Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Sahabat Kuliah

myrundha

Senpai Semprot
Daftar
18 Jun 2017
Post
828
Like diterima
1.596
Bimabet
Salam 46 bagi para member semprot!

Ane mau berbagi cerita fantasy kehidupan ane. Kedepannya ane berniat mau bikin prequel atau spin off kalo mood menulisnya lagi semangat dan tentu kalo cerita ane juga dapat sambutan hangat.
akan ada beberapa gambar sebagai mulustrasi, gambar tsb pastinya hasil karya ane bukan ngambil sana sini, apalagi comot dari IG orang. gambarnya beberapa repost dari sumbangan ane ke thread2 member yang saling share bacol, maklum belom berani bikin thread IGO. apabila menyalahi aturan SF Cerita mohon diingatkan :sembah:

Here we go...


Sahabat Kuliah Eps 01 "Tocil yang Belum Disentuh"

Sudah hampir setahun aku menikah dengan wanita cantik yang kucintai, aku senang akhirnya istriku hamil dan sekarang sudah masuk bulan ke 2. Tak sabar rasanya melihat istriku perutnya semakin membesar, ingin rasanya ku abadikan tubuh cantik istriku yang semakin membesar perutnya dengan kamera smartphone ku dan kubagikan di internet. Sexy banget menurutku kalo ada laki-laki lain yang terangsang melihat tubuh istriku ini.

Oh iya, namaku Adi (27 tahun), aku dan istriku (Indah) berbeda 5 tahun usianya. Aku menikah setelah menamatkan kuliah di salah satu universitas di kota Bandung dan memiliki pekerjaan walaupun sampai sekarang masih berstatus pegawai kontrak walaupun sudah bekerja beberapa tahun. Sementara istriku tamatan MA (Madrasah Aliyah (sederajat SMA)) dan langsung bekerja di pabrik daerah sekitar rumahnya seselesainya menamatkan sekolah. Daerah rumah istriku memang daerah industri di Bandung, jadi pabrik memang terhitung banyak.

Suatu hari, saat weekend aku diajak nongkrong di salah satu mall oleh dua teman sekelas kuliah ku yang katanya kebetulan lewat deket rumah ku, Dodi (27 tahun) dan Detya (27 tahun). Aku dulu memang akrab banget sama Dodi sejak semester 3. Uniknya di persahabatan kami, Detya adalah mantan pacarku dulu saat semester akhir perkuliahan dan sekarang Detya sudah menikah dengan Dodi. Sekarang usia pernikahan mereka sudah 3 bulan. Walaupun sudah beberapa kali reuni besar maupun kecil-kecilan seperti ini, aku masih aja canggung karena akulah yang mutusin Detya yang telah aku janjiin bakal serius kalo udah dapet kerja setelah lulus. Untungnya Dodi orangnya pinter nyairin suasana jadi kalo sama dia asik aja suasananya dan ngga bikin canggung, Detya pun demikian, dia juga tidak terlihat canggung ketika ngobrol dengan ku. Aku pergi nongkrong sendiri tanpa Indah, istriku. Indah memang terbiasa kutinggal nongki-nongki bareng temen-temen di rumah sendirian, selain waktu Indah bekerja yang memerlukan shift jadi seringnya tidak pas dengan waktu nongkrong, setelah Indah resign pun lebih memilih bersantai di rumah karena khawatir dengan kehamilannya yang masih muda.

Akhirnya aku sampai di tempat janjian sahabatku, kemudian aku segera memesan minuman untuk menemani ngobrol. Saat acara hampir selesai dan Detya disuruh antri bayar ke kasir, Dodi menanyaiku, “Di, bagi-bagi dong trik nya biar istri cepet hamil.”

“Yaa rajin-rajin aja ikhtiar, nikmati weh prosesnya. Urang ge beberapa bulan nikah dan ikhtiar baru istri dikasih hamil,” jawabku.

“Detya mah disuruh gaya doggy style ngga mau, sakit katanya. Padahal denger-denger pake posisi itu bisa cepet hamil.”

“Kok sakit?” tanya ku.

“Ngga tau, mungkin belom kebuka banget ototnya,” Dodi mulai mengeluarkan hp nya sambil menambahkan, “kata urang mah ngeunah tapi kasian ngeliat Detya kaya yang kesakitan.”

“Ah maneh, jadi urang mulai ngebayangin yang engga-engga.”

Dodi menunjukkan foto yang ada di hp nya kepadaku sambil berkata, “ngga usah dibayangin nih bentuknya.”

Terlihat foto meki yang nampaknya masih rapet.

“Njirrr, siapa tuh?” tanyaku.

“Mantan maneh lah, pura-pura aja ngga tau,” canda Dodi sambil menggeser ke foto berikutnya yang memperlihatkan screenshot dari kegiatan VCS.

“Yee dulu urang tara macem-macem, Dod.”

“Ah masa?” goda Dodi kepadaku sambil menggeser foto di hp nya lagi yang sekarang nampak payudara tocil.

“Dulu urang cuma ciuman, pelukan, paling parah raba-raba toket Detya dari luar doang,” kataku meyakinkan Dodi, namun mataku enggan menoleh ke wajah Dodi karena dihadapanku ada foto payudara kecil yang ku sesali belum pernah kulihat dan kuremas secara langsung tanpa baju dan BH.

“Wah berarti emang jujur si Detya, dia bilang emang sama maneh paling parah cuma raba toket dari luar doang,” kata Dodi, “terus Detya bilang geregetan sama maneh kok cuma dari luar doang padahal tangannya udah mulai remes-remes konti maneh dari luar jeans.”

“Serius dia bilang gitu?” tanyaku yang mulai muncul rasa sedikit malu karena membahas gaya pacaranku dulu bersama perempuan yang sekarang sudah menjadi istri Dodi.

“Aslina,” sahut Dodi.

“Maneh jangan bilang siapa-siapa ya, sebenernya pas tiap diremes Detya, urang ngga lama langsung ejakulasi.”

“Oh jadi maneh EDI?” tanya Dodi.

“Apaan?” tanya ku balik.

“Ejakulasi Dini.”

“Gob**k maneh.. ngga lah, tanya gih sama Indah. Itu mah dulu aja belom bisa kontrol, sekarang udah jago, Indah aja kepengen nambah mulu,” bantahku menutupi rasa malu.

Kami lihat Detya sepertinya sedang akan menyelesaikan pembayarannya di kasir, lalu ku sudahi obrolan yang membuatku terbayang kembali bagaimana ku mencumbu Detya di kos-kosannya.

“G*lo maneh Dod. Buru close tuh Detya ke sini.”​

Akhirnya malam itu kami pulang dengan motor masing-masing, Dodi tentu berdua dengan Detya. Jujur aku masih kepikiran banget sama obroloan Dodi tadi. “Kok gob**k ya si Dodi pake pamerin onderdil si Detya,” dalam hatiku saat perjalanan pulang. Saat aku sampai di rumah Indah sudah tertidur. Aku duduk di samping Indah yang terlelap. Pikiranku masih bisa membayangkan dengan jelas tiga foto yang diperlihatkan oleh Dodi, aku merasakan joni kecilku ternyata sudah mulai aktif. Tidak sadar ternyata aku tertidur sambil bermimpi tentang Detya yang kucumbui seperti waktu kami masih pacaran di kamar kosannya. Ketika bangun diriku terasa lemas lalu kulihat joni kecilku ternyata terkulai dengan cairan sperma ku yang ternyata aku mimpi basah malam tadi.
 
Terakhir diubah:
Sahabat Kuliah Eps 02 "Realisasi Fantasy"

Beberapa hari berlalu dan aku masih terbayang foto meki dan toketnya Detya. Tiba-tiba Dodi mengirim foto perempuan nungging dengan peju meluap di mekinya via WA dengan caption. “Di, mau nyumbang ngga? beneran”​

“Anjirr maneh Dod,” balasku, “kalo urang mau beneran gimana?”

"Ya udah ewe aja nih istri urang," jawab Dodi.

"Yakin? Ada apa sih maneh Dod, nawar-nawarin Detya?"

Akhirnya Dodi bercerita kalo dia punya fantasy cuckold, lucunya aku dan Dodi punya fantasi yang sama dan sama-sama teracuni oleh suatu forum yang sama dari internet. Singkat cerita Dodi meminta ku untuk merealisasikan fantasy nya. Aku pun bersedia menerima ajakannya terlebih karena Detya pun ternyata mau-mau aja ditawarin ML dengan ku oleh Dodi. Kok mau-maunya Detya ML sama aku, pikirku.

Selang beberapa minggu, suatu hari Dodi memintaku datang ke salah satu hotel yang berada di pinggir jalan provinsi di kota Bandung untuk merealisasikan fantasy nya. Posisinya tidak jauh dari rumahku, hanya 10 menit berkendara dengan motor. Saat perjalanan, pikiranku campur aduk banget ngebayangin apa yang akan terjadi dan tentu mikirin Indah yang sekarang lagi hamil 5 bulan. Mudah-mudahan Indah ngga curiga walaupun dia memang sering kutinggal nongkrong. Biasanya feeling ibu hamil suka bener, pikirku.

Aku sampai di kamar tempat Dodi dan Detya menunggu sekitar pukul 19:30. Aku melihat Detya memakai pakaian hijab serba pink. Kami memang dulunya aktif mengikuti kegiatan keagamaan yang ada di kampus kami. Namun organisasi tersebut sepertinya hanyalah sebagai pengisi waktu luang atau sebagai networking kami, karena materi keagamaannya tidak banyak yang terserap oleh kami bertiga. Aku yakin saat ini Dodi & Detya melihatku gugup, namun sekali lagi Dodi selalu berhasil mencairkan suasana yang beku. Setelah suasana mulai mencair dan obrolan selingan sudah mulai habis, Dodi menyebutkan kembali satu-satunya rule yang ada di event cuckold pertama ku ini “JANGAN KELUAR DI DALEM”, dan sebagai request dari Detya, dia ingin dipijat sebagai foreplay.

Sesi yang dinanti pun dimulai, aku hanya terduduk terpaku melihat Detya mulai melepas pakaiannya satu persatu. Aku yang bahkan semasa pacaran dengan Detya hanya bisa melihat tubuhnya dibalut pakaiannya yang tertutup, namun sekarang Detya berstatus mantan pacar sekaligus suami sahabtku dan aku berstatus suami orang bisa melihatnya hanya memakai CD yang juga bernuansa pink. Aku mulai mengingat dari dulu di antara teman sekelas kami Detya memang dikenal suka sekali dengan hal-hal bernuansa pink, sepertinya sampai sekarang Detya masih suka yang bernuansa pink. Detya mulai berbaring menyamping dan tersenyum kepadaku, aku terkaget ketika Dodi menyentuh pundakku. “Eh jangan bengong doang, mulai dong,” kata Anjar.

Aku menyuruh Detya untuk berbaring telungkup dan mulai memijatnya menggunakan minyak yang Dodi & Detya bawa. Jujur aku sangat tegang sekali saat menyentuh kulitnya Detya yang lembut ditambah dengan licinnya minyak pijat. Untungnya aku sempat belajar ilmu bela diri pencak silat dan sempat belajar juga cara menyembuhkan bagian-bagian yang terkilir atau sekadar pijat kebugaran saat jaman SMA ku dulu. Detya nampak sangat menikmati sentuhan demi sentuhan yang aku lakukan terhadap punggungnya. Sesekali tanganku nakal dengan mengusap bagian samping badan Detya dan menyentuh-nyentuh bagian payudara Detya. Saat mulai memijat bagian pantat, Detya menyuruhku membuka CD nya. Aku segera membuka CD nya sehingga terlihat bongkahan pantat Detya yang bulat. Si joni kecil di selangkanganku yang sudah mulai aktif sejak aku melihat tubuh hampir telanjang Detya kini makin mengeras. Aku menengok kepada Dodi yang terlihat sedang main game di hp nya tampak tidak memperhatikan CD istrinya sudah kulepas. Ah peduli bagong, pikirku. Aku mulai meremas dan menepuk-nepuk bongkahan pantat Detya. Aku mulai sedikit nakal dengan mulai memijat bagian paha dalam Detya. Aku melebarkan kaki Detya sehingga meki Detya nampak lebih jelas. Aku suruh Detya nungging untuk mulai kucoba lumuri minyak di mekinya yang ternyata sudah becek. Dengan posisi ini aku dapat melihat tocil Detya yang menggantung bebas. Aku kembali fokus memijat paha Detya bagian dalam sambil beberapa kali ku sentuh-sentuh bibir lubang kenikmatan Detya. mulustrasi gamger inside

Tiba-tiba Detya berbalik dan berbisik kepadaku, “bagian depannya dong, Di.”​

Sekarang payudara kecil dan bulu meki Detya terlihat dengan jelas, lalu segera kuminyaki badannya. Mulai bagian dada bagian luar hingga bagian putingnya. Detya tampak kenikmatan dan putingnya juga sudah mulai mancung. Detya pun mulai mendesah kenikmatan. “Sssshhh… Di… aah..” “Mmmhh.. ahh jangan kenceng-kenceng nyubit putingnya”
Saat aku mulai pelintir putingnya Detya, tangan kanan Detya mulai menyentuh joni kecilku yang sekarang sudah “dewasa” dan berurat dari balik celana jeans ku. Duh lupa belum ganti celana pendek atau ganti kolor aja barusan, pikirku. Sepertinya memang Detya sudah tidak sabar untuk membuat kondisi permainan menjadi seimbang, Detya bangun dan mulai membantuku melepas celana jeansku dan ternyata Detya ingin aku melepas CD ku juga sehingga aku hanya pakai atasan saja. Detya mengusapkan tangan kanannya ke badanya untuk melumurinya dengan minyak lalu mulai mengocok joni ku. Rasanya nikmat sekali merasakan sensasi kocokan tangan Detya yang ku rindukan bertahun-tahun. Bahkan dulu semasa kami pacaran Detya hanya meremas joni ku dari luar celana saja. “Ahhh.. Det” kataku tersentak tapi enak.

Tak mau kalah memberikan sensasi nikmat, aku langsung menyentuh meki Detya yang makin basah. Ku sentuh lalu kugerakan jariku memutar di klitorisnya.

“Di.. enak Di.. ssshh ahhh” rintih Detya sambil mendesah, “terusin Di.. enak banget di situ.”

“Kocokan kamu juga enak Det, enak banget,” balasku.

“Mainin putingnya pake lidah kamu, Di.”

“Iya Det, aku mainin sampe tambah mancung ya.”

Aku melumat puting Detya dengan lidahku. Kadang kujepit putingnya Detya diantara lidah dan gigi bagian atasku, kuselingi dengan hisapan lembut di putingnya agar semakin menonjol. Detya makin mendesah dan nafasnya semakin berat.

Tidak lama pinggul Detya mulai naik terangkat dan akhirnya dia kejang-kejang sambil meremas kencang joni ku. Detya orgasme hebat dan cukup lama. Dia terlihat lemas sambil napas terengah-engah sambil telentang pasrah. Aku tiduran di samping Detya sambil mengusap kepala dan menciumi keningnya. Rambut Detya harumnya seperti wangi rambut Indah, pikirku. Ketika aku tengok Dodi ternyata dia sudah berposisi bersiap untuk pergi.

“Mau ke mana Bro?” tanyaku.

“Kalian enak-enak aja di sini, nostalgia sambil melepas keringet,” jawab Dodi, “urang keluar jalan-jalan dulu nyari angin biar maneh henteu karagok.”

Aduh gila baik banget emang sahabatku yang satu ini, “wah mantap.. tapi bukan karena cemburu kan?”

“Ya ngga lah,” jawab Dodi sambil menghampiri kami untuk berciuman dengan Detya dan pamit.

“Awas loh jangan di dalem ya,” kata Dodi memperingatkan Detya.

“Engga atuh Beb,” balas Detya sambil tersenyum.​

Dodi pun pergi meninggalkan kami berdua di kamar. Meninggalkan Detya yang sudah telanjang sekasur bersama ku yang setengah telanjang dan joni yang siap tempur.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd