Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA TAMAT Reborn to Fuck

Jika mendapatkan kesempatan kedua mengulang kehidupan kembali kemasa lalu apa yg akan anda lakukaan?

  • Belajar Lebih Giat

    Votes: 192 38,9%
  • Berusaha mengungkapkan perasaan yang belum sempat diungkapkan kepada orang yang pernah anda sukai

    Votes: 88 17,8%
  • Olahraga lebih giat

    Votes: 90 18,2%
  • Lebih menghormati kedua orang tua

    Votes: 94 19,0%
  • Tidak melakukan apa2, menjalankan kehidupan seperti sebelumnya

    Votes: 30 6,1%

  • Total voters
    494
  • This poll will close: .
lagi proses pengetikan, agak panjang dimohon kesabarannya
sedikit bocoran gambaran karakter dari Alice, Siti dan Fransiska.


Fransiska : Lembut, Percaya Diri


Siti : Lembut, Kurang Percaya Diri


Alice : Keras, Tegas dan Percaya Diri


Ditunggu dengan sabar ya para suhu sekalian:jimat:
 
Bimabet
Senin 6 Maret 2006

Mulustrasi Aji

Pov Alice

Besok adalah ulang tahun ke 18 kak Aji, aku dan Siti sudah mempersiapkan pesta kejutan untuk kak Aji di rumahku yang kebetulan sepi, karena kedua orangtuaku menghadiri pesta perkawinan saudaranya yang ada di Palembang. Aku sebenarnya sempat diajak juga, dengan alasan banyak tugas dari sekolahan, kedua orangtuaku akhirnya tidak memaksakan aku untuk ikut.

“bagaimana Lic persiapannya……” tanya Siti saat kami sedang berdua di toilet sekolah.

“beres…….” Ucap Alice sambil tersenyum.



Pov Aji

Alice memintaku untuk datang kerumahnya jam 6.30 malam. Ia bilang kedua orangtuanya ingin bicara penting denganku.

Jam 6.10

“mau kemana Ji……. “ tanya Ibuku. Saat melihat aku keluar kamar sambil menenteng tas ranselku.

“mau ke tempat Alice Bu……” jawabku.

“kak Aji…. aku ikut…..” ucap Fransiska tiba2 berdiri dari samping Ibuku yang sedang duduk menonton TV bersama Fransiska.

“eh jangan….” Ucapku.

“sudah ajak saja…. kasihan Fransiska jarang jalan2 sejak tinggal di sini” ucap Ibuku.

Aku dengan berat hati akhirnya mengajak Fransiska.

“buruan ganti baju….. kakak tunggu 5 menit…. Kalau gak siap kakak tinggal….” Ucapku sambil berjalan kearah pintu depan rumahku.

Baru 3 menit aku menunggu di atas motor bebekku, Fransiska sudah muncul dengan menggunakan rok selutut, dan kaos yang ditutupi sweater coklat. Tampak legging hitam dibalik rok pendeknya..

“yuk….” ucap Fransiska sambil duduk di belakangku, lalu merapatkan tubuhnya kepadaku.



Begitu sampai di rumah Alice, aku melihat suasana rumah Alice tampak sepi. Saat aku mendekati pintu rumahnya, tampak pintu rumah terbuka sedikit, ada tulisan kertas putih menempel di tengah pintu.

“langsung ke kamar Kak….” Tulisan yang ada di kertas putih itu.

Kok katanya orang tuanya mau ketemu, malah sepi2 aja, bathinku sambil melangkah memasuki rumah Alice, Fransiska mengikutiku dari belakang.

“kok sepi kak…? Pada kemana?” tanya Fransiska yang juga heran. Sambil berpegangan pada belakang jaket kulitku.

“kakak juga gak tahu…..” ucapku sambil berjalan kearah kamar Alice.

Tampak pintu kamar Alice tertutup dengan rapat. Saat di depan pintu kamar Alice, aku meminta Fransiska menunggu di depan pintu kamar Alice.

“kamu tunggu di sini aja….” Ucapku.

“gak mau…. Fransiska takut…” ucap Fransiska sambil bersembunyi di punggungku, bagai anak kecil yang ketakutan.

Aku akhirnya mengalah, kubuka pintu kamar Alice perlahan.

Clinggg…….. suara lonceng kecil berbunyi saat pintu kamar kubuka. Entah sejak kapan Alice memasangnya di sana.

Tampak lampu kamar dimatikan. Fransiska makin merapatkan tubuhnya di belakangku. Tombol lampu tidak jauh dari pintu kamar, aku pun segera menyalakannya.

Clak…..

Aku terkejut, tampak spanduk dan balon2 menghias di atas kamar Alice.

“SELAMAT ULANG TAHUN KE 18 - KAK AJI PERKASA” bunyi tulisan yang terpasang di dinding kamar Alice.

Tampak kado besar tergeletak di samping ranjang Alice, kado dengan ukuran 1x1,5x1 meter.

Fransiska masih terus bersembunyi di belakang punggungku, aku pun perlahan mendekati kotak kado itu.

Pov Alice

Aku dan Siti sudah bersembunyi didalam kotak besar yang dihiasi pita dan bunga2, kami membuat sebuah lubang kecil di dalam kardus untuk mengintip kedatangan kak Aji. Aku dan Siti dalam keadaan telanjang bulat di dalam kotak besar itu, beberapa bagian di tubuh kami sudah di hias dengan gambar dan tulisan2 untuk menggoda kak Aji. “eat me” tulisan kecil di atas kedua payudara kami, “lick me” tulisan kecil diatas memek kami, “fuck me” tulisan kecil di kedua pipi pantat kami.

Cling….. tanda seseorang memasuki kamarku, lonceng kecil sengaja kupasang khusus hari ini.

Kuintip Aji berjalan mendekati kotak besar yang berisi aku dan Siti.

“siap2…….” Bisiku pelan kepada Siti.

Aku dan siti sudah membawa sebuah botol besar yang berisi air soda.

Saat Aji sudah berjarak 1 meter dari kotak…..

“mulai….” Bisikku berbarengan dengan aku mendorong tutup kotak besar disusul kemuculan Siti.

“S U R P R I S E……………………” triak kami bersamaan, sambil menyemprotkan air soda ke tubuh kak Aji.

Kak Aji langsung melintangkan kedua tangannya rapat di depan mukanya saat kami menyemprotkan air soda sambil tertawa, membasahi seluruh badan dan rambutnya, jaket, baju dan celana traningnya langsung basah semua oleh dua botol air soda.

“selamat ulang tahun kak Aji……” ucap kami kompak.

Setelah air soda habis dari botolnya, tampak Aji terkejut melihat kami berdua berdiri di hadapannya dalam keadaan telanjang bulat.

“ehhhh……… “ triak kak Aji sambil melintangkan tangannya kesamping.

Aku dan Siti bingung melihat sikap tangan kak Aji.

Tiba2 mucul kepala orang dari bawah ketiak kak Aji, perlahan orang itu menunjukan penuh kepalanya yang tampak basah kuyup karena air soda,orang itu lalu berdiri di belakang samping kak Aji.

“F R A N S I S K A…………………” triak kami kompak, Siti langsung menyembunyikan kembali tubuhnya di dalam kotak.

Tampak seluruh baju Fransiska juga basah kuyup akibat air soda. Aku yang panik langsung mengambil jubah mandi yang sudah kami siapkan untuk mengelap tubuh kak Aji nantinya. Aku langsung berjalan menuju Fransiska sambil mengelap seluruh badannya.

“eh maaf dik Fransiska…… duh jadi basah semua gini……” ucapku tanpa malu2 telanjang di belakang Fransiska.

“kok kak Aji ngajak2 Fransiska sih….” Ucapku kepada kak Aji. merasa bersalah atas basah kuyupnya Fransiska.

“lah dia yang mau ikut, mau gimana lagi…. “ ucap kak Aji sambil melepas Jaketnya.

“Siti sini bantuin kak Aji, kasihan badannya basah kuyup semua….. ada handuk kecil di samping meja belajar” ucapku memanggil Siti yang masih bersembunyi sambil memuculkan kepalanya di balik kotak kardus besar.

Perlahan Siti keluar dari persembunyiannya sambil menutupi memek dan payudaranya dengan kedua tangannya, lalu berjalan menuju handuk kecil yang tergantung di samping meja belajarku, perlahan Siti jalan mendekati Aji yang masih mengelap basah di rambutnya dengan kedua tangannya.

Siti memberikan handuk kecil itu ke Aji sambil malu2 di depan Fransiska. Aku sedikit jengkel dengan sikapnya.

“duh kamu tuh Sit, bukan bantuin kak Aji” ucapku sambil meninggalkan Fransiska untuk handukan sendiri dengan jubah mandiku.

Aku pun langsung mengambil handuk kecil dari tangan kak Aji.

“sudah biar aku saja Lic….” ucap kak Aji.

“sudah kak Aji diam saja…. Biar Alice yang urusin” ucapku sambil mengelap rambutnya.

Setelah selesai mengelap rambutnya, aku tarik kaos Aji yang sudah sangat basah.

“eh… biar aja Lic…” ucap kak Aji canggung.

“sudah kak Aji tenang aja, nanti masuk angin…” ucapku sambil terus melepaskan kaos basahnya.

Setelah lepas, ku lap tubuh kekar kak Aji, otot2nya terlihat menojol menghiasi tubuhnya.

Pov Fransiska

Aku terkejut saat melihat kak Alice dan kak Siti dalam keadaan telanjang bulat berdiri di dalam kotak hadiah, dengan botol kosong di tangan mereka. Tampaknya merekapun terkejut dengan kehadiranku. Rupanya sudah sejauh ini hubungan mereka bertiga, namun aku tidak habis pikir, bisa2an mereka membuat pesta kejutan bersama seperti ini, tidak adakah rasa cemburu di hati mereka berdua? Aku bingung menelaahnya.

Kulihat kak Alice mencopot baju kak Aji, lalu melanjutkan mengelap tubuh kekar kak Aji hingga kering.

Aku terkejut saat tiba2 kak Alice menarik turun celana traning dan celana dalam kak Aji secara bersamaan.

“eh jangan Lic… ada dik Fransiska…” ucap kak Aji terkejut namun tidak sempat menahan tarikan cepat kak Alice pada celana traning dan celana dalamnya.

Kulihat kembali kontol besar kak Aji menggantung lemas di sela kedua kaki kekarnya.

“sudah santai aja…. Fransiska juga sudah dewasa….. dari pada kak Aji nanti sakit…” ucap kak Alice memberikan alasan yang masuk akal buatku.

Kulihat kak siti hanya diam mematung tidak jauh di belakang kak Alice yang sedang sibuk mengelap seluruh kaki kak Aji. Sambil kak Siti tetap menutupi kedua payudara dan memeknya, matanya tak lepas dari kontol kak Aji yang berayun2 pelan ketika kakinya dilap.

“Siti… sini kamu, jangan bengong aja kayak gitu…” ucap kak Alice tegas ke arah Siti.

“ada apa Lic…. “ ucap kak Siti sambil duduk bersimpuh di belakang kak Alice.

“sini bantuin lap kontol kak Aji….” ucap kak Alice dengan santainya.

Kak Siti pun lalu mendekat ke arah kaki kak Aji, posisinya tepat di depan kontol kak Aji yang menggantung lemas. Kak Siti mengulurkan tangannya ke arah kak Alice yang ada di belakang kak Aji, untuk meminjam handuk kecil yang sedang dipakai kak Alice.

“pinjam handuknya Lic….” ucap kak Siti sambil tangan terjulur ke arah kak Alice.

“handuk lagi saya pakai” ucap kak Alice.

“lalu saya pakai apa…?” tanya kak Siti.

“pakai mulut kamu lah, jilatin sampai bersih kontol kak Aji” ucap kak Alice santai.

“ehhh……..” ucap kak Aji terlihat terkejut.

Terlihat kak Siti agak ragu.

“kamu mau kak Aji masuk angin Sit? Kamu sudah gak sayang lagi sama kak Aji?” ucap kak Alice dengan ketus.

“ehh… iya maaf…” ucap Siti, yang langsung memegang kontol kak Aji, lalu menjilati seluruh batang kontol kak Aji tanpa malu lagi di depanku.

Aku langsung memalingkan mukaku ketika melihat kak Siti dengan rakus menjilati kontol kak Aji yang basah dengan air soda.

Aku terlonjak kaget ketika ada tangan memegang pundakku saat aku masih sibuk mengeringkan rambutku dengan jubah handuk yang ada ditanganku.

“kamu juga kayaknya perlu dibantu untuk mengeringkan tubuh mu dik” ucap kak Alice dari belakangku.

“eh tidak usah kak…” ucapku gugup.

“sudah kamu diam aja… nanti kalau sampai sakit kami yang disalahkan..” ucap kak Alice yang terdengar masuk akal.

Kak Alice langsung mengambil alih jubah handuk dari tanganku. Perlahan ia mengelap rambut panjangku.

“rambut kamu bagus juga dik…, terawat… wangi lagi…” ucap kak Alice sambil mencium rambut belakangku. Membuatku sedikit begidik risih.

“akh kak Alice bisa aja…” ucapku.

Tiba2 kak Alice menarik kaosku ke atas, namun aku cegah.

“jangan kak……..” ucapku.

“nanti kamu masuk angin. Kalau malu, nih tutupin pakai jubah mandi ini” ucap kak Alice langsung menutupi pundakku dengan jubah mandi. Akhirnya aku membiarkan saat kak Alice menarik kaosku, namun pada saat kaos ku hendak dilepas melalui kedua tanganku, tanpa sadar aku langsung mengangkat kedua tanganku, membuat jubah mandi itu langsung jatuh dari pundakku.

“eh…….” ucapku sambil menutupi kedua payudaraku yang masih tertutup BH, kulihat kak Aji melotot melihat kearah dadaku, aku jadi makin gerogi saja, ditambah aku dengan jelas kembali melihat Siti yang masih asik membersihkan kontol kak Aji yang sudah ereksi maksimal.

Kak Alice langsung memungut kembali jubah mandi itu, yang tergeletak di kaki belakangku, kukira kak Alice akan segera menutupi tubuhku lagi, namun ternyata tidak, ia menggunakan jubah handuk itu untuk mengelap punggungku yang basah.

Clek…….. tiba2 BH ku terasa kendur.

“kak…….” Ucapku terkejut.

“talinya ganggu kakak buat bersihin badan kamu, kalau gak bersih bisa panuan loh, mau kamu panuan… iiihhh” ucap kak Alice masuk akal bagiku.

Aku tetap berusaha menahan kedua cup bh ku agar tidak jatuh. Perlahan kak Alice bergerak ke depanku sambil terus mengelap seluruh tubuhku. Kadang aku melirik kearah kak Aji yang bagai orang bego terus melihatku tanpa berkedip.

“kak Aji…” tegurku.

“ehhh….” Kak Aji langsung memalingkan wajahnya.

Saat kak Alice berada di depanku, kak Alice mengelap tubuh bagian depanku sambil berusaha mendorong2 cup bh ku dengan jubah handuknya.

“kak……” ucapku pelan saat cup bh ku akhirnya ditarik oleh kak Alice.

“ssstttt…..” ucapnya pelan, sambil terus mengelap kedua payudaraku, kadang jempolnya dengan sengaja menyentuh putting payudaraku, membuat aku sedikit menggelinjang.

Kak Alice mulai mengusap perutku, kedua tanganku berusaha menutupi kedua payudaraku sambil membelakangi kak Aji, yang kembali memelototi tubuhku. Kak Alice mengelap perutku sambil duduk berjongkok di depanku. Aku berkali2 melirik ke arah belakang, mengintip apakah kak Aji masih memelototi tubuhku, walau ada rasa bangga di hatiku, saat tubuhku dikagumi oleh orang yang mulai aku sukai, namun tetap saja aku merasa malu yang luar biasa. Saat itulah aku lengah, disaat aku masih beragumen dengan diriku sendiri, tiba2 kak Alice menarik tali rokku, bersama legging ku dan karet celana dalam gstring ku.

“kak Alice……..” ucapku keras sambil menurunkan tangan kanan untuk menutupi memekku yang gundul, karena sejak tumbuh bulu, aku rajin mencukurnya agar lebih merasa bersih.

“sudah diam saja, biar bersih dan tidak lengket….” Ucap kak Alice sambil mengelap paha dan kaki bagian depan. Perlahan kak Alice berputar ke arah belakangku sambil tetap dalam posisi jongkoknya.

“Siti…. Bantuin aku ngelap dik Fransiska…” ucap kak Alice memanggil kak Siti.

Ku lirik mataku kearah kak Siti yang bangkit dengan enggan melepas kontol kak Aji. Kak Siti lalu berdiri di depanku.

“bagian mana yang di lap……” ucap kak Siti.

“bagian memeknya……” ucap kak Alice.

“ehhh…..” ucapku berbarengan dengan kak Siti.

“sudah buruan…. Nanti masuk angin……” ucap kak Alice sambil masih sibuk mengelap pantatku.

Kak Siti langsung bersimpuh di depanku.

“mana handuknya…..” ucap kak Siti sambil menjulurkan tangannya ke belakang.

“pakai lidah kamu lah…… aku masih pakai handuknya” ucap kak Alice santai sambil terus mengelap kedua pipi pantatku.

“ehhh…….” Ucap aku dan kak Siti terkejut.

“sudah buruan, yang ada masuk angin anak orang…” ucap kak Alice.

Kak Siti langsung menyingkirkan tanganku.

“kak Siti…..” ucapku memelas.

“sudah nurut aja… entar masuk angin kami juga yang repot nanti…” ucap kak Siti sambil menatap mataku, karena aku belum menyingkirkan tanganku dari memekku.

Dengan hati berdebar2 aku pun perlahan menyingkirkan tanganku dari menutupi memek gundulku. Jantungku makin berdebar ketika melihat wajah kak Siti mulai mendekati memekku. Aku dapat melihat kak Siti mendekat sambil menjulurkan lidahnya.

“sssttttthhhhhhhhhh………….. kak…….” Desahku saat kak Siti mulai menyapu celah memekku dengan lidahnya. Jujur rasanya nikmat sekali, apalagi saat lidah kak Siti menyentuh itilku yang sudah mengeras.

“ssstttthhhh ……. ssttthhhh…… sssttthhhh……ssssttthhhhh……..” tanpa bisa aku tahan, aku mulai mendesah2 saat menerima jilatan kak Siti di memekku. Aku makin menggelinjang saat tiba2 kak Alice juga menjilat pipi pantatku.

“ssstttthhhh ……. ssttthhhh…… sssttthhhh……ssssttthhhhh……..” aku makin mendesis mendapat jilatan di dua tempat sekaligus.

Tiba2 kak Alice muncul di depanku. Langsung mencaplok payudaraku kedalam mulutnya. Aku terkejut, saat kak Alice mulai menyedot2 puting payudaraku, aku masih bisa merasakan ada orang yang menjilat2 kedua pipi pantatku, apakah itu kak Aji? dengan berdebar2 ku tengokan kepalaku ke belakang.



“kak Aji…….. ssstttthhhh ……...” ucapku diiringi rasa bergairah yang makin meledak2 dalam diriku saat melihat kak Aji bersimpuh di belakangku sambil terus menjilati pipi pantatku.

“nikmati saja dik…..” ucap kak Alice langsung melumat bibirku.

“ssstttthhhh ……. ssttthhhh…… sssttthhhh……ssssttthhhhh……..” desisku pelan disela2 ciuman kak Alice di bibirku. Nikmat dijilat kak Siti, nikmat diremas kedua payudaraku oleh kak Alice di tambah rasa geli saat kedua pipi pantatku dijilat kak Aji, makin membangkitkan gairahku. Cairan cintaku makin banyak keluar dari dalam memekku, yang langsung dijilat2 oleh kak Siti.


Tiba2 kak Alice melepaskan ciumannya dari bibirku lalu menundukan tubuhnya, menarik rambut kak Siti hingga kak Siti terdongak kepalanya, lalu dengan ganas kak Alice melumat bibir kak Siti yang masih dipenuhi oleh cairan cintaku. Melihat mereka berbagi cairan cintaku membuatku makin bergairah saja.


Kembali kak Alice menekan kepala kak Siti kearah memekku, untuk melanjutkan aksinya. Kak Alice langsung berlutut di belakang kak Siti. Perlahan kak Alice menarik satu kakiku keatas pundak kak Siti. Posisi ini membuat memek gundulku makin terekspose lebar di depan kak Siti, sehingga membuat lidah kak Siti makin mudah menjelajahi seluruh permukaan memek gundulku, bahkan kadang lidahnya menusuk2 selaput daraku.




“ssstttthhhh ……. ssttthhhh…… sssttthhhh……ssssttthhhhh……..aaaakkkkkhhhhhhhhhhh…………….” jeritku saat orgasme dahsyat melandaku, pinggulku langsung bergetar, tubuhku langsung oleng, namun dengan sigap kak Aji dan kak Alice menahan tubuhku yang hampir saja menimpah kak Siti yang masih berada di bawahku.

Perlahan kak Alice dibantu kak Aji menuntunku yang masih lemas dengan tubuh masih bergetar menuju ke ranjang putih kak Alice yang sudah ditaburi bunga mawar. Kak Alice menyuruhku sedikit bergeser ke arah tepi dalam kasur ukuran king size itu.

Akupun langsung menggeserkan tubuhku dengan lemah.

Pov Aji

Alice menyuruh dik Fransiska untuk sedikit mojok ke dalam kasur, lalu menyuruhku untuk berbaring juga di atas ranjang itu. setelah aku berbaring dengan jarak 50 cm dari dik Fransiska, perlahan Alice dan Siti bersimpuh di sampingku. Alice di samping kananku dekat dik Fransiska, sementara Siti bersimpuh di samping kiriku.

“selamat ulang tahun kak Aji…… nikmati hadiah special dari kami…..” ucap Alice saat Siti mencium bibirku. Sambil satu tangan Alice dan satu tangan Siti mengocok2 kontol panjangku.

“selamat ulang tahun kak Aji…..” ucap Siti saat Alice gentian mencium bibirku. Lalu Siti perlahan menurunkan badannya hingga kepalanya tepat diatas kontolku, dengan perlahan Siti kembali menjilati kontolku sambil tangan Alice dan Siti mengocok secara bersamaan kontol panjangku.

Dik Fransiska menatap kearahku yang sedang dilayani oleh kedua pacar cantikku. Aku membalas tatapan matanya sambil tersenyum manis, tiba2 dik Fransiska memeletkan lidahnya, lalu membalikan tubuhnya membelakangiku.

Lidah Siti menjilati batang kontolku, sementara Alice memasukan kepala kontolku di dalam mulut mungilnya. Alice dan Siti melakukan secara bergantian. Kadang Alice dan Siti bersamaan menjilati seluruh batang kontolku. Sementara dik Fransiska masih tiduran membelakangiku.

Pov Siti

Rencana Aku dan Alice hampir saja berantakan, namun dengan sigap Alice dapat mengendalikan suasana yang sempat canggung diantara kita berempat, walau acara tidak sesuai dengan rencana kami berdua, namun masih tetap berjalan walau ada perubahan, semua berkat Alice.

Kami berdua telah sepakat, siapapun yang akan dipilih kak Aji, maka kami akan menerima dengan lapang dada, dan tidak akan membuat hubungan kami menjadi renggang.

Pov Alice

Melihat kehadiran dik Fransiska, awalnya membuat aku canggung, namun tiba2 terbesit sebuah ide menarik, aku akan membuat dik Fransiska menjadi hadiah utama buat ulang tahun kak Aji.











Bersambung……………………………………………………..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd