Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

(real story) kucoba semua fantasyku bersama diana, si amoy semok

Jam udah pukul 1 tengah malam, aku gelisah karena roni tidak membawa kunci. Aku sebetulnya sudah mengantuk, tapi tidak berani tidur karena takut tidak terbangun meskipun ditelpon roni. Lagian aku sudah gelisah juga memikirkan apa yang akan terjadi malam ini.
Tapi diana sudah tertidur nyenyak. Biasanya diana kalau sudah tertidur pulas, akan sangat susah dibangunkan. Diana tidur seperti orang mabuk. Di grepe-grepepun tidak akan sadar!. Kadang ketika diana tertidur lelap, aku sesekali live di akun instagramnya. Berhubung diana suka tidur mengenakan daster atau lingerie pendek, aku suka melakukan siaran langsung dengan mata acara menyaksikan paha mulus diana, atau celana dalam, bokong, dada, kadang sesekali kuperlihatkan tanganku yang mengelus-elus paha mulusnya. Aku suka membaca komentar dan respon follower akun ig tersebut. Semakin rame, semakin aku bersemangat.

Biasanya kalau diana sudah tertidur, akan sangat sulit dibangunkan apalagi diajak bercinta. Malam ini diana sudah pulas sekali dan roni baru pulang pukul 2 malam! Padahal pukul 4 subuh dia sudah harus berangkat lagi.

Ketika roni pulang. Kami sempat berbincang bincang setengah jam di meja makan. Diakhir obrolan roni menanyakan tentang diana.
Tentu kukatakan diana sudah seperti pingsan,
"Sebaiknya tidak usah diganggu, tetapi kalau kamu ingin melihat ya terserah, buat melepas rindu" kataku sambil tersenyum.

Roni langsung bangkit dan minta ditunjukkan kamar tempat diana tidur.
Aku setuju, lagian aku juga ingin lihat apa yang akan terjadi.
Pintu kamar kubuka, lampu kamar masih terang, diana sudah tertidur nyenyak sambil menyamping memeluk guling diatas kasur. Anakku dikamar sebelah. Kami memang tidur terpisah dengan anak anak.
Diana mengenakan lingerie satin berwarna putih krem. Ia tidur menyamping sambil memeluk guling, kombinasi antara lingerie pendek dan posisi tidurnya membuat paha dan celana dalamnya yang berwarna ungu terlihat jelas. Dengan posisi demikian, dijamin setiap mata yang melihat akan menelan ludah.



Aku saja tidak pernah bosan melihat adegan demikian, hapeku penuh dengan foto diana tertidur seperti begitu, apalagi roni.
Roni memandangku, aku mengangkat bahu, maksudku "ya terserah elu..mau diapain juga aku ijinkan!"
Roni sempat geleng geleng ketika maju mendekat. Aku maklum, mungkin dia kagum dengan pemandangan didepan matanya.
Roni merendahkan posisi tubuhnya, ia duduk disamping tubuh diana, sangat perlahan, persis seperti adegan perampok yang sedang menyantroni rumah korban tetapi mendapati istri pemilik rumah ternyata cantik dan sedang tertidur nyenyak pulas dengan pakaian terbuka.
(Damn...! ku betul betul harus berhenti nonton bokep JAV)

Aku mulai deg-degan, adegan film porno jepun kesukaanku mulai berputar putar diotakku. Aku hanya berdiri di ujung terjauh, aku membayangkan posisi seorang suami yang tak berdaya ketika ada orang asing yang sedang menikmati tubuh mulus istrinya.
Aku membayangkan diana yang tak sadar dirinya dilecehkan, mungkin aku juga membayangkan diana diperkosa. Aku deg-degan lagi, rasa gugup, cemburu, terangsang itu datang lagi.
Aku buru buru merekam situasi itu dengan kamera handphone!

Tangan roni sudah menyentuh lutut diana, sangat perlahan, mungkin takut membangunkan Diana, aku yakin diana tidak akan terbangun meski roni meletakan tangannya di payudara diana sekalipun. Tetapi aku membiarkan saja, semakin roni berhati-hati, justru membuat aku ikut ikutan gugup dan larut.
Telapak roni perlahan sekali mulai mengusap naik ke paha bagian atas diana, diana tak bergerak sama sekali bahkan ketika tangan roni sudah berada di bokong diana.
Gaun tidurnya yang pendek disingkap semakin tinggi dengan hati hati, sehingga menyembulkan celana dalam diana dan bokongnya dengan terang benderang.
Tangan kanan roni asyik mengusap usap dan meremas pelan pantat diana, sementara tangan kirinya meremas selangkangan sendiri. Tampaknya "little Roni" sudah tidak tahan juga ingin ikutan nonton.
"Juniorku" juga sudah bangun sejak tadi.

Roni menyelipkan ujung jarinya ke pinggang diana, dengan perlahan dan susah payah ia berusaha menarik turun celana dalam diana.
Brengseknya, ia lakukan sambil sesekali melihatku. Aku seperti suami bodoh yang hanya mematung. Celana dalam itu tidak bisa turun, hanya bergerak sedikit karena memang posisinya sulit.
Roni bingung, dan aku tau apa yang harus aku lakukan. Ku matikan hape, kemudian beranjak mendekati diana. Perlahan ku turunkan celana dalam diana dengan gerakan yang lebih berani dari yang dilakukan roni. Roni kuatir diana bangun. Tampaknya roni menikmati detik detik seperti mencuri begini daripada langsung membangunkan diana.
Aku tau diana tidak akan mudah terbangun, celana dalam itu berhasil kuturunkan sampai ke lutut diana, diana bergerak sedikit tapi tidak terbangun. Sungguh ajaib.

Dulu kadang aku sering membayangkan diana sedang tertidur seperti begini lalu karyawanku melihat dan mengambil kesempatan seperti menyentuh atau onani didepan diana, kapan perlu menyetubuhinya. Sungguh suami bodoh.

Sekarang, vagina diana tampak terlihat jelas! Dengan posisi menyamping seperti ini, vaginanya jadi terlihat sangat rapat, hanya berupa sebuah garis tipis. Aku yakin roni tidak akan bisa menahan diri.
Dan benar, roni merebahkan dirinya disamping tubuh diana. Posisinya seperti memeluk diana dari belakang. Diana tampak bergerak mungkin mengira aku yang sedang memeluknya, karena aku memang sering begitu. Tangan roni tak berhenti mengusap usap paha diana. Kini gerakannya lebih berani. Tubuhnya sudah menempel penuh dipunggung diana. Penisnya yang kurasa sudah tegang pasti juga sudah menekan belahan pantat diana.
Tangan teman karibku itu kini naik dan mulai menyelinap kebalik dada diana. Dengan pakaian tidur model begitu tentu bagi roni sangat mudah dan leluasa beraksi. Ia asyik mengelus elus buah dada diana, aku asyik merekam perbuatan bejatnya. Roni cengar cengir ke arahku seperti aktor bokep amatir waktu pertama kali melakukan adegan porno.
Semakin roni cengegesan, semakin aku cemburu dan terangsang. Semakin diana seperti dimanfaatkan, semakin aku tak karuan. "Aneh...!"

Roni menurunkan celana pendeknya. Mengacungkan penisnya yang sudah tegang sejak tadi. Dia memandangku lagi entah apa maksudnya.
"Langsung aja kenapa Tidak usah banyak basa basi" pikirku keki.
Penisnya yang sudah tegang tadi di gesek-gesek ke belahan bokong diana. Aku luar biasa "horny". Dengan posisi demikian ku pikir roni akan sulit penetrasi, apalagi vagina diana masih kering, tentu tidak bisa asal main coblos. Tapi roni sudah Pro, dia sangat menikmati momentum, dia tak terburu buru.
Roni bangkit, ia melihatku lagi, mengambil posisi, penisnya diarahkan ke wajah diana!. Anak setan itu membuat aku sangat tersiksa kali ini. Dengan gayanya menjengkelkan, ujung penisnya didekatkan ke bibir diana!. Nafasku tertahan, aku rasanya sesak. Ujung penis itu kini seperti lipstick yang menyentuh sedikit bibir diana. Sentuhan dibibir diana seperti sengatan listrik disekujur tubuhku. Aku cemburu setengah mati. Bibir diana tampak sedikit terbuka karena gerakan roni yang sedikit lebih berani, tiba tiba diana bergerak! Matanya terbuka sedikit dan perlahan.

Diana bangun!
Diana kaget, ia menarik kepalanya kebelakang, agak sedikit bingung karena tiba tiba didepan matanya ada seorang pria asing sedang mengacungkan penis kearah wajahnya. Lebih heran lagi diana melihatku di sudut ruangan sedang duduk sambil merekam. Belum sempat kesadaran diana pulih, roni nekad mendekat dan langsung memeluk diana. Diana sedikit memberontak, mungkin masih kaget, tapi roni memaksa, ia mencium bibir diana secara membabi-buta. Diana menolak, tapi tak berdaya. Aku agak kesal (dan agak terangsang) karena terlihat seperti terlalu kasar dan takut diana tidak suka. Tapi belum sempat aku bertindak, diana kini sudah terlihat pasrah dan bahkan asyik bertukar bibir dengan roni!

Aku paling tidak tahan melihat adegan seperti ini. Aku sanggup melihat istriku bersetubuh dengan pria lain, tapi kalau melihat istriku asyik dan menikmati ciuman dibibir, rasanya dada dan kepalaku panas dan berasap!.
Apalagi kalau istriku yang berinisiatif atau lebih aktif mencium bibir pria tersebut, maka lengkaplah penderitaanku.

Mereka berciuman lama! Seperti sepasang kekasih yang sudah lama tidak berjumpa, dan aku nelangsa disudut kamar.
kesadaran Diana mungkin sudah pulih, tangannya menggapai-gapai selangkangan roni. Mencari-cari penis yang tadi mengagetkannya. Penis itu digenggamnya, di tarik tarik seperti gemas.

"Masukin ron" bisik diana, terdengar olehku yang dibakar api cemburu.
Penisku luarbiasa tegang.
Diana melepas pelukan roni, ia menanggalkan celana dalamnya, mengambil posisi dibawah roni, membuka kakinya seolah sudah tidak sabar lagi, seolah aku sudah tidak ada disitu lagi.
Penis roni diarahkan ke liang senggamanya. Dengan sekali dorongan maka amblaslah penis sialan itu.
Roni melenguh, diana mendesah. Aku gelisah.

Ohya, aku lupa entah dimomen yang mana, aku sempat coba coba live di instagram malam itu! Tapi hanya sempat beberapa saat karena langsung di blok oleh instagram! Akibatnya, hampir satu bulan instagram @kamarnyadiana tidak bisa live.

Roni memegang kedua kaki diana, posisinya seperti berlutut, paha diana dibuka lebar, diana sepenuhnya dalam kekuasaan roni. Penis roni yang melengkung keatas semakin membuat diana tidak karuan diposisi seperti itu. Beberapa kali aku melihat diana seperti kejang, mungkin sodokan roni tepat mengenai titik paling enak diana. Yang aku tau, aku kini sudah membuka celanaku, sambil merekam, aku mengocok penis ku. (Sungguh menyedihkan..)

Roni membalik tubuh diana, diana sudah paham, kini ia menungging, wajahnya tepat mengarahku. Tubuhnya berguncang guncang seirama dengan setiap dorongan roni. Meski diana tak melepas lingerienya, dadanya terlihat jelas bergelantungan terguncang dengan indah.
"Truss ron...sodok ron... Terussh.." desah diana sambil melihatku!
Sesekali diana tertunduk dan memejam, sesekali dia memandang tajam kearahku.

"Entotin terus aku ron....oh...shit... Enak ron...mmmh... Ohh.. shit.. hh. Shitt.."

"Kamu cemburu koh?" Desah Diana kearahku sementara tubuhnya terguncang.
Aku hanya mengangguk.

"Kamu ssuka koh, istrimu di entot temanmu??"
"Hhh.... Enak banget koh, kontol roniii...hhhh....ohh... Aku kayak mau keluarrr...sshh..."
"Truss ron.. fuck me harder... Shitt.. koh... Enakh kho... Ohh...sss.. aku suka kontol mu ronn...."


"Lebih enak dari kontol david ?" tanya roni tiba tiba disela sela gerakkannya.

("Elu jangan ikutan ngomporin bangsat" makiku dalam hati)

"Iya ron..kontolmu lebih enak...oohh...terusss.. sodok terussh..entotin terus aku... Sssshh " desah diana sambil menatap tajam kearahku.

Aku tidak tahan lagi. Aku bangkit, mendekat kearah Diana. Kuarahkan penisku ke mulut diana. Diana langsung mengulum sambil menikmati sodokan penis roni. Kali ini aku sudah tidak bisa bertahan lagi, aku hendak ejakulasi, diana tahu, aku ingin menarik diri, tetapi ditahan oleh diana. Akhirnya aku menumpahkan seluruh ejakulasi ku dimulut diana. Roni menghentikan gerakannya, memberi kesempatan pada diana agar lebih leluasa. Semua cairan ku ditelan habis oleh diana!
Aku mundur dan kembali ke kursi. roni menarik tubuh diana. Roni berbaring, Diana duduk diatas tubuh roni. Kali ini diana yang bekerja, aku sudah tak begitu mengikuti mereka lagi, aku keluar kamar, memberi kesempatan kepada diana dan roni agar lebih leluasa. Mungkin efek setelah ejakulasi, aku menjadi tak begitu semangat lagi.

Mereka berdua hampir satu jam! Yang jelas komentar diana keesok harinya adalah "Spektakuler!"
Menurutnya, ketidak-hadiranku dikamar membuat diana merasa seperti lebih leluasa dan lebih fokus. Pernyataan yang sangat "membunuhku".

Roni langsung berangkat setelah "berjumpa" dengan diana. Tidak ada waktu untuk tidur malam lagi. Ketika langit masih gelap, mobil yang menjemputnya sudah berada didepan rumahku. Itu kali terakhir kami berjumpa dengan roni.

Kehidupan kami kembali normal setelah itu sampai suatu hari diana mendapatkan pesan WhatsApp yang ternyata dari salah satu mantan karyawan ku. Bukan agus, namanya Taufik, tapi kami memanggil nya Opik. Usianya lebih tua 3tahun dari agus. Kalau agus lugu dan pendiam. Opik lebih berisik, dan kerjanya cekatan.
Opik dulu kuberhentikan karena selain aku perlu melakukan pengurangan karyawan juga karena sempat tertangkap di kamera rumahku sedang mencuri pakaian dalam diana!
Opik mengirim pesan basa basi kepada Diana, menanyakan kabar, dan keadaan usaha kami. Pada awalnya diana tidak begitu merespon setiap pesan yang masuk dari opik. Sampai suatu ketika opik menanyakan apakah ada kesempatan bekerja kembali karena menimbang agus sudah tidak bekerja di toko kami lagi.

"Oh kamu tau agus berhenti?" Tulis Diana.

"Tau Ci, kemaren ada jumpa agus Ci, dia ada cerita kalo udah berhenti kerja" balas opik.

"Tanyain Kokoh Ci, aku mau dong kerja ditoko lagi, kemaren kerja ditempat lain gak cocok Ci, bosnya galak,, ga ada bos yang sebaik koko dan cici" tulisnya panjang lebar

"Ok, nanti kutanyakan Koko dulu" tulis diana basa basi.

"Makasi Ci, cici emang terbaiklah, udah cantik, baek lagi!, Si Agus bodoh tidak mau bekerja dengan Cici. Aku tidak digaji juga tidak apa asal bisa menerima servis Cici kayak Agus gitu Ci...!"

JREENG..!

Aku hampir pingsan ketika diana memperlihatkan whatsapp tersebut.
wah makin ribet aja ya anak buahnya
 
Mantap banget nih ceritanya baru kali ini selama baca,ngaceng abis,salut lahhh jgn sampai ngilang terus up date ya ko
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd