Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG remake Lanzuardi Muda ( Bab I )

Elangkembara

Semprot Holic
UG-FR
Daftar
6 Apr 2022
Post
373
Like diterima
2.562
Bimabet
Lanzuardi Muda adalah cerita sekuel dimana kisah ini adalah fiktif belaka, dengan penuh aksi, drama, fantasi dan seks garis keras.
Layaknya sebuah cerita bersambung pada umumnya, intrik yang terdapat di dalam cerita bersambung ini juga penuh dengan kejutan.
yang mungkin di luar nalar para pembaca sekalian. yang pasti saya tidak dapat janjikan apapun. semua penilaian tergantung dari para suhu semprot, berikut jajaran membernya.
oke tanpa lama lagi gak pake ba bi dan bu. kita mulai saja pengenalan tokoh.

Gambaran Tokoh dalam mutrasi :

Ar Rasyid Ibnue Malik ( Tohoh Utama Pria )
Bio : Lumayang 1976
TB : 185 Cm
BB : 70 Kg
Skill : Memasak, Beladiri campuran, dan shilat. Pandai mengaji
https://www*****picture.com/q/71499.jpg

Zakira Al Maida Husna ( Tokoh Utama Wanita )
Bio : Bandung 1980
TB : 170
BB : 55 Kg
Bob : 36 D
Status : Single
Ket : Perawan
Skill : Pandai memasak, Pandai mengaji
Pekerjaan : Manager asuransi
https://www*****picture.com/q/d5f7bae0d866ee2d67c55d2977f018a0.jpg

Julius Lukmana ( Tokoh pembatu 1 Pria )
Bio : Lumayang 1976
TB : 180 CM
BB : 70 Kg
Skill : Silat, beladiri campuran. ahli senjata api
Pekerjaan : Tangan kanan Bos Tempat hiburan Malam
Ket : Teman Arsy semasa kecil sekaligus saudara satu perguruan silat
Bukan musuh dari tokoh utama

https://www*****picture.com/q/retro-men.jpg

Oktavian Nindita ( Tokoh pembatu wanita 1 )
Bio : Sumedang 1981
Tb : 165 Cm
BB : 60 Kg
Bob : 36 B
Skil : Penyanyi,
Pekerjaan : Penyanyi Karaoke
Status : Single
Ket : Sudah tidak perawan, bekerja di temat karaoke milik Tio
https://www*****picture.com/q/1757a8c948a3d2cc82f853ede71c0abf_2.jpg

Saggara Sanghaji Batubara ( Tokoh Pembantu pria 2 )
Bio : Medan 1983
TB : 185
BB : 75 Kg
Skil : Beladiri Campuran, Ahli mengunakan senjata tajam
Ket : Tangan Kanan Tio, bukan musuh karakter utama
https://www*****picture.com/q/hipwee-e638e82d66ea7800b56a6156ec971e7b.jpg

Larasati Wijaya Kusuma ( Peran pembantu 1 )
Bio : : Makassar 1986
TB : 170 Cm
BB : 64 Kg
Bobs : 36 C
Satus : Janda anak 1
Ket : Pekerja karaoke dan asisten pribadi Tio
Skil : Penyanyi, Memasak, Ahli beladiri Mua Thai

https://www*****picture.com/q/aR0197j_460s_2.jpg

Vania Margaretha Diandra ( Peran pembantu 1)
Bio : Lombok 1989
TB : 160
BB : 50 Kg
Bobs : 34 D
Skill : Penyanyi
Ket : tidak perawan,Pekerja karaoke di tempat tio,
Status : Single

https://www*****picture.com/q/c56fc6186a2f4c214160c04f56f94609_2.jpg

INTRO DULU KITA

Itulah beberapa gambaran mutrasi tokoh, dalam cerita bersambung ini. Arsy adalah anak seorang guru silat sekaligus penerus padepokan kijang kencana, ayah dari Arsy sendiri adalah guru besar sekaligus kyai dalam padepokan, Setahun lalu akibat ulah tuan tanah yang tamak, berusaha mengambil alih lahan padepokan yang hanya berkisar 10 hektar, menghakibatkan sang ayah meninggal dalam pertarungan sengit melawan dukun sakti ilmu hitam, sekaligus seorang petarung kelas wahid, hingga akhirnya Arsy memutuskan untuk merantau ke Jakarta, menemui sahabat nya yang bernama Tio. Dalam cerita ini Tio adalah kawan lama Arsy dan seligus orang yang paling dekat dengan keluarga Arsy, Tio adalah karakter yang sangat kejam namun konyol dengan segala tingkah laku yang semua hal dia sepelakan dan selalu di selesaikan dengan uang, Sedangkan sagara atau yang biasa di panggil saga adalah bodyguard dalam binis yang di jalankan oleh Tio, saga adalah orang yang bengis dan juga keji, tak jarang saga memukul para pengunjung yang sudah terlanjur mabuk dan mengacau, Nama saga dalam dunia bawah cukup terkenal, di karenakan dahulu adalah seorang petarung jalanan, hingga akhirnya di pekerjakan oleh tio setelah kalah bertarung satu lawan satu. Untuk para tokoh wanita dalam cerbung ini rata-rata adalah wanita wanita muda dan cantik, bertalenta dan memiliki kebiasaan kebiasaan yang unik, dengan karakter dan latar belakang yang ber beda beda. hanya satu yang istimewa dia adalah tokoh utama wanita dalam cerita ini,
oke sekian dulu intro dari saya, semoga para suhu pembaca berkenan, dan nantikan up date perdana nanti malam.





s
 
Terakhir diubah:
Titip lapak dulu om. Semoga lancar jaya
 
Chapter I


Malam yang sahdu dimana seharusnya mata ini terpejam dan menikmati indahnya mimpi, harus menjadi malam yang menakutkan dan mencekam, arsyid dan seluruh penghuni padepokan kijang kencana harus bertahan dari serangan yang di lancarkan oleh seorang dukun santet pemuja dajal beserta anak buah nya, sang dukun yang di perintahkan oleh tuan tanah sombong yang tamak, ingin segera menguasai tanah milik padepokan yang di kelola oleh Kyai Amir yang tak lain adalah ayah dari Arsyid. pemuda-pemuda yang sedang belajar ilmu agama dan juga belajar silat kanuragan saling siaga dari serangan orang-orang suruhan sang dukun santet dalam halaman padepokan mereka semua tampak lelah karena selepas isya tadi bola api dan segerombol orang mengepung padepokan, korban sudah berjatuhan dari kedua belah pihak baik dari kubu padepokan maupun dari kubu dukun pemuja dajal. Para pengurus padepokan pun sudah banyak yang tumbang dan muntah darah, Arsyid yang keturunan sang kyai pun sudah mulai nampak kehabisan tenaga, di karenakan harus melindungi tanah padepokan, para santri tak henti henti nya melafaz al quran dan sholawat bilamana terjadi serangan gaib mereka terus membuat pagar rajah dari hafalan ayat ayat suci, sementara murid murid murid padepokan lain di lapangan ber adu ilmu silat melawan orang orang berkerudung sarung seperti ninja. Suasana kian mencekam teriakan beradu dengan suara lingsir malam yang riuh, benturan senjata tajam dan benda tumpul saling bersaut. Para pengurus pun lelahnya sudah bukan kepalang, malam ini adalah malam yang panjang dan melelahkan, baju koko putih telah berubah menjadi coklat akibat perkelahian sengit. Bala bantuan mereka seperti tidak ada habis nya, entah sudah berapa orang yang pingsan di tengah pertarungan ini, ada juga yang sudah tergeletak lemas tak berdaya.
bermacam jurus dan ajian kanuragan telah Arsyid dan yang lain nya keluarkan waktu pun terasa lambat berlalu.

" Kalian jika lelah, segera mundur ke dalam pendopo, ikut lah ber zikir dan sholawat bersama yang lain " Perintah salah seorang pengurus padepokan,

" Baik ustadz, namun kami masih ingin membela tanah padepokan ini " Salah seorang Murid memjawab.

" Dari mana datang nya para bala bantuan mereka, kita sudah hampir ke habisan tenaga dan tak kunjung reda juga serangan mereka, " di iringi datang nya sebuah bola api besar melayang di udara siap menghantam kerumunan murid padepokan,

" Awas, di samping kirimu " se orang murid berteriak memperingatkan ustadz tersebut, namun terlambat, sebuah pukulan telak mendarat di dada sang ustadz hingga terpental jatuh ke tanah, darah segar mulai keluar dari mulut, baju koko coklat kini berlumur darah.

" Mampus kau.! " Salah seorang pria dengan topeng sarung berteriak

" Bedebah kalian, kenapa kalian ingin menguasai tanah padepokan in, " Seorang murid senior yang sudah 4 tahun belajar di padepokan ini.

" Kami tak akan pernah berhenti sebelum kalian, menjual tanah padepokan ini, kepada guru besar kami " Mereka semakin membabi buta menyerang.

" Sampai kapan pun kami tidak akan mau melepaskan tanah padepokan ini " Teriak Arsyid sembari melancarkan serangan balasan ke arah pria bertopeng sarung.
Kiaat..... melesat dengan jurus pamungkas yang telah di ajarkan, arsyid berhasil mengenai beberapa pria bertopeng dengan bambu nya, beberapa dari mereka tersungkur dan tak bisa lagi bangkit.

Pesan sang kyai adalah jangan sampai melukai mereka dengan senjata tajam, maka di bekali lah mereka dengan tongkat bambu dan rotan, untuk melawan, sementara dari kubu dukun pemuja dajal, mereka menyerang mengunakan sebuah pecut dan celurit, pertarungan yang memang tidak seimpang dari jumlah saja, murid murid padepokan yang hanya 200 orang melawan pasukan dukun yang jumlah nya tidak terhitung, mungkin sekitar 500 orang atau mungkin lebih dari itu, entah berapa jumlah pasti tak ada yang tau, mereka yang tumbang segera di papah keluar medan pertempuran di gantikan dengan orang yang lain, sementara di kubu Kyai Amir yang tumbang, di masukan ke dalam pendopo padepokan dan yang masih bisa bangkit terus bertahan dan menyerang.

" Pak Kya... sepertinya murid murid sudah mengalami kelelahan, di dalam lapangan banyak sudah yang pingsan, " Salah seorang pengurus berteriak.

Namun sang kyai tak mendengar perkataan pengurus itu, karena suasana di luar lapangan padepokan sangat genting, bahkan berbahaya, pertarungan saling serang antara kyai dan sang dukun santet tak bisa di anggap remeh, ke duanya sudah saling konstentrasi penuh, untuk bertahan dan saling ber adu ilmu, darah segar sudah mengucur dari mulut dan hidung kyai amir. sedangkan sang dukun masih terlihat bugar dengan terus berjoged entah jurus apa lagi yang di siapkan oleh sang dukun, hingga akhirnya satu serangan fatal mengenai tubuh kyai. Teriakan seluruh murid pun pecah melihat sang kyai tumbang dengan darah keluar dari telinga, mereka semua segera menghampiri sang Kyai. sang dukun pun tertawa terbahak bahak, Arsyid yang melihat sang ayah sudah terkapar pun akhirnya berlari ke arah sang dukun, dengan kemampuan yang matang, serta amalan dari kitab kitab silat dia melancarkan serangan serangan tingkat tinggi, gerakan nya sulit terlihat bagi mereka murid pemula.

" Saya akan membuat anda membayar semua ini " Teriak Arsyid kepada sang dukun.

" Silahkan anak muda, akan ku buat kau menyusul ayah mu sekarang juga " Balas Sang dukun.

Arsyid memusatkan segala kekuatan kedigdayaan ke seluruh tubuhnya, tanah yang di injakpun sekakan berbekas, dan hanguh jurus pamungkas itu terlihat berbahaya, angin semakin riuh, bumi seolah bergetar, nampak raut sang dukun pun mulai merasakan energi alam yang luar biasa besarnya.

Hiaaat....... Ajian brajamusti.... melesat bak cahaya kilat, pukulan itu tak dapat lagi di hindari oleh sang dukun.

Buam...... Buam.... buam.... suara ledakan yang dahsyat terdengar seperti ledakan petir yang menghantam batu, semua mata terjutu pada sang dukun. nampak berguling di tanah, semua berfikir sang dukun telah tewas, namun rupanya sang dukun masih mampu berdiri walau baju nya sudah koyak, muntahan darah segar nampak di sekujur tubuhnya, dada sang dukun nampak gosong.

" Mundur...... Semua mundur....... mundur semuanya ayo kembali ke padepokan kita..... " Sang dukun berteriak kemudian terjatuh ke tanah.

Pasukan dukun santet pun mundur sesuai arahan, tak lupa mebawa rekan mereka yang terluka.

suasana kini ber angsur sepi, ketegangan selama pertempuran perebutan tanah pun ber angsur sunyi, para santri saling bantu memapah rekan mereka yang terluka. Aryid menghampiri ayah nya. Tangisan pun pecah ketika melihat sang ayah sudah tak lagi bernafas. Suasana padepokan berkabung, semua murid padepokan, tertunduk lesu ketika menyaksikan sang guru besar mereka telah meninggal dunia.

---II---

100 Hari setelah meninggal nya Kyai Amir, Arsyid memutuskan untuk merantau ke jakarta berniat menemui sahabat lama sekaligus mengadu nasib ke jakarta, dengan harapan dia bisa menjadi pekeja bangunan atau apapun demi menghidupin ibu nya dan menyekolahkan adik nya.
Padepokan sudah di rebut oleh si tuan tanah, para murid pun memutuskan untuk kembali ke rumah dan daerah masing masing.
setelah berpamitan kepada orang Ibu nya, dan beberapa kerabat turut mengantar sampai ujung desa. Pun berangkat ke jakarta.
Perjalanan dari lumayang ke jakarta membutuhkan waktu 1 hari satu malam, mengunakan bus waktu yang pasti sangat melelahkan dan panjang akhirnya tiba.

-*-
Siang itu matahari masih nampak malu menunjukan dirinya, suasana terminal masih sepi bus dari luar kota barusaja tiba, seorang pemuda dengan jaket levis dan celana jins turun dari bus, dengan wajah lelah bersandar di sebuah tembok warung sembari menyalakan sebatang roko yang tersisa, berusaha merenggangkan otot otot kaki nya setelah hampir 1 hari satu malam ter tekuk. kepulan asap roko nampak begitu banyak, terasa begitu nikmat. Arsyid yang baru pertama kali ke jakarta terlihat kagum dan tak percaya jika akhirnya dia harus mengantungkan nasib nya di kota yang penuh dengan hiruk pikuk manusia, beragam suku dan budaya tumpah ruah di kota Jakarta.

" Rokonya mas... " Seorang pedagang asongan menawari.

" Boleh pak separuh saja " Jawab Arsyid

" Kayak nya mas baru datang dari jauh yah " Tanya penjual asongan itu.

" Iya pak, saya dari lumayang, " Jawab Arsyid

" Hati hati mas, ini masih pagi, banyak preman, jangan nunggu di sini, lebih baik di depan saja. " Peringatan dari pedagang asongan itu.

Setelah rokok di berikan arsyid pun mengikuti sang pedagang asongan itu ke arah depan terminal, tempat yang cukup ramai. mengingat apa yang di katakan penjual rokok ada benarnya, arsyid tak bermaksud mencari masalah, karena baginya ke jakarta adalah untuk bekerja, bukan berniat menjadi jagoan atau menghajar preman. Arsyid berdiri di sebuah wartel, sebentar lagi pukul 6 pagi aktifitas terminal mulai padat, apa lagi ini adalah hari senin, dimana awal para pekerja kantoran berangkat, lalu lalang para penumpang angkutan perkotaan mulai berseliweran, aktifitas percaloan pun di mulai. Setelah selesai merokok arsyid memutuskan untuk ke kamar mandi mencuci muka sekedar menyegarkan diri, karena di rasa wajah tampan nya sudah kucel.
berjalan menelusuri area pertokoan yang mengara sebuah toilet di ujung terminal. setibanya di depan toilet tersebut terdengar suara isak tangis wanita. dan suara gaduh benda jatuh.

" Tolos mas,,, jangan perkosa saya lagi, saya sudah capek, biarkan saya keluar mas. " Suara seorang wanita dalam bilik toilet bertuliskan pria.

" Enak ajah, jatah gw belum di ambil. sekarang giliran gua " Suara tek kekeh seorang pria.

" Tolong mas hentikan, saya benar benar sudah tidak kuat lagi, lebih baik bunuh saya " Wanita itu berbicara di sertai suara tangisan.

" Entar gua bunuh, kalo gua udah berhasil pake memek lu itu " Tawa pria itu semakin menjadi

" Udah buruan ndrong, keburu banyak orang. " Jawab seorang pria lagi.

" Ampun mas... jangan lagi saya mohon jangan lagi mas.. sudah terasa sangat perih kemaluan saya " pinta seorang wanita dalam bilik

" Aaaah persetan.. " Bentak pria itu.

plaak.... plak... plaak.... suara kulit beradu.

" Ampun mas.... bunuh saya saja, dari pada saya di siksa begini.. " Tangisan semakin terdengar jelas.

Arsyid di landa bimbang lantaran ingin menolong atau membiarkan. Arsyid kemudia mencari celah untuk melihat kondisi di dalam bilik tersebut. dan akhirnya dia dapati sebuah celah lumayan lebar untuk melihat kedalam, di dalam bilik toilet tersebut arsyid mendapati pemandangan yang membuat nya geram. nampak dari dalam bilik sosok pria besar kulit hitam dan seorang wanita muda masih dengan hijab nya sedang di perkosa secara brutal, wajah nya nampak legam memar biru ke unguan, dengan darah keluar dari sela bibir tipis nya menghadap ke tembok.

" Aaah.... enak bener memek lu, sempit banget kontol gua kaya di jepit, emang memek lu beda dari lonte-lonte yang ada di lampu merah sono " ujar pria kulit hitam itu.

" Ampun mas... ampun... perih sudah alat kelamin saya.. " Rengekan wanita itu nampak tidak di perdulikan oleh pria yang sedang di landa birahi tersebut.

"polok... plok.... polok..... aaahs....... enak bener nih memek. rasanya gua pengin keluar " Ujar pria itu

" Sudah mas... cukup jangan di dalam lagi, nanti saya bisa hamil. mas.. " suaranya semakin terdengar lirih

" Gua gak perduli, mau lu hamil, biarin ajah lu ngandung anak preman-preman disini " DI iringi dengan tawa sang pria

" Sakit mas.... perih..... tolong berhenti... " Isak tangis wanita itu semakin menjadi.

" Anjing...... memek lu jepit kontol gua,,,, aah bangsat,,,,, emang memek lu bukan memek lonte, kontol gua berasa di urut. " Desahan sang pria

Seorang pria yang keluar dari dalam bilik, sedangkan pria gondrong masih asik memperkosa sang wanita. di situ Arsyid melihat celah untuk menyelamatkan wanita itu, karena nurani nya tergerak, walau dia sadar masalah baru akan muncul di kehidupan nya yang sekarang baru pertama kali di jakarta, namun karena rasa iba dan welas asih yang di ajarkan, mendiang kyai amir Arsyid bertekad bulat untuk menyelamatkan hidup sang wanita.
setelah di rasa cukup aman, arsyid dengan perlahan membuka pitu bilik tersebut, dan berdiri tepat di belakang pria kulit hitam yang sedang memperkosa wanita berhijab itu.

" Anjingg.... gua keluar bangsat... rasain nih pejuh gua,, " Ucap pria kulit hitam itu. di barengi Arsyid yang ber ada tepat di belakang pria kulit hitam itu.

Krak..... suara tulang yang patah... wanita itu pun menengkok kebelakang, dan betapa terkejut nya sang wanita melihat pria kulit hitam itu dengan leher sudah terpelintir ke belakang.

" Ayo cepat, pakai baju mu, sebelum banyak orang yang datang, " Ucap arsyid kepada sang wanita.

Raut wajah pucat pasi nampak dari sang wanita, rasa takut menjalar ke seluruh tubuh sang wanita, wanita itu berusaha melepaskan kelamin pria yang masih tertancap keras dalam kemaluan nya dengan memajukan badan nya berharap kelamin pria itu lepas namun usaha nya sia sia.

" Bang tolong tarik badan orang itu dari belakang, biar lepas dari kelamin saya. " Pinta nya kepada Arsyid.

Arsyid tanpa ragu langsung menarik tubuh preman itu, ke belakang hingga terlepaslah kejantanan nya dari rahim sang wanita, nampak lelehan sperma keluar mengucur dari kelamin wanita itu, sama sekali tidak ada pikiran jahat, karena di hati Arsyid hanya ke inginan menolong sang wanita. setelah tercabut, wanita itu merapi kan pakaian nya acak acakan, dan keluar dari dalam bilik, sementara arsyid, mendorong kepala sang preman ke dalam bak mandi, tak lupa membasuh leher sang preman dengan air dan baju milik sang preman agar tidak ada sidik jari yang tertinggal. dengan sekali gerakan tangan leher sang preman yang berbadan hitam legam dan besar berhasil dia patahkan. Semengata di luar toilet masih sepi, mengingat tempat nya berada di ujung terminal.

" Mbak sebaiknya ikut saya, karena ke adan disini tidak aman sama sekali, sebentar lagi kawan saya datang, dan saya bukan orang jahat sperti mereka " Tutur Arsyid kepada wanita itu

" Baik saya akan ikut sama mas, tapi jangan perkosa saya, karena semalaman ini saya di perkosa, oleh para preman di terminal, entah berapa orang saya lupa, yang terakhir saya ingat saya hendak ke sukabumi, tapi ketinggalan bus. dan muncur mereka para preman. " Penjelasan wanita itu.

" Oya nama saya Arsyid dari lumajang " Meperkenalkan diri nya.

" Nama Saya Riska, panggil saja Rika. " Jawab sang perempuan bernama Rika.

*- ( Multrasi Rika )

Bio : sukabumi 1985
Tb 166 Cm
BB : 50 Kg
Status : Single
Ket : Baru saja pecah perawan, di perkosan preman terminal
Pekerjaan : Penjaga foto copy
Noted : Hanya tokoh pendamping sementara

https://www*****picture.com/q/038764400_1628142465-94340963_267494791309957_6198445320638592468_n.jpg

-*-
Arsyid dan Rika bercana meninggalkan area terminal, karena mereka menghindari ke curigaan orang sekitar mengingat telah membunuh seorang preman dalam sebuah toilet. tak lupa sebelum mereka keluar dari area terminal, Arsyid menghubungi Tio terlebih dahulu. Namun sebelum sempat mereka menjalan kan rencana nya, seseorang berlari, dari arah toilet menuju sebuah antrian bus, darisana laki laki itu terlihat memberitahukan sesuatu. Arsyid mengajak rika untuk masuk ke dalam sebuah warnet, yang pintunya sudah terbuka, di dalam Rika merasa cemas, jika dirinya dan Arsyid akan ke tahuan. tapi berbeda dengan Arsyid yang merasa tenang, karena dia tidak meninggalkan jejak sedikitpun di tempat kejadian perkara. Terlihat dari dalam warnet masyarakat mulai berbondong bondong berjalan ke arah kamar mandi, tak lupa sang penjaga wartel ikut menuju.

" Mas, saya nitip sebentar wartel nya yah saya mau liat ada apa di luar kok rame " Ujar penjaga wartel

" tut..... tut.... tut... Halo ini siapa yah " Ujar Tio di ujung telepon

" Ini aku Arsyid, aku sudah sampe jakarta bersama teman ku, kamu jemput aku di depan gedung bioskop yah sekarang " Pinta Arsyid kepada Tio

" Ya sudah tunggu gue di depan bioskop yah ini sebentar lagi jalan, jangan kemana-mana dan jangan buat masalah " Ujar Tio kepada Arsyid.

telepon pun di tutup, arsyid keluar dari bilik wartel, tak lupa meninggakan uang 5 rb rupiah di meja, dan keluar bergeas. ke arah bioskop tua depan terminal.

Tak sengaja mendengar percakapan bapak bapak dari arah toilet.

" Gila ya, yang bunuh si gondrong siapa yah " Tanya seorang bapak kepada rekan nya

" Ya mana gua tau, namanya preman terminal, banyak laah pasti musuh nya. " Jawab orang tua itu.

" Yang pasti tukang palak di sini berkurang 1 deh " Ucap nya penuh rasa syukur.

---II---

Okey sekian dulu Up Date Part I nya
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd