya semakin memperkuat cengkramannya pada lekukan rok span ketat wanita beranak dua itu.

Plok, plok, plok, plok, plok...

Lalu wanita itu sambil menoleh ke belakangnya, dengan mengrenyitkan dahinya dan bermuka memelas, Ibu beranak dua itu pun berkata “owhh… shhh… saya bukan perek pak, saya seorang istri yang sudah punya anak dua pak..., saya ngerti bapak yang ngegaji dan bantu nafkahin keluarga saya pak... tapi,... shhh.. tapi tolong pak, shh… owhh… saya, sayah… ahhh… saya... saya harus jemput anak saya dari tempat lesnya sekarang juga pak, owhhh… shhh... saya takut dia nungguin saya lama pak... owhhh... shhh...”.

Plok, plok, plok, plok, plok...

Tetapi lelaki yang sedang mengentotinya sambil berdiri itu pun malah semakin gemas dengan jawabannya, sehingga pria itu pun sedikit mengencangkan entotannya ke istri orang itu. “sshh… anjing… muka lu bikin gua sange aja bangsat! ohh… shhh… lu buru-buru? lu mau cepet udahan? hah?”

Plok, plok, plok, plok, plok...

Lalu Ibu beranak dua itu pun menatapnya dengan tatapan seperti orang sakau sambil menganggukkkan kepalanya. “iya pak, shh… saya mohon pengertian pak Oedi kali ini… tapi tolong pak, tolong bapak jangan kenceng-kenceng remes rok saya pak, nanti lecek banget pak… nanti takut… shhh… nanti saya takut karyawan bapak yang lain curiga pak… shhh”.

Plok, plok, plok, plok, plok...

Plakkk!

Lelaki itu pun menampar pantat wanita yang sudah berkeluarga itu. “ah bacot aja lu perek! pake sok-sok mau merintah gua lagi lu njing…”. Lalu sambil mengendurkan entotannya, Oedi pun sedikit menjambak sanggul rambut istri orang itu, dan sambil menggenjotnya dengan pelan, dia pun berbisik lembut di telinganya. “lu tau kan siapa pemilik perusahaan ini? hah?”. Wanita itu pun mengangguk. Lalu pria itu bertanya lagi “lu tau kan siapa yang naikin jabatan lu sekarang ini kan? shhh jawab...”. Wanita itu pun mengangguk lagi. Kemudian lelaki itu melepaskan jambakannya, lalu sambil tangannya meremas-remas dada wanita bersuami itu, dia berkata dengan pelan “nah… shhh… istri yang pinter… shhh… kalau lu mau anak lu gak mau khawatir, mendingan sekarang lu telepon anak lu itu, dan suruh nungguin mamanya sebentar lagi… soalnya, shhh… soalnya...”. Sambil mulut lelaki itu perlahan menuju ke telinga wanita karir yang berhiaskan anting mutiara itu, pria itu pun berbisik lembut “soalnya gua mau ngentotin lo sambil lo telponan sama anak lo yang cupu itu… shhh… cepet! ini adalah perintah! shhh…”.

Istri beranak dua itu pun mengernyitkan dahinya sambil menatap dengan muka memelas ke pria yang masih mengentotinya dari belakangnya itu. Lalu sambil menahan desahannya, dia berkata “tapi pak…”. Pria itu pun langsung melotot! Kemudian istri orang yang sudah beranak dua itu pun memejamkan matanya sejenak sambil menghembuskan nafas panjang. Lalu wanita karir itu pun mengarahkan telapak tangannya yang lentik itu ke arah saku blazernya yang ketat itu. Setelah dia mengambil HP-nya, dia pun menoleh ke atasannya tersebut sambil berucap “tapi pak Oedi tolong jangan bersuara ya pak? saya takut anak saya curiga pak… shhh”. Pria itu pun tersenyum nakal penuh kemenangan, lalu mengarahkan tangannya menampar lembut pipi istri orang itu. “shhh… anak buah yang pinter!”.

Tut… tut… tut… tut… tut… cklek...

“Halo dek? Adek masih di sana sayang?”. Ibu anak itu pun menelepon anaknya sambil dientot oleh atasannya dengan tempo yang lembut. “Owhh… iya, adek tadi udah makan sayang...?”. Pria itu pun perlahan mulai menjilati pipi dari Ibu yang sedang menelepon anaknya itu. “mmhhh… pinter anak mamah, hmmm... nanti kalau mamah jemput, adek mau dibawain apa sama mama sayanghh...?”. Pria itu pun menjilati leher jenjang istri orang itu sambil tetap mengentotinya dengan lembut. “Hihihihihhh… adek iiihhh, kan mama kemarin udah beliin itu ke kamu sayang. Kalau mama beliin es krim kesukaan kamu aja gimana sayanghh?”. Pria itu pun kemudian melepaskan pelernya dari wanita beranak dua itu. Lalu pria itu pun memegang sanggul rambut Ibu yang sedang menelepon anaknya itu, dan dengan lirikkan matanya mengarahkan ke arah lantai, seakan mengisyaratkan Ibu dari anak itu untuk segera berjongkok di hadapannya.

Ibu dari anak itu pun paham dengan kemauan bosnya itu. Lalu sebagai istri yang dikenal sehari-hari sebagai wanita yang terhormat itu pun kemudian menurunkan rok span ketatnya, memutar badannya, lalu perlahan berlutut sambil tetap memegangi HP-nya. Kemudian sambil menatap wajah bosnya dari depan kontol atasannya yang kini tepat mengacung di wajahnya yang keibuan itu, Ibu dari anak itu pun berkata “adek tungguin mama sebentar ya sayang, mama masih ada kerjaan dikit lagi nih sama bos mama. Nggak apa-apa kan sayang ya?”. Pria itu pun kemudian mengelus-elus pipi istri orang itu dengan kontolnya. “Iyah, mamah ngerti kok nak. Ini bentar lagi kok sayang. Adek mau dibawain es krim sama mamah gak nih? Hihihih…”. Pria itu pun memegang kepala Ibu anak itu, lalu mengarahkan kontolnya masuk ke bibir bergincu wanita karir yang sedang bicara dengan anaknya itu. “hmmmppfff… hadek kengapah hayang?”.

Istri orang yang masih menelepon anaknya itu pun menatap wajah bosnya sambil perlahan mulai menghisap kontol atasannya. “Sllrrrppp… glkg… glkg… slllrrrppp... plopp… haaahhh… sshhh… tapi adek di sana gak nungguin mama sendirian kan sayang?” Ibu dari anak itu pun kemudian mengelus-elus kontol atasannya dengan jari lentiknya yang berkutex merah tua itu. Sekilas terlihat kilauan cincin nikah Ibu anak itu bergerak-gerak di sepanjang kocokan lembutnya pada kontol atasannya itu. “Hah? Kenapa sayang?... Oh enggak, ini mamah lagi kerja sambil makan es krim juga soalnya nak. Hihihihih… kan nanti adek mau mama beliin es krim juga. Adek gimana sih sayang… hihihih… sllrrrppp… mmhhh… shhh… glkg, glkg, glkg, glkg, glkg, glkg, mmmhhh… slllrrppp… plopppp… mmmhhhh… adek nanti mau mama beliin rasa apa sayang?”. Selama mengatakan itu, tatapan dari Ibu anak itu tidak lepas dari atasannya.

Karena gemas dengan ulah bawahannya itu, pria itu pun kemudian menjambak lembut rambut Ibu anak itu sambil menyuruhnya kembali berdiri. Lalu Ibu dari anak itu pun perlahan berdiri sambil mengoleskan cincin nikahnya sebentar untuk membersihkan sedikit lendir kontol atasannya yang hinggap di samping bibirnya yang bergincu itu. Kemudian atasan wanita karir itu pun menunjuk ke arah jendela kaca ruangan itu. Seakan mengerti maksud dari atasannya, wanita itu pun kemudian berdiri, merapikan sedikit rok span ketatnya, lalu berjalan ke arah jendela kaca itu.

Cklak, cklak, cklak, cklak, cklak…

Suara sepatu High Heels hitam berkilau milik istri yang sudah beranak dua itu pun terdengar indah dan merangsang di dalam ruangan itu. Kemudian, setelah sampai di dekat jendela kaca itu, Ibu yang masih menelepon anaknya itu pun perlahan menunggingkan pantatnya, menengok ke arah belakang, lalu berkata “Shhh… adek, tungguin mamah bentar yah sayang, kertas laporan mamah kayaknya jatuh ke kolong deh.”. Kemudian Pria yang sudah berada di belakang Ibu anak itu pun kemudian menaikkan rok span ketat Ibu anak itu, lalu menggeser kancutnya ke samping, dan menyodokkan kembali palkonnya ke memek yang keibuan itu.

Plok, plok, cplok, cplok, ceplok, ceplok…

“Shhh… ahhh… owhhh… mmmhhh… shhh… hah?? Kenapa dek? Oh nggak, ini mamah… sshhh ini mamah lagi ngambilin kertas laporan mamah yang jatuh di kolonghhh sayanghhh… agak ribet posisi mamah... ngghhh… owhhh… shhh”. Ibu anak itu pun hanya menoleh ke atasannya yang berada di belakangnya sambil mendengarkan anaknya dari HP-nya itu. Sementara atasan dari istri orang itu sibuk mengentoti memeknya yang keibuan itu. Atasan wanita karir itu pun hanya tersenyum menikmati entotannya sambil sesekali-sekali memandangi pemandangan gedung bertingkat dari kaca jendela ruangan itu.

Plok, plok, cplok, cplok, ceplok, ceplok…

“Hah, sshhh ahhh… mmmhhh… tapi adek selama les tadi, selama les tadihhh , adek belajarnya yang bener kan nak? Mhhh... Iya? Bener sayang? shhh… duuhhh pinternya anak mamah… owhhh”. Kemudian sambil Ibu anak itu menoleh ke belakang dia berucap “pokoknya adekhhh, pokoknya adek belajarnya harus yang rajin yah sayang? Mamah, shh… inget, mamah udah kerja keras buat kalian loh sayanghhh… adek gak mau kecewain mamah kan sayang? nghhh… adek nggak mau bikin mamah sedih kan sayang? shh… owhh… pinter anak mamahhh… mamah sayang sama kamuhhh nakhhh… owh… shhh…”. Kemudian tiba-tiba atasan dari Ibu anak itu melepaskan kontolnya dari memeknya, lalu kemudian mulai mengocok-ngocok pelernya.

Ibu dari anak itu pun seakan mengerti, kemudian menurunkan rok span ketatnya, memutar badannya, lalu perlahan berlutut tepat di depan kontol atasannya tersebut. Lalu sambil menatap wajah atasannya itu , Ibu beranak dua itu pun menyelipkan sedikit poninya ke arah kupingnya, lalu berkata “Ya udah dek, ini mamah bentar lagi udah hampir selesai kok sayang. Adek tungguin mamah di tempat yang biasa aja yah sayang?”.

Craaattt…

Percikan peju atasannya itu pun melintas di riasan wajah cantik Istri orang yang masih sibuk menelepon anaknya itu. Kemudian Ibu dari anak itu pun memejamkan matanya yang bermaskara lentik itu sambil menunggu semburan-semburan berikutnya untuk menerpa wajahnya yang anggun dan keibuan itu.

Craaattt… garis panjang peju kental pun melintas dan mendarat mulai dari dagu hingga kening dari ibu anak itu.

“Mmmhhh... Pinter anak mamah… gitu dong sayang, Mamah bangga sama kamu dek. Mama seneng dengernya nak. Hihihi”

Craaattt… kini pipi kirinya.

“Owh, terus adek maunya rasa apa nak?”

Craaattzzz… kena ke maskaranya.

“Awh… hihihih… adek yakin mau mama beliin rasa Vanilla aja?”

Craaattzzz… garis peju itu pun terbang sampai ke poni istri orang itu.

“Ya udah, mama tutup teleponnya dulu ya sayang yah? Adek tunggu mama yah?”

Craaattzzz… kena bibir keibuannya yang masih bicara lembut dengan anaknya.

“Iyah sayang… makasih ya sayangnya mamah…”. Sambil mengatakan itu, ibu dari anak itu pun perlahan membuka matanya sambil menatap wajah atasannya yang masih berusaha meneteskan peju-peju terakhirnya.

Craaattzzz… menetes di bawah bibirnya, lalu tetesan itu bergerak ke dagunya.

“Iyah, bye sayang… mmmuuuaccchhh…”

Cklek… tut… tut… tut… tut… tut… tut…

Setelah panggilan itu terputus, istri orang sekaligus ibu dari anak yang tadi diteleponnya itu pun, perlahan mulai membersihkan lelehan cipratan peju di wajahnya dengan menggunakan jari lentiknya sambil berkata “Iiihhh pak Odi suka banget deh ngeluarinnya di muka, kan makeupnya lagi capek pak. Duuhhh… untung gak sampai netes banyak ke seragam! Kan seragam ini besok harus saya pakai lagi loh pak.”. Pria itu pun hanya cekikikan sambil menepuk-nepukkan kontolnya ke pipi istri orang yang sudah beranak dua itu.

“alah, bacot lo! protes aja… udah bagus lo gua terima kerja di perusahaan gua yang bergengsi ini... ya udah, besok sebelum meeting lo jangan sampai lupa absen bibir ke ruangan gua dulu ya? gua mau nikmatin sepongan lo dulu sambil ngecek laporan anak-anak besok… okeh yang suaminya pecundang? hahahah.. oh iya blay, besok gua request lo pake lipstik yang warna pink tua ye? gua besok lagi pengen pejuin lo sambil nelpon suami lo yang cuma pekerja serabutan itu! hahahahah... bye selirku… gua mau ke ruangan Ibu Shinta dulu ya, di situ katanya nanti ada interview!”

Setelah atasannya pergi dari ruangan itu, sambil wanita itu membersihkan wajahnya dan mencoba berias kembali, Ibu beranak dua itu pun berbicara dengan pelan “semoga suamiku dan anak-anakku gak tau apa rahasia dari naiknya jabatanku. hihihihih...”

Tamat
by: Oedipussy
 
satu halaman pengulangan katanya berkali kali.. " ibu dua orang anak itu......" kesannya hanya memperpanjang kalimat dan mengurangi kuaitas isi cerita..
 
Nice.... Harap Ade origin story...
Itu origin story karya ane bang, maap kalau tidak sesuai selera.

satu halaman pengulangan katanya berkali kali.. " ibu dua orang anak itu......" kesannya hanya memperpanjang kalimat dan mengurangi kuaitas isi cerita..
Iya bang, itu memang disengaja untuk penekanan “bumbu”-nya bang. Maaf kalau kurang berkenan dan tidak sesuai selera suhu.
Nggak ada lanjutanya suhu
Maaf bosku, ini memang bukan cerita bersambung. Maap kalau kurang berkenan dan tidak sesuai selera.

Terima kasih sudah baca dan mampir lihat karya ane yang “absurd” ini bang :D
 
maksud saya origin adelah jalan cerita waktu wanita kerjaya ini mula dijebak utk ekse.... dari innocent ke binal.... by the way saya suka jalan ceritanye.....
 
Padahal pembukaan cerita yg bakal jadi cerita menarik apalagi kantor nya yg gila seks semua
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd