Dxsaurus
Guru Semprot
- Daftar
- 6 Jun 2018
- Post
- 708
- Like diterima
- 4.895
Malam dengan Vina
Malam itu kami sedang di rumah Vina.
Ingat teman istriku yang pernah aku kisahkan di awal-awal? Waktu itu aku kasih inisial Vi. Ya karena namanya Vina.
Wanita seumuran istriku, keturunan chinese Medan. Kulit putih bersih, rambut sebahu, dengan badan agak chubby montok, payudaranya masih bulat sekel untuk wanita seusia dia dan sudah beranak 1.
Rumahnya tidak besar, tidak kecil, perkiraanku ukuran 8 x 15, dua lantai.
Aku sedang duduk di ruang tamu rumahnya, istriku di lantai 2, kamar Vina, entah sedang apa. Kami memang sengaja datang ke rumah Vina untuk menjemputnya, rencana kami mau pergi clubbing malam itu.
Aku duduk di sofa ruang tamu itu sambil menyeruput kopi yang memang disediakan tadi. Sebelah sofa ini ada lemari partisi yang memisahkan antara ruang tamu dan meja makan, lurus ke dalam lagi sebelah kiri ada wc dan dapur, sebelah kanan tangga menuju lantai 2.
Aku menyeruput kopi sambil melihat foto-foto yang dipasang di dinding ruang tamu. Ada foto Vina dan suaminya serta anak perempuan mereka.
Oh ya, Vina ini sudah bersuami, dan suaminya lebih banyak tugas di luar kota. Paling dalam 1 bulan 1 atau 2 x balik ke rumah. Makanya istriku pernah bilang, Vina ini MBA, Married But Available (to anything). Hehehehehe
Sedang asik melihat foto-foto, tiba-tiba istriku memanggil dari arah tangga.
Yati : "sayang, sayang, sini naik ke atas sebentar"
Akupun menaruh gelas kopi dan mengikuti istriku naik ke lantai 2.
Begitu naik ke lantai 2, sebelah kanan ada kamar, lurus terus ada kamar lagi, yang pintunya terbuka, aku lihat Vina disana.
Yati : "kamar itu, kamar anaknya, sudah tidur dia pi" bisik istriku.
Kami pun melangkah masuk ke kamar Vina.
Kamar yang asri, dengan ranjang ukuran king size, di dinding kepala ranjang terpajang foto pernikahan Vina dan suaminya. Sebelah kanan ranjang ada meja rias, dan sebelahnya ada jendela besar dengan hordeng warna emas, lurusan jendela itu ada pintu, aku rasa pintu menuju teras. Sebelah kanan, lurusan pintu ke teras ada kamar mandi.
Vina sedang bermake up sambil duduk di depan meja rias itu, dengan cuma berbalut handuk.
Kulitnya yang putih bersih itu terlihat jelas sekali.
Dix : "Ada apa mi aku dipanggil ke atas?"
Yati : "Nah, coba ceritain Vi"
Vina : "hahahaha, ga usah cerita, nih aku buktikan"
Vina berdiri, membuka lebar-lebar hordeng jendela kamarnya, lalu tiba-tiba dia melepas handuk yang membalut tubuhnya, hingga dia telanjang bulat.
Aku diam terpaku berdiri di ujung kaki ranjang itu melihat tubuh putih mulus Vina itu, istriku duduk di ujung ranjang itu.
Dix : "tapi... Lampu kamar terang begini, jendela kamu buka, apa ga kelihatan dari luar ya Vi?"
Kata aku terbata.
Vina : "nah itu, lihat ya rumah seberang, jendelanya masih ketutupkan?"
Aku melihat keluar jendela kamar Vina, ya, rumah seberang dengan model yang sama, jendelanya masih tertutup hordeng nya. Tak lama, lampu kamar rumah seberang itu menyala dan hordeng nya terbuka sedikit bagian tengah. Lalu kaget aku melihat ada konti dikocok tangan ditunjukkan ke arah kita.
Vina :"itu tuh, tetangga ga jelas, tiap lihat aku bugil begini aja, langsung onani dia"
Yati : "hahahaha sekalian kita kasih show aja ya vin, kayak yang kita obrolin tadi"
Tawa istriku sambil menarik pinggangku.
Dix : " Lah maksudnya gimana?" tanyaku bingung.
Istriku yang duduk di ranjang itu menarik aku hingga aku berdiri tepat ditengah jendela kamar itu, lalu dia berlutut, mulai membuka celana jeansku. Vina ikut berlutut dan membantu istriku mencopot jeans ku juga.
Yati :" ahh kamu juga uda berdiri burungnya sayang ku" lirih istriku sambil mengeluarkan kontiku dari celana dalamku. Gimana ga langsung tegang otongku melihat badan putih mulus montok Vina dengan payudaranya yang membulat itu, pentil berwarna pink.
Vina pun menurunkan celana dalamku, hingga aku hanya tinggal pakai kaos ku saja.
Yati :"nih kamu duluan Vi" lirih istriku sambil memutar pinggulku hingga aku berputar ke arah Vina.
Kontiku berdiri tegak tepat di depan mukanya.
Vina :"gua icip ya Yat suami lo" lirih Vina lalu tangan kanannya meraih batang konti ku dan lidahnya mulai menjilati kepala kontiku. Aku raih kepala Vina, aku remas-remas rambutnya yang lebat dan lembut itu. Lidah Vina menyusuri batang kontiku sampai kebawah, lalu naik lagi dan mulai dibenamkan ke dalam mulutnya.
Sedang istriku mengelus-ngelus pantatku dari belakang.
Uuuffff nikmat juga kuluman Vina. Ternyata sudah berpengalaman sekali.
Tak lama kurasakan tubuh hangat memeluk ku dari belakang, ternyata istriku juga sudah bertelanjang bulat, aku raih tubuh istriku, aku menunduk untuk mengulum bibirnya, sambil tangan kanan ku turun untuk mengelus vaginanya.
Dix :" emang ada apa sih mi, sampe dikasih live show gini" bisikku setelah melepas ciuman ku.
Vina yang sedang mengeluar masuk kan kontiku dimulutnya melirik ke atas melihat ke arah kami. Duh sexy sekali lirikannya itu.
Yati :" ya sayang, itu tetangga Vi, selalu begitu, Vi lupa tutup hordeng, dia selalu onani tuh, tapi kalau ketemu di depan rumah ga pernah nyapa. Sampai sekarang aja Vina cuma tau namanya dari orang tua nya yang tinggal bareng dia."
Dix : "Uuuffff...perlahan ya vin hisapnya...bawahnya vin...." lirik aku sebentar ke arah Vina
Vina :" iya tuh Dix, padahal itu cowo uda ga muda, sepantaran kita-kita lah, ga pernah nikah, kalau mau entot gua, ya dateng lah kita ngentot kalau suami gua lagi ga ada" kata Vina sambil mencopot kontiku dari mulutnya, lalu tangannya menaikkan batang kontiku, lidahnya pun lalu dengan lincah meluncur ke arah buah zakar ku. Dijilatinya buah zakarku itu.
Duuuh nikmat sekali.
Istriku mulai meluncur kebawah juga, diambil alih tangan Vina yang sedang memegang batang kontiku, dikocok perlahan batang kemaluan ku dengan tangan mungil istri ku sambil lidahnya menjilati lubang kencingku.
Vina kadang mengisap buah zakarku, Dijilatinya, dihisap.... Uuuffff nikmat, apalagi ada jilatan lidah istriku di lubang kencing ku dan kepala kontiku.
Vina :"aaaarrrggghhh gua ga tahan Yat, pinjam suami lo ya Yat buat sodok memek gua, uda mau 1 bulan gw ga dikocok nih....apalagi oral konti begini, bikin gua makin sange ga tahan" erang Vina.
Yati :" ayo Vi, suamimu belum pulang-pulang ya...." lirih istri ku sambil bangkit berdiri.
Vina :" pulang Yat, tapi cuma 1 hari terus pergi lagi, boro-boro gua di entot...." lirih Vina sambil berdiri, lalu memutar badannya membelakangi aku, diarahkan pantatnya ke arahku sambil badannya miring ke arah jendela.
Vina :"ayo Dix, masukin.... Kita kasih lihat tetangga bego itu yang cuma bisa ngocok...." racau Vina sambil kedua tangannya meremas-remas payudaranya sendiri.
Tangan istriku meraih batang kemaluan ku, mengarahkannya ke vagina Vina, dioles-oles kepala kemaluan ku di lubang vagina Vina.
Yat :" waaah uda becek Vi "lirih istriku.
Aku lihat kepala kontiku basah cairan vagina Vina saat dioles-oles.
Vina :" addduuuh Duuuh... Enak Yat.... Please Yat... Masukin.... Uda becek gua, ga tahaaann... " erang Vina.
Istriku mengarahkan kepala kemaluan ku tepat ke lubang vagina Vina.
Yat :" masukin pi..." lirih istriku
Dix :" ga usah kondom sayang..." bisikku perlahan. Istriku cuma menggeleng perlahan.
Pelan-pelan kudorong pantatku ke depan dan blesssss ga pakai susah, masuk menyeruak lubang vagina Vina yang sudah benar-benar becek itu. Aku mulai genjot pantatku maju mundur, aku rasakan sangat basah dan tidak terlalu menggigit vagina Vina.
Mungkin dia sudah terlalu sering disodok konti besar atau kontiku yang terlalu kecil???
Vina :"ooooouuuuhhhh.... Aaaahhh... Enak... Aaaarrrggghhh... Aaaahhh... Ga gede tapi.... Enak... Yat........" racau erangan Vina sambil matanya merem melek.
Yat :" nah itu dia hebatnya suamiku Vi... Hihihi" lirih istriku sambil dia menuju ke arah muka Vina, dan mulai mencium bibirnya.
Merekapun berciuman mesra sambil badan Vina yang berdiri menungging itu goyang-goyang aku sodok dari belakang.
Aku lirik ke jendela seberang rumah, sekarang jendela bagian tengah lebih terbuka, dan aku bisa lihat jelas laki-laki yang sedang mengocok kontinya sendiri itu, berperawakan sedang, tidak gemuk, tidak kurus, malah lebih buncit perut aku. Dengan tampang yang lumayan ganteng kalau menurut aku ya.
Sudahlah aku ga mau lama-lama melihat dia, bisa buyar konsentrasi aku dalam menggenjot.
Aku raih pinggul Vina dengan kedua tanganku, kugenjot pantatku lebih cepat, sambil memejamkan mata, berusaha merasakan nikmatnya vagina super becek Vina. Sampai bunyi plik, plik, plik saking basahnya.
Kurapatkan kedua kaki Vina, hingga vagina nya lebih mengapit erat... Kugenjot makin cepat dan cepat...
Aku lihat istriku sudah berpindah sedang mengisap puting payudara Vina.
Vina :"aaaaauuuhhhh.... Aaaahhh hha..... Aaaarrrggghhh...." erang Vina sambil tangan kirinya meraih ke arah dadaku.
Aku pegang tangan kiri Vina dengan tangan kiriku, kuraih tangan kanannya juga, hingga aku menggenjot kencang Vina sambil kedua tangannya kebelakang aku pegang.
Istriku makin sibuk menjilati dan menghisap payudara Vina yang bergoyang maju mundur kena sodokan aku.
Vina :" aaah... Ahhh... Ga kuuuuaaaattt.... Guuaaaaa keluaaarrr.... Aaaarrrggghhh" erang Vina agak kencang sambil badannya mengejang-ngejang.
Kurasakan vaginanya berdenyut denyut, aku cabut kontiku dan SEEERRRRR... CROT CROT.....
Keluar cairan menyemprot dari vagina Vina begitu kontiku aku tarik keluar dari lubang vagina nya itu. Squirrrt dia.
Badannya mengekang, bergetar.
Vina :" aaaaauuuhhhh... Lagi... Laaa.. Giiii... Sodok lagi...." erangan nya.
Istriku sudah bangun dan mengarah ke arahku, karena kedua tanganku masih memegang kedua tangan Vina itu ke belakang, diarahkan kepala kemaluan ku ke lubang vagina Vina lagi dan blesssss...
Aku genjot lagi vagina super basah becek itu... Plek Plek Plek sampai bunyi
Vina :" aaaaauuuhhhh... Lagiiiiiiii....." erang Vina meracau ga karuan.
Istriku berlutut di sebelah kami, persis didepan mukanya kontiku sedang keluar masuk vagina Vina itu.
Aku makin semangat menggenjot Vina, semakin cepat.... Cepat dan cepat.
Vina :"aaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhh.... Aaaaauuuhhhh... Arrrrgggghhhhhh.... Ke... Keeee.... Luuuuuaaarrrr...." erang Vina kencang lagi, badannya bergetar hebat, vaginanya berdenyut denyut, aku cabut kembali kontiku dan SEEEERRRR muncrat lagi cairan Vina.
Aku lepas pegangan tangan Vina, badannya melorot ke lantai sambil mengejang-ngejang.
Istri ku segera mengambil alih dan mengulum kemaluanku, membersihkan cairan Vina yang belepotan di kontiku.
Yati :"giliran aku ya sayang, keluarin ya kamu..." lirih istriku sambil bangun dan badannya menungging, mengarahkan vaginanya ke arah kemaluanku.
Aku segera meraih buah pantatnya, aku arahkan kepala kemaluanku ke lubang nikmat istriku dan blesssss...
Sudah basah juga, walau tidak becek, mengapit erat kontiku.
Aku mulai genjot istriku dengan cepat... Tanggung banget nih aku belum CROT.
Yati :" uufff... Enak sayang... Ayo keluarin..." erang istri ku.
Vina :" Yat, boleh ya suami lo crot nya di dalem gua... Pengen gua, uda lama ga merasakan sperma..." lirih nya sambil melihat kami.
Aku lirik jendela tetangga, uda kosong, walau lampu masih menyala, mungkin uda crot kali dia.
Aku mulai genjot cepat istriku... Ga pakai lama, genggaman erat vagina istri ku membuat pertahananku bubar.
Dix :" Uuuffff aku mau keluar sayanggg..." erang ku sambil masih menggenjot.
Yati :"ooohhh... Keluarin sayang... Keluarin di Vi ya...." lirih istriku.
Aku lirik Vina, mulai membalik badannya, terlentang di lantai sambil membuka selangkangan lebar-lebar dan tersenyum.
Aku segera mencabut kontiku dan mengarah ke Vina dan blesssss...
Uuuuuf becek banget, aku genjot pantatku, aku tindih badan putih mulus montok Vina, aku dekap erat, kedua tanganku mengapit badan Vina, kurasakan payudara besar dan kenyal itu menghimpit, kedua kaki Vina melingkar di pinggulku. Aku genjot makin cepat dan cepat hingga... Crot crot crot
Aku benamkan kuat-kuat kontiku, spermaku muncrat didalam vagina becek Vina.
Aku diam sampai aku rasa kejutan kontiku sudah mulai melemah, dan mencabut kontiku, aku lihat cairan spermaku, cairan Vina, meleleh keluar dari vaginanya.
Aku rebah ke samping nya, istriku segera menghampiriku dan mencium bibirku mesra.
Bersambung
Malam itu kami sedang di rumah Vina.
Ingat teman istriku yang pernah aku kisahkan di awal-awal? Waktu itu aku kasih inisial Vi. Ya karena namanya Vina.
Wanita seumuran istriku, keturunan chinese Medan. Kulit putih bersih, rambut sebahu, dengan badan agak chubby montok, payudaranya masih bulat sekel untuk wanita seusia dia dan sudah beranak 1.
Rumahnya tidak besar, tidak kecil, perkiraanku ukuran 8 x 15, dua lantai.
Aku sedang duduk di ruang tamu rumahnya, istriku di lantai 2, kamar Vina, entah sedang apa. Kami memang sengaja datang ke rumah Vina untuk menjemputnya, rencana kami mau pergi clubbing malam itu.
Aku duduk di sofa ruang tamu itu sambil menyeruput kopi yang memang disediakan tadi. Sebelah sofa ini ada lemari partisi yang memisahkan antara ruang tamu dan meja makan, lurus ke dalam lagi sebelah kiri ada wc dan dapur, sebelah kanan tangga menuju lantai 2.
Aku menyeruput kopi sambil melihat foto-foto yang dipasang di dinding ruang tamu. Ada foto Vina dan suaminya serta anak perempuan mereka.
Oh ya, Vina ini sudah bersuami, dan suaminya lebih banyak tugas di luar kota. Paling dalam 1 bulan 1 atau 2 x balik ke rumah. Makanya istriku pernah bilang, Vina ini MBA, Married But Available (to anything). Hehehehehe
Sedang asik melihat foto-foto, tiba-tiba istriku memanggil dari arah tangga.
Yati : "sayang, sayang, sini naik ke atas sebentar"
Akupun menaruh gelas kopi dan mengikuti istriku naik ke lantai 2.
Begitu naik ke lantai 2, sebelah kanan ada kamar, lurus terus ada kamar lagi, yang pintunya terbuka, aku lihat Vina disana.
Yati : "kamar itu, kamar anaknya, sudah tidur dia pi" bisik istriku.
Kami pun melangkah masuk ke kamar Vina.
Kamar yang asri, dengan ranjang ukuran king size, di dinding kepala ranjang terpajang foto pernikahan Vina dan suaminya. Sebelah kanan ranjang ada meja rias, dan sebelahnya ada jendela besar dengan hordeng warna emas, lurusan jendela itu ada pintu, aku rasa pintu menuju teras. Sebelah kanan, lurusan pintu ke teras ada kamar mandi.
Vina sedang bermake up sambil duduk di depan meja rias itu, dengan cuma berbalut handuk.
Kulitnya yang putih bersih itu terlihat jelas sekali.
Dix : "Ada apa mi aku dipanggil ke atas?"
Yati : "Nah, coba ceritain Vi"
Vina : "hahahaha, ga usah cerita, nih aku buktikan"
Vina berdiri, membuka lebar-lebar hordeng jendela kamarnya, lalu tiba-tiba dia melepas handuk yang membalut tubuhnya, hingga dia telanjang bulat.
Aku diam terpaku berdiri di ujung kaki ranjang itu melihat tubuh putih mulus Vina itu, istriku duduk di ujung ranjang itu.
Dix : "tapi... Lampu kamar terang begini, jendela kamu buka, apa ga kelihatan dari luar ya Vi?"
Kata aku terbata.
Vina : "nah itu, lihat ya rumah seberang, jendelanya masih ketutupkan?"
Aku melihat keluar jendela kamar Vina, ya, rumah seberang dengan model yang sama, jendelanya masih tertutup hordeng nya. Tak lama, lampu kamar rumah seberang itu menyala dan hordeng nya terbuka sedikit bagian tengah. Lalu kaget aku melihat ada konti dikocok tangan ditunjukkan ke arah kita.
Vina :"itu tuh, tetangga ga jelas, tiap lihat aku bugil begini aja, langsung onani dia"
Yati : "hahahaha sekalian kita kasih show aja ya vin, kayak yang kita obrolin tadi"
Tawa istriku sambil menarik pinggangku.
Dix : " Lah maksudnya gimana?" tanyaku bingung.
Istriku yang duduk di ranjang itu menarik aku hingga aku berdiri tepat ditengah jendela kamar itu, lalu dia berlutut, mulai membuka celana jeansku. Vina ikut berlutut dan membantu istriku mencopot jeans ku juga.
Yati :" ahh kamu juga uda berdiri burungnya sayang ku" lirih istriku sambil mengeluarkan kontiku dari celana dalamku. Gimana ga langsung tegang otongku melihat badan putih mulus montok Vina dengan payudaranya yang membulat itu, pentil berwarna pink.
Vina pun menurunkan celana dalamku, hingga aku hanya tinggal pakai kaos ku saja.
Yati :"nih kamu duluan Vi" lirih istriku sambil memutar pinggulku hingga aku berputar ke arah Vina.
Kontiku berdiri tegak tepat di depan mukanya.
Vina :"gua icip ya Yat suami lo" lirih Vina lalu tangan kanannya meraih batang konti ku dan lidahnya mulai menjilati kepala kontiku. Aku raih kepala Vina, aku remas-remas rambutnya yang lebat dan lembut itu. Lidah Vina menyusuri batang kontiku sampai kebawah, lalu naik lagi dan mulai dibenamkan ke dalam mulutnya.
Sedang istriku mengelus-ngelus pantatku dari belakang.
Uuuffff nikmat juga kuluman Vina. Ternyata sudah berpengalaman sekali.
Tak lama kurasakan tubuh hangat memeluk ku dari belakang, ternyata istriku juga sudah bertelanjang bulat, aku raih tubuh istriku, aku menunduk untuk mengulum bibirnya, sambil tangan kanan ku turun untuk mengelus vaginanya.
Dix :" emang ada apa sih mi, sampe dikasih live show gini" bisikku setelah melepas ciuman ku.
Vina yang sedang mengeluar masuk kan kontiku dimulutnya melirik ke atas melihat ke arah kami. Duh sexy sekali lirikannya itu.
Yati :" ya sayang, itu tetangga Vi, selalu begitu, Vi lupa tutup hordeng, dia selalu onani tuh, tapi kalau ketemu di depan rumah ga pernah nyapa. Sampai sekarang aja Vina cuma tau namanya dari orang tua nya yang tinggal bareng dia."
Dix : "Uuuffff...perlahan ya vin hisapnya...bawahnya vin...." lirik aku sebentar ke arah Vina
Vina :" iya tuh Dix, padahal itu cowo uda ga muda, sepantaran kita-kita lah, ga pernah nikah, kalau mau entot gua, ya dateng lah kita ngentot kalau suami gua lagi ga ada" kata Vina sambil mencopot kontiku dari mulutnya, lalu tangannya menaikkan batang kontiku, lidahnya pun lalu dengan lincah meluncur ke arah buah zakar ku. Dijilatinya buah zakarku itu.
Duuuh nikmat sekali.
Istriku mulai meluncur kebawah juga, diambil alih tangan Vina yang sedang memegang batang kontiku, dikocok perlahan batang kemaluan ku dengan tangan mungil istri ku sambil lidahnya menjilati lubang kencingku.
Vina kadang mengisap buah zakarku, Dijilatinya, dihisap.... Uuuffff nikmat, apalagi ada jilatan lidah istriku di lubang kencing ku dan kepala kontiku.
Vina :"aaaarrrggghhh gua ga tahan Yat, pinjam suami lo ya Yat buat sodok memek gua, uda mau 1 bulan gw ga dikocok nih....apalagi oral konti begini, bikin gua makin sange ga tahan" erang Vina.
Yati :" ayo Vi, suamimu belum pulang-pulang ya...." lirih istri ku sambil bangkit berdiri.
Vina :" pulang Yat, tapi cuma 1 hari terus pergi lagi, boro-boro gua di entot...." lirih Vina sambil berdiri, lalu memutar badannya membelakangi aku, diarahkan pantatnya ke arahku sambil badannya miring ke arah jendela.
Vina :"ayo Dix, masukin.... Kita kasih lihat tetangga bego itu yang cuma bisa ngocok...." racau Vina sambil kedua tangannya meremas-remas payudaranya sendiri.
Tangan istriku meraih batang kemaluan ku, mengarahkannya ke vagina Vina, dioles-oles kepala kemaluan ku di lubang vagina Vina.
Yat :" waaah uda becek Vi "lirih istriku.
Aku lihat kepala kontiku basah cairan vagina Vina saat dioles-oles.
Vina :" addduuuh Duuuh... Enak Yat.... Please Yat... Masukin.... Uda becek gua, ga tahaaann... " erang Vina.
Istriku mengarahkan kepala kemaluan ku tepat ke lubang vagina Vina.
Yat :" masukin pi..." lirih istriku
Dix :" ga usah kondom sayang..." bisikku perlahan. Istriku cuma menggeleng perlahan.
Pelan-pelan kudorong pantatku ke depan dan blesssss ga pakai susah, masuk menyeruak lubang vagina Vina yang sudah benar-benar becek itu. Aku mulai genjot pantatku maju mundur, aku rasakan sangat basah dan tidak terlalu menggigit vagina Vina.
Mungkin dia sudah terlalu sering disodok konti besar atau kontiku yang terlalu kecil???
Vina :"ooooouuuuhhhh.... Aaaahhh... Enak... Aaaarrrggghhh... Aaaahhh... Ga gede tapi.... Enak... Yat........" racau erangan Vina sambil matanya merem melek.
Yat :" nah itu dia hebatnya suamiku Vi... Hihihi" lirih istriku sambil dia menuju ke arah muka Vina, dan mulai mencium bibirnya.
Merekapun berciuman mesra sambil badan Vina yang berdiri menungging itu goyang-goyang aku sodok dari belakang.
Aku lirik ke jendela seberang rumah, sekarang jendela bagian tengah lebih terbuka, dan aku bisa lihat jelas laki-laki yang sedang mengocok kontinya sendiri itu, berperawakan sedang, tidak gemuk, tidak kurus, malah lebih buncit perut aku. Dengan tampang yang lumayan ganteng kalau menurut aku ya.
Sudahlah aku ga mau lama-lama melihat dia, bisa buyar konsentrasi aku dalam menggenjot.
Aku raih pinggul Vina dengan kedua tanganku, kugenjot pantatku lebih cepat, sambil memejamkan mata, berusaha merasakan nikmatnya vagina super becek Vina. Sampai bunyi plik, plik, plik saking basahnya.
Kurapatkan kedua kaki Vina, hingga vagina nya lebih mengapit erat... Kugenjot makin cepat dan cepat...
Aku lihat istriku sudah berpindah sedang mengisap puting payudara Vina.
Vina :"aaaaauuuhhhh.... Aaaahhh hha..... Aaaarrrggghhh...." erang Vina sambil tangan kirinya meraih ke arah dadaku.
Aku pegang tangan kiri Vina dengan tangan kiriku, kuraih tangan kanannya juga, hingga aku menggenjot kencang Vina sambil kedua tangannya kebelakang aku pegang.
Istriku makin sibuk menjilati dan menghisap payudara Vina yang bergoyang maju mundur kena sodokan aku.
Vina :" aaah... Ahhh... Ga kuuuuaaaattt.... Guuaaaaa keluaaarrr.... Aaaarrrggghhh" erang Vina agak kencang sambil badannya mengejang-ngejang.
Kurasakan vaginanya berdenyut denyut, aku cabut kontiku dan SEEERRRRR... CROT CROT.....
Keluar cairan menyemprot dari vagina Vina begitu kontiku aku tarik keluar dari lubang vagina nya itu. Squirrrt dia.
Badannya mengekang, bergetar.
Vina :" aaaaauuuhhhh... Lagi... Laaa.. Giiii... Sodok lagi...." erangan nya.
Istriku sudah bangun dan mengarah ke arahku, karena kedua tanganku masih memegang kedua tangan Vina itu ke belakang, diarahkan kepala kemaluan ku ke lubang vagina Vina lagi dan blesssss...
Aku genjot lagi vagina super basah becek itu... Plek Plek Plek sampai bunyi
Vina :" aaaaauuuhhhh... Lagiiiiiiii....." erang Vina meracau ga karuan.
Istriku berlutut di sebelah kami, persis didepan mukanya kontiku sedang keluar masuk vagina Vina itu.
Aku makin semangat menggenjot Vina, semakin cepat.... Cepat dan cepat.
Vina :"aaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhh.... Aaaaauuuhhhh... Arrrrgggghhhhhh.... Ke... Keeee.... Luuuuuaaarrrr...." erang Vina kencang lagi, badannya bergetar hebat, vaginanya berdenyut denyut, aku cabut kembali kontiku dan SEEEERRRR muncrat lagi cairan Vina.
Aku lepas pegangan tangan Vina, badannya melorot ke lantai sambil mengejang-ngejang.
Istri ku segera mengambil alih dan mengulum kemaluanku, membersihkan cairan Vina yang belepotan di kontiku.
Yati :"giliran aku ya sayang, keluarin ya kamu..." lirih istriku sambil bangun dan badannya menungging, mengarahkan vaginanya ke arah kemaluanku.
Aku segera meraih buah pantatnya, aku arahkan kepala kemaluanku ke lubang nikmat istriku dan blesssss...
Sudah basah juga, walau tidak becek, mengapit erat kontiku.
Aku mulai genjot istriku dengan cepat... Tanggung banget nih aku belum CROT.
Yati :" uufff... Enak sayang... Ayo keluarin..." erang istri ku.
Vina :" Yat, boleh ya suami lo crot nya di dalem gua... Pengen gua, uda lama ga merasakan sperma..." lirih nya sambil melihat kami.
Aku lirik jendela tetangga, uda kosong, walau lampu masih menyala, mungkin uda crot kali dia.
Aku mulai genjot cepat istriku... Ga pakai lama, genggaman erat vagina istri ku membuat pertahananku bubar.
Dix :" Uuuffff aku mau keluar sayanggg..." erang ku sambil masih menggenjot.
Yati :"ooohhh... Keluarin sayang... Keluarin di Vi ya...." lirih istriku.
Aku lirik Vina, mulai membalik badannya, terlentang di lantai sambil membuka selangkangan lebar-lebar dan tersenyum.
Aku segera mencabut kontiku dan mengarah ke Vina dan blesssss...
Uuuuuf becek banget, aku genjot pantatku, aku tindih badan putih mulus montok Vina, aku dekap erat, kedua tanganku mengapit badan Vina, kurasakan payudara besar dan kenyal itu menghimpit, kedua kaki Vina melingkar di pinggulku. Aku genjot makin cepat dan cepat hingga... Crot crot crot
Aku benamkan kuat-kuat kontiku, spermaku muncrat didalam vagina becek Vina.
Aku diam sampai aku rasa kejutan kontiku sudah mulai melemah, dan mencabut kontiku, aku lihat cairan spermaku, cairan Vina, meleleh keluar dari vaginanya.
Aku rebah ke samping nya, istriku segera menghampiriku dan mencium bibirku mesra.
Bersambung