Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA TAMAT Reborn to Fuck

Jika mendapatkan kesempatan kedua mengulang kehidupan kembali kemasa lalu apa yg akan anda lakukaan?

  • Belajar Lebih Giat

    Votes: 192 38,9%
  • Berusaha mengungkapkan perasaan yang belum sempat diungkapkan kepada orang yang pernah anda sukai

    Votes: 88 17,8%
  • Olahraga lebih giat

    Votes: 89 18,1%
  • Lebih menghormati kedua orang tua

    Votes: 94 19,1%
  • Tidak melakukan apa2, menjalankan kehidupan seperti sebelumnya

    Votes: 30 6,1%

  • Total voters
    493
  • This poll will close: .
Pov Arkadewi.

Aku terlonjak kaget dari dudukku…………

“ada rumah Wi, tidak jauh dari sini……” ucap Asep keluar dari balik rimbunan pohon singkong.

Aku dan Asep langsung berjalan menuju rumah itu.

Terlihat sebuah kabin kayu yang terlihat cukup kokoh, namun sudah tidak terawat lagi. Aku sedikit heran dengan timbunan tanah baru tepat tidak jauh di depan rumah itu.

“yang punya rumah Wi, saya kuburkan dulu, jadi tadi agak lama….” Ucap Asep menjawab pertanyaan yang mengganjal dihatiku.

Aku dan Asep masuk kedalam rumah itu, kami bersama bergotong royong membersihkan rumah itu, tampak prabot2 tua dan tungku masak didalam kabin. Asep pun menyalakan tungku untuk menghangatkan tubuh kami yang sudah mulai kedinginan menjelang sore hari di dataran tinggi yang dingin ini.

Ranjang kayu yang dilapisi kain tebal, kini hanya merupakan ranjang kayu tanpa lapisan, karena kainnya telah dibawa Asep untuk dicuci disungai jernih yang kami lewati tadi. Sepulang dari mencuci kain, kulihat rambut Asep basah, dan kulitnya terlihat segar dan bersih.

“kamu habis mandi ya Sep……?” tanyaku.

“hehehehehe….. iya…. seger airnya….” Jawab Asep.

“kok tidak ngajak2…..” ucapku yang juga merasa sudah tidak nyaman dengan lengket ditubuhku.

“ya sana mandi…. Masa saya temani, nanti kamu malu….” ucap Asep.

Sebenarnya ucapan Asep ada benarnya, namun aku terlalu takut untuk mandi sendirian.

“temenin dong Sep…. kan aku takut……. lagi pula kamu sudah pernah lihat aku telanjang, kenapa pula harus malu lagi…..” ucapku, walau sebenarnya masih ada malu dihatiku.

“iya juga sih….. ya sudah ayo… mumpung masih terang….. saya juga khawatir masih ada binatang buas di daerah hutan ini…” ucap Asep, membuat aku semakin yakin minta ditemani olehnya.

Asep duduk diatas batu membelakangiku saat aku merendam tubuhku di air jernih berbatuan ini, arusnya mengalir dengan pelan, aku juga dapat melihat ikan2 besar berenang dengan santai melewatiku.

“wah banyak ikannya Sep…….. coba bisa kita tangkap buat makan malam kita” ucapku membayangkan makan ikan panggang yang nikmat.

“iya tadinya juga rencana gitu, cuma keburu lupa deh gara2 kamu minta temani mandi, hehehehehe……. Nanti aku balik lagi deh, mayan kalu bisa nangkap 1 atau 2 ekor…..” ucap Asep tanpa membalikan badannya. Tanpa handukan lagi aku kembali memakai pakaianku, walau sebenarnya aku tidak nyaman memakainya kembali, karena pasti sudah kotor dan bau.

Asep kembali lagi kesungai saat kami sudah tiba di kabin itu. ia membawa sebuah golok tajam bersamanya. aku melanjutkan membersihkan rumah itu, kulihat sebuah gentong air sudah terisi air, karena kami tidak lupa membawa kendi saat Asep pergi mencuci dan saat aku mandi tadi.

Malam hari kami hanya diterangi cahaya tungku api yang ada didalam kabin, aku menemukan beberapa lembar kain dan pakaian wanita yang masih bagus namun berdebu, tampaknya kabin itu milik seorang wanita sebelumnya, aku berencana mencucinya besok pagi. Udara gunung dimalam hari semakin dingin saja, dengan berselimutkan kain, aku dan Asep tidur saling berpelukan. Bahkan tanpa malu aku memasukan tanganku kedalam kaos bajunya, mengharapkan kehangatan lebih dari kulit Asep ditelapak tanganku.

Pagi2 aku terbangun tanpa Asep disisiku, aku sempat panik, namun ketika aku mendengar suara dari luar kabin, aku yakin itu Asep. Aku langsung bangun dari tidurku, membawa keranjang pakaian dan kendi keluar kabin, aku memutuskan untuk mencuci pakaian dan kain yang semalam ku temukan di lemari kayu yang ada dikabin. Kulihat Asep sedang memotong kayu dengan bertelanjang dada. Tubuhnya sangat kekar sekali, sangat sesuai dengan wajah tampannya.

“Sep… temenin nyuci yuk… sekalian mandi kita….” ucapku.

“ayo…..” jawab Asep sambil meletakan kampaknya. Ia mengambil tombak ikan, dan kendi air kedua untuk mengisi gentong air.

“sini Sep, copot baju dan celananya, biar dicuci” ucapku ke Asep.

“terus aku pakai apa nanti…..” jawab Asep.

“habis mandi pakai kain aja dulu, sengaja saya siapin 2 kain buat kita nanti…” ucapku sambil mulai menanggalkan bajuku didepan Asep tanpa malu lagi.

Asep terlihat bengong menatap tubuh telanjangku.

“kayak belum pernah lihat saja….. buruan…. “ ucapku menegur Asep yang masih tertegun.

“ehhhh…. iya … maaf… “ ucapnya sambil buru2 melepas kaos dan celana traningnya.

Sekarang aku yang tertegun menatap kontol besar Asep yang terayun2 lemas dipangkal pahanya.

“ini….. “ucap Asep menyadarkanku.

Dengan malu2 aku mengambil baju yang disodorkan Asep. Lalu mulai mencuci baju dalam keadaan telanjang bulat diatas batu.

Kulihat Asep mulai menceburkan tubuhnya didalam air. Sambil memegang tombak kayu untuk menombak ikan yang lewat. Melihat kontolnya berayun2 saat menombak ikan, membuat aku tersenyum menahan tawa.

Kami pulang setelah aku selesai mandi, Asep berhasil menangkap 5 ekor ikan yang lumayan besar. tampaknya pagi ini kami akan makan enak lagi dengan ikan bakar bumbu biasa tanpa kecap, karena hanya ada tanaman bawang, cabe, dan tanaman bumbu lainnya. Buah pisang dan apel hijau sebagai penutupnya, serta cemilan singkong rebus. Ada juga tanaman pohon papaya, pohon Nangka, pohon manga, pohon rambutan. Rupanya wanita yang dulu tinggal disini sangat mempersiapkan segala sesuatu untuk kebutuhan hidupnya, entah siapa?

Selepas mandi sore, pakaian yang kucuci belum kering karena hawa dingin pegunungan ini. Asep sempat pergi untuk menjelajah sekitar dengan membawa golok dan tombak ikan sebagai senjata perlindungan. Ia tidak menemukan rumah penduduk dalam radius 1 kilo meter, ia berencana memperluas pencariannya kedepannya, sambil mempersiapkan segala sesuatu agar ia tidak nyasar dan aman dalam perjalanannya.

Malam harinya kami tidur hanya mengenakan kain sebagai baju kami, dinginnya udara membuat kain tersebut tidak cukup menghangatkan tubuhku. Aku kembali menempelkan tanganku pada kulit dada Asep. Betapa terkejutnya aku, saat kurasakan tubuh Asep dingin, ku lihat tubuhnya sedikit mengigil dalam keremangan cahaya api tungku.

“Sep… kamu gak apa2….?” tanyaku khawatir.

“gak apa2 Wi…. cuma dingin aja…” ucapnya berusaha membohongiku.

Aku yang panik langsung membesarkan api tungku, agar memberikan lebih banyak panas diruangan ini. aku langsung duduk bersimpuh sambil mengusap2 telapak tangan Asep.

“jangan tinggalin saya sendirian Sep, saya takut……..” ucapku khawatir.

“gak apa2 Wi……. saya cuma merasa dingin sedikit aja kok” ucapnya sambil berusaha tersenyum. Aku dapat melihat bibirnya yang mulai memucat.

Aku langsung memeluk tubuhnya dengan tubuhku dari posisi bersimpuhku. Perlahan2 kurasakan sedikit kehangatan di tubuh Asep yang menempel pada bagian atas dadaku yang tidak tertutup kain.

Melihat itu ada binar harapan dimataku. Tanpa pikir panjang lagi, aku melepas kainku, dan membuka kain yang Asep pakai.

“mau apa Wi…. “ ucap Asep pelan dan lemah.

“sudah diam saja….. “ jawabku. Yang langsung membaringkan tubuh telanjangku diatas Asep, dengan 2 lapis kain menutupi tubuh kami berdua.

Kulit ku dan kulit Asep bersentuhan langsung, Kutarik telapak tangan Asep agar menempel pada kulit pinggangku, ketempelkan kedua telapak tanganku pada punggung Asep. kakiku sejajar lurus dengan kaki Asep. kedua payudaraku menekan dada Asep.

“makasih Wi….. maaf sudah merepotkan kamu…..” ucap Asep pelan.

Aku hanya diam, berusaha menahan nafsuku yang mulai bangkit perlahan. Kontol Aji tidak bereaksi atas sentuhan kulitku. Tampaknya ia benar2 sakit sehingga tidak ada terbesit nafsu sedikitpun dikepalanya. Hanya aku yang berusaha mati2an menahan nafsuku. Hingga akhirnya aku tertidur diatas tubuh Asep.

Aku terbangun tanpa Asep disampingku, aku langsung panik, dengan kain melilit ditubuhku, aku lari keluar pintu kabin. Aku bernafas lega saat kulihat Asep sedang merawat dan menanam tumbuhan bumbu dikebun tidak jauh dari kabin. Kulihat sebuah tali sudah terpasang dekat tungku, tampak pakaian kami tergantung tidak jauh dari tungku. Aku pikir ide itu bagus buat mempercepat keringnya baju kami.

Hari ini Asep melakukan penjelajahan hingga 10 km kearah barat, aku sempat melarangnya, untuk beristirahat dulu hari ini, namun ia bersikeras melakukannya. Sore harinya Asep pulang sambil membawa seekor ayam hutan yang sudah mati. Rupanya kami akan makan enak hari ini.

Saat mandi sore aku dan Asep sudah tidak canggung lagi, bahkan aku dan Asep bercanda saling mencipratkan air dalam keadaan telanjang bulat saat mandi sore ini.

Malam harinya aku dan Asep kembali tidur saling berpelukan dalam keadaan telanjang bulat mencari kehangatan dibawah selimut tebal yang sudah kering.

Kali ini aku dapat merasakan kontol Asep menggeliat bangun dibawah himpitan pahaku yang memeluknya sambil terpejam. Aku yang mulai dilanda nafsu, tidak dapat membuat diriku tertidur.

“belum tidur Sep……” bisikku pelan di kupingnya.

“gimana bisa tidur Wi….” ucapnya polos.

Aku hanya tertawa mendengar jawabannya. Tanpa rasa malu aku mengelus kontolnya dengan tangan kananku.

“besar banget Sep…..” ucapku dengan nada bergetar.

Asep tidak menjawab ucapanku, ia langsung memutar tubuhnya menghadapku, lalu melumat bibirku dengan ganas, ada sedikit aroma tak sedap, karena sudah lama kami tidak sikat gigi, hanya mandi tanpa menggunakan sabun. Aku pun langsung membalas lumatan bibirnya, tanpa malu lagi aku langsung naik keatas tubuh Asep, kontolnya terselip ditengah celah memekku yang sudah basah, kedua tanganku memegang kepalanya saat berdiuman, tangan Asep meremas pipi pantatku dengan keras.

Aku mulai menggesekan memek basahku diatas batang kontol Asep yang sudah ereksi maksimal sejak tadi. Terasa sekali kontol besar Asep menekan keras itilku yang juga ikut mengeras.

“ssttthhh….. ssttthhh….. ssttthhh….. ssttthhh….. ssttthhh….. ssttthhh….. ssttthhh….. ssttthhh…..” desahku seiring goyangan pinggulku.

Asep membalikan posisi tubuhnya, hingga sekarang aku yang berada dibawah himpitan tubuhnya, ia langsung melumat kedua payudaraku dengan ganas, aku hanya dapat meremas2 rambutnya, sambil menekan kepalanya kedadaku.

Asep terus menurunkan ciuman bibirnya hingga kepusarku, lalu kepaha dalamku, kemudian dengan ganas ia menjilati memek basahku, bagai manusia yang kehausan, ia terus menjilat2 habis cairan cintaku yang tidak berhenti mengalir dari dalam memekku.

“ssttthhh….. ssttthhh….. ssttthhh….. ssttthhh….. ssttthhh….. ssttthhh….. ssttthhh….. ssttthhh…..” desisku, Asep cukup lama bermain2 pada celah memekku dan itil kerasku. Hingga akhirnya ia kembali bergerak naik, melumat bibirku.

“lakukanlah Sep……” ucap ku dengan nada bergetar.

Dengan dibantu satu tangannya, Asep langsung menempatkan kepala kontolnya pada celah memekku, sambil bibirnya tidak henti menyedot2 putting payudaraku bergantian.

“sssssstttttttthhhhhhhhhhhhh…………..” desisiku ketika perlahan kontol besar Asep membelah memek perawanku, terasa nyeri yang teramat sangat disana, namun kutahan sekuat mungkin.

Blesssssss…………

“aaaakkkkkkhhhhhhhhhhhh………………” triakku saat Asep akhirnya menyentakan dengan keras kontolnya kememekku.

Asep mendiamkan beberapa saat kontolnya dimemekku, sambil ia terus menghisap putting payudaraku secara bergantian. Aku hanya bisa menekan kepalanya agar bisa memberikan nikmat lebih, untuk meredakan nyeri di memekku.

Perlahan Asep mulai memaju mundurkan kontol besarnya di memekku, masih terasa sedikit nyeri didalam sana, kucoba menahan sekuat yang ku mampu.

“ssttthhh….. ssttthhh….. ssttthhh….. ssttthhh….. ssttthhh….. ssttthhh….. ssttthhh….. ssttthhh…..” lama2 rasa nyeri itu perlahan menghilang berganti dengan rasa nikmat yang kian meningkat seiring goyangan pinggul Asep yang juga makin meningkatkan kecepatan ayunannya.

“ssttthhh….. ssttthhh….. ssttthhh….. ssttthhh….. ssttthhh….. ssttthhh….. ssttthhh….. ssttthhh…..” aku tak menyangka ngentot itu senikmat ini, padahal dalam bayanganku sebelumnya, negentot hanyalah sebuah kewajiban yang harus dilakukan seorang wanita terhadap suaminya, sehingga membuatku enggan untuk mengenal kaum adam.

“ssttthhh….. ssttthhh….. ssttthhh….. ssttthhh….. ssttthhh….. ssttthhh….. ssttthhh….. ssttthhh ….. ssttthhh….. ssttthhh….. ssttthhh….. aaaaaakkkkkkhhhhhhhhhhhhhhh……………………………….” Aku merasakan kembali ledakan nikmat dalam tubuhku, pinggulku langsung bergetar dengan hebatnya, sambil kedua tanganku mencengkram erat punggung kekar Asep.

Asep tidak menghentikan ayunan pinggulnya, membuat rasa nikmat itu tidak dapat ku kendalikan, dalam waktu singkat aku kembali mendapatkan ledakan nikmat, tubuhku terus bergetar nikmat.

“ssssttthhh……… akkhh……..ssstttthhh……….aaaaaakkkkkkkkkhhhhhhhhhhhhh…………………….” berkali2 ledakan nikmat itu menghantam tubuhku tanpa henti, hingga akhirnya……..

“aaaakkkkkkkkkhhhhhhhhhhhhhh……………………………” triak Asep sambil menyentakan kontolnya dalam2 ke memekku.

“aaaaakkkkkkkkkkkkkhhhhhhhhhh……………………………” jeritku saat kontol panjang Asep menekan keras mulut rahimku.

Croooot……… Croooot……… Croooot……… Croooot……… Croooot……… Croooot………

Creettt………. Creettt………. Creettt………. Creettt………. Creettt………. Creettt……….

Bersamaan tubuh kami bergetar………… terasa sekali kehangatan didalam memekku, Asep membiarkan kontolnya didalam memekku, sambil kami saling melumat bibir dengan mesra.

Kontol Asep masih keras dimemekku, perlahan ia kembali mengayunkan kontolnya. Aku yang masih dilanda nafsu menyambut ayunannya dengan remasan pada kedua pipi pantat Asep.

Malam itu Asep menyemprotkan pejunya hingga tiga kali didalam memekku, sedangkan aku, tidak terhitung sudah berapa kali mendapatkan ledakan nikmatku.







Bersambung......................................
 
Setelah membaca komentar para tetua CiHAH yang mesumm ternyata mama @dd_imut

Menyelipkan beberapa pelajaran penting buat kita, antara lain

1. Bila ada tetangga pasangan pasutri belum punya momongan kita harus membantu mereka ini sesuai dengan petuah @Chunam @kenthirkatrok @Bankonk dan @fq_lex

2. Bila kita punya saingan usaha coba tundukan wanita nya dengan kenikmatam sesuai dengan petuah @ThunderBlade3 @kuciah @Garonk84 dan @Basu

3.bila kita ada gadis yang di suka maka buatlah sekenario penculikannya dan pastikan harus dalam keadaan bugil sesuai patuah @Sonic110 @Eunsung @Byey dan @umam

4. Bila ada gadis yang mencari stempelnya coba lihat di dua tempat rahasianya sesuai petuan
@Asamketek @ARJUNA_JGJ2009 @Wibowo hadi dan @sigitnoi

begitu mbah menurut pencatatan aku, semoga mbah @Kakekeot suka dengan laporan singkatnya

Buat kang mas @Yhonoz yang baik hatii, kayanya si mama ga bakal bahas ke sukaan akang disini heheheh
Hahahah
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd