Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Rahasia di Dalam Rahasia

Gua kira happy ending.

Rupanya endingnya pindah kos -_-. Btw, ceritanya keren Hu. Ane maraton nih dari siang sampe malem. Kalau bisa update update dong Hu. Ane pengen bener jadi murid ente yang bisa menaklukkan hati banyak bini orang. Wkwkw
 
Ketemu Lagi Dengan Saya Update Terbaru Masih Cerita Di Akhir Tahun 2018.

Hari ini hari Jumat, Masih dengan kisah seputaran Kost. 5 hari yang lalu, aku mengerjai Maya masalah BH, tapi sampai sekarang masih belum ada hasilnya, karena memang belum pulang dari RS. Sedikit Gambaran Maya adalah seorang istri berjilbab lebar, mungkin jilbabnya untuk menutupi OVERnya Gumpalan daging kembar. Tapi menurut pandangan semestinya 40 untuk ukuran, Tergolong wanita BBW, tinggi besar. Untuk Wajah tergolong sangat Biasa, malahan menjurus kategori jelek kalo dinilai mungkin 6. Tapi yang namanya pepatah "RUMPUT TETANGGA LEBIH HIJAU" pasti para pembaca setuju jika di jadikan target. Sudah 5 hari ini tidak ketemu dengannya, mendengar kabar katanya Besok akan balik ke Kost karena Suami di nyatakan sembuh dari penyakitnya. Harapan dibenak hanya ingin tau Reaksi apa yang aku dapat tentang Baju baju yang pernah aku bawakan waktu minggu lalu.

Berbeda dengan Isty, Dia orangnya kecil ( Pendek ) dan tergolong wanita biasa yang keseharian hanya di kost mengurus anak putih nya gak begitu cantiknya juga kurang, hanya saja dia tergolong mata keranjang. Berdada antara 34 dan 36 entah mana yang jelas waktu aku lihat di jemuran dia punya 2 ada yang 34 dan ada yang 36. Kebiasaan yang menurutku sangat mengganggu adalah NGERUMPI tentang aku. Teman rumpi tak lain dan tak bukan Bu Ratih, tetangga Belakang yang pernah aku post beberapa waktu lalu. Aku mengetahui waktu berada di WC ( Buang Hajat ) 2 hari yang lalu, dia membicarakan kebiasaan kebiasaan ku pada Bu Ratih di samping WC yang aku tempati. Tanpa di sadari mereka berdua membicarakan tentang kehidupan dan kesenengan ku. Aku sempat terheran dengan Tujuan nya membicarakanku. Apakah ingin kenal lebih jauh atau hanya sekedar ingin tahu saja.

Jam 6 habis mahrib dengan hanya berpakaian seadanya, berjalan kewarung depan gang sekedar makan dan ngopi. Ketika pulang aku mampir ke toko langganan untuk beli Rokok, ketika beli aku ditanya sama penjualnya, Si ibu ini menanyakan keberadaan Bu Ratih, yang bertempat di belakang kost. Aku hanya menjawab seadanya, permasalahannya masih seputar Ekonomi alias Hutang Piutang di toko tersebut. Menurut keterangan ibu yang jualan Dia sudah berjanji mau bayar hari ini tapi tidak muncul juga, Aku tanyakan berapa tunggakannya ternyata tidak di jawab. hanya terbilang beberapa lembar merah jawabannya. "Pasti entah nanti atau kapan akan mencariku, untuk hutang, padahal dulu masih punya utang ke aku" Dalam hati. Karena tidak ada sangkut pautnya aku permisi untuk pulang. Sampai di kost terasa sekali ingin buang Hajat. Akhirnya kebelakang menuju WC sambil merokok. Entah beberapa menit sepertinya ada yang datang lalu berkata "Masih lama di WC nya?" ternyata setelah aku dengar suara Isty aku Jawab "Masih, mang sudah kebelet?" dia balik jawab "Iya kebelet Pipis" Aku jawab lagi "di kamar mandi saja pipisnya" Dia tidak jawab mungkin langsung masuk ke kamar mandi. Selesai buang hajat aku keluar dari WC dan melihat dia sedang di lorong memunguti pakaian yang sudah kering.
Aku: "Lagi ngapain Mbak? Udah pipisnya?"
Isty: "Kamu liat sendiri kan lagi apa?
Aku: "Heheheh judes amat, lagi PMS ya?"
Isty: "Lagi pusing aja?"
Aku: "Kenapa?"
Isty: "Itu loh si Bu Ratih, mau pinjam uang, aku lagi gak ada, tapi dia maksa?"
Aku: "Mangnya sudah kenal akrab pakai mau pinjam uang"
Isty: "Akrab sich akrab tapi kalo uang sama saja lagi Bokek"
Aku: "Mmmmm gitu"
Isty: "Tak suruh pinjam kekamu katanya masih ada tanggungan di kamu?"
Aku: "Iya sich ada tapi lupa berapa? Sudah lama sich"
Isty: "Wah enaknya utang kamu, Lupaan"
Aku: "Lupa sich lupa , tapi kan ada itunya hehehehe"
Isty: "Itu apaan? Oh iya iya inget, Susu ya?"
Dia sambil berjalan mendekat dan membawa jamurannya.
Aku: "Ya jelas lah hehehehe, makanya lupa?"
Isty: "Hmmmmmmmm, Ada ada saja pinjam uang dibayar gituan"
Aku: "Mangnya mbak mau hutang?"
Isty: "Kalo iya mang kamu kasi?"
Aku: "Tergantung donk bonusnya hehehehehe"
Isty: "Hmmmm Muka mesum lo"
Aku: "Mbak sebenere ukuran berapa sich mbak?"
Isty: "Ukuran apa maksudnya?"
Aku: "Ukuran ITU…….."
Isty: "Penasaran ?"
Aku: "Iya donk"
Isty: "Lain kali saja, aku sibuk dan sudah mau isya"
Aku: "Ok dech, kalo dah boleh tau kabari ya. . . . "
Dia hanya melengos saja dan pergi meninggalkanku. "Aku sengaja memancingnya hanya penasaran apa tujuan tanya ke Bu Ratih, Sedangkan aku sudah gak ingin berhubungan dengannya".

Aku kembali ke kamar, hanya sekedar browsing dan main medsos cari peluang. Tapi nasib lagi kurang beruntung tak satupun yang nyantol kecuali BINOR centil SRI ( Istri Johan ) yang isinya hanya keluh kesah masalah Suaminya, keluarga dan Diri Sendiri. Sempat juga dia bertanya tentang Lilik, aku hanya menjawab sekenanya. Karena aku tau dia gak semudah seperti SRI gak mungkin semena mena jika ingin bermain dengannya.

Semua kenalan yang pernah aku singgahi pasti Rata rata , mempunyai Masalah. Kadang juga sempat bingung kenapa masalah Yang datang padaku. Lama merenung sampai keEsokan harinya.

Hari ini Sabtu yang Agak mendung, Bangun Agak kesiangan karena Sabtu agenda kantor Tutup. Cepat cepat mengambil HP Telfon keluarga di Desa dan bercada gurau. Selesai telfon bergegas mandi Dan rejeki nomplok melihat Mbak Maya sudah pulang kelihatannya habis mencuci baju yang di jemur di lorong Kamar mandi. Tampak beberapa potong pakaian yang dijemur. Selesai mandi aku berencana menemui Sri karena beberapa waktu lalu sudah chating dan berjanji sama Sri ingin bertemu membahas soal Pacar barunya Johan.

Sedikit info mengenai cerita yang aku update dan mencoba menjawab beberapa pertanyaan dari para suhu "Mengapa kok ceritanya jumat sabtu minggu dan senin?" ane mau coba jawab " Jadi begini update cerita saya kenapa kok hari itu itu saja , pertama : Untuk BINOR, Hari kadang sabtu kadang minggu karena biasanya wanita yang sudah bersuami rata rata bermain sex pada malam jumat atau malam sabtu, dari situ dapat di simpulkan jika hari kamis mapam jumat tidak ML otomatis hari sabtu atau minggu gairah BINOR meningkat derastis, disitulah kita beraksi menarik simpati lebih dari suaminya. Yang kedua mencoba menjawab pertannyaan "Trus hari hari biasanya ngapain?" Aku mencoba menjawab " Hari biasa hanya mantau, si TO curi pandang dan coba berinteraksi secara isyarat, tujuannya agar TO penasaran, ataupun lebih bisa terbuka."

Kembali kecerita.
Berganti pakaian dan mengeluarkan Sepeda, ketika sedang menstater sepeda, dari belakang ada yang datang ternyata pemilik kost. Dia mengajak bicara sebentar
Mb Kum: "Mau kemana sudah rapi bengini? Mau ngapel kah?"
Aku: "Ech ibu kost. . . . . hehehehe Mau pijat heheheh"
Mb Kum: "Pijat kemana pagi pagi gini? ngaco aja"
Aku: "Ya adalah. . . . "
Mb Kum: "Hmmm ada ada saja, kemana aja gak pernah chat?"
Aku: "ya gak kemana mana, kuota Abis buat main Game Memangnya ada apa Bu Bos?"
Mb Kum: "Bas Bos Bas Bos, Ya gak papa, lama kamu gak main kerumah"
Aku: "Ya kan memang belum waktunya Bayar kost?"
Mb Kum: "Ya sich, sebenarnya ada yang perlu aku omongin tapi Rahasia?"
Aku: "Tentang Apa?"
Mb Kum: "Maya"
Aku: "Kenapa dengan maya?"
Mb Kum: "Gak papa waktunya bayar kost, tapi kasian suaminya baru sembuh"
Aku: "Ya nanti kalo Mbak butuh tak ambilin uangku dulu"
Mb Kum: "Gak usah gak usah, , , , , biar si Maya saja nanti nemui aku"
Aku: "Oh yaudah kalo gitu, Aku tak berangkat dulu ya?"
Mb Kum: "Hati hati , nanti aku Chat ya"


Aku meninggalkannya, pergi menuju rumah Sri, Sampai disana Jam 10 karena mampir di warung makan. Setelah aku ketok ketok tak ada sautan atau langkah kaki dari dalam rumah. "Ah sial gak ada orang ini, kemana enaknya , ke Lilik gak mungkin, Atau ke Bu Rohmatin Ya, siapa tau dapet anaknya juga hehehehe" Karena memang kesalahanku tidak chating atau Telp Sri dahulu. Akhirnya aku menuju warung Bu rohmatin. Sampai disana Sial lagi warung dan rumahnya tertuup Rapat. "Sial sial. . . . . ." Batinku. Karena tidak ada janjian lain lagi aku putuskan untuk kembali kekost.
Sampai di Kost, Masuk kamar membuka HP ada chat masuk dari Ibu kost
Mb Kum: "Kamu ternyata Primadona disini ya, terutama Kost kepunyaanku, Aku aja juga mulai kesemsem, Apalagi Bu Ratih belakang Rumah, udah pernah kamu Enakin, Aku sebenernya Mau, tapi masih takut, Masih mikir mikir, Dan isty juga katanya kesemsem sama kamu, Dan aku yakin dan pastikan Maya pun begitu, aku sudah tau semuanya info dari Ratih dan Isty, Rencananya siapa dulu yang kamu enakin, kalo udah cerita ke aku ya, biar aku tambah kesemsem. Maaf kalo salah ketik tapi kenyataan."

"Hmmmm maksudnya apa ya? tentang pernyataan ini?" Batinku. Ada ada saja, lagian juga kalo si Ratih memang ujung dari Hutang, kalo Isty aku hanya sebeatas menggoda. Kalo Maya memang aku ingin tapi berhubung masih jauh dari kenyataan aku berdiam diri saja. Menunggu apa yang akan terjadi di hari selanjutnya.

2019

H
ari ini adalah Hari Sabtu pagi tepatnya Tanggal 12 Januari, 3 minggu lebih setelah kejadian Sial menemui Sri yang tidak dirumah, dan Menghampiri Bu Rohmatin yang tidak Berada pula dirumah. Sedikit cerita selama 3 minggu aku vacum dunia BINOR dan dan fokus kerja, mengejar target akhir tahun. Selama itu benar benar fokus, meskipun banyak yang chat dan bahkan ada yang mengajak janjian tidak satupun aku respon. Hari ini berencana membuka Lembaran Baru Jejak Petualang Si Gundul Burung, Sabtu pagi yang agak mendung, duduk santai di depan Kamar menikmati Asap Rokok dan mulai memikirkan SSI Binor yang sempat tertunda beberapa minggu, Target Utama adalah penghuni Kost sendiri, Dia adalah Maya. . . Si istri bermuka biasa bertubuh bongsor ( Alias gede semuanya ), tadi pagi sudah aku susun rencana, yang pertama :

  1. Menaruh pakaian dalam ku ( CD ) ke jemuran yang sudah kering milik Maya, dengan modus pakaian dalam terbawa olehnya Entah bisa hari ini atau besok aku akan belagak mencari tujuan utama hanyalah dapat berkomunikasi kembali.
  2. Menulis sebuah note kecil berisi kata kata kekaguman dan penasaran terhadap buah dada milik isty dan ku taruh di sela pintu kamarnya.
  3. Opsi terakhir, yaitu menggoda kembali Sri atau Bu Rohmatin, atau bisa juga si Feni sang pengantin baru, opsi ini aku gunakan jika hari ini atau besok gagal, karena maklum lama tidak bermain Lendir.

Dari 2 opsi yang pertama, aku hanya berharap dan menunggu apa reaksi yang di dapat. Tepat jam 7 pagi aku lihat Si Maya sedang menjemur pakaian, Aku memulai dengan memasang wajah kebingungan menuju tempat jemuran dan mengobrak abrik pakaian yang digantung di tempat jemuran

Maya: "Cari Apa wan, kok kelihatan bingung?"
Aku: "Itu mbak cari sesuatu punyaku kurang 1"
Maya: "Cari apa?"
Aku: "Itu CD mbak kok kurang 1 ya kemana akunjemurnya?"
Maya: "Lha kamu jemur dimana loh. . . . ."
Aku: "Lha itu masalahnya?"
Maya: "Tumben kamu kelihatan dikost hari ini? lagi libur ya?"
Aku: "Iya"
Masih dengan akting mencari CD di beberapa tempat jemuran setengah kering milik Maya.

Maya: "Gak ada disitu, itu punya ku…"
Aku: "Kali aja di sini mbak hehehehehe"
Maya: "Malu tau. . . lihat lihat punya orang"
Aku: "Lihat apa?"
Maya: "Tuch. . . . Pake bolak balik BH segala?"
Aku: "Oh ini hehehehehe, maaf"
Maya: "Gak ada disitu cari tempat lain sana siapa tau ada"
Aku: "ini kok beda? punya siapa mbak?"
Sambil menunjukkan 2 BH miliknya Cream dan Hitam.
Maya: "Ya punyaku lah. . . . . kenapa memangnya?"
Aku: "Kok beda ukurannya, 40 sama 38 mang beda merek ya?"
Maya: "Hmmmmmmmm iya mungkin"
Aku: "Oh gitu"
Maya: "Gak usah penasaran dan di bayangin hehehehe"
Aku: "Hehehe tau aja mbak ini"
Maya: "Kapan hari kan pernah kamu yang bawa itu ke RS!!"
Aku: "Aku lupa mbak yang mana, soalnya orangnya juga gak respon sich hehehehe"
Maya: "Iya, aku yang gak berani, kirain kamu guyonan waktu itu"
Aku: "Ya nggak lah. . . . . "
Maya: " Trus kalo gak guyonan kenapa gak muncul akhir2 ini?"
Aku: "Mbak sibuk gitu ngurusi Mas Bojo"
Maya: "Dah dulu nanti lanjut, maaf suami ada di kamar sekarang bentar lagi berangkat"
Aku: "Ok, lanjut chat atau ngobrol nanti?"
Maya: "Nggak ngerti nanti aja lah, mang tau nomernya? Tapi gampang nanti diatur saja lah kalo chat aku duluan aja"
Aku: "Ok"


Dalam Hati sangat gembira, karena opsi pertama sukses, tinggal menunggu opsi yang ke 2. Aku kembali ke kamar dengan wajah agak sumringah karena sukses bercakap lagi dengan wanita itu.
aku melihat ke dalam HP ku masih ada chating dari yang punya kost, dan masih juga mengirim gambar dada 38 nya yang membuat bangun Tombak ku. Rata rata gambar yang dikirim hampir sama seperti sebelumnya, entah tujuannya apa? karena jika di ajak tidur pasti tidak akan mau, atau tidak rela jika Virginnya aku ambil. Karena kasihan dia chat terus, akhirnya aku balas mulai dari awal. . . .

Aku: "Ada apa tante. . . . ." Tak butuh waktu lama dia membalas.
Mb Kum: "Kok tante sich. . . . ."
Aku: "Lha trus apa?"
Mb Kum: "Yank atau Beb gitu kan enak bacanya. . . ."
Aku: "Emoh, meskipun panggil panggil Yank hasil e sama aja, gak di kasi juga"
Mb Kum: "Jangan sekarang kapan kapan aja, pasti untuk kamu, Kesininya sekarang, kita mainan!!!"
Aku: "Mainan apa masih pagi gitu"
Mb Kum: "Biasa kayak dulu, Semi gitu sama sama puas, tak kasi bonus wes. . . . ."
Aku: "Bonus Apa lagi, ?"
Mb Kum: "Free 2 Bulan kedepan sampai Maret gak usah bayar!!!"
Aku: "Harus Hari ini?"
Mb Kum: "Iya aku udah siap loh. . . . .. . !!!!


"Waduh gawat nich. . . . . . pagi pagi sudah ngajak, ini aman gak ya ( dalam hati ) mana janjian sama Si maya lagi" Akhirnya aku balas chat Mbak Kumairo

Aku: "Sekarang juga nich?"
Mb Kum: "Iya donk. . . . Aku tunggu di ruang tamu, Aku hanya butuh sperma saja penasaran rasanya bagaimana. . . .!!!"
Aku: "kan dulu sudah………"
Mb Kum: "Kurang……."
Aku: "Otw….. lewat depan ya bukain mumpung sepi. . . Mumpung masih Jam 8."
Mb Kum: "Ok"


Tanpa pikir panjang aku menuju rumahnya lewat pintu depan, karena kalo lewat belakang bisa bisa ketahuan si Maya atau isty,
"hmmmmm rejeki walau semi. . . .. semi" hehehehehe.

Sampai di depan rumahnya , lalu aku masuk. "Wao…….w ternyata dia sudah siap sama seperti foto yamg dikirim" Bedanya dia memaki handuk.

Mb Kum: "Kamu lama amat kesininya?"
Aku: "Hah. . . . lama , ya nggak lah. . . .. "
Mb Kum: "Lama sudah berbulan bulan gak kesini"
Sambil menggandengku menuju tempat duduk.
Dia langsung duduk di pangkuanku menghadapku lalu kiss terjadi. . . .
Aku: "Buru buru amat sich"
Mb Kum: "Gak papa, kamu kan butuh di keluarin kan"
Aku hanya menerima serangan darinya di cium bibir pipi serta leher ku. Aku hanya diam saja menikmatinya.
Lalu dia membuka handuk dan membuka tali BH nya dan berkata "Nih mainin jangan diam saja" Aku menurutinya aku remas keduannya serta mengenyot bergantian dia merem melek serta mengejut ngejut. Aku pegang miss V nya dia berkata "Jangan dulu". Aku diam sejenak berfikir tanpa respon. Aku sedikit kesal dan kurang sreg lagi
Karena sudah tidak memungkinkan lagi, dan aku hanya ingin bercinta aku turunkan dia dari pangkuan.

Aku: "Maaf kalo hanya gini gini aja Aku bosan, Oh ya untuk masalah kost biarkan aku tetap membayar"
Mb Kum: "Kok gitu. . . . . "
Aku tidak menjawab dan meninggalkannya, sengaja kulakukan karena aku benar benar merasa bosan jika hanya itu itu saja, Toh juga dari dulu hanya janji saja. Aku kembali ke kamar. Sambil menghela nafas dan merenung "Mungkin ini yang terbaik, jika terus begini aku juga tidak dapat apa apa, toh kost juga selalu aku bayar".
Sambil masih merenung aku keluar depan kamar dan duduk di teras sambil menikmati sebatang rokok. Dari jauh terlihat Mbak Kumairo terlihat sangat pucat dan sedikit sinis kepadaku, aku pasang muka cuek dan belagak tidak melihatnya. Ditengah sedang asyik menikmati rokok. Isty lewat di depanku dengan anaknya, dia melihatku sedikit senyum dan terlihat ada yang aneh, setelah aku perhatikan ternyata dia memakai rok hitam serta kemeja garis warna biru muda. Hal ini mengingatkanku pada Janda yang sudah menikah, Feni. Hmmm masuk juga ternyata. ketika sudah dekat aku tanyain,

Aku: "Dari mana mbak. . . . .?"
Isty: "Dari beli kopi bubuk nich, tumben dirumah gak keluar"
Aku: "Nunggu aja"
Isty: "Nunggu? Nungguin siapa?"
Aku: "Mbak gak jawab jawab"
Isty: "Oh . . . . tulisan kecil itu ya……. Kamu ada ada saja"
Aku: "Hehehehe, namanya juga kagum. . . ."
Isty: "Kagum itu Orangnya, jangan Dadanya, kamu tadi pagi di tanyain sama Bu Ratih loh"
Aku: "Tanya Apa?"
Isty: "Ya masak gak tau"
Aku: "Alah. . . . paling juga duwit"
Isty: "Hmmmmm, gak ngerti katanya kangen"
Aku: "Aku mbak aja lah kangennya, pasti lebih asyik"
Isty: "Kamu itu. . . . mesum amat"
Aku: "Lah masak kangen = Mesum ?"
Isty: "Ya menurutku"
Aku: "Ya bilangin ke Bu Ratih, mau apa biar nanti kesini"
Isty: "Ok , nah gitu donk, biar aku yakin kamu gak hanya sekedar ceritannya dia saja, tapi benar benar terjadi"
Aku: "Maksudnya?"
Isty: "Ya dia cerita kalo main sama kamu,"
Aku: "Hubungannya sama mBak apa?"
Isty: "Biar Bu Ratih yang jelasin, yang jelas nanti bakalan tau ok yaudah aku balik dulu mau buat kopi, Jangan capek capek ya "

Dia lalu meninggalkan ku, Aku berfikir kembali maksudnya "apa ya. . . . kok aku jadi penasaran"

Setelah sedikit reda dan agak tenang menikmati Asap Rokok yang hanya tinggal 1 1 nya, Akhirnya aku keluar menuju toko langganan membeli Rokok. Tanpa di sengaja di sana bertemu dengan namanya Bu Ratih tepatnya 3 meter sebelum memasuki area Toko, Ia memang pernah aku tiduri tapi tidak untuk saat ini karena sudah lama putus hubungan.
Bu Rat: "Tumben bisa ketemu, mau beli apa tuch!!"
Aku: "Rokok"
Bu Rat: "Oh gitu, tumben dingin banget punya pacar ya?"
Aku: "Enggak nggak ada, ibu juga lama gak kelihatan"
Bu Rat: "Ya lagi bantu bantu suami kerja"
Aku: "Oh gitu"
Bu Rat: "Kamu sudah ketemu sama Isty?"
Aku: "Udah"
Bu Rat: "Ngomong apa dia?"
Aku: "Gak ngomong apa apa"
Bu Rat: "Kalo gak ada acara nanti kerumah siang"
Aku: "Mungkin besok aja kali ya atau nanti agak malam?"
Bu Rat: "Terserah yang penting Aman"


Lalu Dia meninggalkan ku, Aku pun juga begitu setelah membeli rokok kembali pulang kekost. Di kamar sedang santai dan berfikir "Pasti akan pinjam uang lagi Isty pernah cerita, kalo pinjam kenapa gak langsung aja tadi bilang mengapa nunggu aku kerumahnya?" Batinku. Dengan Sengaja aku putuskan untuk siang hari ke rumahnya Sama persis waktu dulu aku pernah bersamanya.

Siang Hari aku menuju Rumah Bu Ratih lewat pintu belakang seperti biasanya, tanpa mengetuk aku masuk, Aku melihatnya sedang masak di belakang,
Aku: " Ada perlu apa sich sebenarnya"? Aku langsung ke inti tanpa basa basi, Dia menoleh agak kaget juga dengan kedatanganku.

Bu Rat: "Ech kamu, iya sebentar duduk di meja makan biasanya ya sebentar"
Aku: "Gak usah sini aja , ada perlu apa ini"
Bu Rat: "Kamu kok buru buru, dan sedikit berubah sekarang, Agak emosian kayaknya, ada masalah kah?"
Aku: "Nggak nggak ada apa apa?"
Bu Rat: "Ya Aku Paham, Kamu marah kan, sama aku?"
Aku: "Nggak!!"
Bu Rat: "Hmmmm kelihatan kok, biasanya gak gini, Yawes maaf , urusan biasanya kamu boleh kapan aja kalo masih mau sich"
Aku: "Trus ada perlu apa ini? Ibu Mau apa?"
Bu Rat: "Ya biasa. . . . . ."
Aku: "Duwit?"
Bu Rat: "Iya hehehehehe maaf ya?"
Aku: "Belum ada sekarang Besok atau nanyi sore blm ambil aku"
Bu Rat: "Iya gak papa gampang itu, cuman sedikit ada info sich"
Aku: "Info apa?"
Bu Rat: "Tau Isty kan tetangga kost mu itu?"
Aku: "Iya, tau ada apa?"
Bu Rat: "Di juga butuh uang, mau pinjam kamu juga apa boleh?"
Aku: "Suaminya kan kerja!!!"
Bu Rat: "Iya sich, tapi katanya penting,"
Aku: "Banyak?"
Bu Rat: "Gak ngerti nanti biar nemui kamu, dia sungkan malu malu"
Aku: "Oh ya udah gak papa, yawes nanti atau besok aku ambil"
Bu Rat: "Iya, buru buru amat, mau kemana ?"
Aku: "Tidur siang"
Bu Rat: "Gak tidur Sini aja?, Kayak biasanya? Kalo masih mau dan Nafsu sich!!!"
Aku: "Besok aja, sekalian uangnya"
Bu Rat: "Tak tunggu ya"


Setelah itu aku kembali dalam benak ku berkata "Mungkin hanya alasan saja Si Isty pinjam, mungkin kesemsem juga atau malah jatuh cinta" Entah iya atau tidak aku tidur di kamar dan tidak memikirkannya. Karena Hari ini sangat tidak ingin, Gara gara Mbak Kumairo.

SIZE=7]S[/SIZE]ore Hari masih di hari Sabtu, Aku keluar dari kamar setelah selesai mandi dan berganti pakaian. Aku menuju warung dan ATM untuk berencana mengambil uang. Selesai dari warung makan ( Main Game dan chat beberapa kenalan ) dan mengambil uang kembali ke kost. Mungkin Jam 8 , Karena suasana Hujan yang akhir akhir ini sudah mulai merajalela dimana mana, Banyak kios / Toko tutup lebih awal.

Sampai di Kost, Santai dan melihat HP membalas beberapa Chating 2 BINOR antara Sri dan Lilik yang sama sama pernah mengarungi Lendir kenikmatan. Hanya beberapa chating saja yang isinya sama sama kangen antara keduanya, dan yang jelas masalah perLendiran. Sedang asyiknya chating Kamarku di ketuk beberapa kali aku sahuti dari luar.

Aku: "Siapa?" tak lama di sahuti dari luar.
Isty: "Isty mas…….."
Aku lalu membuka pintu dan mempersilahkan duduk di ruang tamu sempitku.

Aku: "Ada apa tumben kesini, mang si kecil dan suami sudah tidur kok kesini?"
Isty: "Si kecil sudah, kalo suami masuk Sore lembur"
Aku: "Wah banyak rejeki donk lembur"
Isty: "Gak juga"
Aku: "Kok bisa?"
Isty: "Ya gak penting lah, oh ya kamu sudah kerumahnya Bu Ratih si ibu semox itu hehehehehe"
Aku: "Hehehehe ngapain kesana?"
Isty: "Udah apa belum?"
Aku: "Kenapa dulu baru aku jawab"
Isty: "Berarti sudah donk. . . . . , Jadi kamu sudah tau kedatanganku maksudnya apa?"
Aku: "Hehehehe, Uang kan?"
Isty: "Iya, maaf kalo merepotkan"
Aku: "Mmmmm gitu ya gak papa, mang banyak ya?"
Isty: "Ya nggak cuman buat keperluan pribadi aja,"
Aku: "Apa? Suntik KB kah hehehehehe"
Isty: "Huh. . . . . . kamunitu jengkelin ya"
Aku: "hehehehehe maaf maaf, lha buat apa?"
Isty: "Ya pribadi saja!!!"
Aku: "Kapan ngembalikannya?"
Isty: "Loh, mangnya, gak di kasi tau sama Bu Ratih?"
Aku: "Apa?, Nggak?"
Isty: "Mmmmm jadi gini intinya, Aku kesepian, Paham kan"
Aku: ( Aku hanya mematung saja, dalam hati opsi kedua berjalan lancar jaya)" Trus maunya?"
Isty: "Ya di sayang kayak Bu Ratih, Trus uang juga buat kamu, katanya Bu Ratih kamu suka kalo wanita berpakaian dalam gelap, atau yang cerah, aku mau beli gak ada itu"
Aku: "Oalah itu, Seadannya saja gak papa, lebih suka natural sich sebenarnya"
Isty: "Kapan?"
Aku: "Maksudnya?"
Isty: "Acaranya?"
Aku: "Lihat kondisi ya,"
Isty: "Kalo mau besok pagi jam 8 ya, soalnya suamiku ke rumah nya, sampai sore sama anakku, aku gak ikut , sudah alasan sama Bu Ratih mau diajak ke Rumah saudaranya, dah gitu aja aku balik sampai jumpa besok ya, oh ya jaga stamina ya!!!"


Dia langsung keluar dan meninggalkan ku, Aku mematung dan heran. "Hari ini sebenarnya mujur atau sial sich sempat bingung". Dalam keadaan penasaran dan bingung aku gunakan untuk tidur sampai menjelang esok hari.

Keesokan harinya jam 6 Aku sudah bersiap siap, mandi dan pergi kewarung, mengisi perut yang sudah keroncongan. Meskipun hari minggu tergolong sangat sangat sulit mencari warung yang buka, tetap aku perjuangkan Demi mengisi dan menjaga stamina ku untuk nanti hehehehe.
Setelah selesai aku kembali ke kost, mungkin sekitar jam 8 aku ke belakang menuju kamar mandi, sebenarnya bukan ke kamar mandi nya hanya cek keberadaan Isty si cewek BINOR. dari agak jauh aku melihatnya terlihat habis mandi dan tidak seperti biasanya, dia memakai daster sedang mengeringkan rambutnya di depan pintu, Dia melihatku dan aku tersenyum kepadanya, dan tanpa di sangka sangka punyaku berdiri, di dalam dada terasa detak jantung berdegub dan rasanya mirip seperti orang yang belum makan ( kelaparan ). Dia membawa pakaian kotor menuju ke tempat ku

Aku: "Bagaimana? Jadi?"
Isty : "jadi sich jadi suamiku belum berangkat, anakku gak mau kalo gak sama aku,?"


Aku berdiam dan mematung melihat dan menikmati suguhan daster dan BH yang terlihat jelas. . . . . ingin rasanya meremas dan menyedotnya kuat kuat.

Isty: "Hey diajakin ngobrol malah bengong, lihat apa sich?"
Aku: "enggak, cuma itu hmmmmm menggairahkan sekali, tapi kalo lihat kondisi gini sepertinya gak jadi ya?"
Isty: "Mau gimna lagi? anakku gak mau e, kamu sama Bu Ratih aja dulu ya hari ini?"
Aku: "Lagi males, pingin itu"
Isty: "Iya tapi ga mungkin nich,"
Aku: "Kenceng banget tuch, pasti enak"
Isty: "Hey. . . . diajakin bicara malah pasang mesum"
Aku: "Mau donk. . . . remas sama sruput dikit"
Isty: "Kondisinya loh gak memungkinkan, sama Bu Ratih dulu ya,!!!"
Aku: "Seandainya hmmmmmmm"
Isty: "Kamu ini, cuman remas aja kan, tunggu di kamarmu, sebentar aku pastikan dulu"
Aku: "Mau ngapain?"
Isty: "Susu , katanya nyusu bentar mau gak"
Aku: "Ya wes dari pada di tunda"



Aku berbicara sambil meninggalkan nya tak lupa meremas sedikit dadanya. Aku kembali ke kamar, menunggunya duduk di ruang tamu kecil, tidak sampai 5 menit pintuku terbuka dan di tutup oleh isty lalu apa yang terjadi?. . .
dan ternyata dia masih memakai daster Ber BH cream duduk di pangkuanku menghadap aku dan berkata "Ayo mas nyusu keburu balik aku nikmati sebentar" tanpa bicara aku cium bibirnya dia menurunkan tali dasternya terpampang jelas dada kencangnya, aku gesek dan endus menggunakan kumis ku, dia kegelian dan mendekap erat "Ayo mas nyusu, masih ada airnya kok, anak ku gak begitu nyusu," dia mengeluarkan keduannya, aku remas sedikit dia berbicara "jangan di remas mas. . . . nanti tumpah, tuh lihat netes" dan aku melihat benar benar menetes aku jilat dan aku sedot pelan bergantian rasanya asin gimana gitu enak polllll pokoknya, dia hanya mendesah dan mendekap ku. entah berapa lama dan berapa sedotan yang aku lakukan, dia melepaskan diri, "udah mas udah habis, besok besok lagi kalo masih keluar aku ditunggu di kamar mau ganti pakaian, makasih ya mas mau bersabar" aku hanya mengangguk seperti orang bodoh, membiarkannya dia pergi keluar dari kamarku, aku hanya duduk mematung dan menikmati sisa sisa air susu nya.


Maaf update lama, atau kelamaan , tapi masih aksis kok, maaf ya SuHU
Tambah keren ini cerita...ada acara nyusu...bikin ngaceng
 
Teman² trit ini sdh selesai, cb check d nama suhu "anunemas" kelanjutan cerita ny, yang berikut nya "rahasia dalam perjuangan" dan dilanjutkan dengan "the story"
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd