Hari itu adalah hari terakhirku bersama Nengsih, dia sudah meninggalkan kotaku...
Menurut nengsih dia tidak akan melanjutkan sekolah karena di kampung sudah ditawari pekerjaan di kantor kepala desa dikampungnya.
Status berpacaran dengan ku pun sepertinya hanya dianggap selingan...dia hanya mempersilakan jika aku ingin menemuinya di kampung, walaupun nanti mungkin dia sudah berhubungan serius dengan lelaki yang tepat, perasaannya kepadaku tidak berubah.... (mau bikin hatiku senang aja kayaknya sih
).
Akhirnya aku masuk disalahsatu sekolah menengah atas negeri dikotaku.
Seperti biasa kegiatan awal tahun ajaran baru, aku disibukkan dengan kegiatan di sekolah baru, bertemu teman teman baru dan tentu saja cewek2 baru...
.
Sejauh ini belum ada aroma2 perlendiran dalam pergaulan baru ku ini....yang merubah kenakalan dan menambah ilmu sex ku justru datang dari seseorang yang tidak kuduga ~~
Hari itu.... aku izin kepada ibuku untuk pindah kamar ke lantai 2 (bekas kamar teh lily), karena posisinya nyaman menurutku...berjendela lebar , saat itu aku sudah tidak dimarahi jika merokok oleh kedua ortuku, sehingga jika aku merokok dikamar itu tidak terlalu pengap.
Setelah teh lily dan nengsih pergi dari rumah kami, hanya 1 kamar yg disewa oleh orang baru... teman kerja teh Mirna (namanya teh Eri), yang menempati kamar bekas Nengsih.
Singkat cerita siang itu aku mulai pindahan ke kamar baru itu, semua beres ku selesaikan sendiri hingga petang menjelang.
Karena lelah aku tidak ingin bermain dengan teman-2 , hanya ingin istirahat dikamar baru ku saja walaupun hari itu malam minggu.
Setelah selesai mandi sore sekitar pukul 16.00 aku bersantai dikamarku, kubuka jendela dan mulai menyalakan sebatang rokok... "perdana nih bisa ngeroko dikamar sendiri" pikirku.
Sedang asyik menghisap rokok dan melihat pemandangan sore di luar jendela..kudengar suara2... "dug..dugg..duggg!" seperti suara benda dipukulkan ke tembok.
Penasaran kulongokkan kepalaku ke bawah jendela...
"Eh siapa itu?" dalam hatiku bertanya2
Begitu kuperhatikan..ini diluar dugaanku sama sekali, kulihat teh Mirna seperti sedang memeluk A dadang...tapi tangan A dadang kulihat seperti menepis nepis tangan teh Mirna.
(Fyi...di belakang rumahku ini bukan jalan besar, tapi hanya gang kecil buntu saja).
Aku semakin tertarik melihat adegan ini...kumatikan rokokku dan kuteruskan mengintip mereka.
Sepertinya teh mirna berusaha mencium a dadang, namun a dadang terus berusaha menghindar...terdengar bisikan2 pelan mereka berdua...seperti orang sedang berdebat.
Terdengar suara a dadang " alim teh ah...atos nyak ! ( gak mau teh... udah ya!)".. sambil dia melepaskan dirinya dan cepat melangkah naik menuju kamarnya.
"Huh..." balas teh Mirna sambil menyenderkan punggungnya ke dinding gang.
Baru saja sepersekian detik aku akan menarik kepalaku, teh mirna mendongak keatas, matanya bertemu mataku..terlihat pandangannya tajam seperti menusuk.
Aku cepat2 menarik kepalaku..jendela masih kubiarkan terbuka, lalu aku duduk ditepian ranjang sambil merasa tegang...
"Apa dia marah ya?" tanyaku pada diri sendiri.
Kudengar langkah kakinya menaiki tangga, lalu masuk kekamarnya, beberapa detik terdengar lagi dia menuruni tangga lalu memasuki kamar mandi.
Sepertinya teh mirna bersiap-siap akan pergi bekerja... jadwal kerja sehari harinya sebagai waitress memang dari jam 7 malam sampai jam 2 pagi.
Malam hari kulewati seperti tidak ada kejadian apa2...setelah selesai makan bersama keluarga, aku bermain sebentar dengan adikku sambil nonton TV...setelah adikku tertidur, aku pun segera naik menuju kamarku.
Kuputar musik dari tape compo sambil menghabiskan sebatang rokok, setelah terasa mengantuk akupun segera terlelap.
Kira-kira jam 2 pagi lewat...kudengar langkah kaki dan suara wanita berbisik.. itu pasti teh mirna & teh eri baru pulang kerja...kemudian kudengar 2 pintu kamar dibuka dan ditutup.
Karena terlanjur terbangun, akupun bangkit dan turun ke kamar mandi untuk kencing.
Kemudian aku kembali naik ke kamar untuk melanjutkan tidur........
Berselang 10 menit..mataku masih belum bisa kembali terpejam, kudengar suara langkah kaki berhenti didepan kamarku...aku menoleh kearah pintu dan menunggu ~~
Benar saja, pintu terbuka sedikit dan nampak teh Mirna berdiri didepan pintu sambil menatapku.. "dia menyeringai memperlihatkan taringnya yang panjang dan berlumuran darah..
...."
Hehe..nggak deng bcanda.....
Teh Mirna menatapku tanpa ekspresi...lalu tanpa permisi dia langsung masuk kekamarku dan menutup pintu rapat2....
Aku langsung bangkit dan duduk ditepi ranjang..
"Teh....." sapaku
"Hmmm....belum tidur kan a ?" dia bertanya sambil langsung mengambil posisi sebagai attacking midfielder.... ehh posisi duduk dilantai sambil miring ke arahku.
"Eee udah teh , barusan kebangun trus ke kamar mandi" jawabku gugup..."pasti dia mau mengungkit masalah sore tadi" fikirku.
Benar apa kata fikiranku..dia langsung to the point..
"Aa tadi sore liat teteh di bawah ya ?" tanyanya menyelidik.
Aku tidak berusaha menutupi lagi karena sudah kepergok saat itu, langsung kujawab saja
"Iya teh...maaf ya teh gak sengaja lihat" jawabku
"Ya gpp, teteh yakin kamu gak akan cerita ke siapa-siapa" katanya, dan sebelum aku menyahut perkataannya dia langsung menyambar ..
"Soalnya klo aa cerita-2, nanti teteh juga cerita ke bapak ibu aa, apa yg teteh liat waktu aa lagi berduaan sama nengsih" katanya seperti mengancam.
Wajahku langsung terasa memerah, jantungku berdegup kencang....spontan tanpa sadar ku pegang kedua bahunya sambil berkata setengah berbisik...
"Aduh teh..jangaaann, plis jangan cerita ke bapa ibu" kataku memelas.
Teh Mirna tersenyum penuh arti...sambil menjawab
"Gak lah.. tenang aja...sama sama jaga rahasia ya a" katanya sambil tersenyum lagi karena dilihatnya tanganku masih memegang bahunya.
Aku tersadar, langsung kutarik lagi tanganku.
Saat itu teh Mirna masih mengenakan seragam kerjanya, kemeja polos tanpa blazer dan rok mini hitam.
Kancing kemejanya nampak kewalahan menahan dadanya yang berontak..juga rok mininya yg kelihatannya dijahit dari bahan sisa, sehingga tidak bisa menyembunyikan paha putihnya yang shining shimering splendid....sampai hampir kelihatan ujung CD nya
Tapi teh mirna malah kembali tersenyum...tiba tiba duduknya semakin mendekat, dan sekarang dagu dan tangannya bertumpu dipahaku.
"Emang dulu aa ngapain sama nengsih ?" teh mirna tersenyum nakal.
"Gak ngapa2in teh...gitu2 aja koq" kilahku sedikit gugup
Karena teh mirna terus menggodaku, akhirnya kujelaskan secara detail apa saja yg sudah kulakukan saat kami ber aktivitas sex.
Teh mirna mengerlingkan matanya... tangannya turun ke bawah dan mengelus elus paha bawahku...
Diperlakukan begitu..otomatis kontolku perlahan mengeras didalam celanaku.
"Klo mau lebih dari yg biasanya..aa mau gak ? " tanya teh mirna sambil terus mengelus2 pahaku
"maksudnya gimana teh ?" Aku berlaga bego
"Gini a.... " teh mirna memasukkan jari telunjuk ke mulutnya sambil dikeluar masukkan, kemudian jari tangan sebelahnya dibentuk bulatan lalu jari yang dihisapnya dimasukkan ke bulatan itu.
Aku tentu saja mengerti apa maksud teh mirna, namun masih tidak bisa memberi jawaban kepadanya.
Kelihatannya teh mirna kesal melihat gelagatku..atau mungkin dia sudah horny berat, sekonyong konyong tangannya menarik ujung celanaku sampai tertarik kebawah lututku.
Tentu saja kontolku yang sudah mengeras..terpental kedepan dan teracung acung didepan mata teh mirna.
Dengan sigap kontolku digenggamnya dengan dua tangan.
"Aa diem jangan bergerak.." katanya berucap.
Dan saat itu adalah pertama kalinya bagiku merasakan namanya di oral atau sepong.
Begitu ujung lidah teh mirna menempel diujung kontolku..terasa hangat, aku seperti di strum listrik, badanku serasa kejang.
Tak lama mulut teh mirna melumat habis batang kontol ku....dinaik turunkan pelan2 mulutnya...
"Crook crokk crokkk...sllrpp" terdengar suara air liur dimulut teh mirna.
"Hhhh ..hhhh.hhh" aku hanya bisa mengerang pelan.
Sekitar 3 menit teh mirna menghisap dan menjilat kontolku...dia kemudian berdiri, kancing bajunya dilepaskan satu persatu..rok mini pun di lepaskannya..
Sekarang dia hanya mengenakan cd dan bh...kemudian dia berjongkok dan berusaha melepaskan kolorku yang masih tersangkut dilutut, setelah berhasil lepas , dia mendorong badan ku hingga terlentang di ranjang.
Posisi teh mirna masih duduk dilantai, lalu dia melanjutkan sepongannya...kali ini terasa lebih relax karena aku berbaring di ranjang.
Ku elus rambut panjangnya saat dia sedang asyik menghisap pelerku...ku lihat bodynya yang sedang menungging disampingku...luar biasaa ! ... ini pertama kali juga kulihat body wanita telanjang selain nengsih.
Menikmati tubuh semok mirna membuat nafsuku semakin menjadi jadi....isapan mirna lama kelamaan terasa semakin nikmat.
Saat mirna mengulum ujung kepala kontol sambil tangannya mengocok batang ku...sudah tak dapat kutahan lagi hasrat yang meledak2 saat itu...ku cengkeram kepala mirna..dan kusemprotkan kuat kuat semua isi pelirku.......
Crotttt.... crotttttt... crottttttttt " entah berapa kali peju ku semprotkan...dan tidak kulihat lagi dimana peju itu tersembur..
Aku masih memejamkan mata sambil mengatur nafas...walaupun tanganku masih berada diatas kepala mirna, namun aku seperti tidak merasakan kehadirannya.
Saat aku tersadar adalah saat mirna mencubit pelan perutku....kubuka mata dan kuangkat sedikit kepalaku.
Aku terkejut ...kulihat selain diperutku...peju ku ternyata tersemprot ke wajah bahkan kulihat ada yang menetes dari celah bibirnya.
"Aa jahat...muncrat gak bilang2" kata mirna sambil memeletkan lidahnya berusaha mengeluarkan sisa peju dimulutnya.
"Aduh maaf teh..gk tahan aku" jawabku...sambil kuambil handuk kecil diatas lemari dan kuserahkan kepadanya.
Mirna membersihkan wajahnya dengan handuk, sekalian peju diatas perutku di lapnya denga handuk yang sama.
Setelah itu kulihat mirna menanggalkan CD dan BH yang dikenakannya.....
Begitu mirna membalikkan badannya, mataku rasanya ingin copot...
Nampak susu mirna begitu bulat sempurna dengan puting berwarna coklat muda...dan saat kulirik kebawah selangkangannya ...alamak ! Memeknya gundul ! tidak ada rambut sehelai pun...sehingga belahan memek itu sangat kentara kulihat...indah sekali.
Mirna naik ke atas ranjang melangkahi ku, kemudian berbaring di samping kiri tubuhku.
"Aa cape gak ? mau lanjut lagi atau mau bobo ? " tanya mirna.
"Cape mah enggak teh.. tapi ini titit aku udah lemes" kataku sambil menunjuk kontolku.
"Ya udah atuh...aa diem aja dulu lemesin badannya, nanti klo udah tegang lagi ..titit aa teteh isep pake mulut bawah ?" bisiknya sambil mencium pipi dan telingaku.
Kemudian mirna berbaring dengan tangan kiri mengelus elus kontol dan tangan kanannya mengusap usap rambut dan wajahku.
~~~~~~~~~~~