Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA TAMAT Reborn to Fuck

Jika mendapatkan kesempatan kedua mengulang kehidupan kembali kemasa lalu apa yg akan anda lakukaan?

  • Belajar Lebih Giat

    Votes: 192 38,6%
  • Berusaha mengungkapkan perasaan yang belum sempat diungkapkan kepada orang yang pernah anda sukai

    Votes: 89 17,9%
  • Olahraga lebih giat

    Votes: 90 18,1%
  • Lebih menghormati kedua orang tua

    Votes: 97 19,5%
  • Tidak melakukan apa2, menjalankan kehidupan seperti sebelumnya

    Votes: 30 6,0%

  • Total voters
    498
  • This poll will close: .
Suwun apdate suhu @dd_imut
Ayo Ji .... Gak usah malu2 ada jilbab berlubang 2 biji ... colok aja gak pakai lama
Kayak @Kakekeot @umam @Yhonoz dll
Gak ada lubang yg gak bisa di colok kecuali lubang kunci (karena lg buat ngintip janda sebelah)🤣🤣🤣
 
Baca kisah si Aji ini bagaikan menikmati coki-coki....Maunya lagi....lagi.....dan lagi...... :D
 
Keesok paginya

Pov Aisah

Aku cukup berdebar2 pada pagi ini, Mas Pram telah siap2 berangkat pagi2 sekali, aku segera mandi setelah kepergian mas Pram. Tampak mbak Ningsih kulihat ikut masuk kamar mandi disebelah kamar mandi yang kumasuki.

Setelah mandi aku segera memakai baju tertutupku, aku tidak memakai dalaman lagi dibaliknya. Dengan berdebar2 aku menanti ketukan dik Aji dipintu kamarku. membayangkan sebentar lagi aku akan kembali menikmati kontol besar dik Aji, membuat memekku sudah sangat basah.

Aku duduk ditepian ranjangku, menatap gelisah kearah pintu kamarku yang tertutup rapat.

Clek…..

Aku terkejut dengan suara dibelakangku, kulihat sekat triplek yang ada dipojok kamarku, yang memisahkan kamarku dan kamar dik Aji terbuka, lalu muncul kepala dik Aji dari lobang selebar 1 meter x 1 meter itu.

“ayo mbak, sini….” Ucap dik Aji pelan.

Aku langsung berdiri, berjalan kearah lobang itu, dik Aji langsung membimbing tanganku untuk masuk kecelah itu, lalu dik Aji kembali menutupnya. Aku sempat berpikir, sejak kapan triplek itu bisa dibuka bagai pintu rahasia. Seingatku tahun lalu sempat dilakukan renovasi kilat selama satu hari, dimana semua penghuni diberikan penginapan gratis selama 1 hari renovasi itu.

Dik Aji memberikan dua butir obat kepadaku.

“obat apa ini dik Aji” bisikku.

“pil KB, saya tidak mau mbak hamil gara2 saya….” bisiknya pelan

Aku pun langsung menelannya, aku tidak ingin gagal menikmati kontol besar dik Aji jika sampai menolak menelan pil KB tersebut. jatungku makin berdebar2, ada perasaan ingin segera merasakan kontol besar itu kembali mengisi lobang memek basahku.

Aji terus menarik tanganku, sekarang aku kembali dikejutkan dengan pintu rahasia kedua.

Saat aku melewatinya, aku makin terkejut melihat sebuah kamar mewah dibalik pintu rahasia kedua itu.

“ini rumah siapa dik……” ucapku pelan sambil terkagum2 dengan interiornya, semua prabotan di kamar itu terlihat bukan prabotan murah.

“ini kamar Aji……” ucap dik Aji.

Aku ingin bertanya kembali namun keburu dik Aji melumat bibir ku dengan ganasnya. Sambil satu tangan langsung meremas payudara kananku. Aku pun membalas lumatan dik Aji, kepalaku menunduk saat mencium bibirnya. Sebenarnya aku merasa sedikit tidak nyaman dengan posisi ini, namun keinginan merasakan kontol besar Aji membuat aku berusaha menyenangkan hati dik Aji.

Sambil mencium bibir dik Aji, tanganku langsung masuk kedalam karet celana traning dik Aji, ia sudah tidak mengenakan celana dalam dibalik traningnya, kontolnya sudah ereksi maksimal. Terasa keras dan kokoh kontol besar itu. aku sudah tidak sabaran lagi untuk merasakannya, namun rasa malu dihatiku membuat aku harus bersabar. Perlahan dik Aji membimbingku kearah ranjang, sambil kami terus berciuman. Satu tangan dik Aji tidak lepas dari payudaraku yang masih tertutup baju kurungku.

Dik Aji mendudukanku di tepian ranjang mewah itu, sambil kami terus berciuman, perlahan ia menarik resleting bajuku, diturunkannya baju kurungku hingga kepinggang, aku membalas dengan menarik kaos dik Aji, hingga terlepas dari badan kekarnya. Dik Aji terus menarik baju kurungku, hingga membuatku jatuh terlentang diatas kasur itu, aku membantunya dengan sedikit mengangkat pantatku, mempermudah dik Aji melepaskan baju kurungku. Setelah terlepas, aku langsung bangkit duduk kembali. Aku melumat bibir dik Aji, sambil kedua tanganku menarik celana traning dik Aji kebawah kakinya, sambil terus menarik celana traningnya, tubuhku turun bersimpuh didepan kontol besar dik Aji. Dengan nafsu menggebu2 aku langsung menggengam kontol besar itu dengan kedua tanganku, sambil aku perhatikan teksturnya yang berotot serta bulir2 kecil pada pangkal kepala kontolnya.

“suka……” ucap dik Aji sambil menatapku.

Tanpa menjawab, aku langsung melumat kepala kontol Aji, menjilatnya dan langsung memasukan kepala kontol besar itu kedalam mulut mungilku. Aku hanya dapat memasukan kepala kontol dik Aji, batang kontolnya terlalu besar untuk mulut mungilku. Sambil kedua tanganku mengocok pelan kontol besar itu.

Pov Aji

Melihat mbak Aisah begitu bernafsu dengan kontolku, ada kebanggaan tersendiri di hati ini. aku juga ingin segera merasakan jepitan memek gundulnya yang kemaren sempat aku tes walau cuma sesaat. Sangat terasa sedotan memeknya, seakan mengurut2 batang kontolku.

Kuangkat tubuh mbak Aisah dari simpuhnya, kuberingkan kembali tubuh montoknya diatas ranjangku, dengan pantat berada ditepian ranjang, aku langsung bersimpuh dilantai tepat bawah pinggulnya, langsung kujilat semua cairan cintanya, kusedot2 semua cairan cinta itu seolah2 aku ingin menguras habis seluruh cairan cintanya.

Pov @reg2

“ssstttthhhh ……. ssttthhhh…… sssttthhhh……ssssttthhhhh……..” desah Aisah saat Aji mulai menjilati celah memeknya. Tekstur lidah Aji terasa sekali di celah basah memeknya.

Setelah cukup lama bermain2 di memek Aisah, Aji langsung bangkit dan menempatkan kontol besarnya dicelah memek Aisah, menggosokannya pelan dengan kepala kontolnya, lalu menempatkannya tepat dilobang memek Aisah, dengan perlahan Aji menekan pinggulnya.

“dik Aji……………………..sssssttttttthhhhhhhhhhhhhhhh……………………….aaaakkkhhhhhh………………..” desis Aisah ketika akhirnya kontol Aji kembali memasuki memek sempitnya.

Mereka kembali berciuman dengan ganasnya, perlahan Aji mulai mengayunkan pinggulnya.

“ssstttthhhh ……. akhhhhh……ssttthhhh…… kontolmu dik Aji……… akkkhhhhhh…… sssttthhhh……akkkkhhhhh……. ssssttthhhhh…….. akhhhhhh……. memek mbak berasa penuh sekali………. ssstttthhhh ……. “ desis Aisah.

Mendengar ucapan Aisah, Aji makin bernafsu, ia makin mempercepat goyangan pinggulnya.

“akhh…. akhh….akhh…akhh… akhh…akhh…aaaakkkkkkhhhhhhhhhhhhh………………………………” tidak butuh waktu lama akhirnya Aisah mendapatkan orgasme pertama dalam hidupnya.

Pinggulnya bergetar dengan hebatnya, Aji mendiamkan sesaat kontolnya agar Aisah dapat meresapi kenikmatan yang baru saja dirasakannya.

“aakkkhhh….. ternyata selama ini aku di bohongi oleh tubuh ini… ternyata seperti ini rasanya kenikmatan itu” bathin Aisah, yang baru sadar bahwa selama ini ia belum pernah merasakan namanya orgasme.

Aji menyuruh Aisah untuk nungging di tengah2 ranjang, kembali Aji memasukan kontolnya kedalam memek Aisah dalam posisi nungging.

“aaaakkkkkhhhhhhhh……………………..” desis Aisah saat kontol Aji kembali memasuki memek basahnya.

Dengan cepat Aji mengayunkan pinggulnya di belakang Aisah, sambil kedua tangannya mencengkram erat pinggul Aisah.

“akhh….akhh…akhh….akhh…akhh… akhh…akhh… akhh….akhh…akhh….akhh…akhh… akhh…akhh…

aaaakkkkkkhhhhhhhhhhhhh………………………………” kembali Aisah mendapatkan orgasme dahsyatnya, pinggulnya kembali bergetar, kedua tangannya sudah tidak dapat menahan tubuhnya, kepalanya langsung ambruk keatas kasur. Aji terus memompa kontolnya, tidak memberikan waktu Aisah untuk beristirahat.


Mulustrasi Aji



Mulustrasih Aisah



Mulustrasih Ningsih



Pov Ningsih

Aku menyelesaikan mandiku dengan cepat, saat kulihat mbak Aisah juga mau mandi saat aku memasuki pintu kamar mandi.

Aku membuat sebuah lubang kecil pada dinding triplek pembatas kamarku dengan kamar mbak Aisah. Dengan jantung deg2an aku menunggu, sambil mengenakan pakaianku.

Clek…..

Pintu kamar mbak Aisah terdengar terbuka, aku langsung mengintip kearah lobang paku. Kulihat mbak Aisah masuk kedalam kamarnya dengan handuk kecil dikepalanya.

“baru selesai mandinya….” bathinku.

Aku kembali meneruskan dandananku. Setelah selesai berdandan, aku kembali mengintip kamar mbak Aisah. Kulihat mbak Aisah sedang merepihkan hijabnya. Aku kembali duduk di tepian ranjangku. Ranjangku tepat berada di dinding pembatas kamarku dengan kamar mbak Aisah.

15 menit kemudian aku kembali mengintip kamar mbak Aisah. Kulihat ia sudah tampil cantik dengan hijab motif kembang dan baju kurung hitamnya. Sambil duduk di tepian ranjangnya, tampak mbak Aisah gelisah memandang kearah pintu kamarnya. Aku pun kembali duduk menunggu dengan sabar.

Clek……

Aku buru2 bangun, kembali mengintip kedalam kamar mbak Aisah. Kulihat kepala mbak Aisah menengok kebelakang, aku pun langsung mengarahkan pandanganku ke belakang mbak Aisah. Tampak kepala dik Aji keluar dari celah yang terbuka di sudut kamar mbak Aisah.

“dik Aji membongkar triplek kamar untuk bisa masuk kedalam kamar mbak Aisah” bathinku.

Ternyata dugaanku salah, mbak Aisahlah yang keluar dari kamarnya menuju kamar dik Aji melalui celah itu. tidak lama kemudian celah itu tertutup kembali.

Aku buru2 keluar dari kamarku, berjalan cepat kearah kamar dik Aji. saat didepan kamar dik Aji, aku pura2 berdiri membenarkan hijabku, saat kulihat ada ibu2 duduk ngerumpi di depan kamar, tidak jauh dariku. Kupertajam pendengaranku, berharap bisa mendengar obrolan dik Aji dan mbak Aisah dikamarnya.

Hening… tidak ada suara apapun….

Aku langsung memutuskan untuk kembali kekamarku, setelah menutup pintu kamarku, kembali aku coba mengintip dalam kamar mbak Aisah, tidak ada siapapun disana.

Aku kembali duduk di kasurku, merenung2 apa yang dilakukan mbak Aisah di kamar dik Aji. aku sangat penasaran sekali, namun bingung akan apa yang harus kulakukan.

Saat merenung pandangan mataku tertuju pada kotak perkakas milik suamiku, lalu terbseit sebuah ide dikepalaku. Aku pun langsung bangun dan segera mencari obeng, paku dan palu yang biasa digunakan suamiku.

Dengan pelan2 aku congkel triplek pembatas kamarku dan kamar mbak Aisah dengan obeng. Cukup lama aku melakukannya, akhirnya satu ruas triplek berhasil aku buka, dan cukup besar untuk aku masuki.

Dengan jantung berdebar2 aku masuk kedalam kamar mbak Aisah. Perlahan aku naik ke ranjang mbak Aisah, menempelkan telingaku pada dinding triplek pembatas kamar dik Aji. Sunyi… tidak ada suara apapun yang bisa kudengar.

Perlahan kutusukan paku ukuran 5 cm kedinding triplek itu, sehingga membuat lubang kecil disana. Lalu ku intip kamar dik Aji dari lubang itu. aku terkejut, tidak ada siapa2 dikamar dik Aji. kemana perginya mereka.

Karena penasaran aku langsung membuka diding triplek yang kemaren baru saja diganti oleh mas Pram karena jebol. Cukup lama aku melakukannya agar tidak menimbulkan suara gaduh. Akhirnya triplek itu terbuka, membuat celah yang bisa aku lalui.

Aku berdiri kebingungan dikamar dik Aji. tidak ada siapa2 disana. Akupun memutuskan untuk kembali kedalam kamarku, saat aku hendak kembali, tidak sengaja aku melihat cahaya yang lebih terang dari balik kain yang menempel dinding kamar dik Aji, aku langsung mengurungkan niatku kembali. Aku berjalan kearah kain tebal yang menempel dinding kamar dik Aji yang berbatasan dengan tembok rumah dibelakang kos2an.

Aku terkejut saat menyingkap kain tersebut, terlihat sebuah pintu kecil yang sedikit terbuka didinding kamar dik Aji. sayup2 kudengar suara desahan dari balik pintu itu.

Perlahan kudorong pintu setinggi 1,5 meterx 1 meter itu, untung tidak ada suara engselnya pada saat kudorong pelan. Suara desahan makin nyaring kudengar saat pintu itu mulai terbuka lebar.

Aku terkejut saat melihat dari ambang pintu itu, dik Aji dalam keadaan telanjang bulat sedang menggoyang pinggulnya maju mundur di belakang mbak Aisah yang telanjang bulat menungging diatas kasur mewah dengan masih mengenakan hijabnya.

Aku langsung berjalan kearah mereka. Saat berjalan aku dapat dengan jelas melihat kontol dik Aji yang besar dan basah akibat cairan cinta mbak Aisah keluar masuk disela2 paha mbak Aisah.

“mbak Aisah…. Dik Aji…. apa yang kalian lakukan…” ucapku dengan nada tinggi.

“mbak Ningsih……..” ucap mereka berdua bersamaan. Dik Aji langsung menghentikan ayunan pinggulnya dan mencabut kontolnya dari memek mbak Aisah, duduk menghadap kearahku. Aku semakin jelas melihat kontol dik Aji. kontol yang panjang dan besar menunjuk kearahku.

Mbak Aisah juga ikut bangkit dari nunggingnya, dengan susah payah. Keringat membanjiri tubuh mereka berdua. Tubuh mbak Aisah masih terlihat bergetar, saat ia menutupi payudara dan memeknya dari pandanganku.

“ternyata kamu bajingan ya dik Aji…. memperkosa istri orang disaat suaminya sedang bekerja…” ucapku marah.

“saya tidak memperkosa mbak Aisah, dia sendiri yang mau…” jawab dik Aji.

“bohong…. Mana mungkin mbak Aisah mau menghianati suaminya jika bukan karena kamu paksa..” ucapku makin marah.

“tanya aja sendiri sama orangnya…” jawab dik Aji.

Aku memandang kearah mbak Aisah, sebelum aku melontarkan pertanyaan kepadanya, ia langsung menjawab sambil menundukan kepalanya.

“aku yang mau kok mbak…. dik Aji tidak memaksaku…” jawab mbak Aisah.

Aku terkejut dengan jawaban mbak Aisah.

“saya akan laporkan perbuatan kalian pada mas Pram… lihat saja nanti saat mas Pram pulang….” Ucapku sambil membalikan badanku, berjalan kembali kearah pintu kecil yang tadi aku masuki.

Pov Aji

Aku menahan mbak Aisah, saat hendak menyusul mbak Ningsih, dengan susah payah akhirnya aku bisa kembali menancapkan kontol besarku ke memek basahnya, terlihat air mata mengalir di pipinya. aku tidak perduli, aku ingin segera menuntaskan nafsuku padanya.






Bersambung.........................................
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd