Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG (REAL) Menyibak Sisi Gelap Teman Kuliah Berhijabku

Bukan_Jilbabsange

Semprot Addict
Daftar
12 Dec 2017
Post
484
Like diterima
12.761
Lokasi
Nomaden
Bimabet
MENYIBAK SISI GELAP TEMAN KULIAH BERHIJABKU
MY HIJABICTH COLLEGE FRIEND (REIMAGINATING)

Greetings, semproters!
Ini adalah cerita lawas pada tahun 2017, saat gw masih menuntut ilmu di kota yang dijuluki kota seribu sungai, terdapat sebuah kisah yang tak terlupakan. Kisah ini melibatkan seorang wanita bernama Hani (bukan nama sebenarnya), yang bagi gw, adalah sosok yang memenuhi hasrat cinta pertama.
Hani, seorang perempuan dengan kulit berwarna sawo matang yang begitu memesona, memiliki kulit yang bersih dan menawan. Tinggi tubuhnya pun cukup mengagumkan, dengan bentuk tubuh yang proporsional. Namun, yang paling menarik adalah wajahnya yang memikat, dihiasi dengan kerudung yang menambahkan kesan kepolosan, serta kacamata dengan frame tebal yang menambahkan sentuhan kesucian pada penampilannya.
Hani merupakan teman sejurusan dan sekelas gw. Kami juga aktif dalam organisasi yang sama, yang membuat kami sering berinteraksi. Walaupun pada saat itu, kami masing-masing sudah memiliki pasangan. Hani telah menjalin hubungan selama 4 tahun, sementara gw memiliki pacar di kota asal gw... meski begitu gw juga tengah dekat dengan Dewi, sahabat terdekat Hani.

SKIP

EPILOG


Seribu Sungai, April 2017
Kami seangkatan akan melaksanakan perkuliahan lapangan di sebuah kampung pedalaman hutan Borneo menaiki elf sekitar 15 orang pada tiap-tiap minibus. Kebetulan banget, Hani, Dewi dan Gue berada pada minibus yang sama. Kami duduk berjejer, Hani duduk disamping jendela, sedangkan gw ditengah dan Dewi sedang menyenderkan kepalanya di bahu gw. Perjalanan menghabiskan waktu sekitar 3-4 jam dari titik kumpul di kampus.

Diperjalanan, kami habiskan dengan bercerita, menyanyi, tertidur, apapun dilakukan untuk membunuh waktu. Gw bercerita dengan Hani sambil mengelus2kan tangan kiri gw ke kepala Dewi, ia sedang tertidur.

Gue adalah mahasiswa perantauan dan belum terlalu fasih berbahasa daerah sana, jadi gw banyak bertanya pada Hani. Ia menceritakan hal-hal yang kami liat dari dalam minibus. Sesekali ia tersenyum dan tertawa, manis sekali. Frame kacamatanya yang tebal dan lebar itu membuatnya semakin menarik dan terlihat cerdas.

“eh, liat deh, bagus banget, bentuk rumah panggung gitu.” Ucap gw sambil menunjuk ke arah luar. Belum sempat Hani menjawab, kami dikejutkan oleh minibus yang mengerem mendadak. Reflek tangan gw mencoba menggapai sesuatu guna menyeimbangkan tubuh yang terdorong kedepan. Salahnya, tanganku malah mendarat di paha Hani; karena terkejut ia juga langsung memegang tangan gw. Semuanya diperparah ketika Dewi terbangun dan melihat semuanya.

Ia hanya diam, namun matanya tajam memandang ke arah gw, ia pun menyenderkan tubuhnya ke kursi dan kembali memejamkan mata. Gw langsung meraih dan mengusap2 tangannya, sambil berharap ia tak marah. Tapi apalah daya, ia langsung menarik tangannya dan tak berbicara sepatah katapun. Keadaan menjadi awkward, jadi gw memutuskan untuk tidur aja.

Hari sudah sore beranjak terbenam, sesampainya kami di desa lokasi kuliah lapangan, kami diminta untuk berkumpul untuk pengarahan, mahasiswi di arahkan untuk menginap di rumah warga sedangkan yang cowo diminta membangun tenda perkemahan berkelompok. Sesudah pengarahan gw kembali ke mobil untuk mengambil perlengkapan pribadi gw di bagasi, ternyata Hani sudah ada di dalam mobil terlihat sedang memainkan hpnya.

“Hani? Kamu ngapain?” ucap gw menanyakan dari luar mobil.

“gak, enggakpapa, kok.” Balasnya sambil menunduk.

“loh, klo gkppa, knapa sedih begitu?”
ucap gw sambil menaiki mobil menghampiri dirinya.

“gakpapa zaa...”
balasnya sambil terus menunduk

Kini gw duduk di sebelahnya. “berantem lagi, ya?”

hehehe, iyaa... tapi kali ini putus.” Balasnya.

“yaah, sayang bangett... cup cup sini sini” sambil mengarahkan kepalanya untuk bersender di bahu gw. Gw dengan Hani sudah biasa seperti itu karna memang sudah akrab.

“itu cuma lagi emosi aja, tunggu aja besok ntar dia nyariin kamu lagi, kok. Sabaaar...”
lanjut gw berusaha menenangkan dirinya yang sudah mulai menangis.

Tapi, Ia langsung tersadar dan menarik kepalanya

“za, kalau Dewi liat, gimana? Ntar ngambek lagi, loh... aku gkpapa, kok. Kamu duluan gih turun dari mobil.” Ucap Hani yang tak enak dengan Dewi

“gakpapa Han, kamu kan lagi sedih, lagian Dewi juga pasti ngerti, kok. Kan kita emg udah sedekat ini.” Balas gw berusaha menenangkan perasaan Hani... dan jangan salah paham, saat itu, memang gw gk menaruh rasa atau napsu ke Hani. Pure karna gw peduli aja, hehe.

Namun, Hani masih menunduk tertegun. Tapi gw masih mencoba untuk menghibur, jadi gw menundukkan kepala dan berbaring di paha Hani, menghadap wajahnya.

“wleee, wkwkwk udah ah jangan sedih mulu... kalian tuh cuma sama-sama lagi emosi doang, besok juga balikan lgi. Beda ama gw, jadian juga belum sama Dewi.” Ucap gw.

“hmmm... kamu sayang dengan Dewi?” balasnya dengan bertanya.

“gatau, aku juga bingung. Dulu aku suka mngkin karna first impression ya, tapi skarang keknya gw mulai ragu klo bener2 sayang dia. Ntahlah... gw merasa dia sering berlebihan, cemburunya, dramanya... lebay deh. Wkwk.” Jawab Gw.

“iyah, tapi dia begitu karna sayang sama kamu, mungkin?”

“mungkin ya, tapi akunya jadi gak nyaman... dia sllu nuntut gitu, pingin dipuja & dipuji pokoknya.” Balas gw yang sdikit kesel, gw dketin Dewi udh hampir 6 bulan tpi gak ada progres yang berarti.

“hihi, lucu ya...” kini tangan Hani tanpa ia sadari mengusap pipi gw. “udah lah, dia memang rada kekanak2an gitu orangnya.”

“kamu gimana? Masih sayang emang dengan pcar kmu? Meskipun udah kasar sama kamu?” sekarang balik gw yang bertanya.

“hmmm... aku juga gak tau gimana prasaan aku. Aku udh lama pcaran sama dia, jadi aku takut klo harus memulai lgi dengan orang baru.” Jawab Hani yang masih bersedih, “udah banyak yang dilaluin sama dia... masa harus hilang gitu aja?” kini air matanya mengalir.

Dengan sigap tangan gw mengusap air mata dipipinya,

“dududuh, jangan nangis lagi dong...”
tak sadar kami saling bertatapan.

Gw pun memainkan pipinya dengan jempol dan telunjuk tangan kanan gw. Kami pun tertawa... namun itu hanya sesaat, seketika keadaan terasa makin hangat, Remang-remang di dalam mobil, gw sedang berbaring di paha Hani sambil memegang pipinya. Ia juga sama sedang menghadap wajah gw, sesambil mengusap pipi dan rambut gw.

“faaaakkk, ini kok jadi romantis gini. Mana mukanya Hani imut banget, tipe gw banget...” ucap gw dalam hati.

Tak mau kehilangan momen, gw langsung menarik wajah Hani dan mencoba menciumnya.
Ternyata bukan penolakan yang gw dapat, tangannya juga mengangkat kepala gw untuk di dekatkan. Kami pun berciuman...
Seketika hati kami, rasa kami, ntah cinta atau napsu... tercampur aduk dalam tiap hangatnya kecupan dan persilatan lidah. “she is the one” hati gw berkata. Gw jatuh cinta dengan Hani.

Sore itu adalah momen singkat terlama yang pernah gw rasakan serta ciuman terhangat dan terbaik dari semua ciuman.
Semenjak saat itu, hubungan gw dengan Hani semakin intens, deketan kami nyaris tak berjarak...


BERSAMBUNG...

 
Terakhir diubah:
bagus bet huuu ceritanyaaa sampe kebawa suasana
keren nih ceritanya
Aaaaah sebuah kisah yg menarik dan patut ditunggu... Lanjutkan suhu
Mrnarik nih, ..ayo lanjut lg ceritanya suhu
Terima kasih suhu2 semua...

Kacamata + jilbab
Idaman ane banget ini
pas banget ya ama fetishnya :)

Nitip tenda
jangan cuma nitip dong, dibangun juga tendanya..

tandain dulu
wah, makasih


monggo diramaikan duluuu... biar gw semangat wkwk
btw, ada yang punya pengalaman yg sama dengan teman kuliahnya?
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd