Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Rumah Produksi

Episode 2


Setelah meeting dengan raymond usai. Kini aku ingin sedikit pesta untuk mengisi waktu luangku. Meeting dengan tio masih ada tiga jam lagi.

"jangan ngentot dulu fer, gue udah siapin buat lu ntar malem"

"yaelah thord, lu muncul lagi, gue mau main selda ini,, lagian baru awal cerita ini lu udah muncul aja"

"gue kasih tau ini, ntar malem ada yang hot buat lu genjot"

"siapa emang?"

"ya kejutanlah, tunggu aja ntar malem"

"ah elu thord tai emang lu, terus gue mau ngapain ini"

"udah ikutin aja jalan ceritanya"

"yaudahlah terserah lu"

"nah gitu dong,, sekali-sekali nurut gitu lho"

"hmmmm"

[HIDE]Harus like dulu baru bisa lihat ini



[/HIDE]

Tok.. Tok.. Tok
"ya masuk" kataku yang sibuk membaca naskah dari sutradara baru yang isinya sampah semua.

"permisi pak" kata shirin memasuki ruanganku

"ya ada apa shirin?" kataku

"begini pak, ini laporan data dari film pak raymond yang waktu bapak minta" kata shirin memberikan berkas cukup tebal yang dibawanya

"oiya mana saya lihat" kataku

Shirin memberikan sebuah berkas yang berisikan data jumlah penonton disetiap kota dan rating dari web film yang menunjukkan bahwa film hasil rumah produksinya selalu berada di papan atas. Memang produksi film raymond tidak sebanyak pertama kali ia sebagai sutradara yang berantakan alurnya. Kini dia menjadi salah satu sutradara terbaik.

"bagus juga kerja dia, oiya shirin kamu hubungi si mawar ini datang kesini sekarang" perintahku kepada shirin setelah melihat nama mawar eva de jongh selalu ada disetiap filmnya. Baik itu sebagai pemeran utama atau pemeran pembantu

"baik pak, saya hubungi sekarang" kata shirin

"ya"

Kulihat shirin keluar dari ruanganku dengan buru-buru. Jujur aku tidak menyangka dengan artis pendatang baru ini. Namanya di tahun kemarin selalu menghiasi layar bioskop. Apalagi di film buatan raymod dimana dia sebagai pemeran pembantu utaman sangat meledak. Dan sekarang aku coba untuk sedikit mencicipi tubuhnya.

Tentu aku sangat puas dengan hasil kerja raymond tahun lalu, tiga film yang tayang di bioskop tahun lalu meledak semua. Jumlah penonton selalu diatas satu juta. Dan tiap film itu selalu ada artis baru yang terselip didalamnya.

[HIDE]Harus like dulu baru bisa lihat ini



[/HIDE]

Tok.. Tok.. Tok
"ya masuk" kataku

"permisi om" kata mawar di balik pintu ruanganku

"eh mawar silahkan masuk, kok cepat sekali kamu datangnya, duduk di sofa aja biar enak ngobrolnya" kataku

"iya om kebetulan udah selesai syuting di belakang situ om terus di telfon kak shirin langsung kesini deh" kata mawar

"syuting dimana emangnya?" kataku sambil berjalan mendekati sofa

"itu om, di cluster belakang ini" kata mawar

"ooh di cluster inggris ini ya?" kataku

"iya om, kebetulan deket jadi langsung kesini deh" kata mawar

"syuting apa emang?" kataku lalu duduk di sofa yang ada dihadapan mawar

"syuting game show gitu om, jadi bintang tamunya sekalian promo film" kata mawar

"film garapan siapa?" tanyaku

"sutradaranya bang bagas om" kata mawar

"oooh bagas yang di rumah produksinya irawan itu ya?" kataku

"iya om"

Seperti gadis kelahiran belanda ini, namanya mawar eva de jongh. Gadis muda yang tahun lalu selalu menghiasi layar bioskop dan selalu sukses menjalankan perannya.

"om ferry gimana kabarnya?" tanya mawar

"ya seperti yang kamu lihat mawar, sehat, senang, dan bangga" kataku

"kok bangga? Kenapa om?" kata mawar

"bangga dong, tahun kemarin acting kamu luar biasa, cantik.. Film yang kamu perankan itu top. Papan atas semua" kataku

"aah itu mah kan karena om ferry yang ngasih aku kesempatan. Sama mas raymond yang hebat jadi sutradara dan produsernya" kata mawar yang telihat tersipu

"dan bukan itu saja pastinya mawar, bakat kamu di semua film itu pun amazing mawar" kataku

"makasih lho om, kalo ada film lagi boleh kok ikut lagi akunya hehehhe" kata mawar

Aku lalu berpindah tempat duduk tepat di samping mawar. Dan memegang paha mawar yang tertutup celana jeans.

"pasti itu mawar, raymond juga cerita kalo kamu itu sekarang jadi salah satu artis andalan dia, jadi ya pasti kalo kamu diajak main film lagi,, tapi om boleh dong minta bibir kamu?" kataku sambil memgang bibirnya dengan jempolku

"cuma bibir aja nih om?" kata mawar dengab gaya menggodanya

"kalo boleh selain bibir om siap kok" kataku

"hahahahaha aku tau kok om, aku dipanggil kesini buat apa haha"

Mawar langsung melumat bibirku dan memainkan lidahnya didalam mulutku. Aku pun menikmati permainan bibir gadis cantik ini. Bibirnya terasa sangat lembut membuat kontolku yang masih dalam celana itupun berdiri tegak.

Sembari berciuman kulihat mawar mengangkat sedikit kaosnya hingga kulihat bra yang dikenakan. Berikutnya ku lihat mawar menyingkap bra itu. Kini payudara kenyalnya pun terpampang bebas didepan mataku. Lalu ia menuntun tanganku mendarat di payudaranya.

"ini buat om ferry" kata mawar dengan tatapan sayunya

"hehehhe kamu cantik kalo kayak gini mawar"

Kuremas payudaranya yang indah itu. Dan kembali melanjutkan ciumanku. Permainan bibirnya kini sudah mulai lihai dibanding awal pertama aku merasakan tubuhnya dulu. Kini mawar semakin agresif.

"boleh om cium ini?" kataku sambil menggoyangkan kedua payudaranya dan dibalas dengan anggukan kepalanya yang dihiasi senyum manis.

Aku lalu mengarahkan mulutku ke puting mawar. Kujilati puting mungilnya yang berwarna pink itu dan kumainan pula puting satunya. Ukurannya yang hanya 34a itu cukup membuat mawar membangkitkan birahinya. Matanya terpejam dan menggigit bibir bawahnya merasakan jilatanku pada kedua putingnya secara bergantian.

"sssshh mmmmmhh ooom gelii ssssshh ssssh" erang mawar sambil meremasi rambutku

Kudengar desahan mulai keluar dari mulutnya. Kini kubuka kaitan celana dan resleting celanaku dan ku keluarkan kontolku dari celana dalamku. Perlahan kutuntun tangan putihnya ke kontolku. Sontak mawar langsung menggenggam kontolku yang sudah berdiri tegak itu dan mulai mengocoknya dengan perlahan.

"keras banget om mmmhh mmmh" celoteh mawar

"kocokin yang enak ya" kataku

Kembali ku lumat bibirnya dan kuremas payudaranya dan kumainkan kedua putingnya. Detik berikutnya kuciumi leher putihnya.

"uuuuhhh jangan dimerahin ya om ssshh" erangnya saat merasakan lidahku menjalar di lehernya

Aku tau dan aku gak mungkin meninggalkan jejak saat bercumbu apalagi lawan mainku yang notabenenya artis yang berada didepan kamera. Karena akan mengundang wartawan dan membuatku kehilangan artis cantik seperti mereka. Kurasakan mawar mulai gelisah dan kulihat leher mawar juga basah karena ludahku bercampur keringatnya.

"emut kontol om ya" pintaku yang dijawab dengan anggukan kepalanya.

Kepalanya diarahkan menuju kontolku. Awalnya ia kecup kepala kontolku dan berlanjut ke batangnya. Kemudian kurasakan benda lembut itu bermain di lubang kencingku. Dan dilanjutkan lidahnya yang bergerak mawarr diseluruh permukaan kontolku.

"aaaaah enak banget jilatanmu cantik" erangku

Diraihnya kontolku lalu digenggamnya batang kontolku yang besar dan berurat, terlihat jari-jarinya yang kecil itu tidak sanggup menggenggam dengan satu tangannya. Ia kocok kontolku sambil terus menatapku. Diturunkan kepalanya kemudian dijilat perlahan kepala kontol.

Aaaahh.. nikmat sekali,, aku melayang tinggi seperti diawan. Dimasukkan kepala kontolku dan dia kulum disitu sambil kadang kadang dia menjilat dan melepaskannya lagi. Lalu dimasukkan lagi dan dijilat lagi. Aku mengejang merasakan permainan mulut mawar pada kontolku.

"aaaaaahhh aku bisa muncrat kalo kamu gitukan terus sayang uuuhh ssshh" erangku

Aku harus kuat ga boleh keluar dulu,, tapi nikmat ini seakan ga bisa kubendung lagi. kontolku mulai berkedut tanda dia akan memuntahkan isinya. Mawar tau kalau kontolku akan muntah. Dia menghentikan aksinya lalu digenggamnya kontolku dengan erat dan ditutupnya bibir kontol dengan jempolnya..

“kenapa sayang? Om udah mau keluar ini” ucapku..

“belum saatnya om” kata mawar sambil terus menetapku..

Disiksanya aku sama mawar, setelah kontolku agak tenang mawar memasukkan lagi kepala kontolku kedalam mulutnya. Dankali ini lebih dalam, kulihat mulutnya penuh oleh batang kontol padahal baru masuk setengahnya saja. Digenggamnya batang kontolku lalu dilepaskan mulutnya dari kontol. Mawar mengambil nafas sebentar.

“besar juga ya kontol om ferry, pantesan waktu itu penuh banget di memekku om” kata mawar sambil mengedipkan satu matanya. lalu mawar jongkok dan meraih batang kontol.

Setelah itu dimasukkan lagi kepala kontolku kali ini lebih dalam sampai menyentuh batang kontolku yang paling bawah. Kurasa kepala kontolku menyentuh tenggorokan mawar. Rasanya sangat nikmat sekali didalam mulut mawar, sempit dan basah.

Aku menggeleng kekanan dan kekiri menahan nikmat yang kurasakan sembari menahan kepala mawar di kontolku. Kulihat mawar mau muntah akibat terlalu dalam menelan kontolku. Ditariknya kepalanya dan kulihat matanya mulai berair lalu diusapnya air matanya.. mawar mundur sedikit ditekuknya lututku keatas lalu dia turun kebawah. Dan kurasakan mawar menjilati buah zakarku lalu mengemutnya bergantian.

Setelah puas menjilat bagian bawah.. mawar mengenggam batang kontol.. lalu mengulum kepala sampai batang tengahnya.. sedangkan tangannya mengocok dibawah bagian batang kontol.. kepalanya naik turun secara perlahan..

I'm at a payphone trying to call home
All of my change I spent on you
Where have the times gone
"papah telfon om"

"angkat aja"

"bentar ya om"

Dengan tangan yang masih mengocok kontolku mawar menerima telfon dari ayahnya. Terdengar mereka bercakap dengan bahasa belanda yang sangat tidak kumengerti. Dan beberapa menit kemudian percakapan itu selesai.

"om maaf aku diminta papah nganter ke bandara,, papah mau balik ke belanda katanya" kata mawar dengan mimik muka bersalahnya

"owh begitu, yasudah kamu anter papahmu saja" kataku dengan sedikit kecewa

Tau kan bagaimana rasanya saat birahi kalian sudah tinggi dan panas. Lalu tiba-tiba berhenti dan selesai begitu saja ditengah jalan. Ingin rasanya saat itu ku hajar ayahnya dan kupotong kontolnya.

"tapi ini om belum keluar lho" kata mawar sambil tetap mengocok kontolku.

"udah gapapa kan bisa kita lanjutin setelah kamu anter papahmu" kataku yang mencari waktu luang untuk melanjutkan nafsuku

"gak bisa om, aku masih ada syuting talkshow nanti malam" kata mawar

Semakin buyar nafsuku mengetahui tak ada waktu hari ini untuk menikmati tubuhnya. Dengan penuh rasa kecewa dan jengkel di dada ku suruh mawar selesaikan urusannya.

"yaudah gapapa cantik" kataku

"aku keluarin dulu aja ya om" kata mawar

"jangan,, kalo lanjut pasti aku akan ngentotin kamu dan itu akan menyita waktu lama" kataku sambil menahan tangannya

"terus gimana dong om, aku gak enak ini om belum keluar" kata mawar

"gini aja deh, kalau besok kamu kosong ntar om tunggu di apartemen" kataku

"iya deh om, maaf ya,, ntar di apartemen om boleh apain aku apa aja deh,, sampe om ferry puas aku bakal layanin" kata mawar lalu memelukku

"iya gampang sayang, yaudah rapiin baju kamu" kataku dengan nada dingin

Aku dan mawar merapikan kembali baju kami yang sempat tersingkap menampakkan organ intim kami masing-masing.

"sayang, boleh om cium memek kamu, sebagai obat kangen" pintaku

"boleh dong om, cium aja" kata mawar

Mawar berdiri didepanku dan membuka kaitan celana dan resletingnya ia tarik turun dan menurunkan sedikit celana jeansnya. Kemudian ia turunkan celana dalamnya. Sambil membuka bibir memeknya ia arahkan ke mulutku.

"besok aku coblos kamu ya" kataku

"aaaah oom sssshh gelii sssshh mmmh"

Dengan posisi yang kurang mengenakkan aku memaksakan menjilati garis memeknya yang merah itu dan sedikit merasakan klitorisnya. Mawar juga sempat mendesah menerima rangsangan yang kubuat.

"sudah nanti papahmu menunggu" kataku sambil memainkan klitorisnya sebentar

"iya om, maaf ya om" kata mawar yang kembali merapikan celananya

"iya aku tunggu di apartemen kalo kamu kosong" kataku

"siap om ferry" kata mawar

Setelah merapikan celana jeansnya lagi kulihat mawar keluar dari ruanganku. Dan aku hanya bisa kentang di dalam ruanganku sendiri. Duduk termenung dengan nafsu yang masih membara bercampur emosi, kecewa, jengkel.

"kan udah gua bilang, jangan ngentot dulu masih aja ngajak mawar buat ngentot"

"rese lu thord, taii emang"

"lu tuh dibilangin ngeyel sih, ikutin ceritanya malah nyari ngentot mulu, hidup itu gak melulu ngentot fer ada juga kesibukan lain, apalagi yang lu ajak ngentot ini artis kan, pasti mereka pada sibuk fer"

"banyak bacot lu, ini udah kentang malah ceramah lu thord"

"boda ah,, dikasih tau malah ngomel lu"

"gua ngomel gini juga perwakilan netizen yang kentang juga tau"

"bodo, salah sendiri kebanyakan coli"

"udah ah pergi dulu sono, gua mau sendirian dulu,, anjing lu"

"hmm lu belum pernah gua bikin susah lu ya"

"bodo"

Aku pun tertidur di sofa setelah gagal mengeluarkan isi kontolku dengan mawar.


****************

[HIDE]Harus like dulu baru bisa lihat ini





[/HIDE]


17.41 WIB

Aku terbangun dan membuka mata namun yang kurasakan saat itu hanyalah gelap. Benar-benar gelap. Aku mencoba menampar wajahku tapi kurasakan rasa sakit, ku cubit lenganku tetap rasa sakit itu terasa. Aku baru tersadar saat kulihat ada sebuah cahaya kecil dari smartphoneku.

"brengsek ternyata belum dinyalain nih lampu, kirain udah ada di alam lain bangsat"

Kunyalakan lampu ruanganku dan ku bersiap untuk meeting dengan tio. Salah satu pembuat film andalanku juga selain raymond. Setelah aku mencuci muka dan merapikan pakaianku serta sedikit parfum di badanku kini aku siap meluncur.

"ayo selda kamu ikut saya meeting dengan tio" kataku mengajak selda yang terlihat sedang asik ngobrol dengan shirin

"oh iya pak ferry, baik pak" kata selda

"pak ferry, tadi mas andre telfon katanya mbak syahnas siap minggu depan pak, mereka sudah kosongkan jadwal, kemungkinan nanti ada mbak ayu dewi sama nagita juga pak" kata shirin

"syahnas adiknya raffi?" tanyaku

"iya pak" jawab shirin

"baguslah kalo mereka bisa, semoga kita bisa kerjasama dengan mereka" kataku

"semoga ya pak ferry" kata shirin dan selda

"oke, selda kalo gitu kamu atur waktu buat syahnas minggu depan sekalian kamar hotel yang premium juga" kataku

"baik pak" kata selda

Aku memamg merencanakan sebuah kerjasama dan membeli sedikit sahamnya. Aku ingin mengajaknya menjadi salah satu pimpinan di rumah produksi ku ini. Karena ide dan kreatifitasnya itu sangat kubutuhkan. Dan yang jelas wanita disekitar suami nagita itu.

Lalu aku dan selda meluncur ke restoran bingso yang sudah kami rencanakan sebelumnya. Dengan mengendarai new civic type-R putihku dan kami berdua berjalan membelah padatnya jalanan ibukota. Jam pulang kerja menambah padatnya kendaraan. Beruntung aku ditemani asisten pribadi secantik selda.

Sebenarnya bisa saja aku menikmati sejenak kuluman selda pada kontolku. Tapi aku ingin lebih fokus dengan kemacetan jalanan jakarta yang semakin hari semakin parah ini. Hampir satu jam lamanya kami akhirnya sampai di restoran itu. Kumasukin restoran itu untuk mencari dimana keberadaan tio.

[HIDE]Harus like dulu baru bisa lihat ini





[/HIDE]

"selamat malam pak ferry, selamat datang di bingsoo" ucap pegawai yang kukeatahui dar name tag nya bernama dila

"selamat malam, terimakasih" ucapku

"ada yang bisa saya bantu pak" ucap dila

"meja yang dipesan atas nama pak ferry dimana?" ucap selda

"ooh iya tadi bu monic sudah bilang pak, mari saya antar,, mejanya ada di garden belakang kebetulan tamu pak ferry juga sudah datang" kata dila dengan ramahnya

"oooh ada monicnya?" tanyaku kepada dila

"kebetulan bu monicnya tadi baru saja keluar sama bapak pak ferry, cuma ada intan diruangannya" kata dila

"wah yaudah nanti saya ketemu intan ya" kataku

"iya pak ferry, atau mau saya kasih tau mbak intannya kalo ada pak ferry disini?" tanya dila

"gak usah, biar nanti jadi kejutan aja buat dia" kataku

"baik kalo begitu pak" kata dila

"yasudah saya masuk dulu ya" kataku menuju halaman belakang yang ditata seperti garden outdoor nan romantis disana

"iya pak ferry, selamat menikmati pelayanan restoran kami" kata dilla

Monic adalah salah satu wanita terbaikku sejak duduk dibangku SMA. Dia termasuk wanita spesial dalam hidupku walaupun kini sudah milik oranglain. usaha restorannya ini semakin berkembang pesat sejak ia mengenal dan menikah dengan steven suaminya. Dan kini telah memiliki dua orang anak perempuan yang akan menjadi penerus restoran ini.

Salah satunya adalah intan yang baru saja lulus dari sekolah menengah atas dan akan melanjutkan kuliah di austria. Seorang gadis abg yang periang, cantik, imut, dan tentunya bisa membangkitkan gairah kontolku. Sayangnya aku belum pernah merasakan indah tubuhnya.

[HIDE]Harus like dulu baru bisa lihat ini





[/HIDE]

Aku pun kini tengah duduk dimeja bersama tio dan seorang wanita cantik yang sepertinya tak asing bagiku. Wajahnya seperti pernah muncul dilayar kaca tapi aku tak mengetahui namanya.

"halo bosku, senang bisa bertemu lagi" ucap tio sembari menjabat tanganku erat.

"hahaha aku juga, senang lihat karyamu banyak yang sukses" ucapku

"wah itu kan karena artis pilihanmu itu bisa memerankan dengan baik fer" kata tio

"termasuk di belakang kamera kan?" kataku diikuti tawa kami berdua

"wah kalo itu gak diragukan lagi, jaminan memuaskan pasti,, ya kan neng selda" kata tio sambil mencolek dagu selda

"hahahahha pak tio ketagihan ya, btw pesen makan dulu aja ya" kata selda

"iya,,, laper juga nih, kamu pilihin buat aku juga ya sel" kataku

"baik pak ferry" kata selda

Kami berempat pun memesan menu makan malam saat itu. Namun aku merasakan ada sesuatu yang aneh saat ini. Meja ini terlalu besar untuk empat orang dan masih ada tiga kursi kosong yang ada di samping tio. Ditambah lagi aku memperhatikan tio memesan makanan yang cukup benyak untuk berempat.

"btw yo, ini siapa?" tanyaku kepada tio

"oia fer, kenalin ini salah satu andalan gue,, namanya ana riana, dia sekarang masih sibuk syuting sinetron striping, beruntung gue bisa bawa dia kenalin ke lu" kata tio dan pandanganku beralih ke senyum manisnya

"oh iya aku inget dia, tapi jujur ya ana aku suka akting kamu" kataku

"makasih pak" kata ana

"sssstt jangan panggil dia pak, panggil dia om aja" kata tio berbisik ke ana

"ohh maaf om ferry" kata ana

"hahahhaha panggil apa aja boleh kok mbak, kalo boleh tau sudah berapa lama ikut main sama tio?" kataku

"saya sudah tiga tahun ini om" kata ana

"wah lama juga ya hahahaha udah pro berarti ini" kataku

"ahh om ferry bisa aja, masih pendatang baru saya om" kata ana

"dia udah pro fer,, apalagi ulekannya diranjang wiiiihhh dahsyat,, gue kasih empat jempol nih fer" kata tio

"ih om tio, jangan gitu dong bikin malu ih" kata ana

"hahahahhahha gapapa ana, itu kan aktivitas kita dibelakang kamera, tapi boleh coba dong ulekannya" kataku

"malem ini om?" tanya ana

"kalo boleh sih, masalah waktu terserah kamu aja, aku tau artis itu sibuk banget" aku tau ana ini masih sliweran di stasiun tv. Aku tidak mau kejadian seperti mawar tadi siang terulang dan membuatku kentang kedua kalinya.

"boleh sih om,, tapi gak bisa malem ini om" kata ana

"hahahha jadi gak sabar pengen tau ulekanmu ana, kasih tau aja nanti kapan kosongmu" kataku

"tenang fer, lu bakal ketagihan sama memeknya si ana ini, dan dia jago main lidah di kontol lu fer" kata tio memanasiku

"aaah bangsat lu emang, gue jadi sange ******" kataku

"hahahahhha, bayangin lubang anus lu dijilati sama ana sambil ngocokin kontol lu" kata tio yang terus memanasiku

"udah ah makan dulu tuh abisin, daripada gue genjot ana disini sekarang" kataku yang jengkel dan diikuti tawa tio.

Saat kami berempat menikmati menu makanan yang tersaji di meja kami. Datanglah tiga wanita yang sudah sangat sering menghiasi layar perfilman. Mereka bertiga langsung menyapa kami saat itu dan duduk di samping tio

"maaf ya semua kita telat datengnya, maaf pak tio,,, maaf om ferry" kata mereka bertiga

"iya iya duduk aja, makan dulu sini" kata tio

"bajingan lu tio, lu undang mereka bertiga ini?" kataku yang terkejut melihat kedatangan mereka

"iya dong bidadari kamera kayak mereka harus ada fer, udah makan dulu aja" kata tio

Kami semua pun melahap makanan dengan santai sembari bercandan dan menghabiskan waktu malam itu. Sampai pada akhirnya kami semua pun kenyang dan tio mengutarakan niatnya.

"jadi gini fer, gue ada dua tujuan utama ketemu lu tuh, yang pertama gue sengaja mau ngobrol sama lu mau ngucapin banyak terimakasih ke lu" kata tio

"hmmm buat?" kataku

"ya lu tau sendiri kan? Tahun lalu film sama series yang gue buat semua meledak semua, itu juga karena artis yang lu beri main best banget" kata tio

"hmmm terus?" kataku

"nah tahun ini gue mau coba angkat para selebgram dan yutuber main film gitu lu tertarik sama ide gue?" kata tio

"hmmm aku masih belum dapet gambarannya, coba lu buat benang merahnya gimana dan apa dasar ide lu itu?" kataku yang masih bingung

"lu tau kan sekarang media sosial lagi wau banget pergerakannya" kata tio

"iya tapi kan itu karena artis tv yang pindah ke yutub juga jadi ngapain bikin itu" kataku

"nah justru itu fer, gue mau ajak selebgram sama yutuber main film jadi mereka bisa pindah ke film" kata tio

"resikomu terlalu besar tio, kita gak tau bakat mereka seperti gimana kalo zonk bisa rugi besar kau" kataku

"gue coba bawa pemeran utamanya ntar ke elu ya?" kata tio berusaha meyakinkan ku

"siapa emang?" tanyaku

"dua minggu lagi gua bawa ke kantor lu fer" kata tio

"okee, tapi kalo aku gak suka silahkan kamu ganti ide mu itu" kataku

"gue jamin lu pasti demen deh fer, gue bawain naskah filmnya juga ntar" kata tio

"jadi kamu udah buat naskahnya?" kataku sedikit terkejut

"udah dong hahahhahha" kata tio

"bajingan, terus yang kedua tujuanmu apaan?" tanyaku

"yang kedua ini hadiah dari gue buat lu fer" kata tio dengan senyumnya

"hadiah apaan lagi?" kataku

"sebagai ucapan terimakasih buat lu sengaja gue ajak mereka bertiga ini dan.... " kata tio terpotong sembari melihat disekitanya ada yang memperhatikan mereka atau tidak

"terus?" tanyaku

[HIDE]Harus like dulu baru bisa lihat ini







[/HIDE]

"diantara mereka bertiga ini silahkan lu pilih dua yang mau lu ajak naik ranjang malam ini,, ada pamela bowie, jessica mila, atau dinda kirana?" kata tio

"haaaahhhha becanda kau" kataku

"iya gue serius walaupun gue tau lu udah pernah tidur dengan mereka tapi kali ini gue minta ke mereka berikan yang spesial buat lu fer" kata tio

"haaaahhhh, jadi gue pilih nih?"

"ya pilih aja fer"

Dengan menatap tubuh indah mereka bertiga aku berusaha menentukan dua diantara ketiganya. Dengan memasang mimik wajah menggoda mereka melihatku. Jujur aku sangat jarang merasakan memek dari wanita kelas atas seperti mereka bertiga. Selain kesibukan mereka di depan kamera, kegiatan dibelakang kamera pun mereka tak kalah sibuknya.

Dulu memang aku sering menikmati tubuh mereka namun sejak mereka bertiga berada sebagai bintang film yang selalu mendapatkan peran utama membuatku sangat jarang menikmati tubuh mereka.

"jadi gimana fer? Jangan kelamaan,, gue mau balikin si ana ini ke tempat syuting" kata tio

"bangsat gue bingung anjing, gak boleh semuanya apa?" kataku

"gak bisa lah, boleh ntar lu pake tiga pemain kelas atas gue kalo lu setuju ma ide gue" kata tio

"tai kau emang tio, gini kan jadi aku yang pusing" kataku

"pusing enak kan? Udah cepet pilih" kata tio

"Yaudah gue bawa mila sama dinda aja" kataku

"nah gitu dong dari tadi... Mila, dinda, lu layani om ferry ya,, kalo perlu abisin tuh spermanya" kata tio

"siap bang tio" kata jessica mila

"jangan khawatir bang, ntarkita berdua bikin lemes om ferry" kata dinda kirana

"oiya fer gue bawa selda boleh gak?" pinta tio

"mau kau apain lagi asistenku?" kataku

"biasalah, kuda-kudaan dulu" kata tio

"iih bang tio, mesti lho frontal kalo ngomong" kata selda

"yaudah bawa aja sana, besok pagi balikin" kataku

"gimana kalo lu ambil di lokasi syuting gua fer? Gue ada bonus ntar buat lu" kata tio

"apa lagi kau mau buat hah?" kataku

"udah liat besok ya, gua cabut dulu ok" kata tio berdiri dari tempat duduknya.

"yaudah sana cepet cabut, ati-ati dijalan" kataku

"ok, ayo sel" kata tio sambil menggandeng ana dan merangkul selda

Selda pun berdiri dan mengikuti tio dan ana riana keluar restoran ini. Benar-benar sutradara muka memek si tio ini. Aku di sogok dengan dua bidadari seperti ini.

"aku pulang juga ya om, makasih ya makan malemnya" kata pamela bowie

"lho pamit juga?" kataku

"iya om, kan om gak milih aku" kata pamela

"hahaha bukan gitu pamela, lain kali kita main berdua aja ya" kataku

"bener lho om,, aku tunggu lho" kata pamela

"iya kabarin aja jadwal kosongmu ntar" kataku

"ok yasudah aku pamit ya" kata pamela sambil cipika cipiki dengan jessica mila dan dinda kirana

"aku pamit ya om, muuach, muach" kata pamela dan mencium kedua pipiku. Namun tanganku iseng meremas payudaranya dan betapa terkejutnya aku merasakan tidak ada bra di dadanya

"awwhh mmh om ferry nakal ih" kata pamela

"kamu gak pake bra?" kataku

"gak pake lah om kan ntar juga pasti dibuka kalo om pake memekku, tapi gak dipilih yaudah bukan rejeki deh" kata pamela dengan bibir manyun

"haha bikin tambah sange tau sayang" kataku

"sodokin ke memek mereka aja om" kata pamela menunjuk ke jessica mila dan dinda kirana

"sialan lu ya" kata jessica mila dan dinda kirana serempak

"kabuuurrr dadaaaah ooom"

Pamela bowie pun lari keluar restoran an pergi meninggalkan kami yang masih ada di meja.

"jadi gimana? Sekarang aja yuk" kataku

"disini om?" tanya dinda

"ya gak lah, di apartemen ku aja" kataku

"siap om yuk" kata mereka berdua

"kalian kesana duluan aja, aku mau ke ruangan yang punya resto ini dulu" kataku

"iya om"

Setelah mereka berdua pergi aku lalu berjalan menuju ruangan owner dimana ada intan didalamnya. Kubuka pintu ruangan itu yang membuat intan terkejut dengan kedatangan ku.

[HIDE]Harus like dulu baru bisa lihat ini



[/HIDE]


“eh om ferry, ada apa kesini om" kata intan

“kangen aja liat kamu cantik, apalagi tubuh kamu itu, bikin tambah kangen” kata ku sambil duduk di hadapannya

“jangan minta saya melakukan itu om, saya mohon, sudah cukup om tidur dengan mama saya,, saya masih perawan om, jangan paksa saya melakukan itu” Kata intan menahan tangisnya

“tenang dong cantik, om gak akan memaksa tapi vidio mesum ayahmu dengan si siti badriah itu akan tersebar” kataku sambil berdiri berjalan medekat kesampingnya.

"saya mohon om, jangan hancurkan keluarga saya om,, saya mohon" kata intan sambil menundukkan kepalanya.

"pilihannya ada di kamu cantik, vidio ayahmu tersebar atau kau berikan ini" kataku lalu meremas kedua payudara intan dari luar pakaiannya.

“auuuwh stop om, mmmmmhh jangaan om sudaah sssshh mmmmhh" erang sinta sambil menahan tanganku yang terus meremasi payudaranya dengan kasar.

"gimana? Masih mau menolak?" kataku

"mmmmhh mmmmhhh mmmh"

"kalo kamu mau kasihin ini ke om, om akan bikin kamu artis besar,, tapi artis bokep hahahahha"

"gak mau om mmmmhh udaaah mmmmh"

Aku terus meremasi kedua payudaranya hingga membuat kaos lengan panjangnya itu kusut di bagian dada. Matanya terpejam dan menggigit bibir bawahnya. Karena nafsuku sebelumnya sudah terbakar sejak siang tadi yang terputus dengan mawar hingga tio yang membawa mila dan dinda untuk kusetubuhi.

Lalu aku pun berbuat lebih jauh tanganku merayap turun ke bagian memeknya. Hingga saat kelengahanku yang menikmati mimik mukanya. tiba-tiba intan menarik tangan ku ke bawah dengan keras.

PLAAAAK

Intan menampar pipiku dengan sangat keras dan mendorongku hingga terjatuh disertai pukulan pelan yang hinggap di dada kiriku.

"aku bukan wanita murahan yang bisa om perlakukan serendah itu. Aku akan melindungi orangtua ku dari orang bajingan seperti om"

"hahahha aku suka bocah sepertimu intan, lama om gak mendapatkan serangan dari wanita, bocah ingusan seperti kamu sepertinya harus diberi pelajaran"

Kulihat jam dinding masih menunjukkan pukul 20.27 saat itu. Masih ada waktu untuk sedikit pesta di restoran ini. Aku berdiri dan berjalan menuju pintu.

"lihat apa yang akan aku lakukan untuk orang bajingan sepertimu om, apa yang sudah om lakukan dengan artis-artis itu"

Aku hanya tersenyum mendengar amarahnya yang sangat membenciku namun aku terus melangkahkan kakiku menuju pintu ruangan itu.

"jadi ini kejutanmu thord, thanks ya"

"silahkan menikmati fer, tapi jangan keseringan main kasar sama cewe ya"

"hahahha aku janji thord, tapi untuk intan gak ada ampun thord"

"i know fer"


BERSAMBUNG
 
Episode 2


Setelah meeting dengan raymond usai. Kini aku ingin sedikit pesta untuk mengisi waktu luangku. Meeting dengan tio masih ada tiga jam lagi.

"jangan ngentot dulu fer, gue udah siapin buat lu ntar malem"

"yaelah thord, lu muncul lagi, gue mau main selda ini,, lagian baru awal cerita ini lu udah muncul aja"

"gue kasih tau ini, ntar malem ada yang hot buat lu genjot"

"siapa emang?"

"ya kejutanlah, tunggu aja ntar malem"

"ah elu thord tai emang lu, terus gue mau ngapain ini"

"udah ikutin aja jalan ceritanya"

"yaudahlah terserah lu"

"nah gitu dong,, sekali-sekali nurut gitu lho"


"hmmmm"

[HIDE]Harus like dulu baru bisa lihat ini



[/HIDE]

Tok.. Tok.. Tok
"ya masuk" kataku yang sibuk membaca naskah dari sutradara baru yang isinya sampah semua.

"permisi pak" kata shirin memasuki ruanganku

"ya ada apa shirin?" kataku

"begini pak, ini laporan data dari film pak raymond yang waktu bapak minta" kata shirin memberikan berkas cukup tebal yang dibawanya

"oiya mana saya lihat" kataku

Shirin memberikan sebuah berkas yang berisikan data jumlah penonton disetiap kota dan rating dari web film yang menunjukkan bahwa film hasil rumah produksinya selalu berada di papan atas. Memang produksi film raymond tidak sebanyak pertama kali ia sebagai sutradara yang berantakan alurnya. Kini dia menjadi salah satu sutradara terbaik.

"bagus juga kerja dia, oiya shirin kamu hubungi si mawar ini datang kesini sekarang" perintahku kepada shirin setelah melihat nama mawar eva de jongh selalu ada disetiap filmnya. Baik itu sebagai pemeran utama atau pemeran pembantu

"baik pak, saya hubungi sekarang" kata shirin

"ya"

Kulihat shirin keluar dari ruanganku dengan buru-buru. Jujur aku tidak menyangka dengan artis pendatang baru ini. Namanya di tahun kemarin selalu menghiasi layar bioskop. Apalagi di film buatan raymod dimana dia sebagai pemeran pembantu utaman sangat meledak. Dan sekarang aku coba untuk sedikit mencicipi tubuhnya.

Tentu aku sangat puas dengan hasil kerja raymond tahun lalu, tiga film yang tayang di bioskop tahun lalu meledak semua. Jumlah penonton selalu diatas satu juta. Dan tiap film itu selalu ada artis baru yang terselip didalamnya.

[HIDE]Harus like dulu baru bisa lihat ini



[/HIDE]

Tok.. Tok.. Tok
"ya masuk" kataku

"permisi om" kata mawar di balik pintu ruanganku

"eh mawar silahkan masuk, kok cepat sekali kamu datangnya, duduk di sofa aja biar enak ngobrolnya" kataku

"iya om kebetulan udah selesai syuting di belakang situ om terus di telfon kak shirin langsung kesini deh" kata mawar

"syuting dimana emangnya?" kataku sambil berjalan mendekati sofa

"itu om, di cluster belakang ini" kata mawar

"ooh di cluster inggris ini ya?" kataku

"iya om, kebetulan deket jadi langsung kesini deh" kata mawar

"syuting apa emang?" kataku lalu duduk di sofa yang ada dihadapan mawar

"syuting game show gitu om, jadi bintang tamunya sekalian promo film" kata mawar

"film garapan siapa?" tanyaku

"sutradaranya bang bagas om" kata mawar

"oooh bagas yang di rumah produksinya irawan itu ya?" kataku

"iya om"

Seperti gadis kelahiran belanda ini, namanya mawar eva de jongh. Gadis muda yang tahun lalu selalu menghiasi layar bioskop dan selalu sukses menjalankan perannya.

"om ferry gimana kabarnya?" tanya mawar

"ya seperti yang kamu lihat mawar, sehat, senang, dan bangga" kataku

"kok bangga? Kenapa om?" kata mawar

"bangga dong, tahun kemarin acting kamu luar biasa, cantik.. Film yang kamu perankan itu top. Papan atas semua" kataku

"aah itu mah kan karena om ferry yang ngasih aku kesempatan. Sama mas raymond yang hebat jadi sutradara dan produsernya" kata mawar yang telihat tersipu

"dan bukan itu saja pastinya mawar, bakat kamu di semua film itu pun amazing mawar" kataku

"makasih lho om, kalo ada film lagi boleh kok ikut lagi akunya hehehhe" kata mawar

Aku lalu berpindah tempat duduk tepat di samping mawar. Dan memegang paha mawar yang tertutup celana jeans.

"pasti itu mawar, raymond juga cerita kalo kamu itu sekarang jadi salah satu artis andalan dia, jadi ya pasti kalo kamu diajak main film lagi,, tapi om boleh dong minta bibir kamu?" kataku sambil memgang bibirnya dengan jempolku

"cuma bibir aja nih om?" kata mawar dengab gaya menggodanya

"kalo boleh selain bibir om siap kok" kataku

"hahahahaha aku tau kok om, aku dipanggil kesini buat apa haha"

Mawar langsung melumat bibirku dan memainkan lidahnya didalam mulutku. Aku pun menikmati permainan bibir gadis cantik ini. Bibirnya terasa sangat lembut membuat kontolku yang masih dalam celana itupun berdiri tegak.

Sembari berciuman kulihat mawar mengangkat sedikit kaosnya hingga kulihat bra yang dikenakan. Berikutnya ku lihat mawar menyingkap bra itu. Kini payudara kenyalnya pun terpampang bebas didepan mataku. Lalu ia menuntun tanganku mendarat di payudaranya.

"ini buat om ferry" kata mawar dengan tatapan sayunya

"hehehhe kamu cantik kalo kayak gini mawar"

Kuremas payudaranya yang indah itu. Dan kembali melanjutkan ciumanku. Permainan bibirnya kini sudah mulai lihai dibanding awal pertama aku merasakan tubuhnya dulu. Kini mawar semakin agresif.

"boleh om cium ini?" kataku sambil menggoyangkan kedua payudaranya dan dibalas dengan anggukan kepalanya yang dihiasi senyum manis.

Aku lalu mengarahkan mulutku ke puting mawar. Kujilati puting mungilnya yang berwarna pink itu dan kumainan pula puting satunya. Ukurannya yang hanya 34a itu cukup membuat mawar membangkitkan birahinya. Matanya terpejam dan menggigit bibir bawahnya merasakan jilatanku pada kedua putingnya secara bergantian.

"sssshh mmmmmhh ooom gelii ssssshh ssssh" erang mawar sambil meremasi rambutku

Kudengar desahan mulai keluar dari mulutnya. Kini kubuka kaitan celana dan resleting celanaku dan ku keluarkan kontolku dari celana dalamku. Perlahan kutuntun tangan putihnya ke kontolku. Sontak mawar langsung menggenggam kontolku yang sudah berdiri tegak itu dan mulai mengocoknya dengan perlahan.

"keras banget om mmmhh mmmh" celoteh mawar

"kocokin yang enak ya" kataku

Kembali ku lumat bibirnya dan kuremas payudaranya dan kumainkan kedua putingnya. Detik berikutnya kuciumi leher putihnya.

"uuuuhhh jangan dimerahin ya om ssshh" erangnya saat merasakan lidahku menjalar di lehernya

Aku tau dan aku gak mungkin meninggalkan jejak saat bercumbu apalagi lawan mainku yang notabenenya artis yang berada didepan kamera. Karena akan mengundang wartawan dan membuatku kehilangan artis cantik seperti mereka. Kurasakan mawar mulai gelisah dan kulihat leher mawar juga basah karena ludahku bercampur keringatnya.

"emut kontol om ya" pintaku yang dijawab dengan anggukan kepalanya.

Kepalanya diarahkan menuju kontolku. Awalnya ia kecup kepala kontolku dan berlanjut ke batangnya. Kemudian kurasakan benda lembut itu bermain di lubang kencingku. Dan dilanjutkan lidahnya yang bergerak mawarr diseluruh permukaan kontolku.

"aaaaah enak banget jilatanmu cantik" erangku

Diraihnya kontolku lalu digenggamnya batang kontolku yang besar dan berurat, terlihat jari-jarinya yang kecil itu tidak sanggup menggenggam dengan satu tangannya. Ia kocok kontolku sambil terus menatapku. Diturunkan kepalanya kemudian dijilat perlahan kepala kontol.

Aaaahh.. nikmat sekali,, aku melayang tinggi seperti diawan. Dimasukkan kepala kontolku dan dia kulum disitu sambil kadang kadang dia menjilat dan melepaskannya lagi. Lalu dimasukkan lagi dan dijilat lagi. Aku mengejang merasakan permainan mulut mawar pada kontolku.

"aaaaaahhh aku bisa muncrat kalo kamu gitukan terus sayang uuuhh ssshh" erangku

Aku harus kuat ga boleh keluar dulu,, tapi nikmat ini seakan ga bisa kubendung lagi. kontolku mulai berkedut tanda dia akan memuntahkan isinya. Mawar tau kalau kontolku akan muntah. Dia menghentikan aksinya lalu digenggamnya kontolku dengan erat dan ditutupnya bibir kontol dengan jempolnya..

“kenapa sayang? Om udah mau keluar ini” ucapku..

“belum saatnya om” kata mawar sambil terus menetapku..

Disiksanya aku sama mawar, setelah kontolku agak tenang mawar memasukkan lagi kepala kontolku kedalam mulutnya. Dankali ini lebih dalam, kulihat mulutnya penuh oleh batang kontol padahal baru masuk setengahnya saja. Digenggamnya batang kontolku lalu dilepaskan mulutnya dari kontol. Mawar mengambil nafas sebentar.

“besar juga ya kontol om ferry, pantesan waktu itu penuh banget di memekku om” kata mawar sambil mengedipkan satu matanya. lalu mawar jongkok dan meraih batang kontol.

Setelah itu dimasukkan lagi kepala kontolku kali ini lebih dalam sampai menyentuh batang kontolku yang paling bawah. Kurasa kepala kontolku menyentuh tenggorokan mawar. Rasanya sangat nikmat sekali didalam mulut mawar, sempit dan basah.

Aku menggeleng kekanan dan kekiri menahan nikmat yang kurasakan sembari menahan kepala mawar di kontolku. Kulihat mawar mau muntah akibat terlalu dalam menelan kontolku. Ditariknya kepalanya dan kulihat matanya mulai berair lalu diusapnya air matanya.. mawar mundur sedikit ditekuknya lututku keatas lalu dia turun kebawah. Dan kurasakan mawar menjilati buah zakarku lalu mengemutnya bergantian.

Setelah puas menjilat bagian bawah.. mawar mengenggam batang kontol.. lalu mengulum kepala sampai batang tengahnya.. sedangkan tangannya mengocok dibawah bagian batang kontol.. kepalanya naik turun secara perlahan..

I'm at a payphone trying to call home
All of my change I spent on you
Where have the times gone
"papah telfon om"

"angkat aja"

"bentar ya om"

Dengan tangan yang masih mengocok kontolku mawar menerima telfon dari ayahnya. Terdengar mereka bercakap dengan bahasa belanda yang sangat tidak kumengerti. Dan beberapa menit kemudian percakapan itu selesai.

"om maaf aku diminta papah nganter ke bandara,, papah mau balik ke belanda katanya" kata mawar dengan mimik muka bersalahnya

"owh begitu, yasudah kamu anter papahmu saja" kataku dengan sedikit kecewa

Tau kan bagaimana rasanya saat birahi kalian sudah tinggi dan panas. Lalu tiba-tiba berhenti dan selesai begitu saja ditengah jalan. Ingin rasanya saat itu ku hajar ayahnya dan kupotong kontolnya.

"tapi ini om belum keluar lho" kata mawar sambil tetap mengocok kontolku.

"udah gapapa kan bisa kita lanjutin setelah kamu anter papahmu" kataku yang mencari waktu luang untuk melanjutkan nafsuku

"gak bisa om, aku masih ada syuting talkshow nanti malam" kata mawar

Semakin buyar nafsuku mengetahui tak ada waktu hari ini untuk menikmati tubuhnya. Dengan penuh rasa kecewa dan jengkel di dada ku suruh mawar selesaikan urusannya.

"yaudah gapapa cantik" kataku

"aku keluarin dulu aja ya om" kata mawar

"jangan,, kalo lanjut pasti aku akan ngentotin kamu dan itu akan menyita waktu lama" kataku sambil menahan tangannya

"terus gimana dong om, aku gak enak ini om belum keluar" kata mawar

"gini aja deh, kalau besok kamu kosong ntar om tunggu di apartemen" kataku

"iya deh om, maaf ya,, ntar di apartemen om boleh apain aku apa aja deh,, sampe om ferry puas aku bakal layanin" kata mawar lalu memelukku

"iya gampang sayang, yaudah rapiin baju kamu" kataku dengan nada dingin

Aku dan mawar merapikan kembali baju kami yang sempat tersingkap menampakkan organ intim kami masing-masing.

"sayang, boleh om cium memek kamu, sebagai obat kangen" pintaku

"boleh dong om, cium aja" kata mawar

Mawar berdiri didepanku dan membuka kaitan celana dan resletingnya ia tarik turun dan menurunkan sedikit celana jeansnya. Kemudian ia turunkan celana dalamnya. Sambil membuka bibir memeknya ia arahkan ke mulutku.

"besok aku coblos kamu ya" kataku

"aaaah oom sssshh gelii sssshh mmmh"

Dengan posisi yang kurang mengenakkan aku memaksakan menjilati garis memeknya yang merah itu dan sedikit merasakan klitorisnya. Mawar juga sempat mendesah menerima rangsangan yang kubuat.

"sudah nanti papahmu menunggu" kataku sambil memainkan klitorisnya sebentar

"iya om, maaf ya om" kata mawar yang kembali merapikan celananya

"iya aku tunggu di apartemen kalo kamu kosong" kataku

"siap om ferry" kata mawar

Setelah merapikan celana jeansnya lagi kulihat mawar keluar dari ruanganku. Dan aku hanya bisa kentang di dalam ruanganku sendiri. Duduk termenung dengan nafsu yang masih membara bercampur emosi, kecewa, jengkel.

"kan udah gua bilang, jangan ngentot dulu masih aja ngajak mawar buat ngentot"

"rese lu thord, taii emang"

"lu tuh dibilangin ngeyel sih, ikutin ceritanya malah nyari ngentot mulu, hidup itu gak melulu ngentot fer ada juga kesibukan lain, apalagi yang lu ajak ngentot ini artis kan, pasti mereka pada sibuk fer"

"banyak bacot lu, ini udah kentang malah ceramah lu thord"

"boda ah,, dikasih tau malah ngomel lu"

"gua ngomel gini juga perwakilan netizen yang kentang juga tau"

"bodo, salah sendiri kebanyakan coli"

"udah ah pergi dulu sono, gua mau sendirian dulu,, anjing lu"

"hmm lu belum pernah gua bikin susah lu ya"


"bodo"

Aku pun tertidur di sofa setelah gagal mengeluarkan isi kontolku dengan mawar.


****************

[HIDE]Harus like dulu baru bisa lihat ini





[/HIDE]


17.41 WIB

Aku terbangun dan membuka mata namun yang kurasakan saat itu hanyalah gelap. Benar-benar gelap. Aku mencoba menampar wajahku tapi kurasakan rasa sakit, ku cubit lenganku tetap rasa sakit itu terasa. Aku baru tersadar saat kulihat ada sebuah cahaya kecil dari smartphoneku.

"brengsek ternyata belum dinyalain nih lampu, kirain udah ada di alam lain bangsat"

Kunyalakan lampu ruanganku dan ku bersiap untuk meeting dengan tio. Salah satu pembuat film andalanku juga selain raymond. Setelah aku mencuci muka dan merapikan pakaianku serta sedikit parfum di badanku kini aku siap meluncur.

"ayo selda kamu ikut saya meeting dengan tio" kataku mengajak selda yang terlihat sedang asik ngobrol dengan shirin

"oh iya pak ferry, baik pak" kata selda

"pak ferry, tadi mas andre telfon katanya mbak syahnas siap minggu depan pak, mereka sudah kosongkan jadwal, kemungkinan nanti ada mbak ayu dewi sama nagita juga pak" kata shirin

"syahnas adiknya raffi?" tanyaku

"iya pak" jawab shirin

"baguslah kalo mereka bisa, semoga kita bisa kerjasama dengan mereka" kataku

"semoga ya pak ferry" kata shirin dan selda

"oke, selda kalo gitu kamu atur waktu buat syahnas minggu depan sekalian kamar hotel yang premium juga" kataku

"baik pak" kata selda

Aku memamg merencanakan sebuah kerjasama dan membeli sedikit sahamnya. Aku ingin mengajaknya menjadi salah satu pimpinan di rumah produksi ku ini. Karena ide dan kreatifitasnya itu sangat kubutuhkan. Dan yang jelas wanita disekitar suami nagita itu.

Lalu aku dan selda meluncur ke restoran bingso yang sudah kami rencanakan sebelumnya. Dengan mengendarai new civic type-R putihku dan kami berdua berjalan membelah padatnya jalanan ibukota. Jam pulang kerja menambah padatnya kendaraan. Beruntung aku ditemani asisten pribadi secantik selda.

Sebenarnya bisa saja aku menikmati sejenak kuluman selda pada kontolku. Tapi aku ingin lebih fokus dengan kemacetan jalanan jakarta yang semakin hari semakin parah ini. Hampir satu jam lamanya kami akhirnya sampai di restoran itu. Kumasukin restoran itu untuk mencari dimana keberadaan tio.

[HIDE]Harus like dulu baru bisa lihat ini





[/HIDE]

"selamat malam pak ferry, selamat datang di bingsoo" ucap pegawai yang kukeatahui dar name tag nya bernama dila

"selamat malam, terimakasih" ucapku

"ada yang bisa saya bantu pak" ucap dila

"meja yang dipesan atas nama pak ferry dimana?" ucap selda

"ooh iya tadi bu monic sudah bilang pak, mari saya antar,, mejanya ada di garden belakang kebetulan tamu pak ferry juga sudah datang" kata dila dengan ramahnya

"oooh ada monicnya?" tanyaku kepada dila

"kebetulan bu monicnya tadi baru saja keluar sama bapak pak ferry, cuma ada intan diruangannya" kata dila

"wah yaudah nanti saya ketemu intan ya" kataku

"iya pak ferry, atau mau saya kasih tau mbak intannya kalo ada pak ferry disini?" tanya dila

"gak usah, biar nanti jadi kejutan aja buat dia" kataku

"baik kalo begitu pak" kata dila

"yasudah saya masuk dulu ya" kataku menuju halaman belakang yang ditata seperti garden outdoor nan romantis disana

"iya pak ferry, selamat menikmati pelayanan restoran kami" kata dilla

Monic adalah salah satu wanita terbaikku sejak duduk dibangku SMA. Dia termasuk wanita spesial dalam hidupku walaupun kini sudah milik oranglain. usaha restorannya ini semakin berkembang pesat sejak ia mengenal dan menikah dengan steven suaminya. Dan kini telah memiliki dua orang anak perempuan yang akan menjadi penerus restoran ini.

Salah satunya adalah intan yang baru saja lulus dari sekolah menengah atas dan akan melanjutkan kuliah di austria. Seorang gadis abg yang periang, cantik, imut, dan tentunya bisa membangkitkan gairah kontolku. Sayangnya aku belum pernah merasakan indah tubuhnya.

[HIDE]Harus like dulu baru bisa lihat ini





[/HIDE]

Aku pun kini tengah duduk dimeja bersama tio dan seorang wanita cantik yang sepertinya tak asing bagiku. Wajahnya seperti pernah muncul dilayar kaca tapi aku tak mengetahui namanya.

"halo bosku, senang bisa bertemu lagi" ucap tio sembari menjabat tanganku erat.

"hahaha aku juga, senang lihat karyamu banyak yang sukses" ucapku

"wah itu kan karena artis pilihanmu itu bisa memerankan dengan baik fer" kata tio

"termasuk di belakang kamera kan?" kataku diikuti tawa kami berdua

"wah kalo itu gak diragukan lagi, jaminan memuaskan pasti,, ya kan neng selda" kata tio sambil mencolek dagu selda

"hahahahha pak tio ketagihan ya, btw pesen makan dulu aja ya" kata selda

"iya,,, laper juga nih, kamu pilihin buat aku juga ya sel" kataku

"baik pak ferry" kata selda

Kami berempat pun memesan menu makan malam saat itu. Namun aku merasakan ada sesuatu yang aneh saat ini. Meja ini terlalu besar untuk empat orang dan masih ada tiga kursi kosong yang ada di samping tio. Ditambah lagi aku memperhatikan tio memesan makanan yang cukup benyak untuk berempat.

"btw yo, ini siapa?" tanyaku kepada tio

"oia fer, kenalin ini salah satu andalan gue,, namanya ana riana, dia sekarang masih sibuk syuting sinetron striping, beruntung gue bisa bawa dia kenalin ke lu" kata tio dan pandanganku beralih ke senyum manisnya

"oh iya aku inget dia, tapi jujur ya ana aku suka akting kamu" kataku

"makasih pak" kata ana

"sssstt jangan panggil dia pak, panggil dia om aja" kata tio berbisik ke ana

"ohh maaf om ferry" kata ana

"hahahhaha panggil apa aja boleh kok mbak, kalo boleh tau sudah berapa lama ikut main sama tio?" kataku

"saya sudah tiga tahun ini om" kata ana

"wah lama juga ya hahahaha udah pro berarti ini" kataku

"ahh om ferry bisa aja, masih pendatang baru saya om" kata ana

"dia udah pro fer,, apalagi ulekannya diranjang wiiiihhh dahsyat,, gue kasih empat jempol nih fer" kata tio

"ih om tio, jangan gitu dong bikin malu ih" kata ana

"hahahahhahha gapapa ana, itu kan aktivitas kita dibelakang kamera, tapi boleh coba dong ulekannya" kataku

"malem ini om?" tanya ana

"kalo boleh sih, masalah waktu terserah kamu aja, aku tau artis itu sibuk banget" aku tau ana ini masih sliweran di stasiun tv. Aku tidak mau kejadian seperti mawar tadi siang terulang dan membuatku kentang kedua kalinya.

"boleh sih om,, tapi gak bisa malem ini om" kata ana

"hahahha jadi gak sabar pengen tau ulekanmu ana, kasih tau aja nanti kapan kosongmu" kataku

"tenang fer, lu bakal ketagihan sama memeknya si ana ini, dan dia jago main lidah di kontol lu fer" kata tio memanasiku

"aaah bangsat lu emang, gue jadi sange ******" kataku

"hahahahhha, bayangin lubang anus lu dijilati sama ana sambil ngocokin kontol lu" kata tio yang terus memanasiku

"udah ah makan dulu tuh abisin, daripada gue genjot ana disini sekarang" kataku yang jengkel dan diikuti tawa tio.

Saat kami berempat menikmati menu makanan yang tersaji di meja kami. Datanglah tiga wanita yang sudah sangat sering menghiasi layar perfilman. Mereka bertiga langsung menyapa kami saat itu dan duduk di samping tio

"maaf ya semua kita telat datengnya, maaf pak tio,,, maaf om ferry" kata mereka bertiga

"iya iya duduk aja, makan dulu sini" kata tio

"bajingan lu tio, lu undang mereka bertiga ini?" kataku yang terkejut melihat kedatangan mereka

"iya dong bidadari kamera kayak mereka harus ada fer, udah makan dulu aja" kata tio

Kami semua pun melahap makanan dengan santai sembari bercandan dan menghabiskan waktu malam itu. Sampai pada akhirnya kami semua pun kenyang dan tio mengutarakan niatnya.

"jadi gini fer, gue ada dua tujuan utama ketemu lu tuh, yang pertama gue sengaja mau ngobrol sama lu mau ngucapin banyak terimakasih ke lu" kata tio

"hmmm buat?" kataku

"ya lu tau sendiri kan? Tahun lalu film sama series yang gue buat semua meledak semua, itu juga karena artis yang lu beri main best banget" kata tio

"hmmm terus?" kataku

"nah tahun ini gue mau coba angkat para selebgram dan yutuber main film gitu lu tertarik sama ide gue?" kata tio

"hmmm aku masih belum dapet gambarannya, coba lu buat benang merahnya gimana dan apa dasar ide lu itu?" kataku yang masih bingung

"lu tau kan sekarang media sosial lagi wau banget pergerakannya" kata tio

"iya tapi kan itu karena artis tv yang pindah ke yutub juga jadi ngapain bikin itu" kataku

"nah justru itu fer, gue mau ajak selebgram sama yutuber main film jadi mereka bisa pindah ke film" kata tio

"resikomu terlalu besar tio, kita gak tau bakat mereka seperti gimana kalo zonk bisa rugi besar kau" kataku

"gue coba bawa pemeran utamanya ntar ke elu ya?" kata tio berusaha meyakinkan ku

"siapa emang?" tanyaku

"dua minggu lagi gua bawa ke kantor lu fer" kata tio

"okee, tapi kalo aku gak suka silahkan kamu ganti ide mu itu" kataku

"gue jamin lu pasti demen deh fer, gue bawain naskah filmnya juga ntar" kata tio

"jadi kamu udah buat naskahnya?" kataku sedikit terkejut

"udah dong hahahhahha" kata tio

"bajingan, terus yang kedua tujuanmu apaan?" tanyaku

"yang kedua ini hadiah dari gue buat lu fer" kata tio dengan senyumnya

"hadiah apaan lagi?" kataku

"sebagai ucapan terimakasih buat lu sengaja gue ajak mereka bertiga ini dan.... " kata tio terpotong sembari melihat disekitanya ada yang memperhatikan mereka atau tidak

"terus?" tanyaku

[HIDE]Harus like dulu baru bisa lihat ini







[/HIDE]

"diantara mereka bertiga ini silahkan lu pilih dua yang mau lu ajak naik ranjang malam ini,, ada pamela bowie, jessica mila, atau dinda kirana?" kata tio

"haaaahhhha becanda kau" kataku

"iya gue serius walaupun gue tau lu udah pernah tidur dengan mereka tapi kali ini gue minta ke mereka berikan yang spesial buat lu fer" kata tio

"haaaahhhh, jadi gue pilih nih?"

"ya pilih aja fer"

Dengan menatap tubuh indah mereka bertiga aku berusaha menentukan dua diantara ketiganya. Dengan memasang mimik wajah menggoda mereka melihatku. Jujur aku sangat jarang merasakan memek dari wanita kelas atas seperti mereka bertiga. Selain kesibukan mereka di depan kamera, kegiatan dibelakang kamera pun mereka tak kalah sibuknya.

Dulu memang aku sering menikmati tubuh mereka namun sejak mereka bertiga berada sebagai bintang film yang selalu mendapatkan peran utama membuatku sangat jarang menikmati tubuh mereka.

"jadi gimana fer? Jangan kelamaan,, gue mau balikin si ana ini ke tempat syuting" kata tio

"bangsat gue bingung anjing, gak boleh semuanya apa?" kataku

"gak bisa lah, boleh ntar lu pake tiga pemain kelas atas gue kalo lu setuju ma ide gue" kata tio

"tai kau emang tio, gini kan jadi aku yang pusing" kataku

"pusing enak kan? Udah cepet pilih" kata tio

"Yaudah gue bawa mila sama dinda aja" kataku

"nah gitu dong dari tadi... Mila, dinda, lu layani om ferry ya,, kalo perlu abisin tuh spermanya" kata tio

"siap bang tio" kata jessica mila

"jangan khawatir bang, ntarkita berdua bikin lemes om ferry" kata dinda kirana

"oiya fer gue bawa selda boleh gak?" pinta tio

"mau kau apain lagi asistenku?" kataku

"biasalah, kuda-kudaan dulu" kata tio

"iih bang tio, mesti lho frontal kalo ngomong" kata selda

"yaudah bawa aja sana, besok pagi balikin" kataku

"gimana kalo lu ambil di lokasi syuting gua fer? Gue ada bonus ntar buat lu" kata tio

"apa lagi kau mau buat hah?" kataku

"udah liat besok ya, gua cabut dulu ok" kata tio berdiri dari tempat duduknya.

"yaudah sana cepet cabut, ati-ati dijalan" kataku

"ok, ayo sel" kata tio sambil menggandeng ana dan merangkul selda

Selda pun berdiri dan mengikuti tio dan ana riana keluar restoran ini. Benar-benar sutradara muka memek si tio ini. Aku di sogok dengan dua bidadari seperti ini.

"aku pulang juga ya om, makasih ya makan malemnya" kata pamela bowie

"lho pamit juga?" kataku

"iya om, kan om gak milih aku" kata pamela

"hahaha bukan gitu pamela, lain kali kita main berdua aja ya" kataku

"bener lho om,, aku tunggu lho" kata pamela

"iya kabarin aja jadwal kosongmu ntar" kataku

"ok yasudah aku pamit ya" kata pamela sambil cipika cipiki dengan jessica mila dan dinda kirana

"aku pamit ya om, muuach, muach" kata pamela dan mencium kedua pipiku. Namun tanganku iseng meremas payudaranya dan betapa terkejutnya aku merasakan tidak ada bra di dadanya

"awwhh mmh om ferry nakal ih" kata pamela

"kamu gak pake bra?" kataku

"gak pake lah om kan ntar juga pasti dibuka kalo om pake memekku, tapi gak dipilih yaudah bukan rejeki deh" kata pamela dengan bibir manyun

"haha bikin tambah sange tau sayang" kataku

"sodokin ke memek mereka aja om" kata pamela menunjuk ke jessica mila dan dinda kirana

"sialan lu ya" kata jessica mila dan dinda kirana serempak

"kabuuurrr dadaaaah ooom"

Pamela bowie pun lari keluar restoran an pergi meninggalkan kami yang masih ada di meja.

"jadi gimana? Sekarang aja yuk" kataku

"disini om?" tanya dinda

"ya gak lah, di apartemen ku aja" kataku

"siap om yuk" kata mereka berdua

"kalian kesana duluan aja, aku mau ke ruangan yang punya resto ini dulu" kataku

"iya om"

Setelah mereka berdua pergi aku lalu berjalan menuju ruangan owner dimana ada intan didalamnya. Kubuka pintu ruangan itu yang membuat intan terkejut dengan kedatangan ku.

[HIDE]Harus like dulu baru bisa lihat ini



[/HIDE]


“eh om ferry, ada apa kesini om" kata intan

“kangen aja liat kamu cantik, apalagi tubuh kamu itu, bikin tambah kangen” kata ku sambil duduk di hadapannya

“jangan minta saya melakukan itu om, saya mohon, sudah cukup om tidur dengan mama saya,, saya masih perawan om, jangan paksa saya melakukan itu” Kata intan menahan tangisnya

“tenang dong cantik, om gak akan memaksa tapi vidio mesum ayahmu dengan si siti badriah itu akan tersebar” kataku sambil berdiri berjalan medekat kesampingnya.

"saya mohon om, jangan hancurkan keluarga saya om,, saya mohon" kata intan sambil menundukkan kepalanya.

"pilihannya ada di kamu cantik, vidio ayahmu tersebar atau kau berikan ini" kataku lalu meremas kedua payudara intan dari luar pakaiannya.

“auuuwh stop om, mmmmmhh jangaan om sudaah sssshh mmmmhh" erang sinta sambil menahan tanganku yang terus meremasi payudaranya dengan kasar.

"gimana? Masih mau menolak?" kataku

"mmmmhh mmmmhhh mmmh"

"kalo kamu mau kasihin ini ke om, om akan bikin kamu artis besar,, tapi artis bokep hahahahha"

"gak mau om mmmmhh udaaah mmmmh"

Aku terus meremasi kedua payudaranya hingga membuat kaos lengan panjangnya itu kusut di bagian dada. Matanya terpejam dan menggigit bibir bawahnya. Karena nafsuku sebelumnya sudah terbakar sejak siang tadi yang terputus dengan mawar hingga tio yang membawa mila dan dinda untuk kusetubuhi.

Lalu aku pun berbuat lebih jauh tanganku merayap turun ke bagian memeknya. Hingga saat kelengahanku yang menikmati mimik mukanya. tiba-tiba intan menarik tangan ku ke bawah dengan keras.

PLAAAAK

Intan menampar pipiku dengan sangat keras dan mendorongku hingga terjatuh disertai pukulan pelan yang hinggap di dada kiriku.

"aku bukan wanita murahan yang bisa om perlakukan serendah itu. Aku akan melindungi orangtua ku dari orang bajingan seperti om"

"hahahha aku suka bocah sepertimu intan, lama om gak mendapatkan serangan dari wanita, bocah ingusan seperti kamu sepertinya harus diberi pelajaran"

Kulihat jam dinding masih menunjukkan pukul 20.27 saat itu. Masih ada waktu untuk sedikit pesta di restoran ini. Aku berdiri dan berjalan menuju pintu.

"lihat apa yang akan aku lakukan untuk orang bajingan sepertimu om, apa yang sudah om lakukan dengan artis-artis itu"

Aku hanya tersenyum mendengar amarahnya yang sangat membenciku namun aku terus melangkahkan kakiku menuju pintu ruangan itu.

"jadi ini kejutanmu thord, thanks ya"

"silahkan menikmati fer, tapi jangan keseringan main kasar sama cewe ya"

"hahahha aku janji thord, tapi untuk intan gak ada ampun thord"


"i know fer"


BERSAMBUNG
Castnya Keren! Tandain dulu ah, nanti Malam dibaca hehehe
 
Bimabet
Amanda manopo blh jg breur
Tetap semangat breur.
Ditunggu update selanjutnya breur....
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd