Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY SANG PENERUS

Status
Please reply by conversation.
KITA PUTUS









Alvin berjalan ke arah Bayu.

"Jika kalian berkelahi lagi,aku akan pergi dari sini,dan tidak akan menemui kalian lagi...

Alvin tetap berjalan dan mencueki Sulis.
Sulis melepaskan cincin tunangannya lalu berjalan cepat menuju Alvin yang hampir tiba ke tempat Bayu berada.

Sulis meraih tangan Alvin lalu meletakkan cincin tunangannya di telapak tangan Alvin.

"Kita putus..." ucap Sulis lalu berlari ke arah pagar.

"EH....!!!?? Alvin terkejut,tiba - tiba Sulis menyatakan memutuskan pertunangannya.

"Siaaal.....

Lalu Alvin mengejar Sulis.

"Sayang....Tungguuuuuuu......." ucap Alvin nyaring sambil berlari.

Nampak Bayu menggaruk - garukkan kepala meskipun tak gatal.

"Kok malah mereka yang kejar - kejaran...Asem...Asem..." ucap Bayu melihat Alvin mengejar Sulis.

Bayu berjalan ke lantai teras,Setelah sampai ia duduk sambil menunggu kedatangan Sulis dan Alvin.

----***---

Di rumah sakit.

Di depan UGD.

Nampak 2 orang pria menunggu di dekat ruang UGD di kawal 6 orang pengawalnya.

1 pria nampak kedua lengannya habis di obati oleh dokter,oleh dokter di sarankan untuk beristirahat,akan tetapi pria itu tak memperdulikan nasihat dokter itu. Pria itu adalah Johan Irawan Mahendra,bersama kakaknya Agus Irawan Mahendra.

Istri Johan Mahendra masih di tangani oleh tim medis di UGD.

"Apa kamu tahu asal usul si Bayu itu dek?" ucap Agus.

"Aku gak tahu mas... Tahu namanya saja pas dia menghajar Alvin saat di cafe itu..." ucap Johan.

"Apa yang kamu rasakan saat di sentuh oleh Bayu?" ucap Agus.

"Yang ku rasakan seperti di sentuh besi membara,panasnya sangat panas..." ucap Johan.

"Saat istrimu menghina Bayu,aku lihat dia memegang gelas,dan gelas itu mengeluarkan uap,kemudian mendidih.Aku rasa,Bayu bukan orang sembarangan meskipun berpenampilan sederhana....

"Aku akan mencari tahu siapa sebenarnya dia itu.." ucap Agus.

"Kata Alvin,Bayu orang Jogja. Dia kuliah di jakarta bersama tunangan Alvin.." ucap Johan.

"Orang Jogja....??" ucap Agus.

"Iya...Dia orang jogja..Satu kampus dengan Sulis." ucap Johan.

"Tunggu dulu... Katamu duluuu....Bayu yang menyelamatkan Sulis dari penyerangan itu. Kok dia bisa tahu... Apakah dia paranormal?" ucap Agus.

"Bisa jadi mas....Tapi penampilannya bukan seperti paranormal seperti pada umumnya yang memakai atribut.." ucap Johan.

Hape Johan tiba - tiba berdering.

Johan kemudian mengambil hapenya sambil menahan rasa sakit di pergelangan tangannya.

Nampak di layar nama seorang pengawalnya.

"Ya ada apa?" ucap Johan.

"Maaf bos...Bayu menantang Alvin untuk berduel jika tak terima perlakuan Bayu terhadap nyonya bos..." suara pengawal.

"Tahan mereka,jangan sampai mereka berduel.." ucap Johan.

"Siap bos..." suara pengawal.

Johan mematikan hapenya.

"Bayu ingin mengajak berduel dek?" ucap Agus.

"Iya mas...Tolong mas kesana,jangan biarkan mereka berkelahi,aku takut Alvin bisa mati melawan Bayu mas..." ucap Johan.

"Iya...Ne aku kesana...." ucap Agus.

"Matur suwun mas.." ucap Johan.

Agus Irawan berlari menuju mobilnya.

----***----

4 buah mobil berjalan beriringan menuju rumah Alvin.

Di salah satu mobil itu ada seorang wanita berjilbab dan memakai cadar,wanita itu adalah Hana Oktaviana.

Hana barusan di telpon oleh Sulis,memberi tahu bahwa Bayu mengamuk di rumah Alvin. Lalu Sulis memberi tahu alamat Alvin. Hana segera menemui Hinata untuk mengambil kalungnya kembali,untuk berjaga - jaga,lalu meminta supir mengantarkan dia ke alamat rumah Alvin.
Jika Hana sudah pernah kesana sendirian.Maka Hana tak perlu meminta bantuan supir untuk mengantar,ia menggunakan kekuatannya untuk pergi kesana. Jika belum pernah ke sana ,takutnya Hana nyasar.Karena Kota Jakarta sangat luas.

"Mengapa Bayu mengamuk..

"Jika tak ada sebab..Dia gak bakalan mengamuk..

"Dan itu pasti masalah yang serius...

"Tapi Bayu tak bersama teman - temannya,hanya bersama Sulis saja.." ucap Hana dalam hati.

Hana teringat saat Bayu menceritakan saat kejadian perkelahiannya dengan Alvin karena Alvin memukul Bimo tanpa sebab yang jelas,lalu Bayu memghajarnya hingga Alvin babak belur.

Saat Bayu bekerja di rumah Nabila,Bayu sering mengangkut beras ke dalam mobil pick up maupun truck,kadang Bayu ikut memperbaiki mobil jika ada kerusakan. Perlahan tapi pasti,fisik Bayu semakin kuat karena sering mengangkut beban berat. Hana membiarkan Bayu seperti itu agar Bayu menjadi pria yang kuat dan mandiri.

Tiba - tiba hape Hana berdering.

Hana melihat siapa yang memanggil.

Di layar nampak panggilan Sayangku.

Hana menerima panggilan itu.

"Kamu gakpapa kan Bay... Apakah kamu bunuh orang...Ini ibu dalam perjalanan ke sana."ucap Hana.

"Bayu gakpapa bu... Bayu juga tidak membunuh orang.." suara Bayu..

"Syukurlah.. Tadi Sulis nelpon,katanya sayang mengamuk...Dan meminta ibu datang kesana" ucap Hana.

"Iya tadi Bayu sempat mengamuk bu... Sekarang dah enggak kok,hanya meja makan aja yang berantakan....

"Ibu pulang saja bu...,soalnya Bayu mau pulang bu.." suara Bayu.

"Ooo...Begitu...Ya sudah ibu kembali pulang ya sayang...Hati - hati di jalan..." ucap Hana.

"Iya bu... Tapi sebelum itu Bayu mau mampir sebentar di taman bu...Boleh gak bu.." suara Bayu.

"Iya boleh..Tapi jangan sampai larut malam ya sayang,dan jangan pergi ke klub malam atau mabuk - mabukkan.." ucap Hana.

"Iya ibuku sayang... Assalam mu'alaikum..." suara Bayu.

"Wa'alaikum salam warahmatullah.." ucap Hana.

Panggilan terputus.

"Pak Adi..." ucap Hana memanggil pengawal di samping supir.

Pengawal yang bernama Adi menjadi penanggung jawab pengamanan di rumah Hana.

"Iya bu..." ucap pak Adi.

Pak Adi senganja memanggil Hana dengan panggilan ibu,karena Hana tak ingin di panggil nyonya ,ataupun ibu Bos.

"Kita balik kerumah....

"Tolong Kirim 14 orang ke rumah Alvin. Jaga putraku,bila terjadi apa - apa...Segera hubungi saya.." ucap Hana.

"Siap bu..." ucap pak Adi.

Pak Adi lantas menghubungi anggota yang berada di depan iring - irinngan tersebut.

"Ya komandan..." suara di telpon.

"Kalian terus ke rumah Alvin,Kita kembali kerumah" ucap pak Adi.

"Siap komandan..." suara di telpon.

Pak Adi mematikan hapenya lalu menghubungi 2 mobil lainnya.

2 mobil terus berjalan,sedangkan 2 mobil berputar kembali menuju rumah Bayu.

----***----

Di perumahan tempat di mana Alvin tinggal.

Nampak seorang gadis memakai jilbab berlari,di jalan komplek tersebut,di belakangnya ada seorang pemuda mengejar gadis berjilbab itu.

"Sayaaaaaaaaang.....

"Berhentiiiiiii......" teriak pemuda itu meneriaki gadis berjiilbab yang sedang lari.

Jarak diantara mereka semakin mendekat yang awalnya agak jauh.

Mereka adalah Sulis dan Alvin.

Sulis tak menanggapi panggilan Alvin,ia terus berlari. Ia berlari sambil mengangkat pakainya agar lebih leluasa berlari.Sulis memakai celana panjang leging.

Saat hendak mencapai di gerbang perumahan,Alvin akhirnya bisa memegang tangan Sulis.

Sulis akhirnya berhenti berlari.

"Kenapa kamu mengejarku...Kalau kamu berkelahi...Berkelahi lah...Aku tak akan ikut campur..

"Dan lepaskan tanganmu itu.." ucap Sulis.

"Yank....Dengarin penjelasan aku dulu... " ucap Alvin.

"Penjelasan apa? Kamu membela ibumu yang salah itu? terus kamu mau berkelahi dengan Bayu...?

"Asal kamu tahu saja ya....Bayu tidak seperti yang di katakan oleh ibu kamu...

"Bila Bayu ingin menghancurkan seluruh keluargamu,maka Bayu akan menghancurkannya termasuk seluruh keluarga Mahendra beserta keluargamu yang lain....

"Lepaskan tanganmu...Kamu bukan siapa - siapa aku lagi." ucap Sulis sambil berusaha melepaskan tangan Alvin

"Dengarin aku dulu sayang.....

"Aku tidak akan berkelahi dengan Bayu sayang..." ucap Alvin.

"Apa kamu takut keluargamu di hancurkan oleh Bayu...?" ucap Sulis.

"Aku lebih takut kehilangamu sayang... Dari pada Bayu menghancurkan keluargaku.." ucap Alvin mencoba menenangkan Sulis.

"Seandainya saja orang tuaku tak bekerja sama dengan keluargamu... Aku sudah pergi meninggalkanmu Alvin.." ucap Sulis dalam hati.

"Pulang ya sayang... Aku akan berbicara baik - baik pada Bayu..." ucap Alvin membujuk Sulis.

Akhirnya Sulis melunak.

Alvin menggandeng tangan Sulis menuju rumahnya.

Selang 10 menit kemudian

Nampak 2 mobil hitam hendak memasuki perumahan. Lalu seorang Security menahan mobil itu untuk menanyakan maksud tujuannya.
supir yang mengemudiakan mobil itu menunjukkan kartu kepada security tersebut.

"Silahkan masuk pak.." ucap security itu sopan.

"Terima kasih..." ucap supir.

ke dua mobil itu kembali berjalan.

----***----

Di rumah Alvin.

Nampak Bayu duduk di lantai teras rumah menunggu kedatangan Alvin dan Sulis.

"Suwine cooooook....." ucap Bayu kesal menunggu lama.

3 pengawal menghampiri Bayu.

"Tolong anda segera keluar dari rumah ini,kita tak ingin anda berkelahi dengan tuan muda kami" ucap salah satu pengawal.

"Aku tak akan keluar dari rumah ini sebelum berbicara dengan Alvin,dan anda tidak berhak mengusirku karena anda bukan pemilik rumah ini.." ucap Bayu.

2 orang maju hendak memegang tangan Bayu.

Bayu segera berdiri lalu memukul kuat- kuat dada 2 orang itu bergantian dengan mata memerah.

Buugggh.....

Buuuggghh......

2 orang itu termundur.

Hoooeeeek...... 2 orang itu memuntahkan seteguk darah akibat terkena pukulan Bayu.

"Siaal....Sekali pukul,temanku langsung muntah darah,apa lagi berkali - kali.." ucap orang yang tak di pukul oleh Bayu nampak gugup. Jika Bayu tak segera pergi,ia takut Bayu akan berkelahi dengan Alvin.

"Jika kalian memaksaku,maka kalian aku buat cacat seumur hidup.." ancam Bayu ke pengawal Alvin.

"Maaf.. Ini perintah dari bos kami....Bos kami tak ingin anda berkelahi dengan tuan muda Alvin..." ucap pengawal yang tak di pukul oleh Bayu.

"Tergantung Alvinnya...Jika dia menerima ajakan duel,maka aku akan berkelahi,jika tidak ya aku tidak berkelahi.

"Kalau kalian tetap memaksaku pergi,akan aku patahkan kaki dan tangan kalian semua.." ucap Bayu yang matanya masih memerah.

"Tolong anda pergi dari sini..Jika anda tidak pergi maka saya terpaksa akan menembak anda."ucap pengawal.

Mata Bayu kembali normal,kemudian ia berzikir di dalam hati kemudian duduk kembali di lantai teras rumah.

Pengawal yang berbicara tadi lantas mengeluarkan pistol lalu di arahakan ke Bayu.

"Saya hitung sampai 3. Bila anda tidak pergi dari sini,saya akan menembak anda." ucap pengawal.

Bayu tak menanggapi,ia menatap ke arah pintu gerbang menunggu kemunculan Alvin dan Sulis.

"Satu....

"Dua....

"Ti......

Alvin dan Sulis muncul di pintu pagar

.

.

.

.

.

.

¤¤¤¤ Bersambung...¤¤¤¤
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd