Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY SANG PENERUS

Status
Please reply by conversation.
Makasih suhu @GI_karjo
Munculnya Melisa Yeni Han akhirnya membawa Bayu berjumpa dengan kakek buyutnya yang berperan hingga Bayu tiba di Jakarta di kampus ini.. Selamat datang di Keluarga Han keluarga dari sang kakek Changyi ayah dari ibunya Hana.. Selamat datang SANG PENERUS Pemilik Mata Pelangi.
Syukurlah Bayu belum bertemu dengan saudara tirinya dari keluarga Mehendra cuma Alvin saja yang merupakan tunangan Sulis tapi sialnya Sulis suka sama Bayu dan ingin jadi istri keduabelas. Sudah jelas Bayu mirip dengan Agus Irawan Mahendra tapi Alvin dan Sulis terlalu sibuk dengan birahi jadi gagal menyadari.
Keluarga Han vs Keluarga Mahendra. Ayahnya Bayu sudah mati.. Bayu bukan keluarga Mahendra tapi kelurga Sanjaya
 
BALAPAN RENANG.



Bayu mengikuti kakek tersebut.

Melisa berjalan menghampiri kakek buyutnya.

"Kongco (Kakek buyut)... Aku boleh ikut?" ucap Melisa.

"Boleh..." kakek tersebut.

"Nganu mbah...Saya kesini naik sepeda..." ucap Bayu.

"Sepedamu akan di bawa oleh pengawalku.." ucap Kakek itu.

"Matur suwun mbah... Kalau boleh tahu nama mbah siapa?" ucap Bayu penasaran nama kakek tersebut.

Kakek itu menghentikan langkahnya,Bayu,Melisa dan pengawalnya juga berhenti.

"Namaku Zhang Yong Han...Panggil saja Kakek buyut Zhang.

"Injih mbah buyut Zhang..." ucap Bayu.Ia ingin bersalaman akan tetapi tak jadi,karena kakek Zhang tidak mengulurkan tangannya.

Mereka pun melanjutkan jalannya menuju halaman.

Setelah sampai di halaman,mereka masuk ke dalam salah satu mobil yang berjejer.

Melisa duduk di tengah,sedangkan kakek Zhang dan Bayu di dekat jendela. Mobil yang di tumpangi mereka anti peluru.

Mobil itu keluar dari kampus secara beriringan. Ada 5 mobil. Mobil yang di tumpangi Bayu berada di tengah.

"Kak Bayu..." ucap Melisa.

"Iya Mel..." ucap Bayu tanpa melihat Melisa.

"Iiisssh... Lihat aku dong kalau kakak bicara.." ucap Melisa gregetan.

Bayu menoleh ke Melisa.

"Ada apa?" ucap Bayu.

"Kak Bayu orang jawa?" ucap Melisa.

"He eh... Aku orang jawa...Lebih tepatnya Jogja.." ucap Bayu lalu menoleh ke jendela lagi.

"Di sini kak Bayu tinggal di mana..." ucap Melisa melihat Bayu yang menatap kaca jendela.

"Aku tinggal di menteng Mel..." ucap Bayu tak melihat ke arah Melisa.

Melisa menggelitiki Bayu.

"Ha...Ha...Ha...Ha...Ha...Geli Mel....." ucap Bayu

"Makanya kak... kalau di ajak ngobrol itu lihat lawan bicara,jangan mencuekinya." ucap Melisa.

"Iya... iya..." ucap Bayu sambil menoleh ke Melisa.

"Kak Bayu sudah lama di sini?" ucap Melisa.

Bayu melihat jam tangannya.Lalu melihat Melisa.

"Baru 15 menit Mel... " ucap Bayu.

"Iiiisssh... Sebel ...Sebel...." ucap Melisa lalu menggembungkan pipinya lalu membuang muka.

"Gitu aja ngambek... Malam jum'at Kliwon kamu gak bisa kembali ke alammu loh jika ngambek.." ucap Bayu bercanda.

"Bodooh..." ucap Melisa tak melihat ke Bayu.

"Hampir 1 bulan aku tinggal di jakarta bersama teman - temanku..." ucap Bayu masih menatap Melisa yang tak mau melihat ke arahnya.

Melisa menoleh ke arah Bayu.

"Kenapa kamu gak sekolah Mel?" ucap Bayu heran.

"Aku tadi menemui Tanteku di kampus,karena ada perlu.. Terus aku lihat kak Bayu berantem dengan 3 orang berpakaian ninja, aku telpon lah papaku,setelah itu aku keruangan latihan pedang untuk membantumu kak.." ucap Melisa.

"Ooo... Begitu..." ucap Bayu.

"Iya... Pengawalku melarangku,tapi aku ngotot ingin membantumu,aku pukul saja mereka. Lalu aku pergi membantumu kak" ucap Melisa.

"Ooo...Dia punya pengawal juga,sama seperti cewek yang bawa kucing ke kampus...Apa jangan - jangan dia ada hubungan keluarga ya" ucap Bayu dalam hati penasaran.

Mobil itu memasuki perumahan elit.

Nampak rumah mewah berjejer rapi.

"Ini mah rumah mewah..." ucap Bayu dalam hati melihat rumah - rumah tersebut.

Mobil itu memasuki salah satu rumah elit.

Nampak rumah itu bisa memuat 20 mobil. Rumah itu terdiri 3 tingkat,ada fasilitas kolam renang,Fitnes dan Peralatan Band.

Mereka keluar dari mobil.

"Ini rumah apa kantor ya... Besar banget..." ucap Bayu melihat sekeliling.

Kakek Zhang,Bayu dan Melisa masuk ke dalam.

Nampak ruang tamu begitu luas.

"Buset dah,ruang tamunya sama luasnya dengan rumahku di jogja.." ucap Bayu dalam hati.

"Ayoo duduk..." ucap kakek Zhang.

Mereka pun duduk.

Di dalam ruangan itu ada 3 wanita dan 1 pria berdiri memakai pakaian hitam di padukan warna putih khas pakaian pembantu.

Seorang pengawal memberikan tas koper ke kakek Zhang.Kakek Zhang menerima lalu membuka koper tersebut untuk mengambil surat - surat tentang hak kepemilikan rumah. Lalu meletakkan di meja depan Bayu,tak lupa menaruh pulpen.

"Silahkan di tanda tangani surat - surat ini" ucap kakek Zhang.

Bayu mengambil kertas tersebut untuk di baca lebih dulu,ia tak mau langsung tanda tangan jika tak tahu isi dalam surat tersebut.

"Mbah buyut serius memberikan rumah ini padaku" ucap Bayu setelah mengetahui isi surat itu.

"Iya... Kakek serius.." ucap kakek Zhang.

"Maaf mbah buyut.. Bukannya saya menolak,mbah buyut menyuruh saya tinggal di sini saja saya merasa sangat senang sekali. Tapi jika menerima secara penuh atas rumah ini,Saya takut akan ada kecemburuan sosial di dalam keluarga mbah. Sebab saya ini bukan dari keluarga mbah buyut..." ucap Bayu.

"Kakek adalah pemimpin keluarga Han,apapun keputusanku tidak ada yang berani menentangnya. Dan nak Bayu sudah kakek anggap sebagai cicitku.jadi kamu adalah keluarga Han..." ucap kakek Zhang.

"Gimana ya....

"Boleh minta waktunya sebentar mbah buyut... Saya mau nelpon ibu saya dulu..." ucap Bayu.

"Silahkan..... Bila perlu ajaklah ibumu tinggal bersamamu.." ucap kakek Zhang.

Bayu berdiri lalu berjalan menjauh. Setelah itu menelpon ibunya.

"Assalam mu'alaikum Bayu san.." suara Hinata.

"Wa'alaikum salam warahmatullah... Ibu mana?" ucap Bayu.

"Bentar Bayu san...Ibu melayani pembeli.." suara Hinata.

"Ooo...Mereka di toko..." ucap Bayu dalam hati.

" Assalam mu"alaikum sayang.." suara Hana.

"Wa'alaikum salam bu.... Ibu sibuk gak?" ucap Bayu.

"Sudah enggak sayang...Ada apa?" suara Hana.

Bayu pun menceritakan kejadian di kampus dan perihal pemberian kakek Zhang .

"Jangan di tanda tangani jika tidak ada persetujuan dari keluarga mereka ya nak..Jika ada persetujuan dari pihak keluarganya,maka sayang bisa mendatangani surat itu.." suara Hana.

"Ooo...Gitu..Baiklah bu..Ya sudah bu..Assalam mu'alaikum..." ucap Bayu.

"Wa'alaikum salam warahmatullah " suara Hana.

Bayu mematikan hapenya lalu kembali ke tempat duduk.

"Maaf mbah buyut,saya sudah bicara dengan ibu saya. Jika tak ada bukti persetujuan dari pihak keluarga mbah buyut,saya tidak mau tanda tangan..." ucap Bayu. Bayu tak ingin pihak keluarga Han ribut gara - gara masalah rumah itu.

"Sudah ku duga,dia nolak...Aku salut padamu Bayu..." ucap kakek Zhang dalam hati.

"Baiklah... Besok siang kakek akan kembali kesini dengan membawa surat persetujuan dari anak - anak kakek " ucap kakek Zhang.

"Iya mbah buyut..." ucap Bayu.

Kakek Zhang berdiri,Bayu ikut berdiri lalu menyodorkan tangannya.

Kakek Zhang menerima uluran tangan Bayu.
Bayu mencium tangan kakek Zhang.

"Jika perlu apa - apa,di sini sudah kakek sediakan pembantu untukmu" ucap kakek Zhang.

"Iya mbah buyut..Matur suwun.." ucap Bayu.

"Kakek pulang dulu..." ucap kakek Zhang.

Bayu berjalan kedepan mengantar kakek Zhang pulang.

Iringan mobil itu keluar dari rumah tersebut.

"Ternyata orang kaya begini ya... Banyak pengawalnya,rumahnya besar,ada pembantu pula" ucap Bayu dalam hati. Lalu Bayu masuk kedalam.

Melisa berdiri lalu menghampiri Bayu.

"Kak..." ucap Melisa.

"Iya Mel.." ucap Bayu melihat ke Melisa.

"Aku salut sama kak Bayu" ucap Melisa.

"Salut kenapa?" ucap Bayu.

"Tidak mau langsung tanda tangan, jika orang lain pasti langsung tanda tangan tanpa memperdulikan keluarga kakek buyutku.." ucap Melisa.

"Sebenarnya itu aku gak mau Mel... " ucap Bayu.

"Kenapa gak mau kak... Ini rumah mewah loh,lengkap lagi..." ucap Melisa.

"Mending tinggal di desa Mel... Bisa berbaur dengan tetangga,saling bantu dan tolong menolong." ucap Bayu.

"Ooo begitu..." ucap Melisa.

"Kok gak ikut sama mbah buyut Zhang Mel?" ucap Bayu.

"Aku bisa pulang sendiri kak...

"Kak Bayu gak ingin lihat isi rumah ini?" ucap Melisa.

"Pengen seh... Tapi yang punya rumah sudah pergi.." ucap Bayu.

Melisa menarik tangan Bayu.

"Ayo kak... Aku temanin keliling..." ucap Melisa.

"Ya sudah deh...Ayoo" ucap Bayu.

Bayu mau mengikuti Melisa,sebab Melisa adalah keluarga kakek Zhang.

Seorang wanita mengikuti Bayu dan Melisa berjalan di belakang.

Bayu berkeliling melihat isi rumah tersebut. Ia merasa takjub akan isi rumah itu,lalu Bayu melihat kamar tidur.

"Buset dah...Ini kamar apa Hotel bintang 5.." ucap Bayu dalam hati melihat kamar tersebut.

Lalu Bayu ke ruangan alat musik.

"Waaah... Bisa neh aku bentuk Band F4..." ucap Bayu dalam hati.

"Gimana kak...Bagus kan..." ucap Melisa.

"Bagus Mel... Kira - kira kalau mau beli rumah seperti ini berapa ya harganya " ucap Bayu.

"Mungkin sekitar 20 milyar kak..." ucap Melisa.

"20 milyaaaaaar......

"Gendeng....Duit opo godong nongko kuwi..

"Mending buat beli sawah buat usaha,lalu bangun rumah sederhana...." ucap Bayu.

Kini mereka ada di kolam renang. Kolam itu panjangnya 20 meter,lebarnya 10 meter.

"Bisa neh aku ternak ikan di sini"ucap Bayu.

"Ternak ikan?" ucap Melisa.

"Iya Mel...Nanti aku mau beli bibit ikan lele,terus aku masukin ke kolam ini... Mayan kan hasilnya.." ucap Bayu.

Ha....Ha....Ha...Ha...Ha... Melisa tertawa.

"Kenapa tertawa Mel..?" ucap Bayu.

Melisa memegang kening Bayu.

"Ini kolam renang bukan kolam ikan Bayu ganteng..." ucap Melisa.

"Iya tahu... Tapi kolam ini jarang juga di pakai to... Mending di manfaatin jadi kolam ikan.." ucap Bayu.

"Kak Bayu bisa berenang?" ucap Melisa.

"Bisa... Tapi aku gak bawa baju ganti.." ucap Bayu.

"Bentar kak..." ucap Melisa.

Melisa menghampiri wanita yang mengikutinya.

Setelah itu kembali ke Bayu.

"Tunggu sebentar kak,masih di ambilkan pakaian renang." ucap Melisa.

Tak lama kemudian wanita itu kembali sambil membawa pakaian renang.

"Ini non pakaiannya.." ucap wanita itu sambil menyerahkan pakaian renang.

Melisa memberikan pakaian renang ke Bayu.

"Suwun mbak" ucap Bayu.

"Sami - sami tuan.." ucap wanita itu.

Wanita itu masih nampak muda.

Bayu menghampiri wanita tersebut.

"Mbak orang jawa?" ucap Bayu.

"Iya tuan.." ucap wanita itu tak berani menatap Bayu.

"Jangan panggil aku tuan,namaku Bayu,nama mbak siapa?" ucap Bayu.

"Nama saya Dewi tuan.." ucap wanita itu ternyata bernama Dewi.

"Mbak dewi... Jangan panggil aku tuan.. Aku gak mau..." ucap Bayu.

"Maaf tuan...Saya di pertintahkan oleh Tuan besar untuk memanggil tuan dengan panggilan tuan.." ucap Dewi.

"Panggil aku mas,atau kang saja mbak...Aku gak suka di panggil tuan" ucap Bayu.

"Iya kang..." ucap Dewi.

Byurrr....Suara air.

Bayu menoleh,rupanya Melisa sudah masuk ke dalam kolam renang memakai pakaian renang.

"Jangkreeek.... Dia memakai pakaian gitu lagi.." ucap Bayu dalam hati melihat pakaian yang di pakai Melisa.

Melisa memakai pakaian renang yang pahanya tak tertutup kain,hanya bagian atas saja yang tertutup. Belahan gunung kembar pun kelihatan.

"Ayoo kak...Cepetan ganti bajunya.." ucap Melisa.

"Ruang gantinya ada di sana kang..." ucap Dewi sambil menunjuk ruang ganti.

"Ikut enggak...Ikut enggak...Ikut sajalah... Lama gak berenang aku.." ucap Bayu dalam hati.

Bayu sering berenang di sungai,kadang balapan dengan Bimo,Lukman dan Daniel melawan arus sungai.

Bayu mengganti pakaiannya,setelah itu keluar menuju kolam renang.

Melisa melihat tonjolan di balik celana renang Bayu.

"Gede banget..." ucap Melisa dalam hati.

Bayu melakukan pemanasan sebelum berenang,agar tidak keram. Setelah selesai melakukan pemanasan

Byuuur....Bayu masuk ke dalam kolam renang.

"Segeeer reek..." ucap Bayu.

Melisa menghampiri Bayu.

"Balapan yuk...Yang kalah harus mijatin yang menang" ucap Melisa.

"Ayoo..." ucap Bayu.

Mereka pun keluar dari kolam renang.

"1 kali putaran..." ucap Melisa.

"Jangakan 1 kali ...

"10 kali saja aku masih sanggup Mel..

Bayu menoleh ke Dewi.

"Mbak Dewi jadi wasit ya.." ucap Bayu.

"Iya Kang.." ucap Dewi.

"Satu....Dua.....Tigaaaaa...." ucap Dewi.

Byuurrr..... Bayu dan Melisa masuk ke dalam kolam renang.

Bayu mendahului Melisa.

Kemudian Bayu menendang tembok untuk berputar arah.

Saat Melisa hampir mencapai dinding kolam,kakinya tiba - tiba keram.

Dewi yang melihat Melisa kesulitan bergerak lantas cepat - cepat menolong Melisa.

Byur.....Dewi masuk ke kolam,lalu membantu Melisa.

Bayu sudah mencapai dinding kolam lalu menoleh ke arah Melisa.

Bayu melihat Dewi menahan Melisa agar tidak tenggelam.

Bayu keluar dari kolam lalu berlari menghampiri Melisa dan Dewi.

Bayu mengeluarkan Melisa dari kolam renang.

"Kakiku keramm" ucap Melisa.

Bayu mengendong Melisa,lalu berjalan ke dalam rumah untuk di letakkan di dalam kamar tidur.

Dewi mengikuti Bayu dari belakang.

Setelah sampai,Bayu meletakkan Melisa di tempat tidur.

"Mbak Dewi...tolong ambilkan minyak urut..." ucap Bayu.

"Iya kang.." ucap Dewi.

Dewi keluar dari kamar.

"Tadi pemanasan dulu apa enggak sebelum masuk kekolam?" ucap Bayu.

"Enggak kak, aku langsung masuk saja.." ucap Melisa sambil menahan rasa sakit.

"Lain kali pemanasan dulu sebelum berenang..." ucap Bayu.

Dewi datang membawa minyak urut,lalu di berikan pada Bayu.

"Ini kang minyak urutnya.." ucap Dewi.

"Mbak saja yang urut.."ucap Bayu.

"Maaf kang.. Aku gak bisa ngurut.." ucap Dewi.

"Ya sudah..." ucap Bayu menerima minyat urut.

Bayu menuangkan minyak urut di telapak tangannya,lalu mengurut pelan kaki Melisa.

"Auuu...Sakit..." ucap Melisa.

"Ya di tahan,kalau gak sakit bukan ngurut namanya.." ucap Bayu.

"Kalau gak sakit apa namanya kak?" ucap Melisa.

"Mengeluss..." ucap Bayu.

"Sial...Burungku gak bisa di ajak kompromi,kalau saja mbak Dewi bisa mijat,aku gak akan mau mijatin.." ucap Bayu dalam hati merasakan celana renangnya menjadi sesak akibat kontolnya bangun.

perlahan rasa keram itu hilang,Melisa menikmati sentuhan tangan Bayu,terutama di dekat pangkal pahanya. Tangan Bayu tak sadar menyentuh tempat dimana lubang vagina Melisa berada.

"Kenapa jadi begini... " ucap Melisa dalam hati. Sebab baru kali ini dirinya di sentuh oleh cowok.

Vaginanya mengeluarkan cairan karena Melisa menikmati sentuhan tangan Bayu.Ia menggigit bibirnya agar tidak mendhesah.

Tangan Bayu turun kebawah lagi setelah dari atas. Setelah itu naik lagi. Tangan Bayu menyentuh kembali.

"Aaaaahhh...." ucap Melisa tak kuat menahannya rangsangaan yang di berikan oleh Bayu.

"Masih sakit kah Mel...?" ucap Bayu.

Melisa hendak menggeleng kepala akan tetapi malah menganggukkan kepalanya.

Dewi keluar dari kamar itu,ia berdiri di dekat pintu.

"Sial...Kenapa aku menganggukkan kepalaku.." ucap Melisa dalam hati.

Bayu terus memijit pelan kaki Melisa.

"Aaaaah......" ucap Melisa saat jari Bayu menyentuh goanya.

"Mel... Kamu masih sakit atau apa?" ucap Bayu heran,sebab suaranya tidak seperti orang kesakitan.

"Gak tahu aku kak... Tiba - tiba saja aku mengeluarkan suara begitu.." ucap Melisa.

"Ooo... Masih sakit gak?" ucap Bayu.

"Masih kak... Yang ini sakit" ucap Melisa menunjuk di pangkal pahanya.

"Ooo...Di situ..." ucap Bayu.

Bayu kembali memijat Melisa.

"Hemmpph....

"Aaaaahhh....

Vagina Melisa basah akibat sentuhan jari Bayu.

"Masih sakit kah Mel..." ucap Bayu sambil memijat.

"Iyaaaahh..." ucap Melisa.

"Asemm... " ucap Bayu.

Bayu terus memijat,berulang kali menyentuh goa Melisa.

Melisa merasakan seperti ingin pipis.

"Aaaaaaaahh....

Melisa mengejan - ngejan saat dirinya orgasme.

"Siaaal... Ini mah bukan suara orang sakit..." ucap Bayu dalam hati menyudahi memijati Melisa.

"Kak..." ucap Melisa,nafasnya seperti orang habis berlari.

"Iya..." ucap Bayu.

"Aku tadi seperti pipiss... " ucap Melisa.

"Kenapa gak bilang kalau ingin pipiss...' ucap Bayu.

"Gak tahu kak,pas aku pipis kok gak seperti aku biasa pipis ya..?" ucap Melisa.

"Diamput... Dia sangeeek ternyata..." ucap Bayu dalam hati baru menyadari.

"Gak tahu... Aku tinggal dulu ya.." ucap Bayu lalu berjalan.

"Kak Bayu..." ucap Melisa.

Bayu menghentikan langkahnya,lalu membalikkan badanya.

"Ada apa Mel?" ucap Bayu.

"Panggilkan mbak Dewi ke sini..." ucap Melisa.

"Iya... " ucap Bayu.

Bayu keluar kamar,nampak Dewi berdiri di pintu.

"Mbak Dewi di panggil sama Melisa" ucap Bayu.

"Iya Kang..." ucap Dewi.

Dewi masuk ke dalam,Bayu berjalan ke arah kolam renang mengambil pakaiannya. Setelah itu mengganti pakaiannnya.

Setelah mengganti,Bayu kembali masuk ke dalam rumah. Dewi menghampiri Bayu.

"Kang.. Di panggil oleh non Melisa " ucap Dewi.

"Suwun mbak..." ucap Bayu.

Bayu berjalan menuju kamar di mana Melisa Berada.

"Ada apa Mel?" ucap Bayu.

berada di dekat Melisa yang masih memakai pakaian renang.

Melisa duduk di pinggir ranjang.

"Kak Bayu belajar ilmu kebal dari siapa?" ucap Melisa.

"Rahasia..." ucap Bayu.

"Kasih tahu dong kak.. Nanti aku kasih uang berapapun kak Bayu mau.." ucap Melisa.

"Kamu beri aku uang yang setinggi gunung merapi gak bakalan aku kasih tahu" ucap Bayu.

"Ya sudah deh aku berikan kesucianku untuk kak Bayu.." ucap Melisa.

"Woooooo....Gendeng ....

"Emmooh aku Mel....

"Ya sudah aku kasih tahu,yang memberikan ilmu ini adalah pak kyai" ucap Bayu berbohong.

"Ooo... pak Kyai..." Melisa. Kini terjawablah sudah pertanyaan di pikirannya,mengapa Bayu bisa kebal.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd