Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG RAHASIA KELUARGA SEASION 3

Schitzler

Senpai Semprot
Daftar
21 Feb 2021
Post
964
Like diterima
14.526
Bimabet
RAHASIA KELUARGA SEASION 3





ANOTHER LEVEL PART 1





Waktu berjalan setelah Susi berdamai dengan Parjo putra bungsunya, serta Jessica yang semakin sibuk dengan Jadwal Kuliahnya. Pagi itu sebelum kedua Putra putrinya keMeja Makan dan Sarapan bersama, sosok seorang Wanita Dewasa Berhijab yang Cantik jelita tengah memandangi beberapa Surat Tagihan Rumah Sakit dan Tagihan Lainnya serta Buku perhitungan Pengeluaran bulan depan.

Meskipun terasa berat dan tak cukup pendapatan sebagai Profesinya kini. Susi Sawitri, tetap merahasiakan hal ini dari kedua putra putrinya. Belum lagi Kondisi Hasan yang makin Drop serta kritis Karna Imun tubuhnya semakin hari semakin lemah , yang mengharuskan ia diMandikan serta mengenakan Selang untuk Makan dan Buang Air kecil, belum lagi popok untuk BABnya.

Setelah pagi itu merawat sang suami yang membawa AIB besar keRumah Tangganya, Susi Tabah menjalani Ujian serta setia tetap merawat Hasan diRumah. Demi mengurangi pengeluaran yang semakin besar, andai terus dirawat diRumah Sakit.

Merawat Hasan diRumah saat ini adalah Solusi terbaik, ketimbang merawat ia diRumah Sakit. Selain masalah Biyaya, saat ini semakin lama kondisi Tubuhnya Melemah. Semua itu adalah Dampak dari Virus HIV, yang terus menerus menggerogoti Imun kekebalan Tubuhnya yang mulai menyerang organ organ tubuh Vitalnya ........

Sekarang Hasan hanya Bisa Makan dengan Bantuan Selang, selebihnya jangankan keKamar mandi untuk mengurus dirinya sendiri. Membuka mata juga terkadang terlihat sangat sulit, kehidupan Hasan saat ini diAtas Kasur hanya diberi kesempatan menginngat Meratapi apa yang telah ia lakukan dulu.

Memanfaatkan Daya Ingat dan Jari yang terkadang bisa ia gunakan memegang pensil, sebisa mungkin Hasan menulis sisa wasiat ditiap lembar buku yang sempat ia minta kepada Jessica dan berdoa mohon ampun atas semua Kesalahannya diMassa Lalu.





POV PARJO





Pagi itu sebelum menuruni Tangga, beberapa saat ku Intip Ibu yang rupanya sudah bersiap namun wajahnya resah menatap Buku serta beberapa Tagihan bulan depan.

Miris, aku rasa Ibu dan anggota keluarga ku tak akan seperti ini andai Sosok ayah bisa diAndalkan dan tidak 'sekarat' diatas kasur seperti saat ini.


"Tap, tap, tap....." Sengaja ku perlambat melangkah menuruni Tangga, dalam samar bayangan Ibu segera merapihkan buku dan beberapa surat tagihan diatas meja makan.

"Pagii Bu....." Ucap ku menyapanya, sambil menCium keningnya.

"Pagi sayaaang....." Balas Ibu ku Susi Menyapa dengan Senyum mengembang manis kearah ku.


Cantik, sangat cantik, sebuah pemandangan Indah menatap Senyum Ibu ku yang kadang tak ku sangka ia hampir berusia Kepala 4 dalam beberapa tahun lagi......

Kehebatan Ibu ku Susi Lainnya adalah, tetap bisa bersikap anggun dan Manis meskipun aku tau Beliau diam diam tertekan dengan Beban Biyaya Hidup saat ini. Apalagi diTambah Biyaya Kuliah dan Perawatan Ayah ku yang sekarat diAtas Kasur saat ini.

Huft, benar benar ujian berat bagi Ibu ku yang Cantik Jelita, dan Berbody Sexy ini. Sehingga beberapa bulan belakangan, aku sudah tak berani lagi 'meminta jatah' apalagi berbuat 'cabul' kepadanya.



"Jo, sayang..... Kenapa si nak liat Ibu Sampe segitunya ...??" Ujar Ibu, sambil mengusap pipi ku.

"Abis Ibu Cantik, makin Sexy lagi......" Ibu pun tersenyum tersipu, lalu mencubit pipi ku manja pagi itu.

"Parjo, Parjo..... Anak Ibu ini rupanya makin pinter Ngerayu sama Muji Ibunya sendiri...... Hihihi....." Ucap Ibu ku Susi Seolah tak ada bena dalam hidupnya kini.


Padahal aku tau persis jam berapa Ibu bangun, lalu memandikan ayah sebelum menyiapkan sarapan untuk ku.


"Terus ibu ga suka Ya....??" Tanya ku, manja sebagaimana sikap anak Bungsu kepada Ibunya.

"Tentu suka dong sayang, asal pikiran kamu ga kemana mana..... Hihihi ...." Ucap Ibu sambil tersenyum manis kepada ku.


Ups, sepertinya Ibu bisa membaca pikiran ku, yabg seolah tau memandangi Payudaranya yang mengacung tegak sempurna dibalik Pakaian Kerja Gamis yang ia kenakan. Sebenarnya pakaian seragam kerja Ibu ku Susi ini tergolong Longgar, seperti seragam gamis kantoran biasa.

Tapi entah Mengapa, sangat sulit sekali menutupi Ukuran Payudara size 36 D, serta cetakan pinggul yang membulat. Meskipun Ibu rutin berpuasa seminggu 3 kali, sepertinya malah membuatnya Makin Sexy Karna perutnya semakin rata.


"Emm.... Bu....??" Ucap ku, mulai bertanya pada beliau.

"Ia sayang......??"

"Kak Jessica kemana Bu....??" Tanya ku, tak melihat atau tanda tanda Ratu Centil dan super jail keluar kamar.

"Oo Kakak mu....." Ucap Ibu sambil mengusap bibirnya, membersihkan minyak dari nasi goreng.

"Dia udah berangkat Parjo sayang, pagi pagi sekali katanya ada kelas jam 7 pagi..... Jadi Kakak Ibu bekali roti aja....." Ucap Ibu, kepada ku.

"Ooh, kalau gitu aku hari ini bareng Ibu deh berangkatnya..... Biar kita hemat Bensin ..... hehehehe ......" Ucap ku kepada ibu.

"Bener ga malu keSekolah diAnterin Ibu....??" Tanya Ibu ku, untuk meyakinkan ku.

"Ya ia lah Bu serius, lagian searah ini....." Ujar ku kepadanya.

"Ia deh ia..... Ibu siap siap dulu bentar ya, sambil cek tas bawaan ibu keKantor......" Ucap Ibu ku Susi, sambil berjalan menuju tempat cuci piring.


Setelah itu, Ibu segera mengbil Buku dan beberapa kertas tagihan yang saat aku berjalan menuruni tangga ia baca, hitung, dan perhatikan Baik baik. Sungguh benar benar bisa Ibu menutup kesedihannya, berubah menjadi ceria saat aku bersamanya tadi.

Sepertinya aku harus benar benar serius mencari kerja sampingan, agar bisa membantunya.


"Jo .... Pamitan dulu dong nak sama ayah mu......" Ucap Ibu saat aku duduk diRuang tamu menantinya.

"Emang Harus ya Bu??" Tanya ku lembut, Karna heras Ibu masih melayani sosok lelaki tak berguna seperti dia.

"Parjo sayaang, gimana pun juga ia tetap ayah mu nak....." Ucap Ibu, yang tentunya membuat ku harus menuruti kemauan ibu walau sebenarnya Benci kepadanya.

"Yah, Parjo berangkat sekolah dulu ya....." Ucap ku singkat, diKamar Khusus yang pintunya selalu terbuka, dekat dengan Kamar Ibu Istirahat.

"Udah Bu....." Kata ku, Setelah melihat Ia hanya bisa mengangguk sambil menatap ku sayu

"Mas, aku sama Parjo berangkat dulu..... Nanti ada bantu beresin cucian sama Suapin kamu......"

"Kami berangkat ya mas......" Tambah Ibu, sambil sejenak ia rapihkan Sesuatu diKasur tempat Ayah mu berbaring tak berdaya.


Sungguh aku bingung harus bersikap bagaimana lagi, agar tak merawat ayah dirumah. Karna awalnya juga kakak ku Jessica turut menolak kehadiran Ayah, yang telah menelantarkan kami bertiga saat tinggal diKota Bogor. Namun, dengan kebijaksanaan ibu dan pertimbangan Aib yang rutin kita lakukan. Akhirnya Ibu Mau merawat ayah dirumah, apalagi Uang serta Tabungan Ibu sedikit demi sedikit terkuras habis dengan Penyakit yang Menggerogoti tubuh Ayah ku Hasan dariwaktu keWaktu.

Tak heran andai aku kini malah membencinya, berbeda dengan Kakak ku Jessica yang mulai luluh dan terkadang membantu Ibu merawat ayah dirumah.


"Yuk sayang, kita berangkat ....." Ajak Ibu kepada ku, menuju garasi Mobilnya.





*******





Tanpa Parjo dan Susi Ketahui, sepeninggal mereka berdua Air mata Hasan mengalir dipelupuk pipi kirinya. Meskipun kondisi Imun tubuhnya dari waktu keWaktu melemah secara perlahan. Ia bisa tau persis dan mendengar dengan jelas percakapan serta expresi kecewa dari Parjo maupun Jessica.

Sebagai Mahasiswa Kedokteran, Jessica tentunya Tau, kondisi sang Ayah yang sebenarnya seolah diberi kesempatan hidup untuk meratapi apa dampak dari Menikmati Hubungan Sesama Jenis (GAY) selama ini.

Tapi Hasan adalah Hasan, sebisa mungkin ia mempersiapkan segala sesuatu menjelang Ajalnya tiba, serta andai bisa menanti Usia dewasa anaknya Parjo, yang sebentar lagi termasuk kategori Remaja Dewasa saat berusia 18 Tahun.







POV PARJO






Setelah melakukan perjalanan selama Beberapa Puluh menit Karna menembus Padatnya Jalan Kota Bandung, akhirnya Aku menyalami Mama dan Turun dari Mobil yang sehari hari ia gunakan untuk Aktifitas diKantornya.


"Bareng nyokap lagi Jo......" Sapa Roni, yang sebenarnya ia terbiasa jalan kaki keSekolah.

"Eh, Ron....kq bisa cepet amat lu sampenya....??" Tanya ku keheranan, Karna andai aku naik motor pasti aku ajak dia nebeng kepada ku menuju sekolah.

"Bukan Masalah cepet gue jalan atau engga Jo, tapi masalahnya itu lu berangkat jam berapa..... Hehehhe ....." Ucap Roni, sambil kami berjalan bersama masuk gedung sekolah.


Mendengar Hal tersebut dari Roni, memang ada benarnya juga. Memang menggunakan Motor lebih cepat memotong jalan dan anti Macet. Tapi andai aku bareng Mama, sama aja bohong kalau macet sama jalan harus mutar lewat jalan utama. Ga ada salahnya aku besok coba jalan kaki keSekolah seperti Roni.

Tapi tiba tiba......


Nafas ku tercekat, saat meratapi lampu mobil dan laju kendaraan Ibu ku Susi melambat saat berpapasan dengan Motor berjenis Trail milik seseorang yang Ku Incar Selama ini. Ya, itu adalah kendaraan milik DERIL....!!!

Meski belakangan ini Mama serta Kakak ku Jessica lebih rajin Ibadah serta Prihatin semenjak merawat Ayah dirumah. Tetap saja ada rasa was was, andai mama berhubungan lagi dengan kakak Kelas ku yang rupanya terkenal sebagai FAK BOY Papan atas tersebut.

Sulit memang menerima dengan akal sehat Sosok Deril yang Kharismanya mirip dengan salah satu Vocalis Band Tersebut.

Apalagi setelah aku dan beberapa Orang yang Wanitanya jadi Korban Playboy Deril, sudah menetapkan waktu kapan kami akan melancarkan waktu balas dendam kepadanya. Sejauh Ini beberapa Siswi dan Satu Guru sudah diHamilinya.

ITU YANG KETAUAN!!! Belum lagi Wanita maupun Gadis yang ga kami ketahui.....

Sedangkan dampak aku mengerjai dan merampok alat alat elektroniknya, beberapa hari berselang ia ganti dengan Membeli Yang Baru. Belum bisa ku pastikan ia masih menyimpan Copy rekaman tersebut atau tidak. Tapi yang jelas, aku dan beberapa rekan yang sakit hati menghormati Aturan sekolah tentang Perkelahian dan Kekerasan.

Hingga akhirnya, kami sepakat saat perpisahan Sekolah Kelas 3 yang artinya saat ia Lulus. Adalah Waktu yang tepat kami membalaskan Hati kepadanya......


Kembali saat itu aku mengawasi dari parkiran motor sekolah, setelah berdebar melihat Ia dari motornya menganggukkan kepala sekitar 2 kali. Kendaraan Mama kembali melaju dan Deril pun meneruskan jalan seolah mereka berpapasan bisa dijalan saat itu. Ada rasa cemburu, curiga, sekaligus penasaran.

Tapi hati ku meneguhkan, rasanya tak mungkin mama mengulang kesalahan yang sama. Disaat keadaan ekonomi kami prihatin saat ini.....

Apalagi setelah bekerja diKantor, Mama sore hari pastinya sibuk merawat ayah sebelum istirahat malam. Setelah memastikan mama tetap melaju dengan mobilnya mulusbdan Deril mengarahkan motor masuk gerbang sekolah. Sebisa mungkin aku bersikap wajar biasanya, menahan Nafsu dan Amarah ku kepada Sosok Deril yang lama ku incar selama ini.




***




Menjelang Sore hari, seperti biasa aku berlatih serta bermain Basket olah raga Favorite ku disekolah. Selain sekarang menjadi Anggota Team Basket Utama, sangat bersemangat aku bermain dan berlatih. Meski olahbraga ini tak sepopuler Tim Futsal Apalagi Sepak Bola diMassa sekarang ini.

Ku pilih basket, Karna demi melatih keDua kaki dan meloncat agar tinggi tubuh ku mencapai Tinggi Maksimal.

Seperti saat sore itu, sungguh aku benar benar kembali menjalani Hari yang tak Biasa sebagaimana tumbuh sebagai Remaja Pada Umumnya.


"Jo!!! Awas Jo.... Jangan melamun.....!!" Ucap salah satu rekan tim ku Fahmi, mengoper bola cukup keras dari jarak cukup Jauh..

"Ooopss!!! Sorry sorry!!!!" Ujar ku, Karna setelah lama bermain aku tak mampu menangkap Operan Bola dari rekan ku.


Hingga akhirnya, bola itu mengenai kepala seorang Remaja hampir seumuran dengan ku, tepat dikepalanya.


"Ya... ampun Joo!!! Mikirin apa sih lu, Ampe ga ketangkep passing dari Gua!!!" Gerutu Fahmi, Karna merasa ga enak passing darinya mengenai kepala seseorang.

"Biasa, ada masalah dikit bro....." Kata ku sambil mengambil bola, lalu melemparnya keLapangan agar permainan berlanjut.

"Eh, sorry ya.... Kamu ga apa apakan....." Ucap Ku kepada Pemuda yang tak sengaja kepalanya terkena Bola Basket.

"Oh, ia tenang aja.... Ga apa apa kq kak....." Ujar pemuda yang ku pikirnbukan siswa dari sekolah ini.

"Kalau boleh tau, lagi cari Siapa nih.... Biar aku bantu....." Ucap ku berusaha mengakrabkan diri dengannya.

"Oh, engga kq..... Saya ga cari siapa siapa..... Cuma tadi saya liat aja ada temen yang masuk keLingkungan Sekolah ini....." Ujarnya, lalu ia pergi beranjak keluar menuju parkiran.


Karna ku rasa mungkin ia tak mau berkenalan atau kenal dengan ku, diatas tempat Duduk yang biasa ku gunakan bersama rekan rekan tim bola basket aku rehat sejenak.

Seperti pada umumnya remaja seumuran, kami bersenda gurau sambil berdiskusi tentang permainan Basket tim kami sebelum ajak tournament antar sekolah Tahun ini. Merasa Bosan dan Jenuh, ku sempatkan saat itu mengirim pesan kepada Kekasih Ku Devi. Guna memberi kabar dan melepas sedikit rasa rindu ku kepadanya.


'cklis satu....' ucap ku dalam hati, sepertinya ia kini tengah menjalani Jam kelas diKampusnya.


Karna tengah berIstirahat dan menunggu giliran main selanjutnya, aku putuskan keKamar Mandi guna menyegarkan diri, sekaligus membuang sesuatu yang membuat lari serta loncatan ku semakin berat.....


"Bro, titip ponsel gua diatas ya....." Ucap Ku kepada salah satu rekan tim basket ku.

"Mu kemana lu??"

"Toilet dulu, pipis bentar....." Kata ku, Karna was-was ada yang liat andai aku buang sembarangan, seperti beberapa rekan ku yang cuek polis dipohon besar atau Taman sekolah.


Setengah berlari aku menuju Toilet Sekolah, yang berada di wilayah Dago. Tentu kalian bisa menebak diEra serba Mahalnya Pajak, berapa Kira kira Biyaya Sekolah yang harus ku Bayar perbulannya. Belum lagi sumbangan, apalagi biyaya Kuliah Persemester kuliah Kakak Ku Jessica diFakulyas Kedokteran.

Setelah tournament Usai, aku harus serius mencari pekerjaan sampingan agar bisa membantu keuangan Ibu. Atau minimal, aku bisa memenuhi kebutuhan ku sendiri untuk bekal jajan diSekolah.


"Sial...!!! DiKunci lagi....." Ucap ku lirih, Karna baru ingat Locker Yang ada fasilitas Toilet selalu diKunci kalau kami tinggal berlatih.


Dari pada aku menuju Toilet Utama, yang lokasinya lebih jauh dan memutar, lebih baik aku menggunakan Toilet Belakang sekolah yang kumuh. Serta jarang dibersihkan Karna letak posisinya berada DiGudang bangunan Sekolah.

Lebih cepat aku berlari menuju belakang gedung sekolah, yang terdapat deretan bangunan lama yang jadi gudang dan diujung terdapat Toilet lama yang jarang dibersihkan dan digunakan. Bahkan konon Angker apabila sudah menjelang sore hari.

Beberapa pengalaman mistis rutin terdengar dari siswa maupun siswi yang terpaksa menggunakan Toilet dibangunan Tua tersebut.

Karna saat ini bersifat Urgentcy dan sudah terasa seperti akan keluar diujung........


"BRAKK!!!"

"Crrrrrrrrrr........"

"Aaaaah.....!!! Legaa ......" Desah ku....


Setelah Menendang pintu salah satu bilik Toilet yang berada diAwal masuk, aku langsung menurunkan celana Basket, lalu melepas semburan Air Seni keKloset Jongkok yang lama tak dibersihkan.


Tapi tiba tiba........


"Aaah.... Awwh...... Hihihi......" Samar terdengar jerit dan tawa seorang Wanita, tepatnya dari arah sebelah yang merupakan Toilet wanita.

'Kampret....!!! Apa itu tadi suara Setan penghuni Toilet ini ya....??' pikir ku dalam hati.


Tapi andai ku ingat seksama suara dan kesan tentang ruangan toilet sebelah, tentu masih segar teringat lokasi itu tempat DERIL Bercinta dengan salah satu Guru Cantik bersuami diSEKOLAH INI.....!!!!


'bejat tu orang..... Cewek mana lagi jadi korban dia sekarang.....' pikir ku, sambil kali ini perlahan membersihkan Kepala Tongkat sakti lalu berjalan memutar mengendap ngendap mengintip melalui Ventilasi yang terhubung keParkiran Mobil Belakang Sekolah.


Meskipun ini bukan yang pertama, tetap saja perasaan maupun sensasi mecari tau dan mengintip, benar benar sulit diUngkap dengan kata kata. Sebisa mungkin aku berjalan pelan agar tak menginjak Ranting Pepohonan yang kering Karna bisa membuat mereka Curiga, atau mungkin membatalkan Aksi mesumnya.

Terlebih, diJam jam Sore hari, Parkiran Mobil lenggang. Adapun dewan Guru atau Murid murid Tajir diSekolah ini, akan lebih suka menempatkan kendaraan mereka diHalaman Depan sekolah.


"Awwh.... Aaaah......" Desahan panjang seorang wanita samar terdengar, membuat ku merinding andai ingat TEMPO HARI Ibu berpapasan dengan Sosok Deril.

'ah, masa iya.....' pikir ku dalam hati mengingat bagaimana kondisi keluarga kami sekarang, apalagi dengan Tabiat Deril yang Hobby meminta uang kepada Wanitanya.


Jantung ku berdebar, sesaat telah memastikan lewat Ventilasi satu satunya Pintu BILIK TOILET ITU TERTUTUP. Sedangkan beberapa bilik pintu Toilet terbuka, saluran udara Ventilasi tradisional terbuat dari Tanah Liat Yang dibakar ini memang Kecil. Tapi aku Hanya Membutuhkan 2 Batu Hata Atau Ganjal dari Kayu Balok Guna bisa mengintip lewat lubang Yang Memajang.....

Tapi tiba tiba, terdengar Suara Jelas dari dalam yang awalnya hanya terdengar lalu lalang suara kendaraan dan dahan dari pepohonan......


"Emmpphhhh...... Gede banget si sayaaang..... Wangi lagi..... Aku jadi betah......." Tak salah lagi, itu tadi suara Deril yang perkiraan ku memuji salah satu area Sensitif lawan mainnya.


Berpikir tentang Wangi dan Ukuran Besar Payudara itu berarti, Ia bersama Ibu didalam sana.......!!!!


"Gila......" Ucap ku lirih, sambil menunggu moment yang pas mengintip kedalam.


Dalam hati ku berpikir tega nian cara Ibu lagi lagi mengkhianati ku dan keluarga, belum lagi Marco yang beberapa bulan belakangan sebelum berangkat dinas keLuar Pulau Jawa, Rutin menyisihkan Gajinya perbulan untuk membantu keuangan bulanan Ibu.

Berusaha aku mencari pembenaran atau kalimat pembelaan Ibu andai ku pergoki atau ku labrak mereka berdua saat ini. Sepertinya wajar Ibu merasa kesepian, terlebih saat ini sudah lama Marco meninggalkan dia serta lelah menjalani rutinitas kerja maupun merawat ayah dan kakak ku Jessica.

Ditengah perasaan Bimbang dan penasaran, kembali samar terdengar sebelum aku mengintip kedalam yang hanya satu lubang muat dengan Satu Bola mata. Memastikan apa yang terjadi didalam......


"Sreeeeet......." Suara Sleting samar terdengar.

"Aaaah......" DiSusul desahan Deril Jelas terdengar dari balik tembok tempat aku menyandarkan Bahu.

"Eugh......" Suara seorang wanita melenguh hampir bersamaan dengan desahan panjang Deril didalam sana.


Sejenak aku menyapu pandangan keDepan, lalu keSamping dan kesekitar dengan Perasaan berdebar debar, mendengar suara Sleting terbuka disusul desahan dan lenguhan seorang wanita. Jelas didalam sana ada Deril dan seseorang tengah Asyik bercinta.

Apalagi aku teringat, Ibu memang lebih sering mengenakan Rok Spam Longgar dengan Pengait dan Sleting dibagian belakang.

Perlahan ku incar satu lubang, guna mengintip dan melihat kedalam. Sangat hati hati ku bergerak, Karna Khawatir salah satu dari mereka Curiga Bias Cahaya yang masuk mendadak tertutup dengan kepala ku.

Hal ini tentu saja akan berdampak tak membuktikan apapun, terlebih jarak aku kembali menuju Pintu masuk Toilet wanita ini cukup jauh.

Setelah sepelan mungkin aku mengintip kedalam, semakin lama semakin jelas terdengar SUARA SUARA, saat perlahan kepala ku bergerak dan satu kiri ku terbuka lebar mengintip kedalam......


"Emmmh..... Emmmh..... Aaah..... Eeelmmmmhh......" Suara desagan dan lenguhan didalam terdengar jelas.


Entah mengapa Penis ku malah mengeras, saat pandangan ku dari lubang yang kecil melihat sosok wanita membelakangi ku didalam sana. Lemas rasanya, setelah ku amati dengan seksama dari lubang mungil kearah dalam toilet. Melihat sosok Wanita Kantoran, yang sepertinya berdiri dihadapan Lelaki yang berdiri dihadapan Pintu toilet yang tertutup.

Hal yang membuat ku sangat Cemburu, iri dan sakit hati, rupanya suara Sleting yang tadi terdengar. Adalah suara Sleting Rok span yang ia buka hingga roknya jatuh kelantai. Kembali secara hati hati ku amati, rupanya Wanita didalam itu memang berdiri dihadapan pria seumuran ku dengan posisi Roknya sudah terjatuh diLantai.

Lebih parah dan membuat lutut ku lemas, adalah saat sadar Punggung tangan hitam gelap berada diBongkahan Pantat Putih, mulus, dan kencang.

Itu tandanya, saat ini mereka berdua sama sama sudah lebih Intens saling rangsang satu sama lain. Sungguh beruntung pria itu, berdiri bersandar dihadapan Ibu ku sambil berciuman dari tadi. Setelah berhasil membuka bagian Atasannya agar bisa menyusu, semua berlanjut dengan membuka pengait rok dan Sleting agar Rok yang ia kenakan Terjantih dilantai.

TAPI Tiba Tiba.... Kembali suara terdengar membuat ku penasaran mengintip dan mengamati dari lubang yang sempit disana.....


"Emmh......aaah........Riiil...." Samar, Desah wanita itu terdengar sambil bergerak naik turun secara perlahan.


Segera ku bersembunyi saat mereka berdua sama sama melakukan pergerakan, seolah ingin sama sama benar benar, ingin menanggalkan pakaian yang dikenakan. Sungguh benar benar Menggairahkan dan membuat ku Horny.

Tapi sisi lain, aku harus tetap Waspada. Karna bukan tidak mungkin hal buruk terjadi, andai ada siswa lain yang melihat dan mengadu kepada pihak sekolah. Apalagi andai benar Wanita didalam sana benar Baner Susi Ibu ku!!!!!

'Bagaimana mana bisa Ibu berpikir melakukan kesalahan yang sama dengan Guru ku yang sampai hamil......!!!' gerutu ku dalam hati, teganya ia melakukan hubungan dengan Deril lagi.


"Muach.... Muach.... Muach.... Hmmfttmmm... Muach....." Suara peraduan Bibir samar terdengar, membuat ku merinding kesekian kalinya akan mengintip 'kenakalan' Ibu kandung ku sendiri.


Karna penasaran, perlahan Aku mengintip kedalam melalui lubang kecil ventilasi, hasilnya.......


"Much.... Mmmuach..... Mmmmuach....." Percumbuan panas, memang terjadi meski tak bisa kulihat jelas.


Yang membuat ku lemas namun betah tetap mengamati, adalah Bongkahan Pantat putih mulus dan cara punggung wanita itu bergerak naik turun penuh nafsu seperti sama sama mengejar Bibir lawan main bercumbunya.

Hampir tak ku ragukan lagi, sepertinya itu benar adanya Ibu ku yang tengah bermesraan diToilet Lama dibelakang sekolah. Sepertinya ibu ku Susi sudah benar benar sangat lama menginginkan aktifitas Sex bersama seseorang yang ia idamkan.


'Tapi kenapa bukan Aku......??' pikir ku dalam hati, apalagi mengingat Ibu sudah berjanji tak akan melanjutkan hubungan dengan Deril.


Sepertinya kali ini kesempatan ku mencari tau, sambil mengintip serta memastikan ia baik baik saja melakukan hal yang nekat dengan Deril didalam sana.


Kali ini, aku melihat Percumbuan mereka makin buas dan bernafsu didalam sana, semua itu atas dasar jelas terlihat gerakan kepala samar dan jelas Pinggul yangbsudah tanpa Rok terlihat bergerak kini semakin cepat. Pakaian kemeja sudah terbuka, itu tandanya payudaranya terEspokse bebas dihadapan sang pria.


'bangsat lu riil....' ucap ku dalam hati.


Sambil terengah engah sembunyi, menahan Nafsu dan Amarah ku sendiri yang nyatanya semakin merangsang melihat aksi nekat Ibu yang sepertinya sudah benar benar bernafsu kepada Deril.

Teganian ia melakukan disini, terlebih disaat aku tengah berolahraga, lalu setelah hasratnya tersalurkan, baru ia menjemput ku agar pulang bersama sama.


Tapi kemudian......


"Sreek..... Sreek....." Suara pakaian dibuka terdengar dari tempat ku sembunyi dan berdiri.

"Buka aja ya sayang, biar ga kusut sama Anak mu nanti CURIGA....." JGER!!!!!


Bagai tersambar Petir diSiang bolong, aku mendengar jelas Deril Mengucapkan kalimat 'ANAK MU CURIGA'. Sungguh benar benar beruntung benar Deril dengan Kharismatiknya bisa kembali bisa membakar Nafsu birahi Ibu ku yang lama tak tersalurkan.


"Emmmfftt..... Emmmh.... Mmuach......" Samar kembali terdengar dari dalam mereka berCiuman, penuh nafsu diDalam sana.





Bersambung.
 
maaf hu, jujur ane bingung sama cerita ini karena suhu demen ngehapus cerita-cerita sebelumnya sehingga yang pernah baca banyak yang lupa, apalagi yang belum sempet baca jadi ga paham konteks cerita ini bagaimana. ada baiknya diberi solusi untuk masalah ini, terima kasih
 
maaf hu, jujur ane bingung sama cerita ini karena suhu demen ngehapus cerita-cerita sebelumnya sehingga yang pernah baca banyak yang lupa, apalagi yang belum sempet baca jadi ga paham konteks cerita ini bagaimana. ada baiknya diberi solusi untuk masalah ini, terima kasih
Cek aja profil, ada petunjuk cerita yang udah dibajak 😊
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd