Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Rumput Tetanga Memang Lebih Hijau

Bison R

Suka Semprot
Daftar
21 Jun 2011
Post
4
Like diterima
28
Bimabet
Seperti biasanya aku bangun pagi, namun hari itu aku sama sekali tidak bersemangat untuk bekerja. Pagi itu badanku terasa sangat pegal sekali, maklum saja aku bekerja sebagaikuli angkut dipelabuhan. Jadi aku bebas dan tidak terikat oleh perusahaan karena aku mendapat uang langsung dari orang yg membutuhkan tenagaku untuk mengangkut barang masuk kedalam kapal. Lagipula tidak setiap hari ada kapal datang ketempatku.

Pagiku itu aku pergi kewarung sebelah untuk membeli mie instant dan telur buat sarapan pagiku. Setelah membeli mie instant dan telur aku langsung pulang kerumah, namun sebelum memasak mie aku masuk kekamar untuk mengecas HP bututku yg kemarin belum sempat aku cas. Setelah kucolok kan pengecas ke HP bututku aku langsung kedapur untuk memasak mie.

Namun sial sekali, ternyata gas elpiji 3 kg ku habis. Mau beli kewarung namun sisa uang didalam dompetku hanya pas buat beli rokok sebungkus.

“ Waduh sialan, apes bener dah gue.. mana gas abis eh duit tinggal 10 ribu didompet.. Nasib bener dah “ gumamku dalam hati.

Untung saja aku melihat disamping rumahku ada istri tetanggaku yg sedang memasak, aku nekat minta tumpangan masak mie walau harus menanggung malu. Biasanya juga mereka bila ada perlu mereka pun sering meminta pertolonganku, dan mereka juga maklum dengan kehidupanku yg sebatang kara yg pekerjaannya tidak tetap yg tinggal disebuah pondok beratap daun. Aku sebenarnya sudah menikah dan punya 1 anak, laki-laki. Mungkin sekarang anakku itu sekarang sudah SMU kelas 3. Namun karena kemiskinanku, mereka meninggalkanku begitu saja tanpa ada perceraian resmi dari pengadilan.

Sudah genap 15 tahun aku ditinggal keluargaku, namun aku hanya bisa tetap tabah menjalani kehidupanku yg miskin, sedikit demi sedikit aku meraih penghasilan agar kehidupanku terus berjalan.

“ Tin, aku boleh gak numpang masak mie? Soalnya gas elpiji ku habis, mau beli lagi gak punya uang “ kataku kepada istri tetanggaku yg bernama Titin yg baru saja menikah dan belum genap setahun usia pernikahan mereka. Dan belum punya anak.

“ Ya boleh dong bang, tapi tunggu aku selesai ya, dikit lagi. Soalnya suami saya udah nunggu didalem mau berangkat kerja “ kata Titin

“ Oke.. kalo udah kasi tau ya, aku mau mandi dulu “ kataku meninggalkannya an pulang kerumahku.

Aku pun pergi kekamar mandi yg kumuh milikku dan aku langsung mandi didalamnya. Selesai mandi terdengar suara titin yg memanggilku pertanda ia sudah selesai memasak untuk suaminya. Setelah selesai berpakaian aku langsung pergi kedapur tetanggaku yg bersebelahan dengan dapurku.

“ Udah ya Tin masaknya? “ kataku

“ Udah bang, silahkan pake kompornya “ kata Titin

“ Tin, suamimu udah berangkat belum? “ tanyaku

“ Udah, barusan berangkat tuh bang “ katanya

“ Yah, telat aku, soalnya aku ada yg mau di omongkan dengan dia. Mau nanya kedia apa jadi atau gak berangkat kesumatera? “ kataku sambil memasak mie
“ Ya jadi tuh bang, tapi katanya aku disuruh jangan ikut. Soalnya kata dia gak lama. Cuma seminggu aja. Abang mau ikut ya? “ tanya Titin

“ Belum tau Tin, soalnya aku gak punya uang buat ongkos “ kataku

“ Nah, emangnya ada urusan apa sama suami saya? “ tanya Titin

“ Gak.. Cuma mau pinjem uang buat pergi kekampung, soalnya ini udah musim buah... aku mau beli buahnya langsung dari pohon terus aku mau jual kesini, ya ambil untung dikit aja lah “ kataku

“ Kalo gitu kekampung ku aja, disana juga lagi panen buah. Dikebun ayah Titin lagi panen durian, kalo mau ikut sama Titin aja pulang kekampung. Ntar ongkos jangan dipikirin. Abang gak perlu keluar modal, modal dari Titin dan abang yg tukang jual buahnya. Ntar untungnya kita bagi dua “ kata Titin

“ Ntar suami kamu gimana? Udah tau? “ kataku

“ Suami Titin ntar dikasi tau. Lagian dia juga suruh nyari orang buat jual buah hasil panen kebun ayah Titin “ katanya

“ Ya oke lah kalo gitu, ntar kalo mau pulang kampung kasi tau aja sama abang, mienya udah masak, abang makan dulu ya Tin. Makasih udah mau kasi tumpangan kompornya “ kataku

“ Ya udah, Titin juga mau mandi. Ntar Titin kasi tau kalo mau pulang sama abang “ katanya

Akupun langsung pulang dengan membawa semangkuk mie yg sudah kumasak tadi. Didapur langsung saja aku santap habis Mie ku dan selesai makan aku masuk kekamar dan membereskan kamarku dan menjalar sampai seisi rumah. Hari itu aku habiskan dengan beres-beres rumah, karena sudah lama sekali aku tidak membereskannya.

Beberapa hari kemudian Titin memanggilku...

“ Bang Jay, kesini bentar “ katanya dari jauh memanggilku didapur

“ Ya tunggu bentar “ kataku langsung menghampirinya

“ Ya ada apa Tin? “ kataku setelah sampai padanya

“ Bang, suami Titin udah kasi izin, kita berangkat setelah suami Titin berangkat “ katanya

“ Ya bagus lah, abang udah gak sabar neh, soalnya abang juga lagi perlu uang “ kataku

“ Buat apa bang? “ tanyanya

“ Ya buat bayar hutang dan keperluan sehari-hari, udah beberapa hari ini abang gak kerja “ kataku

“ Kalo gitu pake aja uang Titin dulu, nih ambil “ katanya sambil memberiku uang seratus ribu rupiah

“ Makasih Tin, ntar abang pasti ganti “ kataku

“ Ya udah bang, yg sabar aja... Oh ya, boleh minta tolong gak? Soalnya suami Titin udah pergi kerja. Titin gak kuat angkut air buat cuci pakaian “ katanya

“ Oh itu gampang Tin, mau berapa ember? “ tanyaku

“ Ya secukupnya aja lah bang, tuh ada ember, penuhin aja tong yg kosong itu. Titin mau ambil pakaian kotor dulu didalam “ katanya

“ Oke.. “ kataku sambil mengambil dua buah ember dan langsung pergi kesumur

Beberapa menit kemudian, Tong yg kosong itu sudah penuh semua terisi dengan air yg aku ambil disumur. Aku memperhatikan Titin yg sedang asyik menyikat baju, dan yg membuatku tidak mau pergi adalah saat aku melihat Titin yg sedang menyikat baju dengan posisi duduk mengangkang, Titin yg memakai Daster putih tipis yg hanya sebatas paha panjangnya dan sedikit basah dengan air sehingga tampak dimataku Titin tidak memakai BH dan memakai celana dalam putih.

Aku terkesima dengan pemandangan itu, namun Titin tidak menyadari bahwa aku sedang memperhatikannya. Kontan saja penisku berdiri tegak dan terasa sesak sekali di dalam celana jeans ku. Ingin sekali aku mendekap tubuhnya dalam pelukanku namun ia istri orang, aku harus bisa menahan rasa yg bergejolak ini, walau memang sudah lama sekali aku tidak merasakan hangatnya tubuh wanita aku harus bisa menahan nafsuku.

“ Tin.. abang pulang dulu ya, udah penuh semua kan? “ kataku

“ Oh ya bang, makasih banyak ya “ katanya

Aku pun langsung pulang kerumahku, namun timbul pikiran isengku. Letak posisi duduk Titin berada tepat didepan lubang kecil dirumahku, langsung saja aku menuju kesana dan mengintip Titin yg sedang asyik mencuci pakaian dan tak pernah aku sadari hal ini.

Tampak jelas sekali selangkangannya yg masih tertutup celana dalamnya. Tak lama berselang, aku melihat Titin berdiri dan melepaskan celana dalamnya dan kemudian langsung dicuci nya sambil kembali duduk seperti semula. Aku semakin tidak tahan, akupun melepas celana ku dan ku keluarkan batang penisku yg semakin sesak bila tidak dikeluarkan. Aku langsung mengocok penisku sambil melihat kemaluan Titin yg nyaris tidak berbulu, mungkin saja sering dicukurnya.

“ Aaahhh yessss.... aaaahhhhh “ desahku sambil mengocok penisku

Lama sekali aku mengintip Titin yg tidak bergerak dari posisi duduknya, memang cuciannya banyak sekali. Dan tidak terasa aku mencapai klimaks, aku semprotkan spermaku ke dinding sambil mengerang...


“ OOOhhhhhh yesssss aaaaahhhhhh “ desahku

“ Crrooottt..... crrroootttt.... croooottttt “

Kumasukkan lagi penisku kedalam celana dan aku langsung menuju kekamar dan berbaring disana. Aku masih terus mengkhayal kan tubuh Titin, andai saja aku punya kamera barangkali sudah aku abadikan momen tsb. Rasa yg menggebu-gebu itu terus melandaku, seandainya ia sudah janda aku pasti berani mendekatinya. Aku hanya bisa pasrah karena ia masih berstatus istri orang.

“ Bang.... Lagi ngapain? Kok itunya dibuka “ kata Titin yg memergokiku yg sedang berbaring dikamar yg tak kusadari penisku sedang berdiri tegak keluar dari dalam retsleting celanaku

Kontan saja aku dengan cepat berbalik badan untuk membetulkan posisi penisku dan kumasukkan lagi kedalam celanaku.

“ Astaga... kenapa bisa masuk “ kataku dalam hati

“ Bang... tolongin sekali lagi.. bak air kamar mandi Titin kosong, Titin mau mandi gak ada air “ kata Titin sambil mendekatiku dan duduk dibelakangku dikasur.

Aku membalikkan badanku dan kebetulan pas sekali wajahku menghadap payudara Titin yg tertutup daster. Aku sempat terdiam..

“ Titin tadi dengar suara abang waktu nyuci, Titin tau abang tadi ngintip Titin, ngaku aja “ katanya sambil mengusap wajahku

“ Eeehh... gaakk... kamu kenapa masuk kesini? Yaa.. udah, tungguin diluar abang ambilin airnya

“ Nanti aja... Titin masih mau disini “ katanya

“ Jangan... kamu ntar tetangga yg lain pada tau... kamu cepet keluar “ kataku

Titin pun beranjak dari ranjangku, namun ia tidak keluar malah ia mengunci pintu kamarku. Ia pun melepaskan dasternya dan terpampanglah semua tubuh Titin yg sudah tidak ada penutup lagi. Kedua payudaranya aku melihat sangat padat sekali dan aku lihat putingnya berwarna cokelat muda. Kemudian ia mendekatiku dan meraih retsleting celanaku dan dibukanya. Lalu ia menurunkan celanaku dan aku menjadi telanjang dibagian bawah.

Sungguh aku tak berdaya diperlakukan seperti itu, lalu ia berdiri dan membisikkan ketelingaku...

“ Titin mau bang, bisa kan kasi Titin kehangatan? Udah lama Titin gak disentuh suami Titin “ katanya

“ Taa.. ta..pi.. oohhh yeeaaahhhh “ desahku saat Titin mengulum penisku

Dengan lembut ia memperlakukan penisku, hingga buah zakarku pun dijilatnya, entah keberuntungan apa yg aku dapatkan hari ini sehingga orang yg baru saja aku khayalkan itu tiba-tiba datang masuk kekamarku..

Tak lama kemudian aku menahan kepalanya memberinya tanda bahwa menyuruhnya berhenti. Aku menarik tubuh Titin dan mendorongnya kekasur sehingga ia menjadi terlentang dikasur. Aku buka kedua kakinya dan pahanya dan langsung saja aku jilat kemaluannya. Kumasukkan jari tengahku kedalam lubang kemaluannya dan aku jilat klitorisnya dengan lidahku.

“ Aaawww... aaahhh Geeellliiii bang “ katanya

Lima menit aku memainkan lidahku menjilat kemaluannya, dan cairan nikmat Titin pun meleleh keluar dan langsung saja aku lumat. Aku pun berdiri dan memegang batang penisku dan ku lihat sudah memberikan lampu hijau dengan mengangkangkan kedua kakinya. Pelan tapi pasti dan ku hujamkan penisku masuk kedalam kemaluannya.

“ Arrghhh aaahhhh “ erangnya

Sungguh nikmat kemaluan Titin, sejenak aku diamkan dan terasa sekali berdenyut dikepala penisku seakan seperti di pijat dari dalam. Akupun menggoyangkan pantatku maju mundur menusuk kemaluan Titin, belum seberapa aku merasakan hangat sekali dikepala penisku seakan disembur cairan hangat. Ternyata Titin sedang orgasme.

“ Aaaarrghhh aaahhhh bang... aaahhhh “ desahnya menggelinjang hebat

Aku berhenti sejenak membiarkan Titin menikmati orgasmenya, setelah Titin tenang aku melanjutkan goyangan pantatku. Semula yg terasa lambat kini aku percepat, beberapa menit kemudian Titin mencengkram tanganku dan aku merasakan hangat lagi di kepala penisku. Titin orgasme kedua kalinya.

“ Arrrggghhhhh yeeeeaaaahhhhh bang... “ desahnya

Penisku semakin basah, aku merasakan sangat licin. Akupun mencabut penisku dan aku lap dengan celana dalamku penisku dan aku juga lap kemaluan Titin yg sudah banjir sampai kering. Setelah kering aku belum memasukkan penisku lagi kedalam kemaluan Titin, aku menyempatkan diri menyusui payudara Titin dan aku sedot putingnya.

“ Arrgghh bang, udah... sakit bang “ katanya

Akupun menghujamkan lagi kepala penisku dan masuk seluruhnya dan langsung saja aku goyang sekuat tenaga karena aku sudah tidak tahan, semakin cepat dan semakin keras suara Titin mengerang, sambil menggoyangkan pantat aku menutup mulut Titin agar suaranya tidak keluar.

“ Ssstt.... diam Tin, ntar ada yg denger “ kataku

Akupun melanjutkan gerakkan ku memompa rahim Titin, perpaduan bunyi sentuhan pahaku dengan paha Titin menjadi sebuah irama dan akupun akhirnya mencapai klimaks kedua dan langsung saja aku menyemprotkan spermaku dirahimnya supaya ia bisa hamil dan dibalasnya dengan semprotan didalam kemaluannya..

“ Aaaaarrggghhhh.... Tin... oohhhh yeeessss aaaahhhhhhh “ desahku

“ Hmmmbbbbb.... aaaarrrggghhhhh aaaaahhhhh aahhhh aaaaaaahhhh “ desah titin

“ Crrroooottt.... Crrottt... Crrroootttttt “

Akupun terkulai lemas disamping Titin dan tanpa kusadari aku tertidur dalam keadaan telanjang. Pas aku bangung ternyata hari sudah mulai gelap dan aku lihat Titin sudah tidak ada disampingku. Langsung saja aku pergi mandi membersihkan semua kotoran yg melekat ditubuh akibat pergumulanku dengan Titin tadi siang. Selesai mandi aku mengganti alas kasurku yg kotor dengan spermaku dan cairan kemaluan Titin.


Dua hari kemudian kamipun berangkat menuju terminal dengan membawa 2 buah Tas yg berisi pakaian. Didalam bis titin hanya diam saja dan akupun tidak mau mengganggunya. Akhirnya kami sampai di kampung halaman Titin semasa kecil. Disana aku dan Titin menginap dirumah ayah Titin yg sudah uzur. Dirumah itu hanya tinggal ayah dan adik Titin yg masih SMU. Ayah Titin lemah tak berdaya dan terbaring sakit dikasur. Adik Titin lah yg mengurus ayahnya sedangkan Titin hanya bisa mengirim uang kepada adiknya untuk keperluan sekolah dan keperluan sehari-hari.

“ Bang.. ke kebun yuk “ ajak Titin

“ Maen lagi ya.. mau kan? “ kataku

Titin mengangguk tanda setuju, dikebun aku menggumuli Titin, dikebun itu sangat sepi sekali, aku dan Titin bebas melakukan hubungan intim. Entah berapa kali aku melakukannya dengan Titin selama berada dikampung, dan aku juga tidak pernah menghitung berapa banyak cairan spermaku yg masuk kedalam rahim Titin.

Dan ketika pulang kekota aku sengaja jarang melakukannya dengan Titin karena aku takut anak yg lahir kelak mirip denganku. Tak terasa bulan berlalu dan akhirnya Titin hamil. Suami Titin sangat girang melihat Titin hamil dan sering sekali suaminya bercerita denganku tentang kehamilan Titin. Aku sendiri tidak tahu bahwa itu anakku atau bukan. Pada 3 bulan pertama kehamilan Titin aku juga pernah menggauli tubuh Titin.

Dan ketika bayi itu lahir ternyata tidak mirip denganku tetapi mirip dengan Titin dan anak yg lahir itu adalah bayi perempuan. Aku menjadi lega karena hubunganku dengan Titin akan terus terjaga tanpa diketahui oleh suaminya. Sekian cerita iniyg mungkin dalm bentuk pengunaan bahasa, ejaan ataupun penulisan ternyata ada kekurangan mohon di mengerti karena kurangnya pengalaman dalam pendidikan. Terima Kasih... :shakehand
 
mantapss gan, kalo bisa sih ada sambungan sambungannya
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd