Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY SANG PENERUS

Status
Please reply by conversation.
MENJEMPUT PAIJO DAN SULIS



Bayu melihat jam tangannya.

"Sejam lagi dzuhur..." gumam Bayu.

"Kamu gak pulang Mel? nanti di cari sama ibumu loh..." ucap Bayu.

"Tenang aja kak... papaku kan dah tahu kalau aku mau ke sini.." ucap Melisa.

"Oooo... Begitu...Aku tinggal dulu ya Mel..." ucap Bayu.

"Mau kemana kak?" ucap Melisa.

"Mau ke mesjid......" ucap Bayu.

Bayu keluar kamar menuju depan rumah.

Saat sampai di depan rumah,ada mobil fortuner hitam dan mobil pick up datang lalu berhenti.

"Siapa ya...?" ucap Bayu penasaran.

Pintu mobil terbuka.

Bimo,Lukman dan Daniel keluar dari mobil tersebut.

"Heeeeh....!!!??? Bayu terkejut.

Mereka menghampiri Bayu sambil membawa Tas besar.Di belakang mereka ada seorang pria membawa tas lalu di letakkan di dalam rumah.

"Assalam mu'alaikum pak Kyai Bayu.." ucap Daniel.

"Wa'alaikum salam warah matullah..." ucap Bayu.

Mereka pun bersalaman.

Bayu kembali melihat mobil itu lagi.Karena tak melihat Sulis.

"Sulis gak ikut Bay... Dia masih di rumah pak Haji." ucap Lukman.

"Ooo... Begitu....

"Kebetulan neh... Aku tadi mau shalat..

"Aku pinjam bajumu Man..." ucap Bayu.

"Pakaian dan buku - bukumu sudah di bawakan" ucap Lukman.

"Mana....?" ucap Bayu.

Pria yang membawa tas menghampiri Bayu.

"Sudah di masukkan ke dalam kamar bos.." ucap pria itu.

"Kamar yang mana pak?" ucap Bayu.

"Kamarnya bos.." ucap pria itu.

"Aku belum tahu kamarku yang mana loh pak..."ucap Bayu.

"Eh...!!!?? orang itu terkejut.

"Maaf Bos... Saya taruh di kamar lantai 2" ucap pria itu ketakutan,karena merasa bersalah dan takut di pecat.

"Saya minta tolong pak" ucap Bayu.

"Minta tolong apa bos..?" ucap orang itu.

"Ambilkan tas yang isi pakaianku,soalnya aku mau ke mesjid.." ucap Bayu.

"Siap bos....Saya ambilkan..." ucap pria itu.

"Mau shalat di mana kamu Bay?" ucap Bimo.

"Di mesjid Menteng... Mau ikut?" ucap Bayu.

"Ikuuut...." ucap ke tiga temannya.

" Kirain kamu gak ikut Nil.." ucap Bayu.

"Aku gak mau di rumah ini sendirian tanpa orang yang aku kenal.." ucap Daniel yang trauma.

"Ooo...Begitu.." ucap Bayu.

Tak lama kemudian pria yang membawa tas mendatangi Bayu.

"Ini Bos tasnya.." ucap pria itu.

"Terima kasih pak... Oh iya... Aku minta tolong lagi bisa pak..?" ucap Bayu.

"Bisa...Bisa bos...Apa itu bos..?" ucap pria itu.

"Antarkan aku ke menteng,aku mau shalat di sana..." ucap Bayu.

"Siap boss... aku akan antar bos.." ucap pria itu.

Mereka pun masuk ke mobil fortuner.lalu mobil itu berjalan ke mesjid tempat biasa Bayu shalat.

Bayu mengeluarkan baju kokonya.Lalu melepas bajunya.

Bayu merasa Sulis tidak mau ikut karena masih merasa bersalah pada dirinya karena kejadian tadi pagi,setelah shalat ia akan menemui Sulis untuk minta maaf karena berbicara keras pada dia.

"Paijo kok gak di ajak?" ucap Bayu.

"Aku gak tahu Bay,soalnya hanya kita bertiga saja yang di bawa.." ucap Lukman.

"Ooo...Begitu..." ucap Bayu.

Bayu mengambil hapenya,lalu mencari kontak Paijo,setelah itu menekan panggilan.

"Halo..." suara Paijo.

"Assalam mu'alaikum kang.." ucap Bayu.

"Wa'alaikum salam Yu.. Ono opo?" suara Paijo.

"Sampeyan posisinya di mana?" ucap Bayu.

"Di kossan Bay...Ne aku lagi beres - beres mau pindah kos.." suara Paijo.

"Jangan pergi dulu kang,setelah shalat dzuhur aku kesana..." ucap Bayu.

"Oke...Aku tunggu.. Kalau lewat jam 2 kamu gak datang,aku tinggal loh.." suara Paijo.

"Iya kang.. Assalam mua'alaikum..." ucap Bayu.

"Wa'alaikum salam..." suara Paijo.

Bayu mematikan hapenya,lalu menelpon Sulis.

"Halo...." suara Sulis.

"Halo juga Lis... Kamu lagi dimana?" ucap Bayu.

"Di rumah pak Haji mas..." suara Sulis.

Bayu mendengar suara Sulis habis menangis.

"Setelah aku ke kossan jemput kang Paijo,aku akan kesana Lis. Assalam mua'laikum... ." ucap Bayu.

"Wa'alaikum salam..." suara Sulis.

Bayu mematikan hapenya.

Setelah sampai di mesjid mereka pun turun lalu masuk ke dalam mesjid kecuali Daniel.

10 menit kemudian.

Terdengar suara adzan dzuhur.

Lalu Daniel melihat Annisa berjalan bersama sorang wanita memakai mukena,seperti yang Annisa pakai.

"Wajahnya seperti Sulis..." ucap Daniel dalam hati melihat teman Annisa.

Annisa melihat Daniel duduk di teras,lalu ia masuk ke dalam.

Daniel diam saja,ia enggan menyapa.

"Kok aku melihat temannya Annisa seperti Sulis ya.. Masa seh aku jatuh cinta sama Sulis..." ucap Daniel dalam hati.

20 menit kemudian,Bayu,Lukman dan Bimo keluar dari mesjid menemui Daniel.

Lalu mereka ke kossan.

Setelah tiba di kossan mereka naik ke atas.

Pintu yang di rusak oleh anak buah Kakashi sudah di perbaiki oleh pengawal Zhang.

Bayu Melihat pintu kamar Paijo terbuka.

Nampak Paijo duduk di lantai sambil main hape.

"Assalam mu'alaikum..." ucap Bayu.

"Wa'alaikum salam..." ucap Paijo lalu berdiri dan menghampiri Bayu.

"Kirain dah pergi kang.." ucap Bayu.

"Belum lah Bay..." ucap Paijo.

"Aku kesini mau nawarin tempat tinggal,daripada sampeyan nyewa mending tinggal sama kita di kossan yang baru.." ucap Bayu.

"Aku dah dapat kossan yang baru Bay.." ucap Paijo.

"Tinggal saja sama kita kang,gak seru jika gak ada sampeyan,sampeyan gak usah lagi mikir bulanan.." ucap Lukman.

"Gimana ya...Aku dah kasih uang DP.." ucap Paijo alasan karena sungkan.

"Nanti kita ganti uang DPnya...ya gak Bay.." ucap Daniel.

"Betul itu Nil.." ucap Bayu.

"Emang kalian ngekos di mana?" ucap Paijo.

"Di sana,aku lupa alamatnya Kang...Gimana..Mau gak?" ucap Bayu.

"Hem..... Yo wes... Aku mau...Daripada aku gak ada temannya buat ngobrol...

"Bentar aku ambil tas dulu" ucap Paijo.

Mereka pun turun,lalu Paijo dan Bayu pamitan ke bu clara. Setelah itu pergi ke rumah pak Ridwan.

Mobil yang di tumpangi Bayu parkir di halaman mesjid,karena Bayu yang meminta pada supirnya.

Tak lama kemudian mereka sampai di rumah pak Ridwan.

Tok...Tok...Tok... Bayu mengetuk pintu.

"Assalam mu'alaikum..." ucap Bayu.

"Wa'alaikum salam warah matulah..." suara pak Ridwan.

Lalu pak Ridwan muncul.

Bayu bersalaman tak lupa mencium tangan.

"Maaf pak,saya ingin bertemu dengan Nur dan Sulis..." ucap Bayu.

"Mereka ada di kamar,masuk saja nak.." ucap pak Ridwan.

"Iya pak..." ucap Bayu.

Bayu masuk ke dalam berjalan menuju kamar Annisa.

Tok...Tok...Tok....

"Nur...Nur Annisa..." ucap Bayu.

"Iya mas... Bentar..." suara Annisa.

Tak lama kemudian.

Ceklek....Kriiiet...

Annisa membuka pintu.

"Aku ingin bicara denganmu dan juga Sulis..." ucap Bayu.

"Masuk aja mas...." ucap Annisa

"Di luar aja..." ucap Bayu sungkan.

"Gakpapa mas...Kan ada Sulis di kamarku,kecuali kalau kita berdua saja...baru kita di luar.." ucap Annisa.

"Ya udah deh..." ucap Bayu.

Bayu masuk ke dalam kamar Annisa.

Pintu kamar di biarkan terbuka.

Nampak Sulis mengenakan rok panjang,kaos lengan panjang.duduk di pinggir ranjang.

"Tumben dia pakai rok...Biasanya maka celana pendek,lalu tangtop aja.." ucap Bayu dalam hati.

Pak Ridwan berdiri di depan kamar Sulis.

Annisa duduk di samping Sulis,Bayu berdiri di depannya.

"Kedatanganku kesini ingin menyampaikan permintaan maafku pada kalian soal tadi pagi.

"Aku minta maaf telah berkata keras pada kalian.. Terutama untuk Sulistyo Maharani...

"Maafkan aku,aku gak bermaksud membentak ataupun marah padamu.. Aku lakukan itu karena aku tak ingin kamu kenapa - kenapa Lis..." ucap Bayu.

Nampak sulis dan annisa mengeluarkan airmatanya

"Iya mas.. Aku dah maafin mas...Aku juga minta maaf.. Aku hanya ingin bersamamu saja mas.." ucap Sulis.

"Sama.. Aku juga sudah dah maafin mas... Memang aku akui... Aku baru mengenalmu,tak tahu sifatmu mas... Aku minta maaf maas..." ucap Annisa.

"Iya.... Aku sudah memaafkan kalian. ..

"Jika saja Sulis ikut tadi pagi,maka dia akan tewas di sana.." ucap Bayu.

"EH....!!!??? Sulis,Annisa dan pak Ridwan terkejut.

"Sebab di sana ada banyak ninja dan pihak keamanan saling menyerang... Aku saja terkena 3 tembakan saat menyelamatkan seorang gadis. Serta senjata tajam... Jika saja sulis juga ada di sana,maka bisa mati terbunuh karena aku tak bisa menyelamatkan 2 orang sekaligus." ucap Bayu.

Hiks...Hiks...Hiks.....Hiks... Annisa dan Sulis menangis.

"Pak Remon dosenku tewas terbunuh... " ucap Bayu.

Pak Ridwan kemudian pergi dari depan kamar Annisa.

"Maafkan aku mas... Aku tak langsung percaya padamu,aku kalah dengan perasaanku yang begitu besar kepadamu... Jika saja mas gak marah dan membentak,mungkin aku dah mati mas..." ucap Sulis sambil mengeluarkan air mata.

"Iya Lis....Aku dah maafin kamu kok.. Oh iya... Aku ke sini mau ngajakin kamu tinggal di kossanku yang baru... Mau gak Lis...?" ucap Bayu.

"Aku takut mas... Aku tinggal di sini saja..." ucap Sulis.

"Ooo... Begitu.... Ya sudah...

"Aku gak maksa... Padahal aku pengen kita kumpul bersama lagi.." ucap Bayu.

"Mas tinggal di kossan siapa?" ucap Annisa.

"Di rumah mbah Zhang...Kamu mau ikut kah Nur?" ucap Bayu.

"Aku gak bisa mas...Aku kan punya rumah di sini.." ucap Annisa.

"Kalau kamu ikut tambah Seru Nur...

"Soalnya aku mau ternak lele di sana..." ucap Bayu.

"Ternak lele?" ucap Sulis.

"Iya Lis ternak lele,soalnya di sana ada kolam tapi gak ada ikanmya,terus kita bisa main bulu tangkis di halaman.,bisa maen band,ada fitnesnya juga" ucap Bayu.

"Itu rumah atau apa mas? kok lengkap fasilitasnya.." ucap Sulis heran.

"Rumah kossan...Kemungkinan ibuku juga akan tinggal bersamaku...Tapi aku gak tahu itu kapan" ucap Bayu.

"Serius mas?" ucap Annisa dan Sulis.

"Iya... Lha wong mbah Zhang nyuruh aku untuk ibuku tinggal bersamaku kok di rumah kossan itu.." ucap Bayu.

"Kalau sudah ada ibumu... Aku mau mas..." ucap Annisa.

"Mau apa Nur...?" ucap Bayu.

"Ya tinggal sama ibumu mas..." ucap Annisa.

"Hem.... Aku tanya sama ibuku dulu... Dan kamu harus izin ke dua orang tuamu Nur... " ucap Bayu.

Sulis dan Annisa terdiam.

"Itu saja yang mau aku sampaikan... Soalnya teman - teman menungguku di luar,termasuk Paijo." ucap Bayu.

"Paijo juga ikut sama mas..?" ucap Sulis.

"Iya...Daripada dia cari kossan baru,mending tinggal sama kita,biar rame..." ucap Bayu.

"Kalau Ibu mas dah di sana kasih tahu ya mas..." ucap Sulis.

"Siaap... Yo wes... Aku mau pulang dulu...

"Asslam mua'laikum..." ucap Bayu.

"Wa'alaikum salam..." ucap Annisa dan Sulis.

"Aku suka kamu berpakaian seperti itu Lis.." ucap Bayu lalu berjalan keluar kamar.

"Mas..." ucap Sulis sambil berdiri.

"Iya Lis" ucap Bayu menoleh ke Sulis.

"Beneran mas suka aku berpakaian seperti ini?" ucap Sulis.

"Iya... Dari pada kamu pakai celana pendek sama tangtop.." ucap Bayu lalu berjalan lagi.

Ketika akan melewati ruang keluarga,Bayu melihat pak Ridwan.

"Pak... Saya pamit pulang dulu..." ucap Bayu.

"Iya....Malam minggu ke sini kan?" ucap pak Ridwan..

Bayu baersalaman tak lupa cium tangan.

"Insya Allah pak... Saya akan datang...Kan saya panitia acara.." ucap Bayu.

"Maaf tadi bapak menguping pembicaraanmu,apakah nak Bayu memiliki ajian kebal senjata?" ucap pak Ridwan.

Bayu menggelengkan kepala,lalu menunjukkan cincinnya pada pak Ridwan.

Pak Ridwan melihat cincin yang melingkar di jari Bayu bewarna merah lalu pak Ridwan menganggukkan kepala.

"Ooo... Karena cincin" ucap pak Ridwan dalam hati.

"Saya pamit pulang dulu pak...Assalam mu'alaikum..." ucap Bayu.

"Wa'alaikum salam warahmatullah..." ucap pak Ridwan.

Bayu berjalan keluar.

Setelah sampai di teras,Bayu melihat teman - temannya sedang mengobrol dengan Ahmad.

"Sudah selesai kah Yu?" ucap Bimo.

"Sudah... Mo.." ucap Bayu lalu ikut duduk di lantai.

"Kirain sampai Sore kamu Yu ngobrol dengan adikku..." ucap Ahmad.

"Enggak kang... Aku cuman sebentar saja kok..

"Soalnya aku khawatir dengan Bimo teriak - teriak seperti orang kesurupan jika aku tinggal lama mengobrol dengan Nur.." ucap Bayu.

"Jangkreeek... Aku tadi sudah mau teriak - teriak karena cacing di perutku lagi demo,untung kang Ahmad datang bawa makanan..***k jadi deh aku teriak..." ucap Bimo.

Bayu mencomot Donat di piring lalu memakannya.

"Pas kamu pergi ke kampus, suaminya bu Clara ke sini.. Dia bilang kamar kita berantakan seperti habis kemalingan,ya kita pergi kesana untuk mengeceknya.. Gak tahunya benar.. Kamar kita berantakan.... ." ucap Lukman.

"Di kampus malah aku dengar suara seperti orang main petasan... Dor...Dor..Dor...Gitu..." ucap Paijo.

"Siapa yang main petasan kang?" ucap Bayu.

"Gak tahu aku Bay... Sejam kemudian kita di suruh pulang oleh pihak kampus dan di liburkan selama 1 minggu... Terus aku lihat ada mobil polisi,dan puluhan orang memakai jas hitam membersihkan kampus.. Begitu di parkiran aku dengar dosen yang bernama pak Remon terbunuh... Seingatku itu dosen yang mengajar di kelasmu kan Bay..." ucap Paijo.

"Iya kang... Dia tewas terbunuh oleh kelompok ninja,aku di bawa oleh mereka,lalu tiba - tiba para ninja itu di tembaki orang yang memakai jas hitam..." ucap Bayu.

"APAAAAAA.....!!! ....NINJAA.....!!!?? ucap Lukman,Bimo,Daniel,Ahmad dan Paijo terkejut.

"Serius Bay?" ucap Ahmad tak percaya.

"Iya aku serius kang..." ucap Bayu.

"Apa ninja itu ada hubungannya dengan Hinata?" ucap Ahmad.

"Iya kang.... Mereka musuh ayahnya Hinata..." ucap Bayu.

"Untung dah kamu antar ketempat aman ya Bay... Jika dia di kamar Sulis bisa - bisa Hinata di culik..." ucap Lukman.

"Untung saja kamu gak papa Bay.... Coba aku tahu ada ninja..Aku akan meminta bantuan sama temanku..." ucap Paijo

"Iya Man....

"Aku gakpapa Kang... Alhamdulillah masih di beri umur yang panjang" ucap Bayu.

10 menit kemudian mereka meninggalkan rumah pak Ridwan . Mereka menuju mesjid,lalu pergi ke perumahan Elit.

Saat mobil itu masuk ke perumahan Golden Hills

"Bay.... Gak salah jalan kah ini?" ucap Paijo.

"Kita lewat jalan pintas kang..." ucap Bayu alasan.

"Ooo... Jalan pintas to,kirain salah masuk jalan..." ucap Paijo.

Tak lama kemudian mobil itu masuk ke dalam halaman rumah.

"Bay... Katamu kita lewat jalan pintas,kok berhenti di rumah mewah.Terus kossanmu di mana?.." ucap Paijo kebingungan.

Bayu,Lukman,Daniel,Paijo,dan Bimo turun dari mobil.

Paijo melihat bangunan rumah tingkat 3 yang begitu besar,serta halaman yang begitu luas.

"Ini sudah kossanku Kang....Maaf loh jelek kossannya..." ucap Bayu.

"JUANCOOOOOOOOOK......" ucap Paijo nyaring.

"Hehehehe.....Jelek ya kang...?" ucap Bayu.

"Waaasssuuu.... Gini kok di bilang jelek... Wasssu...Waasssuuu..." ucap Paijo.

"Ayooo masuk..." ucap Bayu.

"Sek yu.... Aku gak sanggup bayar bulanane" ucap Paijo.

"Wes... Gak usah di pikir... Seng penting kang Paijo tinggal di sini aja.. Soal bulanan ada Daniel yang bayarin..." ucap Bayu.

"Aku ra penak,temen Yu... Mending aku ngekos dewe wae...." ucap Paijo.(Aku gak enak,beneran Yu..Mending aku ngekos sendiri saja).

"Sampeyan iki koncoku kang... Aku ora tego duwe konco di tinggal hidup susah,sedangkan kita hidup enak...Bener gak Nil...?" ucap Bayu.

"Benar itu pak Kyai..." ucap Daniel.

"Yo wes... Aku utang yo... Engko nak aku sugih tak bayarin..." ucap Paijo.

"Gak usah utang... Cash wae..." ucap Bayu.

"Jancok...Duitku ra akeh cook...Aku bar ngirim mbokku (ibuku)" ucap Paijo.

"Aku gak minta duitmu kang..." ucap Bayu.

"Lah terus jalukmu opo Yu?" ucap Paijo.

"Aku pengen tahu tempat sampeyan kerja...Piyee... Mau apa tidak?" ucap Bayu.

"Hem...Yo wes.. Aku mau... Tapi besok ya Yu..soalnya aku tadi ijin tuk cari kossan tadi.." ucap Paijo.

"Wokeee....Yok masuk..." ucap Bayu.

Mereka pun masuk ke dalam rumah.

"Ini rumahnya siapa Yu?" ucap Paijo.

"Rumahnya orang lah..." ucap Bayu.

"Bajingaan... Untung kamu temanku,jika bukan dah aku pukul kamu yu,aku lagi serius kok...." ucap Paijo.

"Ini rumah mbah Zhang..." ucap Bayu.

"Mbah Zhang kuwi sopo?" ucap Bimo.

"Mosok jenenge mbahmu dewe ora eling Bo...Keboo..." ucap Lukman.

"Mbahku jenenge Sankerto,bukan zangkerto..Woo Cempe.." ucap Bimo.

Dewi menghampiri Bayu.

"Oalah...Tak pikir Zangkerto jeneng mbahmu Bo.." ucap Lukman.

"Jangkreek..." ucap Bimo.

"Mau naik lift apa tangga?" ucap Bayu.

"Sembarang Yu... " ucap Daniel.

Mereka pun naik tangga ke lantai 2.

"Kamarku yang mana mbak dewi?" ucap Bayu.

"Ada di sana kang..." ucap Dewi sambil menunjuk.

Kamar Bayu terletak di depan dekat Balkon teras rumah.
 
MASIH TRAUMA



Mereka pun naik tangga ke lantai 2.

"Kamarku yang mana mbak dewi?" ucap Bayu.

"Ada di sana kang..." ucap Dewi sambil menunjuk.

Kamar Bayu terletak di depan dekat Balkon teras rumah.

"Kalian pilih sendiri ya kamarnya..." ucap Bayu.

"Injih pak kyai..." ucap Bimo,Lukman,dan Daniel.

Mereka pun memilih kamarnya masing - masing.

Bayu berjalan ke kamarnya.

"Maaf kang..." ucap Dewi.

Bayu menghentikan langkahnya lalu menoleh ke Dewi.

"Iya mbak Dewi...Ada apa?" ucap Bayu.

"Apa akang mau makan." ucap Dewi.

"Hem.... Aku tanya ke teman - teman dulu mbak.." ucap Bayu.

Bayu menghampiri teman - temannya.

"Man... Kamu mau makan gak?" ucap Bayu saat di kamar Lukman yang terbuka pintunya.

"Makan di mana Bay?" ucap Lukman.

"Makan di sini..." ucap Bayu.

"Hem...Gimana ya.. Aku masih takut Bay...Ini aja aku merasa curiga sama yang punya rumah" ucap Lukman.

"Curiga gimana Man?" ucap Bayu.

"Ya curiga lah... Masa rumah segede dan semewah ini di suruh nempati secara percuma,aku takut mereka membius kita lalu organ tubuh kita di jual..." ucap Lukman.

"Hem....Kita masak aja gimana?" ucap Bayu.

Bayu pun masih trauma,ia tak mau makan pemberian dari orang tak di kenal.

"Nah...Kalau itu aku mau Bay...Ayoo kalau gitu.." ucap Lukman.

Mereka oun menghampiri Daniel,Bimo dan Paijo.

Bimo dan Daniel sama seperti Lukman. Gak mau makan dari pemberian orang lain,sedangkan Paijo tidak.

"Dapurnya di mana mbak?" ucap Bayu.

"Di bawah kang...Akang mau ngapain di dapur?" ucap Dewi.

"Mau masak..." ucap Bayu.

" Kita sudah siapkan makanan untuk akang dan teman - teman akang.." ucap Dewi.

"Maaf mbak... Bukannya kita gak mau,tapi kita kan baru di sini,dan kita masih trauma.." ucap Bayu.

"Ooo...Begitu.." ucap Dewi.

Dewi menunjukkan letak dapur berada.

Setelah sampai di dapur mereka mencari bahan untuk di masak.

"Kenapa kalian masak jika sudah di buatkan oleh mereka?" ucap Paijo heran.

"Kalau kang Paijo mau masakan mereka silahkan...Kita masak sendiri" ucap Lukman.

2 orang wanita menghampiri Bayu. usia mereka nampak berumur 40 an.

"Maaf tuan muda.. Saya sudah masakin untuk tuan muda" salah satu wanita.

"Maaf bu...Kita masak sendiri saja.. Makanan yang sudah jadi ibu makan atau berikan pada bapak - bapak yang berjaga di depan.." ucap Bayu.

"Apakah tuan muda tidak selera makanan yang Ibu masak ? Ibu bisa buatkan lagi yang baru yang sesuai keinginan tuan muda" ucap wanita itu lagi.

"Maaf bu... Kita masih trauma.. Jadi kita akan masak sendiri..." ucap Bayu.

"Sepertinya kita gak di bolehin masak Yu.." ucap Lukman.

"He eh Man...Kita beli makanan di luar aja yook.." ucap Bimo.

"Ya sudah... Kita gak jadi masak bu...Kita mau beli makanan di luar kalau gitu" ucap Bayu.

"Eh....!!!?? dua wanita itu terkejut.

"Jangan...Jangan tuan muda...Kalau tuan muda makan di luar,saya bisa di pecat.." ucap Wanita itu.

"Kita di bolehin masak sendiri apa enggak neh bu.. Kalau di bolehin... kita akan masak sendiri.. Jika tidak maka kita beli makanan di luar." ucap Bayu.

"Tapi jangan pecat saya ya tuan muda.." ucap wanita itu.

"Pecat? Saya gak mungkin memecat ibu... Jadi gimana? Boleh apa tidak kita masak di sini?" ucap Bayu.

"Boleh tuan muda..." ucap wanita itu.

"Oke...Suwun yo bu..." ucap Bayu.

Bayu dan teman - temannya melanjutkan memasak di dapur.

"Bay... Kita masak apa ini?" ucap Lukman.

"Gak tahu... Coba aja ada Sulis...Pasti gak bingung kita mau masak apa..." ucap Bayu.

"Iya... Sayang Sulis gak ikut.." ucap Daniel.

"Masak yang simpel aja Yu.." ucap Bimo.

"Hem....Ini ada sosis,telur sama nuget..Kita goreng aja ya, Kamu Man masak Nasi,Bimo buat sambal,aku goreng ini Sosis,telur sama nugetnya.." ucap Bayu.

"Tugasku apa Yu..?" ucap Daniel.

"Siapin piring,sendok,gelas..Kalau bisa buat teh sekalian.." ucap Bayu.

"Siap..." ucap Daniel.

"Tugasku opo Yu?" ucap Paijo.

"Cuci piring...Piye kang..."ucap Bayu.

"Okee..." ucap Paijo.

Mereka pun melakukan tugasnya masing - masing.

Lukman mengeluarkan nasi yang sudah masak di magic com,lalu menaruh beras kemudian di cuci.

"Lomboknya kasih berapa ini?" ucap Bimo.

"7 aja...Tomatnya 6.bawang merah 6 bawang putih 6***ramnya setengah sendok teh.Gula merah sedikit aja,terasinya 1,micin 1/4 sendok teh." ucap Daniel.

"Akeh men... Bingung aku..." ucap Bimo.

"Sini aku bantu..." ucap Daniel.

2 ART yang menyaksikan Bayu dan teman - temannya memasak menjadi gelisah karena Bayu tidak mau makan masakan yang di buatnya.

"Sri... Gimana neh.. Masa cucu bos besar di biarkan masak,kalau bos besar tahu kamu bisa di pecat.." ucap salah satu ART yang tugasnya di dapur.

"Lah gimana lagi yun (Yuni).. Aku kan dah coba melarang tadi,tapi cucu bos tetap ingin memasak" ucap Sri.

"Alamat di pecat kamu Yun." ucap Yuni.

"Semoga aja enggak,anakku butuh biaya berobat.." ucap Sri.

Bayu mendengar obrolan mereka.

"Ibu tenang saja... Mbah Zhang gak akan memecat ibu.." ucap Bayu sambil memotong sosis besar.

"Bay..." ucap Paijo.

"Iya kang..." ucap Bayu sambil memasukkan sosis ke wajan.

"Kamu cucunya mbah Zhang kah?" ucap Paijo.

"Bukan.... " ucap Bayu.

"Kenapa mereka bilang kamu cucunya bos?" ucap Paijo heran.

"Embooh....Aku itu gak punya mbah.. Kata ibuku mbahku sudah meninggal saat aku masih kecil..Terus mbah Zhang menganggap aku ini cicitnya." ucap Bayu.

"Ooo... Begitu...

"Eh...!! Cicit.. Berarti mbah Zhang itu kakek buyut donk.." ucap Paijo.

"Embooh Kang... Sampeyan kalau dibkasih rumah ini mau gak?" ucap Bayu.

"Emmoh aku Bay..***mah segede ini ribet ngurusnya plus butuh banyak biaya... Mending aku punya rumah sederhana saja... " ucap Paijo.

"Oh iya aku lupa...

Mbak Dewi..." ucap Bayu.

"Iya kang...Ada apa?" ucap Dewi.

"Melisa kemana?" ucap Bayu tak melihat Melisa.

"Sudah pulang kang..." ucap Dewi.

"Melisa kuwi sopo Yu...?" ucap Lukman.

"Cicitnya mbah Zhang...Tadi dia ikut,terus aku tinggal ke mesjid.." ucap Bayu.

"Ooo... Cicitnya mbah Zhang to.." ucap Lukman.

Tiba - tiba pocong muncul di samping Dewi.
"Kenapa tiba - tiba aku merinding ya" ucap Dewi dalam hati.

Saat Bayu hendak memgambil gelas berisi telur,Bayu melihat ke arah Dewi.

" Eh Cong...Ngapain kamu di situ...Sini bantuin aku..." ucap Bayu.

"Bay... Kamu lihat pocong?" ucap Lukman.

"Pocong...!!! " ucap Dewi,Yuni,Sri,dan Paijo.

"Iya..."ucap Bayu.

"Suruh dia jemputin Sulis Bay... Biar kita gak susah di dapur..." ucap Lukman.

"Kang... Akang bisa lihat hantu?" ucap Dewi.

"Bisa mbak... Tuh di samping mbak pocongnya..." ucap Bayu.

Dewi menoleh kesamping,tapi tak ada siapa - siapa lalu berlari ke Bayu.

"Kang....Usir dia kang... Mbak takut..." ucap Dewi sambil memegang pundak Bayu.

Sri dan Yuni kabur dari dapur.

"Cong... Kamu pergi saja jemputin Sulis... Dari pada kamu nganggur.." ucap Bayu.

Pocong tetap berdiri di tempatnya.

"Wooo... Gak mau pergi ya...Oke..." ucap Bayu.

Bayu mengambil kulit telur,mulutnya mengucapkan sesuatu lalu di tiup kulit telur tersebut,lalu Bayu melempar kulit telur ke arah Pocong .

Tuuk... Kulit telur mengenai Pocong. Lalu Pocong itu menghilang dengan meninggalkan asap.

Ruangan dapur tercium bau gosong seperti terbakar.

"Dah pergi pocongnya mbak..." ucap Bayu.

Bayu melanjutkan kembali menggorengnya.

"Serius Kang dah pergi...?" ucap Dewi masih ketakutan

"Iya...Mbak tadi mencium bau gosong apa enggak?" ucap Bayu.

"Iya.. Mbak mencium bau gosong..." ucap Dewi.

"Pocongnya terbakar kena lemparan kulit telur yang aku lempar tadi,lalu menghilang...Jadi mbak gak usah takut..." ucap Bayu.

"Ini neh yang aku gak suka di rumah besar Bay.." ucap Paijo.

"Kenapa kang..?" ucap Bayu.

"Ada penunggunya..." ucap Paijo.

"Tiap rumah itu ada penunggunya kang, tapi tergantung kitanya saja.." ucap Bayu.

"Pantesan tiap ke dapur aku kok merinding..***k tahunya ada pocong.. Untung cucu Bos bisa ngusir itu pocongnya" ucap Dewi dalam hati.

---****----

Jepang.

Kakashi Hatake kembali ke negaranya bersama anak buahnya dan seorang gadis berjalan keluar dari pintu bandara,lalu masuk kemobil kemudian mobil itu meninggalkan bandara.

Seorang pria yang sedang duduk tak jauh dari Kakashi berada melihat Kakashi bersama seorang gadis lantas mengambil hapenya.

"Bos... Putrinya Kakashi berhasil mereka temukan..." ucap Pria tersebut.

Lalu pria itu mematikan hapenya kemudian pergi.

---***---

Di rumah Hana.

"Bu... Aku lapar..." ucap Hinata.

"Di tahan sayang, buat tidur saja..." ucap Hana.

Hinata di suruh puasa oleh Hana,agar bisa meningkatkan kekuatannya.

"Gak bisa tidur Bu..." ucap Hinata.

"Ya sudah... Ibu ajarin bacaan shalat saja ya.." ucap Hinata.

Akhirnya Hinata di ajarin bacaan shalat oleh Hana.

Pelan tapi pasti,Hinata bisa memgucapkan apa yang di ucapkan oleh Hana.

---***---

Di rumah Alvin.

Alvin mendengar berita tentang penyerangan di kampus tempat Sulis kuliah,Lalu menelpon Sulis.

"Halo " suara Sulis.

"Halo sayang... Sayang lagi di mana?" ucap Alvin.

"Lagi di kamar.." suara Sulis.

"Sayang marah sama aku?" ucap Alvin ,biasanya Sulis memanggil sayang juga ke Alvin,tapi ini tidak ada kata sayang terdengar dari Sulis.

"Enggak..." suara Sulis.

"Ooo..Kirain marah.. Aku dengar dari temanku,kalau kampusmu ada yang nyerang ya sayang..." ucap Alvin.

"Iya..." suara Sulis.

"Aku kesana ya..." ucap Alvin.

"Gak usah... Aku lagi dirumah pak Haji.." suara Sulis.

"Haaah...!!!?? Rumah pak Haji....?

"Ngapain sayang di sana?" ucap Alvin.

"Aku gak mau mereka mendatangiku,jadi aku nginap di rumah temanku.." suara Sulis.

"Temanmu cewek apa cowok yank?" ucap Alvin.

"Cewek..." suara Sulis.

"Syukurlah... Aku mau sayang pindah kampus saja...Besok aku akan mengurusnya.." ucap Alvin.

"Gak usah... Aku masih mau kuliah di sana..." suara Sulis.

"Kenapa sayang gak manggil aku sayang lagi? apa kamu sudah gak sayang lagi sama aku?" ucap Alvin.

"Apaan seh... Kayak anak kecil saja.. Aku mau ke bawah,di panggil sama temanku.."suara Sulis.

"Ya sayang... Jangan lupa makan ya..." ucap Alvin.

"Iya..."suara Sulis.

"Da sayang... Emmmuaaachh..." ucap Alvin.

"Ya..." suara Sulis.

Alvin mematikan hapenya.

"Kenapa dia begitu ya...Apa dia lagi halangan?

"Kayaknya enggak deh,kan dia pakai KB... Gak mungkin halangan..

"Atau jangan - jangan dia trauma tentang penyerangan itu.." ucap Alvin.

----***----

Kediaman Melisa.

Ruang keluarga.

Melisa berkumpul bersama keluarganya. Ada Melisa,Kedua orang tuanya,dan adiknya Melisa yang masih duduk di kelas 6 SD.

"Tadi kamu ngapain Mel di sana?" ucap papanya Melisa.

"Berenang pa... Oh iya pa... Bayu ternyata bukan cowok sembarangan loh pa..." ucap Melisa.

"Bukan cowok sembarangan..Maksudnya apa Mel?" ucap ibunya Melisa.

"Pas berenang,Mel ngajakin lomba berenang,lalu tiba - tiba kakiku keram. Lalu Bayu menolong Mel. Mel di bawa ke kamar,lalu dia memijat kaki Mel,sebenarnya Bayu sudah minta tolong ke Dewi,tapi Dewinya gak bisa urut,jadi Bayu deh yang urut Mel" ucap Melisa.

"Kamu gak di apa - apain kan sama dia Nak?" ucap ibunya Melisa.

"Enggak ma... Malah Mel ke enakan gitu di pijat.." ucap Melisa.

"Ooo..Gitu ..Syukurlah.."ucap Ibunya Melisa.

"Apa kamu ada tanya tentang ilmu kebalnya dia Mel?" ucap papanya Melisa.

"Ada pa....Pas Mel tanya tentang dia yang kebal senjata,dia bilang Rahasia. Terus Mel bilang akan bayar berapapun yang dia minta,dia bilang walaupun Mel memberikan uang setinggi gunung merapi,dia gak mau kasih tahu rahasianya.." ucap Melisa.

"Jadi dia masih ngerahasiakan Mel?" ucap papanya Melisa.

"Iya pa...Mel bilang.. Kalau Mel akan memberikan kesucianku pada dia untuk memberi tahukan rahasianya. Dia bilang gak mau,padahal dia bisa memperkossaku ,tapi dia gak mau.." ucap Melisa.

"APAAA....!!!?? " ucap Kedua orang tua Melisa.

"Kamu jangan pernah memberikan kesucianmu pada orang yang baru kamu kenal Mel.." ucap papanya Melisa.

"Ya gimana lagi pa...Mel pengen tahu rahasianya... Kan bisa buat kita kebal juga.." ucap Melisa.

"Iya...Tapi gak begitu caranya..." ucap papanya Melisa.

"Papa tenang saja,Bayu sepertinya bukan tipe cowok brengsek pa..." ucap Melisa.

"Dari mana kamu tahu dia bukan tipe cowok brengsek,sedangkan kamu baru mengenalnya.." ucap Papanya Melisa.

"Kalau dia tipe cowok brengsek,Melisa gak akan bisa lagi mengobrol dengan papa dan mama hari ini.Kan papa lihat sendiri,Bayu menyelamatkan Melisa dari Ninja yang menembakkan pistol itu ke arah Mel" ucap Melisa.

Kedua orang tua Melisa terdiam. Apa yang di ucapkan oleh Melisa memang benar,jika Bayu tak bergerak cepat,maka Melisa sudah tewas terkena tembakan.

"Mel merasa nyaman saat berada di dekatnya,seperti Mel bersama Kak Aldo (Kakak sepupu). Bayu juga memberi tahu rahasianya,jika ilmu kebal itu di dapat dari pak Kyai.." ucap Melisa.

"Apa kamu menyukai Bayu nak?" ucap ibunya Melisa.

"Gak tahu ma... Mel hanya nyaman saja...Oh iya,Besok boleh gak Mel main kesana lagi pa.." ucap Melisa.

"Boleh,asal kamu di temani sama pengawal.." ucap papanya Melisa.

"Pa... " ucap Mamanya Melisa.

"Iya ma..." ucap Papanya Melisa.

"Papa merasa aneh gak seh..? " ucap mamanya Melisa.

"Aneh gimana maksud mama?" ucap papanya Melisa.

"Soal rumah yang di tempati Bayu... Itu Rumah kan banyak yang minta,tapi kakek selalu melarang,katanya seh buat tua pe (kakak tertua= Pakde)Changyi Feng Han.." ucap mamanya Melisa.

"Iya juga seh..." ucap papanya Melisa

"Apa ayahnya papa dan paman Jien tidak marah ? ucap mamanya Melisa.

"Ma..." ucap Melisa..

"Iya sayang..." ucap mamanya Melisa.

"Bayu awalnya nolak,tapi kakek buyut bersikukuh memberikan rumah itu pada Bayu.. Lalu Bayu menelpon ibunya,setelah itu Bayu mau menerima asal ada persetujuan dari keluarga kakek buyut.." ucap Melisa.

"Ooo...Begitu..." ucap mamanya Melisa.

-----***----

Rumah Bayu

Ruang makan.

Bayu memanggil pengawal yang berjaga di depan,sebab nasi dan lauk sangat banyak,Bayu dan teman - temannya hanya memakan hasil mereka masak.
Mereka pun masuk ke dalam ruang makan.Mereka enggan untuk duduk bersama dengan Bayu

"Sini pak,duduk sini...Kita makan bersama.." ucap Bayu.

"Maaf bos.. Kita masih kenyang.." ucap salah satu pengawal.

"Ya sudah... Besok gak usah kerja di sini lagi ." ucap Bayu. Bayu sengaja melakukan itu buat mengetes apakah makanan itu aman apa tidak.

"Ja..Jangan bos.... Tolong jangan pecat saya.." ucap pengawal itu lagi.

"Makanya kesini...Duduk lalu makan..Kalau gak mau,aku akan beritahu mbah Zhang..." ucap Bayu memgancam.

"I...Iya. bos...." ucap pengawal itu lagi.

Mereka pun duduk lalu makan.

"Sambelmu Jos mo..." ucap Lukman.

"Gimana gak joss... Kalau gak aku lihat di kasih 2 sendok garam sama kebo tadi.." ucap Daniel.

"Woo...Kebo... Untung Daniel ngawasin kamu buat sambal." ucap Lukman.

"Lah gimana lagi,aku kurang yakin takaran garamnya,makanya tak kasih 2 sendok garamnya..Biar asin..." ucap Bimo.

"Iya asin...Terus kita jadi darah tinggi gara - gara kamu..." ucap Lukman.

Paijo hendak mengambil Lauk yang di makan oleh para pengawal,tapi sungkan,karena Bayu dan teman - temannya hanya makan Sosis,telur dan nuget saja.

"Kalau mereka kenapa - kenapa,aku usul ke Bayu langsung pergi dari rumah ini " ucap Daniel dalam hati.

20 menit kemudian mereka selesai.

"Bos.... Kita mau balik kedepan " ucap pengawal.

"Iya...Sekalian bawakan makanan untuk teman bapak yang berjaga.." ucap Bayu.

"Siap boss.." ucap pengawal.

Mereka oun meninggalkan ruang makan.

Bayu dan teman - temannya membereskan meja makan.

Sri dan Yuni bergegas mengambil piring kotor itu.

"Biar kita saja tuan muda..." ucap Sri.

"Gakpapa bu... Kita sudah terbiasa kok.." ucap Bayu.

"Jangan tuan Muda..Nanti baju dan tangan tuan muda kotor..Biar kita saja yang membereskan meja ini.." ucap Yuni.

Bayu tetap membawa piring kotor ke dapur,lalu di ikuti teman - temannya.

"Mati aku... " ucap Yuni.

Nampak Paijo yang mencuci piring,di bantu oleh Bayu dan yang lain.

"Tuan muda jangan pecat kita ya.." ucap Sri

"Maaf loh bu.. Kita itu trauma,karena pernah di beri obat tidur oleh orang yang gak kita kenal. Makanya kita gak mau makan masakan ibu,kita mau lihat apakah makanan itu aman apa tidak,jika aman,kita mau kok makan masakan ibu.Ibu tidak akan dipecat." ucap Bayu.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd