Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Rahasia di Dalam Rahasia

Hu... itu ngegrip bgt keliatannya...
Siapa ni hu yg paling mantep ??
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Mantap suhu...makasih sudah berbagi...lanjut hu bu Rohmatin-nya,mantap ky-nya nih...
 
Wah bener" predator hu... Kayaknya harus bawa sajen ni biar dikasih ilmunya...
 
Siang yang sedikit mendung, meskipun sudah masuk musim hujan tapi masih belum turun juga hujan. Santai di warkop nunggu jam habis istirahat tanpa ada gangguan, menikmati sebatang rokok + mp3 Dangdut Koplo Jatim Devi Aldiva Sarangan ( Mungkin para suhu suka dangdut juga ya. . . . . ? ). Curhat sedikit, Masih serba salah dengan teman ku Johan. Tapi apa di kata, Sri yang meminta demi rumah tangganya. Aku ingin menyudahi petualangan ini, tapi dengan siapa aku berlabuh ( dalam anganku saja ).

Sudah banyak Rahasia-rahasia, aku merasa terhina. Bingung ( entah bingung yang mana dulu, atau bingung menyudahinya ) hanya diam saja, mau menjelang mau masuk kerja lahi, aku melihat HP yang dari tadi aku abaikan, hanya 1 pesan yang masuk. Masih tetap dari Sri, istri johan. Aku buka pesan isinya "Mas dicari Feni, Katanya janjian mau bertamu lagi, Masak hanya sekali, katanya serius?". Waduh Sri lagi, tapi tentang Feni,
Aku memang punya janji sama Feni waktu lalu. Mau dikasi Susu, entah dia masih ingat atau nggak, waktu itu pesan terakhirku gitu. Aku ingat ingat tapi yang ingat hanya ukurannya saja 34 C atau D ya sedikit lupa. Selang beberapa menit setelah aku lihat pesan, aku membalas SMS nya " Iya makasih, mungkin besok atau lusa kalo gak gitu pas liburan" jawabku.

Aku baru inget juga kalo aku kan pernah di janji sama Sri, kalo ada yang minta itu, kenapa gak aku sms juga ya. Atau aku kesana saja ya? Aku sms lagi ke Sri "Gimana pesananku sudah ada ?" menunggu sedikit lama lalu ada balasan "Ada sich tapi belum tau mau apa nggak, tapi di rumah ada Johan, sebenarnya aku mau cerita". aku balas "Ya sudah kapan kapan saja". lalu di balas "Kamu main saja ke Feni, ditunggu loh" Aku balas "Hari sabtu ya kamu bilangin, pagi".

Karena hari ini masih kamis, dan aku sudah janjian sama temanku Juna mau "NRIBUN KE STADION KEBANGGAAN", sekedar melepas penat.

sepulang dari "NRIBUN" yang dengan hasil memuaskan, aku pulang ke kost dan beristirahat. Dan tak ingin di ganggu lagi.

Hari selanjutnya Jumat setelah pulang kerja, ketika santai di kost. Aku ketemu sama Tri, dia menghampiriku,

Tri: "Mas gimana kabarnya" (sambil cium tangan)
Aku: "Baik, kamu kemana saja,?"
Tri: "e. . . . itu mas ada perlu saja kemarin di sana?"
Aku: "Sebenarnya ada acara apa?"
Tri: "Gak papa kok mas"
Aku: ( sedikit curiga kok lama disana ) "Yawes kalo ndak di kasi tau"
Tri: "Iya mas maaf mas, soalnya masalah pribadi kemarin, dan aku gak mungkin cerita ke mas, Aku juga terpaksa mas,!!!!"
Aku: "Terpaksa?"
Tri: "Iya mas, Maafin Tri gak ngasi kabar yang sebenarnya."
Aku: (penuh, kebingungan )"Iya itu hak hak kamu?"
Tri: "Aku pulang dulu mas,. . . ( Sambil mau meraih tangan )
Aku: (Masuk ke kamarku)
Tri: "Mas kok gitu sich mas, maafin Tri mas?" ( Dia mengikuti ku sampai depan pintu)
Aku: (Diam saja , karena dia sudah gak jujur ada masalah apa,)
Tri: "Mas,. . . ? Maafin Tri mas, Tri terpaksa ( Dia menangis di depan pintu)
Aku : (Hanya melihatnya saja)
Tri: "Tepaksa aku mas, karena ibu yang suruh"
Aku: "Terpaksa kenapa?"
Tri: "Udah lah mas, Mas tau sendiri nanti"
Aku: ( Diam dan memikirkannya, apa yang di maksud )
Tri: "Aku pulang dulu mas!!
(lalu pergi meninggalkannku)

Aku berfikir sedikit lama tetang kata kata Tri? Maksudnya apa ya? aku sedikit bingung, kok ada "Terpaksanya" wah jangan jangan dia di jodohkan sama seperti Sari?. Kalo enggak kenapa dia nangis saat aku tanya, kalo iya kenapa tidak cerita saja. Apa dia hamil? Aku kan belum pernah memakainya? Bingung jadinya. Lantas kenapa dia sampai nangis ya?.
Hari ini aku hanya ingin merenung saja di kamar tidak ingin kemana mana. jam 8 malam ada bunyi telfon, Aku lihat ternyata dari Sri istri johan. Sampai 5 Kali masih aku biarkan. "Ini urgent apa nggak sich" pikirku. Telfon yang ke 6 aku angkat dengan malas.

Sri: "Kemana saja sich mas? Lama angkatnya?"
Aku: "Tidur"
Sri: "Kamu besok kesini apa nggak?"
Aku: "Belum tau, Ada apa?"
Sri: "sore ke rumah ya?"
Aku: "Ngapain kerumah?"
Sri: "Njatah lagi, gimana? kamu siap gak?"
Aku: "Aku takut kalo johan tau!!!"
Sri: "Ya aman aja kok, Yaudah sampai ketemu besok ya"

Setelah tutup telfon, Tambah bingung dan bimbang, aku bagaimna sedangkan kisah ku ingin dengan Tri, dia berubah tanpa sepengetahuanku. Sampai jam 10 malam tidak bisa memejamkan mata, hingga akhirnya tertidur entah kapan memulainya.
Keesokan harinya Sabtu yang agak mendung, pagi pagi sudah selesai kegiatan rutin. Aku meluncur ke warung makan masakan padang. Disana hanya sendiri makan sedikit memikirkan Tri yang masih membuatku penasaran. Selesai makan tidak ada acara lain selain mengunjungi Feni janda tanpa anak itu. Akhirnya jam 7:35 aku OTW ke Rumah Feni, Di desa ******* sekitar hampir 50 menitan. Sampai di depan rumah Feni. Aku ketuk pintu lali keluarlah Feni.

Feni: "Lhoh Mas Awan" ( Sambil mencium tanganku )
Aku: "Iya ?"
Feni: "Ayo mas masuk!!!"
Aku: (Duduk di kursi) "Masuk kemana?"
Feni: "Ya kesini mas , hehehehe mas ini bisa saja, mangnya kemana maunya?"
Aku: "Yang kamu janji in kemarin donk"
Feni: "Masih pagi mas, Entar aja ya!!!"
Aku: "Memangnya kalo pagi kenapa?"
Feni: "Ya gak papa, Bapak masih di belakang mau berangkat, nanti saja!!!"
Aku: "Oh bapak msih dirumah?, Gimana sakitnya?"
Feni: "Sudah baikan mas, kemarin sudah di priksakan mas, jadi agak baikan bisa kerja lagi"
Aku: "Maaf tadi gak sempat beli jajan, jadi gak bawa apa apa, Nich kalo mau beli daerah sini saja buat isi meja!!" ( Sambil aku kasi uang 50 Ribu )
Feni: "Kok banyak mas? Jajan apa saja ini?"
Aku: "Ya apa gitu buat kamu lah beli apa gitu!!!"
Feni: "Yawes mas bentar tak beli, sama yang lain boleh gak buat nanti?"
Aku: "Apa? tapi terserah saja"
Feni: "Aku tak pergi sebentar mas" ( sambil berdiri meninggalkanku)

Untuk Feni sebenarnya baik sekali, tapi karena kurang sreg juga badan gak begitu tinggi muka putih sich, dada lumayan cuma bibir agak tebal. Tapi mau gimana lagi, aku juga sedang galau karena Tri sedang tidak bisa di ganggu. Hmmm ya beginilah Mungkin takdir dengan Janda.
Beberapa saat kemudian, Feni datang dia membawa kresek entah isinya apa. Setelah kebelakang agak lama dia datang membawa gorengan dan berganti pakaian. Hanya memakai baju lengan pendek, serta Rok tanpa jilbab lagi. Dia menaruh jajan di meja entah sengaja atau tidak yang jelas mengitip dadanya. Adik di bawah langsung konek nich. Aku lancarin saja goda dia.

Aku: "Bikin pingin ae!!"
Feni: "Maksudnya?"
Aku: "Walah tuch tadi kelihatan bikin haus saja"
Feni: "Tuch kan ada teh mas" ( Sambil duduk )
Aku: "Mau yang itu pingin tau rasanya?"
Feni: "Mang belum pernah mas?"
Aku: "ya belum" ( aku berbohong )
Feni: "Mas di makan dan di minum mas?"
Aku: "Mau yang itu!!!"
Feni: "Ya nanti lah mas masih pagi" ( Dia berdiri berjalan ke kebelakang, entah apa yang dilakukan )

Dia kembali lagi dan duduk. Dia sepertinya was was tapi entah apa yang dipikirkan sedangkan masih pagi jam 10An.

Feni: "Mas sepedanya di masukin sini saja nanti takut di ambil orang!!!!"
Aku: "Ya sebentar lagi"
Feni: ( Agak gelisah )
Aku: "Bapak sudah berangkat?"
Feni: "Barusan mas, Oh ya tadi uangnya habis mas tak belikan sesuatu!!"
Aku: "Gak papa sesuatu apa?"
Feni: "Itu mas , tadi agak lama karena beli Daleman, soalnya daleman sudah jelak td beli CD sama BH yang 35 ribu yang 10 ribu tak buat jajan ini yang 5 ribu buat bapak sangu beli es tadi di belakang"

Aku: "Iya gak papa, Beli warna apa?"
Feni: "Adanya coklat mas"
Aku: "Ya g papa yang penting kamu suka!!"
Feni: "suka sich nggak mas cuma buat nanti kalo Daleman jelek malu sama mas!!" ( Sambil menunduk )
Aku: "Oalah gak papa yang penting kan itunya"
Feni: "Iya mas , Nanti ajari ya mas biar gimana gitu soalnya dulu gak tau hanya main saja"
Aku: "Ajari apa?"
Feni: "Ya itu gituan"
Aku: "Mang bagaimana dulu"
Feni: " Ya hanya main buka trus tusuk saja mas"
Aku: "Bugil"
Feni: (menggelengkan kepala sambil menunduk ) "Nggak bawahnya saja, makanya ajari ya mas yang baik gitu"
Aku: "Kamu pernah pegang ini?" ( Sambil menunjuk adikku)
Feni: "Nggak mas"
Aku: "Ya nanti di pegang trus di masukin ke mulut biar tau rasanya"
Feni: "Iya mas nanti, Mas masukin sepedanya trus aku mau bersih-bersih kamar, sama mandi, nanti langsung bugil kah mas?"
Aku: "Ya jangan bugil lah gak seru"
Feni: "Aku pakai handuk saja mas ya, yaudah mas ndang di masukin sepedanya nanti tunggu sini sampai selesai mandi, soalnya td keringetan aku mas"
Aku: "Iya"

Sementara aku masukin sepeda dan mengunci pintu, keadaan memang sangat yahud sepi angin semilir. Sambil menunggu aku hanya bersantai saja sambil menahan adik yang sudah sangat tegang sekali ,gak sabar mau tempur. Karena tidak sabar meskipun hanya 30-40 menit mandi + bersihin kamar terasa sangat lama. Setelah beberapa saat , yang di tunggu dia keluar menemui ku dan duduk depan ku bau harum sabun GIV khas orang Desa. Dia hanya memakai handuk di lilitkan di dada tali BH coklat terlihat sangat jelas Hmmmm batinku dan adikku sudah tidak sabar nich. Dia lalu berdiri lagi sambil melihat pintu menutup slambu. Dia duduk lagi berbicara kepadaku.

Feni: "Gimana mas? ini tadi BH yang aku beli mas langsung aku pakai" ( Sambil menundukkan kepala )
Aku: "Ech iya … . . ." ( Aku sedikit gugup karena ingin tempur saja )
Feni: "Mas ganti baju ada sarungnya bapak di kamar"
Aku: (Lan poptas berdiri tanpa kompromi masuk kedalam kamar aku melihat ada sarung, langsung aku lepas baju dan celana tinggal CD saja langsung pakai sarung , Lalu aku keluar kembali ke ruang tamu)
Feni: "Oh kok keluar lagi mas? Ayo masuk lagi"
Aku: "Disini saja dulu"

Aku duduk di dekatnya aku memandangnya, tapi dia tidak, malah menunduk. Aku rangkul pakai tangan kiri aku cium pipinya aku tarik aku kecup bibirnya yang sangat tebal menurutku. Dia hanya memejamkan mata, tangan kanan mulai meraba dan sedikit meremas dada nya dia melepas ciumanku dan beekata "Mas jangan disini di kamar saja" Aku balas "Iya" tetapi tangan kirinya aku bimbing memegang adik kecilkunyang sudah tegang sekali. Dia hanya elus saja aku teruskan mencium bibirnya, sambil meremas dadanya dari luar handuknya. Dia melepas ciumannku lagi "Mas kekamar saja mas" dia berdiri aku mengikutinya, Sampai di kamar aku mendekap dari belakang tepat kedua tanganku meremas dadanya, aku ciumi leher kanannya dan berbisik "kenyal sekali ini" Dia diam saja, Aku terus menciumi dan meremasnya, dia berbalik menghadapku aku cimum bibirnya aku lepas aku ingin mencium dadanya tapi kepalaku di angkat, dia duduk di pinggir tempat tidur membuka sarung ku menurunkan sedikit CD ku dia mendongak dan berkata "Mas ini di apain? Aku belum pernah?" aku jawab "di masukin saja jangan kena gigi ya?" Dia mulai memegang dan memasukkan kepala adik ku. berulangkali terus begitu dia berhenti "Mas maaf segini saja mas ya kalo terlalu dalam gak bisa" aku jawab "iya". Dia terus mengulum sampai ngilu di ujung adikku. Aku lepas aku tidurkan dia aku buka handuk yang menutupinya, aku naiki kuciumi pipi bibir dan lehernya. Ku buka dada kirinya aku ciumi sekitar puting sampai basah air liurku. "Mas kok di gituin geli mas katanya di minum mas. . . . ." Tidak aku tanggapi. aku terus memainkan samping putingnya, bawah dada dia mengejut sedikit tanda orgasme. Aku membuka dada yang kanan ku ulangi sama seperti dada kirinya hanya mencium dan menggesek kumis di sekitar putingnya, dia mengeluh lagi "Mas aku wes basah mas ayo mas . . . . " aku masih saja memainkan sekitar putingnya. Ketika dia sedang menikmati kegeliannya. aku langsung sedot dada kanannya dengan kuat. Menjerit merintih " Aduh mas . . . . enak mas. . . . . . " Aku terus sedot dan sambil meremas dada kananya. Dia meminta sudahan "Ayo mas ayo. . . . . . . ."

Aku membuka CD ku Aku buka CD nya kulihat banyak cairan menempel di CDnya, aku lap pakai CD nya, Aku mulai menempatkan kepala adikku ku gesek naik turun dia menjemput kenikmatan itu dengan menaikkan pantatnya, Tapi aku dengan cepat memasukkan lidahku ke dalam miss V nya meskipun agak hitam tapi rasanya sangat khass.



dia menjambak ku dan mengeluh "Mas diapain sich mas kok pake kamera segala , mas mau ngapain, aduh mas . . . . . . enak enak" ketika dia sudah diluar akal sehatnya. Aku menaikinya memasukkan hanya separo panjang adikku, ku keluar masukkan sambil menciumi dada kanan kirinya. Dia menjerit kesakitan " Aduh mas jangan keras keras sakit mas , udah lama ini aku gak pernah di masuki".

Aku terus menggenjotnya hanya separo adiiku ketika dia mulai mengencangkan otot miss V nya dia mencekeram sprei yang ada di tempat tidurnya " Aduh mas. . . . . . hmmmmmmmm". Aku berhenti sejenak lalu aku masukkan lagi lebih dalam. " mas kok tambah dalam mas. . . . . . . aduh mas. . . . . " dia mengeluh kembali. Aku genjot pelan tapi pasti lama kelamaan aku percepat sampai bunyi "Plok plok plok" ketika paha kami bertemu. entah berapa lama makin lama makin cepat. Dia mengeluh lagi "Mas. . . . ampun mas aku mau pipis lagi mas. . . . . ." aku balas "Aku juga aku pipis di dalam apa luar?" aku tanya dia dia gak jawab karena tingkat kesadaran sudah diatas normal. Ketika dia mengejut 4 kali aku merasakan akan mau keluar juga aku cabut lalu aku keluarkan adikku… aku tumpahkan di dadanya. Lalu aku rebahan di sampingnya entah berapa lama aku bermain dengannya. Kami sama sama berkeringat, dia bertanya kepadaku.

Feni: "Mas kok di luar?"
Aku: "Tadi aku tanya nggak di jawab!!"
Feni: "Lagi keenakan mas"
Aku: "ya kapan kapan lagi tak keluarin dalam?"
Feni: "mas aku punya permintaan mas?"
Aku: "Permintaan apa?"
Feni: "Kalo gini jangan sering2 ya mas 1 minggu sekali lah mas ya?"
Aku: "Iya tak usahakan sayang" ( Sambil aku cium pipinya )
Feni: "Mas mandi dulu sana sudah sangat siang ini, Trus tadi pagi aku juga di pesenin katanya mas mampir ke mbak Sri!!!"
Aku: "Wah ya kalo gak males"
Feni: "Gak papa mas , mending habis ini saja biar nanti tidak kesorean mas bisa istirahat"
Aku: "Iya iya, aku mandi dulu, Ini gak nambah lagi?"
Feni: "Ih mas ini ya kapan kapan lagi , agak pagi kesininya biar bisa nambah, kalo sekarang jangan mas nanti kalo bapak pulang gimana?"

Aku: "Iya, aku tak mandi"
Feni: "Aku bersih bersih kamar dulu mas"

Sementara aku mandi dengan sangat bahagiannya karena dapat jepitan hari ini. Mungkin di lain waktu aku akan tambah exstream lagi dengan feni. Setelah selesai mandi aku lihat di meja disiapin minuman kopi Tapi masih memakai handuk. "Waduh bisa bangun lagi nich" , aku berganti pakaian dan duduk di ruang tamu. Sementara Feni mandi aku menikmati kopi buatannya dan sebatang rokok yang mengepul asapnya. Entah berapa lama aku melihat jam ternyata sudah mau jam 2 sore. Feni datang dan duduk mengenakan baju lengan pendek yang tadi dengan rambut basahnya.

Feni: "Hari ini sangat segar sekali mas"
Aku: "Iya wong habis anu.. . . heheheheh"
Feni: "Iya mas ternyata enak juga ya hehehehe maklum sudah lama"
Aku: "mange mau lagi sekarang?"
Feni: "Ih mas ini jangan sekarang mas, Besok besok saja kan masih banyak hari dan waktu aku juga gak kemana mana mas"
Aku: "Oh ya ini, sedikir rejeki" ( Aku kasi uang 300 ribu )
Feni: "Buat apa mas?"
Aku: "Ya buat pegangan kamu, kamu kan gak kerja siapa tau ada kebutuhan mendadak"
Feni: "Ya wes tak simpen aja mas"
Aku: "Jangan di simpan, tapi di gunakan"
Feni: "Ya mas. . . oh ya mas, bukane aku ngusir mas tapi aku mengingatkan mas nanti di suruh ke mbak Sri loh, jangan sore sore mas juga istirahat!!"

Aku: "Males ah aku"
Feni: "Jangan males mas, mas harus inget tanpa mbak sri kita gak bisa begini loh"
Aku :"Iya iya aku pamit dulu mau kesana"
Feni : ( dia senyum ) "Yawes nanti ndang istirahat"

Sambil berdiri aku bersalaman, di cium tanganku aku balas mendekap dan aku cium bibirnya sambil meremas dadanya. Agak sedikit lama, lalu dia protes
"Mas ini masih kurang aja" aku hanya ketawa.

Setelah aku meninggalkan Feni, sebenarnya aku ingin pulang, tapi karena gak enak sama Sri aku datang kerumahnya. dan disana aku menemui Johan dan Sri sedang di halaman.

Sri: "Tumben mampir habis apel ya?"
Aku: ( Kampret ni orang katanya suruh mampir ) "Ya gak papa tadi disuruh Feni"
Johan: "Aku mau keluar bro ada acara undangan syukuran di ****** "
Aku: "Oh ya udah bos aku pulang aja ya, Ada urusan juga sebenarnya" ( Bohongku padahal enggak , bicaraku sambil memandang Sri dengan muka kesal ku)
Sri: ( Hanya diam saja , terlihat seperti sedih )
Johan : "Ok bos kapan kapan ngopi lagi ya di sana"
Aku: "Siap pak bos. . . . Aku pulang dulu ya"
Johan: "Ok"
Sri: ( Diam saja sambil masuk kedalam ).

Sementara aku pergi meninggalkannya, Sampai di kost dengan keadaan capek dan tertidur. malam hari jam 9 malam ada banyak sekali panggilan masuk yang memang sengaja nggak ku angkat. Karena yang menghubungi jelas Sri istri johan. Aku membiarkan saja karena aku tidak mau ribet atau di ribeti dengan urusan orang.


Pesan Untuk Para Suhu Tetap Berhati-hati. Memilih dan Memilah.
Dan itulah yang sedang saya saya alami
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd