Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Saat Cemburu Berkubang Nafsu

Status
Please reply by conversation.
Belom apdete apdete nih hu. janji malem senen. syedihh si otong udah nunggu cerita bagusnya si suhu yang satu ini
 
Part-1. Partner Sableng

Akhirnya…
Pekerjaanku selesai juga. Setelah dalam seminggu ini Aku disibukkan dengan pekerjaan penting tentang rencana pengembangan perusahaan yang baru di daerah Riau. Betapa tidak, Aku ditunjuk sebagai penanggung jawab oleh perusahaan untuk melakukan misi penting ini. Mungkin karena Aku dinilai mampu untuk melakukan tugas ini, disamping itu Aku juga merupakan putra asal Riau yang sudah bekerja di perusahaan PT Elang Drillindo selama dua tahun lebih.

Selama dua tahun pula Aku terpaksa berpisah dari keluargaku yang ada di kota Pekanbaru Provinsi Riau karena karirku sangat bagus diperusahaan ini. Selama ini Aku kerja selalu gonta ganti perusahaan di daerahku Riau.
Aku tak dapat memboyong keluargaku ke Jakarta karena istriku merupakan seorang guru PNS yang mengajar di SMP negeri di Pekanbaru.

Istriku menjadi PNS setelah menikah denganku. Aku yang menyuruhnya untuk melanjutkan kuliah, karena Kami menikah saat istriku masih kuliah.
Dan akhirnya beberapa bulan yang lalu Dia ikut tes CPNS, dan Lulus…!

Oya..Namaku Syaiful Fajri 30 tahun orangnya lumayan ganteng lah…Namun yang pastinya Aku begitu pandai menundukkan hati mertuaku disaat melamar Lala istriku.
Tidak ada pacaran diantara Kami, yang ada hanyalah ta’aruf, acara lamaran dan kemudian menikah. Karena Lala adalah anak Pak Haji yang terkenal ketat menjaga anak anak gadisnya.

Sedangkan istriku, namanya Layla Hanum biasa dipanggil Layla atau Lala saja. Putri bungsu dari tiga bersaudara. Dia adalah seorang guru yang memiliki paras yang cantik, imut dan manis .
Aku tahu Lala membuat banyak laki laki penasaran dan ingin dekat bahkan menggodanya. Namun Aku percaya, Lala adalah istri yang setia dan tidak akan mengkhianati kepercayaanku. Selain alim dan taat beribadah, Dia juga seorang yang baik hati, cenderung pendiam namun tegas sehingga membuat para lelaki mesum berfikir berulang kali untuk menggodanya.

Jika pekerjaan ini selesai dan lancar, maka selanjutnya Aku akan kembali bekerja di Riau, artinya Aku dapat berkumpul kembali dengan keluargaku.
Saat ini Aku sedang berada di Hotel yang telah disiapkan oleh perusahaan untuk istirahat, karena besok pagi Aku akan terbang ke Pekanbaru. Jadi bukan di apartemen lagi yang selama ini Aku tempati.
Karena tidak ingin ada yang kurang, di hotel kembali Aku periksa semua dokumen yang Aku perlukan.

“Huuuuff….Ahhh”
Aku hanya ingin tidur dan istirahat total malam ini , karena besok pagi harus terbang ke kota Pekanbaru Provinsi Riau daerah asalku untuk mempersiapkan segala sesuatu tentang pembukaan cabang perusahaan Kami di sana.
Karena rasa lelah, pusing dan mengantuk tak dapat kutahan lagi, menyebabkan Aku tak sempat menutup laptop untuk mengakhiri dan membersihkan pekerjaanku.

Tuut tuut tuuut…
Aku tersentak dan terbangun karena mendengar suara dering HP.
Dalam keadaan mengantuk karena terlelap tadi, Aku paksakan tanganku meraba raba untuk mencari Hp yang berbunyi tersebut, setelah HP tersebut Aku temukan, tanpa melihat siapa yang menelpon langsung saja Aku angkat.

“Hallo…”
Suaraku masih serak dan berat khas orang yang sedang mengantuk atau bangun tidur.

“Maaf Pak Syaiful, mengganggu waktu istirahatnya”
Aku langsung duduk begitu mendengar suara yang tidak asing lagi ditelingaku.
Suara itu adalah suara Pak Heru, atasanku di perusahaan.

“Mmhh...Anu…Eh.. Pak, Maaf Saya ketiduran. Jadi, lambat angkat telepon Bapak..”
Aku jadi sedikit malu dan grogi karena tidak menyangka Pak Heru akan telepon malam malam begini.

“Nggak Pak Syaiful, Saya yang harusnya minta maaf Pak. Tadi sore Saya lupa memberitahukan, bahwa untuk melakukan tugas berat ini, selama sebulan kedepan Pak Syaiful akan dibantu oleh seorang partner, mungkin sebentar lagi Dia akan datang ke sana”

“Baik..Siapa orangnya Pak..?” Jawabku setelah terdiam beberapa saat.
Sebenarnya Aku merasa sedikit kurang nyaman jika harus bekerja sama dengan orang yang belum Aku kenal.
Namun Aku tak punya pilihan, nama nya aja bos tentu tak bias dibantah.

“Tunggu saja…Mungkin sebentar lagi Pak Beny akan datang, dan Saya sudah melihat kemampuannya. Dia bekerja seperti konsultan gitu, yakin lah…Dia profesional, cerdik dan dapat Kita andalkan untuk pekerjaan ini”

“Oya Pak…Mungkin orangnya sudah datang, Saya mendengar seseorang sedang mengetuk pintu.”
Kataku menjawab dengan cepat.
“Ya sudah…Kalian harus bekerjasama dengan baik ya, semoga sukses”
“Ya Pak…”
Pembicaraanku dengan Pak Heru pun selesai.

Saat Aku membuka pintu…
Didepanku berdiri seseorang yang membuatku kaget, ragu dan khawatir karena melihat penampilannya.
Jujur, penampilannya diluar bayangan dan ekspektasiku.
Dia terlihat tinggi besar, mungkin tingginya mencapai 180 cm dan berkulit agak gelap. Dia memakai celana jeans ketat dan kaos oblong putih yang juga ketat sehingga mempertontonkan tubuhnya yang athletis dan kekar. Rambutnya juga panjang sebahu tapi diikatnya dengan rapi.

Saat mataku melihat ke bawah Aku juga heran bercampur kagum melihat Dia memakai sepatu kulit yang mengkilap, mungkin harga sepatunya sangat mahal.
Sekilas Dia terlihat seperti seorang bule Amerika latin yang sangat gagah.
Dia terlihat hanya membawa tas kecil, mungkin hanya muat untuk dua atau tiga stel pakaian saja.

Aku hanya memandang diam penuh selidik, Aku tak mau gegabah untuk mempersilahkan dia masuk, siapa tahu Dia orang jahat dan bukan orang yang dimaksudkan oleh Pak Heru.

“Selamat malam …Maaf,Saya Beny..Pak Heru menugaskan Saya untuk membantu Bapak dalam pembukaan cabang perusahaan di Riau.”

Aku tak langsung menjawab, karena masih bimbang.
Mungkin Dia tahu Aku ragu, maka beberapa saat kemudian Kulihat Dia menelpon seseorang.
“Ya Pak…Saya sudah berjumpa dengan Pak Syaiful” katanya berbicara dengan seseorang.

Tiba tiba HP nya diberikan kepadaku.
“Silahkan, Pak Heru ingin berbicara dengan Bapak…”

Tentu saja Aku gelagapan sambil berbicara dengan sedikit grogi.
“Ya Halo…”
“Pak Syaiful, Dia Pak Beny…Partner Bapak untuk tugas di Riau.” Kata Pak Heru menegaskan
“O ya Pak..Maaf”
“Percayalah, Dia bisa diandalkan… Penerbangan besok pagi dan hotel tempat penginapannya sudah Saya atur semua.”
“Iy yaa ya Pak…” Jawabku kembali gagap.

Setelah Aku yakin memang ini orang yang di maksudkan oleh Pak Heru, segera saja Aku persilahkan Dia masuk.

Namun Aku jadi dongkol melihat sikapnya saat berada di dalam kamar. Bagaimana tidak, Dia sok akrab, Aku melihat Dia dengan lancangnya mengambil air botol mineral sisa minumanku. Padahal, masih ada botol lain yang masih utuh.
Dengan wajah tanpa dosa Dia langsung meminum minuman itu.

“Maaf Pak Syaiful mohon dikoreksi jika Saya salah, Nama Bapak adalah Syaiful Fajri, 30 tahun Seorang Sarjana Teknik Industri, sudah bekerja di perusahaan ini selama dua tahun. Istri Bapak bernama Layla Hanum, berprofesi sebagai seorang guru SMP di kota Pekanbaru. Bapak tinggal di kompleks perumahan Elang permai Blok D nomor…”

“Cukup…! Aku butuh partner untuk membantuku dalam pengembangan perusahan, bukan seorang intel atau mata mata yang kerjanya hanya cari data dan alamat seseorang”
Aku mulai emosi dan langsung membentak nya sambil mendengus gusar.

Aku berharap Dia akan jaga sikap, tidak lagi sok akrab dan menganggap remeh kemampuanku.
Padahal, sejujurnya Aku sangat kaget Dia dapat menyebutkan semua data tersebut dengan benar. Tapi Aku gengsi untuk mengakuinya, bahkan merasa Dia sudah sangat lancang dan melecehkanku.

“Ha ha haaa…Betul kata Pak Heru, Bapak memang seorang pekerja keras, rajin dan cerdas. Tapi hanya untuk di kantor, sedangkan untuk turun kelapangan…Hmmmh, Bapak masih hijau dan harus lebih banyak belajar lagi…!”

Tubuhku mulai bergetar menahan amarah, tanganku terkepal…Namun saat teringat kata kata Pak Heru membuatku hanya diam sambil mengatur strategi untuk menghindar dari pembicaraan yang Aku rasa tidak perlu ini.

“Sudah… Aku capek sekali dan ingin tidur..” Kataku sambil rebahan ditempat tidur tanpa mempedulikannya lagi.
Dia hanya tersenyum tipis dan mengangguk.

“Mampus lo, emang enak dicuekin He he heee…” gumamku dalam hati.
Aku pun langsung berakting seolah olah sudah tertidur pulas. Padahal setiap garak geriknya berada dalam pengawasanku.

Mungkin sudah setengah jam berlalu, masih sunyi dan Aku jadi semakin penasaran dengan kegiatan apa saja yang sedang dilakukan olehnya.
Aku yang sedang berpura pura sudah tidur terpaksa mencari momen yang tepat untuk memutar tubuh agar langsung dan lebih leluasa mengawasinya.

Braaakk…!
“Ha ha haaaa…Akhirnya Kau kudapatkan manis”

Aku yang sedang konsentrasi berpura pura tidur, tentu saja sangat terkejut dan dengan spontan langsung duduk memandang ke arah nya dengan pandangan gusar.
Rupanya gebrakan tangannya ke meja kecil disamping tempat tidur yang menyebabkan suara keras tadi.

“Hei bung….! Jangan berisik. Jangan buat kesabaranku habis” Bentakku kesal

“He ehh…Maaf Pak hanya aksi spontan. Aku sangat bahagia karena cewek yang sangat sulit untuk ditaklukkan dan bikin Saya penasaran selama ini akhirnya nyerah juga. Tuh Dia mengirimkan nomor WA nya. Dia ngeselin banget dan selalu bikin kentang he heee…” kata Beny dengan wajah yang sumringah.

Aku yang awalnya sangat dongkol melihat sikapnya tadi, perlahan malah menjadi geli melihat tingkahnya seperti anak kecil tersebut.
“Kesempatan nih, membalas perlakukannya tadi” gumamku dalam hati.

“Ah…Urusan perempuan Saya pikir Anda seorang professional, nyatanya hanya seorang berbadan besar tapi memiliki otak ingusan seperti ABG….!”
Ucapku dengan mimik mengejek.

Dia hanya tersenyum kecut mendengar kata kataku.
“Pak Syaiful, eh Kita seumuran loh…Aku panggil Ipul aja lah ya biar akrab gitu. Dan panggil aja Saya Beny” Katanya mungkin berusaha mengalihkan pembicaraan.

“Enak aja, Saya bukan Syaiful Jamil yang biasa dipanggil Bang Ipul…!” ucapku cepat.
Tapi Beny terlihat tidak ada reaksi, Dia masih sibuk mengetikkan sesuatu di HP nya.

“Maaf Ben, Aku tak ada waktu untuk bincang tentang cewek malam ini..Aku tak tertarik dengan semua itu karena Aku sudah punya istri. Malam ini Aku hanya ingin istirahat, jangan bikin keributan lagi…!”
Sengaja Aku berucap dengan nada datar dan berat agar terlihat serius dan berwibawa sehingga Beny tidak lagi menggangguku.

Beny hanya mendengus kecil tanpa melirik ke arahku. Bisa jadi Dia tidak dengar apa yang Aku ucapkan. Aku semakin kesal karena tidak dianggap, bahkan Aku lihat Beny tetap asyik memainkan HP nya sambil senyum senyum sendiri. Akhirnya karena dongkol, kembali Aku rebahan untuk mencoba benar benar tidur dan istirahat.

“Achs..Ssshhh…Achhh…Sayang, terus sayannngg…”
Samar samar Aku mendengar desahan wanita didalam kamar ini.

Rupanya Aku benar benar ketiduran, dan tak tahu sudah jam berapa sekarang.
Aku membuka mata sedikit untuk melihat…

Degh..
Hampir saja Aku berteriak karena kaget.
Sekarang Aku membuka mataku lebar lebar untuk memastikan apa yang sedang Aku lihat.

Ternyata Beny sedang duduk dikursi tepat didepanku.
Dia sekarang hanya memakai baju kaos oblong putih yang dipakainya tadi, sedangkan celananya terlihat sudah berserakan dilantai.
Yang membuatku tercekat adalah saat Aku melihat sambil memegang HP Dia mengocok pelan kontolnya yang sedang tegak.
Aku bergidik melihat ukuran kontolnya yang sangat besar, hitam dan panjang itu.
Aku perkirakan ukuran kontolnya mungkin lebih dari 20 cm, tentu beda jauh dariku yang hanya 12-13 cm saja.


Dan….”Oh tidak, Kontol Beny tidak disunat…!”

Aku hanya diam dan menahan nafas setelah memastikan bahwa Beny sedang Video Call dengan seorang wanita.

“Jangan jangan cewek yang di incarnya tadi telah dapat dikuasai” gumamku dalam hati.
Kalau memang cewek yang baru dikenal itu berani VC seks dengannya, kuakui berarti Dia memang sangat jago dalam hal menaklukkan seorang wanita.
Tanpa disadari Aku semakin penasaran dengan partner ku ini.

Tiba tiba Beny melirik kearahku..
Tentu saja Aku kembali pura pura tidur karena Aku akan sangat malu jika ketahuan mengintip .

“Sayang…Sebentar ya, Aku ke toilet dulu… Nih silahkan kenalan dengan rekan ku..”
Tubuhku serasa menggigil begitu didepanku diletakkan sebuah HP yang diganjal dengan sebuah bantal.
Aku mencoba mengintip dengan membuka mata agak lebar.

Duarrr…
Aku menahan nafas begitu melihat dilayar HP ada seorang perempuan cantik yang sedang bugil, mendesah, pandangan sayu dan tangannya sedang mengobel memeknya yang terlihat tidak berbulu.
Aku sedikit lega saat mengetahui bahwa Beny tidak ada disana.

“Hai ganteng…kenalan yok, Aku Alin…Acsh…Hei….Ya Kamu…”
Aku yakin perempuan telanjang itu memanggilku, tapi untuk beberapa saat Aku hanya bengong memandangnya dengan nafas yang mulai memburu.
Sekarang Aku sudah tidak pura pura tidur lagi, pelan namun pasti HP tersebut Aku ambil sambil tersenyum kecut malu malu.

Aku mulai sudah duduk sambil sedikit gemetaran tetap mempelototi tubuh telanjang perempuan yang sangat cantik dan merangsang itu.

“Dia istriku…Namanya Alin…”
Tiba tiba HP ditanganku di ambil oleh seseorang, siapa lagi kalau bukan Beny yang sudah memakai celana pendeknya kembali.
Aku tidak tahu sejak kapan Beny ada di belakangku, namun yang pasti mukaku langsung berobah menjadi merah karena malu.

“Udah Say…Met bobo ya…Muuuaaach…”
Aku hanya melongo melihat Beny tiba tiba memutuskan sambungan Video Call nya tersebut.

“Ben..Maaf, beneran itu is is istrimu…?” Kataku terbata taba karena masih malu dan bingung.
“Iya…Santai aja bro…Gimana, cantik nggak istriku…?
“Iy iyyaa..Cantik banget, putih dan seksi” jawabku sekenanya.

Kami sama sama terdiam beberapa saat sibuk dengan fikiran masing masing.
“Bro…Mau nggak kencan dengan istriku…?” Tiba tiba Beny berkata kepadaku dengan intonasi datar seakan hal biasa yang diucapkannya.
Walau Beny berucap lembut tapi sudah cukup membuatku panas dingin seakan tersengat listrik.

“Apa…? Kamu gila…nggak, ini tidak bener..Jangan bercanda lah..” Ucapku dengan nada tinggi.
“Aku serius..Tadi Alin sendiri yang bilang, katanya kamu ganteng, imut dan menggemaskan..Dia ingin kencan denganmu”
Kembali Aku terhenyak mendengar setiap kata yang diucapkan oleh Beny.

Aku tak sanggup lagi berkata kata, hanya diam melongo memandang Beny sambil menggeleng berulang seakan tidak percaya dengan pendengaranku. Yang pasti Aku kaget, bingung bercampur nafsu jika membayangkan tubuh mulus Alin tadi.

“Alin adalah istri yang setia dan sangat kucintai…Alin berusia 24 tahun, Kami memiliki dua orang putri yang cantik”
Aku perhatikan Beny memandang plafon cukup lama. Mungkin Dia sedang serius kali ini.

“Bro…Kami sudah empat tahun menikah. Aku sangat beruntung dan sangat bahagia memiliki istri seperti Alin..Kami sangat open Mind dan saling jujur dalam segala hal, termasuk dalam urusan ranjang…bahkan berbagai fantasi seks sudah Kami lakukan seperti, swinger, Cuckold dan gangbang…! Ha ha haaa”

“Kalian keluarga sableng..”
Aku tak tahan untuk tidak berkomentar mendengar cerita Beny yang menurutku sangat aneh dan gila itu.
Tapi kemudian Aku mulai khawatir melihat ekspresi Beny yang tersenyum sinis melangkah mendekat sambil memegang bahuku dengan kuat.

“Aku tahu Elo LDR dengan istri hampir dua tahun belakangan ini. Waktu bersama istri hanya sekali dalam sebulan…Kasihan kali Kau…! Aku yakin istrimu jelek dan tidak menarik sehingga Elo tahan untuk tidak menyentuhnya dalam waktu yang lama he he he”
Nada bicara Beny mulai meninggi, dengan seringai sinis dan mengejek Dia menatapku dengan tajam.

Sebenarnya hatiku menjadi panas karena dikatakan kalau istriku jelek dan tidak menarik, namun Aku tak mau berdebat dengan Beny karena Aku masih bingung dengan kepribadiannya.
“Hmmm…Benar benar sableng” Hanya gumaman yang ada dalam hati sambil menenangkan fikiranku mendengar ucapannya tadi.

Beny melepaskan cengkeramannya yang kuat dibahuku.
Saat Aku masih mengatur nafas untuk menenangkan diri, tiba tiba Beny kembali menyodorkan HP nya di depanku.
Dengan cekatan tangan nya menggeser cursor layar HP nya itu beberapa kali.

“Nah yang ini, foto pernikahan Kami….Dan yang ini foto Alin yang lainnya, Elo masih meragukan kalau Alin itu istriku…?”
Aku hanya diam sambil tersenyum melihat foto Alin. Ku akui istrinya memang cantik, putih dan seksi mungkin keturunan tionghoa.

Rupanya Beny tidak puas sampai disitu, Aku kembali disuguhkan dengan foto foto syur Alin yang lainnya. Mulai dari foto pakaian lengkap sampai dengan foto bugil bahkan ada dibeberapa foto terlihat Alin sedang bercinta dengan orang lain atau dengan dan tiga orang sekaligus…!

Nafasku mulai tidak teratur melihat foto yang disuguhkan oleh Beny. Yah…rasa kantukku tiba tiba hilang berganti dengan nafsu yang mulai berkuasa.

“Ben…Ini…Ini beneran Alin…? Kenapa…Kenapa Dia bercinta dengan orang lain…? Bahkan dengan beberapa orang sekaligus..! Kamu tidak marah atau cemburu gitu…?”

Sejujurnya Aku sangat penasaran dan bingung melihat kehidupan keluarga Beny yang menurutku sangat aneh ini. Makanya Aku langsung memberikan pertanyaan yang bertubi tubi kepadanya.

“He he heee...Mungkin ente menganggap keluargaku aneh, menyimpang bahkan gila…Tapi Aku berani bertaruh kalau Aku lebih bahagia dibandingkan denganmu..Kehidupan Kami penuh warna, penuh tantangan dan banyak variasi untuk kehangatan ranjang Kami. Dalam sehari Kami bercinta terkadang tiga sampai empat kali dengan nafsu yang menggebu gebu seperti pengantin baru. Kami sangat terbuka dalam segala hal dan memiliki komitmen yang kuat untuk menjalankan keterbukaan ini. Coba bayangkan jika tidak ada keterbukaan boleh jadi Dia selingkuh atau berbohong dibelakang Kita, itu lebih menyakitkan Bro…!”

Aku terhenyak mendengar penjelasan Beny yang masih belum bisa Aku terima tersebut.
“Aku bahagia kok dengan pernikahanku, bukankah kebahagiaan itu bukan hanya urusan seks melulu…? Rasa cinta, perhatian dan pengertian jauh lebih penting…?”
Aku menjawab dengan sengit sambil berdiri karena tidak terima dengan perkataan Beny yang menganggap kehidupannya lebih bahagia dariku.

Beny kembali mendekat, dalam jarak dekat Dia berkata seakan berbisik di dekat telingaku.
“Bung…Kebanyakan laki laki itu egois, mau menang sendiri….! Istri itu bukan robot yang dapat Kita perlakukan seenak Kita. Disamping perhatian, perlindungan dan pengertian…Ada hal lain yang lebih penting yaitu kebutuhan seks nya. Coba bayangkan jika Dia tidak mendapatkan kepuasan seksual dari suaminya, mungkin sebagian perempuan dapat menyalurkan libidonya dengan masturbasi, atau kegiatan lain yang positif. Namun sebagian lagi tentu akan melepaskan hasratnya kepada laki laki lain. Apalagi kalau istri tersebut memiliki gairah seks yang tinggi, masih muda dan menemukan seseorang yang dapat membuatnya nyaman, tentu dapat dipastikan akan terjadi perselingkuhan diantara mereka….!”

Aku hanya diam tak mampu menjawab setiap ucapan yang keluar dari mulut Beny.
“Bro…memang gairah setiap wanita berbeda beda, namun secara umum seks yang normal dan sehat itu dilakukan minimal tiga sampai tujuh kali dalam seminggu…! Bagaimana dengan istrimu Bro…? Apakah Dia terpuaskan olehmu dalam sebulan sekali itu…? He he heee”

Aku bagaikan dihantam palu godam yang besar mendengar kata kata yang keluar dari mulut Beny. Aku tak dapat membantah, hanya diam dan melongo sambil membuka gallery foto di HP ku sebagai pelampiasan kegundahan hati. Aku mulai berfikir, kalau perkataan Beny ada benarnya.

“Tidak…! Istriku tidak mungkin selingkuh hanya gara gara urusan seks. Aku tahu bagaimana pribadinya…Dia sangat mencintaiku. Aku bekerja membanting tulang siang dan malam juga demi Dia, Aku…Aku…Ah tidak, kenapa harus ada pembicaraan ini…?
Aku bergumam dan meracau sendiri sambil memandang foto foto istriku digaleri HP.

Disaat Aku sedang bingung sambil membayangkan dan memperhatikan istriku yang cantik dan solehah di galeri HP, tiba tiba HP ku dirampas…Siapa lagi kalau bukan si Beny yang sableng…!
Aku tak dapat mencegah saat Beny merampas HP tersebut. Aku hanya diam sambil menunggu reaksinya melihat foto istriku.
Dengan lincah tangannya menggeser cursor di layar HP tersebut untuk melihat foto foto istriku yang lumayan banyak dalam berbagai gaya.

Terlihat wajah Beny terkadang tersenyum, terkadang mengangguk atau menggeleng bahkan kadangkala terlihat menyeringai seperti orang yang berfikir mesum saat memperhatikan foto foto di HP ku itu.
Aku tidak khawatir karena tidak ada satupun dari semua foto istriku tersebut yang terlihat seksi, menggoda apalagi foto telanjang. Hanya ada dua buah foto yang menampilkan istriku saat tidak memakai jilbab. Aku berharap mudah mudahan Beny tak melihat foto itu.

“Gimana Ben…? Istriku tak kalah cantik dari istrimu kan…? ucapku untuk membalasnya tadi yang mengatakan kalau istriku jelek dan tidak menarik.

“Ipul…Luarbiasa, istrimu cantik dan manis …Kalau Alin hanya cantik ..Aku tak menyangka istrimu begitu menarik dan penuh pesona… Aku perkirakan Dia berumur 20 tahun, tinggi sekitar 160 cm. Wajahnya teduh, berhijab, bibirnya tipis, ada lesung pipinya lagi. Dan…Matanya itu lho, berbinar indah. Mmmmh..Istrimu mirip dengan artis Vanessa Angel…. yah, Vanessa...! Tapi jauh lebih cantik dan manis istrimu. Jujur…Istrimu lebih menarik dibandingkan dengan istriku…”

Aku yang awalnya geram karena dipanggil Ipul, namun kemudian berubah menjadi bangga dan senang mendengar pengakuan Beny yang mengatakan kalau istriku lebih menarik dibandingkan dengan Alin istrinya. Aku jadi sumringah dan merasa diatas angin.

“Ha ha haaa..Kamu benar, istriku memang cantik dan manis. Tapi Dia sudah 25 tahun bro…Bahkan Kami sudah punya seorang putra berusia 3 tahun. Ehh…tadi Kau ngomong istriku cantik dan manis…emang ada bedanya antara cantik dan manis…?”
Beny hanya mengangguk angguk sambil tetap memandang foto istriku dengan seksama.

“Kalau Kita pandang, sicantik biasanya hanya akan menimbulkan nafsu syahwat yang menggebu gebu untuk Kita nikmati. dan kalau sudah Kita dapatkan, biasanya Kita akan cepat bosan. Sedangkan kalau si manis penekanannya lebih kepada pancaran pribadi yang anggun, terpancar melalui aura positif yang membuat banyak orang semakin penasaran. Jadi tidak membosankan..Begitu Bro…He heee” Kata Beny memberikan penjelasan.

Aku yang mendengarkan penjelasan Beny lambat laun mulai merasa kalau Beny ini adalah sosok partner yang asyik dan memiliki pengalaman dan pandangan yang luas.
Hatiku tidak lagi penuh rasa dongkol dan marah melihat sikapnya diawal pertemuan Kami tadi. Aku bahkan senyum senyum sendiri melihat ekspresi Beny yang tanpa malu malu memuji dan menikmati foto istriku.

Kemudian Beny tetap mempelototi foto foto istriku yang ada di HP ku itu.
Sebenarnya tanpa kusadari, ada sesuatu semacam aliran aneh didalam tubuhku yang merasa bangga, semangat dan bahagia saat foto istriku dinikmati dan dipuji puji oleh Beny. Aku tak tahu perasaan apa yang sedang menggerogotiku saat ini, namun yang pasti perasaan ini seakan memacu adrenalinku untuk lebih memamerkan kecantikan istriku kepada Beny. Tapi tentu saja perasaan itu tidak Aku perlihatkan kepadanya.

“Ipul…Aku lihat di salah satu foto istrimu yang tidak berhijab tadi, saat Aku zoom…Kelihatan lengan dan pergelangan tangannya…Itu tangan ada bulu bulu halusnya ya…Ough…Perempuan dengan bulu bulu halus di tangan dan kakinya itu seksi men…Biasanya kalau Kita sentuh bulu bulu itu akan meremang dan berdiri...Wuiiih…Maaf Pul, Sepertinya….sepertinya Aku jatuh cinta dengan istrimu…!”

Aku jadi diam dan melongo mendengar perkataan Beny. Begitu detailnya Dia menilai foto foto itu bahkan bulu halus di pergelangan kaki dan tangan pun tak luput dari pengamatannya.

Saat Beny mengatakan jatuh cinta kepada istriku walau hanya dengan memandang foto, membuat Aku jadi merinding dan Perasaanku tidak menentu. Ada rasa marah, cemburu, geli dan kesal. Namun dibalik itu semua Kata kata Beny juga membuatku menjadi gelisah, nafasku mulai memburu. Yah…Aku tidak tahu perasaan apa ini, tapi yang pasti Aku ingin Beny tetap memuji dan menikmati foto foto istriku.

“Ipul…”
Aku tak menyahut karena masih belum terima dipanggil seperti itu.

“Ipul…”
“Hmm..” Hanya dengus kecil yang Aku berikan
“Kasih liat dong foto hot tubuh istrimu yang lain…Aku yakin tentu akan sangat luar biasa menggoda. He heee”

“Hey…Jaga mulutmu tuh…Nggak ada foto kek gituan di HP ku tauk…”
Sebenarnya Aku hanya pura pura sewot aja kepada Beny saat Dia meminta foto foto hot istriku. Tanpa disadari Aku mulai membayangkan jika foto telanjang istriku di lihat oleh orang lain.
“Ahhhh…Kenapa Aku jadi begini...? “ Gumamku yang merasa aneh saat Aku ingin memamerkan tubuh istriku kepada orang lain…”

“ Wow…Betul betul alami, kecantikan luar dalam seorang guru yang berhijab lebar…Namanya Layla Hanum kan…?”
“Iya…boleh dipanggil Layla atau Lala aja” Jawabku singkat

“Eh…Ipul, boleh ya Aku kenalan nanti dengan Lala…Biar Aku dapat menikmati kecantikannya yang alami ini..boleh yaaa pliiiss..”
Mimik Beny begitu lucu saat memohon kepadaku, Aku bertambah senang dan mungkin terangsang membayangkan jika nanti Lala istriku benar benar dekat dengan Beny. Tapi perasaan ini tidak Aku ucapkan secara langsung kepadanya. Yah, Aku masih malu dan belum yakin dengan perasaan ku ini.

“Yeee… Enak aja, Lala bukan untuk dibagi bagi bro…Cukup Aku saja yang menikmatinya. Tapi kalau untuk kenalan, so pasti karena Kita akan berangkat besok pagi ke Pekanbaru…Nanti Aku kenalkan Kau dengan Lala..” Jawabku dengan fikiran mesum entah kenapa mulai tumbuh di hatiku.

“Terima kasih Bro..Aku akan buktikan kalau Aku akan dapat membuat rumah tangga kalian semakin berwarna, penuh cinta dan tidak monoton seperti sekarang..” jawab Beny penuh semangat. Terlihat Jelas kegirangan dan wajah mesum di wajahnya, tapi Aku pura pura tidak tahu.

“Eh..Tapi Ipul, pernahkah Kau berfikiran kalau Lala itu memiliki affair gitu sama seseorang disana…? Coba bayangkan…Dia cantik, masih muda dan hanya dapat bersama denganmu beberapa hari saja dalam sebulan. Oke lah kalau Dia memiliki iman yang kuat, namun Jika ada orang yang suka dan tergila gila dengannya…Dengan berbagai cara bisa jadi Lala akan berhasil didapatkannya….” Kata Beny berbicara hati hati.

“ Tidak…! Lala tidak mungkin menghianatiku… Aku percaya dengannya, sudah…Tidak usah membahas itu lagi…” Jawabku ketus.
Sebenarnya Aku tidak siap dengan perkatan Beny…Lambat laun Aku dapat juga menerima kemungkinan kalau Lala istriku selingkuh dan mencari kepuasan dibelakangku. Namun perasaan itu selalu Aku lawan dan memberikan sugesti kepada diriku bahwa Istriku seorang sholehah dan tidak mungkin menghianatiku.

Beny seperti tidak mendengarkan kata kataku, mungkin Dia kecewa karena tidak menjumpai foto foto seksi Lala di HP ku. Sehingga kemudian HP ku pun dikembalikan, dan Dia kembali asyik memainkan HP nya.

“Yes, Yess…Yeeeesss…!”
Aku terperanjat mendengar suara kegirangan yang ditunjukkan oleh Beny. Walau dongkol karena kaget, namun melihat Ekspresi nya itu sungguh membuatku penasaran dan ingin tahu apa yang membuatnya gembira seperti itu.

“Apaan sih…Bikin kaget, kayak anak kecil aja…!” Kataku yang penasaran
“Ini Bro…Gimana nggak gembira…Akhirnya cewek hijab manis yang kuceritakan tadi, yang berhasil membuatku penasaran selama ini ternyata bernama Lany…He he heee. Dia juga kirim foto..Nih Lihat cantik dan manis kan…?”
Aku kembali dongkol karena berfikir sikap sableng Beny kembali kumat sehingga seakan Aku berhadapan dengan ABG yang sedang jatuh cinta.

“Udahlah Bro..Aku malas dengan urusan seperti itu” Jawabku dan dengan setengah hati melihat layar HP Beny yang disodorkan didepanku.

Duuaaarrr…!
Aku bagai disambar geledek begitu melihat foto yang ada di layar HP Beny.
Aku melihat foto itu sepintas mirip dengan Lala istriku tercinta…!
HP tersebut dengan cepat Aku rampas. Dan dengan tangan gemetar langsung saja Aku perbesar gambarnya untuk memastikan.

Dengan dada berdegup kencang Aku terus meneliti foto tersebut. Namun Aku harus kecewa Karena tak mendapatkan kepastian apakah foto itu memang Lala atau tidak.
Foto cewek itu diambil dalam jarak yang lumayan jauh, pastinya terlihat manis dan anggun. Cewek itu memakai baju gamis, jilbab lebar dan cadar berwarna serba hitam. Belum lagi latar belakang foto juga di blur dan di sensor sehingga semakin menyulitkanku untuk memastikannya.

“Gimana Pul..cantik dan manis kan ceweknya…? Kata Beny tiba tiba sambil mengambil kembali HP nya.
“Cantik apanya…wajahnya aja gak jelas gitu..” ucapku untuk menutupi keterkejutanku tadi.

“Eh, Pul..Justru disitu tantangannya…Hanya soal waktu bro…Kita harus sabar untuk membuka pakaian itu satu persatu…He he heee..Cewek ini sangat spesial Pul, Biasanya cewek yang Aku SS tidak sesulit ini untuk Aku dapatkan. Dan yang membuatku semakin penasaran adalah Dia seorang ummahat gitu, Istri orang lagi…!”

“Hah… Kamu sangat jahat Ben..!” Jawabku spontan.

“Ha ha haaa…Jahat apanya…? Justru Aku membantu pekerjaan suaminya untuk memuaskan hasrat istrinya itu. He he heee..” Jawab Beny dengan mimik mesum sambil meleletkan lidahnya.

Aku merasa percuma saja berdebat dengan Beny dalam masalah ini. Aku hanya diam melihat aksinya yang kembali asyik dengan HP.
“Hmmm.. Yang penting wanita itu bukan Lala istriku..” gumamku dalam hati.

Begitulah, tanpa terasa hari sudah mendekati shubuh…
Kami masih asyik dengan bercerita banyak hal terutama tentang istri istri Kami.
Aku semakin nyaman dengan Beny. Tak tau entah kenapa, sikapnya yang cepals ceplos namun cerdik dan penuh kejutan membuatku bersemangat dan mulai terbuka dalam hal hal pribadi kepadanya.
Satu hal yang pasti…Malam ini Beny telah berhasil merobah mindset ku tentang seks. Bahkan Beny berhasil membuatku menjadi penasaran dengan berbagai fantasy seks suami istri yang selama ini masih tabu bagiku.

Beberapa jam kemudian, Kami bersiap siap berangkat ke bandara untuk terbang ke Pekanbaru melaksanakan tugas penting perusahaan. Walau sangat lelah karena kurang tidur, namun Aku sangat bersemangat karena tidak sabar akan berjumpa dengan istri dan anakku tercinta.
Bantu sundul sundul 😂
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd