Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG (REPOST) Istriku dan Mang Tukang Sayur

Status
Please reply by conversation.
Part 33

Meminta Izin

Ganteng juga kamu mas tapi sayang istrimu lebih mencintai dan menyayangi ku Dedi si tukang sayur HAHAHA!!! Begitulah Racauan mang Dedi di depan foto suamiku

"Benar kan dek Liya, kau lebih mencintai dan menyangiku di bandingkan orang di dalam foto ini"

"Engga mas, aku tetap mencintai dan menyayangi suamiku"

"Oh gitu ya dek, yaudah mas mau pulang saja kalau gitu"

"Kenapa mas"

"Hah, kmu masih bertanya kenapa? Katanya kamu lebih mencintai dan menyayangi orang di foto ini lebih baik

mas pergi saja"

"Bukan gitu mas, yaudah iya maafin Liya mas jangan ngambek gitu dong"

"Terus

"Iya iya Liya lebih mencintai dan menyayangi kmu massss"

"Nah gitu dong dek, Hehehe"

Kembali mang Dedipun seolah olah mengejek suamiku dengan perkataan nya.

"Lihat mas kau dengarkan istrimu itu lebih mencintai dan menyayangi ku,

Begitulah racauan mang Dedi di depan foto suamiku.

"Dek ayo minta izin dulu sama suamimu ini sebelum kau menjilati dan mengulum penisku ini"

"Minta izin gimana sih mas"

"Ayo ngomong aja ni sama foto suamimu"

"Hmmm, iya iya mas"

"Maafkan umi Abi, umi sudah terlanjur menikmati ini semua" gumamku dalam hati sambil ku meneteskan air mata saat meminta izin ke foto suamiku.

"Ayo dek minta izin lah kok cuma di tatap saja foto nya"

"Iya iya mas"

"abiiii umi mau minta izin menjilati dan mengulum penis mang Dedi ya bi" sambil menatap foto suamiku.

"Bagus dek Liya sayang, ayo dek mulai mas udah ga tahan ni menikmati mulutmu itu"

Akupun segera menjilati penis mang Dedi dan terus mengulumnya sehingga penis mang Dedi mengeras kembali.

Tak hentinya mang Dedi meracau ke enakan sambil sesekali menatap foto suamiku.

"Ohhh bener bener mantap sekali mas mulut istrimu" sambil menatap foto suamiku.

"Ahhhh ayo dek kocok dong lebih cepet lagi, ahhhh uhhhh"

Akupun tak berhenti menjilati dan mengulum penis mang Dedi hingga akhir nya mang Dedipun menyuruhku untuk berhenti.

"Udah dulu dek Liya, nanti bisa bisa mas buang sperma mas dimulutmu lagi"

Akupun menyudahi aktivitas ku pada penis mang Dedi, dan mang Dedi pun

menyuruhku untuk terlentang yang dimana mang Dedi sekarang berada tepat di atas ku.

Sambil kembali menatap foto suamiku mang dedipun kembali berkata kata seakan akan suamiku melihat persetubuhan ku dengan mang Dedi.

"Mas lihat ni mas istrimu sudah siap aja, HAHAHA!!! Emang indah sekali mas payudara istrimu ini, saya izin ya mas untuk menikmati payudara istrimu ini"

"Masss apa si ii jangan gitu mas"

"Udah diem aja dek, nikmati aja"

Belum sempat aku menjawab kembali mang Dedi pun segera menjilati payudaraku ini sambil sesekali menggigit puting payudaraku dan memainkan putingku dengan lidahnya itu sehingga membuat diriku merasakan kenikmatan

yang begitu dasyat dalam tubuhku ini.

Sambil menjilati payudaraku Mang Dedi pun menyimpan foto suamiku tepat di sebelahku dan tangan nya mulai meremas remas payudaraku ini sesekali tangan hitam dan besar itu memelintir putingku yang membuatku sedikit ngilu dibuat nya.

"AHHHH, mas pelan pelan"

"Maaf sayang ke kencengan ya"

"Hmmmm iya mas mas Ahhhhhh uhhh, masss !!"

"Kenapa sayang, enak ya"

"Iya mas enak banget, Liya bener bener udah ga kuat mas pengen di masukin sekarang AHHHH"

"sebentar dong dek Liya sayang kan mas belum mainin vagina mu pake mulut mas"

"Tapi mas Liya sudah gak tahan"

Mang Dedi pun segera menyudahi aktivitas nya di payudaraku dan mulai turun menjilati perutku hingga sampai divagina ku"

"Rasakan ini dek Liyaaaaaaa"

"AWHHHHH yah massss uhhhh"

Mang Dedi pun mulai menjilati vagina ku dengan rakus nya saat lidah mang Dedi menyentuh bagian sensitif di vaginaku akupun tak bisa menolak menahan gejolak birahiku sendiri, begitu nikmat sekali kurasakan sehingga aku sudah ga tahan lagi dan akupun akhir nya mengeluarkan sperma ku saat lidah mang Dedi memainkan area sensitif pada vagina ku ini.

"ΑΗΗΗΗΗΗΗ Masssss Liya keluar

Masssss Liya sudah ga tahan mas UHHHH terus massss jilati vagina liyaaaa AHHHH"

Setelah mengeluarkan sperma ku, mang Dedi pun menghentikan aktifitas nya dan langsung menatapku dan membisikan sesuatu di telingaku.

"Giman dek Liya sayang enakan"

"AHHHH, iya mas enak banget"

"Sekarang kamu dek tatap foto suamimu dan minta izinlah kalau penis ku ini akan segera dimasukan ke liang vagina mu"

Akupun hanya mengangguk kan kepalaku dan membawa foto suamiku Yang ada di sampingku lantas menuruti perintah dari mang Dedi yakni untuk meminta izin pada suamiku. Tetapi di situasi seperti ini aku tak mampu berbicara apalagi menatap suamiku.


"Ayo dek kok di pegang aja tatap foto nya dan meminta izinlah pada suami mu itu dek Liya sayang"

Saat mang Dedi berbicara seperti itu kepadaku aku hanya bisa terdiam tetapi saat ku lihat mang Dedi sudah menempatkan penis nya di bibir vaginaku dan terus memainkan nya sehingga akupun suguh tak tahan dengan apa yang mang Dedi lakukan di vaginaku.

"Masss ayoo masukin mas Liya sudah gak tahan mas"

"Engga dek, sebelum di masukin kmu harus minta izin terlebih dahulu pada suamimu"

"Tp massss, " belum sempat aku meneruskan perkataanku.

"Yaudah dek kalau ga mau gabakalan mas masukin ni penis"

"AHHHH, jangan mas iya iya mas sebentar"

Akupun akhir nya menatap foto suamiku dan mencoba meminta izin padanya meneruti semua kemauan mang Dedi.

("Abi Umi mau minta izin ya bi, Vagina Umi pengen banget di masukin penis mang Dedi boleh kan bi??")

"Sudah masss, please masukin sekarang Liya bener bener sudah gak tahan mas"

sambil menyimpan kembali foto suamiku akupun memohon untuk segera mang Dedi memasukan penisnya ke vagina ku.

"AHHHHH, pelan pelan mas"

"Iya sayang UHHHH, sempit nya vagina mu ini dek"
"AWWHHHH, ahhhh masss

"Akhir nya dek masuk juga ni penis di vagina mu"

Setelah memasukan semua penis nya di vaginaku mang Dedi pun langsung menggoyangkan pinggul nya sambil sesekali mulumat dan menjilati payudaraku serta memainkan putingku dengan lidah nya. Akupun segera mengimbangi goyangan goyangan mang Dedi terhadapku begitu nikmatnya kurasa ini semua.

"Nah gitu dek goyang terus sayang, hebat sekali sekarang kamu dek"

"Hmmmmm, AHHHH iya mas goyang yang cepet mas UHHHH"

"Rasakan ini dek, gimana enak mana dek penis suami mu sama penis mas mu
ini"


"AWHHHHH mas, punya mu mas enak sekali mas terus UHHHH masss terusssssss hajar terus masss"

"Sekarang kamu di atas dek biar mas yang dibawah"

"Hmmm iyaaa massss"

"Uhhhh dek goyangan mu bener bener wenak sekali dek terus dek Liya sayang goyang yang cepet dek AHHHHH"

"AHHHHH iya mas terus mas enak sekali"

Sambil kedua tangan mang Dedi meremas remas payudara ku dan memainkan puting nya akupun semakin mempercepat goyanganku hingga akhir nya mang Dedi pun segera menyuruhku untuk terlentang kembali.

"AHHHHHH dek mas mu ini rasa nya ingin keluar sekarang dek"

"Jangan dulu mas sebentar lagi yaaaa, AHHHH lagi enak banget ini massss"

"Tp dek, kamu terlentang dek mas sudah tak tahan ingin mengeluarkan sperma mas di vagina mu"

"AHHHHHH iyaaa massss barengan ya mas"

"Iya sayang"

Akupun terlentang dan mang Dedi kembali memasukan penis nya di vagina ku hingga akhir nya kami berduapun tak sanggup menahan kenikmatan ini sampai kami berduapun mengeluarkan sperma secara bersamaan.

Mang Dedi pun mempercepat goyangan nya dan segera menumpahkan spermanya di vaginaku yang terasa sangat

hangat sekali.

"AHHHH dek mas mau Keluar ni Dek UHHHH dek liyaaaa AHHHHΗΗΗΗΗΗ"

"UHHHH mas Liya juga sama Masssss AHHHH Liya juga keluar masss"

Akupun memeluk mang Dedi dengan begitu erat nya seakan akan tak rela jika penis mang Dedi lepas dari vagina ku akhir kami berduapun sudah sama sama mengeluarkan sperma.

"Emang mantap sekali dek tubuh mu itu"

"Hmmmm, iya mas penis mas juga enak sekali"

"Iya dek nanti kita lanjut ya dek lebih baik sekarang kita istirahat dulu"

"Hmmmm, iya mas liya merasa lelah sekali perlu istrihat terlebih dahulu,hehehe
Kami berduapun akhir nya tertidur setelah melakukan persetubuhan yang begitu hebat sekali, sambil memeluk mang Dedi aku dan mang Dedi pun terlelap tidur dalam keadaan telanjang.

Singkat cerita sekitar pukul 3:45 sore hari smartphone ku berbunyi dan ku lihat ada panggilan vidio ternyata dari suamiku, mungkin suamiku ingin memberi kabar bawasannya suamiku telah sampai di tempat tujuannya.
 
Part 34

Hampir Saja

"Aduh gimna ini ada Vidio call dari Abi, mana aku lagi gak pake baju lagi" gumam ku dalam hati. Akupun mencoba membangunkan mang Dedi yang masih terlelap tidur di sampingku.

"Mas, mas bangun"

"HOOAAMM, iya kenapa dek ganggu aja"

"Mas ini gimana suamiku vidio call ni"

"Hah suamimu"

"Iya mas mana aku lagi telanjang lagi di tambah ada mas disini bisa bisa kita ketahuan mas"

"Terus gimana dek"

"Yaudah aku mau ambil baju ku mas"

"Oh iya dek silahkan, sekalian bawain baju mas juga ya"

"Iya iya mas"

Akupun sengaja tidak mengangkat Vidio call masuk dari suamiku karena posisi ku masih dalam keadaan telanjang dan di samping aku pun ada mang Dedi akhir nya panggil vidio call suamiku mati dengan sendiri nya.

"Oh iya mas, aku mau vidio call balik suamiku, mas jangan dulu keluar kamar ya mas"

"Oke aman dek Liya sayang"

"Yaudah sebentar ya mas"

Akupun segera bergegas ke ruang tamu guna mengambil bajuku serta baju mang Dedi setelah mengambil pakaian ku

dan pakaian mang Dedi akupun melangkah kembali menuju kamar untuk memberikan pakaian yang mang Dedi.

"Ini mas pakaian nya"

"Simpan aja di situ dek"

"Oh iya mas, yaudah Liya mau pake baju dulu ya mas"

"Iya dek, mas mau lanjut tidur ya"

"Iya mas"

Akupun segera memakai pakaian ku kembali dan langsung mengambil Smartphone ku yang tergeletak di meja rias sambil bercemin akupun mencoba merapikan diri.

Setelah selesai memakai pakaianku serta merapikan diri dan mengambil smartphone akupun bergegas keluar kamar menuju ke ruang keluarga guna
untuk video call balik suamiku.

"Mas sebentar ya, Liya mau vidio call suami Liya dulu sebentar"

"Hah iya iya sana dek, kalau sudah bangunin mas ya!!! Oh ya dek sini dulu"

"Iya mas apa"

"Sini biar mas lumat dulu bibir mu itu"

"Jangan mas nanti aja ya kalau sudah Liya vidio call"

"Cuma cium aja" sambil cemberut mang Dedi pun memalingkan wajah nya.

"Yaudah yaudah jangan ngambek mas"

Akupun segera mendekati mang Dedi dan langsung mencium bibir nya, mang Dedi pun segera membalas ciuman ku itu dan mencoba meraba raba payudaraku.

Akupun melepas ciuman nya dan meminta izin kembali ke mang Dedi takut nya suamiku menunggu kabar dariku.

"Mas udah dulu ya, takut suamiku khawatir"

"Yaudah sana dek"

"Hmmmm iya mas, sebentar ya"

Setelah izin kembali ke mang Dedi Akupun segera beranjak keluar kamar dan menuju ke ruang keluarga dan segera menyalakan smartphone ku guna untuk langsung vidio call balik suamiku"

"Asalamualaikum Umi"

"Hai Abi, waalaikumsalam bi"

"Kenapa tadi kok ga di jawab jawab si mi vidio call Abi"

"Umi ketiduran Abi maaf ya, gak

kedengaran eh pas umi bangun ternyata ada Vidio call masuk dari Abi"

"Oh gitu ya mi, nyenyak banget kayanya umi tidur nya"

"Iya bi ga tau bisa SE nyenyak itu sampe sampe ga denger kalau Abi vidio call umi" hehe

"Habis ngapain hayo umi, cape banget keliatan nya"

Deg hati ku bagai di sambar petir saat suami ku bertanya seperti itu, "apakah suamiku tau ini semua ko bisa bisa nya suamiku bertanya seperti itu" Gumam ku dalam hati.

"Mi, umiii ko ngelamun si"

"Eh bi maaf bukan melamun mungkin umi masih ngantuk aja bi hehe"

"Hmmm, udah sore lho mi"
"Iya Abi umi mau mandi kok"

"Ohh, makanya mi jangan terlalu kecapean nanti sakit lho"

"Iya Abi engga kok, Abi sudah sampai ya??"

"Alhamdulillah, sudah umi makanya Abi vidio call umi kan mau kasih kabar sama umi juga Tasha.

"Syukur Alhamdulillah kalau Abi sudah sampai"

"Oh iya mi, Tasha mana ??"

"Oh Tasya ya bi, sebentar ya bi biar umi panggil dulu"

"Tasha, Nakkkk ini Abi mu sudah sampai"

akupun mencoba memanggil manggil Tasha tetapi Tasha tidak kunjung
menjawab panggilan ku akupun meminta izin ke suamiku untuk menyusul Tasya kek kamarnya mungkin Tasya masih tidur atau tidak mendengar panggilan ku.

"Hallo mas, sebentar ya Tasha nya gak nyangut nyangut ni umi panggil"

"Yaudah mi coba umi samperin aja ke kamar nya mungkin Tasha masih tidur mi"

"Iya bi sebentar ya"

"Iya mi"

Akupun segera melangkah ke kamar Tasya dan langsung memberi tahu nya kalau ada Vidio call dari Abi, begitu mendengar ada Vidio call dari Abi Tasya langsung seneng dan buru buru menyapa Abi nya itu.

"Tasha, sudah bangun"

"Sudah umi, Tasya baru bangun ni"

"Oh, ini ada Vidio call dari Abi katanya pengen ngobrol sam Tasha"

"Mana mana mi, siniin HP nya mi" sambil tersenyum senang Tasha pun mengambil smartphone ku dan langsung menyapa Abi nya.

"Assalamualaikum Abi"

"Waalaikumsalam Tasha"

"Abi kapan sampai"

"Barusan nak, oh ya Tasha baru bangun tidur ya"

"Iya bi jadi Tasha ga denger deh kalau umi panggil panggil Tasha"

"Oh gitu yaa, Tasha sudah makan belum"

"Belum bi, kan baru bangun tidur"

"Oh gitu ya, yaudah nanti Tasha
jangan lupa makan yaa"

"Iya Abi, Abi juga ya jangan lupa makan disana"

"Yaudah HP nya kasih ke umi lagi ya "

"Hhhmmm Abi Tasha masih kangen"

"Iya sama Kok Abi juga"

"Yaudhlah bi nanti Abi jangan lupa vidio call Tasha lagi ya bi"

"Pasti nanti malam Abi vidio call Tasha lagi ya, Abi sekarang mau istirahat dulu"

"Iya Abi selamat istirahat ya"

Iya Tasha sayang"

"Nih mi HP nya" Tasha pun memberikan kembali smartphone ku setelah selesai vidio call bersama Abi nya.

"Hallo bi"

"Iya mi, oh ya umi Abi mau istirahat dulu ya cape banget rasa nya"

"Oh iya bi, Abi jangan lupa makan ya"

"Iya umi, nanti Abi Vidio call lagi ya mi"

"Oke bi"

"Yaudah mi Abi tutup ya, Asalamualaikum umi"

"Iya Abi, waalaikumsalam"

Akhirnya selesai juga vidio call dari suamiku, akupun langsung menggendong Tasya dan segera menyuruh nya untuk mandi, setelah mengantar Tasya ke kamar mandi akupun bergegas ke dapur untuk memasak dan menyiapkan makan untuk aku mang Dedi dan Tasha.

"Nak mandi dulu yuk"

"Engga ah umi nanti aja"

"Ehh gak boleh males gitu, nanti kalau Abi tau marah lho"

"li umi, yaudah gendong"

"Duhhh anak umi manja banget si"

"Biarin"

Sesampainya di depan kamar mandi nya Tasha pun langsung masuk dan bergegas mandi.

"Nak umi mau ke dapur dulu ya"

"Hah apa umi, Tasya gak denger"

"Umi mau ke dapur nak mau masak buat nanti Tasha makan"

"Oh iya iya mi.
Akupun segara memasak dan menyiapkan makanan di meja makan, " uhhh akhir nya selesai juga nyiapin makan buat nanti " gumam ku dalam hati.

Setelah selesai menyiapkan makan akupun kembali ke kamar dan membangunkan mang Dedi yang masih tertidur pulas.

"Massss, massss bangun masss udah sore lho"

"Sebentar lagi dek mas mu masih ngantuk ni"

"Hmmm, tapi kan ini udah sore mas"

"Iya iya tau dek, yaudah ah lagi enak enak nya ngimpi main bangunin aja kamu dek"

"Yaudah maaf ya mas"

"Hoammm, ahhh iya iya dek, oh ya
dek mandi bareng yuk kayanya enak ni"

"Hah, mandi bareng mas"

"Iya dek Liya sayang"

"Hmmmm, mas duluan dek nanti udah mas baru Liya"

"Kenapa kmu gak mau dek mandi bareng mas mu"

"Bukan gitu mas, Tapi....." belum sempat aku menjawab mang dedipun segera menarik tanganku hingga aku dibawa menuju kamar mandi.

"Mandiin mas ya dek"

"Hmmm, iya mas"

Akupun akhir nya mandi bareng bersama mang Dedi yang dimana aku dan mang Dedi bukan hanya mandi bareng saja melainkan berhubungan badan kembali di kamar mandi dan apa yang

kurasakan sungguh sangat menikmati nya dengan sensasi baru yang kurasakan dengan guyuran air serta jilat jilatan lidah mang Dedi di payudara dan vaginaku.
 
Part 35

Akan kah terjadi

"Dek Liya sayang buka dong"

"Hmmmm, iya mas sebentar, gak mas aja yang bukain ni hehe" balasku dengan canda.

"Kamu manja ya dek, yaudah sini biar mas mu yang buka dek"

"Nah gitu dong mas, kan Liya tambah sayang sama kamu mas" hihihi.

"Ah kmu dek bisa aja, tapi sebelum mas bukain pakaian mu seperti biasa ya dek"

"Hah, maksud nya mas ??" akupun gak ngerti seperti biasa apa yang mang Dedi maksud.

"Ini dek Liya sayang masa si gak ngerti, kan udah biasa kamu dek" sambil mang Dedi menunjuk ke arah penis nya, akupun mengangguk dan menjawab nya sambil perlahan akupun Jongkong di hadapan mang Dedi yang sedang berdiri tepat di depanku.

"Oh iya mas siap kalau itu" hehehe

"Harus dibiaskan ya dek, Makin sini jilatan mu makin mantap aja dek"

Aku hanya tersenyum saja sambil terus menjilati penis besar punya mang Dedi, sambil tersenyum dan menatap muka mang Dedi yang begitu keenakan saat ku masukan penis nya kedalam mulutku.

"UHhhhh, kamu hebat dek Liya sayang udah bangunin mas terus bangunin penis nya juga" Racauan mang Dedi

"Udah dek, nanti mas bisa keluar kalau terlalu lama, sekarang kamu berdiri ya dek"

"Akupun langsung melepaskan penis mang Dedi yang ada di dalam mulutku, dan langsung saja berdiri.

"Padahal masih enak mas, kok di suruh udahan si" jawabku kesal sama mang Dedi.

"Oalah kamu dek masih pengen menikmati penis mas ya"

"Iya mas" hehehe sambil tersenyum malu.

"Nanti aja dek pas mau tidur kamu mainin aja ni penis mas ya"

"li apaan si mas engga ah, hehe"

"Katanya suka, pengen lama dek"

"Iya gak seharian juga mas, masa mas nya bobo terus Liya harus mainin penis mas terus" hehe

"Ya gak apa apa dek, kan kamu suka"

"Tapikan Liya juga perlu istirahat mas"

"Iya jadi dek Liya Bobonya sambil mainin penis mas nanti"

"Ah udah mas gimana nanti aja, sekarang mau mandi gak"

"Oh iya iya ayo dek sini biar mas buka pakaian mu"

Mang Dedi pun segera melepaskan pakaianku satu persatu, setelah melepaskan semua pakaianku tak ada yang tersisa satupun, tanpa aba aba mang Dedi pun langsung menciumku dengan sangat liar, dan akupun mencoba untuk mengimbangi bibir mang Dedi yang begitu buas penuh nafsu birahi.

"Hhmmmmm, Ahhhhh mas enak banget" saat perlahan lahan mulut mang Dedi turun menjilati leherku serta tangan mang Dedi pun begitu aktif sekali dengan meraba payudara serta vagina ku sehingga aku hanya bisa mendesah dan sangat menikmati nya.

"Sebentar ya dek"

"Hmmmmmm, mau kemana mas"

"Mau nyalain dulu shower dek"

"Hah mau mandi sekarang mas"

"Mandi sambil menikmati tubuhmu dek"

"Ga ngerti ah mas, hehe"

"Yaudah kmu nikmati aja dek jangan banyak tanya ya"

"li gtu kamu mas jahat, hehe"
Setelah mang Dedi menyalakan shower, tubuhku pun langsung basah karena shower nya berada tempat di atas kepalaku, sambil tubuhku di guyur air mang Dedi pun melanjutkan kembali aktivitas nya dengan menjilati payudaraku dan memainkan vaginaku.

"OHhhhhh, Ahhh mas permainan mu emang gila sekali"

"Enak kan dek sambil basah basahan gini"

"AHHHH iya mas sensasi nya sungguh luar biasa"

"Kamu menikmati ya dek"

"Sungguh menikmatinya mas lanjut mas UHHH Ahhhh rasa nya nikmati sekali mas"

"Mas jilat vaginamu ya dek"

"AhHHHH iya mas, sihlakan mas"

"Mendesah yang keras sayang"

"AHHHHHHH iyaa Mas, UHΗΗΗΗΗ AhHHHHH terus massss jilat vagina Liya mas enak sekali mas"

Mang Dedi pun terus saja menjilati vaginaku dengan rakus nya, sungguh luar biasa kenikmatan ini yang akhir nya akupun sudah tak sanggup untuk menahan nya.

"AHHHHH mas saaayaaaaang UHHHH Liya sudah gak tahan mas Liya mau keluar mas AHHHHHH"

Saat aku berkata ingin keluar mang Dedi pun justru melepaskan jilatan lidah nya di vaginaku dan mang Dedi segera memasukan jari tangan nya ke vaginaku serta mengocok ngocok nya dengan cepat sekali yang membuat sperma ku akhir nya
keluar begitu deras nya.

"Ayooo dekkkk keluarin yang banyak, enak kan sayang"

"AHHHHH iya maaaaaaaaas ENAK BANGET Liya keluar mas AHHΗΗΗΗΗΗ"

"Terus keluarin sayang, widihhhh sampe banjir gini dek vagina mu" hehehe

"AHHH iya mas"

Mang Dedi pun menyodorkan jari tangan nya ke mulutku dan menyuruh nya untuk menjilati jari tangan nya yang baru saja mang Dedi keluarkan dari vaginaku.

"Jilat ni dek sperma mu"

"Hmmm, engga mas jijik"

"Coba dek enak lho"

"Ga mau mas"

100

"Bener gak mau dek"

"Engga mas"

"Yaudah ga bakalan mas masukin ni penis mas ke vagina mu"

"Mas kok ngancem nya kaya gitu mas"

"Ya makannya ayo jilat, masukin ke mulutmu dek"

"Yaudah iya mas"

Saat aku menjilati dan memasukan jari tangan mang Dedi akupun sedikit mual karena seumur umur baru kali ini aku merasakan nya, rasa nya begitu aneh sama seperti sperma mang Dedi yang sering aku telan dan akhir nya akupun terpaksa menikmati dan melumat habis sperma ku yang ada di jari tangan mang Dedi.

"Nah gitu dong dek pinter kmu
sayang"

"Tadi aja ngancam ngancam kmu mas" hehe

"Makannya kamu harus nurut sama mas mu ini"

"Iya mas Liya minta maaf"

"Yaudah dek angkat kaki mu, mas udah gak kuat ni pengen ngeluarin sperma di vagina mu"

"AHHHH iya massss mas silahkan mas masukan penis mu"

"Saat nya membuat adik baru buat Tasya" hahaha seru mang Dedi sambil tertawa.

"Iya mas bikin aku hamil oleh mu mas"

Mang Dedi pun akhir nya memasukan penis nya kedalam vaginaku, terasa hangat dan nikmat sekali dengan berbagai

100

macam gaya mang dedipun terus menyetubuhi ku.

"Sekarang kamu nyender dek di tembok terus kaki nya angkat satu ya"

"Ahhhh iya mas"

"Gimana dek Liya enak kan"

"AHHHH Massss enak banget, terus mas yang cepet"

"AHHHH iya dek liya sayang"

Saat mang Dedi menyetubuhi ku, akupun dikaget kan dengan suara Tasha yang memanggil manggil nama ku, akupun mencoba melepaskan penis mang Dedi dari vaginaku tetapi dengan santainya mang Dedi berkata seperti itu.

"Mau ngapain ??" Tanya mang Dedi yang terus menekan penis nya dan mempercepepat goyangan nya.

"AhhHHH Mas lepasin dulu mas ada Tasha"

"Udah sayang biarin Tasha kan ga liat"

"Tapi mas" bukannya mang Dedi melepaskan penis nya di dalam vaginaku justru mang Dedi mempercepat goyangan nya yang membuat aku mendesah Kenikmatan dan tak menghiraukan Tasha yang sekarang tepat ada di depan pintu kamar mandiku.

"Umiiiiii, Umi dimana sih"

"Umi, umi lagi mandi kok teriak teriak mi"

"AhhhHhhh iyaaa nak tunggu sebentar ya umi lagi mandi dulu"

"Tasha laper umi dari tadi nungguin umi lho"

"AhhHhhhH lya iya umi sebentar lagi
beres sayang Uuuhhhhh"

"li umi lagi ngapain si Kok suara nya gitu"

Akupun tak menjawab pertanyaan Tasha melainkan aku menyuruh mang Dedi untuk cepat cepat mengeluarkan sperma nya.

"Masss cepetan ii mass AhhhhHhhh" sambil aku berbisik di telinga mang Dedi

"AhHhh sayanggg sebentar lagi enak ni"

"Mas Liya mohon masss cepetan keluarin diluar ada Tasha mas"

"Yaudah iya dek mas keluarin sekarang ya tp kalau mau mas keluar kamu harus mendesah yang keras ya sayang"

"Mas dah gila ya Ahhhh di luar ada

Tasha lho mas"

"Mau di keluarin gak"

"Iya iya mas mau"

"Yaudah turuti aja mau mas"

"Iya massss"

Mang Dedi pun akhirnya mengeluarkan sperma nya di vagina ku sama hal nya akupun lagi lagi mengeluarkan sperma ku dengan desahan desahan yang begitu keras yang membuat Tasha terus menerus bertanya dibalik pintu kamar mandiku.

"Terussss mahhhh AHHHHHH masss keluarin sekarang mas"

"UHHHH Dek mas keluar dek AHHHΗΗ dek liya sayang mas keluarrrrrrrr

"AhhhHHH iya mas keluarin

semuanya mas, aku juga keluar masss aahhhHHHH massss keluar Masss

Begitulah racauan serta desahan ku dan mang Dedi, tanpa kusadari samar samar ku dengar kalau Tasha akan melaporkan kan ke Abi nya yakni suamiku.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd