Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Runner (Chapter 45: Happy Ending, featuring Chelsea Islan (The Final Chapter))

Status
Please reply by conversation.
Mantep bener hu, tiap chapter ganti pemeran. Request aura kasih hu, mumpung lg social distancing sama suaminya pasti dah lama gak dibelai 😅😅
 
*update dulu mumpung ada waktu lowong*

Chapter 17: Nia Ramadhani



Menikah dengan salah satu pria terkaya di Indonesia dan memiliki anak-anak yang lucu tidak serta merta membuat Nia Ramadhani bahagia. Wanita bernama lengkap Prianti Nur Ramadhani itu memang sudah menikah lama dan hidup bergelimang harta, tapi ada satu hal yang membuatnya kurang puas; kehidupan seksnya.

Suaminya memang salah satu pria terkaya di Indonesia, tapi itu tidak membuatnya jadi hebat dalam urusan ranjang. Jelas sebelum menikah Nia sudah memiliki banyak pengalaman seksual dengan lawan mainnya di sinetron atau dengan mantan-mantan pacarnya sehingga Nia bisa membuat perbandingan. Sejak menikah, Nia pensiun dari dunia hiburan. Tetapi belakangan ini suaminya kembali memperbolehkan Nia untuk kembali ke dunia yang sudah membesarkan namanya itu. Nia mulai menerima beberapa tawaran job untuk menjadi host atau bintang iklan. Nia juga seringkali mendapat tawaran endorsement untuk akun sosial medianya. Acara terbaru yang Nia terima adalah reality show yang akan mengikuti kesehariannya di rumah bersama anak-anak, dan tentu saja yang bertanggung jawab atas acara itu adalah Fahmi.

Kantor Fahmi.

"Mi, sini kamu keruangan saya!" teriak Pak Tono memanggil Fahmi dari ruangannya.

Fahmi berlari tergesa-gesa menuju ruangan Pak Tono.

"Permisi Pak, ada yang bisa saya Bantu?" tanya Fahmi.
"Untuk shooting episode pilot yang sama Nia Ramadhani besok kamu yang handle ya. Anak-anak udah nyiapin semuanya, kamu tinggal supervisi aja. Si Angel Bapaknya masuk rumah sakit jadi kamu harus gantiin dia sementara. Paling hanya buat dua episode pertama" ucap Pak Tono.
"Siap pak, nanti saya koordinasi sama anak-anak" jawab Fahmi.
"Thank you mi, I owe you one" ucap Pak Tono.

Fahmi meninggalkan ruangan Pak Tono untuk kembali ke ruangannya agar bisa menyiapkan keperluan shooting besok.

Rumah Nia Ramadhani, Hari Pertama Shooting.



Fahmi tiba di rumah Nia. Ternyata rumah cukup besar, ya namanya juga rumah Istri konglomerat. Bahkan bisa dikatakan rumah itu lebih mirip Istana ketimbang rumah.

"Jadi begini toh rumah konglomerat" ucap Fahmi dalam hati.

Fahmi menghampiri Nia yang sedang mengawasi para kru bekerja dan memperkenalkan diri.

"Nama saya Fahmi, saya yang akan bantu jadi Production Assistant hari ini" ucap Fahmi.
"Salam kenal mbak" lanjut Fahmi sambil mengulurkan tangannya.

Nia tersenyum manis.

"Salam kenal juga mas. Mohon kerjasamanya" ucap Nia Ramadhani sambil tersenyum dan menjabat tangan Fahmi.

Fahmi menjabat tangan Nia.

"Halus juga tangannya ya, pasti perawatannya mahal" ucap Fahmi dalam hati.

Fahmi, Nia, dan beberapa kru mengadakan preproduction meeting sebelum melaksanakan proses shooting. Mereka sempat berbincang soal ide-ide Fahmi mengenai bagaimana Fahmi akan membuat acara ini terasa lebih fresh dan berbeda dengan reality show lainnya, Nia nampak terkesan dengan ide-ide Fahmi. Nia terus memperhatikan Fahmi saat Fahmi sedang memaparkan rencananya pada seluruh kru.

"Untuk ukuran seorang production assistant dia ganteng juga ya" ucap Nia dalam hati.

Setelah meeting dan berbincang selama beberapa menit, kru yang lain bahwa mereka sudah selesai menyetting peralatan shooting. Shooting di rumah Nia pun mulai berjalan dan sepertinya akan berjalan lancar. Setelah shooting adegan opening selesai, mereka semua kini membongkar peralatan dan mulai merekam kegiatan Nia sehari-hari Nia dengan peralatan shooting seadanya. Meski memiliki banyak pembantu dan baby sitter, Nia terlihat telaten mengurusi anak-anaknya, ya setidaknya itu yang diperlihatkan Nia di depan Kamera. Shooting terus berjalan dengan mengikuti kegiatan Nia, bahkan ketika teman-teman sosialitanya seperti Jessica Iskandar dan Sarwendah datang berkunjung.

Ketika jam menunjukkan pukul 4 sore, Fahmi memutuskan untuk menghentikan shooting karena perjanjiannya antara Nia dengan pihak production house shooting tidak akan lebih dari jam setengah 5 sore. Para kru akhirnya mulai membereskan alat-alat shooting agar setengah 5 mereka sudah bisa keluar dari rumah Nia Ramadhani.

"Mbak, makasih banyak ya. Alhamdulillah lancar Hari ini" ucap Fahmi.
"Saya juga makasih ya. Saya salut kalian bisa kerja cepet" balas Nia.

Malam Hari.



Jam menunjukkan pukul 2 malam. Nia terbangun dari tidurnya dan melihat suaminya tertidur pulas. Nia tidak bisa tidur karena terus terbayang-bayang wajah Fahmi. Tentu Nia masih cinta dengan suaminya, tapi belakangan suaminya jarang memberinya nafkah batin dan Nia juga sudah lama tidak tertarik dengan pria lain selain suaminya. Nia beranjak dari tempat tidurnya dan berjalan ke kamar mandi. Nia mengunci pintu kamar mandi dan mengambil sebuah kotak yang terlihat disembunyikan di dalam salah satu laci. Saking tersembunyinya, Nia yakin suaminya tidak bisa menemukan kotak itu. Nia mengambil sesuatu dari kotak itu dan ternyata Nia mengambil sebuah dildo berukuran besar. Perlahan Nia memasukan dildo itu ke vaginanya sendiri. Nia mulai mendesah keenakan.

"Aaaaahhh" Nia mulai merasakan vaginanya terisi oleh Dildo besar itu.

Nia berusaha mengontrol suaranya agar tidak membangunkan suaminya yang sedang tertidur pulas itu. Dildo besar itu tampak keluar masuk vagina Nia sambil Nia membayangkan kalau seakan itu adalah penis Fahmi yang keluar masuk vaginanya. Sementara tangan kirinya mengendalikan dildo, tangan kanan Nia bertumpu pada dudukan wc tempatnya duduk sekarang. Nia memainkan dildo itu dengan liar di vaginanya sendiri.

"Ahhmmmm" Nia mendesah pelan keenakan.

Kocokan Nia di vaginanya sendiri terasa semakin cepat dan intense, desahan Nia juga semakin kencang. Akhirnya Nia mengalami orgasme. Dildo Nia kini basah oleh cairan orgasmenya sendiri dan Nia mengarahkan Dildonya yang basah itu ke mulutnya sendiri. Mantan pemain sinetron itu menjilati dan menciumi dildonya yang basah akibat cairan orgasmenya sendiri hingga bersih. Tentu saja Nia masih membayangkan dildo itu adalah penis Fahmi. Setelah selesai bersih-bersih, Nia menyimpan dildo itu kembali ke tempat rahasianya dan kembali tidur bersama suaminya.

"Pokoknya besok harus bisa dapetin kontol Fahmi" ucap Nia dalam hati.

Nia akhirnya tidur lelap setelah sesi masturbasinya

Rumah Nia Ramadhani, Hari Kedua Shooting.



Proses shooting hari kedua pun berjalan lancar, para kru mempercepat speed pekerjaan mereka karena mereka sudah semakin terbiasa dengan gaya shooting reality show ini. Semua merasa puas dengan hasil shooting hari ini, termaksud Fahmi dan Nia. Para kru harus segera membereskan alat-alat tepat waktu agar mereka bisa segera keluar sebelum jam setengah 5. Ketika sedang mengawasi kru yang sedang membereskan alat-alat shooting, Nia tidak sengaja tersandung kabel sehingga pantat Nia tidak sengaja menyenggol selangkangan Fahmi. Nia dapat merasakan penis Fahmi yang tiba-tiba tegang tapi Fahmi pura-pura tidak tau apa-apa. Nia tersenyum ketika mengetahui kalau ternyata Fahmi memiliki ketertarikan pada Nia. Fahmi hanya balas tersenyum pada Nia dengan berpura-pura tidak tau maksud senyuman Nia. Fahmi tau betul penisnya tidak sengaja menyenggol Nia.

"Mbak, rumahnya besar juga ya?" ucap Fahmi memulai percakapan.
"Ah, biasa aja mas. Lagian ini maunya Mas Ardie. Kalau Aku sebenernya ga mau rumah sebesar gini" balas Nia.
"Bisa-bisa saya kesasar nih hehehe" ucap Fahmi sambil bercanda.
"Mau Aku kasih tur keliling?" tanya Nia.
"Wah boleh banget mbak, bisa sekalian buat ide acara kita besok-besok!" jawab Fahmi dengan antusias.

Nia senang melihat antusiasme Fahmi dalam menggarap realty show ini, tapi Nia juga diam-diam berharap bakal digarap oleh Fahmi. Sementara kru yang lain sudah selesai berberes dan akan pulang, Fahmi diajak keliling rumah oleh Nia.

"Mbak, Mas, Kita pamit ya. Mau istirahat buat besok" kata para kru.

Fahmi dan Nia menjawab dengan bersamaan.

"Silahkan, sampai ketemu besok ya kawan"
"Thank you for the good work!" lanjut Fahmi.

Para kru akhirnya pulang dan Nia mengajak Fahmi berkeliling rumahnya. Ternyata rumah Nia memang benar-benar besar. Cocok untuk dijadikan lokasi shooting drama sinetron, terutama untuk karakter dengan keluarga yang Kaya Raya. Di rumah Nia Ramadhani terdapat kolam renang yang cukup besar, ruang makan yang mirip restaurant bintang lima, ruang karaoke, dan ruang home theater. Fahmi sangat terkesan dengan semua ini karena Fahmi belum pernah melihat kemewahan seperti ini sebelumnya. Ternyata rumah Nia Ramadhani dalam kehidupan nyata lebih mewah ketimbang apa yang dilihatnya di TV dan sosial media. Nia tidak lupa mengajaknya untuk melihat-lihat kamar anak-anaknya dan kamar pribadinya. Kamar pribadi Nia sangat besar bahkan mungkin seukuran dengan rumah Fahmi di kampung sana. Kamar mandi Nia tidak kalah mewah dan besar sampai-sampai Fahmi berfantasy bisa bercinta dengan seorang wanita cantik di bak Jacuzzi yang dilihatnya itu.

"Gila, ini kamar mandi apa surga?" tanya Fahmi terkagum-kagum.
"Biasa aja kali mas hehehe" ucap Nia sambil tertawa malu.

Fahmi masih terus mengagumi kemewahan kamar tidur dari seorang Nia Ramadhani. Kisah Nia Ramadhani memang seperti Cinderella yang menemukan Pangerannya. Ketika Fahmi sedang melihat foto-foto liburan Nia dan keluarganya tiba-tiba Nia menghampiri Fahmi.

"Aku tau tadi kamu nafsu pas liat Aku kesandung kabel" kata Nia.

Jantung Fahmi seakan berhenti berdetak. Fahmi juga keringat dingin.

"Mak... Maksud Mbak Nia apa ya?" tanya Fahmi dengan gugup.
"Kamu engga usah pura-pura, mas. Aku tadi kan ga sengaja nyenggol selangkangan kamu. Ya aku bisa ngerasain kontol kamu" jawab Nia.

Istri Ardie Bakrie itu terus meraba pundak dan pinggang Fahmi, berusaha menggodanya.

"Kamu nafsu sama Aku kan?" tanya Nia.

Fahmi tidak menjawab apa-apa dan hanya gemetar keenakan akibat godaan Nia. Sekilas Fahmi teringat kasus video porno mirip Nia yang sempat menghebohkan dunia hiburan beberapa tahun silam. Nia mencumbu bibir Fahmi dengan pelan dan mesra, tapi tidak ada respond dari Fahmi. Ketika Nia mencium Fahmi lagi, Fahmi juga tidak memberikan response apapun seakan Fahmi masih shock dan tidak percaya kalau Nia Ramadhani yang terkenal itu kini sedang menggodanya. Nia yang awalnya hanya meraba pundak dan pinggang Fahmi kini mulai meraba selangkangan Fahmi. Nia dapat merasakan penis Fahmi yang besar meski masih terbungkus celana jeans.

"Tuh kan, bener dugaan Aku. Gede ini mah. Kamu nafsu beneran ini" ucap Nia dengan nada yang nakal dan menggoda.

Tangan Nia masih terus mengusap selangkangan Fahmi. Fahmi hanya berdiri disana menerima perlakuan dari Nia.

"Mbak Nia, anak-anak mbak ada dibawah loh" ucap Fahmi.
"Tenang, mereka lagi sibuk main sama babysitter. Lagian rumah ini gede kok" jawab Nia sambil terus menggoda Fahmi.

Tiba-tiba Nia kembali mencium Fahmi, tapi kali ini Nia memasukan lidahnya ke dalam mulut Fahmi dan memijat-mijat lidah Fahmi. Fahmi yang akhirnya menyerah dengan keadaan akhirnya membalas ciuman Nia dengan juga memijat-mijat lidah Nia dengan lidahnya. Fahmi dan Nia berciuman dengan liar, lidah mereka saling beradu satu sama lain. Ketika mereka melepaskan ciuman, ludah Nia menjuntai dari mulutnya ke mulut Fahmi.

"Kita main cepet aja ya, sebentar Mas Ardie pulang!" ujar Ibu dari tiga anak itu.

Nia membuka roknya serta dalamannya dan menyandarkan bagian depan tubuhnya ke meja rias.

"Kita main pake gaya doggy style aja ya" ujar Nia lagi.

Nia melumuri tangannya dengan ludah dan mengusapkan tangannya ke arah vaginanya. Fahmi melepaskan celana panjangnya dan celana dalamnya. Tanpa berfikir panjang, Fahmi langsung memasukan penisnya kedalam vagina Nia. Fahmi menggerakan pinggulnya dengan liar seperti sedang goyang ngebor sambil memegangi kaki Nia Ramadhani yang terkenal jenjang dan seksi itu. Nia mendesah dan berteriak. Fahmi memainkan penisnya dengan kasar sehingga Nia berteriak sejadi-jadinya.

"Nia, pelan-pelan, di bawah ada anak-anak kamu loh!" ucap Fahmi.
"Biarin, Bodo amat!" jawab Nia sambil mendesah.

Fahmi menjambak rambut Nia dan menariknya kebelakang. Fahmi meraih wajah Nia dan menciumnya dengan liar dari belakang. Nia terus mendesah dan berteriak karena permainan Fahmi.

"Nia, pelan-pelan dong. Nanti kedengaran anak-anak kamu!" ucap Fahmi lagi.

Nia tidak menjawab dan hanya terus mendesah. Nia sudah tidak peduli lagi apakah dia akan ketahuan apa tidak. Nia sudah lama tidak merasakan kenikmatan seperti ini. Fahmi menyumpal mulut Nia Ramadhani dengan celana dalamnya sendiri agar desahan dan teriakannya tidak terdengar seantero rumah. Nia dapat melihat dirinya sendiri lewat kaca rias di hadapannya. Nia terasa semakin bernafsu saat melihat tubuh seksinya digarap oleh Fahmi lewat belakang.

"Hmmmm!!! Hmmmmm!!!" teriakan Nia tertahan oleh celana dalam yang ada di mulutnya.

Vagina Nia tiba-tiba terasa mengencang dan benar saja, Nia mendapat orgasme. Bukan hanya orgasme, Nia mengalami squirt.

"Hmmmm!!!!" teriakan kenikmatan Nia tertahan oleh celana dalamnya.

Hal ini tidak menghentikan Fahmi untuk terus bergerak dengan semakin liar.

"Dasar murah kamu, Nia. Udah punya suami kaya, udah punya anak, masih aja mau dientot cowo lain!" ucap Fahmi sambil menampar pantat Nia.
"Oh yeah, I'm a slut!" balas Nia.

Ucapan Nia tidak terdengar jelas karena mulutnya tersumpal celana dalam. Sekarang giliran Fahmi yang akan mengalami orgasme. Fahmi semakin mempercepat gerakannya dengan liar. Fahmi mengeluarkan penisnya dari vagina Nia dan menyemburkan seluruh spermanya ke pantat Nia. Nia melepas celana dalamnya dari mulutnya. Mereka berdua tampak seperti dua orang yang habis lari marathon. Wajah mereka berdua tampak merah dan kehabisan nafas.

"Gila kamu, mas. Aku dibikin jadi gini" ucap Nia sambil ngos-ngosan.

Fahmi hanya tersenyum mendengar perkataan Nia dan mulai mengenakan celananya lagi tapi tangannya ditahan oleh Nia. Nia memberikan satu kejutan lagi untuk Fahmi; dia memasukan penis Fahmi ke dalam mulutnya dan membersihkan sisa-sisa orgasme Fahmi yang masih menempel. Nia mengambil tissue dan membersihkan sisa-sisa sperma Fahmi yang tercecer di lantai agar tidak ketahuan oleh suaminya. Tidak lupa Nia membersihkan sisa-sisa sperma yang menempel di pantatnya dengan cara mengambilnya dengan jari-jari tangannya lalu menjilatnya hingga bersih. Setelah mereka kembali berpakaian, Nia mencium Fahmi lagi. Nia akhirnya ambruk di lantai sambil ngos-ngosan saking lemasnya.

"Thanks yah. Udah lama Aku ga ngewe sehebat itu" ucap Nia sambil tersenyum menggoda.

Fahmi hanya tersenyum dan keluar dari kamar Nia. Jelas sekarang tidak akan ada kontol lain, termaksud milik suaminya, yang dapat memuaskan Nia selain milik Fahmi.



To be continued...
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd