Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Rumah Produksi

Episode 6

[HIDE]Harus like dulu baru bisa lihat ini





[/HIDE]

Selama 10 jam aku beristirahat di apartemenku setelah kemarin aku selama satu hari penuh dengan total sudah enam wanita yang kusetubuhi kemarin dan berakhir subuh tadi aku sudah sampai di apartemenku. Pukul tiga sore aku terbangun dan bersiap untuk melanjutkan aktivitasku sebagai pemilik rumah produksi.

Hari ini aku sudah membuat janji sebelumnya dengan baim dan rans untuk melebarkan bisnis sebagai mitra kerja. Tujuanku hanyalah membuat manajemen baim dan rans berada di bawah tanganku. Agar aku bisa menikmati keuntungan dari segi materi maupun seks.

Karena yang aku tau adalah dua manajemen artis besar ini memiliki artis cantik disekitar mereka. Selain itu tubuh nagita, syahnas dan nisya menjadi incaranku. Sebelumnya paula verhoeven yang tak lain istri dari baim wong telah kunikmati tubuh indahnya.

Sebelumnya aku sudah berbicara dengan baim secara personal. Namun baim masih belum sepakat, lantaran baim membaca tujuanku yang hanya ingin menikmati tubuh paula. Sayangnya, baim tidak mengetahui dibelakang dia aku sudah menikmati tubuh indah istrinya bahkan aku juga sudah menanamkan benih di rahim paula.

Sore ini aku berjalan menuju kawasan elit disebuah hotel premium yang sudah dijanjikan oleh raffi sebelumnya. Dengan kemeja dan celana jeans aku bersiap mendatangi hotel itu. Setelah mengenakan pakaian dengan rapi aku meluncur dengan mengendarai civic type-R ku.

Perjalananku kali ini ditemani devieta dan shirin untuk ikut bersamaku. Mereka ku bawa sebagai senjata terakhir apabila tujuanku kali ini menemui jalan buntu. Sedangkan selda kubiarkan untuk mendidik dilla yang akan menjadi mainan baruku.

Macetnya jalanan saat itu terpaksa kunikmati dan selama satu jam perjalanan aku sudah sampai di hotel yang ku tuju. Matahari sore itu sudah semakin turun tenggelam di ufuk barat. Kita bertiga berjalan masuk ke sebuah ruangan seperti small hall yang didalamnya sudah berkumpul banyak orang termasuk raffi dan baim.

Aku bersalaman hampir dengan semua orang yang ada disana. Aku juga mengikuti kemauan raffi dan baim yang sedang membuat konten untuk kebutuhan yutubnya. Tapi yang kuperhatikan saat itu adalah baim yang tidak begitu nyaman saat itu untuk mengisi konten. Aku tau apa yang ada dipikiran baim saat itu.

"halloo bos ferry, ini nih bro gue nih, selamat datang bos" kata raffi menyapaku

"sore pak raffi" kataku

"yoi sore bos, makan dulu aja bro kita ngobrol dulu,, waaahh gila kita mau kerjasama sama sultan ibukota ini,, lu cuma bertiga aja nih bos" kata raffi

"hahahahhaha iya pak, ini asisten pribadi aku buat presentasi ntar,, lagian masih sultan ente lah pak aku mah gak ada apa-apanya" kataku

"tuh kan ngerendah, lu tuh sultan broo disini siapa yang punya kendali kontrol perfilman kalo gak lu, tapi lu gila ya asisten lu aja cakep gini, bagi dong satu" kata raffi

"hahahahha biasa aja pak, ntar kalo kita deal jangankan cuma satu, ente minta apa aja kita usahain bro tapi gue juga dibagi dong hasil lu" kataku

"yang bener nih, gampanglah kalo itu broo,, yaudah yuk makan dulu kalo gitu" kata raffi

Citra raffi sebagai buaya itu memang benar adanya. Karena dibalik layar kamera kami semua tau bagaimana petualangan raffi dengan para wanita. Dan itu sudah menjadi rahasia umum kami para insan film.

Kami berbincang sebentar dengan raffi dan baim sembari menikmati hidangan yang sudah mereka siapkan. Dari perbincangan itu kuketahui bahwa orang yang berada diruangan itu adalah crew yutubnya dan beberapa orang pembantu yang ia bawa. Dan juga asisten-asisten yang menemani pekerjaannya.

Begitu juga dengan baim, bedanya crew yutub yang ia bawa tidak sebanyak raffi. Dan juga baim tidak membawa pembantunya. Tak lama muncul para bidadari yang kucari. Dari dalam sebuah ruangan keluarlah satu persatu mulai dari nisya,, lalu syahnaz, kemudian nagita yang menggandeng rafathar, dan terakhir paula yang sedang menggendong kiano anaknya.

"waaaahh mas ferry udah lama mas datangnya?" kata nagita

"oh enggak kok mbak, barusan juga nyampenya" kataku

"kamu sama mbak mala dulu nak, mama ada tamu" kata nagita meminta anaknya untuk ikut dengan pengasuhnya

Anak kecil tampan itu pun ikut dengan pengasuhnya yang kuperhatikan masih sangat muda untuk bekerja. Kalo aku coba menebak mungkin masih berusia 20-23 tahun.

"wah udah lama ya kita gak ketemu lagi loh mas" kata nagita

"iya kalo gak salah terakhir kita ketemu masih syuting ftv kan, kamu masih kelas tiga sma kalo gak salah itu" kataku

"emang iya ya? Bukannya pas lagi di partynya thomas nawilis ya mas, kan abis episode terakhir itu si thomas ngajakin party di puncak" kata nagita

"oooh iya bener, abis itu udah jalan sendiri sendiri ya" kataku sambil mengenang momen itu.

Sekilas terlintas di otak ku beberapa moment yang terjadi saat itu. Dimana malam itu setelah menikmati barbeque dan beberapa botol alkohol, dan di akhir party itu aku merasakan nikmatnya tubuh para artis cantik para pemeran sinetron itu. Saat itu aka masih menjadi sutradara, belum menjadi bos rumah produksi seperti saat ini, dan artis seperti nagita, jennifer arnelita, lia ananta, hingga ardina rasti pun bisa kusetubuhi.

"lanjutin ceritanya bangsat, alurnya jangan lu ubah seenak jidat lu"

"anjiing lu thord, sekalinya muncul ngerusak moment aja lu ya,, lagi enak bayangin juga"

"lu ngayal terlalu jauh anjing, momen tu gak bakal gue ceritain, udah lu lanjutin ceritanya"


"iyaaa iyaa rese lu thord"

Kamipun berbincang santai saat itu. Raffi, nagita, baim, dan paula sudah nyaman dengan pembawaanku saat itu. Baim sendiri kulihat sepertinya sudah mulai nyaman saat itu dengan kehadiranku. Dengan adanya paula disampingnya membuat baim sedikit tenang.

"jadi gimana bro? Jadi gak ini kerjasamanya?" tanya raffi

"tapi aku mintagak ada kamera ya pak nanti, dan aku butuh proyektor buat presentasi bisnis kita" kataku

"ya gak ada dong, gak semua gue jadiin konten kali brooo,, ok deh kalo gitu lu siapin di ruangan sana aja ya, gue coba cari proyektor dulu" kata raffi

Aku berjalan ditemani devieta dan shirin yang mengikutiku menuju sebuah ruangan yang akan kita gunakan untuk meeting. Sementara raffi dan baim sibuk menyiapkan keperluanku yang belum lengkap.

"jadi nanti di akhir meeting entah deal atau gak kalian berdua buat raffi sama baim keluar banyak ya, gunakan memek kalian sebaik mungkin" kataku kepada devieta dan shirin

"baik pak ferry" kata mereka berdua

Ditengah kesibukan kami menyiapkan keperluan presentasi masuklah **************. Yang aku heran saat itu adalah pakaian yang ia kenakan bukan untuk menyambut tamu menurutku. Dengan kaos longgar dan hotpants yang ia kenakan membuatku sangat bernafsu saat itu. Payudara besarnya tentu masih tercetak didalamnya belum lagi paha putih mulusnya yang menggoda saat itu.

"gimana mas ferry? Apa aja yang kurang ntar biar kubilangin ke raffinya" kata nagita

"cuma proyektor aja sih yang kurang, semuanya udah aku siapin kok" kataku

"sama papan putih pak untuk gambaran kasarnya" sahut devieta

"oiya papan putih juga mbak" kataku

"oke mas ferry aku bilangin ke raffi kalo gitu" kata nagita yang hendak keluar dari ruangan.

Saat nagita akan keluar dari ruangan aku sengaja menarik tangannya dan mendekat kearahku. Nagita sepertinya tau apa yang akan aku lakukan saat itu. Sebelum menikah dengan raffi ahmad dahulu nagita adalah artis andalanku saat aku masih menjadi sutradara.

Dan selama proses syuting itu aku telah berkali-kali menikmati tubuh indahnya. Sampai akhirnya dia menikah dengan raffi dan kesibukanku sebagai pemilik rumah produksi membuat kami jarang bertemu. Dengan kerjasama ini akan menjadi awalku kembali untuk menikmati materi sekaligus wanita disekitar raffi. Termasuk istri dan kedua adik raffi

"nanti aja mas setelah meeting aku layani mas ferry sampai puas, masih ada raffi diluar" tolak nagita dengan halus

"aku kangen sama memekmu sayang" kataku sambil mendekap tubuh montok nagita

"iya mas, nanti setelah meeting mas ferry bisa nikmatin memekku lagi kok, tapi jangan sekarang ya mas" kata nagita

"benar kamu mau kegenjot lagi?" kataku

"iya mas, aku juga udah lama gak ngerasain kontol mas ferry belum lagi tadi paula sempet cerita kalo kemarin abis kamu genjot mas, tapi diluar masih ada raffi mas aku jadi gak enak takut raffi liat kita lagi gituan" kata nagita

Nagita sepertinya paham maksud dan tujuan kerjasama yang akan kujalani. Ia pun pasrah menyerahkan dirinya kembali dinikmati olehku. Kudekatkan tubuh montok nagita itu zemakin erat kepelukanku dan tanpa meminta ijin lagi aku mencium bibir istri raffi ahmad.

Kulumat bibir lembut istri raffi ahmad saat itu dan nagita pun dengan nalurinya mengikuti permainan lidahku yang sudah masuk ke dalam mulutnya. Didepan kedua asistenku aku semakin berani meremasi kedua payudara besar nagita dari luar pakaiannya.

"mmmmh ssssh udaaah maas ntar raffi tau aaaahh udaaah" erang nagita sambil menahan tanganku yang meremasi payudaranya

"toketmu makin gede ya sayang" kataku

"mmmmh ntar mas ferry bisa nikmatin toketku sepuas mas ferry, raffi abis dari sini dia berangkat ke batam sama baim mmmhh aaaauuhh maaass" kata nagita

Mendengar perkataan nagita membuatku semakin tak sabar menikmati tubuh nagita nanti. Aku kembali melumat bibir nagita sembari meremasi payudara nagita. Ia pun membalas permainan lidahku dengan agresif. Tiba-tiba kami berdua dikejutkan dengan pintu yang dibuka dan munculah sosok paula.

"eh maaf, aku gak tau,, lanjut deh" kata paula sambil akan menutup pintu

"masuk aja cantik" sahutku

Paula pun masuk dan menutup kembali pintunya. Ia berjalan mendekatiku yang sedang asik menikmati bibir dan meremasi payudara nagita. Ia duduk dikursi sampingku sambil melihat aksiku mengeksplorasi tubuh montok istri raffi.

"mmmmhh mmmmhh sssshh ssshh"

Sembari menikmati tubuh nagita, tanganku pun juga sesekali hinggap didada paula dan meremasi payudara istri baim wong yang cantik. Wanita cantik itu kulihat sangat menikmati remasan tanganku di kedua payudaranya

"udaah maas yaa ssshh mmmmhh mmmhh" kata nagita

"iya paak ferry setelah ini kita berdua bisa pak ferry nikmati kok, aku kangen digenjot sama kontol pak ferry yang keras itu" sahut paula

"hmmm yaudah kalo gitu nanti kita ketemu dimana?" kataku

"di kamar 722 aja, udah aku siapin buat kita pak" kata nagita

"selain itu aku udah rayu baim buat mau kerja sama pak ferry" kata paula

"hahahhaha kalian berdua emang bikin aku bangga,, gak sabar nunggu nanti malem" kataku

"sekalian sama dua asistenmu itu,, nanti buka satu kamar lagi aja untuk mereka" kata nagita

"kalo begitu nanti kalian berdua setelah pekerjaan kalian selesai langsung ke resepsionis buat urus kamar"

"baik pak"

"atau aku aja yang urus nanti sekalian aku turun ke basement nanti" kata paula

"gini aja deh, kalo udah ada yang urus nanti kasih tau aja, kalo belum biar mereka berdua urus sendiri nanti" kataku

"oke gampang deh, nanti kalo ke resepsionis bilang aja disuruh raffi gitu,, biar raffi yang bayar nantinya" kata nagita yang ku balas dengan anggukan kepala.

Setelah itu sembari merapikan pakaian nagita dan paula yang lecek, mereka berdua keluar dari ruangan. Dan tak lupa sebelum mereka keluar ku lumat bibir indah mereka. Aku kembali menyiapkan bahan presentasiku. Selama setengah jam kemudian crew raffi dan baim masuk membawa proyektor dan papan tulis putih. Disusul raffi dan baim yang kemudian masuk.

"gimana bro? Udah siap?" tanya raffi kemudian duduk disalah satu kursi

"udah kok,, yok mulai" kataku

"ayo dah,, eh panggil baim kita mau mulai meeting" kata raffi kepada salah satu crewnya

Aku memaparkan presentasiku yang akan kusampaikan apa saja keuntungan yang bisa kita dapatkan dan mereka dapatkan. Didalam presentasi itu kukeluarkan juga dimana posisi rans dan manajemen baim jika sudah terjalin kerjasama.

Dari ekspresi mereka yang mendengarkan presentasiku saat itu terlihat raffi dan baim sangat antusias dan optimis dengan kerjasama ini. Selama kurang lebih setengah jam aku mempresentasikan seluruh materi kini bagian raffi dan baim menanyakan bagian yang kurang jelas.

"dan kalo nanti kita bermitra, aku akan memasukkan beberapa nama artis ke manajemen kalian berdua,, dari situ kalian bisa memakai jasa mereka. Bisa untuk kalian bikin film, konten yutub, musik, atau program tv" kataku

"................"

"di bagian pembuatan film atau sinetron kalian akan bersaing dengan tio dan raymod, nama mereka sudah terbukti didunia perfilman" kataku

"waaaah berat itu bro kalo saingan sama mereka, dari jam terbang aja udah jauh banget bedanya" kata baim

"justru itu, adanya gue disini supaya bisa meningkatkan kualitas film yang lu buat" kataku

"oke taun depan gue coba bikin satu film dulu ya" kata raffi

"bisa, tapi sebelumnya lu sodorin gue naskahnya sama pemerannya" kataku

"kok gitu?" tanya raffi

"biar gue tau benang merah film lu,, dan gue bantu kasih masukan pemeran yang cocok untuk film itu" kataku

"okelah kalo gitu" kata raffi

"jadi gimana ada yang mau ditanyakan lagi gak?" kataku

"oke gue tanya, itukan rans ada dibawah tepat tu ya sama baim dan perbedaan dengan yang lain pun udah lu jelasin, nah pertanyaannya kalo gue jadi mitra lu nih trus rans mau bikin film budget siapa yang cover?" tanya raffi

"hmm pertanyaan bagus, dari profit yang tadi udah saya jelasin tadi di presentasi nama yang besar adalah saya, otomatis budget terbesar yang akan keluar dari saya tapi dari hasil pemutaran film nantinya akan kita hitung lagi sesuai kesepakatan diawal pembuatan film atau produksi apapun" kataku

"terus kalo yutub gimana nanti?" kata baim

"jadi kalo yutub itu nanti kerjasamanya saya dalam hal ini akan menjadi iklan sendiri nantinya. Jadi di dalam vidio nanti akan ada logo dan opening sesion sebelum vidio itu dimulai dan iklan yang masuk dividio kalian itu bisa saya bantu" kataku

"opening sesion itu sebelum bumper berarti ya?" kata baim

"ya, detik pertama di vidio itu akan ada opening sesion" kataku

"gimana dengan talentnya? Kita kan sering colab atau kadang ada guest star buat isi konten" kata raffi

"itu kuserahkan ke kalian, kalian yang tau siapa yang bagus mengisi vidio itu,, dalam hal yutub juga, kalian mau colab sama siapa itu hak kalian,, kami hanya membantu proses pengemasan vidio itu menjadi lebih real, lebih cinematik, dan lebih nyaman dinikmati"

"hmmm jujur gue very interest nih, kita kan sama-sama bos nih bro,, gue mau deal tapi gue juga mau punya jabatan di kantor lu gimana?" kata raffi

"if that what you want, i will give you best position in my office,, aku udah tau apa yang lu mau fi" kataku

"oke deal, sama cewe-cewe lu ya" kata raffi

"its eazy brother, tapi aku juga mau wanita yang disekitar mu, gimana?" kataku

"terserah, lu pake aja tuh gigi, nanas, nisya, kalo perlu mama amy sama mama rita juga kalo lu mau ntar gue bantu eksekusinya yang penting gue bisa dapet cuan banyak ntar" kaga raffi

"oke lah, deal kita"

Sebenarnya aku tidak kaget jika raffi berani memberikan wanita dalam keluarganya pun ia serahkan untuk ditiduri oleh orang lain. Hanya demi materi, harta, dan jabatan.

"mas baim gimana?" kataku

"ya gimana bro, paula yang ngebet banget ambil ini ya gue juga deal dah" kata baim

"berarti lu ijinin paula tidur ma dia?" kata raffi

"paula yang minta gue mitra ma dia ya gimana lagi"

"udah gapapa, lu ntar bisa ngerasain memek lain selain paula bro" kata raffi

"terserah dah, gua udah gak bisa konsen lagi, kacau otak gua" kata baim

"kalo gitu sebagai tanda kesepakatan kita, saya minta ke kalian berdua untuk menandatangani berkas ini, devieta berikan berkasnya" kataku

"ini mulai kapan kita mulai? Kita kan sudah punya jadwal syuting, offair, yutub udah kita schedule semua.. Itu gimana nantinya?" kata raffi

"kita kan baru bermitra mulai hari ini, jadi kegiatan yang udah kalian jadwalkan itu bukan milik saya,, tapi setelah ini jika ada jadwal masuk itu yang mulai kita perhatikan yang jadi concern kami nantinya,, dan orang yang sudah saya tempatkan di manajemen kalian itu nanti yang akan melaporkan kepada kami" kataku

"okee lah deal kalo gitu, jadi gue gak pusing mikir perusahaan sendiri" kata raffi

Mereka membaca halaman per halaman yang kusodorkan kepada mereka. Tanpa bertanya lagi mereka menandatangani berkas tersebut yang membuatku sukses bermitra dengan dua manajemen besar. Aku mengabadikan moment itu di sebuah foto sebagai tanda kesepakatan kita.

"aku dengar dari nagita kalian berdua akan ke batam ya?" kataku

"yoi bro, ada kerjaan offair disana" kata raffi

"pesawat jam berapa ntar?" kataku

"jam terakhir bro, terbang jam 12 malem ntar, kenapa mau ikut lu? Kata raffi

"hahahahha kagak lah, masih banyak kerjaan juga gue" kataku

Aku berbincang dengan mereka berdua sembari merapikan bahan presentasiku. Cukup puas bagiku sudah menaruh rans dan baim berada dibawah tanganku. Kini akan kuberikan hadiah untuk mereka berdua.

"jadi ini kan masih jam 8 malem nih, masih ada 2 sampai 3 jam sebelum kalian berangkat ini gue ada hadiah dari gue sebagai tanda terimakasih dari gue dan tanda awal kesepakatan kita" kataku

"apaan nih?" kata raffi

"devieta, shirin,, lakukan tugas kalian" kataki

Mendengar perintahku mereka berdua berjalan mendekati raffi dan baim. Devieta memeluk baim sedankan shirin tanpa banyak kata langsung melumat bibir raffi. Mereka berdua tampak kaget dengan aksi kedua asistenku.

"ini apa maksudnya bro?" kata baim

"ya itu sebagai tanda terimakasih kalian berdua bisa menikmati tubuh kedua asistenku, tadi diawal kalian sudah mendengar bahwa kalian bisa menikmati tubuh wanita yang ada dibawah tangan saya jadi dua asistenku ini bisa kalian nikmati untuk saat ini, cukupkan waktu kalian?" kataku sambil berdiri dan berjalan menuju pintu

"terus lu mau kemana?" kata raffi

"gue mau nikmatin memek istri kalian, kepentingan gue kan udah selesai disini" kataku

"eh tapi didepan ada crew kita lho, ntar kalo kita ketahuan gini gimana? Wah gila lu" kata raffi

"udah kalian tenang aja crew kalian ntar gue yang atur,, lagian nagita sama paula kan gue genjot jadi gak mungkinlah mereka nyariin kalian, kalian nikmati aja mereka" kataku

"wah gila lu emang, yaudah makasih deh" kata raffi kembali melumat bibir shirin dan meremasi badan sekalnya

Aku pun keluar ruangan meeting itu dan menghampiri nagita yang sedang bersantai dengan paula dan kedua adik raffi yang cantik. Dari kejauhan kunikmati wajah cantik mereka, rasanya aku tidak sabar untuk menikmati tubuh mereka.

Tapi untuk saat ini cukup nagita dan paula yang akan kusetubuhi. Akan ada saatnya untuk menikmati kedua adik kandung raffi ahmad ini.

"udah selesai mas? Gimana meetingnya?" kata nagita

"ya syukurlah kita sekarang menjadi mitra bisnis mulai hari ini" kataku

"hah? Yang bener?" kata syahnas kegirangan

"yaa,, itu sekarang mereka lagi tandatangan berkas kerjasama di dalam" kataku

"waaaahh akhirnya kita bisa kerjasama sama perusahaan film besar mbak alhamdulillah" kata syahnas dan nisya yang sangata antusias

Entah mereka paham atau tidak kalau tidak lama lagi tubuh mereka akan menjadi pemuas kontolku nantinya. Aku hanya menunggu waktu dan kesempatan yang tepat untuk mengeksekusi tubuh mereka.

"by the way, ini kunci kamar pak ferry dan ini kamar untuk dua asistenmu pak" kata paula

"oke makasih yaa" kataku

Kami pun bercanda sejenak dengan istri dan crew dari raffi dan baim. Aku juga memberitahukannya kepada nagita dan paula untuk tidak mengganggu dan masuk ke dalam ruangan. Sepertinya nagita dan paula menangkap maksudku.

Tak lama setelah itu paula dan nagita menyuruh para crew yutubnya untuk pulang terlebih dahulu. Lalu aku pun ikut pergi dari mereka untuk mengalihkan perhatian dari crew mereka yang lain.

"aku balik dulu ya,, masih ada kerjaan di kantor soalnya" kataku

"ooo gitu, masa' malem gini ke kantor sih mas?" kata syahnas

"iya, tadi ada data masuk jadi harus cek dulu di kantor biar besok bisa diolah datanya" kataku

"oooo gituu" kata syahnas

"yaudah balik dulu yaaa" kataku

"iya mas ferry hati-hati yaaaa" kata mereka

Aku pun tak peduli setelah itu apa yang dilakukan raffi dan baim kepada kedua asistenku. Yang kupedulikan adalah kegiatan mereka berdua diruangan itu tidak terganggu oleh siapapun. Aku berjalan menuju kamar 722 yang sudah dijanjikan.

[HIDE]Harus like dulu baru bisa lihat ini





[/HIDE]

Kamar yang sangat mewah untuk kelas hotel seperti ini. Tak heran jika raffi disebut sultan di negeri ini bila melihat kamar yang ia sewakan untukku. Cukup lama aku menunggu didalam kamar itu. Hingga akhirnya nagita dan paula pun masuk ke dalam kamar.

"akhirnya kalian datang juga, lama sekali" kataku

"sabar dong mas,, kita kan nunggu aman dulu, kalo udah banyak yang pulang baru kita bisa kesini" kata nagita

"berarti udah pulang semua?" tanyaku

"kalo crew yutub kita sebagian udah pulang, adiknya raffi juga udah pulang tinggal crewnya raffi sama baim yanh ikut ke batam yang masih ada disana,, jadi aku bisa tinggal mereka" kata nagita

"anak-anak kalian gimana?" kataku

"tenang aja, mereka udah aku amanin sama mbaknya dikamar kita" kata nagita

"anakku amanlah kalo malem gini pak,, ada yang nemenin juga" kata paula

"aman ya ini jadinya?" kataku memastikan

"aman kok,, udah kita have fun dulu aja pak" kata paula

Aku menarik tangan paula dan nagita dan membawa mereka mendekat ke ranjang. Kupeluk tubuh montok nagita, kuciumi leher putihnya. Sementara tanganku bergerak liar menjamahi sekujur tubuh istri raffi ahmad. Kuremas pelan kedua bongkah pantat nagita yang membuat birahinya perlahan bangkit.

Nagita sangat menikmati rangsangan awalku pada lehernya dan payudaranya yang kuremas. Desahan kecilpun keluar dari bibir seksinya. Kemudian aku beralih ke tubuh paula dan kuperlakukan sama seperti nagita. Sama seperti nagita, paula juga mendesah merasakan rangsanganku.

"dengan kita bermitra, aku akan lebih leluasa menikmati tubuh kalian berdua" kataku

"aku siap melayani kamu pak ferry, kapanpun" kata paula

"aku juga mas" kata nagita

"aku juga mau adik raffi itu" kataku

"nanas dan nisya?" kata nagita

"ya, aku tergoda melihat tubuh mereka" kataku

"aku usahakan mas, toh mereka udah bersuami semua, jadi bisa aku usahakan nanti" kata nagita

"mmmhhh baik banget sih cantik mmmmhh"

"mmmmhh sssslllrpp sssslllrpp ssssllrpp"

Tanpa basa-basi, aku langsung melumat bibir nagita dan paula secara bergantian. Aku sangat bersemangat melayani dua bibir tipis yang begitu indah itu, aku dengan penuh nafsu melumat dan menghisapnya bibir kedua wanita cantik ini secara bergantian.

Terutama milik nagita, bibir tipis perempuan cantik itu terasa hangat dan begitu lembut di dalam mulutnya. Nampak nagita juga begitu pandai memainkan lidah, kunikmati ciuman mereka yang sangat lembut namun sedikit agresif. Kami bertiga terus bertukar ludah selama beberapa menit.

Paula hanya tersenyum menyaksikan semua itu, ia kemudian menarik tangan aku, mengajakku duduk di tengah ranjang. Sementara dia dan nagita mengapitnya di kiri dan kananku. Aku tanpa membuang waktu segera memeluk keduanya.

"kita siap bikin pak ferry orgasme semalaman malam ini" kata paula

"iya mas, pakai aja tubuh kita sepuasnya,, kita akan layani permintaan mas ferry" kata nagita

Aku mendaratkan ciuman lembut ke bibir paula dan nagita lagi secara bergantian. Keduanya membalas dengan nikmat dan penuh nafsu hingga untuk beberapa lama mereka terus saling melumat dan berciuman. paula melepaskan ciumannya saat aku meremas payudaranya pelan.

“pak ferry mau saya dulu atau mbak nagita dulu yang melayani anda pak?" paula berkata dengan nada menggoda.

“kamu duluan saja deh.” nagita membalas perkataan paula dengan tak kalah genitnya.

Begitulah keduanya, terkenal ramah dan baik hati saat di depan kamera. Banyak netizen yang menyukai keduanya. Begitu juga dengan rekan sesama artis. Tapi dibalik kamera mereka berdua tak ada bedanya seperti pelacur.

Aku segera menghadap ke kiri ke arah nagita. nagita sama sekali tidak menolak ketika aku memeluknya. Kunikmati tubuh montoknya dalam dekapanku. Dapat kurasakan betapa besarnya payudara istri raffi ahmad ini.

Malah istri raffi ahmad itu membalas dengan melingkarkan lengannya ke leherku. Aku mengecup lembut pipinya yang putih nan chubby, sambil semakin mempererat pelukannya. Bau parfum nagita yang harum dan lembut segera memenuhi rongga hidung aku.

"dari tadi kita dipelukin, diciumin mulu,, gak pengen ditidurin nih,, memek kita udah siap lho kasih servis" kata nagita

"hahahaha aku hanya ingin menikmati setiap detiknya bersama kalian" sahutku

Perlahan aku merapatkan tubuhku dan kembali melumat bibir indahnya sambil sedikit menghisapnya. Nagita membalasnya dengan lembut dan balik menghisap bibir tebalku. Lidahku mulai bergerak menelusuri mulut nagita yang sudah terbuka seakan mengijinkan lidahku membelit lidahnya.

Nagita hanya menerimanya dengan pasrah, ia memejamkan matanya menikmati permainanku, ia biarkan lidahku menggelitik giginya yang rapi dan putih dengan begitu leluasa. Kurasakan saat itu tangan paula sudah berada diselangkanganku.

Bahkan saat aku menghisap lidah dan sedikit melumat dengan mulutnya, ia juga tidak menolak. Begitu panas dan nikmatnya ciuman itu hingga untuk beberapa saat kami berdua seperti melupakan kehadiran paula yang masih setia menonton kami berciuman sambil berkeringat dingin menahan birahinya.

“Hah, hah hah haahh ambil nafas dulu mas,” kata nagita

Perlahan nagita melepaskan bibirnya dari lumatan bibir aku saat dia merasa sedikit kesulitan untuk bernafas. Dilihatnya kepalaku yang terkulai manja di atas bulatan dadanya. Tangan ku dan nagita masih saling berangkulan erat. Nagita sengaja membusungkan dadanya untuk menggodaku.

"sengaja bikin aku makin horny ya kamu" kataku

"hehe kalo mau buka aja mas, tetekku buat kamu kok" kata nagita

Aku tak tahan untuk tidak melakukan apa-apa dalam waktu lama, apalagi bisa kurasakan tubuh nagita yang sintal terasa begitu menggoda dalam dekapanku. Maka dengan cepat tanganku menyelip ke balik kaos longgarnya dan segera menyusup di antara BH dan payudara nagita yang bulat padat. Aku mengelus - elus putingnya secara perlahan. Tubuh mulus nagita sedikit bergetar mendapat rangsangan seperti itu.

“mmmmh maaasss ooohh geliii ooohh mmmmhh” rintih nagita dengan tubuh menekuk ke depan.

Paula yang dari tadi cuma jadi penonton, rupanya mulai tak tahan. Pelan ia tarik tangan kiri aku yang menganggur dan dijulurkannya sepanjang mungkin sehingga bisa menjangkau pangkal kemaluannya. Sebisa mungkin aku gesek memek paula dari luar celananya.

"aaah paakk gesekin memekku paaakk mmmhh mmmhh" racau paula sambil merem melek

Sambil terus meraba payudara nagita yang besar, aku pun melakukan permintaan paula. Kedua tanganku dengan cekatan langsung berkreasi melaksanakan tugasnya masing-masing. Satu menggesek pelan celah selangkangan paula, satunya lagi tetap asyik meremas dan memenceti payudara nagita yang bulat besar.

“Auh, paaak aku gak tahan lagi” lenguh paula saat aku dengan susah payah membuka celananya lalu dengan jari-jemarinya yang terampil, mulai memelorotkan celana dalamnya hingga terlepas. Ia menarik nafas cepat saat benda mungil berwarna hijua lumut itu tergeletak di lantai dekat kaki aku.

Sekarang dia sudah setengah telanjang, begitu juga dengan nagita. Kalau paula di bagian bawah yang terbuka menampakkan memeknya yang mulus, nagita malah sebaliknya. Kaos longgar itu telah kulepas sehingga menampakkan gundukan payudaranya yang masih terbalut bh hitam tipis.

Nampak bh yang dikenakan nagita itu hampir tidak bisa menampung payudaranya yang bulat besar. Dengan cekatan jari - jari aku membuka kaitan bh yang dikenakan nagita. Membebaskan payudara nagita hingga benda itu bisa menyembul dan bernafas lega. Paula kembali menarik tanganku dan meletakkannya di bibir memeknya yang sudah terbuka dan basah.

“Wow, ternyata tetekmu makin besar ya gi,,, dulu jaman lu sekolah gak segini.” kagum aku

“Hehe, mas ferry suka ya, kalau suka isep dong mas” sahut nagita,

Ia menyibakkan rambugnya ke belakang agar aku bisa semakin leluasa memandangi tonjolan payudaranya. Dengan air liur yang hampir menetes, aku segera mendekatkan mulutku ke puting kanan nagita dan mulai menjilatinya pelan.

“Aaaahh maaass sssshh ssshhh enaaak maaas oooohh” desah nagita saat merasakan lidahku menari di area putingnya

Sementara itu, dengan bibir menjejahi gundukan payudara nagita, jari tangan kiri aku masih lincah menusuk - nusuk kewanitaan paula yang sudah mulai basah berlendir. Dengan ujung jari tengah, aku usap klitoris perempuan cantik itu dan menggosoknya pelan ke atas dan ke bawah hingga membuat paula semakin menggelinjang nikmat.

“Aaaaahh fuucck ooohh enaaakk aaaah aaaahh mmmh geli!” desahnya.

Sambil terus menggesek klitoris paula yang sudah tegak berdiri, aku sedikit membungkukkan badan sehingga mulutnya bisa mengulum puting nagita yang sebelah lagi. Ia menghisapnya lambat-lambat sambil menjilati ujungnya dengan lidah. Bisa dirasakannya badan ramping nagita yang mulai kaku, seluruh ototnya menegang, sementara rintihan dan lenguhannya semakin terdengar kencang.

"mendesahlah yang keras gi ooohh aku suka eranganmu mmmhh mmmmhh mmmmhh" racauku

"merahin toketku maass ini punyamu malam ini" kata nagita sembari melihatku yang sedang menjilati putingnya

Sesekali kulihat paula yang mulutnya terbuka lebar merasakan kenikmatan pada memeknya yang terus kuobok-obok. Tubuh model cantik itu selalu membuatku lebih bernafsu Akhir-akhir ini. Sementara ************** mendekap erat kepadaku yang sedang sibuk melumat payudaranya yang besar.

aku tersenyum mendengar erangan kenikmatan yang keluar dari mulut mereka berdua. Sekilas kulihat nagita berpandangan dengan paula dan tersenyum puas. Paula memandangku dengan tatapan sayu, bibirnya sedikit terbuka. Tersenyum, aku pun mendekatkan kepala dan mencium bibir perempuan cantik itu.

"lepas baju kalian dong" pintaku

Dan tanpa berkata apa-apa, detik berikutnya aku memperhatikan saat kedua wanita cantik itu mulai melucuti seluruh pakaian yang masih melekat ditubuhnya. Nagita yang ada di sebelah kirinya, kaos longgarnya sudah terlepas, mempertontonkan payudaranya yang jauh lebih besar dari milik paula, tapi terlihat sangat serasi dengan tubuhnya. Putingnya yang berwarna pink kemerahan tampak mencuat di puncaknya yang mulus. Lingkaran berwarna pink aerola-nya makin menambah indahnya payudara bulat itu.

Sementara paula, kini sudah melepaskan celana panjangnya. Aku sudah pernah melihat tubuh telanjangnya yang ramping begitu molek dan mulus. Tak henti - hentinya aku terus mengagumi tubuh indah istri baim wong ini.

“Wow…” aku berseru dalam hati saat melihat tubuh telanjang mereka

Di hadapanku kini terpampang dua orang wanita cantik dan mulus dengan paha yang mereka buka selebar mungkin, memperlihatkan memek masing-masing yang selalu terawat rapi. Nagita dengan belahan kemaluannya yang lebar, juga klitoris yang berwarna pink menyala, sedikit menyembul seakan mengundang aku untuk segera menikmatinya. Sedangkan milik paula, tampak tumbuh berlapis-lapis. Warnanya begitu terang, coklat sangat muda.

Tanpa basa-basi aku segera mencium seluruh selangkangan paula. Bau wangi yang khas dari liang memeknya segera menyambut lubang hidungku. Perlahan kujulurkan lidahku dan mulai menjilatinya naik turun di bibir memeknya. Pantat paula sedikit gemetar menahan gejolak kenikmatan akibat perbuatan itu.

“oooohh ooouuhh sssshh eennaaak paaakk aaahh aaaahhh aaahh” desahan paula seakan sorakan penyemangat di telinga aku.

Sekarang paha paula ikut bergetar karena rangsangan nafsu yang kuberikan. Gairahnya kini semakin menyala. Apalagi saat lidahku mulai menyapu lorong memeknya, pahanya terbuka semakin lebar dan pantatnya sedikit terangkat seakan meminta untuk dijilati lebih lama lagi, membuat memeknya yang menganga lebar semakin terjangkau oleh lidah aku.

“ooouuhh yah, begitu paaak! oooouuhh ssshhh enaaaak aaaah” desah paula serak, terdengar semakin keras.

“Aaaaauuuhh aaaahh aaahh” erangan nagita menimpali.

Sambil mengoral memek paula, aku juga menusukkan tanganku untuk mengocok-ngocok kemaluan nagita. Jadilah kini kedua wanita cantik itu merintih bersahut-sahutan oleh rangsangan kubuat. Sisi liar nagita yang dulu pernah kunikmati itu kini muncul semakin liar lagi.

“Ahh… s-sudah, aku. Aku nggak tahan.” kata paula dengan tubuh mulai bergetar pelan.

Aku yang sudah hafal dengan reaksi itu, segera menggerakkan lidahku semakin cepat di belahan memek paula. Kutusukkan lidahku semakin dalam ke liang memek paula yang masih terasa sempit. Kucucup juga klitorisnya yang sudah sangat keras dengan kedua bibirnya hingga tubuh seksi paula menggelinjang liar. Tangannya mencengkeram kepala aku, memintanya agar menghisap lebih kuat lagi. Dan akhirnya…

"aaahh aaaaaaaahhh sshhiiitt aaaaaaaaauuuhhh aku sampai pak ferry sssshh mmmmmmhhh fuuuccckk” teriak paula

Dengan paha mengatup erat, menjepit kepalaku yang masih berada disana. Pantatnya terangkat tinggi-tinggi, sementara otot memeknya menjadi sedikit kaku. Dari dalam liang kemaluannya, merembes cairan bening yang banyak sekali, menyiram lidah dan mulut aku hingga jadi terasa lengket.

“Aaaaahh nikmat banget paaakk ooohhh ooohh” desah paula sudah mencapai puncak kenikmatannya.

Untuk beberapa saat tubuhnya kaku tak bergerak. Pahanya masih menjepit kuat kepalaku sehingga terperangkap di celah selangkangannya. saat otot-otot memeknya mulai mengendur, barulah ia melepaskannya.

“Hhhaahh hhhahh hhhaaahh,” aku segera menarik nafas.

Dengan tubuh paula yang sudah mencapai puncak, kini segera ku alihkan perhatianku pada istri raffi ahmad yang masih setia menunggu gilirannya

“Sekarang giliran kamu cantik, kamu siap?” kataku dengan mulut masih belepotan lendir kenikmatan paula.

“Lakukan, maasshh. Cepat! Aku juga sudah nggak tahan.” sambut nagita dengan paha terbuka lebar.

Aku segera menusukkan lidahku ke lubang memek perempuan cantik itu. Tanganku yang tadi sibuk mengusap-usap klitoris nagita, ku sisipkan ke bawah. Dan aku segera memijit dan meremas-remasnya penuh nafsu sambil mulut dan lidahnya terus bergerak liar.

“Ohh… iya, maaaassshh… ooh… shh!” desah nagita penuh birahi.

Pantatnya yang bulat sudah mulai bergoyang menikmati permainan lidahku di liang memeknya. Semakin lama, semakin kuat goyangan pantat itu. Dengan susah payah aku harus mengikuti agar lidahnya tidak terlepas dari selangkangan nagita.

“Ohh… maaasshhh aku nggak tahan… aah!!” Paha nagita sudah mengangkang maksimal.

Dia mengangkat pantatnya tinggi-tinggi, bahkan sampai berjinjit dengan ujung jari kakiny saat aku mencucup klitorisnya kuat - kuat. Punggungnya sudah tidak menyentuh ranjang, dengan dinding memek bergerak berkedut-kedut naik turun tak terkendali.

“Ohhh… maaaassshh aaaahhh aakuu nyampeee ooooooooohhhhhhh” dengan jeritan terakhir,

Nagita menyemburkan cairan kenikmatannya. Tubuh montoknya sedikit bergetar saat cairan itu meleleh keluar dari liang memeknya. Kini dihadapanku sudah terbaring lemas dua tubuh wanita cantik. Cukup banyak cairan yang keluar,

“Ooh… nikmat sekali maaass aku puas. Raffi gak pernah buat aku seperti ini" puji nagita.

Aku beringsut lalu berbaring telentang diantara kedua wanita itu, paula di sebelah kananku, sedangkan nagita di sebelah kiriku. Mereka memeluk dan tanpa henti menghujani wajahku dengan ciuman mereka. Beberapa saat kami bertiga saling melumat. Aku sendiri hanya telentang pasrah sambil menikmati rasanya jadi raja, dilayani oleh dua wanita yang begitu cantik dan menjadi idaman kaum adam

“Ini dilepas dong, kan kita berdua udah telanjang” tangan paula yang nakal mulai menggerayangi perut aku.

Dengan sekali sentakan lembut, celana yang membelit tubuh bagian bawahku terbuka, melorot ke bawah. kontolku yang sudah sedari tadi mengacung tegak, langsung menyembul berdiri menghirup udara bebas

Perhatian paula dan nagita segera teralihkan kesana. Tangan keduanya saling berlomba untuk menggerayangi dan mengusap-usap kontol itu.

"i miss your dick beib," kata paula

Namun paula yang menang. Ia lekas beringsut dan berjongkok di dekat kakiku. Bibirnya yang tebal sensual mulai menciumi batang kontolku. Saat aku asyik berciuman dengan nagita, paula segera memasukkan kepala kontolku itu ke dalam mulutnya yang hangat dan mulai mengulumnya mesra. Lidahnya yang basah dengan pintar menggelitik batang kejantananku yang terasa semakin menegang di dalam mulutnya.

"ooooohhh shiiitt iseepp sayaang ooohh ooooh" racauku

"ssslllrp slllrrpp ssssllrpp"

Nagita sempat melirik ke bawah sebentar memperhatikan apa yang dilakukan oleh paula dibawah sana. Dari raut mukanya, terlihat kalau nagita mulai tertarik juga. Dan benar saja, beberapa saat kemudian, nagita melepaskan ciumanku dan ikut jongkok di dekat kaki aku, bersebelahan dengan paula.

Kini bergantian mereka menciumi dan mengulum kontol panjangku. Bak seorang raja yang sedang dilayani oleh selirnya. Aku membelai kepala nagita dan paula yang dengan agresif memainkan kontolku dengan mulut mereka.

“Ahhh,, aaaah aaah kalian liar sekalii mmmh mmmh” aku melenguh keenakan diperlakukan seperti itu.

Dengan mata tertutup aku menikmati permainan mulut mereka dikontolku, aku mengelus lembut kepala kedua wanita yang cantik itu, yang kiri untuk paula dan yang kanan jatah nagita. Bahkan nagita mulai berani menjilati lubang pantatku.

“Ooooh gilaaa mulut kalian nikmat oooh” tubuh aku seakan terangkat ke langit, rasanya sungguh sangat nikmat.

Cara paula mengoral sungguh halus, tidak seperti nagita yang agak sedikit binal. Paula menggerakkan bibirnya dengan sangat lembut, kadang kontolku disedotnya pelan, diselingi jilatan lidah di sekitar leher kontolku. aku sangat suka dengan apa yang dilakukan oleh perempuan cantik itu. Pantas saja kalau baim tidak merelakan istrinya untuk kusetubuhi.

“Ooh… terus, isep sayaaang, nikmat sekali… ooh!” membuatku jadi mulai mengerang penuh kenikmatan.

Nagita yang melihat tubuh aku mulai gemetar, dengan cepat menghentikan aksi paula di kepala kontolku. Nagita sengaja ingin menyiksaku untuk menahan spermaku yang akan keluar.

“Stop dulu, paula. Nanti mas ferry bisa keluar duluan.” peringatnya.

“Hah,” paula segera menarik mulutnya.

Dengan terengah - engah ia memperhatikanku yang saat itu wajahku merah padam karena menahan ejakulasi yang tertunda. Aku yang merasa gairahku diputus di tengah jalan, perlahan membuka mataku dan melirik ke bawah. Ku tarik tubuh mulus kedua wanita itu dan kupeluk dengan mesra.

Aku hadiahi mereka berdua dengan beberapa kecupan hangat di bibir. Dengan manja paula dan nagita menyandarkan kepala ke dada aku, membiarkan payudara mereka yang besar menghimpit ketat ke lengan aku.

“Sekarang kita lihat, pak ferry lebih puas dengan siapa mbak, kan pak ferry udah sering ngentotin banyak perempuan,, harusnya pak ferry kuat banget" kata paula sambil tangannya menggerayangi selangkanganku.

"kamu tau sendiri kan, mas ferry itu udah bikin banyak artis yang ketagihan sama kontolnya ini, apalagi kamu yang sekarang aja udah ketagihan padahal baru kemarin kamu digenjot" kata nagita sambil memainkan kontolku

"udah, kalian kalo mau kontolku atur aja waktunya ntar aku kasih kontolku kok" kataku

"kalo gitu kita abisin malam ini kontolnya pak ferry mbak" kata paula

"iyalah harus itu" kata nagita

Kontolku yang masih tegak mengacung dibelainya pelan oleh mereka. Jari-jari mereka yang lentik dan mulus mempermainkan kontolku dengan begitu lembut. Dengan telaten dipijit - pijitnya kepala kontolku, lalu dengan halus dibelitnya batang kejantananku dengan jari telunjuknya.

Kontolku langsung bereaksi diperlakukan seperti ituboleh mereka. Perlahan benda coklat panjang itu mendongak dan mengangguk - angguk seakan meminta untuk dipuaskan. Nagita yang melihat itu pun tersenyum gembira. Lekas dia berbaring dan membimbing aku agar menaiki tubuh sintalnya.

Paula mengangguk seakan memberi ijin kepada nagita. Maka, sambil membungkuk, aku pun mengarahkan kepala kontolku yang masih tampak mengkilat ke lubang kenikmatan nagita yang terlihat sangat mengundang.

“Aku genjot memek kamu sekarang sayang” kataku. Perlahan aku mulai menusukkan batang kontolku menembus lubang memek nagita yang sudah lama tidak kurasakan.

“Ahh…” desah nagita.

Tubuh nagita sedikit bergetar menyambut kontolku yang memasuki tubuhnya. Perlahan seluruh batang kontolku terbenam ke dalam liang memeknya. Selanjutnya dengan perlahan aku mulai memompa pantatnya maju mundur secara berirama.

"aaaaauuuhh pelaan maaashh aaah aaaahh mmmmhh memeku penuuh aaaah aaahh aaahh" rnacau nagita

Nagita mengimbangi dengan menggoyang pantatnya memutar tak beraturan. Gerakanku semakin lama semakin cepat dan kuat. Tangannya memegangi pinggulku sehingga aku semakin leluasa menyodokkan batang kontolku semakin dalam.

“Aaah aaah memekmu sempit banget oooh ooh” celoteh aku.

"mmmmh ituuh kontol maas ferry yaaaaanghh besaar aaaah aaah" erang nagita

Aku merasakan memek nagita mengetat kencang, seakan mencekik batang kontolku dengan erat. lalu disusul oleh semburan cairan hangat yang banyak sekali. Rupanya perempuan cantik itu sudah mencapai orgasmenya. Bukannya berhenti, aku malah semakin dalam menghujamkan batang kontolku, hingga semakin banyak cairan nagita yang meleleh keluar.

“Hah, hah, hah,” dengan tubuh lemas namun puas, nagita terdiam bagai patung. Hanya nafasnya yang terdengar tersengal-sengal. Senyum manis tersungging di bibirnya yang tipis. “Ah, maas ferry memang hebat, saya puas mas” pujinya tulus.

Perlahan aku mencabut kontolku. Nampak banyak sekali lendir yang menyelimuti kontolku. Begitupun memeknya yang tebuka lebar terlihat sangat basah. Paula yang sudah menunggu giliran pun lekas mempersiapkan dirinya untuk kusetubuhi

“Sekarang giliranku,” kata paula sambil merangkak dengan posisi pantat mengarah ke selangkanganku.

Aku membelai sebentar pantat bulat paula sebelum ia arahkan kontolku yang masih tegak dan keras ke lubang kenikmatan istri baim wong itu dari arah belakang. Inilah posisi favorit paula saat bercinta, doggie style. Dengan lembut kemudian aku menusukkan kepala kontolku sambil menekan perlahan sampai seluruh batang kontolku amblas ditelan lubang memek paula

"aaaaaaahhh yeeesss aaaah aaah enaaak paaakk oooouuh fuuck" erang paula

Aku sangat menikmatinya saat erangan pauka terlontar karena kurasa memek paula lebih sempit dari memek nagita. Dengan sangat perlahan aku mulai memompa pantat paula maju mundur dengan teratur. Paula sepertinya juga sangat menikmati genjotanku. Terbukti dari kepalanya yang terangguk-angguk sambil mulutnya mendesis mengeluarkan berbagai macam rintihan,

“Ahh… terus, paaaakkk ooohh ooohkk. Tusuk yang dalam! Ahh… yah, begitu! Terus! Oughh…” racau paula

Aku semakin kuat mengayunkan pinggulku. Tanganku pun dengan terampilnya terulur ke depan untuk meremas-remas payudara paula yang menggantung indah di dadanya. Aku pilin dan memelintir-lintir putingnya yang mungil begitu gemas, membuat benda bulat kemerahan itu jadi makin menegak dan mengacung ke depan.

Sementara pantatnya semakin ia rapatkan, membuat batang kontolku jadi menusuk semakin dalam. Kurasakan tubuh paula menjadi kaku tak bergerak, rupanya seranganku yang beruntun membuatnya menyerah begitu cepat.

“Aah… pak aku, aku keluar! arghh…” jeritnya dengan tubuh terkapar KO di lantai.

Dari dalam liang kemaluannya, merembes cairan kenikmatan yang sangat banyak, membasahi pahanya. Dinding memeknya terasa berdenyut-denyut, memeras batang kontolku yang masih tertancap erat di dalam sana.

“Ooh… ooh…” aku yang juga sudah tak tahan, ikut menyusul tak lama kemudian.

Badannya gemetar hebat, sementara tanganku meremas bulatan payudara paula kuat-kuat saat spermaku menyembur keluar, bercampur dengan cairan hangat dari memek sang wanita.

“Shh… hah, hah,” Seluruh tubuhku masih merinding ketika paula setengah memaksa memajukan selangkangannya sehingga kontolku tercabut dari jepitan liang memeknya. Kami bertiga pun akhirnya berbaring kelelahan. aku menciumi kedua wajah wanita cantik itu secara bergantian, hangat dan mesra.

"udah banyak ya artis yang kamu setubuhi mas? Jago banget bikin cewek puas kamu,, enak ya kayaknya kalo jadi istri kamu,, pasti lemes kalo digenjot" puji nagita

“hahahaha kau mau jadi istriku? Jangan putuskan mitra kita, aku akan sering menyetubuhimu gi, dan kamu juga pastinya paula" sahutku.

"hahaha kalau itu syaratnya, kita siap kok pak" jawab paula

Mereka masih saling berbincang dan sesekali saling berciuman. aku sungguh beruntung bisa mendapatkan dua bidadari istri artis papan atas seperti mereka yang menjadi idaman para kaum adam itu. Sampai pagi menjelang aku kontolku terus dimanjakan oleh paula dan nagita.

Kukeluarkan spermaku dan mendarat memenuhi memek, payudara, perut, dan di dalam mulut mereka yang akhirnya mereka telan.

Dan keesokan harinya, aku terbangun siang hari dan tak kulihat keberadaan nagita dan paula di kamarku. Aku kemudian menuju kamar mandi dan merapikan diri.

Setelah itu aku keluar dan menuju kamar kedua asistenku. Disana mereka sudah rapi dan bersiap untuk check out. Sempat aku mampir ke hall yang kita gunakan untuk meeting kemarin. Tapi tak ada siapapun disana. Dan akhirnya aku memutuskan untuk kembali ke kantor.


BERSAMBUNG
Terbaik ini 👍👍
 
Nga apa apa bintitan yg penting bisa baca update....
Jangan lupa furry da aurely om
Ntar furry muncul langsung ramean om

Magicia. Rizuki, amanda zevannya duku aja fokus.. Rizuki diperawanin dinodain suhu.. Magician yang gak berdaya di ranjang kenikmatan..
Coba bikin sendiri deh om kalo nyuruh fokus sama bacol ente, ane cuma ngelist artis yg akan muncul selanjutnya
Gk cuma satu artis doang

Makasi update nya hu 🤘👍
Sama2 om

Makasih mkga paula.hamil.dah..
Rencananya begitu om

Terbaik ini 👍👍
Hahahha masih banyak yg lebih baik dari ane om
 
Ntar furry muncul langsung ramean om


Coba bikin sendiri deh om kalo nyuruh fokus sama bacol ente, ane cuma ngelist artis yg akan muncul selanjutnya
Gk cuma satu artis doang


Sama2 om


Rencananya begitu om


Hahahha masih banyak yg lebih baik dari ane om
Nagita hamil juga gk hu
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd