Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Raped by Them

cerita dilanjut?


  • Total voters
    521
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Rangga kaget sekaligus terangsang dengan perlakuan atasannya itu. Pria normal mana yang tidak terangsang kalau ada wanita cantik yang dengan agresif menawarkan tubuhnya untuk dijamah.

Tanpa berpikir panjang tangan Rangga membuka kancing blazer Melanie hingga terpampang payudara Melanie yg masih tertutup bra tipis. Ditatapnya wajah Melanie, seolah meminta persetujuan atasannya itu. Melanie hanya melenguh lalu mencium bibir Rangga. Rangga menganggap itu merupakan lampu hijau baginya untuk meraba area vital di balik bra Melanie. Ditariknya bra Melanie dan terpampanglah buah dada wanita setengah baya yang sering disebut perawan tua tersebut. Payudara yang mungkin tidak banyak orang yg bisa melihatnya secara langsung. Payudara yang selama ini hanya menjadi bahan obrolan sales-sales nakal kawan Rangga. Ukurannya tidak terlalu besar,namun karena lingkar dada Melanie yang lebar dan cara berjalannya yg selalu tegak membuat payudaranya menonjol ke depan.

Rangga mengulum puting kecoklatan wanita itu. Melanie hanya bisa menikmatinya sambil menggigit bibirnya. Brondong yg selama ini menjadi dambaannya telah menjamah bagian yang hanya pernah diperlihatkan kepada 1 orang, yaitu mantan pacarnya 8 tahun silam, yang saat ini sudah meninggal dunia sebelum mereka melangsungkan pernikahan.

Melanie berharap hubungannya dengan Rangga bukan cinta sesaat. Tentu saja itu yg selalu dipikirkan wanita bermartabat macam Melanie. Ruangan Melanie cukup tertutup sebenarnya, namun tidak cukup baik dalam menyimpan "suara-suara sumbang" di dalamnya. Alhasil,lenguhan Melanie terdengar oleh salah satu karyawan. Mang Dadang,office boy yang saat itu masih beres-beres di toilet dekat ruangan Melanie, mendengar suara lenguhan dan meja yg diseret-seret di ruangan Melanie. Dia mengira big bosnya sedang memindah-mindah posisi meja/ kursi di ruangannya, sehingga dia inisiatif untuk membantunya. Saat hendak mengetok pintu ruangan Melanie, suara lenguhan di dalam ruangan semakin sering terdengar. Pikiran mang Dadang sudah mulai negatif. Karena mang Dadang yg setiap hari membersihkan seluruh kantor,dia tau detil setiap ruangan. Ada bagian dari dinding ruangan Bu Melanie yang bolong. Itu ulah salah satu karyawan yg saat ini sudah resign,untuk mengintip Bu Melanie dari luar,ingat Mang Dadang.

Tanpa pikir panjang,mengintiplah Mang Dadang lewat lubang tersebut. Dan terkejutlah dia ternyata big bosnya sedang melakukan hal yg tidak senonoh dengan salah satu staffnya yaitu mas Rangga.

Mang Dadang awalnya berencana memberi tahu staff lain yang ada di ruangan berbeda,tapi diurungkan. Takut kalau malah jadi bumerang, karena dia cuma OB di kantor itu.

Akhirnya Mang Dadang mengeluarkan HP androidnya yg buatan china. Difotolah adegan Rangga sedang mengulum puting payudara atasannya. Bahkan sampai rok atasannya terbuka dipinggul,meski masih mengenakan celana dalam.

Belum puas memotret adegan demi adegan,terdengar suara langkah mendekati Mang Dadang dari belakang. Mang Dadang serta merta menyembunyikan HPnya ke kemeja dan pura-pura mengelap dispenser didekatnya.

"Mang,saya nitip beliin soto ya. Laper nih." Mbak Nisa,staf akunting meminta mang Dadang untuk membelikan sarapan.
121f1a884634364.jpg

"Oh iya mbak, saya beresin ruangan ini dulu ya." jawab Mang Dadang agak dipelankan. Takut big bos dan Rangga mendengar,sehingga pertunjukkan selesai

Dan benar saja, beberapa saat setelah Nisa pergi, pintu ruangan Melanie terbuka, Rangga keluar dari ruangan dan menuju kamar mandi. Ternyata mereka mendengar pembicaraan Mang Dadang dan Nisa barusan sehingga tidak meneruskan kegiatan mesum mereka.

"Mang..sedang apa di situ?" Mang Dadang kaget karena Bu Melanie memanggilnya dari jendela.

"Oh bu Mel,ngga apa-apa bu. Mbak Nisa minta belikan sarapan doang. Ibu mau sekalian?"

"Oh...nggak. Makasih. Bikinin saya teh aja deh nanti." Lalu Melanie meninggalkan jendela dan kembali duduk di dalam ruangan.

Selama perjalanan Mang Dadang ke warung soto, Mang dadang terus berpikir. Kenapa mereka berani ngelakuin itu di kantor ya. 10 tahun mang Dadang kerja di situ belum pernah ada yang ngelakuin hal mesum di kantor. Bu Melanie baru 4 tahun jadi bos di situ tapi dah berani ngelakuin itu sama stafnya.

Mang Dadang,
Pria berusia 45 tahun yang sudah lama bekerja di kantor dealer otomotif tempat Bu Melanie bekerja. Mempunyai 2 anak dari istrinya yg saat ini menjadi TKW di Malaysia. Pria kelahiran garut ini juga dari dulu selalu curi-curi pandang jika ada staf wanita cantik. Apalagi sejak Bu Melanie menjadi General Manager di kantor tempatnya bekerja. Menurut Mang Dadang bu Melanie itu sempurna. Cakep,kaya,dan keibuan. Tapi sejak kejadian siang itu,pemikiran Mang Dadang ke Bu Melanie berubah total.

Di warung soto, Mang Dadang membuka kembali HPnya. walau beberapa gambar agak kabur,tapi jelas sekali wajah bu Melanie difoto tersebut. Hanya Rangga yg tidak terlalu terlihat karena posisinya yg membelakangi kamera. Payudara Bu Melanie luar biasa, pikir Mang Dadang. Tiba-tiba selangkangan Mang Dadang mengeras. Mungkin setelah ini Mang Dadang akan menjadikan foto-foto Bu Melanie ini imajinasi masturbasinya,karena istrinya masih berada di negeri seberang.

Bersambung...

Maaf sedikit dulu,karena sudah sangat ngantuk. Besok lanjut lagi dengan kejadian kenapa Dini bisa diperkosa. Setiap cerita yg saya ceritakan ada benang merahnya. Jadi tunggu saja kelanjutannya

Disclaimer : Mulustrasi bukan foto sebenarnya
 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Tiba-tiba saja pikiran jahat menggelayuti Mang Dadang. Dia berpikir untuk memeras Bu Melanie. Karena ekonomi Mang Dadang yang pas-pasan, dia selalu kesulitan keuangan apalagi hutangnya yg menumpuk tak kunjung usai malah semakin bertambah, namun pemasukkannya tidak bertambah signifikan.

Sorenya,
Tok tok...!
"Iya,masuk" Melanie menjawab ketukan mang Dadang dan mempersilakannya masuk.

"Ada apa,Mang?"

"Bu Mel,emm....mm maaf ganggu." Mang Dadang agak terbata-bata antara takut dan ragu. Ingin mengurungkan niatnya tapi kepalang tanggung.

"Ada masalah? Duduk dulu,Mang."

"Ini Bu...Anu..s sayaa..butuh uang buat keluarga saya." Melanie mendengarkan sambil mengernyitkan dahi

"Bukannya baru minggu kemarin gajian,Mang?" Melanie bertanya agak jengkel.

"Udah buat bayar hutang,Bu. Ini anak minta lagi buat bayar sekolah."

"Nggak Mang,saya ngga percaya. Dah Mang Dadang kerja yg bener,jangan aneh-aneh." sifat judes Melanie keluar lagi

Sebenarnya jawaban ini sudah bisa ditebak Mang Dadang sebelumnya, karena memang sering dijawab seperti itu kalau Mang Dadang ingin pinjam uang ke big bosnya itu. Lalu Mang Dadang mengeluarkan HPnya.

"Nah tuh punya HP android. Kalau bener-bener butuh uang kan tinggal jual aja, ganti yg sesuai sama penghasilan Mamang."

Tanpa berkata-kata, Mang Dadang hanya membuka isi galerinya dan memperlihatkan ke Bu Melanie.
Melanie tersentak kaget saat melihat foto-foto dirinya sedang dioral Rangga siang tadi.

"Apa-apaan nih Mang?Mamang mau memeras saya??" Ujar Melanie lirih

"nggak,Bu. Cuma kasih liat aja badan Bu Mel bagus. Payudaranya gede. Temen-temen pasti suka liatnya."

"kurang ajar kamu,Mang!!" Melanie beranjak dari tempat duduknya sambil emosi. Tapi emosinya tertahan, dia berpikir kalau dia terlalu gegabah, semua orang bakal tau. Melanie bisa dipecat karena melakukan hal tak senonoh di kantornya. Di foto itu jelas terlihat Melani mengenakan seragam perusahaannya dg background lambang perusahaan.

"Mang Dadang butuh berapa?"

"2 juta saja,Bu"

"Saya kasih 5 juta tapi hapus foto itu!"

"nggak Bu,nggak akan saya hapus. Hmm...kecuali...."

"Kecuali apa?kurang duitnya?"

"Kecuali 5 juta plus Bu Mel melayani saya"

"Lancang kamu Dadang!" Suara Melanie yg agak keras membuat Nisa dan Rangga yg kebetulan ada di luar ruangan Melanie segera masuk.

"Ada apa Bu?Mang Dadang kenapa?" Tanya Nisa

"Oh,ngga apa-apa. Saya cuma pinjam uang bu Mel saja. Kalau nggak boleh yasudah,saya pergi dulu" Mang Dadang berdiri dari kursinya dan hendak keluar ruangan.

"Tunggu! Nis,kamu keluar dulu. Dah ngga kenapa-napa. Rangga,kamu di sini aja" Nisa menuruti permintaan bosnya tapi masih penasaran, dia menguping dari luar.

"Nisa,balik ke mejamu sekarang!" teriak Melanie dari dalam ruangan. Buru-buru Nisa kembali ke mejanya.

"Ada apa Bu?" Rangga penasaran. Kenapa Nisa disuruh keluar sedangkan dia disuruh tetap di dalam.

"Mang Dadang tau semuanya. Dia tau yg kita lakukan tadi siang." Rangga terhenyak sambil memandang Mang Dadang.

"Mang Dadang punya foto tadi siang, dan dia meminta uang dan....." Melanie menahan kata-katanya

"Dan saya minta dilayani" Mang Dadang inisiatif bicara

"Dilayani,maksudnya?" Tanya Rangga ke Mang Dadang

"Dilayani seperti suami istri, atau foto-foto ini tersebar dan nama kalian tercoreng"

"Kalau sampai Mamang lakuin itu,saya laporin ke polisi!" gertak Rangga.

"Mamang nggak takut. Mamang dah pernah di kantor polisi (dipenjara). Kenapa sekarang mesti takut. Tapi nama baik dan karir kalian,saya yakin kalian peduli. Apalagi bu Melanie yg dari keluarga terhormat."

Sejenak hening di ruangan itu.

"OK" kata Melanie yg membuat Rangga memandang tajam kepadanya.

"OK akan saya turuti permintaan Mang Dadang" Melanie mengulang kata-katanya dan memberi kode Rangga untuk segera merampas HP di tangan Mang Dadang

Dengan sigap Mang Dadang mengelak ketika Rangga akan merampas HPnya. Ditendangnya muka Rangga hingga hidungnya berdarah.

lagi-lagi suara erangan Rangga membuat Nisa penasaran,dia menduga Mang Dadang dan Rangga pasti bertengkar. Dia lalu meminta security yg didepan untuk melerainya.

Seketika security masuk ke ruangan Bu Melanie dan menyergap Mang Dadang dari belakang. Mang Dadang kalah kekar dari si security,Pak Sodiq. Lalu dengan posisi Mang Dadang yang tak berdaya, Rangga merebut HP mang Dadang.

"Udah gua copy. Kalian tau?bos kalian habis mesum sama cowok ini" kata Mang Dadang membuka aib Melanie di depan Pak Sodiq dan Nisa. Tanpa babibu Rangga menghapus foto-foto Melanie di HP mang Dadang lalu melempar ke arah mang Dadang. HP mang Dadang jatuh ke lantai casingnya porak poranda.

"Kamu saya pecat Dadang!" tegas Melanie

"Awas kalian...awas loe Rangga!" Pak sodiq menyeret Mang Dadang keluar ruangan dan membawanya ke kantor security. Nisa hanya terbengong karena panik,takut dan penasaran tentang apa yg baru saja dia lihat dan dengar.

"Makasih,Nisa. Kamu bisa keluar sekarang. Pastiin Dadang nggak balik ke sini lagi"

"Ibu ngga apa-apa?" Kata-kata Nisa dibalas Melanie dengan gerakan tangan Melanie yg menandakan dia harus keluar ruangannya

"Kenapa Mang Dadang bisa segila itu ya?" Tanya Rangga ke Melanie setelah Nisa keluar ruangan

"Masalah keuangan bisa bikin orang gelap mata. Aku pernah ngalamin yg lebih parah dari ini. Tapi aku juga baru tahu mang Dadang pernah dipenjara."

"Kalau itu semua teman-teman sales tau,Bu. Mang dadang pernah cerita, sebelum kerja di sini,dia pernah dituduh jadi penadah barang curian" Rangga menjelaskan dan Melanie mengangguk paham.

"Rangga,nanti pulang kantor ke apartemenku ya." Melanie mengajak Rangga dan Rangga pun mengerti apa artinya

Setelah jam pulang kerja,Melanie mengendarai mobil dan Rangga mengikuti mobilnya dari belakang.

Sesampainya di apartemen Melanie,Rangga langsung memeluk Melanie dari belakang.

"Besok-besok nggak mau lagi deh ngelakuin di kantor" kata-kata Melanie terhenti karena Rangga mencium bibirnya dari belakang.

Rangga membalikkan badan Melanie sambil menciumi bibir,wajah dan leher Melanie

Dibukanya blazer melanie perlahan dan dilepaskannya rok span yg selalu menghiasi kaki Melanie di kantor.

Dibukanya pula bra dan CD Melanie membuat bos cantik itu dalam keaadaan bugil total di depan bawahan tampannya.

Lalu Rangga membuka semua pakaian yg dikenakannya dan berdirilah sepasang pria wanita yg seharusnya adalah rekan kerja,dalam kondisi tanpa sehelai benangpun.

Rangga menghampiri Melanie dan menggesek-gesekkan dadanya ke payudara melanie. Kedua telapak tangannya memainkan puting melanie perlahan membuat birahi wanita paruh baya yg masih cantik itu meningkat.

Diciumnya leher melanie kemudian menjalar ke payudara dan akhirnya ke puting melanie.

"Berapa ukurannya?" tanya Rangga iseng

"36 B"
3b7e27885395904.jpg

7a2a59885395974.jpg

"mantablah.."

"Kamu pernah ngeseks,Ngga?" tanya Melanie kemudian sambil menikmati vaginanya dijilatin sang anak buah

"Belum pernah. Kalau boleh, ajarin saya." Kata Rangga dalam posisi jongkok,sambil mendongak ke atas

Melanie menarik tangan si brondong diajaknya masuk ke dalam kamar tidurnya. Lampu kamar yang terang membuat tubuh Melanie yg indah terlihat makin indah. Melanie rajin luluran maupun fitness di sela-sela kesibukannya,tidak heran dia memiliki tubuh sintal dan terawat di usianya yg menginjak kepala 4

Penis Rangga yang sudah mengacung dari tadi diarahkan Melanie menuju liang vaginanya.

"Rangga,hamili aku" kata Melanie lirih dan kemudian Rangga perlahan menggerakkan pinggulnya.

Hmm...begini rasanya ML,pikir Rangga.

Dengan posisi misionaris mereka berdua melanjutkan hubungan terlarang itu. sekitar 5 menit kemudian Melanie meminta Rangga berganti tiduran. Kali ini WOT

Dari bawah,terlihat payudara Melanie yg besar ternyata memiliki tanda lahir,pikir Rangga lagi. Diremasnya payudara putih itu dan dimainkan lagi putingnya,sambil menikmati gerakan maju mundur melanie mengarahkan penis Rangga ke dalam liang kenikmatannya.

Bersambung
 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd