Bagian A
"DING.. " Sebuah smartphone yg tergeletak di meja depan rumah berbunyi menandakan ada pesan masuk.
"Yeye lalalaa.. Eh. Sebentar nak" Seorang pria paruh baya yg sedang bermain dengan anak bontotnya di teras rumah pun menghentikan permainannya mengetahui ada pesan WA masuk di HP samsungnya.
"Selamat siang Pak.. " Isi pesan tersebut.
Pria itu hanya mengerutkan dahinya karena ia tak mengenali nomornya, bahkan foto profil hanya memperlihatkan foto anak kecil laki-laki yang cukup tampan.
"Siapa pah? " Tanya istri pria tersebut ketika keluar membawa secangkir kopi
"Eh.. Gatau mah papah ga kenal" Kata pria itu sambil menuliskan kalimat "siang juga.. Ini siapa?" Lalu menaruh kembali hpnya dan kembali bermain dengan anaknya, sesekali menyeruput kopi yg telah istrinya siapkan.
Beberapa kali ia menengok hp'nya berharap ada sebuah balasan namun sampai ia selesai bermain dengan anaknya tak ada satupun balasan dari sana, hanya terlihat tanda ceklis berwarna biru menandakan pesan telah terbaca namun tak kunjung di balas.penasaran? Jelas.. Ia tak pernah memberikan nomer hpnya kepada siapapun kecuali kerabat dan saudaranya.
"Ah masa bodo" Gumamnya menaruh hpnya di rak samping TV dan pergi untuk mandi.
----------
Malam harinya
"Sayang.. Aku minggu depan akan ada acara beberapa hari di luar kantor.. "
"Ooh.. Ya udah gpp mas.. "
"Kamu beneran gpp aku tinggal hanya berdua dengan Arya? "
"Iya gpp mas.. Kaya aku anak kecil aja.. Lagian dulu jg kamu sering kan ga pulang beberapa hari karena kerjaan"
"Iya sih.. Tp dulu kan ada bapak yg jagain kamu.. Lah skrg siapa yg jagain kamu? "
"Tenang aja maaaasss aku bisa ko jaga diri sendiri.. "
Tak terasa mereka ngobrol ngalor ngidul tentang bagaimana pak hasan menjaga lidya dulu.
Dia tak pernah menjaga ku mas, tp bapakmu lah yg telah memperkosa ku dan menjadikanku mainannya, bahkan jika kamu mau tau Arya adalah jerih payah dari bapakmu. Gumam lidya dalam hatinya karena andi terlalu membanggakan ayahnya yg telah menjaga lidya dan tidak tau apa apa bagaimana pak hasan dulu mempermainkannya.
Tak lama andi pun tertidur sedangkan lidya sendiri masih belum mau terpejam matanya, ia tau apa yg ada dipikirannya kali ini. Dirinya sadar akan nafsu besar dalam dirinya yang telah tumbuh dengan sempurna akibat ulah dan perbuatan mertuanya yang selalu mengeksploitasi tubuh moleknya.
Ia pernah beberapa kali merasakan nafsunya tak terbendung akibat permainan pak hasan dimana dirinya tak puas bermain dengan jarinya sendiri ketika berada di desa kapukrandu, bahkan pernah juga hampir kecolongan oleh pak marto pembantu tetangga sebelah yg siap memasukkan penisnya ke dalam dirinya kalau saja pak hasan tak mencegah sudah pasti dirinya ternodai.
Entah bisikan dari mana ia membuka dua kancing atas baju tidurnya memperlihatkan setengah dari payudaranya yang besar dan menjepretkan beberapa kali kamera hp kearahnya, ia melihat beberapa kali dan tersenyum lalu membuka kontak bernama "pak nyoto" Dan mengirimkan foto tersebut kepadanya.
Ya! Pak nyoto adalah orang yang telah memberikan kartu nama pada pak hasan dulu dan sampai sekarang masih disimpan lidya entah untuk apa, tp kini lidya tau arti dari kartu nama tersebut.
"DING.. " Pak nyoto yg sedang asik merokok di teras sambil mengangkat satu kakinya pun sedikit melotot melihat nomer tak dikenal tadi siang mengirimkan 2 gambar payudara besar yg masih tertutup bra namun tak mampu menyembunyikan besarnya payudara trsbut. Memang setelah lidya melahirkan dan menyusui badan lidya yang awalnya ramping kini semakin berisi bahkan kedua payudaranya semakin membesar dan mengendur sedikit saja.
"Woooww.. Anjing.. Siapa si ini bikin gw ngaceng aja babi.. " Kata pak nyoto yang kegirangan namun emosi karena ia teramat penasaran dengan nomor tersebut. Ketika pak nyoto mengirim pesan berkali kalipun tak pernah di jawab, bahkan ketika di telfonpun selalu dimatikan membuat pak nyoto kian gundah.
Sedangkan lidya di atas kasurnya hanya bisa cekikikan karena ia merasa sedang mengerjai orang tua mesum, padahal tanpa disadari dialah yang sebenarnya mesum karena berani mengirimkan foto bagian atas dadanya pada pria yang bukan siapa siapanya.
"DING.. " Satu pesan lagi masuk membuat pak nyoto kian deh degan dengan tingkah laku nomor tak di kenal trsbt, kembali lidya mengirimkan foto bergambar bibir nya dengan lidah menjulur sedikit.
"Temui aku besok di mall xxx, jam xxx, didepan toko mainan xxx.. " Isi pesan tersebut
Entah setan dari mana yang membuat lidya berani mengirimi pesan tersebut yang jelas jelas bahwa ia akan bertemu dengan pak nyoto, atau kah memang sisi liar yang telah lama bangkit akibat terus menerus digali oleh mertuanya yang mesum yang menjadikan lidya kian berani, apa lagi semenjak lidya melahirkan sampai pak hasan meninggal lidya blm pernah merasakan kenikmatan lagi. Andi??? Andi memang sering meminta jatah, namun Andi tak pernah mampu memuaskan hasrat lidya yang tinggi sehingga lidya menjadi seperti sekarang.
Sementara pak nyoto hanya tersenyum penuh arti membaca pesan tersebut, ia yakin wanita yang mengirimi pesan itu akan jatuh ke tangannya dan yakin dirinya mampu menaklukkan wanita tersebut sampai ia memohon untuk dijadikan budak nya.
........
Pagi itu
"Hati hati mas.. "
"Iya sayang.. Dadah ganteeeenngg.. "
Lidya menggendong Arya sembari mengantar Andi untuk berangkat kerja, lidya sudah tau bahwa Andi hari ini akan pulang telat karena Andi sendiri memberitahukannya akan ada lemburan sedangkan perjalanan kerja yg Andi sebutkan akan dimulai minggu depan.
Ketika Andi pergi lidya kembali memasuki rumahnya sedangkan sepasang mata pak marto si pembantu sebelah rumah yang dulu pernah di sepong habis habisan oleh lidya akibat dorongan pak hasan memperhatikan dari jauh dimana pak marto mengelusi penisnya yang menegang di balik celana kolornya melihat betapa seksi nya lidya yang sekarang dimana hanya mengenakan celana kolor setengah paha motif bunga di padu tangtop orange yang tak mampu menutupi seluruh bagian dadanya sehingga terlihat jelas belahan payudaranya meski dari jauh, apa lagi tali bh hitam yang terlihat kontras di pundaknya yang putih mulus membuat pak marto kian mupeng.
"Aahh.. Mbak lidya.. Dirimu setelah melahirkan malah semakin montok, dadamu semakin besar, aku ingin kembali meremas dan mengenyotinya seperti dulu..aku juga ingin sekali ngentotin kamu mbak lidya aaahh..Sayang pak hasan sudah tidak ada.. Eh tunggu.. Pak hasan tidak ada, dan mbak lidya seorang diri, apa aku coba ancam dia aja? Dia kan sudah berselingkuh dengan mertuanya! " Pikiran kotor telah merasukinya membuatnya yakin bahwa dirinya akan menaklukan lidya.
Lidya hari ini ada janji dengan pak nyoto akan bertemu di mall xxx membuat lidya segera mandi dan merias dirinya, kini lidya bercermin melihat tubuhnya yang semakin berisi namun tetap cantik anggun ditambah rambut hitam tergerai panjang membuatnya tidak ada bedanya di bandingkan beberapa tahun lalu.
Lidya mengenakan rok pendek selutut warna hitam dan baju kemeja putih membuatnya seakan akan wanita kantoran, dia membuka dua kancing atasnya membuat dadanya terlihat..
"Hemm.. Seperti inikah? " Lidya membolak balikkan tubuhnya didepan cermin melihat dan menilai apakah dirinya akan mampu menarik pak nyoto, lidya sendiri telah yakin bahwa ini adalah keputusan yang tepat karena jika ia hanya mengandalkan Andi dirinya bagaikan nelayan di tengah laut yang terombang ambing tanpa tepian.
"Oke, kuys sayang" Kini lidya menggendong Arya dan menuju taxi yg sudah dipesan sebelumnya dimana lidya akan terlebih dahulu mampir di penitipan anak agar nanti ia bebas kesana kemari tanpa khawatir dengan anaknya.
Sedangkan disana pak nyoto sedikit kesusahan untuk keluar karena anaknya sedang sakit dan istrinya sedikit cerewet namun dengan lihai nya ucapan pak nyoto ahirnya dapat meluluhkan hati istrinya dan kini pak nyoto bersiap menemui orang misterius tersebut.
Dan singkat cerita pak nyoto yang sudah tak sabar pun bergegas memasuki mall setelah memparkirkan motornya dan sedikit tergesa gesa akibat telat beberapa menit saja yang membuat pak nyoto hawatir kehilangan kesempatan emas bertemu dengan wanita berbibir indah dan berpayudara montok.
Setelah sampai di depan toko mainan xxx pak nyoto pun mencari cari keberadaan wanita itu namun karena cukup ramai agak susah juga menemukan wanita tersebut apalagi si wanita tak menjelaskan seperti apa dirinya, dan berpakaian seperti apa sehingga pak nyoto tak ingin menyapa satu persatu wanita yang ada di depannya.
Pak nyoto melihat 3 wanita di bangku yang sama di depan toko mainan xxx dimana dua wanita memakai hijab dan tampak berbicara bersama sedangkan yang paling ujung berkemeja putih dimana payudaranya sedikit tersembul dipadu rok hitam yang memperlihatkan paha mulusnya akibat cara duduk yang menyilang kaki.
Tampak tak asing, pak nyoto pun memicingkan matanya melihat wanita cantik tersebut dan berkali kali mengira dia pernah bertemu dimana sebelumnya dengan wanita itu, tak lama dua wanita berhijab pun berdiri dan meninggalkan satu wanita cantik itu aja yang membuat pak nyoto kian tajam menatapnya.
Pak nyoto yang menatap tanpa berkedip pun melihat lirikan mata wanita yg duduk disana yang langsung menunduk ketika lirikan matanya bertemu langsung dengan mata pak nyoto dan wanita itu sedikit tersenyum sembari menunduk.
Iya! Itu dia! Pak nyoto yakin dialah wanita yang mengiriminya foto tak senonoh tersebut dan mulai berjalan mendekatinya
"Permisi, saya boleh duduk" Tanya pak nyoto dan dijawab dengan anggukan
"Apa benar anda yang mengirimi saya pesan? " Wanita itu hanya diam tak menjawab sambil memainkan hpnya
"Ding.. " Pesan masuk di hp pak nyoto dan langsung dirogohnya dan membaca "bapak lupa sama aku? Bapak yang pernah nakalin aku di depan mertuaku" Tulis pesan trsbt
Pak nyoto pun menatap tajam wanita di sampingnya dan melotot bagaimana mungkin dia tak mengenali wanita yang pernah dia remas2 payudaranya, bagaimana mungkin
Wanita itu kini sangat mempesona terlebih tubuhnya yang kian berisi dan dua buah balon payudaranya yang kian membesar membuat pak nyoto takjub
"Jadi kamu lidya? Wanita yang dulu bersama pak hasan? " Lidya hanya mengangguk
Pak nyoto tak mengenali lidya namun dia masih sangat teringat nama wanita cantik yang pernah menjadi budak mertuanya yaitu lidya dan pak hasan si mertua mesum dimana dirinya selalu menghayalkan bisa menunggangi lidya dengan berbagai macam posisi.
"Apa kabarmu? " Tanya pak nyoto
"Aku baik pak" Jawab lidya, uuuhh.. Alunan suara lidya begitu syahdu di telinga pak nyoto yang membuat penisnya bergetar hanya dengan suaranya saja
"Mertuamu? "
"Bapak sudah meninggal"
"Oohh.. Aku turut berduka"
"Iya pak makasih"
"Ehemmm.. Laluuu.. Maksud dengan kamu mengirimkan foto dan meminta bertemu denganku ada apa? "
Lidya tak menjawab, dia hanya tersenyum menatap pak nyoto lalu berdiri dan meninggalkan pak nyoto yang bengong melihat lidya menjauh melangkahkan kaki melanggak lenggok kan bodinya yang aduhai...
