Part 3.Pesona Istri Tetangga
Can you see without eyes?
Can you speak without lies?
I wanna drink from you naked fountain
I can drown your sorrows
I'm gonna burn
Burn you to life now
Out of the chains that bind you
(Stone Temple Pilots-Wicked Garden/Core 1992)
Sayup sayup terdengar suara nyanyian Scott Weiland dari Rumah Ardi pagi itu.Masih terdengar prima memang,mengingat lagu yang Ardi putar merupakan keluaran album pertama dari Stone Temple Pilots dimana Scott masih belum mengalami kecanduan Narkoba mungkin.
Dan apa yang paling nikmat ketika pagi hari selain ngopi ditemani gorengan dan beberapa batang tembakau filter.Apalagi jiga ditambahi bonus pemandangan wanita cantik disebelah rumah.Terlihat dari kejauhan bahwa Ratno mulai berangkat kerja dan Dwi menyalami suaminya.
Setelah Ratno berangkat kerja,Dwi biasanya menyiram taman kecil yang ada di depan rumahnya karena baik dia maupun suaminya sangat menyenangi Tanaman hias.
Pagi itu Dwi menggunakan Gamis warna Biru yang dipadupadankan juga oleh jilbab warna Biru langit.Tak lupa pula kacamata kesayangan yang membuat Dwi semakin terlihat Cantik dan menggoda bagi sebagian orang.Termasuk Ardi tentu saja.
Ketika menyiram tanaman di pekarangan rumahnya ketika Dwi membungkuk sesekali terlihat garis celana dalamnya samar samar.Hal ini jadi pemandangan tersendiri bagi Ardi yang nampaknya mulai memiliki Hasrat tersendiri pada Istri tetangganya itu.
'Mbak Dwi,rajin betul nih nyiram tanaman'Sahut Ardi dari samping Rumahnya
'Eh iya kang,biar segar'
'Iya nih mbak,saya juga seger ngeliatnya' timpal Ardi Ambigu.
'Makasih kang'Dwi sedikit tersenyum
'Si mas Ratnonya kemana mbak'?
'Kerja kang'
'Ohhh,anak anak pada kemana Mbak Dwi'?
'Ada di dalem kang'.
'Ohh ya udah,maaf yah mengganggu mbak'
'Gak apa apa kok kang'
Kemudian Dwi pun melanjutkan kegiatan menyiram tanamannya.Dwi nampaknya tidak sadar bahwa Ardi memperhatikannya sejak tadi.Lebih tepatnya memperhatikan Kesintalan tubuhnya.
.................
Karena hari sudah beranjak siang maka Dwi pun menyudahi acara menyiram tanamannya dan masuk kedalam rumah.Ardi pun masuk ke dalam rumahnya dan memulai mengerjakan orderan Desain Sticker dan Kaos pesanan dari para pelanggan.Ya inilah enaknya Ardi,pekerjaanya memiliki waktu yang fleksibel dimana Dia bisa mengatur ritme kerja seenaknya sendiri.Meskipun begitu,Ardi sangat bertanggung jawab dengan target waktu serta kualitas yang diminta pelanggan.Bukan tidak bisa sebenarnya Ardi mengambil pekerjaaan yang lebih konvensional seperti pegawai Kantoran.Hanya saja Ardi tidak mau terikat oleh ritme kerja yang monoton dan datar.
Sementara itu Dwi sedang menyusui Azka di ruang tamu.Terlihat payudara kencangnya begitu menggelayut menggoda.Untungnya dia melakukan kegiatan rutinya itu di dalam rumahnya jadi aman dari lirikan lirikan orang lain.Sebenarnya dulu ketika masih baru lulus kuliah sampai diawal pernikahanya dengan Ratno,Dwi pernah bekerja sebagai guru TK dan sesekali melayani les privat.Namun karena Ratno ingin Dwi fokus mengurus Rumah maka dia pun melarang Dwi untuk bekerja.Lagipula gaji dia masih lebih dari cukup untuk kebutuhan makan sehari-hari.
Untuk menambah penghasilan,Dwi biasanya menjadi Reseller pakaian juga menerima juga pesanan kue kue untuk dijual kembali.Ya,meskipun gaji dari suaminya lebih dari cukup,tapi untuk membunuh rasa bosan dirumah maka Dwi pun melakukannya.Sesekali pula jika ada yang ingin belajar komputer atau privat Matematika Dwi pun akan senang hati menerimanya selama tidak menganggu dan Dwi Ada waktu luang.
.......
'Kamu minggu depan tolong Audit proses pembuatan produk kita di Jember'
'Emmm baik pak,berapa hari?'
'Seminggu dan akomodasi ditanggung perusahaan'
'Lama juga pak'
'Memang sudah tugas kamu,kenapa?.Kangen sama istrimu ya haha?
'Hehe ya begitulah pak'
Begitulah sekilas percakapan yang terjadi di ruangan atasan Ratno.Jadi Ratno akan ditugaskan oleh atasanya yang bernama Pak Sobri (45) untuk mengaudit unit produksi di Jember.Sebenarnya Ratno sedikit malas kali ini,karena dia baru pindah Rumah dan karena waktu auditnya lama otomatis birahinya menjadi sulit untuk disalurkan.
Sebenarnya Sobri bukan tidak mengetahui hal ini bahkan memang sengaja menugaskan Ratno ke Jember.Memang sejak lama Sobri menyukai Istri bawahanya itu.Dengan ditugaskannya Ratno dalam waktu lama,siapa tahu niatnya menggagahi Dwi Kurnianingsih bisa terlaksana meskipun kemungkinannya hampir mustahil.
Pernah suatu waktu ketika acara makan bersama acara kantor,Sobri tidak sengaja menyentuh bagian Pantat milik Dwi.Jadi ketika akan turun dari bus karena sangat padat dan berdesakan tangan kasar Sobri menempel pada Bongkahan pantat Dwi.Terasa kenyal waktu itu.Dan Sejak saat itu Sobri mulai tergila-gila dengan istri bawahanya.Namun sekali lagi,untuk menggagahi Dwi nampaknya akan mustahil jadi dia hanya bisa membayangkannya saja.
'
'
unexpected ending wkwk
