Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Real story, beberapa fantasy Kami yang terwujud

Bimabet
Ulang Tahun Vina
Part 4

Noni :" aaaaahhhh ah ah ah ah... Aaaaaaaahhhhhh" rintihnya sambil badannya ikut maju mundur kena sodokan konti Dani di lubang vaginanya.
Sementara badan Vina makin turun dan akhirnya menempel rebah diatas badanku, kuremas remas kedua payudaranya.
Kontiku masih terbenam dalam lubang anusnya dan lubang vaginanya sedang digenjot cepat oleh Doni.

Vina :"aaaaahhhh ah oooooooohhhh fuuuccckkk.... Aaaaaaaahhhhhh enaaakk.... Aaaaaaaahhhhhh... Hhhhssssshhhh... Ahh.. Aaaaaaaahhhhhh aaaaaaarrrgggghh keluarrr Don.." jerit Vina badannya bergetar. Doni mencabut kontinya dari lubang vagina Vina dan serr crot crot crot muncrat lagi cairan dari lubang vaginanya.

Doni :" hahahaha basah nih aku ci... Ayo Dan kita tukeran"kata doni sambil mengambil handuk dan membersihkan badan dan kontinya yang tersiram cairan Vina dan lalu menuju Meki Noni.
Dani segera mencabut kontinya dari lubang vagina Noni dan menuju lubang vagina Vina.

Vina :"aaaaahhhh...." erang Vina saat konti Dani mulai masuk ke dalam lubang vaginanya. Dani menggenjot pantatnya dengan cepat. Uuufff kontiku makin berasa terapit lebih erat di dalam lubang anus Vina.

Yati :"sayang... Aku juga mau dong..." rengek istriku.

Dix :" ya uda.. Kita ganti posisi ya, ayo Duo D, stop dulu..." kataku.
Dani dan Doni pun stop dan mencabut konti masing-masing dan berdiri di pinggir ranjang.

Dix :"ayo honey, kamu nungging dipinggir ranjang paling kiri ya, mami di tengah, Noni paling kanan. Jadi yang mau crot kan gampang untuk ke mulut Vina."
Vina tersenyum dan melakukan perintahku, istriku dan Noni mengikuti.
Aku ambil botol berisi pelicin itu, aku oleskan ke lubang anus istriku dan Noni.

Dix :" aku di anus ya, Doni dan Dani di Meki ya"

"siap" jawab Doni dan Dani bersamaan.
Aku mengambil posisi di belakang istriku dan mengarahkan kontiku ke lubang anusnya. Dani segera menuju ke Vina dan mengarahkan kontinya ke lubang vaginanya sedangkan Doni menuju ke Noni. Hampir berbarengan kami membenamkan konti masing-masing ke lubang-lubang nikmat itu. Kami genjot dengan irama perlahan, lalu mulai cepat.

"aaaaahhhh aaaaaaaahhhhhh uuuooooh... Aaaaaaaahhhhhh aaaaaaaahhhhhh" erang Vina, istriku dan Noni. Seperti biasa lubang anus istriku erat menggigit kontiku. Uuufff nikmat.

Dix :"uuufff ayo pindah, don kamu ke Vina" erang ku
Doni pindah ke Meki Vina, dani pindah ke Meki istriku dan aku pindah ke anus Noni. Kami genjot lubang-lubang nikmat itu dengan cepat. Lubang anus Noni tidak lebih menggigit seperti lubang anus istriku, tapi lebih menggigit dibanding lubang vaginanya.

Dix :"uuuooooh ayo pindah lagi" erangku
Doni pindah ke Meki istriku, dani pindah ke Meki Noni dan aku ke anus Vina. Lubang anus Vina lebih menggigit dibanding lubang anus Noni. Uuufff nikmatnya.... Kami pun berpindah pindah lagi, sampai aku balik ke lubang anus Vina dan berasa nikmat akan crot. Aku percepat genjotanku dan crot crot crot muncrat spermaku dalam lubang anus Vina.

Vina :"aaaaahhhh ah aaaaaaaahhhhhh aaaaaaarrrgggghh enaaakk honeyyyy... Hangat.... Aaaaaaaahhhhhh" sambil badan Vina mengejang dan lubang vaginanya memuncratkan cairan lagi. Kucabut kontiku dari lubang anus Vina dan menuju mulutnya, Vina segera menelan kontiku.
Doni ku lihat makin mempercepat genjotannya di Meki istriku.

Yati :" aaaaahhhh ah ah ah ah... Aaaaaaaahhhhhh aaaaaaarrrgggghh" jerit istriku sambil badan bergetar hebat dan mengejang, orgasme sepertinya. Doni segera mencabut kontinya dari lubang istriku dan menuju mulut Vina.
Aku segera menyingkir memberi jalan Doni yang muncrat spermanya dalam mulut Vina. Sementara Dani, pindah ke lubang vagina istriku dan menggenjot kontinya keluar masuk lubang vagina istriku dengan cepat.

Yati :"aaaaahhhh ah aaaaddduuuuhhjj oooooooohhhh aaaaaaaahhhhhh.... Hhhhssssshhhh... Aaaaaaaahhhhhh" jerit istriku lagi sambil badannya mengejang kembali. Tak lama Dani pun menuju mulut Vina dan muncrat spermanya dalam mulut Vina. Istriku rebah tengkurap ke bawah. Noni rebah di samping kanannya. Vina setelah selesai menelan semua sperma Dani, ikut rebah tengkurap disamping kiri istriku.

Doni :"waktu kami habis ya, kami ijin pamit, terima kasih ya ko" kata Doni kepadaku.

Dix :" oh ya, baik, terima kasih banyak ya" kataku yang duduk di depan Vina itu.
Doni dan dani pun menuju ke kamar mandi.

Yati :"Non, kamu mau pulang juga?" kata istriku sambil menengok ke Noni.

Noni :"iya, boleh ya, kan waktunya suami istri sekarang" katanya sambil senyum.

Dani :"semuanya, kami pamit ya, terima kasih ya" sapa Dani sambil keluar kamar mandi lalu berjalan keluar kamar diikuti oleh Doni.

Aku hanya melambaikan tangan. Tak terasa mau 2 jam lebih pertempuran kami.
Noni pun bangun berdiri dan menuju kamar mandi.

Yati :"sayang, sini rebah di tengah" kata istriku sambil bergeser ke kanan. Aku naik ke ranjang dan duduk sambil menyender di kepala ranjang, Vina menggeser badannya dan menaruh kepalanya di paha kananku. Sambil badannya miring ke arahku, tangannya mengelus elus kontiku yang mengecil loyo. Istriku turun dari ranjang dan ke kamar mandi.

Vina :"enak honey,.. Thank you ya honey, the Best birthday.." lirih Vina.
Tak lama istriku keluar kamar mandi diikuti Noni yang sudah berpakaian lengkap.

Noni :"aku pamit ya, koko terima kasih, Vina makasih ya" katanya sambil mendekati aku untuk mengecup pipiku lalu mengecup pipi Vina. Istriku lalu mengecup bibir Noni dan mengantarnya ke pintu kamar.

Yati :"tinggal kita bertiga nih, sekarang mau ngapain sayang"

Dix :"kita pesan makan malam dulu ya."
Kami pun pesan makanan dan makan di ruang tamu kamar itu, sambil ngobrol ke sana kemari. Setelah makan, aku berdiri mendekati hordeng di ujung ruang tamu itu, kulihat keluar, sudah gelap, aku buka hordeng itu lebar-lebar, terbentang pemandangan kota kami dengan lampu-lampu gedung lain dan jalan raya. Aku cuma memakai celana pendek, karena aku yang terima makan malam kami yang tadi diantar, sedangkan istriku dan Vina masih bertelanjang bulat. Vina mendekatiku yang sedang berdiri melihat pemandangan kota itu dan memelukku dari belakang.

Vina :"papi mau lagi" bisik nya. Sambil tangan kanannya mulai turun ke arah kontiku.

Dix :"mami mana Hon?"

Vina :"lagi pipis dulu" Vina mulai menurunkan badannya berjongkok sambil menurunkan celana pendek ku. Kuputar badanku ke kanan, supaya kontiku tepat di depan Vina. Dielusnya buah zakarku, sambil lidahnya menjilati lubang kencingku.

Yati :"ga ditutup pi hordengnya?" kata istriku sambil berjalan ke arah kami.

Dix :"siapa mau lihat mi, kita di gedung tinggi begini" senyum ku. Istriku yang bertubuh mungil, tingginya hanya sepundakku, mulai menjilati puting kananku, sedang Vina sudah mengulum kepala kontiku. Perlahan kontiku mulai berdiri lagi. Lidah istriku menyusuri badanku, hingga ke kontiku. Vina memberikan kontiku kepada istriku yang segera melahap kontiku dan mengeluar masukkan di mulutnya. Sedang Vina menuju buah zakarku, kubuka selangkangan ku selebar mungkin sambil berdiri itu untuk memberi jalan Vina menjilati buah zakarku. Lalu lidah Vina naik ke batang kontiku, istriku melepas kontiku dari dalam mulutnya, dan lidahnya menjilati batang kontiku sebelah kanan, Vina menjilati batang kontiku sebelah kiri. Lalu lidah mereka naik ke kepala kontiku, dijilati kepala kontiku oleh mereka, kadang lidah mereka saling bertemu. Uuufff membuat kontiku makin berdiri tegak.

Dix :"ayo mi sini nungging, hadap ke jendela ya" istriku melirikku, sexy sekali. Lalu berdiri dan menungging dengan kedua tangan memegang kaca jendela besar itu. Vina sedang mengocok kontiku dengan mulutnya, lalu melirikku, melepas kontiku dari mulutnya dan membimbing kontiku ke lubang vagina istriku. Kutekan pantatku dan blesssss... Masih basah lubang vaginanya, Kugenjot pantatku. Vina berdiri untuk mencium bibirku. Tangan kiriku memegang pipi kanan Vina sambil mengulum bibirnya, sedang tangan kananku memegang pinggul istriku yang sedang Kugenjot itu.

Yati :"aaaaahhhh aaaaaaaahhhhhh enak piiii... Aaaaaaaahhhhhh konti kesayangan kuuu... Aaaaaaaahhhhhh... Aaaaaaaahhhhhh" erang istriku. Sambil merapatkan kedua kakinya, membuat kontiku makin terapit erat dalam lubang vaginanya.

Vina :"hhhmmmm... Hhhhssssshhhh ayo pi, keluarin di mami..." lirih Vina, tangan kanan Vina sudah mulai memainkan klentit nya sendiri. Tangan kiriku mulai menuju Meki Vina, Vina menyingkirkan tangannya dan membiarkan jemari tangan kiriku mengelus elus klentit nya, lalu jari tengah dan jari manis ku mulai kumasukkan ke dalam lubang vaginanya. Sambil makin kupercepat genjotanku.

Vina :"sayang... Aaaaaaaahhhhhh honey.... Aaaaaaaahhhhhh aaaaaaarrrgggghh" erang Vina

Yati :"aaaaahhhh aaaaaaaahhhhhh ayoooo Piiiii... Aaaaaaaahhhhhh... Keluar... Pi... Aaaaaaaahhhhhh..." erang istriku sambil menggejang. Ku stop genjotanku dan kubenamkan seluruhnya kontiku dalam lubang vaginanya. Kunikmati kedutan lubang vagina istriku.

Dix :"ayo honey, kamu nungging sekarang"
Vina pun mengambil posisi menungging disebelah kiri istriku, kulepas kontiku dari lubang vagina istriku, badannya langsung melorot dan rebah di lantai. Kuarahkan kontiku yang tegang sekali itu ke lubang vagina Vina dan blesssss

Vina :"aaaaahhhh papiiii.... Aaaaaaaahhhhhh aaaaahhhh.." erang Vina menerima genjotan kontiku.

Dix :"aku... Mmau muncrat in aaah.. Di muka kalian ya... Biar adil..." istriku melirikku sambil tersenyum.

Vina :"aaaaaaarrrgggghh.... Papiiiiii.... Aaaaaaaahhhhhh aaaaaaarrrgggghh aaaaaaaahhhhhh tetap... Konti kesayangan kuuuu..." erang Vina

Yati :"indah pi... Lihat konti papi keluar masuk Meki Vina, ayo pi lebih cepet lagi digenjot nya" rintih istriku sambil melihat ke arah selangkangan Vina.

Vina :"ayo piii... Keluarin.. Aaaaaaaahhhhhh... Ga usah... Tunggu aku keluar ga apa... Aaaaaaaahhhhhh aku uda puuuaaasss... Aaaaaaaahhhhhh" jerit Vina. Aku makin mempercepat genjotanku. Vina merapatkan kedua kakinya, supaya jepitan mekinya makin erat. Istriku sudah agak berjongkok dekat selangkangan kami, sambil tangan kirinya mengelus pantatku yang sedang maju mundur itu dan tangan kanannya menuju klentit Vina untuk mengelusnya.

Vina :"aaaaaa aaaaaaarrrgggghh aaaaaaaahhhhhh ayoooo Piiiii.... Aaaaaaaahhhhhh aaaaaaarrrgggghh" Vina menggejang, aku cabut kontiku dari lubang vagina nya dan crot crot crot muncrat lagi cairan dari lubang vaginanya.
Tubuh Vina melorot turun sambil menggigil. Aku tarik tangan istriku, istriku langsung paham dan ambil posisi menungging lagi. Kusodok lagi lubang vagina istriku yang uda basah banget itu. Kugenjot dengan sangat cepat, karena berasa ga lama lagi aku akan keluar juga, kalau tadi diterusin ya pasti sudah keluar di dalam lubang vagina Vina.

Dix :"aaaaaaarrrgggghh ayooo honey sini jongkok..." teriakku.
Vina berjongkok, kucabut cepat kontiku dari lubang vagina istriku, istriku pun memutar badannya dan berjongkok di sebelah kiri Vina.

Dix:"aaaaaa aaaaaa... Aaaaaaaahhhhhh... Untuk istri pertama dulu ya..." erang ku sambil kumuncratkan spermaku di muka istriku, sambil tangan kananku mengocok batang kontiku. Spermaku Belepotan kena mulut dan hidung istriku. Lalu kusempot ke muka Vina. Lalu kuarahkan kepala kontiku ke istriku yang langsung menjilati lubang kencing ku. Vina ikut menghampiri dan mereka berdua menjilati sisa spermaku.
 
Bonus Live Show
Part 1

Sabtu siang itu aku ke rumah Vina hanya sendiri, karena istriku sedang palang merah dan kebetulan ada urusan dengan kakak nya. Dan hari ini aku janji hendak memperbaiki atap rumah Vina yang bocor.

Singkat cerita, setelah beberapa jam aku di atap, selesai juga perbaikan yang aku kerjakan. Oh ya, rumah ini diatas lantai 2 ada dai beton, tempat toren air dan menuju atap genteng. Lewat sebelah kamar mandi di kamar Vina, ada pintu dan tangga kecil dari besi untuk menuju dak ini. Dan kompleks perumahan ini antara 1 rumah dengan rumah sebelah dan belakangnya nempel. Jadi kalau dari dak rumah Vina mau ke dak rumah belakangnya, cukup melangkah 1 langkah juga sampai. Dan bila ada orang keluar dari rumah sebelah sebelah ya langsung bisa ketemuan di dak ini.
Siang ini panas sekali, aku sudah buka kaos ku yang sangat basah oleh keringat dari tadi sambil memperbaiki atap, bahkan sampai basah keringat ke pantatku. Aku sedang berjongkok membereskan peralatan, tiba-tiba kurasakan pelukan di belakang ku.

Vina :"uda beres honey?"

Dix :"uda, ini aku lagi beresin."kataku sambil menengok ke belakang ke Vina, karena aku berasa kok puting payudara nya berasa banget nempel dipunggungku.

Dix :" lho kok ga pakai baju sih honey, nanti kalau ada orang naik dari rumah sebelah sebelah gimana, itu rumah belakang kamu kan jemur baju diatas sini." kataku sambil menunjuk rumah persis belakang rumah Vina yang memang ada jemuran baju.

Vina :"siapa mau naik uda sore pi, lagian ini kan naked Day kita." katanya sambil kami berdiri.

Vina :"kamu sampe keringatan basah gini honey"

Dix :"iyalah Hon, panas banget tadi, sampe ke pantatku juga basah" Vina meraba pantatku, sambil mencium bibir ku.

Vina :"aku bersihin ya keringet nya..." lirih Vina sambil menciumi leherku.

Dix :" bau Hon, mandi dulu ya.."

Vina :"ga apa apa, bau lelaki, aku suka, aku jadi horny... Aaaaaaaahhhhhh" erang Vina sambil menarik tangan kananku untuk meraba mekinya, yap, uda basah.

Vina :"tadi papi masih di genteng itu, telanjang dada, keringetan, bikin aku horny pi lihatnya, aku main sendiri tadi ditangga pakai dildo, sampe cret 2 kali pi..aku ga ganggu papi sampai kerjaannya beres ." lirih Vina sambil lidahnya menyusuri leherku, lalu terus turun ke putingku. Dijilatnya keringat ku dengan tanpa rasa jijik. Pantesan lubang vaginanya sudah basah sekali.

Vina :" hhhmmmm... Hhhhssssshhhh... Bikin aku makin horny pi...bau lelaki.... "lirih Vina lagi sambil terus lidahnya menjilati tubuhku hingga turun ke bawah. Di turunkan nya celana pendekku. Diraihnya kontiku yang mulai berdiri itu. Dijilatnya dari lubang kencing ku sampai ke pangkal bawah kontiku. Lalu di hisapnya kontiku.
Mulai berdiri tegak kontiku.

Vina :"fuck me... Honey..." rintihnya sambil berdiri lalu menungging, tangannya memegang tiang toren air itu, dan menghadap ke rumah belakang. Kuarahkan kontiku ke lubang vaginanya yang basah itu, dengan mudah masuk kontiku ke dalam lubang vaginanya. Kugenjot pantatku dari perlahan, makin lama makin cepat.

Vina :"aaaaahhhh.. Oooohh.. Fuck me honey... Aaaaaaaahhhhhh..." erang nya.
Lagi asik aku genjot Vina, tiba-tiba ada orang naik dari rumah belakang, seorang gadis muda, 20 tahun mungkin, memakai daster rumah, rambut panjang diikat ke belakang, mata besar, hidung agak mancung, bibir kecil dengan muka oval dan kulit sawo matang. Tubuhnya masih sexy walau terbalut daster. Gadis itu kaget melihat Vina yang lagi aku sodok dari belakang itu.

Dix :"tuh... Kan Hon... Ada yang naik.." bisikku sambil ku tepok pantatnya.

Vina :"aaaah... Itu si Ati... Pembantu rumah belakang, uuufff.. Tunggu Hon" aku mencabut kontiku yang tegang sekali itu dari lubang vagina Vina.

Vina :"ati sini, sini, jangan takut"
Yang dipanggil Ati itu menghampiri kami dengan muka tertunduk.

Vina :"nah kebetulan ketemu disini Ti, kamukan bilang uda menjanda 2 tahun, kadang pengen rasain konti hihihi" kata Vina sambil mendekatkan diri ke Ati.
Lho? Aku yang bingung.

Ati :"ga... Ga berani nyonya..." bisiknya sambil makin menunduk.

Vina :"uda sini aku yang kasih ijin" Vina menaikkan daster Ati hingga tinggal brapa dan celana dalam putih. Kulitnya sawo matang, pinggang ramping, payudara yang cukup, tidak besar, tidak kecil, mancung sekel, kencang seperti nya. Dibukanya bra itu oleh Vina. Puting payudara Ati yang kecil kecokelatan terlihat tegang. Vina menarik tanganku untuk mendekat. Aku nurut aja, kucing dikasih ikan ya pasti di makanlah hehehe

Vina :"pegang pi tetenya, kenceng deh, sekel kan? Ayo Ti, pegang kontinya tuan, gpp." aku memegang payudara Ati, wow, masih keceng banget. Kuremas remas payudara itu. Ati perlahan meraih konti ku dengan tangannya, digenggamnya, sambil matanya melihat ke kontiku.

Vina :" pi, ini Ati uda menjanda 2 tahun, belum punya anak. Pengen katanya ngerasain konti sekali-sekali. Kita wujudkan ya impian nya" senyum Vina ke aku. Aku senyum aja sambil melihat payudara Ati yang ranum kenyel sekel kencang itu. Kupelintir puting payudara itu.

Ati :"hhhhssssshhhh...." lirih Ati sambil mengigit bibir bawahnya.

Vina :" ayo Ti, dijilat, di hisap juga boleh kok kontinya"

Ati :"ga... Hhhhssssshhhh... Berani nyonya..." lirih Ati tapi tangannya mulai mengocok kontiku.

Vina :"jangan cuma dikocokin, nih kayak gini" Vina berjongkok dan mengambil alih kontiku, lalu menjilati lubang kencing ku, dan mengulum kepala konti ku. Lalu menarik tangan Ati untuk mendekati kontiku. Disodorkan kontiku ke mulut Ati. Mula-mula lidah Ati keluar sedikit untuk menjilat lubang kencing ku. Vina mendorong kepala Ati hingga kontiku masuk semua ke mulutnya. Dimaju mundurkan kepala Ati hingga kontiku keluar masuk mulutnya. Lama-lama tangan Ati mulai mengelus buah zakarku, sambil mulutnya makin liar mengocok kontiku, kadang dikeluarkan, dijilati kontiku. Vina bangun untuk mencium ku.

Vina :"fuck her ya Hon... Tapi dont cum inside her ya Hon, inside me..."bisik Vina di telinga ku. Aku cuma mengangguk sambil melihat ke bawah, ke ati yang makin liar menjilati dan mengulum kontiku dengan kadang-kadang melirikku ke atas.

Vina :" ayo Ti, sini bangun, mau kan dimasukin "kata Vina sambil menarik Ati untuk bangun.

Ati :" jangan nyonya, aku ga berani... "lirihnya sambil masih menunduk lagi, tapi kali ini menunduk melihat kontiku yang tegang berdiri itu. Vina menurunkan celana dalam putih Ati, terlihat Meki tembem dengan bulu-bulu tipis. Vina meraba Meki Ati, memainkan klentitnya dan mengelus lubang vaginanya.

Ati :"aaaaahhhh ah ah ah ah ah ah ah ah" rintihnya.

Vina :"mulai basah nih honey" senyum Vina ke arahku.

Bersambung
 
Bonus Live Show
Part 2

Vina :"ayo sini Ati, kamu nungging kayak gini" kata Vina sambil memperagakan posisi menungging sambil berdiri dan tangannya memegang tiang tangki toren itu. Ati perlahan memutar badannya dan mengikuti posisi Vina persis sebelah kiri Vina. Vina memutar badannya dan menarik tanganku untuk menempati posisi persis dibelakang Ati yang menungging itu. Vina lalu berjongkok dan mengulum kontiku sebelum diarahkan ke lubang vagina Ati. Dioles-olesnya kepala kontiku di mulut lubang vagina Ati yang sudah basah itu.

Vina :"ayo honey masukin..." lirih nya. Kutekan pantatku supaya kepala kontiku menyeruak masuk ke dalam lubang vagina Ati.

Ati :" aaaaaa... Duuuhh... Aaaaaaaahhhhhh" erang Ati keenakan sambil menengok ke belakang melihatku. Kurasakan kontiku terapit erat dalam lubang vaginanya. Kugenjot pantatku, perlahan dan mulai kupercepat. Kupegang pantat Ati yang mulus berkulit sawo matang itu.

Vina :"yang cepet honey, enak ya mekinya, masih rapet ya Hon?" kata Vina sambil memperhatikan kontiku yang keluar masuk dengan cepat di lubang vagina Ati.

Dix :"uuufff mm... Iya... Sini Hon... Kamu nungging juga..." erang ku.
Vina tersenyum dan berdiri, mencium bibirku mesra lalu mengambil posisi sebelah kanan Ati dan menungging juga.
Tangan kananku meraba Meki Vina yang basah itu, dimasukkan 3 jariku ke dalam lubang vaginanya.

Vina :" aaaaahhhh ah... Honey.... "erang Vina keenakan.

Ati :" aaaaahhhh ah ah ah ah nyonya... Ini... Enakkk... Aaaaaaaahhhhhh aku... Aku... Berasa... Mau.. Aaaaaaaahhhhhh pipis...aaaaaaaahhhhhh" erang Ati sambil badannya mengejang ngejang. Sambil lubang vaginanya Kugenjot, kurasakan cairan hangat keluar dari dalam lubang vaginanya. Kucabut kontiku dan muncrat lah lebih banyak cairan dari lubang vagina Ati, badannya mengejang dan menggigil, aku menuju lubang vagina Vina dan blesssss... Kugenjot lubang vagina basah itu.

Vina :"aaaaaa aaaaaa aaaaaaaahhhhhh honey... Keluarin.... Aaaaaaaahhhhhh" erang Vina menerima genjotanku. Kugenjot lubang vagina Vina dengan cepat. Sambil Kupegang pinggulnya dengan tangan kananku dan tangan kiriku meraba Meki Ati. Ati badannya masih menggigil kayak kedinginan, sedang kedua tangannya menggenggam erat tiang toren itu, mukanya menunduk sambil mata terpejam.

Vina :"aaaaahhhh aaaaaaaahhhhhh lebih... Cepet hon... Hhhhssssshhhh aku maaauuuu... Aaaaaaaahhhhhh" seiring erangan Vina, badannya mengejang, kupercepat genjotanku lalu Kucabut kontiku, muncrat lah cairan Vina dari lubang vaginanya. Aku pindah ke lubang vagina Ati lagi, blesssss dengan mudah masuk kontiku ke lubang vagina yang becek itu. Uuufff biar becek masih berasa rapet, lebih rapet malah daripada istriku. Kugenjot pantatku dengan cepat. Sekarang tangan kiriku memegang pinggul Ati, tangan kananku mengocok lubang vagina Vina.

Ati :"aaaaahhhh ah ah ah tuuuaann... Ga kuat.... Aaaaaaaahhhhhh pipis... Lagi.. Aaaaaaaahhhhhh aaaaaaarrrgggghh aaaaaaaahhhhhh" jerit Ati sambil badan menggigil lebih kencang. Tetap Kugenjot lubang vaginanya yang memuncratkan cairan itu. Uuufff peret banget ini Meki. Membuat pertahanan kontiku mulai runtuh. Cepat Kucabut kontiku dari lubang vagina Ati dan kubenamkan ke dalam lubang vagina Vina dan ku genjot sangat cepat.

Vina :"aaaaahhhh ah hooooneeey.... Ayooo.... Aaaaaaaahhhhhh keluaaarinnn..." jerit Vina. Dan Kutekan pantatku kuat-kuat, crot crot crot muncrat lah spermaku di dalam lubang vagina Vina. Tubuh Ati melorot ke bawah sambil menggigil. Kucabut kontiku dari lubang vagina Vina, yang lalu badannya ikut melorot ke bawah, kudekatkan kontiku ke mulut Ati, yang segera menerima kontiku, dijilatinnya lubang kencingku yang masih mengeluarkan sperma itu. Lalu dikulumnya kontiku.
Tak lama Vina bangun berdiri, mencium bibirku.

Vina :"hmmm... Honey, yuk mandi, inget lho kita mau ke rumah ciecie ku" bisiknya
Sementara Ati masih asik mengeluar masukkan kontiku dalam mulutnya.

Vina :"Ti, uda ya untuk sekarang, soalnya kita Mau ada acara"
Ati mengeluarkan kontiku dari mulutnya.

Ati :"Iya nyonya... Saya disini dulu ya... Kaki masih lemes nyonya.." lirih Ati sambil melihat ke Vina.

Vina :"ya sudah, kami ke bawah ya, ayo honey"
Aku dan Vina pun turun ke bawah masuk ke rumah Vina, meninggalkan Ati yang masih duduk selonjor lemas itu.

Singkat cerita, setelah kami mandi dan bersiap, kami pun berangkat ke rumah kakak perempuan Vina. Entah ada janji apa Vina dengan kakaknya. Selama itu, aku tidak bertanya, kenapa Vina kasih aku genjot Ati, dan Vina pun tidak bicarakan hal itu. Sudahlah, bisa genjot Meki perempuan umur 20 An, kapan lagi. Hehehehe.

Sampailah kami di rumah yang besar dan mewah, seorang security membuka pintu pagar rumah yang terbuka secara otomatis itu, aku parkir Mobil ku di pelataran parkir rumah yang besar itu, muat lah 4 mobil di depan, kulihat pintu garasi tertutup, dan ada 1 mobil mewah terparkir di pelataran parkir itu. Aku paham Vina dari keluarga berada, tapi tidak kusangka rumah kakaknya sebesar ini. Kami pun turun dari mobil, pintu utama rumah itu yang besar terbuka, dan kulihat seorang perempuan cantik, lebih cantik daripada Vina, mata besar, hidung mancung, bibir kecil dan ranum, rambut tergerai melewati bahu, kulit putih bersih mengkilap khas Chinese Indonesia. Tubuhnya tinggi langsing, lebih tinggi dari Vina, pinggangnya kecil sexy, kaki jenjang panjang, bak model dari negeri tiongkok. Dibalut gaun dress warna pink ketat, memperlihatkan lekuk pinggangnya dengan payudara berukuran pas dan proporsional dengan tubuh sexynya.
Aku sampai bengong melihat cewek cantik begini.

Vina :"huusshh papi matanya, itu kan ciecie ku" tepok Vina di pundakku. Lalu berjalan menghampiri perempuan itu.

Vina :"cieee... Ni hao..."dan seterusnya, mereka berbicara bahasa mandarin yang aku ga ngerti, iya lah, aku biar keturunan chinese tapi tidak bisa bahasa mandarin.
Mereka cipika, cipiki, berbicara entah apa.

Vina :" ini cie, suamiku, yang aku cerita itu, Dix, ini ciecie ku, Nancy" perempuan cantik itu menjulurkan tangannya, kusambut jabat tangan itu, wow, mulus sekali tangannya.

Nancy :"hello, salam kenal, akhirnya bisa ketemu kamu ya, Vina sudah cerita banyak, aku sebagai ciecie nya setuju aja, daripada dia sama mantannya yang ga bertanggung jawab itu. Kalian mau nikah resmi ga resmi buat aku sudah resmi, tolong jaga adikku ini ya"

Dix :"iiya.. Iya..pasti" jawabku terbata bata.

Nancy :"ayo kita masuk, makan malam dulu, sudah siap" kata Nancy sambil berbalik badan dan masuk ke dalam rumah. Vina menggandeng tanganku dan kami pun masuk ke dalam.
Ruang tamu rumah itu besar sekali, sofa set dari kulit asli yang besar beserta meja Crystal ada di ruang tamu itu. Ada foto keluarga, cie Nancy, suaminya pasti dan 2 orang anak cowo dan cewek.
Kami masuk lebih ke dalam, ruang keluarga, ada tv sangat besar diruang itu dengan perangkat audio komplit dan sofa panjang di depan tv itu. Seorang lelaki sedang menonton film dan duduk di sofa itu. Yap, suami cie Nancy, seorang pria yang sudah berumur, pasti diatas aku umurnya. Tapi berbadan tetap gagah. Cie Nancy memanggil pria tersebut dan berbicara mandarin juga dengan pria itu, yang lalu bangun berdiri dan menghampiri kami, Vina juga menyapa pria itu, entah dia ngomong apa, ga ngerti aku hahahaha.

Vina :"ini suaminya cie Nancy, panggil aja ko Huang."

Ko Huang :"hello, aku Huang, ayo ayo masuk sini, kita makan malam, sudah disiapkan" katanya sambil menjabat tanganku. Lalu kami semua menuju ke sebelah kiri, ke ruang makan.
Sebuah meja bulat besar yang terbuat dari marmer terdapat di ruang itu, dengan bangkunya yang tinggi besar juga, ada 4 bangku mengelilingi meja tersebut. Kami pun duduk dan mulai makan malam.

Bersambung
 
Bonus Live Show
Part 3

Selesai makan malam kami duduk di ruang keluarga. Cie Nancy menuang 4 gelas dari botol minuman keras di mini bar pojok ruang keluarga itu dan membagikan kepada kami. Ko Huang duduk paling kiri di sofa panjang itu, sebelah kanannya Cie Nancy, Vina duduk sebelah ciecie nya, berjarak 1 tempat duduk, aku sebelah kanan Vina. Aku minum minuman warna seperti teh itu tapi beraroma alkohol, wishky pasti nih.

Vina :"jadi nih ko mau gua kasih lihat yang tadi pagi ngomong di telpon?" Vina membuka pembicaraan sambil meminum minumannya.

Ko Huang :"ya jadi dong, masa ga, betul ga sayang" sambil dia melihat ke istrinya.

Cie Nancy :"iya dong Hwa, jadi dong" kata Cie Nancy. Oh ya Vina memang dipanggil Hwa kalau di keluarga nya, nama kecil, yang artinya bunga. Aku suka ledekin Vina, bunga mawar merah liar ya Vin, hehehehe
Aku bingung, apa sih maksud mereka, Vina bangun dari duduk nya dan menuju tas nya yang di taruhnya di meja dekat mini bar itu. Lalu dia mengambil sesuatu dari dalam tasnya, lho dildo vibrator berbentuk konti yang bisa mutar ujung kepala konti dildo itu dan tengah batangnya bisa berputar pula. Ya dildo favorit Vina.

Vina :"nih, pakai batere bisa di charge, bisa mutar ujung dan tengahnya" kata Vina sambil balik ke sofa dan menyalakan dildo itu. Lalu memberi dildo itu ke Cie Nancy, sambil dia duduk kembali.

Ko Huang:"cuma kasih lihat aja mana kita paham pakainya Hwa" senyum ko Huang.
Sementara Cie Nancy cuma memperhatikan dildo itu yang berputar.

Vina :"yeeee pakai coba sendiri lah ko, kecuali lo setuju nih sama harga yang tadi pagi???baru deh gua kasih unjuk cara pakainya." jawab Vina sambil mengambil gelasnya dan meminumnya habis.

Ko Huang:"ok, boleh, ya ga sayang?" jawab ko Huang sambil menepuk pundak istrinya. Cie Nancy menengok ke ko Huang dan senyum sambil mengangguk. Sementara dildo yang dipegangnya masih berputar putar.

Ko Huang :"tuh ciecie lo uda setuju, gimana coba praktekin pakainya"
Uhhhmmm... Aku sampe tersedak minuman mendengar itu.

Vina :"ga mau, ogah, lo bayar dulu ko, dimana mana juga bayar dulu baru di demoin, mana ada dikasih tau tapi bayar belakangan. Ya ga honey, kamu mau minum lagi?" jawab Vina sambil melihat ke aku dan mengelus pahaku. Aku cuma mengangguk aja, mulai paham arah pembicaraan mereka. Untung pakai bahasa indonesia ngobrolnya.
Vina bangkit berdiri sambil membawa gelasnya dan gelasku lalu berjalan menuju mini bar itu.

Ko Huang :"ok ok, sebentar" lalu ko Huang meminum habis isi gelasnya dan bangkit berdiri lalu berjalan masuk ke arah kamarnya. Cie Nancy juga bangkit berdiri membawa gelas suaminya dan gelasnya, lalu berjalan ke Vina yang masih di mini bar sedang menyiapkan minumanku dan dia. Cie Nancy dan Vina berbicara berdua pakai bahasa Chinese yang aku ga ngerti. Lalu mereka kembali ke sofa dengan membawa masing-masing dua gelas, Cie Nancy malah membawa juga botol minuman itu yang masih terisi setengahnya.

Dix :"honey, ini maksudnya apa dan gimana sih?" bisikku sambil mengambil gelas yang disodorkan Vina.

Vina :"sssssttt... Kamu ikutin aja ya honey" jawabnya sambil senyum manis.
Tak lama ko Huang keluar kamar dengan membawa laptopnya.

Ko Huang :"sini Hwa, lihat nih"
Vina berdiru dan menghampiri ko Huang, dan melihat ke layar laptop itu.

Vina :"waaaah Kamsia, Thank you, terima kasih, arigato koko ku yang guanteng" jawab Vina riang sambil mengecup pipi ko Huang.

Ko Huang :"ah lo ada maunya aja baru baek sama gua" jawab ko Huang sambil menuju meja untuk menaruh laptopnya. Vina tertawa sambil balik ke arahku.

Vina :"yeeee koko, kan koko yang pengen tau banget, bukan gua. Hahahaha nah ayo kita cheers dulu, baru gua kasih tau deh cara pakainya" Vina mengambil gelasnya, sambil tangan kirinya menarik aku untuk bangun. Lalu mendekati ko Huang dan istrinya. Kami cheers dan menenggak habis minuman kami.

Vina :"inget ya ko, sesuai kesepakatan sama ciecie, boleh lihat, ga boleh pegang ya, mau pegang milik sendiri aja. Nah kalian duduk di sofa ya, gua di meja ini" kata Vina sambil menunjuk meja kecil ruang keluarga yang terbuat dari marmer juga. Meja yang pendek, tidak terlalu tinggi, dan tidak terlalu kecil juga, karena sofa yang ada panjang, muat 8 orang. Jadi Vina tidur di atas meja itu juga masih bisa.
Ko Huang dan istrinya kembali duduk di sofa tersebut. Vina menghampiri aku yang memang masih berdiri di depan meja tersebut, diantara meja dan tv yang digantung di dinding.
Vina memelukku, melingkarkan kedua tangannya ke leherku lalu mencium bibirku.

Vina :"kita kasih unjuk mereka cara pakai dildo itu ya honey, masukin ke aku, make me cum, and fuck me honey..." lirih pelan Vina. Bukan kali pertama ML di depan orang lain, jadi buat aku ya ga masalah lah. Perlahan Vina membuka kancing kemejaku, lalu melepas kemejaku itu, lidahnya mulai menyusuri leherku, terus turun untuk menjilati puting kananku, terus turun sampai ke arah pusarku. Vina membuka ikat pinggang ku, dan membuka kancing celana panjang jeans ku itu. Melorotkannya beserta celana dalamku.
Kontiku yang mulai tegang langsung di sambar oleh mulut Vina, dikulumnya kepala kontiku, lalu dikeluarkan dari mulutnya, dijilat nya kepala kontiku.
Menurut Vina, waktu dia oral konti lelaki, membuat bangkit berahinya. Apalagi aroma kontiku kata Vina, membuat mekinya basah.

Vina :"hmmmm... Begini cie oralnya...ayo Praktek in..." kata Vina sambil melihat ke arah ciecie nya.
Ko Huang segera melepas celananya, sambil tetap duduk, cie Nancy terlihat bingung. Konti ko Huang seukuran denganku, sudah berdiri tegak. Cie Nancy malu-malu memegang konti suaminya dan mengocoknya pelan. Lalu mulai menundukkan kepalanya untuk menjilat lubang kencing konti suaminya.

Vina :"hmmmm bukan gitu cie... Honey boleh aku kasih unjuk ciecie?" kata Vina sambil melihat ke atas ke arahku. Aku cuma mengangguk. Padahal peraturannya lihat boleh, pegang ga boleh. Hahahaha.
Vina berdiri dan menghampiri ko Huang dan cie Nancy, lalu duduk di sebelah kiri ko Huang, dan menundukkan kepalanya ke arah konti ko Huang, cie Nancy mengangkat kepalanya dan membiarkan adiknya menjilati kepala konti suaminya, sambil batang kontinya masih di genggaman nya.

Ko Huang :"uuufff lo jago amat Hwa..." erangnya menikmati jilatan lidah Vina di kepala kontinya. Lalu Vina mengulum kepala konti ko Huang, dan mulai memasukkan lebih dalam konti ko Huang ke dalam mulutnya, cie Nancy melepas genggaman tangannya di batang konti ko Huang. Vina menaik turunkan kepalanya mengocok konti ko Huang dengan mulutnya. Lalu "plok" melepas konti ko Huang dari mulutnya

Vina :"gitu cie, coba ciecie..." lirih Vina. Cie Nancy menunduk untuk mengikuti gerakan yang Vina lakukan tadi.

Ko Huang :"uuufff aaahh enak... Hebat lo Hwa....bisa aja..." erang ko Huang menikmati kuluman, jilatan dan sedotan mulut istrinya, sambil tangannya mulai mengangkat gaun istrinya hingga celana dalam dan bra nya terlihat. Vina bangun dan menuju depan selangkangan ko Huang, dibukanya paha ko Huang, lalu lidahnya menuju buah zakar ko Huang, dijilatinya buah zakar ko Huang, sementara cie Nancy tetep mengocok konti itu dengan mulutnya.

Ko Huang :"aaaaahhhh ah ah.... Enak nih... Ga pernah..." erang ko Huang. Ko Huang mulai membuka bra cie Nancy, terlihatlah payudara cie Nancy, tidak sebesar payudara Vina, tapi tidak sekecil payudara istriku, dengan puting kecil berwarna pink, sedang Vina memiliki puting besar berwarna pink juga.
Vina pun mulai mengangkat kaos yang dipakainya, lalu membukanya, membuka juga bra yang di pakai nya. Lalu kembali untuk menjilati buah zakar ko Huang.
Tak lama, Vina berdiri, membuka celana panjang yang dipakai nya dan membuka celana dalam nya. Meki putih tembem dan plontos itu terlihat. Ko Huang tidak berkedip melihat tubuh montok sexy Vina.

Vina :"gede nenen gua ya ko..." senyum Vina ke ko Huang yang cuma mengangguk.

Vina :"honey, sini..." lirihnya kepadaku yang masih berdiri memperhatikan mereka. Kuhampiri Vina, kupeluk badannya sambil kucium bibirnya, tangan kananku meremas payudara besar Vina itu. Lalu aku mulai turun ke bawah untuk menjilati puting susu Vina.

Vina :"aaaaahhhh oooooohhhh honey.... Eat me..... Aaaaaaaahhhhhh" erang Vina
Akupun terus turun menuju Meki Vina, Vina mengangkat 1 kakinya ke atas meja itu, memberi jalan lidahku untuk menjilati klentitnya. Uuuuffff uda basah Meki nya.
Kujilati klentitnya sambil 2 jariku mengocok lubang vaginanya yang sudah basah itu. Sementara Cie Nancy makin mahir mengoral konti suaminya.

Vina :"aaaaahhhh oooooohhhh honey.... Aaaaaaaahhhhhh aaaaaaarrrgggghh fuck me.... Aaaaaaaahhhhhh please...." erang Vina. Aku bangun berdiri, Vina langsung memelukku dan menciumku penuh nafsu. Tangan kanannya turun untuk mengocok kontiku.

Vina :"Hon... Aaaaaaaahhhhhh fuck me with dildo..." rintih Vina. Lalu Vina naik ke sofa sebelah kiri ko huang, mekinya menghadap ko huang, dibuka pahanya lebar-lebar, aku ambil dildo Vina. Cie Nancy bangun untuk melepas gaun nya dan bea serta celana dalamnya. Sexy sekali Cie Nancy untuk wanita seumur dia. Pinggang ramping, kulit putih bersih. Mekinya dengan bulu tipis, agak tembem.
Aku berlutut di sebelah selangkangan Vina, kuarahkan dildo itu ke lubang vagina Vina. Tidak kunyalakan mode berputar nya, biar masuk dulu dildo nya ke lubang vagina becek itu. Ko Huang matanya tak berkedip melihat lubang vagina Vina di benamkan dildo itu. Setelah masuk hampir semua, kunyalakan mode berputar kepalanya, mulai dari speed lambat, lalu kunyalakan juga mode berputar tengahnya, speed lambat juga. Cie Nancy memeluk suaminya sambil mereka melihat dildo itu aku keluar masukan lubang vagina Vina.

Vina :"aaaaahhhh oooooohhhh honey... Aaaaaaaahhhhhh aaaaaaarrrgggghh... Aaaaaaaahhhhhh lebih... Cepat... Aaaaaaaahhhhhh aaaaaaarrrgggghh aaaaaaaahhhhhh" erang Vina kencang.
Kupercepat semua speed paling cepat, dan makin cepat juga kukeluar masukkan dildo itu di lubang vagina Vina.

Vina :"aaaaahhhh ah ah ah ah aaaaahhhh fuuuucckkkk.... Aaaaaaaahhhhhh hooonnn.... Aaaaaaaahhhhhh mauuu... Aaaaaaaahhhhhh aaaaaaarrrgggghh" jerit Vina badannya mengejang, aku makin cepat mengocok lubang vaginanya. Badan Vina makin mengejang, cepat kucabut dildo itu dan see crot crot crot crot muncrat cairan dari lubang vagina Vina, sampai membasahi badan ko Huang.

Ko huang :"waaaah lo bisa muncrat juga ya Hwa...coba sini Dix gua yang main in dildonya." aku serahkan dildo itu kepada ko huang. Ko huang memasukkan dildo itu kembali ke dalam lubang vagina Vina dan mengeluar masukkan nya. Dengan speed tetap tercepat. Badan ko huang mendekati Meki Vina, aku berdiri memberi jalan.
Cie Nancy menarik tanganku, hingga kontiku tepat berada di depan mukanya.

Vina :"aaaaahhhh oooooohhhh aaahhh ya... Ko... Aaaaaaaahhhhhh aaaaaaarrrgggghh gitu..aaaaaaaahhhhhh... Aaaaaaaahhhhhh enaaakk..." erang Vina sambil melihat ke bawah ke arah mekinya yang sedang dikocok dildo itu. Cie Nancy meraih kontiku dengan tangan kanannya, menjilati lubang kencing ku, lalu mengulum kepala kontiku, perlahan kutekan pantatku biar kontiku masuk ke dalam mulutnya. Kupegang kepala Cie Nancy, Kugenjot perlahan pantatku hingga kontiku keluar masuk mulutnya.
Tangan kiri ko huang mengeluar masukkan dildo itu, sedang tangan kanannya meremas payudara kiri Vina. Vina ikut meremas payudara kanannya dengan tangan kanannya.

Ko huang :"sekel banget tete lo Hwa..." lirih ko huang

Vina :"aaaaahhhh oooooohhhh kooo... Aaaaaaaahhhhhh aaaaaaarrrgggghh aaaaaaaahhhhhh" jerit Vina sambil badannya kembali mengejang seerrr crot crot kembali muncrat cairan dari lubang vagina Vina yang sedang dikocok dildo itu. Ko huang mencabut dildo itu dan membiarkan cairan itu muncrat membasahi badannya lagi.
Cie Nancy agak mendorong badanku, kulepas kontiku dari mulut nya, lalu dia memutar badannya untuk menungging dengan lutut di sofa. Ko huang mendekati Meki Vina, dan mulai menjilati lubang vagina Vina yang becek basah kemana mana itu.

Vina :"aaaaahhhh koko nakal.... Aaaaaaaahhhhhh" rintih Vina sambil melirik melihat ke mekinya.
Kuraba Meki cie Nancy, uda basah juga. Aku berlutut supaya lidahku dapat menjilati lubang vagina cie Nancy.

Ko huang :"harum Hwa punya lo..." lirihnya sambil bangun dan mengambil posisi berlutut di depan selangkangan Vina, hingga kontinya tepat di depan lubang vagina Vina. Tangan kanan Vina meraih konti ko huang dan mengarahkan ke lubang vaginanya, ko huang menekan pantatnya dan blesssss... Masuk lah kontinya ke dalam lubang vagina Vina.

Vina :"oooooouuuuhhhh... Aaaaaaaahhhhhh.... Aaaaaaaahhhhhh.... Ayooo ko.... Yang cepat.... Aaaaaaaahhhhhh" erang Vina menerima genjotan konti ko huang di lubang vaginanya.

Nancy :"hmmmm.... Mmmm... Hhhhssssshhhh" rintih cie Nancy menikmati jilatan lidahku di lubang vaginanya. Beda banget sama Vina, rintihannya pelan. Tak lama aku berdiri, kulihat Vina sedang memegang kedua tangan ko huang dan matanya tajam melihat kearah ko huang yang menggenjot nya dengan cepat itu.
Kuarahkan kontiku ke lubang vagina cie Nancy. Dengan mudah masuk kontiku ke dalam lubang vaginanya yang uda basah itu. Kugenjot pantatku dari perlahan, makin lama makin cepat.

Vina :"aaaaaaaahhhhhh oooooohhhh aaaaahhhh aaaaahhhh aaaaaaaahhhhhh Ayooo kooo... Aaaaaaaahhhhhh keluariiiin.... Aaaaaaaahhhhhh" jerit Vina

Nancy :"aaaaahhhh ah ah ah ah ah... Aaaaaaaahhhhhh...."rintih cie Nancy pelan.

Bersambung
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd