Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG [Real Story] Sexperience Caca cantik my 20's WF - No Quote

Klo boleh usul POV sementara di pihak ke 3 (suhu) dulu biar emosi critanya dpet. Nnti klo udah kelar PoV suhu boleh diganti pov caca :ampun:
 
Ane juga hampir kehilangan pacar ane karena fetish cukclod, ane kapok juga
Salah satu member d sni ambil keuntungn hu
Jdi klo bsa harus selektif suhu
 
Update 9

Aku terbangun dengan kepala sangat pusing dan mual, keadaan sudah gelap gulita, TV sudah tidak menyala dan tak ada seorangpun di ruangan ini. Aku duduk di sofa dan coba mengingat2 apa yang terjadi denganku, oh ya aku ingat, aku mabuk dan Kidal menggagahiku saat aku teler, aku yakin aku sedang tidak bermimpi, karena aku masih di tempat yang sama, bra menempel tidak karuan di balik bajuku dan celanaku terpakai namun retsletingnya masih terbuka, “brengsek si kidal, dia kira aku perempuan macam apa” geramku dari hati, sudahlah paling tidak dia menaikkan celanaku, apa jadinya kalau seseorang melihatku tertidur dengan bagian sensitifku terekspos, bisa habis digilir aku di rumah ini. Aku mengancingkan celanaku, mencoba duduk, oh pusing sekali kepalaku, tiba2 aku merasakan kehadiran seseorang di ruangan ini, dari arah meja makan ada seseorang mendekatiku, awalnya aku tidak peduli, namun ternyata iya menghampiriku dan duduk di sofa lain di dekatku, ternyata orang itu adalah Bobby, yang sebelumnya berpapasan denganku sebelumnya saat aku keluar dari kamar tempat Ben tertidur.

Bobby yang sedang merokok membuka pembicaraan “Ca, gw liat lo semalem ngapain sama Kidal”, “Brengsek” geramku dalam hati, “Gw gak nyangka lo kayak begitu orangnya Ca, padahal ada cowok lo di kamar situ”, “apa maksud lo Bob?” tanyaku pada Bobby, “gak usah pura2 deh Ca, gw liat lo dipake di situ sama Kidal, gw nonton dari awal sampe akhir dr jendela kamar” lanjut Bobby, “Gw mabok, gw gak sadar, gak bisa ngelawan Kidal” sanggahku, “Alah, mana ada kayak gitu, gw liat lo nikmatin kok, lo genjot juga” timpal Bobby dengan wajah tersenyum meremehkan, “terus mau lo apa?” jawabku, Bobby mematikan rokoknya dan pindah duduk ke sebelahku, dia letakan tangannya ke pahaku dan mengelusnya lembut, aku sontak menepisnya jauh2, sebetulnya aku masih merasakan kepalaku berputar2, namun mungkin dikarenakan adrenalin, kesadaranku sudah hampir pulih sepenuhnya, “udah lah gak usah munafik Ca, lo kalo gw bilangin yang sebenernya ke orang2 gmn?” ancam Bob, aku memutar otak sejadi2nya, aku tidak ingin reputasiku rusak, terlebih lagi apa yang akan terjadi kalau Ben tahu ini, sudah pasti akan ada sesuatu yang buruk akan terjadi, “coba aja lo ngomong kalo berani, ntar gw bilangin Ben!” gertakku, “Lah, lo kok malah ngancem balik, lo gak takut sama Ben kalo ketawan selingkuh sama Kidal? Dientotin pula di depan idung dia!”, “Sialan” geramku dalam hati, “Gak bakal, Ben pasti lebih percaya gw Bob, Kidal sama Ben itu temen baik, lagian lo gak ada bukti!” sanggahku kembali, aku berani mengatakannya karena aku yakin ruangan cukup gelap sehingga kamera HP tidak akan bisa merekam dengan jelas, serta sudah pasti tubuhku terhalang sofa. Bobby terlihat berpikir, lalu dia menggeser tubuhnya menjauhi ku dan menyenderkan tubuhnya ke sandaran sofa, lalu dia menurunkan karet boxernya dan langsung terlihat kelaminnya yang sudah tegak lurus karena ereksi, aku melihat kontol dengan rambut lebat, diameternya tidak sebesar milik Kidal, namun panjangnya serupa dan aku jadi tau kalau ternya kontol Ben termasuk pendek untuk ukuran laki2.

“Gw udah sange banget Ca liat lo ngentot tadi sama Kidal, dan gw tadi ngintipin lo pas lg nyepongin Benji, please banget Ca ngentot sama gw” ujar Bobby setengah memohon, “Anjing, lo kira gw cewek apaan!” jawabku agak menggertak, tak biasanya aku berkata kasar ke orang lain, namun kali ini perlakuan Bob menurutku sudah sangat melecehkan, walaupun yang dia saksikan adalah benar, namun aku tidak terima privasiku diganggu serta dia mengambil keuntungan dari keadaan ini juga dengan mengancam. “Ayo Ca, gw udah sange banget nih, kalo gak gw aduin lo” lanjut Bob, “Brengsek lo, gak!!” jawabku sambil berdiri dan bermaksud lari ke arah kamar menjauhi Bob, namun ternyata saat ku bangkit dari duduk, lantai seraa berputar2 ke atasku dan aku justru hampir jatuh tersungkur, aku langsung menjatuhkan diri ke sofa dan ternyata Bobby mengambil kesempatan di situ, Bobby memepetku dari belakang dia menempelkan kontolnya di pantatku, dia mengangkatku ke sofa sambil mencuri kesempatan dengan kedua tangannya mendekap kedua toket bulat kencangku yang banyak diidamkan cowok2, aku tau betul karena seringkali aku memergoki laki2 bulak balik melirik bahkan memelototi wajah dan dadaku bergantian, aku diposisikan tengkurap dan Bobby menindihku dari atas sambil meremas dadaku, dia menggesek2an kontolnya di pantatku, aku yang sedang mencerna apa yang terjadi, segera tersadar dan mencoba mendorong dan memukul2 Bobby yang ada di belakangku, aku mengancam “Bob, gw teriak ya biar semua orang bangun!” Bobby melepaskan tangannya dan mundur, “Gila lo Bob, gw bilangin Ben lo, liat aja!” ancamku, “Coba aja, yang ada lo bakal ribut sama Ben, gw bilangin lo ada main sama Kidal” balas Bobby, “Sial, saling ancam gini gak akan ada habisnya” ucapku dalam hati, “yaudah mau lo apa???” tanyaku ke Bob sekali lagi, “Ngentotin lo Ca!” jawab Bob, “gak bakal, gila kali lo” tolakku, “yaudadeh sepongin gw aja kalo lo gak mau ngentot, gw udah di ubun2 nih sange banget sama lo”, “gak” jawabku, sial, menolak orang mabuk yang sedang birahi ternyata sudah seperti bicara dengan tembok, mau laripun aku tak bisa karena kepala ternyata masih berputar2, “Yaudadeh sepongin aja sampe crot, gw janji gak bakal ngadu ke siapa2” tawar Bob kepada ku, “gak, brengsek lo” jawabku, “yaudah, ancur2 deh sekalian, kita liat ntar gimana” jawab Bob sembari akan berdiri, aku mentapnya tajam dan kembali menjawab “GAK!” kataku sambil menahan ingin teriak, Bobby berdiri dari duduknya, “NO, dia nekat, dasar orang mabok!” pikirku dalam hati, badanku serasa dingin dari ujung kepala sampe ujung kaki, aku tak bisa berkata2 maupun berpikir lagi. Bobby bukan cowok jelek, 1 geng Kidal bisa dibilang cuma Benji dan 1-2 orang lain yang “biasa2 saja”, rata2 di geng ini selain ganteng, tajir, juga populer di kampus, namun aku bukan cewek gampangan yang bisa ‘dipakai’ sesukanya oleh laki2, walaupun aku sangat menikmati aktifitas bertukar cairan, aku hanya melakukannya dengan pasanganku, atau minimal aku suka dengannya alias sudah jadi gebetan, tidak dengan sembarang orang apalagi cuma teman 1 geng dari pacarku.

Bobby berdiri beranjak dari sofa, berjalan menuju kamar tempat Benji terlelap, aku hanya menatapnya dengan wajah ketus tanpa mengeluarkan sepatah kata, lalu baru beberapa langkah dia berbalik dan mengahadapku lagi, “yaudah kocokin aja deh sampe keluar?!” ucap Bob berubah pikiran, “anjing, sini lo” jawabku, aku malas berdebat lagi dan akupun sebenarnya takut juga jika ‘kecelakaan’ semalam sampai digembar-gemborkan Bob si lemes ini. Bob langsung berlari kecil dan duduk ke sebelahku dan memelorotkan kembali boxernya sampai setengah paha, aku menggenggamnya dengan malas dan menaik turunkan tanganku dikontolnya, “aaaah, enak banget Ca, mulus banget tangan lo” cerocos Bob, aku hanya diam dan membuang pandanganku ke arah TV, tiba2 satu tangan Bob menggapai toketku dan meremasnya, seketika aku langsung tepis tangannya “lo bisa diem gak, kalo gak gw teriak nih!?” ancamku ke Bobby, “iya2, oke” Bob memejamkan matanya dan menyenderkan tubuh dan kepalanya ke sofa, “haduh blm keluar juga, takut ada yang liat” protesku dalam hati, aku menggunakan tanganku yang satunya untuk meremas2 testis Bob agar menambah stimulasi, dan yang tadinya hanya mengocok naik turun aku kombinasikan mengkocok dengan memutar setengah lingkaran tanganku di batang kontolnya, Bob mulai meracau dengan desahan “sssshhh aaah ssssh” aku mempercepat kocokanku dan meremas kontol Bob kencang2, “ah belum keluar juga, sial nih orang, kirain udah sange jadi cepet keluarnya” gumamku setengah jengkel, berhubung masih belum ejakulasi juga aku belai2 kantong keriputnya, dan sesekali meremasnya, Bob mendesah, dan menaik turunkan pinggangnya dengan intens, aku merasakan batangnya berkedut2 “sssshh aaaaaaaahhhh anjing, crooot crooot crreeet creeet”, menyembur juga peju putih milik Bob, lelehannya muncrat kemana2 dan sebagian mengenai tanganku, aku segera menarik tanganku dan mengelapnya di boxer Bob, “najis” ujarku.
“Enak banget Ca, jago banget lo, sering ya giniin kontol?” tanya Bob mencibirku, “bacot lo, awas aja lo” ancamku penuh amarah.

Aku mencoba berdiri lagi dan berjalan merambat tangga dan tembok hingga ke kamar tempat Ben tidur yang bagaikan orang mati, benar2 tak sadarkan diri dari malam tadi, kali ini aku mengunci pintu kamar ini, aku tak peduli lagi dengan Bobby, paling tidak kami 1:1 memegang kartu AS masing2, aku yakin Bobby tidak berani buka mulut.

—--

“Gila baby, serius kamu pernah ngalamin kayak gitu?” Tanya ane yang terheran2 ke WF,
“Iya beneran, kalo Kidal aku masih agak gapapa deh, kalo si Bobby idih males banget, aku terpaksa aja kayak gitu, daripada runyam” jawab WF dengan wajah agak BT, tapi tidak ada penyesalan di wajahnya,
“Gila gila gila, aku sange banget sih dengernya, kamu ngaco, nakal banget ya kamu, kok bisa2anya?!” racau ane yang pusing ngedenger kisah ‘tidak biasa’ dari seorang istri yang masih sangat muda tapi punya pengalaman “sexperience” yang tidak lumrah.

“Maaf baby, aku gak tau kalau mabok efeknya kayak gitu, itu baru pertama kali, dulu pernah nyoba cuma seseruput dan aku gak suka rasanya, giliran nyobain beneran kebablasan sama teler, maaf ya sayang” istri ane yang cantik minta maaf seraya memelas.

“Oh baby kamu sexy banget, it’s ok sayang, gapapa itu kan masa lalu, yang penting sekarang kamu sama aku ya, kalau mau minum2 jg sama aku aja aku temenin, tapi berduaan aja jangan di pub, tar teler lagi kamu di-gangbang lagi, hahahaa” kelakar ane.

“Iiih ya nggak lah, yaudah beduaan aja ya, tapi yg enak ya sayang minumannya, hehehe” jawab WF.

“Baby please kamu buka kancut kamu aku mau liat memek kamu dan coliin aku ya” perintah ane ke WF karna posisinya ane lg nyetir mobil,

“Gak mau ntar aja pas smp rumah? Sekalian dimasukin ke memek aku?” goda WF

“Aku udah sange banget, gak kuat kalo nunggu sampe rumah” timpal ane.

WF mengangkat gaunnya (waktu itu kita pulang kondangan dan ngelewatin sebuah klub malam makanya ane nanyain hal itu) dan membuka celana dalamnya yang sangat sexy, menaruhnya di paha ane, dan mempertontonkan memeknya yang rapet dan bulu jembut yang masih belum terlalu liar, menatap ane dengan menggoda, dan membuka gesper, kancing dan retsleting ane, sambil ngocokin ane tanya ke WF:

“Setelah kejadian itu gmn kamu sama Kidal? Ketagihan gak dia?” interogasi ane

“Iya, gak lama dari situ kita HTS-an, sama2 masih ada pasangan tapi sama2 lg break gitu, tapi ujung2nya ketawan dan dari situ awal mula Benji dan aku sering berantem dan putus nyambung” jawab WF,

“Ngentot lagi gak kamu sama Kidal?” tanya ane gak sabar

“Iyalah, sering, tapi enak kalo sama Kidal mah dibawa ke hotel mewah eweannya, bermodal, diajak staycation di luar kota di hotel bintang 5, gak kayak Ben, bokek” jawab WF

Sesekali ane mencengkram toket WF dari gaun sutranya, gila ini gw punya bini mantep banget, cantik, sexy, hot, sexperiencenya mantep banget, membayar dahaga suamminya yg mantan cuck ini, dan WF tuh gak ngerti istilah2 fetish, cuma dia seneng banget gitu godain ane kalo ane sange sampe gelingsangan gara2 cemburu, soalnya menurut dia ane ngegenjot WF jadi ganas.


“Lah udah tau bokek gak diputusin aja” celetuk ane

“Ben ngancem2 tiap aku putus, juga cowok yg lg deket sama aku pasti diancem sama dia, pernah ada yang sampe berantem tapi malah babak belur sama dia” lanjut WF.

“Hahaha untung dia langsung ceming ya urusan sama gw” kelakar ane, (nanti ane certain ya gimana ane nyingkirin Ben dan bisa dapetin Caca)

“Makanya aku beruntung banget dan sayang banget sama kamu sayang” sambil Caca menyudahi kocokannya dan menutup celana ane,

“Yah kok udahan” protes ane

“Ntar aja di rumah, aku pegel, takut keliatan juga dari luar, tar aku jepit sampe bucat2 ya” goda Caca sambil menurunkan roknya

Thank you buat suhu2 yang udah mampir, memberikan apresiasi dan juga komentar.

Mohon maaf kalau updatenya gak sering2 karena harus bagi waktu dengan RL.

Jangan lupa kalau yg mau traktir2 silahkan buka aja foto WF ane disini, ada linknya di watermark, buat beli lingeri2 yg lucu2 hu, nanti buat ane post disini, hehehe.
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd