Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Real story, beberapa fantasy Kami yang terwujud

Bimabet
Malam dengan Vina

Malam itu kami sedang di rumah Vina.
Ingat teman istriku yang pernah aku kisahkan di awal-awal? Waktu itu aku kasih inisial Vi. Ya karena namanya Vina.
Wanita seumuran istriku, keturunan chinese Medan. Kulit putih bersih, rambut sebahu, dengan badan agak chubby montok, payudaranya masih bulat sekel untuk wanita seusia dia dan sudah beranak 1.

Rumahnya tidak besar, tidak kecil, perkiraanku ukuran 8 x 15, dua lantai.
Aku sedang duduk di ruang tamu rumahnya, istriku di lantai 2, kamar Vina, entah sedang apa. Kami memang sengaja datang ke rumah Vina untuk menjemputnya, rencana kami mau pergi clubbing malam itu.
Aku duduk di sofa ruang tamu itu sambil menyeruput kopi yang memang disediakan tadi. Sebelah sofa ini ada lemari partisi yang memisahkan antara ruang tamu dan meja makan, lurus ke dalam lagi sebelah kiri ada wc dan dapur, sebelah kanan tangga menuju lantai 2.
Aku menyeruput kopi sambil melihat foto-foto yang dipasang di dinding ruang tamu. Ada foto Vina dan suaminya serta anak perempuan mereka.
Oh ya, Vina ini sudah bersuami, dan suaminya lebih banyak tugas di luar kota. Paling dalam 1 bulan 1 atau 2 x balik ke rumah. Makanya istriku pernah bilang, Vina ini MBA, Married But Available (to anything). Hehehehehe

Sedang asik melihat foto-foto, tiba-tiba istriku memanggil dari arah tangga.

Yati : "sayang, sayang, sini naik ke atas sebentar"
Akupun menaruh gelas kopi dan mengikuti istriku naik ke lantai 2.
Begitu naik ke lantai 2, sebelah kanan ada kamar, lurus terus ada kamar lagi, yang pintunya terbuka, aku lihat Vina disana.

Yati : "kamar itu, kamar anaknya, sudah tidur dia pi" bisik istriku.
Kami pun melangkah masuk ke kamar Vina.
Kamar yang asri, dengan ranjang ukuran king size, di dinding kepala ranjang terpajang foto pernikahan Vina dan suaminya. Sebelah kanan ranjang ada meja rias, dan sebelahnya ada jendela besar dengan hordeng warna emas, lurusan jendela itu ada pintu, aku rasa pintu menuju teras. Sebelah kanan, lurusan pintu ke teras ada kamar mandi.
Vina sedang bermake up sambil duduk di depan meja rias itu, dengan cuma berbalut handuk.
Kulitnya yang putih bersih itu terlihat jelas sekali.

Dix : "Ada apa mi aku dipanggil ke atas?"

Yati : "Nah, coba ceritain Vi"

Vina : "hahahaha, ga usah cerita, nih aku buktikan"

Vina berdiri, membuka lebar-lebar hordeng jendela kamarnya, lalu tiba-tiba dia melepas handuk yang membalut tubuhnya, hingga dia telanjang bulat.
Aku diam terpaku berdiri di ujung kaki ranjang itu melihat tubuh putih mulus Vina itu, istriku duduk di ujung ranjang itu.

Dix : "tapi... Lampu kamar terang begini, jendela kamu buka, apa ga kelihatan dari luar ya Vi?"
Kata aku terbata.

Vina : "nah itu, lihat ya rumah seberang, jendelanya masih ketutupkan?"

Aku melihat keluar jendela kamar Vina, ya, rumah seberang dengan model yang sama, jendelanya masih tertutup hordeng nya. Tak lama, lampu kamar rumah seberang itu menyala dan hordeng nya terbuka sedikit bagian tengah. Lalu kaget aku melihat ada konti dikocok tangan ditunjukkan ke arah kita.

Vina :"itu tuh, tetangga ga jelas, tiap lihat aku bugil begini aja, langsung onani dia"

Yati : "hahahaha sekalian kita kasih show aja ya vin, kayak yang kita obrolin tadi"
Tawa istriku sambil menarik pinggangku.

Dix : " Lah maksudnya gimana?" tanyaku bingung.
Istriku yang duduk di ranjang itu menarik aku hingga aku berdiri tepat ditengah jendela kamar itu, lalu dia berlutut, mulai membuka celana jeansku. Vina ikut berlutut dan membantu istriku mencopot jeans ku juga.

Yati :" ahh kamu juga uda berdiri burungnya sayang ku" lirih istriku sambil mengeluarkan kontiku dari celana dalamku. Gimana ga langsung tegang otongku melihat badan putih mulus montok Vina dengan payudaranya yang membulat itu, pentil berwarna pink.
Vina pun menurunkan celana dalamku, hingga aku hanya tinggal pakai kaos ku saja.

Yati :"nih kamu duluan Vi" lirih istriku sambil memutar pinggulku hingga aku berputar ke arah Vina.
Kontiku berdiri tegak tepat di depan mukanya.

Vina :"gua icip ya Yat suami lo" lirih Vina lalu tangan kanannya meraih batang konti ku dan lidahnya mulai menjilati kepala kontiku. Aku raih kepala Vina, aku remas-remas rambutnya yang lebat dan lembut itu. Lidah Vina menyusuri batang kontiku sampai kebawah, lalu naik lagi dan mulai dibenamkan ke dalam mulutnya.
Sedang istriku mengelus-ngelus pantatku dari belakang.
Uuuffff nikmat juga kuluman Vina. Ternyata sudah berpengalaman sekali.
Tak lama kurasakan tubuh hangat memeluk ku dari belakang, ternyata istriku juga sudah bertelanjang bulat, aku raih tubuh istriku, aku menunduk untuk mengulum bibirnya, sambil tangan kanan ku turun untuk mengelus vaginanya.

Dix :" emang ada apa sih mi, sampe dikasih live show gini" bisikku setelah melepas ciuman ku.
Vina yang sedang mengeluar masuk kan kontiku dimulutnya melirik ke atas melihat ke arah kami. Duh sexy sekali lirikannya itu.

Yati :" ya sayang, itu tetangga Vi, selalu begitu, Vi lupa tutup hordeng, dia selalu onani tuh, tapi kalau ketemu di depan rumah ga pernah nyapa. Sampai sekarang aja Vina cuma tau namanya dari orang tua nya yang tinggal bareng dia."

Dix : "Uuuffff...perlahan ya vin hisapnya...bawahnya vin...." lirik aku sebentar ke arah Vina

Vina :" iya tuh Dix, padahal itu cowo uda ga muda, sepantaran kita-kita lah, ga pernah nikah, kalau mau entot gua, ya dateng lah kita ngentot kalau suami gua lagi ga ada" kata Vina sambil mencopot kontiku dari mulutnya, lalu tangannya menaikkan batang kontiku, lidahnya pun lalu dengan lincah meluncur ke arah buah zakar ku. Dijilatinya buah zakarku itu.
Duuuh nikmat sekali.
Istriku mulai meluncur kebawah juga, diambil alih tangan Vina yang sedang memegang batang kontiku, dikocok perlahan batang kemaluan ku dengan tangan mungil istri ku sambil lidahnya menjilati lubang kencingku.
Vina kadang mengisap buah zakarku, Dijilatinya, dihisap.... Uuuffff nikmat, apalagi ada jilatan lidah istriku di lubang kencing ku dan kepala kontiku.

Vina :"aaaarrrggghhh gua ga tahan Yat, pinjam suami lo ya Yat buat sodok memek gua, uda mau 1 bulan gw ga dikocok nih....apalagi oral konti begini, bikin gua makin sange ga tahan" erang Vina.

Yati :" ayo Vi, suamimu belum pulang-pulang ya...." lirih istri ku sambil bangkit berdiri.

Vina :" pulang Yat, tapi cuma 1 hari terus pergi lagi, boro-boro gua di entot...." lirih Vina sambil berdiri, lalu memutar badannya membelakangi aku, diarahkan pantatnya ke arahku sambil badannya miring ke arah jendela.

Vina :"ayo Dix, masukin.... Kita kasih lihat tetangga bego itu yang cuma bisa ngocok...." racau Vina sambil kedua tangannya meremas-remas payudaranya sendiri.
Tangan istriku meraih batang kemaluan ku, mengarahkannya ke vagina Vina, dioles-oles kepala kemaluan ku di lubang vagina Vina.

Yat :" waaah uda becek Vi "lirih istriku.
Aku lihat kepala kontiku basah cairan vagina Vina saat dioles-oles.

Vina :" addduuuh Duuuh... Enak Yat.... Please Yat... Masukin.... Uda becek gua, ga tahaaann... " erang Vina.
Istriku mengarahkan kepala kemaluan ku tepat ke lubang vagina Vina.

Yat :" masukin pi..." lirih istriku

Dix :" ga usah kondom sayang..." bisikku perlahan. Istriku cuma menggeleng perlahan.
Pelan-pelan kudorong pantatku ke depan dan blesssss ga pakai susah, masuk menyeruak lubang vagina Vina yang sudah benar-benar becek itu. Aku mulai genjot pantatku maju mundur, aku rasakan sangat basah dan tidak terlalu menggigit vagina Vina.
Mungkin dia sudah terlalu sering disodok konti besar atau kontiku yang terlalu kecil???

Vina :"ooooouuuuhhhh.... Aaaahhh... Enak... Aaaarrrggghhh... Aaaahhh... Ga gede tapi.... Enak... Yat........" racau erangan Vina sambil matanya merem melek.

Yat :" nah itu dia hebatnya suamiku Vi... Hihihi" lirih istriku sambil dia menuju ke arah muka Vina, dan mulai mencium bibirnya.
Merekapun berciuman mesra sambil badan Vina yang berdiri menungging itu goyang-goyang aku sodok dari belakang.
Aku lirik ke jendela seberang rumah, sekarang jendela bagian tengah lebih terbuka, dan aku bisa lihat jelas laki-laki yang sedang mengocok kontinya sendiri itu, berperawakan sedang, tidak gemuk, tidak kurus, malah lebih buncit perut aku. Dengan tampang yang lumayan ganteng kalau menurut aku ya.
Sudahlah aku ga mau lama-lama melihat dia, bisa buyar konsentrasi aku dalam menggenjot.
Aku raih pinggul Vina dengan kedua tanganku, kugenjot pantatku lebih cepat, sambil memejamkan mata, berusaha merasakan nikmatnya vagina super becek Vina. Sampai bunyi plik, plik, plik saking basahnya.
Kurapatkan kedua kaki Vina, hingga vagina nya lebih mengapit erat... Kugenjot makin cepat dan cepat...
Aku lihat istriku sudah berpindah sedang mengisap puting payudara Vina.

Vina :"aaaaauuuhhhh.... Aaaahhh hha..... Aaaarrrggghhh...." erang Vina sambil tangan kirinya meraih ke arah dadaku.
Aku pegang tangan kiri Vina dengan tangan kiriku, kuraih tangan kanannya juga, hingga aku menggenjot kencang Vina sambil kedua tangannya kebelakang aku pegang.
Istriku makin sibuk menjilati dan menghisap payudara Vina yang bergoyang maju mundur kena sodokan aku.

Vina :" aaah... Ahhh... Ga kuuuuaaaattt.... Guuaaaaa keluaaarrr.... Aaaarrrggghhh" erang Vina agak kencang sambil badannya mengejang-ngejang.
Kurasakan vaginanya berdenyut denyut, aku cabut kontiku dan SEEERRRRR... CROT CROT.....
Keluar cairan menyemprot dari vagina Vina begitu kontiku aku tarik keluar dari lubang vagina nya itu. Squirrrt dia.
Badannya mengekang, bergetar.

Vina :" aaaaauuuhhhh... Lagi... Laaa.. Giiii... Sodok lagi...." erangan nya.
Istriku sudah bangun dan mengarah ke arahku, karena kedua tanganku masih memegang kedua tangan Vina itu ke belakang, diarahkan kepala kemaluan ku ke lubang vagina Vina lagi dan blesssss...
Aku genjot lagi vagina super basah becek itu... Plek Plek Plek sampai bunyi

Vina :" aaaaauuuhhhh... Lagiiiiiiii....." erang Vina meracau ga karuan.
Istriku berlutut di sebelah kami, persis didepan mukanya kontiku sedang keluar masuk vagina Vina itu.
Aku makin semangat menggenjot Vina, semakin cepat.... Cepat dan cepat.

Vina :"aaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhh.... Aaaaauuuhhhh... Arrrrgggghhhhhh.... Ke... Keeee.... Luuuuuaaarrrr...." erang Vina kencang lagi, badannya bergetar hebat, vaginanya berdenyut denyut, aku cabut kembali kontiku dan SEEEERRRR muncrat lagi cairan Vina.
Aku lepas pegangan tangan Vina, badannya melorot ke lantai sambil mengejang-ngejang.
Istri ku segera mengambil alih dan mengulum kemaluanku, membersihkan cairan Vina yang belepotan di kontiku.

Yati :"giliran aku ya sayang, keluarin ya kamu..." lirih istriku sambil bangun dan badannya menungging, mengarahkan vaginanya ke arah kemaluanku.
Aku segera meraih buah pantatnya, aku arahkan kepala kemaluanku ke lubang nikmat istriku dan blesssss...
Sudah basah juga, walau tidak becek, mengapit erat kontiku.
Aku mulai genjot istriku dengan cepat... Tanggung banget nih aku belum CROT.

Yati :" uufff... Enak sayang... Ayo keluarin..." erang istri ku.

Vina :" Yat, boleh ya suami lo crot nya di dalem gua... Pengen gua, uda lama ga merasakan sperma..." lirih nya sambil melihat kami.

Aku lirik jendela tetangga, uda kosong, walau lampu masih menyala, mungkin uda crot kali dia.
Aku mulai genjot cepat istriku... Ga pakai lama, genggaman erat vagina istri ku membuat pertahananku bubar.

Dix :" Uuuffff aku mau keluar sayanggg..." erang ku sambil masih menggenjot.

Yati :"ooohhh... Keluarin sayang... Keluarin di Vi ya...." lirih istriku.

Aku lirik Vina, mulai membalik badannya, terlentang di lantai sambil membuka selangkangan lebar-lebar dan tersenyum.
Aku segera mencabut kontiku dan mengarah ke Vina dan blesssss...
Uuuuuf becek banget, aku genjot pantatku, aku tindih badan putih mulus montok Vina, aku dekap erat, kedua tanganku mengapit badan Vina, kurasakan payudara besar dan kenyal itu menghimpit, kedua kaki Vina melingkar di pinggulku. Aku genjot makin cepat dan cepat hingga... Crot crot crot
Aku benamkan kuat-kuat kontiku, spermaku muncrat didalam vagina becek Vina.
Aku diam sampai aku rasa kejutan kontiku sudah mulai melemah, dan mencabut kontiku, aku lihat cairan spermaku, cairan Vina, meleleh keluar dari vaginanya.
Aku rebah ke samping nya, istriku segera menghampiriku dan mencium bibirku mesra.

Bersambung
 
Malam dengan Vina
Part 2.

Vina :"gua bersih-bersih dulu ya, mau minum dingin kan ya kalian?"
Kata Vina sambil bangun dari lantai. Lalu menghilang dibalik pintu.

Dix :" mi, apa-apaan sih ini?"
Bisikku ke istriku yang masih merebahkan kepalanya di dadaku, dan tangannya memainkan kontiku yang sudah loyo.

Yati :" ya itu, gara-gara cerita Vina, kasihan juga dia pi, masa uda 1 bulan ga ditidurin laki-laki"

Dix :"ya tapi kan dia bisa cari dimana gitu"

Yati :"yeeee emangnya sembarangan, ketemu laki dijalan terus diajak tidur? Papi aneh-aneh aja, yang penting papi seneng kan? Eh gimana Vina? Enak mana sama aku?"
Kata istriku sambil mukanya melihatku.

Dix :"becek mi, enak mami punya lah, lebih menggigit"

Yati :"oh ya? Yang bener? Papi kan belum coba anal nya Vina"
Biasa deh istri ku begini.

Dix :"emang mami kasih kalau aku anal Vina?" lirikku sambil tersenyum.

Yati :"iya gpp, tapi nanti anal aku juga, enak siapa coba..." senyum istriku

Aku cuma tersenyum dan pintu kamar terbuka, Vina masuk dengan membawa 3 gelas berisi es dengan cairan coklat bening dan sebotol minum J&D.

Vina :"ayo minum dulu, pasti haus" katanya sambil duduk dan menaruh semuanya di lantai.
Kami pun duduk dilantai, aku ambil gelas itu dan menenggak habis isinya. Lalu menuang lagi minuman itu.
Istriku dan Vina pun ikut minum.

Vina :"kita disini aja ya, ga jadi pergi ya?" katanya sambil mengisi lagi gelas ku yang kosong

Yati :" terserah kamu pi, papi mau?"

Dix :" ya bebas"

Vina :" asik, ya uda kalau gitu, lo buka kaos lo lah Dix, masa lo doang yang pakai baju, kita cewek-cewek uda bugil."
Akupun melepas kaos ku yang memang dari tadi masih aku pakai, aku lempar kaosku ke atas ranjang Vina.

Vina:"eh gimana tuh tetangga bego, masih lihat ga?"
Vina bangun dan melihat keluar. Aku jadi ikut melirik ke seberang.
Jendelanya masih terbuka, lampu masih menyala, tapi tidak kelihatan ada orang.

Vina :"uda crot kali ya hihihihi" tawa Vina sambil dulu lagi.

Kami pun mengobrol sambil minum.
Aneh, baru dua gelas, kok aku berasa kontiku mulai bangun.

Vina :"naaaah obatnya manjur ya" lirih Vina sambil melihat ke arah kemaluanku yang mulai berdiri lagi.

Yati :"kamu kasih obat apa suami ku Vin? Aman ga?"

Vina :" aman lah say, itu obat kuat suami gua, dia ga pakai obat kuat, mana bisa entot gua, paling 2 menit uda keluar."
Memang aku rasakan badanku mulai memanas, aku kira pengaruhnya dari alkohol, tapi ga mungkin nih little johny cepet bangun ga diapa-apain.
Aku tenggak habis gelas ketigaku.

Dix :" ya sudah, kalian tanggung jawab, aku uda berdiri lagi nih"
Kataku sambil rebah telentang diatas lantai.

Vina :" jangan dilantai lah, ayo naik ke ranjang" Vina bangun dan naik k atas ranjang.

Yati :" gpp vin main di ranjang?"

Vina :"ya ga lah, ranjang gua kok"

Aku pun bangun, mengisi gelasku penuh, menenggaknya habis lalu naik keatas ranjang dan rebah terlentang. Kubuka selangkanganku lebar-lebar. Kontiku sudah berdiri tegak, kencang sekali aku rasakan, kepala ku mulai sedikit pening pengaruh alkohol juga.

Vina :"sini Dix, nyender di kepala ranjang aja. Yati sebelah kanan lo ya, gua bagian bawah deh, di depan selangkangan"
Aku pun menurut, aku duduk menyender di kepala ranjang, istriku sebelah kananku, Vina mengambil botol J&D dan gelasku, menyerahkannya ke aku lalu dia ambil posisi agak menungging kepalanya di depan kemaluanku yang sudah berdiri tegak.
Aku tuang lagi minuman itu.
Istriku segera menundukkan kepalanya, mendekati kepala kemaluanku, dan dikulumnya kepala kemaluanku, sedang Vina sudah mulai menjilati dan menghisap buah zakarku.
Aku nikmati minuman ku sekarang, sambil menikmati jilatan dan isapan kedua wanita ini.
Aku liat badan Vina yang agak menungging itu, Duuuh putih sekali, mulus sekali, sayang sekali di sia siakan. Lekuk pinggangnya, pantatnya yang montok, membuat nafsuku makin menggelora.

Vina :"gua naikin duluan ya laki lo Yat" lirih Vina.
Istriku melepas kulumannya, mengangguk pelan, lalu membantu Vina yang mulai berjongkok diatas kemaluanku.

Vina : "mau gua menghadap laki lo atau membelakangi Yat?"

Yati :"lihat suamiku dong Vi, masa suamiku dikasih pantat" senyum istriku sambil memegang batang kemaluan ku dan mengarahkannya ke lubang vagina Vina.
Vina perlahan menurunkan pantatnya dan blesssss, masuk kembali kontiku ke dalam lubang vaginanya, sekarang sudah tidak terlalu basah seperti tadi, walau masih becek...
Vina pun menaik turunkan pantatnya membuat kontiku keluar masuk vaginanya.

Vina:"uuuufff ini lebih enak Dix, lebih kenceng sekarang... Lebih enak Yat punya suami lo... Kenceng banget nih... Ooouuhh...." erang nya.
Istriku hanya tersenyum sambil jemari tangan kirinya menghampiri klentit Vina dan mulai memainkannya sedangkan tangan kanannya mulai mengelus elus buah zakarku. Dan mulutnya kadang menghisap puting Vina, kadang menghampiri bibirku dan mengulumnya..

Vina :"ooooouuuuhhhh aaaaauuuhhhh Aaaahhh aaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhh enak....."
Vina makin cepat menaik turunkan pantatnya hingga terlalu tinggi dan PLOK
Copot kontiku dari vaginanya, istriku segera mengulum kemaluanku itu dengan mulutnya, dan mengarahkan kembali ke lubang vagina Vina. Blesssss...

Vina :" uuuufff enakkkkk..... "lirih Vina

Yati :" Vi, boleh anal ga.... "bisik istriku

Vina :" ooouuuhhhh ooouufffhhh bebassss... Boleh..... "erang Vina sambil stop lalu mengangkat pantatnya agak tinggi hingga kontiku keluar vaginanya.
Istriku mengarahkan kepala kemaluan ku ke lubang anus Vina, Vina membuka kedua belahan buah pantatnya hingga lubang anusnya lebih terlihat.
Kontiku sudah basah oleh cairan Vina, istriku dengan lincah memasukkan jarinya dari lubang vagina Vina lalu dimasukkan ke lubang anus Vina, membuat lubang anus itu juga ikut rada basah.
Lalu diarahkan kepala kemaluanku ke lubang anus Vina dan Vina menurunkan pantatnya dan BLESSSSSS
Perlahan mulai masuk kepala kemaluanku ke dalam lubang anus Vina

Vina :"ooouuuhhhh uuuufff ini lebih berasa.... Enak banget..... Ini konti lo yang bengkok ke kiri, passs enak banget buat anal Dix....." erang nya ga karuan.
Emang iya? Ga tau deh, aku berasa jepitan genggaman anus Vina memang lebih mengapit erat kontiku dibanding vaginanya.
Vina pun mulai menaik turun kan pantatnya agak cepat, kadang kontiku terlepas, istriku menjilati, mengulum kontiku terlebih dahulu sebelum mengarahkan nya lagi ke lubang anus Vina.

Vina :"ooooo oo... Ooooouuuuhhhh.... Ga kuuuuaaaattt..."
Vina mengejang dan mencabut kontiku, kedua tangan nya ke belakang, badannya mengejang dan SEEEERRRR..... Muncrat cairan dari lubang vaginanya, menyemprot sampai membasahi dadaku.
Lalu Vina rebah ke samping, istriku mulai menaik selangkangan ku, diarahkannya kepala kemaluanku ke lubang anusnya.

Dix :"anal dulu mi?" bisik aku sambil lalu menenggak minumanku
Istriku hanya melihat ku, tersenyum dan menurunkan pantatnya hingga kepala kemaluanku mulai masuk lubang anusnya.
Uuuufff erat sekali mengapit kontiku.

Yati :"uuuufff iya Vi.... Kenceng..... Enak...." erang istriku sambil menaik turunkan pantatnya hingga kemaluanku keluar masuk lubang anusnya.

Vina :" bener kan...." katanya sambil bangun, dan menghampiri aku, Vina mulai menjilati cairan vaginanya yang membasahi dadaku sampai ke perut bawah ku. Dijilatinya sampai bersih cairan itu. Sesampainya di selangkanganku, jemarinya mulai memainkan vagina istriku, klentitnya dimainkan, 3 jari dimasukkan ke dalam lubang vagina istriku, sambil bibir nya menghisap puting payudara istriku.

Yati :"aaaaaahhhhhhhhhhhh.... Ooooouuuuhhhh.... Viiiiiiiiiiiiiiiii....." erang kencang istriku. Istriku makin cepat menggoyangkan pantatnya dan PLOK
sampai copot kontiku dari lubang anusnya, Vina segera turun ke arah kemaluan ku, mengulumnya kuat-kuat lalu mulai mengarahkan kembali ke lubang anus istriku dan blesssss....
Istriku mulai menggenjot kembali pantatnya kuat-kuat.
Hingga....

Yati :"ooooooo ooouuuhhhh papiiiiiiii... Aku keluar...."
Badan istriku pun kejang-kejang, Vina melepas jemarinya dari lubang vagina istriku dan SEEERRRRR... Muncrat sedikit cairan dari lubang vagina istriku.

Vina :"vagina lo kedut-kedut ya Yat waktu lo orgasme..." bisik Vina sambil mencium bibir istriku yang badannya masih kejang kejang. Kontiku makin berasa terapit erat di dalam anus istriku. Tak lama badan istrikupun melorot ke samping.

Vina :"eh tetangga nonton lagi tuh Dix"
Aku lirik ke seberang, lelaki itu sudah duduk dibangku menghadap ke jendela rumah Vina, tapi kali ini di teras.

Dix :"mungkin biar lebih jelas kali makanya dia ke teras, kenapa kita ga ke teras juga aja?" canda ku

Vina :" yuk, sebentar, gua ambil handuk kecil dulu, buat sumpel mulut gua, kalau uda di genjot biar ga berisik, sebentar ya"
Vina segera bangun dan menuju lemari pakaiannya.
Tak lama dia balik dengan handuk kecil di tangan, dan sebuah dildo silicone yang ukurannya agak besar.

Dix :"lah buat apa itu dildo Vi?"

Vina :" buat masukin vagina gua, lo genjot anus gua aja, biar kayak double penetrasi"
Istriku yang berbaring cuma melihat aja sambil tersenyum.

Vina :" ayo...."
Vina menuju pintu ke teras, membukanya, keluar ke teras, melambai ke arah lelaki itu, entah ngomong apa.
Aku mendekati istriku yang masih rebahan.

Dix :"aku di depan teras ya, kamu bisa lihat kan mi? Gpp?"

Yati :" iya sayang, gih have FUN, sebentar aku nyusul ke situ"

Aku lihat dari jendela, Vina sudah tengkurap di atas meja teras, pantatnya mengarah ke tetangganya, dan dildo besar itu sudah mulai keluar masuk lubang vaginanya.
Aku segera keluar teras, aku lihat lelaki itu sudah mulai ngocok kembali kontinya sambil duduk di bangku terasnya.
Aku ambil 2 bangku teras sebelah kiri dan kanan meja tempat Vina tengkurap itu, aku naiki, bangku kiri untuk kaki kiriku dan bangku kanan untuk kaki kananku, hingga posisi kontiku bisa mencapai lubang anus Vina.

Vina :"ayo Dix masukin, kita kasih show yang bagus, uda say hi tadi dia sama gua, mau ikutan katanya hihihihihi"
Tawa Vina sambil kedua tangannya membuka belahan buah pantatnya hingga lubang anusnya dengan mudah terlihat.
Dengan dildo besar masih menancap di lubang vaginanya, aku arahkan kontiku untuk memasuki lubang anusnya dan blesssss....
Dengan dildo di dalam lubang vaginanya, kontiku lebih berasa diapit didalam lubang anus Vina, ku genjot pantatku agak kuat.
Aku lirik ke dalam kamar, istriku tidak ada, mungkin ke wc.
Vina menggigit handuk itu.

Vina :" hmmmmm... Mmmmmrrrrmmm.... Mmmmmrrrrmmm..." erangnya ketahan handuk dimulutnya.
Kugenjot pantatku makin kuat, sambil kedua tanganku memegang dan menopang pada pinggang Vina.

Vina :"uuuuuuummmmmm mmmmmmmm...... Uuuuuuummmmmm...." erangnya kencang mengikuti kencangnya genjotan pantatku. Aku rasakan badannya mengejang ngejang....
Aku stop genjotanku, merasakan kontiku diperas peras di dalam lubang anusnya.
Tak lama aku lihat dari jendela ke dalam kamar Vina, pintu dibuka dan istriku masuk bersama tetangga sebelah.
Aku cabut kontiku dan turun dari bangku.
Vina masih merem tengkurap di atas meja, badan bergetar dengan dildo masih menancap di lubang vaginanya.

Yati :" pi, kenalin nih tetangga kita, namanya Alex, tadi kamu lagi asik genjot, makanya aku ga bilang, aku samperin aja ko Alex."

Alex :"hi, salam kenal"
Vina membuka matanya dan sepertinya agak kaget, lalu bangun dan mencabut dildo dari dalam vaginanya.

Vina :"kenapa lo ga berani samperin gua sih?" sungut nya.

Dix :" ayo kita masuk kamar dulu aja"
Kataku mencairkan suasana, kami ber 4 pun masuk ke kamar Vina, aku tutup hordeng jendela kamar itu.

Alex :"maaf, aku ga berani lancang karena cici kan sudah punya anak dan suami, makanya diam-diam cuma berani curi pandang" buka alex.

Vina :"ya sapa kek, hi kek" Vina masih merenggut.

Yati :"uda vin, ko Alex ini diem-diem suka kok sama kamu, gede lho punya nya ko Alex" canda istriku.
Aku cuma duduk di ranjang sambil mengambil minumanku lagi.
Aku ambil gelas yang kosong, entah punya siapa, aku isi cairan J&D dan memberikannya ke Alex.

Vina :"coba mana gua liat punya lo lex, jangan panggil gua cici, emang gua uda tua, panggil Vina aja."

Yati :" ayo ko Alex, jangan malu lagi" istriku pun menghampiri Alex dan mulai berlutut didepannya dan mencopot celana pendek Alex. Alex ikut mencopot kaosnya.
Keluar lah konti Alex, yang memang besar dan tebal, punya ku kalah, kontiku cuma panjang 15cm, tebal ya standard lah, aku taksir konti Alex 19-20cm, tebal hampir 2 x kontiku.
Istriku meraih batang kemaluan Alex, yang tidak bisa digenggam full dengan tangannya, dan mulai menjilati kepala kemaluan Alex itu. Vina pun mulai mendekati Alex, istriku mengarahkan kepala kemaluan Alex itu ke mulut Vina.
Vina pun langsung melahap kontiku besar itu, menjilatinya, mengulum, berusaha memasukkan nya ke dalam mulutnya

Vina :"uuuufff bego, punya konti besar kenapa ga dari dulu lo" gerutu Vina tapi tetap menjilati konti Alex.
Istriku pun bangun meninggalkan Vina yang asik mengulum, menjilat konti Alex yang uda keenakan, lalu menuju ke aku.

Dix :"kok kamu bisa samperin Alex mi?"

Yati : "iya, tanggung lah, ajak aja ke sini sekalian" senyum istriku sambil berlutut di depan kontiku yang masih berdiri tegang kencang itu.

Dix :"jadi kamu tadi ke rumah Alex bugil begini?"

Yati :"ya sayangku, uda, ayo nikmati malam ini aja ya sayang...." lirih istriku sambil mulai menjilati kepala kemaluanku.

Vina sibuk mengulum konti Alex dan istriku sibuk mengulum kontiku.

Vina :" naik atas ranjang yuk Lex, Dix lo juga naik ya"

Alex dan akupun berbaring telentang sebelah-sebelahan. Istriku mulai menaiki badanku, Vina menaiki badan Alex dan blesssss
Kedua perempuan sexy itu saling tidak mau kalau menggenjot pantatnya masing-masing.

Vina & Yati :"ooooouuuuhhhh uuuufff aasrhgg aaaaaahhhhhhhhhhhh...."
Erang mereka bergantian.

Vina : "yatt.... Ini gede, enak.... Ooouuuhhhh walau ga kencang... Enak.... Tukeran yukkkk..." erang Vina
Vina dan istriku pun berpindah, Vina menggenjot kontiku dan istriku menggenjot konti Alex.

Yati :"ooo Uuuffff iya Viiiiiiiiiiiiiiiii... Tapi enak.... Double yukkkk... Papiiiiiiii.... Piiiii, double..... Sandwich......" erang istriku.
Vina pun menuruni badanku, aku bangun dan mengambil posisi di belakang istriku, istriku merebahkan badannya, mendekap Alex, Vina ikut membantu membuka belahan pantat istriku hingga lubang anusnya lebih mudah di masuki.
Diarahkan kepala kemaluan ku oleh Vina ke lubang anus istriku dan blesss

Yati :"ooooouuuuuu uuuufff Piiiii... Papiiiii eennnaaakkkk pisannnn....." erang istriku
Akupun mulai menggenjot pantatku hingga kontiku keluar masuk lubang anus istriku.
Vina bergantian menciumi bibir istriku dan bibir Alex.
Alex hanya pasrah keenakan dibawah.
Akupun makin cepat menggenjot lubang anus istriku.

Yati :" ooooooo ooooouuuuuu aaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhh keluaaarrr...."
Badan istriku pun bergetar hebat...

Alex :"oooouuufff empot empot.... Enak banget......" erang alex keenakan diempot ayam kontinya dalam lubang vagina istriku.
Setelah badan istriku agak tenang, aku cabut kontiku dari lubang anusnya.

Dix :"ayo vin, giliran kamu"

Vina :"siap sayang"
Badan istriku menggelesor ke samping, Vina menghampiri konti Alex dulu, menjilati dan mengulumnya, lalu ke konti aku. Baru badannya berputar, diarahkan kepala kemaluan Alex ke lubang vaginanya, didekapnya erat badan Alex sambil pantatnya naik turun

Vina :"sebentar..... Dix... Enak...."
Istriku menghampiri aku, mengulum kontiku, menghisap ya kuat-kuat, lalu mengarahkan kontiku ke lubang anus Vina, Vina stop menggenjot pantatnya, dan blesssss masuklah kontiku ke dalam lubang anus Vina.
Aku genjot kuat-kuat pantatku, hingga badan kami bertiga bergoyang-goyang ikut irama sodokanku.
Akupun makin cepat menggenjot pantatku.

Alex :"aaaaah aku.... Aku... Mau.... Gpp keluar... Di di dalam????" erang alex

Vina :"terus Dix.... Lagiiiiiiii terus..... Ooooo aaaaauuuhhhh aaaarrrggghhh...."
Erang Vina tidak peduli.

Alex : "aaaaauuuhhhh keluuuar....."
Alex mendekap erat tubuh Vina,

Vina :"ayo Dix....Guuaaaaa mauuuuuu aaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhh...... Aaaarrrggghhh..."
Badan Vina pun mengejang kuat, aku percepat goyangan pantatku.
Bersambung
 
Malam dengan Vina
Part 3

Akupun stop genjotanku setelah badan Vina melemah.
Aku cabut kontiku dari lubang anus Vina.
Vina masih mendekap erat badan Alex.
Aku hampiri istriku yang sedang rebahan disebelah Alex itu.

Yati :"belum keluar ya pi... Sini masukin ke aku..." lirih istriku.
Aku menaiki tubuh istriku, kuarahkan kontiku ke lubang vaginanya, kudekap badannya, kucium bibirnya mesra sambil kugenjot pantatku. Makin lama makin cepat kugenjot pantatku.

Yati :"papiiii.... Aaaaahh... Ooouuaaggrrhhh... Aaaaahh... Aaaaa... Aaaahhh" erang istriku. Kakinya sudah melingkar di pinggulku.
Aku lirik Vina sudah turun dari badan Alex, sedang membersihkan sisa cairan di konti Alex. Lalu menghampiri kami.

Vina :"belum keluar ya dix, manjur ya obatnya" senyum Vina sambil mencium aku.

Dix :"iya.... Nihhh..." lirihku sambil terus kugenjot lubang vagina istriku.

Yati :"papiiiiiii papiiiiiii piiiiii.... Oooooohhh aaaahhhhh... Keluar....."
Tubuh istriku pun mengejang lagi.
Kurasakan kedut kedut dalam vagina istriku.

Vina :"ayo sini dix, gua tanggung jawab kok, sodok gua lagi aja" kata Vina sambil ambil posisi menungging.
Aku segera ambil posisi berlutut dibelakang Vina dan blessss, aku genjot lagi vagina becek Vina. Plek Plek Plek...
Alex bangun, dan mengambil posisi di depan muka Vina, hingga Vina bisa menjilati dan menghisap serta mengulum kontinya.
Istriku bangun dan ambil posisi menungging disebelah Vina, mereka pun saling bergantian menjilati dan menghisap serta mengulum konti Alex, kadang bersama menjilati konti besar Alex itu.
Aku yang melihat itu makin mempercepat genjotanku.
Lama kelamaan, konti Alex pun mulai bangun kembali.

Vina :"ooouuuff perkasa... Ju... Ga... Lo lex... Ayo genjot.... Yati..... Ooouuuff" erang Vina.
Alexpun mengambil posisi dibelakang istriku dan blessss... Aku lihat konti besar itu masuk lubang vagina istriku, sampai ngempot gitu vaginanya kena sodokan konti besar Alex.
Dari perlahan menggenjot vagina istriku, lama kelamaan mulai cepat Alex menggenjot istriku.

Yati :" aaaaaa aaaahhhhh Aaaahhh papiiiiiii.... Piiiiii gantiin.... Piiiiii..." erang racau istriku.

Dix :" ayo lex, gantian..."

Alexpun mencabut kontinya dari lubang vagina istriku, aku juga mencabut konti ku dari lubang vagina Vina, cairan putih membalut batang konti ku, sepertinya sisa sperma Alex kali ya.
Alex pun membenamkan kontinya ke dalam lubang vagina Vina.
Akupun mulai menggenjot vagina istriku.

Vina :"ooouuuff semua keluarin di guaaa... Biar luber memek gua......" erang Vina

Aku lihat Alex makin mempercepat genjotannya, seakan makin semangat dengan racauan Vina itu dan ingin sekali muncratin sperma lagi didalam Vina.
Tak lama....

Alex :"aaaarrrrggghhh..." erang Alex sambil menekan kuat-kuat pantatnya.
Sudah crot kayaknya dia di dalam vagina Vina.

Yati :" papiiiiiii enaaak... Pisaaaannnn.... Keluuuuaaarrr...." erang kuat istriku menandakan dia keluar lagi.
Aku makin mempercepat genjotanku.
Badannya mengejang, bergetar hebat. Aku percepatan genjotanku, alex sudah rebah ke samping, aku lihat lelehan sperma keluar dari lubang vagina Vina.

Dix :" dikit lagiiii... Miii...." erang aku

Yati :" aaaahhhhh ayo piiiiii keluarin....."

Vina :" keluarin dalam gua ya dix," erang Vina sambil tetap posisi nungging disebelah istriku.
Tak lama konti ku berasa mulai berkedut, aku cabut konti ku dari vagina istriku dan segera membenamkan konti ku ke dalam vagina banjir Vina. Dan crot crot, kutekan pantatku kuat-kuat.
Lalu aku rebah ke samping istriku., badan Vina pun melorot rebah.
Duh, konti ku masih berdiri tegak, obat apa ini, ga stop stop ini tegangnya walau uda crot keluar.
Istriku menghampiriku,

Yati :"aku bersihin ya pi, belepotan begini" ujarnya sambil menjilati cairan putih-putih sekitaran konti ku.

Yati :"masih berdiri aja pi, uda keluar belum tadi?" lirih istriku sambil menjilati konti ku.

Dix :"uda mi, gila nih obat apa ya si Vina kasih, masih tegang aja walau uda crot"

Vina :"uda sini sodok gua lagi aja dix" kata Vina sambil senyum.

Dix :"lah itu lubang uda banjir begitu Vin"

Alex :"obat apa sih?"

Vina :"kapan-kapan lo cobain ya, itu kasihan teman kita masih berdiri aja"

Alex :" karena kalian sudah begitu baik, kasih live show, sampai boleh dicoba, sebentar ya, aku kasih solusi, sebentar aku kembali" Alexpun bangun, memakai bajunya, dan keluar kamar.

Dix :"mau apa itu si Alex mi?"

Yati :" ga tau pi..." lirih istriku sambil terus mengulum konti ku yang masih tegang berdiri.

Tak lama pintu kamar terbuka, dan Alex masuk dengan seorang perempuan muda, baru 20th mungkin? Atau lebih muda?
Seorang perempuan muda berparas daerah jawa, berkulit sawo matang, dengan payudara tidak besar, ya seperti istriku deh, badan kecil, sexy, ya mungkin karena masih muda.

Alex :"kenalkan, ini Rani. Rani ini selain jadi asisten rumah tangga di rumahku, juga sebagai sex slave ku. Dia ini pelampiasan sex aku, walau aku tidak nikah. Jadi dia ya nurut aja apa kataku."

Kami semua bengong dan saling melihat.

Vina :"ternyata lo menyimpan rahasia juga ya lex" senyum Vina yang sudah duduk.

Alex :"bukan begitu, ini uda ga rahasia lagikan. Rani ini nurut aja kok. Bukan begitu Rani."

Rani :" iya tuan" katanya pelan sambil menunduk.

Alex :"ayo kamu buka baju kamu Rani, itu tuan yang itu kontinya berdiri, minta dibuat bobo"
Alexpun segera juga melucuti pakaiannya.

Rani :" baik tuan" Rani pun segera menanggalkan seluruh pakaiannya. Dan menghampiri aku. Istriku yang dari tadi cuma bengong, menyerahkan konti ku untuk di lumat oleh Rani.
Uufff liar sekali Rani ini menjilati, mengulum, menghisap kuat konti ku.

Alex :" nah Rani, ini nyonya kamu ya, harus dengar kata-kata nyonya juga" kata Alex sambil mendekati Vina dan mengelus rambut Vina.

Alex :"ayo Vin, kamu telentang aja, biar Rani bersihin vagina kamu itu yang luber cairan" bisik Alex ke Vina.
Vina menurut aja, dia membalik badannya telentang, Alex duduk di ujung ranjang, kepala Vina di pangkuan Alex, Vina segera mengelus elus konti Alex dan menjilatinya.

Alex :"Rani, jilatin itu nyonya punya, bersihin, yang bersih ya. Pakai lidah"

Rani :"baik tuan, tuan boleh kocok aku punya biar bisa turun" kata Rani sambil melihat aku.
Aku dan istriku saling pandang, bingung, hahahahahah, banyak kejutan ternyata ini tetangga bego.
Rani pun mendekati kepalanya ke selangkangan Vina untuk menjilatinya sambil menungging.

Dix :"gimana mi?" tanya ku ke istriku.

Yati :"ikutin aja permainannya pi, ayo sodok deh, kapan lagi cobain abg pi" senyum istriku.

Dix :"abg tapi uda di jebol sama yang gede mi hehehehe" candaku

Alex :"ayo dix, silahkan coba, jamin ini abg bagus, biar uda kena konti ku."

Yati :"ayo pi" istriku bangun menarik aku, akupun bangun dan ambil posisi dibelakang Rani yang menungging itu sambil menjilati vagina Vina.
Istriku mengarahkan kepala kemaluan ku ke lubang vagina Rani. Aku tekan perlahan, duh... Vaginanya kering.

Dix :"kering mi..." lirihku. Istriku meludahi jarinya, dan mengoleskan ke lubang vagina Rani, biar agak basah, lalu mengarahkan kembali kepala kemaluanku. Perlahan, mulai masuk konti ku ke dalam lubang vagina Rani.
Buset, peret bener. Emang benar Alex, abg nikmat.
Aku raih pantatnya, duh sekel, kenceng badannya.

Dix :"duuuh peret bener ya...mi..." lirihku.
Istriku hanya tersenyum dan menciumku.
Akupun mulai menggenjot pantatku. Mulai perlahan, karena peret bener, kering.

Alex :"tuh kan, apa aku bilang, beda kalau abg"

Vina :" lah gua ga enak maksud lo lex?" sungut Vina

Alex :" beda dong sayang, kamukan kesayangan"

Vina :" gombal lo, ya uda, lo entot dia kalau ada suami gua ya, kalau ga ada, lo entot gua ya"

Alex :"iya sayangku"

Makin lama aku makin percepat genjotanku, karena vagina Rani, mulai basah. Walau masih tetap kering.

Yati :"enak ya sayangku, ayo keluarin lagi pi, kasihan kamu masih berdiri gitu" bisik istriku.

Dix :"ya mi.... Enak.... Keluarin di kamu ya...."

Yati :" ga usah pi... Genjot aja, keluarin disitu ya..."

Dix :" gpp ya mi...."

Yati :"ya sayang, buat papi semua apa aja, ini cuma sex, hati papi kan untuk aku" lirih istriku sambil mengecup ku.

Rani : "hhmmmm... Mmmm...." rintihan Rani yang sepertinya sudah mulai ikut terangsang. Sambil tetap sibuk menjilati vagina Vina.

Yati :" aku ke wc sebentar ya pi, papi Enjoy, nikmati ya pi" kecup istriku lalu bangun.
Aku mulai meram dan menggenjot makin kenceng, duh enak, peret,mengapit erat banget, sama seperti dulu pertama nikah sama istriku.
Aku makin mempercepat genjotanku, makin cepat dan cepat.
Tiba-tiba ada yang memeluk ku dari samping

Yati :"ayo pi.... Keluarin sayang... Aaaahhhhh... Aaaahhh... Ayo pi..." rintih istriku dikupingku.
Akupun makin mempercepat genjotanku.

Dix :"aaaahhhhh... Keluar miiii..."

Yati :"iya piiiiii.... Aaaahhhhh... Aaaaahh" rintih istriku sambil mengelus elus dadaku.
Aku tekan pantatku kuat-kuat, crot crot.... Aku semprot liang vagina Rani dengan spermaku.
Begitu aku buka mata, aku lihat Alex sudah menggenjot Vina lagi, posisi Vina dibawah terlentang, alex mendekap nya erat sambil menarik turunkan pantatnya.

Aku cabut konti ku dari lubang vagina Rani. Rani segera berputar untuk menjilati konti ku sampai bersih mengkilap.
Dan konti ku masih berdiri, berdenyut denyut.

Rani :" silahkan tuan masukin lagi kalau masih kurang" lirih Rani sambil balik untuk menungging lagi.

Yati :" ke aku dulu ya pi..." lirih istriku sambil ikut menungging di sebelah Rani.
Aku sudah paham maunya istriku, hajar kedua lubang ini, keluarin bebas dimana.
Akupun segera mengarahkan konti ku ke lubang vagina istriku dan blessss....
Kugenjot istriku dengan cepat, Rani hanya diam menunduk, mukanya ditempelkan ke kasur.
Kurasakan lubang vagina istriku tidak sebasah tadi, habis di bersihin lap sepertinya, ga mau kalah sama Rani.

Dix :"enak mi.... Enak sayang...." erang ku untuk semangat istriku.

Yati :" enak piiiiii.. Anal piiiiii... Masukin...." rintihan istriku

Dix :"anal....Rani???..."

Yati :" jangan.... Piii... Aku..... Piiiiii.. Sayang,.... Masukin...."

Aku mencabut konti ku, dan mengarahkan ke lubang anus istriku dan blessss....
Kugenjot dengan cepat lubang anus itu.
Tak lama, aku cabut konti ku dan aku pindah menggenjot lubang vagina Rani, yang sudah agak basah sekarang, walau ga banjir, kemana larinya ya spermaku tadi yang crot dalam dia pikirku.

Yati :" uuuf... Jangan anal Rani ya sayang, aku aja...." lirih istriku

Dix :"ya sayang...."

Aku lihat Alex dan Vina sudah berganti gaya, Vina menungging disodok dari belakang sama Alex. Rupanya mereka sudah menemukan dunia mereka.

Rani :" aaah.. Ahh.. Keluarin lagi aja tuan..." rintih Rani.

Aku cabut lagi konti ku, aku genjot lubang vagina istriku, cepat dan cepat, lalu lubang anus istriku, cepat dan cepat

Yati :"papiiiiiii.... Ga... Keluar...... Aaaahhhhh papiiiiiii piiiiii..... Ooouuuff"
Badan istriku mulai mengejang, cepat-cepat aku balik menggenjot lubang vaginanya dan empot empot, keluar dia.
Aku cabut kontiku, aku genjot kembali lubang vagina Rani. Tubuh istriku melorot ke bawah tengkurap.
Makin cepat kugenjot Rani, sampai berasa kontiku mau kedut kedut, buru-buru aku cabut dan kutarik badan istriku, kubenamkan kontiku dalam-dalam di vaginanya dan crot crot crot....

Yati :" uuuuf piiiiii... Keluarin..... Aaaahhh... Aaaahhh... Yang banyak Piii...." rintih istriku
Badankupun melemah, dan rebah ke samping.
Rani segera menghampiri aku, untuk menjilati kontiku, lalu menjilati vagina istriku.
 
Warbiyasah updatesnya
•⌣»̶·̵̭̌✽̤̈🐡 Terima Kasih 🐡✽̤̈·̵̭̌«̶⌣•
 
Parah bego ini sih crita..*** ada obat...wakakkakaka :D :D
sumpah ini fantasy gw juga, bisa anal orgy gangbang swinger gitu pake ada dp segala..hahahha :genit::genit::genit:
mgkn suhu perlu ditambahin ada dvp apa dap gitu hu..apa kemarin ga nyoba juga..hehehe
aniwe...ditunggu lanjutanya suhu...:ampun::ampun::adek:
 
Parah bego ini sih crita..*** ada obat...wakakkakaka :D :D
sumpah ini fantasy gw juga, bisa anal orgy gangbang swinger gitu pake ada dp segala..hahahha :genit::genit::genit:
mgkn suhu perlu ditambahin ada dvp apa dap gitu hu..apa kemarin ga nyoba juga..hehehe
aniwe...ditunggu lanjutanya suhu...:ampun::ampun::adek:

Wakakakakakaka

Dinikmati aja suhu.
Bebas
Baca boleh, ga suka tinggal skip

Hehehehehe he
 
Saling berbagi

Malam itu aku sedang santai duduk di ruang keluarga sambil menonton tv.
Istriku datang dengan membaca secangkir kopi, ditaruhnya cangkir itu di meja depan sofa tersebut, lalu dia duduk disebelah, sambil menyenderkan kepalanya di bahu ku.

Yati :"pi, aku mau ngomong nih"
Bisik istri ku.

Dix :"ya ngomong aja mi, biasa juga kamu langsung ngomong ga pakai ijin dulu"

Yati :" gini pi. Kamu tau Rita kan? Temannya Vina dan Lili yang baru nikah 1 tahunan lalu itu, mau 2 tahun kali ya"
Istriku mulai agak duduk dan matanya menatap aku. Sepertinya serius sekali.

Dix :"ya, yang kalian pesta waktu itu, mana bisa lupa aku, terus kenapa mi?"

Yati :"nah gini, Lili Tadi kan telpon, bilang kalau Rita itu belum punya anak, sudah coba berbagai cara pi. Terakhir Vina saranin cari donor sperma aja."

Dix :"lalu? Ya carilah."

Yati :" yeeee emang nya mudah cari donor sperma? Vina saranin pakai sperma kamu pi"

Dix :" hah? Serius? Ga mau ah. Males aku mesti ke rumah sakit, bla bla bla dan lain sebagainya, kenapa ga suaminya Vina aja?"
Aku yang mulai serius sekarang.

Yati :"yeeee papi ini, kayak ga paham Vina kan uda cerai. Papi lupa? Aku kan pernah cerita, Vina ketauan tidur sama Alex. Rencananya ga pakai rumah sakit pi, tapi cara natural aja pi."

Dix :"oh ya, lupa aku, terus natural gimana mi? "

Yati :" ya kamu sodoklah si Rita, muncratin sperma kamu dalam dia pi"

Dix :"lho, ini seriusan? Emang Rita uda cek ricek semua, kalau dia sendiri sehat apa ga?"

Yati :"serius pi, aku uda pikirin mau seminggu ini. Rita sudah cek, dia sehat, telurnya juga bagus. Nanti aku buatkan ramuan godokan kayak dulu kita mau program si kakak pi. Aku pikir, ya bantu temanlah, kasihan Rita uda 30 tahunan, apa uda lebih ya? Kalau di diemin terus, bisa-bisa ga punya anak. Papi inget aku hamil si dede karena apa? Bukan ramuan tradisional lho kalau dede, aku yakin hasil BOS waktu terakhir itu, inget ga? Aku sih bukan mau ungkit ya, aku sayang anak-anak, semua anak aku dan kamu pi. Ya kita bantu teman lah hitung-hitung. "
Mimik wajah istriku sudah sangat serius.
Aku teringat game BOS (Bank of Sperm) yang terakhir sampai istriku hamil. (di lain kesempatan aku kisahkan BOS terakhir kami itu)

Dix :" ok lah, baik, kamu atur aja mi, aku ikut. Aku mau tanya, kenapa aku? "

Yati :" papi ini, ya siapa lagi? Suami siapa? Vina uda ga ada suami, Lili ga punya suami. Ya tinggal kamu pi. Dan uda terbukti kan aku dulu hamil sama kamu pi."
Dan selama 1 bulan aku harus minum ramuan tradisional macem jamu yang super pahit, tiap pagi dan malam. Paling ga enak bukan ramuannya, tapi puasa sex nya, hadeeeehhh. Selama 1bulan ini, aku cuma dikasih jatah 1x tidurin istriku, dan itupun crot ga boleh didalam vaginanya, tapi ditangannya. Sedih...
Sampai akhirnya....

Yati :"pi, sabtu besok kita ke rumah Vina ya, kita bantu Rita disana dan ada 1 permintaan aku lagi..." kata istriku di hari jumat sore itu.

Dix:"apalagi mi, uda ngomong aja mi"

Yati :"aku berfantasi, gimana ya rasanya kalau kamu punya 2 istri, yaaaa yang harus aku suka"
Mulai lagi nih fantasi aneh istriku.

Dix :"lah emangnya gampang cari istri? Mami mami, aneh-aneh aja kamu" kataku sambil senyum.

Yati :"ya kalau beneran susah lah pi. Cuma ini kan fantasi. Vina kan janda sekarang, aku uda ngobrol sama dia, eh dia mau jadi istri kedua kamu, ya walau tidak ada ikatan resmi ya, antara kita bertiga ini aja komitmennya, dan kalau ada yang ga nyaman antara kita, ya bubarin, beres kan? Uda sama-sama kenal juga"
Deg, kaget aku, uda dia pikirkan sampai ke sana.

Dix :" aku kan uda ga pernah ketemu Vina mau 2 tahun mi. Wajah dan apa-apa nya mana aku tau?? Terakhir ketemu kan waktu kita ketemu sama alex itu. Lalu Vina itu liar lho mi, kadang takut aku sama dia"

Yati :" iya, ya uda nanti kan sabtu ketemu sama Vina, kita ngobrolin lagi disana ya, Vina sejak cerai lebih kalem, kan alex juga uda tinggalin dia pi. Ya aku sih uda ngomong kalau ok, dia harus komitmen juga setia. Walau kalau mau apa-apa ya harus ngomong terbuka seperti kita pi. "

Singkat cerita sabtu sore jam 6an kami sudah di rumah Vina. Kami duduk di ruang tamu, aku lihat sekeliling, cuma ada foto Vina dan anak perempuan nya sekarang.

Vina :" sambil tunggu Rita, gua ambil minum dulu ya, kalian sudah makan? "

Yati :" sudah vin, air putih aja ya, Thank you"

Tak lama Vina balik dengan 2 gelas air putih, dan duduk di sofa ruang tamu dekat istriku. Vina sekarang lebih kurus, dulu agak chubby, sekarang kurus sexy, walau tetap berkulit putih mengkilap.
Wajahnya yang berbentuk bulat lebih segar dengan mata agak sipit, hidung mancung dan bibir agak tebal.

Yati :"nah sambil tunggu Rita, aku mau ngomong nih vin, soal istri kedua itu tuh"

Vina :"oh ya, gimana, setuju?"

Yati :"asal kamu janji setia ya vin, ga main hajar sembarang, mau apa ya kita ngomongin aja sama-sama, saling terbuka, saling berbagi, gimana?"

Vina :"ok, aku setuju, mulai sekarang pakai aku kamu ya, seperti kalian. Aku panggil Dix papi juga ya, panggil kamu mami ya Yat. Mulai sekarang aku akan nurut sama istri pertama dan suamiku ya"

Yati :"nah begitu. Kalau antara kita, kamu vin misal mau apa sama suami, ya gpp, namanya suami sendiri. Tapi seminggu lagi ya aku kasih kesempatan kalian berdua saling kenal, kalau antara aku dan Vina kan emang uda saling kenal baik, kita sekarang bantu Rita dulu ya, dan nanti namanya suami ya harus bermalam di tempat istrinya ya pi, jadi mungkin 2, 3 x seminggu kamu nginap disini, gimana pi? Tapi, keluarga tetap nomer 1 ya, terutama anak-anak, anak kamu vin dan anak aku, ya jadi anak kita bersama, ok kan semua?"

Aku cuma nganguk-nganguk aja, kehabisan kata-kata, aku lihat Vina pun cuma ikut ngangguk sambil tersenyum, ikutin aja lah permainan mereka.
Akhirnya begitulah, dengan fantasi istriku, aku punya istri kedua, Vina, walau pernah aku tidurin juga dia sebelumnya. Ya aku jalanin aja deh. Ga ada ruginya pikir aku, malah dapat durian nih, dapat istri keturunan chinese, sexy, putih, payudara besar bulat, meki masih ok, ya walau agak longgar, masih ok lah. Hehehehe

Tak lama Rita datang juga. Seorang wanita yang tinggi, ramping, sexy, keturunan chinese juga, berkulit putih, rambut panjang, muka cantik, payudara yang bulat besar ga, kecil ga, pas dengan ukuran badannya yang berpinggang ramping bak gitar spanyol itu. Bagai model Rita ini.

Rita :" malam semua, maaf ya aku terlambat, tunggu suamiku tadi, dia langsung pamit, karena ada Meeting kerjaan." sapa Rita sambil duduk di sofa ruang tamu juga.

Yati :" ayo Rit, kita ke atas, siap-siap, ayo vin" ajak istriku sambil bangun.
Mereka bertiga pun menghilang naik tangga ke lantai dua rumah Vina itu.

Tak lama, Vina turun ke bawah.

Vina :" ayo pi, kita naik, aku tutup pintu dulu ya, kamu naik duluan aja."

Dix :"aku tungguin ya" kataku sambil bangun dari dudukku. Lalu kamipun naik ke lantai dua, menuju kamar Vina.

Begitu masuk kamar, aku lihat Rita sudah telanjang bulat tidur terlentang di atas ranjang, sambil selangkangannya dibuka, dan jarinya memainkan klentitnya.
Payudaranya sungguh indah, bulat sekelas terlihat dengan pentil kecil berwarna pink itu. Matanya terpejam. Sedang istriku duduk di bibir ranjang dengan hanya menggunakan celana dalamnya saja.

Yati :" sini sayang" lirih istriku, akupun menghampiri istriku, berdiri dihadapannya. Istriku membuka celana pendek ku, dan melorotkan celana dalamku. Kontiku jelas sudah tegang berdiri, melihat perempuan sexy diatas ranjang, ditambah puasa 1 bulan lebih ga tidurin cewek. Berdiri tegak kencang sekali.

Yati :"uda bangun ya sayang, keluarin dulu ya, sperma pertama dibuang dulu, baru nanti sperma kedua kamu masukin ke Rita." lirih istriku sambil mulai mengocok batang kemaluan ku.
Vina mulai juga membuka pakaiannya, tinggal pakai celana dalam juga.
Payudara Vina sekarang terlihat lebih besar, mungkin karena dia makin kurus, dengan pentil agak besar berwarna pink, badannya putih mulus. Vina ikut duduk di sebelah istriku.

Yati :" jangan di oral ya vin, mesti dibuang tanpa kena cairan lain." kata istriku. Duuuuhhhh banyak bener sih peraturannya. Aku lihat Rita sudah membuka matanya dan memandang aku.

Rita :"maaf ya koko, buat koko jadi repot, kalau sampai jadi, kalian adalah orang tua angkat anakku nanti"

Yati :" hush, ga usah ngomong gitu Rit, ayo vin, bantu kocokin biar keluar."

Vina :"aku jilatin bijinya papi ga apa-apa mi?" lirih Vina sambil matanya ga berpaling dari Kontiku.

Yati :" iya boleh, aku kocokin batangnya aja ya"

Rita :" oh ya, selamat ya Vin, uda resmi jadi istri kedua koko, maaf ya, aku pinjam suaminya, maaf ya Yati, uda bikin kamu bener-bener repot."

Yati :" hUush uda Rit, kamu konsentrasi aja, kamu uda orgasme lagi belum? Tadi baru sekali, 2 x lebih baik, baru di sirem sperma nanti " kata istriku sambil menengok melihat Rita.
Rita pun kembali memejamkan matanya, dan makin mempercepat memainkan klentitnya. Vina mulai menunduk untuk menjilati buah zakar ku dari bawah, sedangkan istriku mengocok batang Kontiku dengan cepat.

Rita :" uuufff.... Ahhhh. Aaaa.. Aaahhh..." erang Rita sambil terus memainkan klentitnya. Aku yang melihat Rita mengerang nikmat begitu makin meninggi berahiku.

Rita :" ooouuuuffff...... Aaaaahhhhh.. Aaaaahhhhh..... Keluuuuarr...."
Badan Rita mengejang, pantatnya sedikit diangkat sambil tangan kiri nya makin cepat memainkan klentitnya dan tangan kanannya meremas-remas payudaranya sebelah kiri. Aku yang melihat itu makin bernafsu dan...

Dix :" mi, makin cepet kocoknya... Uuufff.. Mau keluar nih...."

Yati :" vin, siapin 2 telapak tangan kamu ya untuk nampung sperma" lirih istriku makin cepat mengocok kontiku
Vina pun bangun dan menyiapkan 2 telapak tangan nya di depan kontiku

Crot Crot Crot... Muncrat spermaku di atas telapak tangan Vina, banyak sekali.
Hampir luber spermaku di 2 telapak tangan Vina itu.

Vina :" aku minum aja ya mi, boleh kan?"

Yati :" iya vin, bebas, boleh kok, ayo pi, sini ke Rita"
Vina segera menghirup spermaku yang belepotan di telapak tangannya. Istriku bangun, sambil tetap mengocok Kontiku yang masih berdiri itu, dituntunnya aku hingga berlutut persis di depan selangkangan Rita. Vina sudah ikut di sebelah kanan ku, sudah habis ternyata spermaku ditelan semua, istriku disebelah kiri ku, sambil tangan kanannya tetap mengocok Kontiku, diarahkan ke bibir vagina Rita, sambil tangan kiri istriku mengangkat kaki kanan Rita, sedang Vina mengangkat kaki kiri Rita.

Yati :" ayo pi, masukin, terus genjot ya" bisik istriku. Perlahan aku mulai menekan pantatku hingga perlahan juga kepala Kontiku mulai terbenam dalam lubang vagina Rita yang sudah basah itu.

Rita :" ooouuuuffff..... Aaaaahhhhh...." erang Rita keenakan.
Perlahan mulai aku genjot pantatku hingga Kontiku keluar masuk lubang vagina Rita. Uuufff masih sempit, persis meki istriku jepitan nya, tapi versi basah nya.

Yati :" ayo sayang keluarin lagi" bisik istriku dikupingku, lalu mulai mencium bibirku. Vina mulai menciumi dadaku. Makin lama makin kupercepat genjotanku. Duuuh nikmat banget, uda lama puasa, dapet meki enak begini.

Yati :"ayo pi... Aahh.. Makin cepet, keluarin..." rintih istriku sambil mengelus-ngelus pantatku yang maju mundur itu. Akupun makin mempercepat lagi genjotanku.

Rita :"aaaasrrrrhhh... Aaaaahhhhh Aaaaahhhhh aaaaaa Aaaaahhhhh... Aaarrggghhhh aaaasrrrrhhh...."erang Rita kelojotan keenakan.

Rita :" aaaaaa aaaasrrrrhhh akuuuu.... Keluuuuarr... "badan Rita kembali mengejang kencang. Aku rasakan jepitan mekinya makin kencang, aku ga mau kalah, makin kupercepat genjotanku.
Vina makin ganas menciumi dan menghisap hisap putingku.

Yati :" ayoooo pii.... Uuufff... Ayo... Keluarin"rintih istriku.

Aku rasakan Kontiku seperti di remas-remas di dalam lubang vagina Rita, uuuuufff empot ayam juga ternyata Rita ini. Dan...

Dix :" Aaarrggghhhh keluar "erangku makin mempercepat genjotanku... Crot Crot Crot aku tekan pantatku kuat-kuat hingga Kontiku terbenam habis di dalam lubang vagina sempit Rita itu.

Yati :" tunggu ya sayang, jangan dicabut dulu sampai kamu punya mengecil ya" lirih istriku. Akupun masih membiarkan kontiku kedut kedut di dalam lubang vagina Rita, Vina dan istriku memegangi kedua kaki Rita agar ke depan, ke arah tangannya

Yati :"Rit, pegang kedua kaki kamu ya, jangan diturunin dulu"

Rita :" iyaa.. Iya.." lirih Rita dengan badan masih bergetar.

Dix :" uda mulai mengecil mi" lirih ku

Yati :" cabut perlahan ya pi, sini aku bantu"
Aku mulai memundurkan pantatku, istriku memegangi batang kemaluan ku. Perlahan keluar kontiku dari dalam lubang nikmat Rita.

Yati :" uda pi, kamu cucian dulu ya"

Vina :" ga boleh diapa-apain lagi mi?"

Yati :"ga boleh sayangku. Masih seminggu lagi lho, Selasa mesti disiram lagi, jumat disiram lagi. Setelah itu baru giliran kamu sayangku" kata istriku sambil tersenyum. Vina agak kecewa sepertinya.

Rita :" maaf ya vin maaf"

Vina :"gpp Rit, demi kamu lho, ya uda sini pi, aku bantu cuci ya."
Sambil Vina turun dari ranjang.

Yati :" jangan di oral atau apapun ya Vina sayangku" pesan istriku.

Aku cuma tersenyum, dan aku dan Vina pun melangkah ke kamar mandi.
Vina mengambil shower, menyalakan air dan menyiram kontiku, diusap-usapnya kontiku.

Dix:" emang uda berapa lama Vin ga nge sex" tanyaku penasaran

Vina :" sejak pisah sama alex, uda mau 7 bulanan ini kali ya." kata Vina sambil senyum melirik aku.

Dix :" ooo ya uda sabar, nanti juga bisa"

Setelah bersih, kami kembali ke kamar, Rita masih telentang dengan kedua kaki keatas.

Yati :" kami pulang dulu ya, nanti hari selasa dan jumat janjian ya Rit, harus lho, kalau ga ya programnya berantakan. Jangan lupa, tidur dulu sehari sebelumnya sama suami, biar dia ga curiga kalau sampai jadi" kata istriku, sudah berpakaian lengkap. Aku pun mengambil pakaianku. Dan akhirnya kami pulang.

Singkat cerita, hari Senin sore, aku sedang santai di ruang keluarga rumah ku. Dan dari sabtu kemarin pulang dari rumah Vina, tetap minum ramuan jamu, terus sampai hari ini.

Yati :" pi, besok sore kamu dari kantor langsung ke rumah Vina aja ya, daripada jemput aku dulu ke sini jauh" kata istriku yang duduk di sebelahku.

Dix :" oh gitu, Vina sudah paham mesti gimana?"

Yati :" sudah pi, nurut kan dia sekarang? Padahal uda 7 bulan lebih dia ga bersetubuh lho, terus ngeliat kayak begitu, kalau aku, ya pasti uda ga tahan tuh pi."
Ya memang Vina beda ga seperti Vina dulu.

Dix :" ya sih... " akhirnya besok bisa merasakan meki Rita lagi yang nikmat.

Selasa sore kisaran jam 7 malam aku sampai di rumah Vina, rumah Vina dibelahan Barat kota kami memang tidak jauh dari kantor ku. Rumahku di belahan Timur kota kami.
Setelah parkir mobil, aku ketuk pagar pintu rumah Vina.
Tak lama pintu utama dibuka dan Vina keluar.

Vina :" hi pi, macet ya? Sebentar aku buka, itu Rita uda di dalam" Vina pun membuka pintu pagar rumahnya, dan kamipun masuk.
Rita sedang duduk di sofa ruang tamu. Cantik sekali dia sore ini.

Rita :" hello ko, maaf ya uda bikin susah lagi" sapanya dengan sopan.

Dix :"gpp, semoga berhasil ya" jawabku sambil duduk.

Vina :" ini pi, kunci rumahku, ini kunci pagar, ini kunci pintu utama, ini kunci kamar aku ya. Masa suami ga pegang kunci rumah, kamu mandi dulu ya, itu pakaian ganti dan handuk ada di kamar mandi" kata Vina setelah dia menutup pintu utama dan menguncinya.

Dix :" kamar mandi bawah itu?" tanyaku

Vina :" ya ga lah sayang, kamar mandi di kamar aku, kamu uda makan?"

Dix :"ooo ok ok, sudah, aku sudah makan tadi sore di kantor"

Vina :" ya sudah, sana kamu mandi dulu, baru pulang kantor"
Aku pun melangkah naik ke lantai dua menuju kamar Vina, lalu menuju kamar mandi dan mandi. Setelah mandi, aku keluar kamar mandi, Rita ternyata sudah telanjang bulat, tidur terlentang diatas ranjang sambil memainkan klentitnya lagi, matanya dipejamkan. Vina sedang duduk dibibir ranjang, hanya menggunakan celana dalamnya.

Vina :"sini sayang, kita ga usah keluarin dulu, mami pesan langsung di keluarin didalam Rita aja."

Bersambung
 
Saling berbagi
Part 2

Dix :"oh gitu..." aku melangkah mendekati Vina. Vina segera memelorotkan celana pendek yang aku pakai, kontiku langsung berdiri, iyalah melihat pemandangan begitu indah. Dikocoknya sebentar kontiku oleh Vina.

Vina :" yuk say...." lirih Vina. Aku pun menaiki ranjang, mendekatkan kontiku ke vagina Rita. Vina mengangkangi perut Rita dengan kedua lututnya sambil memegang kedua kaki Rita biar ke atas. Sedang tangan Rita yang kiri tetap memainkan klentitnya.

Vina :" ayo pi, masukin" lirihnya.
Akupun mengarahkan kepala kontiku ke bibir vagina Rita, aku oles-oles kepala kontiku di bibir lubang vagina Rita yang sudah basah.

Rita :" ooouuufff..."rintihnya.
Perlahan kutekan pantatku hingga kontiku masuk ke dalam lubang vagina Rita. Mulai kugenjot pantatku. Vina memandangi kontiku yang keluar masuk vagina Rita hampir tidak berkedip, kadang digigitnya bibirnya. Melihat itu ga tega aku, aku raih kepalanya, Aku cium bibirnya mesra sambil makin mempercepat genjotan pantatku.

Rita :" ooouuufff aaaaaaa aaahhhhh aasrrrghg aaaaaaa aaaaaaa..." erang Rita mulai keenakan. Mendengar rintihan Rita aku makin bernafsu, aku makin mempercepat genjotan ku.

Vina :" uuuhjhmmmm.... Sayang gg... Isap teteku..." rintihan Vina saat ciuman kami terlepas, aku agak menunduk untuk mencium pentil Vina yang besar dan pink itu, kulumat pentil itu, kuhisap-hisap.

Vina :" oooooohuuuuffff... Aaahhhhh... Enak.... Gigit sayang... Gigit pi... " aku mulai menggigit perlahan pentil itu. Dari kiri ke kanan, ke kiri lagi. Sambil genjotan pantatku makin kupercepat.

Rita :" aaaarrrrrggggghhhhh aaaarrrrrggggghhhhh aaahhhhh aaaarrrrrggggghhhhh sssshhhhhhh... Aaaarrrrrggggghhhhh ke..... Luuuu.... Aaaarrrrrggggghhhhh...."
Jerit Rita sambil badannya mengejang bergetar hebat, kontiku yang sibuk keluar masuk serasa makin diapit erat di dalam lubang vagina Rita, aku makin bernafsu, makin kupercepat genjotan ku.

Vina :" ayo sayang... Ayo piii.... Keluarin.... "erang Vina juga.
Tak lama pertahanan ku jebol juga, kutekan pantatku kuat-kuat. Kontiku kedut kedut crot crot crot...sambil mulutku menghisap kuat pentil Vina.
Seakan diremas erat kontiku di dalam lubang vagina Rita.

Vina :" uuuufffm.....diemin dulu pi... Jangan dicabut ya.... "rintih Vina, aku menaikan kepalaku dan mencium bibir Vina kembali.

Dix :" uda mulai mengecil nih vin... "

Vina :" iya sayang, cabut perlahan ya, Rit, tahan kaki nya ya, jangan sampe turun"
Akupun perlahan mencabut kontiku dari dalam lubang vagina Rita. Vina turun dari ranjang. Rita menahan kedua kakinya supaya tetap diatas.

Vina :" Ayo cuci sayang, mami pesen, kamu langsung pulang ya, uda malam" Vina menuntun aku ke kamar mandi, mengambil shower dan membersihkan kontiku.

Dix :"kamu nurut sekali sekarang, beda sama Vina yang dulu, hehehehe" kataku sambil melihat Vina sibuk membersihkan kontiku.

Vina :" ya aku mau hidup tenang aja, dulu terlalu liar menurut aku juga, lihat kalian, bahagia aja, tanpa ada masalah" senyum Vina sambil melirik aku.

Dix :" amin. Semoga lancar semuanya ya, ya sudah aku pulang, kesempatan kamu nanti pasti datang"

Vina :" ya pi, ya sudah kamu hati-hati ya pi, aku ga antar ya, masih ada Rita, kan kamu sudah ada kunci. Baju kotor kantor biar disini aja nanti aku yang cuci"

Akhirnya akupun pulang, sudah hampir jam 9 malam, sampai rumah kisaran jam 11 malam, orang rumah sudah tidur, istriku pun sudah tidur. Di meja makan tak lupa ada ramuan jamu lagi dengan note "diminum dulu ya sayang baru bobo, maaf aku uda bobo, ngantuk banget" tulisan istriku, ya sudah aku minum dan ga ganggu, akupun langsung tidur.

Singkat cerita, hari jumat, akupun sampai rumah Vina lagi sore itu. Ya tetap, rabu, kamis, puasa sex, minum ramuan, Hadeeeeh cape deh... Tanggung deh aku pikir, 1x lagi, dan entah kapan bisa cobain meki Rita lagi, mungkin ga pernah lagi. Siapa yang tau.
Sampai rumah Vina, aku buka pagarnya, aku masuk, aku tutup dan kunci, lalu masuk k pintu utama. Tidak ada orang disini, sepi kok rumahnya, padahal sudah hampir jam 7 malam, tadi jam 5 sore aku telpon Vina, dia bilang harus jadi, langsung masuk aja, karena aku bilang pasti sampai sana kisaran jam 7 malam. Aku tutup pintu utama dan menguncinya, aku masukin kunci ke kantong celana ku, dan aku naik ke lantai dua menuju kamar Vina. Ouw, lampu kamar nyala, terlihat sinar dari celah bawah pintu, aku ketok pintu kamar itu

Vina :" masuk papi" jawab Vina. Aku membuka pintu, well, pemandangan yang ga asing, Rita sudah telanjang bulat, terlentang di ranjang sambil mainkan klentitnya. Vina seperti biasa, duduk di pinggir ranjang dengan hanya memakai celana dalam.

Vina :" kamu mandi dulu ya pi, kita tunggu disini, nanti papi keluar kamar ga usah pakai baju lagi ya sayang."
Akupun menuju kamar mandi dan mandi, selesai aku keluar dengan bertelanjang bulat, kontiku sudah berdiri, iyalah, pemandangan indah, hehehehehe

Vina :" sini sayang, kamu uda makan pi? Tadi mami pesan ya seperti kemarin, langsung masukin aja, tapi... Setelah selesai, waktu aku bebas sama kamu pi, hihihi, karena sudah selesai program nya Rita. Jadi bebas" senyum Vina sambil mengocok kontiku yang sudah tegang itu.

Dix :" oh gitu, kok mami ga ngomong apa-apa ya sama aku tadi sore. Aku sih sudah makan tadi sore di kantor"

Vina :" biar surprise pi, jadi nanti kamu nginap sini aja, kan besok sabtu juga kamu ga kerja kan?"

Dix :" iya sih"

Vina :" ya sudah, ayo kita mulai" Vina menuntun aku untuk mendekati Rita. Aku mendekatkan kepala kontiku ke lubang vagina Rita dan blesssss.... Aku genjot perlahan.
Vina disamping kanan aku sambil memegang kaki Rita.
Aku raih kaki Rita keduanya, aku rapatkan, naik ke atas pundak aku, tanganku turun menopang badanku. Kontiku pun masuk lebih dalam ke vagina Rita

Rita :" ooouuufff enakkk... Aaahhhhh" erang Rita sambil merem melek. Baru sekarang aku lihat wajah Rita dari lebih dekat, karena dengan posisi seperti itu, muka kami jadi lebih dekat. Cantik sekali. Aku makin bernafsu, kupercepat genjotanku. Vina mengelus-ngelus badan belakangku.

Vina :" ayo sayang... Keluarin...."
Aku lihat payudara Rita yang ikut maju mundur kena genjotanku, uuuf bikin tambah nafsu, aku hampiri pentil kecil berwarna pink itu, badan Kami pun makin menempel, dengan kedua kaki masih di pundakku. Ku lumat pentil pink itu sambil kugenjot pantatku makin cepat.

Rita :" ooooo ooo oooooohuuuuffff aaaarrrrrggggghhhhh aaahhhhhh" rintih Rita makin keenakan. Kurasakan buah zakarku ada yang mengelus, pasti vina ini, membuatku makin bernafsu.

Rita :"aaaaaaa sssshhhhhhh aaaarrrrrggggghhhhh koko... Koooooo... Aku......Luuuu uuuhjhmmmm aaaarrrrrggggghhhhh"

Dix :"tahan, bareng..... Sebentar lagiii..." erangku makin mempercepat genjotanku dan crot crot crot berbarengan dengan badan Rita yang mengejang. Badan ku sekarang menindih erat Rita, kepalaku di samping kanan kepalanya, jelas kudengar suara nafas Rita yang menderu. Badannya masih bergetar-getar, kedua kakinya sekarang melingkar erat pinggulku.

Vina :" jangan dicabut dulu ya pi, kalau mau dicabut, papi berlutut dulu ya, baru cabut, biar ga keluar spermanya." bisik Vina dikuping ku.
Sampe lupa ada Vina disini.
Ufff, aku lepas pelukanku, mulai pelan-pelan berlutut, supaya kontiku tidak keluar dari lubang vagina Rita. Kurasakan perlahan mulai mengecil kontiku, ku cabut perlahan, Rita segera memegang kedua kakinya, supaya tetap diatas.

Vina :" ayo pi, cuci dulu"
Aku dan vina pun menuju kamar mandi. Vina mengambil shower, menyiram kontiku yang mulai mengecil, lalu diraihnya batang kontiku, dijilatin nya kepala kontiku, lubang kencingku, lalu lidahnya menyusuri batang kontiku.

Vina :" aku cukur ya pi rambut nya" lirih Vina sambil melirik aku, aku cuma mengangguk aja. Vina berdiri untuk mengambil cukuran kumis, perlahan dicukur nya rambut-rambut kemaluan ku, hingga plontos. Wah, terlihat lebih besar kontiku, hahahaha.

Vina :" angkat kakinya 1 pi, bawahnya sekalian"
Aku mengangkat kakiku yang kanan, memberi ruang Vina untuk mencukur juga rambut dekat lubang anus ku, setelah nya dia siram dengan air, lalu lidahnya menyusuri lubang anusku, dijilatin nyaubang anus ku, duuuh sembriwing rasanya sampai ke ubun-ubun.
Lalu dia naik untuk menjilati buah zakarku sebelum kembali ke batang kontiku lalu ke kepala kontiku.

Vina :" papi paling suka kan dijilat bawahnya, mami yang kasih tau tuh" lirih vina sambil melirik ke aku dan tersenyum.
Vina mulai memasukkan kontiku ke mulutnya, dikulumnya kontiku, yang perlahan mulai bangun.

Vina :" ehhh dede mulai bangun, tapi tunggu ya, kita urus Rita dulu sampai dia pulang" senyum vina sambil mengocok kontiku.
Kami pun kembali ke kamar. Rita masih dengan posisinya, kedua kaki keatas.
Aku mengambil celana pendek yang tergantung dekat pintu kamar mandi dan memakainya. Lalu duduk di kursi meja rias Vina.
Vina menghampiri Rita, dan duduk di pinggir ranjang dekat Rita.

Vina :" 10 menit lagi ya Rit. Setelah itu boleh bangun." kata Vina sambil melihat jam dinding yang tergantung diatas pintu kamar.

Rita :" iya Vin, terima kasih ya ko. Uda bantu Rita. Jasa koko ga akan Rita lupain" kata Rita sambil menengok kearahku.

Dix :" sama-sama, semoga sukses ya, aku cuma nurutin istri aja, sebagai suami ya nurutin istri" jawabku sambil senyum.
Tiba-tiba ada bunyi telpon, telpon ku.

Dix :"sebentar ya"
Aku ke kamar mandi untuk mengambil telpon dari kantong celanaku, istriku ternyata.

Yati :" hello sayangku, uda selesai ya tugasnya?" suara istriku diseberang sana.

Dix :" sudah mi, eh kok kamu suruh aku nginap sini mi!?"

Yati :" iyalah pi, biar kamu sama Vina lebih akrab aja. Kamu bebas diperkosa sama Vina hahahahahaha" tawa istriku

Dix :" lah terus kalau dia hamil gimana? Kan masih ada pengaruh ramuan lho"

Yati :" ya nasib, kita punya anak lagi hahahahahahaha" tawa istriku lagi.

Dix :" yeeee gimana sih mi"

Yati :" uda kamu tenang aja, dia pakai alat kb, ga akan hamil kok, sama kayak aku. Ya uda, papi have FUN ya sama istri baru, mami mau bobo dulu, anak-anak uda mau pada tidur tuh."

Dix :" ya sudah lah, love you"

Yati :" love you too"
Klik...

Aku keluar dari kamar mandi, Rita sudah bangun dan sedang memakai pakaiannya
Lalu membetulkan make up nya.

Vina :"mami telpon ya pi? Bilang apa?"

Dix :" have fun katanya, siap-siap diperkosa Vina" senyum aku

Rita senyum-senyum mendengarnya.

Rita :"ya sudah, kalian have fun ya, bulan madu, malem pertama suami istri hehehehe, aku ke bawah ya, sebentar lagi suamiku jemput." Ritapun bangun dan bersiap ke bawah.

Vina :" aku antar dulu ya pi, biar suami nya ga curiga" senyum Vina, sambil mengambil daster yang tergantung dekat kamar mandi dan memakainya, lalu keduanya menghilang ke bawah.
Aku naik ke atas ranjang, duduk senderan di ranjang, aku nyalakan tv yang Ada di depan mendekati tembok, sebelah lemari baju itu. Lama juga Vina, tadi mereka turun mau jam 9, ini sudah lebih dari 30 menit. Ya sudahlah aku tunggu aja.
Tak lama pintu kamar terbuka, Vina masuk dengan membawa 1 botol red wine dan 2 gelas. Lalu naik ke ranjang, duduk sebelah aku.

Vina :" gpp ya minum sedikit, kamu uda beneran makan kan tadi?"

Dix :" sudah Vina sayang, iya gpp" jawabku sambil mengambil gelas berisi red wine yang di sodorkan Vina.

Vina :" cheers ya pi"
Kami pun cheers, dan meminum wine kami.
Vina makin mendekatkan duduknya ke arahku, kepalanya mulai menyender dibahuku.

Vina :" hal seperti ini yang ga pernah aku dapat dari Ex mantanku pi"
Lirihnya seakan sedih.

Dix :" cuma duduk, minum, nonton seperti ini? Its Simple kan?"

Vina :" ya pi, banyak hal yang aku mau ga pernah aku dapat, makanya aku jadi liar, MBA ya, hehehehe, tapi sekarang janji ga akan lagi, mending aku minta sama kamu pi"

Dix :" ok, terus apalagi? Yang Simple deh, yang ada di rumah ini"
Vina bangun dari senderan nya, mengambil gelasku yang sudah kosong dan mengisinya lagi dengan wine. Dia minum setengah gelasnya lalu berdiri turun dari ranjang. Aku meminum wine itu sedikit, kurang suka sih sebenernya sama red wine, hehehehe

Vina :"sebentar ya"
Vina menuju baju lemarinya, membuka pintu lemari itu dan lacinya dan mengeluarkan beberapa benda.
Ada borgol, ada dildo silicone besar, oh yang waktu itu pas ketemu dengan alex, ada dildo vibrator besar berbentuk konti, tapi ada seperti duri-durinya dibagian tengahdan ada vibrator kecil model lonjong dan sebotol kecil cairan pelumas. Lalu membawa benda itu ke atas ranjang.
Beneran mau diperkosa Vina nih gua, dalam hati, hahahahahahaha

Vina :"ini lho, Ex aku anti sama beginian, ga mau dia, sama sekali ga pernah dipakai waktu sama dia."

Dix :"oh gitu, jadi sekarang mau kamu pakai? Boleh aku berinspirasi sesuka aku pakai semua ini?"

Vina :"serius? Mami ngomong kalau dia juga ga suka sama benda-benda alat bantu sex macem begini. Kirain kamu ga suka juga." jawab Vina dengan mata berbinar.
Aku cuma senyum aja.

Dix :" aku cuma minta tali, sama selendang, ada kan?"

Vina : "oh ada, sebentar ya"

Vina keluar kamar, lalu tak lama balik dengan membawa segulung tali. Lalu menuju lemari bajunya, mengambil selendang.

Vina : "ini semua, terus?"

Dix :" uda kamu tenang aja, ayo habiskan dulu itu gelas wine kamu"
Vina cuma menurut dan menenggak habis gelasnya.

Vina :"uda ya aku wine nya, uda rada naik aku nih hihihi" tawa Vina

Dix :"ya uda, ayo lepas daster nya"
Vina pun melepas dasternya, tinggal celana dalamnya saja yang berwarna putih itu.

Vina : "lalu?"
Aku hanya diam, mengambil borgol itu, memakainya dikedua tangan Vina. Vina hanya senyum aja. Lalu aku ambil selendang, aku ikat di kepala Vina, menutup matanya.

Vina:"aku mau kamu perkosa ya pi hihihi" tawa Vina

Dix :"uda kamu Enjoy aja, daripada aku yang kamu perkosa, mending kamu aja yang aku perkosa"

Vina :"ayo sayang, perkosa aku"
Aku dudukan Vina di pinggir ranjang.

Dix :" ayo kamu naik ke ranjang, tidur terlentang, kedua tangan ke atas ya."
Vina pun mengikuti perintahku. Aku ambil tali, aku ikat tengah borgol itu, 1 tali ke kaki ranjang kiri, dan 1 ke kaki ranjang kanan.

Vina :" ahhh aku diiket? Tangan ga bisa gerak dong, terus aku mau diapain sayang? "

Dix :" sssshhhhhhh, nikmatin aja ya" bisikku dikupingnya, aku ambil gelas wine aku dan aku habiskan isinya, lalu aku hampiri Vina, aku cium bibirnya, Vina menyambut dengan hangat, lalu lidahku menyusuri lehernya, aku ciumin lehernya, kadang aku gigit, hingga berbekas merah

Vina :"aaaaahhh.... Geli.... Enak..." erangnya.

Lalu lidahku menuju kuping kanannya, kujilati kuping nya, balik kuping nya.

Vina :" aasrrrghg..... Sayaaaannng...." erang Vina sambil menggelinjang.
Lalu mulutku mulai turun ke arah payudaranya, yang sebelah kanan dulu, aku hisap pentil besar warna pink itu, aku gigit-gigit kecil lalu aku jilat, Vina makin menggelinjang.

Vina :"aaaaahhh... Ahhh.. Sssshhhhhhh... Oooooohuuuuffff fuck....enak....."erang Vina.
Lalu aku kemot pentil pink itu, setelahnya menuju keteknya, tidak ada bau, bener-bener wanita terawat. Aku jilatin ketek itu

Vina :" aaaaaaa aaaaaaa aasrrrghg aaahhhhhh aaahhhhh...... "erang Vina makin keras. Lalu aku menuju sebelah kiri, dan melakukan yang sama dari mulai pentil pink nya, sambil tangan kananku meremas payudara kanan, wow, besar, ga bisa aku genggam dengan telapakku, kalau payudara istriku bisa. Aku remas-remas, lalu aku mainkan pentilnya dengan jariku sambil mulutku menghisap, menggigit dan menjilati pentil yang kiri.

Lalu aku mulai makin turun, ke perutnya, lalu ke pusernya, aku jilatin puser itu.
Lalu terus turun ke celana dalamnya, aku elus vaginanya dari luar, mulai basah, celana dalamnya basah, polos kayaknya tidak ada rambutnya. Aku elus-elus meki itu yang masih memakai celana dalam sambil lidahku terus turun menyusuri tubuh putih Vina sampai ke paha kirinya.

Vina :"aaaaahhhhhh sayaaanggg..... Bukaaaa......" erang Vina meracau.
Celana dalam itu makin basah.

Bersambung
 
Saling berbagi
Part 3

Perlahan aku buka celana dalam itu, Vina mengangkat sedikit pantatnya supaya celana dalam itu bisa terlepas.
Meki tembem, warna putih seperti kulitnya, plontos, sudah dicukur habis rambut kemaluannya, dalamnya pink pasti pikir aku.
Aku buka kedua paha Vina, Vina membuka lebar selangkangannya memperlihatkan vaginanya. Aku buka bibir vaginanya, pink.
Aku jilat klentitnya, slurp slurp

Vina :"aaaaaaaaarrrrrrhgggghhhhh aaaahh aaaaaaaaarrrrrrhgggghhhhh papiiiiiii......" erang Vina. Kontiku pun mulai bangun, mulai tegang kembali. Sambil menjilati klentit Vina, aku raih dildo vibrator, aku pencet tombol nya, oh bisa getar, bisa memutar ujungnya, dan bisa berputar tengahnya, atau bisa sekaligus semua. Aku off kan. Lalu aku bangkit duduk di depan selangkangan Vina, aku ambil bantal kepala, aku selipkan di bawah pantat Vina.

Vina :" sayang... Aku mau diapain... Ayo sayang, ga tahan...." rintih nya.

Aku buka bibir lubang vagina Vina, uda basah, aku masukkan perlahan vibrator berbentuk konti itu. Perlahan kepalanya masuk, terus aku tekan sampai bagian berduri tengahnya masuk.

Vina :"aaaauuuuuuuuuuwww... Mmmmmmm... Aaaaaaaaarrrrrrhgggghhhhh... Enaaaakkkkkj... Aaaaaaaaarrrrrrhgggghhhhh aaahhhh..." erang Vina makin kencang.
Setelah masuk 3/4 vibrator itu, aku hidupkan mode depan kepalanya berputar, lalu aku hidupkan tengah berdurinya bergetar dan berputar. Full speed, hehehehe

Vina :" aaaaaaaaarrrrrrhgggghhhhh... Ampuuuunnnn..... Sayaaannngg..... Aaaaaaaaarrrrrrhgggghhhhh aaahhhh aaaahh aaaaaaaaarrrrrrhgggghhhhh... Sssshhhh.... Aaaaaaaaarrrrrrhgggghhhhh aaaahh" erang Vina meracau ga keruan, kepalanya ke kiri ke kanan, tangannya berusaha mau lepas. Aku ambil vibrator 1 nya yang berbentuk lonjong, lebih kecil dari vibrator yang menancap di lubang vaginanya. Aku ambil botol isi pelicin itu, aku oleskan di lubang anusnya, dan aku masukkan vibrator itu dan menyalakan ya, full speed juga hehehehe.

Vina :" aaaaaaaaarrrrrrhgggghhhhh Sayang gg... Sayaaannngg... Jangan.... Cepet...... Ce... Peeett..... Ke.... Luuuuuuaaarrr....." teriak Vina. Pantatnya digoyang kanan kiri, kadang muter-muter.
Badannya menggelinjang kuat, meliuk ke atas dan bergetar kuat.

Vina :" aaaaaaaaarrrrrrhgggghhhhh aaaaaaaaarrrrrrhgggghhhhh aaaaaaaaarrrrrrhgggghhhhh " erang Vina kuat. Aku cabut vibrator yang menancap di lubang vaginanya dan sseerr croot muncrat cairan Vina, lumayan banyak. Setelah itu aku masukkan lagi vibrator itu ke dalam lubang vagina nya, full speed lagi. Sekarang sambil aku keluar masukin dan kujilat klentitnya.

Vina :"aaaaaaaaarrrrrrhgggghhhhh arrrrgh aaaaaaaaarrrrrrhgggghhhhh aaaaaaaaarrrrrrhgggghhhhh aaaaaaaaarrrrrrhgggghhhhh aaaahhhh aaaahh laaagiiiiiiiiii......" teriak Vina, aku cabut lagi vibrator itu dan seeeer crot croot muncrat lagi cairan dari lubang vagina Vina. Sekarang aku pakai speed 1, pelan, aku masukin lagi vibrator itu ke dalam lubang vaginanya.

Vina :" saayaang... Ampun.... Enak... Enak.... Aaaahhhh.... Aaahhh" erang Vina ga karuan. Aku buka celana pendek ku, Kontiku uda berdiri tegang lagi. 2 vibrator masih menancap di lubang vagina dan lubang anus Vina, aku kangkangin badan Vina, dan mengarahkan Kontiku ke mulutnya. Vina segera menerima Kontiku begitu dia berasa kepala Kontiku menempel bibirnya, dikulumnya Kontiku. Aku maju mundurkan pantatku hingga Kontiku keluar masuk mulutnya. Lalu aku cabut Kontiku dan memutar badan, gaya 69, kepala aku di Meki nya dan Kontiku di kepala Vina, aku tempel in aja sembarang Kontiku ke mulut Vina, Vina berusaha menjilat, dan berusaha menelan Kontiku, sedapatnya karena matanya aku tutup, dan kedua tangannya aku ikat ke atas.
Aku jilatin lagi klentit Vina, sambil aku keluar masukin vibrator itu, naik ke speed 2. Makin cepat.

Vina :" sayang... Jangan cepet cepet... Nanti aku keluar lagi...." lirih nya.
Aku malah full speed lagi dan membenamkan vibrator itu lebih dalam ke lubang vaginanya, dan vibrator kecil makin kubenam ke dalam lubang anusnya hampir full, tinggal sedikit sisa diluar.

Vina:" aaaaaaaaarrrrrrhgggghhhhh Sayaaannngg.... " Vina makin menggelinjang kuat. Aku dekap kedua pahanya biar ga banyak bergerak.

Vina :" aaaaaaaaarrrrrrhgggghhhhh aaaaaaaaarrrrrrhgggghhhhh aaaahhhh.... Laggggiiiiiiii..... Luuuuuuaaarrr......" teriak Vina.
Aku cabut kembali vibrator dari dalam lubang vaginanya dan croooot sseerr seeeer muncrat untuk ketiga kalinya cairan dari lubang vagina Vina. Badannya melemas.

Vina :" ampun sayang..... Aaaahhhh... Enak banget..... "rintih Vina berulang ulang.
Aku turun dari badannya, aku putar badannya supaya dia berbalik menungging, dengan bantal masih dibawah, Vina menurut. Sekarang dia menungging agak rebah karena diganjal bantal. Vibrator kecil masih bergetar full speed di dalam lubang anusnya. Aku ambil bantal lagi untuk mengganjal perut bawah Vina, jadi dia menungging lebih tinggi.
Vina hanya menurut saja.

Aku cabut vibrator kecil itu.

Vina :" ooouuuff masukin kamu punya pi.... Ayo...." rengeknya manja.

Vibrator besar aku kecilkan speed nya 1,kembali aku sodok lubang vagina Vina pakai vibrator itu.

Vina :" ooouuuff sayang...kapan punya kamu masuk......" rengek Vina.

Dix :"Sssshhhh..."
Aku fuull speed kembali vibrator dalam vagina Vina itu, dan aku masukkan sedalam mungkin

Vina :" aaarrrrrgggh aaaaaaaaarrrrrrhgggghhhhh aaaahhhh... Ampuuuunnnn...." teriak Vina.
Aku oles lubang anus Vina, sudah basah sama pelicin, aku arahkan kepala Kontiku ke lubang anus Vina dan bless.....

Vina : "aaaaaaaaarrrrrrhgggghhhhh aaaauuuuuuuuuuwww...." erang nya.
Kubenam kan Kontiku sedalam mungkin di lubang anus itu, berasa bergetar dan ada yang bergoyang goyang dari vibrator dalam vagina Vina, enak sekali. Aku mulai genjot pantatku hingga Kontiku keluar masuk lubang anus itu. Makin lama makin cepat.

Vina:"Ampuuuunnnn Sayaaannngg... Aaarrrrrgggh aaaaaaaaarrrrrrhgggghhhhh aaaaaahhhh aaahhhh laaagiiiiiiiiii keluaarrrrr....." teriak Vina kelojotan.
Aku cabut Kontiku dari lubang anus Vina dan vibrator itu serta seeerrr crot crot muncrat lagi cairan dari lubang vagina Vina sampai membasahi Kontiku, sprei ranjang itu uda basah banget.

Vina :" ampunnnn sayanggg.... Ga pernah enak begini....."

Dix :" masa?"

Vina :" iya sayang, lagi sayang, kamu belum keluar.... Masukin sayang, genjot aku...." rintih rengek Vina.
Aku oles-oles kepala Kontiku ke lubang vagina Vina, uda banjir banget. Aku sodok perlahan, blessss, langsung masuk.
Uuuufff longgar, hampir ga beras, aku genjot pantatku sambil kupegang kedua belahan pantat Vina, aku ambil vibrator kecil itu, aku stop genjotanku, aku arahkan vibrator itu ke lubang vagina Vina juga, aku tekan, masuk, jadi Kontiku dan vibrator itu keduanya di dalam vagina Vina, sambil aku pegang vibrator itu, aku genjot, mulai perlahan, supaya tidak lepas, lalu aku nyalakan vibrator itu.

Vina :" aaaauuuuuuuuuuwww Ampuuuunnnn aaaaaaaaarrrrrrhgggghhhhh penuhhhh.... Berasa aaaa... Penuh...." teriak Vina. Ya bisa masuk lah, Kontiku cuma setengah nya vibrator besar, vibrator kecil itu sebesar Kontiku, hahahaha.
Rasanya seperti di awan-awan, konti kocok Meki dengan vibrator bergetar. Enak sekali. Aku stop genjotanku, membiarkan Kontiku dalam vaginanya beserta vibrator kecil itu, aku ambil vibrator besar, aku oles pelicin dan bless... Masuk kepalanya di lubang anus Vina, aku tekan perlahan biar masuk setengahnya.
Kontiku makin diapit erat dengan masuknya vibrator besar di anus Vina.

Vina :" Ampuuuunnnn Sayaaannngg aaaauuuuuuuuuuwww..... Enakkkk" erang keras Vina. Aku nyalakan vibrator itu semua full speed. Ooouuuff Kontiku serasa diaduk dalam vagina Vina.

Vina :" aaaaaaaaarrrrrrhgggghhhhh Ampuuuunnnn aaaaaaaaarrrrrrhgggghhhhh aaaahh aaaahh aaaahh aaaaaaaaarrrrrrhgggghhhhh... Laaagiiiiiiiiii....." Vina berteriak kencang sambil badannya menggelinjang meliuk liuk bergetar kuat. Aku cabut Kontiku dan vibrator kecil itu dan croooot...
Untuk kesekian kalinya muncrat lagi cairan dari lubang vagina Vina.
Aku matikan vibrator besar itu dan aku cabut dari lubang anusnya, lubang anusnya sampai keliatan membesar, habis disodok vibrator besar itu.

Vina :" ampuuun piii.... Enak banget.... Kamu uda keluar?...." rintih Vina lemas.
Aku rapatkan kedua kaki Vina, aku arahkan Kontiku ke lubang vaginanya. Dan blessss... Lebih berasa dengan kakinya rapat begini, aku genjot pantatku, makin lama makin kuat.

Vina :"ooouuuff aaaahhhh saayaang.... Keluarinnnn....." erang Vina.
Aku pegang pinggangnya dan makin mempercepat genjotanku, pluk pluk pluk sampai bunyi begitu saking banjirnya vagina Vina. Aku lihat lubang anus Vina pun mulai merapat, aku cabut Kontiku dari lubang vaginanya, aku benamkan ke lubang anus nya dan aku genjot lagi dengan cepat. Sekarang tanganku merapatkan kedua belahan pantat Vina, membuat apitan lubang anusnya makin menggigit, Vina sepertinya paham, dia seperti mengejan, membuat Kontiku berasa lebih diapit erat anusnya.
Aku makin cepat menggenjot, dan aku tekan kuat-kuat pantatku, crot crot aku keluarin spermaku di dalam lubang anus Vina.

Vina :" aaaahhhh keluar sayang, hangat... Dalam anusku....." Vina mengedut kedutkan anusnya membuat Kontiku serasa di peras peras. Setelah mulai mengecil, aku cabut Kontiku dan rebah ke Samping kanan Vina.
Vina hanya terdiam, sambil badannya kadang bergetar getar.

Bersambung
 
Wah bener2 deh malem takbiran bertabur update...wakakakak.. :adek: :adek:
makasih banget suhu...puas bacanya:ampun::ampun:
 
Saling berbagi
Part 4

Aku lepas selendang yang menutup mata Vina. Vina berbalik miring ke arah ku, matanya menatap aku dengan sayu. Tangannya masih terikat ke atas dengan borgol dan tali ke kiri dan ke kanan.
Aku ambil botol red wine yang tinggal setengah itu, aku tenggak, lalu aku sodorkan mulut botol itu ke Vina, Vina hanya menggeleng.

Vina :" ga pernah sampai maksimal seperti ini aku main mainan aku, kamu hebat pi, bisa aja" lirih Vina sambil melihat aku.

Dix :" mau aku buka ikatannya vin?"

Vina :"terserah kamu pi. Mau diapain juga aku rela." lirih Vina sambil tersenyum.

Dix :" biarin dulu ya, kamu bisa duduk kan? Lihat tuh ranjang kamu bawahnya basah banget tuh"
Vina hanya melirik sedikit ke bawah selangkangannya.

Vina :" biar aja pi." lirih Vina cuek.
Aku lepas tali yang mengikat borgol itu, hingga Vina lebih bebas, tapi tangannya masih aku borgol. Vina bergeser duduk dan menyender di kepala ranjang, sperma aku perlahan meleleh keluar dari dalam anusnya.

Vina :" sini pi, aku bersihin dulu punya kamu"
Aku berdiri diatas ranjang dan menghadapkan Kontiku ke Vina. Vina meraih Kontiku yang sudah loyo itu dengan kedua tangannya, dimasukkan semua Kontiku dalam mulutnya, di emutnya, dijilat bersih entah cairan apa yang menempel di Kontiku itu. Aku cuma melihat ke bawah ke arah Vina sambil menenggak wine itu sampai habis.

Vina :" sini pi, kamu tiduran terlentang"
Aku nurut aja, aku rebah terlentang, Vina segera menuju selangkanganku, membukanya lebar, mengambil bantal 1 untuk mengganjal pantatku hingga lubang anusku lebih mudah di jangkau, dan mulai lah lidahnya menjilati lubang anusku. Sambil tangannya mengocok pelan Kontiku. Aku ambil kunci borgol yang ga jauh dariku, aku sedikit duduk untuk membuka borgol itu. Sekarang tangan Vina bebas untuk mengelus buah zakarku dan mengocok Kontiku.

Vina :" pi, pernah ga anus kamu di sodok juga kayak kamu sodok aku?"
Deg, wiiih pertanyaan aneh.

Dix :"ya ga pernah lah, emang aku homo, masih suka wanita Vina heheheh"

Vina :" hihihihi sama mami juga ga pernah? Ya pakai dildo lah"

Dix :"ga lah, kan dia ga suka alat bantu gitu."

Vina :" oh ya, mau ga kita coba? Pakai vibrator yang kecil ini aja gimana? Tapi kita bersihin dulu anus papi ya"
Hmmmmm, ga pernah sih, ide gila, ya selama masih sama cewek, kenapa ga coba.

Dix :"kalau ga enak ga mau ya, stop ya"

Vina :" iya sayang, yuk k kamar mandi dulu"
Kami pun menuju kamar mandi, Vina mengambil selang air, lalu diangkatnya kaki ku 1, disiramnya lubang anusku, sampai air agak berasa masuk lubang anusku. Malah berasa mau pup.

Dix :" malah mau pup vin"

Vina :" nah iya bagus, ayo pup aja tuh"
Aku segera ke closet dan pup, Vina masih disitu menunggu aku, setelah selesai, dia flash closet, diambilnya lagi selang tadi, dibersihkan anus aku. Lalu dia bergerak ke arah rak botol, diambilnya botol kecil entah apa, diolesnya ke jari-jarinya, lalu diolesnya ke lubang anusku, perlahan jarinya masuk lubang anusku.
Ufff berasa aneh, lalu dikeluar masukin, lalu selang air disemprot lagi ke anusku.

Vina :" uda bersih, ayo pi."
Akupun bangun, handukan dulu, lalu mengikuti Vina balik ke kamar.

Vina :"ayo rebahan lagi"
Aku pun rebahan lagi sambil pantatku diganjal bantal, Vina segera meluncur ke selangkangan ku, diraihnya Kontiku yang masih loyo itu, dijilatinnya kepala Kontiku, lalu dimasukin ke dalam mulutnya dan mulai diisap dan dikulumnya. Sambil jemarinya memainkan buah zakarku. Perlahan Kontiku mulai berdiri, lidah Vina mulai meluncur ke arah buah zakarku, dijilatinnya kedua buah zakarku, lalu turun menjilati lubang anusku. Diambilnya botol pelicin itu, diolesnya ke jari manisnya, lalu ke lubang anusku, dioles oles sebentar lubang anusku, tangan kirinya mengocok perlahan Kontiku, jari manis tangan kanan mulai menyodok lubang anus ku. Masuk 1 ruas jari, terus makin dalam hingga masuk 1 jari. Mulai dikeluar masukin jari manis nya itu, sedangkan mulutnya segera melahap Kontiku. Dikeluar masukin Kontiku dalam mulutnya, sambil jari manis itu keluar masuk lubang anusku, perasaan yang ga pernah aku rasakan, nikmat sekali, geli geli seeeer dari ujung kaki sampai ujung kepala. Setelah makin lancar, sekarang jempolnya dia masukkan ke lubang anusku. Blessss...

Vina :" papi rileks ya... Kayak dulu papi anal mami pertama gimana tuh" lirihnya sambil melirik ke aku. Aku hanya senyum, ya santai aja, dulu aku bisa ngajarin istriku untuk di anal, hahahaha.
Vina mulai mengambil vibrator kecil, diolesnya pelicin dan blessss... Perlahan masuk ke lubang anusku. Berasa ada yang mengganjal di anusku, begini toh rasanya mereka saat aku sodok anus mereka.
Vina perlahan mengeluar masukin vibrator itu sambil terus menjilati, mengulum Kontiku. Rasa nikmat sensasi berbeda aku rasakan. Vina lalu mulai menyalakan getar di vibrator itu, ooouuuff kok enak hahahahahaha.

Vina :" enak ga pi, ini punya papi aja uda bangun lagi"

Dix :" iya vin...berasa beda..."

Vina :" Besok-besok aku beliin ya pi yang khusus untuk cowo, sekarang aku genjot papi dulu ya."
Vina lalu mulai menaiki badanku dengan berjongkok, diarahkannya Meki nya ke Kontiku dan blessss.... Dengan mudah masuk Kontiku ke dalam lubang vaginanya yang memang uda basah itu. Ditekannya pantatnya sampai ke bawah, lalu di maju mundurin, membuat Kontiku serasa diaduk aduk di dalam lubang vaginanya.
Dengan vibrator menyala di lubang anusku, sensasi enak sekali menjalar ke seluruh badanku. Membuat Kontiku berasa makin mengeras.

Dix :"Uuuufff vin enak banget.... Kamu emang ratu sex toy ya..." lirihku

Vina :" ya sayangku... Aaahhh... Buat kamu, aku beli lagi nanti lebih banyak ya mainan buat kita berdua.... Aaahhhh... Sekarang... Crot dalam Meki aku ya...." rintih Vina sambil makin mempercepat goyangannya. Badannya mulai rebah menindih aku, diciumnya bibirku sambil pantatnya makin cepat menggenjot. Aku raih kedua pantatnya, supaya diam, lalu aku naik turun kan pantatku hingga Kontiku keluar masuk vaginanya. Aku putar badanku hingga Vina dibawah, aku diatas. Aku dekap tubuhnya, kulumat bibirnya sambil pantatku naik turun menggenjot mekinya. Kaki Vina melingkar di pinggulku. Aku raih kedua kakinya, aku rapatkan dan aku naikkan ke pundak ku, hingga mekinya lebih berasa menjepit Kontiku.
Aku genjot pantatku kuat-kuat. Plok Plok Plok plok

Vina :"aaahhhh sayang..... Aaaaaaaaarrrrrrhgggghhhhh....." erang Vina. Aku makin mempercepat genjotanku. Makin cepat dan cepat, sampai keringat mengalir menetes ke badan Vina.

Vina :" aaaaaaaaarrrrrrhgggghhhhh cepatttt.. Mmm.... Aaaahh aaaahh aaaaaaaaarrrrrrhgggghhhhh mauuuu.... Keluar laaagiiiiiiiiii..... Aaaaaaaaarrrrrrhgggghhhhh...." jerit Vina dengan badan mulai bergetar.
Aku makin mempercepat genjotanku, berasa mulai mau muncrat juga

Dix : aaaaaaaaarrrrrrhgggghhhhh.... Erangku saat mulai muncrat spermaku dalam lubang vagina Vina.

Vina :" aaaaaaaaarrrrrrhgggghhhhh akuuuu mmaaauuuu aaaaaaaaarrrrrrhgggghhhhh...." badan Vina pun mengekang, bergetar.
Dengan vibrator di anusku, sensasi crot nya serasa berkali kali lipat lebih nikmat. Aku benamkan Kontiku sedalam dalamnya ke lubang vagina Vina, aku peluk erat badannya, Vina pun memeluk erat badanku sambil badannya bergetar getar.

Kami hanya diam saling berpelukan begitu, walau aku berasa Kontiku mulai mengecil, aku cabut vibrator itu dengan tangan kananku, lalu kembali memeluk Vina. Vina ikut balas memeluk, sambil menciumi pipiku.
Lalu aku rebah kesamping, kecapean.
Vina masih telentang, diam, badannya masih kadang bergetar. Lalu dia memiringkan badannya, memelukku, kepalanya ditaruh di dadaku. Aku balas memeluknya.
Kami pun tertidur lelah.

Bersambung
 
Saling berbagi
Part 5

Aku berasa, kok Kontiku seperti lagi di oral. Aku buka mataku dan melihat ke bawah. Vina sedang asik mengeluar masukan Kontiku di mulutnya.

Vina :" pagi sayangku" katanya sambil melepas Kontiku dan mengocoknya dengan tangannya. Kontiku uda berdiri tegang.

Dix :" jam berapa vin sekarang?"

Vina :"uda mau jam 9 pagi sayang, kamu tidur pules bener, eh aku iseng pengen emut konti, ya aku emut punya kamu hihihihi" tawanya riang.
Sepertinya puasa 7 bulan uda terbayar semalam.

Dix :"ya iya, cowo sehat pagi ya berdiri Vina burungnya" senyumku.
Vina mulai menjilati kepala kemaluan ku. Aku lihat hordeng jendela dibuka, sinar matahari masuk.

Dix :"lah jendela dibuka, mau live show sama tetangga lagi ya vin"

Vin :" hahahahahaha ga sayang, rumah seberang uda kosong, kan penghuninya uda pindah, jadi aku berani buka, ga ada yang lihat sekarang" senyum Vina sambil melirik ke aku.

Dix :" kita mandi dulu yuk vin"

Vina :" mandi bareng? Yuk, duuuh uda lama aku ga ada yang ajak mandi bareng" katanya riang lalu bangun berdiri.
Kami pun menuju kamar mandi, Vina menyalakan air shower, air hangat mengguyur kepalaku, Vina ikut, dengan memelukku dari depan, didekapnya erat badanku.

Vina :" ga nyesel aku ikutin kata-kata mami. Papi emang bener orang baik"

Dix :"lah kok ngomong gitu, ya uda kita mandi yuk."
Aku matikan air shower, aku ambil sabun cair, aku sabunin badan Vina, aku elus-elus payudaranya, aku mainin pentilnya, Vina senyum senyum sambil tangannya menuju Kontiku dan mengocoknya. Terus aku sabunin perutnya, kedua tangannya, lalu aku balik badannya untuk aku sabunin punggungnya. Lalu Vina berbalik dan kembali memeluk aku, dilumatnya bibirku, lalu perlahan dia turun ke arah Kontiku, dipegangnya Kontiku yang uda berdiri keras, dijilatnya kepala Kontiku, lalu dimasukkan ke dalam mulutnya. Aku memakai sabun ke badanku, Vina melirik k atas melihatku, dia berdiri, dan mulai ambil alih menyabunin badanku depan dan belakang, lalu aku menyalakan air hangat shower lagi. Kami saling meraba, mengelus, sambil membersihkan sisa sabun. Lekuk tubuh Vina sekarang sexy sekali, pinggang ramping, payudara besar membulat, walau tidak bulat sekali, tubuh putih mulus khas chinese nya yang ga tahan.
Aku balik badannya, kulihat punggung putih mulus itu, kudorong sedikit badannya supaya rada menungging, Vina mengerti, dan menungging ke arahku, menyerahkan belahan vaginanya ke depan Kontiku. Perlahan aku arahkan kepala Kontiku ke lubang vaginanya dan bless...
Uda basah, walau ga sebasah semalam.
Aku genjot pantatku, perlahan, makin lama makin cepat, air hangat shower masih mengguyur kami. Kupegang pinggang nya dari belakang dan makin mempercepat genjotanku.

Vina :" ooouuuff sayang.... Aaaahh..." rintih Vina keenakan.
Aku mematikan air shower, sambil tetap menggenjot Vina.

Dix :"kita ke kamar aja yuk"
Vina cuma mengganguk. Aku copot Kontiku dari vaginanya, Vina mengambil handuk dan menghanduki aku, sesampainya mulut Vina di selangkanganku, diemutnya Kontiku yang masih tegang, Uuuufff enak, sex in the morning.
Aku angkat badan Vina, gantian aku handukin dia, aku balik badannya, aku handukin punggungnya, aku agak dorong sedikit badannya biar menungging, tanpa diperintah, Vina langsung menungging, tangannya memegang kaca besar di kamar mandi itu, aku sodok kembali lubang vaginanya, aku hajar genjot pantatku dengan kuat, sampai payudaranya ikut maju mundur. Aku lihat gerakan kami di kaca itu

Dix :" lihat vin...."
Vina melihat ke kaca.

Vina :" Uuuufff ooouuuff indah sekali...." lirihnya sambil mulai meremas payudara kanannya yang bergoyang goyang kena sodokanku.

Dix :" sambil jalan ke ranjang vin..." lirihku sambil agak memutar badan Vina. Vina berusaha berjalan sambil tetap menungging, dan aku tetap menyodok lubang vaginanya dari belakang, tiap 1 sodokan, Vina maju selangkah, begitu terus, tapi Vina bukannya ke arah ranjang tapi malah ke arah pintu teras. Sesampainya di pintu teras, tanpa sengaja terbuka pintu itu, Vina berpegangan di pintu dengan aku masih menyodoknya dari belakang.

Vina :"aaddduuuhhh duuuh..... Enak... Aaaaaaaaarrrrrrhgggghhhhh.... Aaaahh... Aaaahhhh....." erang Vina, sekarang dengan berpegangan pintu, dirapatkannya kakinya, membuat Kontiku makin terjepit erat dalam lubang vaginanya. Aku pun makin cepat menggenjot pantatku.

Vina :" aaaaaaaaarrrrrrhgggghhhhh kok enaaak.... Banget.... Aaarrrrrgggh Aaahhhh aaaaaaaaarrrrrrhgggghhhhh... Keluaarrrrr...... Lagiiiiii" jerit Vina sambil badannya mengejang, meliuk liuk bergetar. Aku cabut Kontiku dari vaginanya dan crot crot seeeerrrrr muncrat cairan dari lubang vagina Vina, badan Vina mulai melorot ke bawah. Sebelum badannya sampai tengkurap di lantai, aku raih pinggangnya biar dia menungging berlutut, aku rapatkan lagi kedua kakinya, sambil berlutut, aku sodok lagi lubang vaginanya dan aku genjot dengan kuat lagi. Perlahan aku bangkit berdiri sambil pinggang Vina aku ikut angkat, akhirnya pinggang Vina sedikit aku angkat, kedua tangan Vina di lantai menahan badannya, karena kakinya uda lemas sekali rasanya.

Vina :" Sayaaannngg aaaaaaaaarrrrrrhgggghhhhh aaaaaahhhh aaaaaahhhh...." erang Vina. Aku putar badan Vina, jadi sekarang tangannya yang ke lantai yang bergerak maju, 1 sodokan aku maju, terus sampai ke pinggir ranjang dan dia lemas melorot. Vina rebah tengkurap di ranjang, kakinya dirapatkan, aku mulai naik k atas Vina, kuarahkan Kontiku ke lubang vaginanya, wow, posisi begini, lubang vaginanya makin rapat berasanya. Vaginanya yang uda basah banget itu membuat Kontiku mudah masuk dan kugenjot kuat pantatku sambil kupegang pinggulnya. Makin lama makin cepat kugenjot pantatku, uuuuf kok enak banget Meki Vina pagi ini.

Vina :" aaarrrrrgggh Sayaaannngg.... Aaaaaaaaarrrrrrhgggghhhhh aaaahhhh aaaahhhh laaagiiiiiiiiii papiiiiiii......" jerit Vina, badannya bergetar kuat lagi, akupun mulai berasa mau crot, makin cepat aku genjot dan crot crot crot berbarengan badan Vina yang bergetar hebat. Makin banjir kurasa lubang vagina nya, kudiamkan sebentar Kontiku dalam lubang vagina Vina yang masih bergetar getar itu. Lalu akupun rebah ke samping.

Dix :"Meki kamu enak sekali pagi ini sayang" lirihku

Vina :"konti kamu juga pi, kenapa ya, apa karena uda klop dari semalam itu ya? Aku bisa keluar 2 x lho, semalam aja mesti pakai vibrator, ini ga pakai apa-apa ya pi. Kayaknya aku uda cinta sama papi deh."
Kata Vina sambil tetap memejamkan matanya.
Apa iya ya, kayak istriku, yang bisa orgasme kalau sex sama aku.
Ah bodo amat lah, yang penting nikmat sekali pagi ini.

Dix :" ya bagus kalau kamu uda bisa cinta sama aku, aku pulang ya"

Vina :"aku ikut ya, aku juga mau ketemu mami."

Dix :"ya bebas, Sekarang kan sabtu, besok minggu juga libur. Emang anak kamu dimana?"

Vina :" sama papanya, besok malam baru balik, yuk deh kita siap-siap jalan, uda mau jam 10 tuh"

Akhirnya kita bersiap, sarapan dan jalan ke rumahku.
 
Epic story :thumbup :thumbup
ga nyangka ada triple penetration nya juga :genit:
jangan lelah update mengibur kami pembaca setia suhu....:ampun::adek:
 
Bimabet
Mangstab apdetnya
•⌣»̶·̵̭̌✽̤̈🐡 Terima Kasih 🐡✽̤̈·̵̭̌«̶⌣•
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd